PRINSIP DAN CARA PERBAIKAN KUALITAS AIR

PRINSIP DAN CARA PERBAIKAN KUALITAS AIR
A. Prinsip perbaikan kualitas air
Dengan makin berkembangnya populasi penduduk diseluruh dunia ini, maka akan
berkembang juga jumlah maupun jenis pemanfaatan akan sumber daya air untuk mencukupi pola
kehidupan yang

semakin maju mengikuti kemajuan peradaban. Ini akan membuat makin

kompleksnya persoalan yang menyangkut persediaan sumber daya air karena terbatasnya
ketersediaan air

dibeberapa daerah, dimana dengan pergantian musim akan berubah juga

intensitas curah hujan yang menjadi sumber ketersediaa air. Makin mengecilnya kemampuan
alam untuk menyimpan kelebihan air pada saat pasokan alam melimpah pada musim hujan
karena desakan ruang hidup yang akan memperkecil kapasitas simpan

sumber daya air.

Demikian juga makin banyaknya jenis aktivitas hidup dan aktifitas ekonomi yang juga akan
meningkatkan industri disegala bidang, sehingga akan makin banyak juga limbah yang akan

diproduksi sebagai hasil samping kemajuan peradaban ini yang akan mencemari lingkungan
hidup khususnya sumber daya air. Mengingat hal-hal tersebut, akan makin terasa perlunya
pengembangan sumber daya air yang ada secara optimal untuk memenuhi kebutuhan yang akan
semakin meningkat terus dari tahun ketahun padahal ketersediaan air dalam alam ini
mempunyai keterbatasan.
B. Cara perbaikan kualitas air secara sederhana.
Air yang telah tercemar ataupun terkontaminasi sehingga kualitasnya menurun bahkan tidak
dapat digunakan lagi, perlu dilakukan perbaikan secara kualitas maupun kuantitas. Adapun cara
perbaikan air dapat dilakukan dengan cara yang sederhana antara lain :
1. Sedimentasi
Sedimentasi adalah proses pengendapan partikel-partikel padat yang tersuspensi dalam
cairan/zat cair dengan menggunakan pengaruh gravitasi, untuk mengendapkan partikel-partikel
tersuspensi yang lebih kuat daripada air, dan unutk mereduksi bahan-bahan tersuspensi
(kekeruhan) dari dalam air dan dapat juga berfungsi untuk mereduksi kandungan organisme
(patogen) tertentu dalam air.
2 Koagulasi / Flokulasi

Koagulasi / Flokulasi adalah proses pengumpulan partikel-partikel halus yang tidak dapat
diendapkan secara gravitasi, menjadi partikel yang lebih besar sehingga bisa diendapkan, dengan
jalan menambahkan bahan koagulasi antara lain yang sering digunakan adalah tawas. Secara

tradisional untuk koagulasi air, banyak dipakai seperti biji kelor, karat besi, tanah gambut, dan
lain sebagainya. Kegunaannya adalah untuk memudahkan partikel-partikel tersuspensi yang
sangat lembut dapat diendapkan.
3. Aerasi
Aerasi adalah proses pengelolahan air dengan cara mengontakkannya dengan udara,
tujuannya adalah untuk penambahan jumlah oksigen, penurunan jumlah karbon dioksida, dan
berbagai senyawa yang bersifat volatile yang berkaitan untuk rasa dan bau, agar menghasilkan
air minum yang baik.
4 Filtrasi
Filtrasi adalah proses penyaringan air menembus media berpori-pori. Penyaringan yang
dimaksud adalah penyaringan dengan melewatkan air melalui bahan berbentuk butiran yang
diatur sedemikian rupa sehingga zat padatnya tertinggal pada butiran tersebut. Bahan yang
umum digunakan untuk penyaringan adalah pasir. Dalam proses penyaringan yang kita amati
adalah kekeruhan. Kekeruhan air yang masuk saringan, dan kekeruhan air yang keluar dari
saringan. Jenis-jenis saringan terdiri dari, saringan pasir yang terdiri dari saringan pasir lambat,
saringan pasir cepat. Di samping saringan pasir, masih ada beberapa saringan yang diperkenalkan
antara lain : penyaringan dengan kain, untuk menyaring kotoran, daun dan binatang kecil, parasit
besar, misalnya telur cacing dan protozoa. Penyaringan dengan bejana tanah liat atau berpori
dapat menyaring kista, telur cacing dan cercaria. Saringan arang batok yang dapat berfungsi
menjernihkan air.


PRINSIP DAN CARA PERBAIKAN KUALITAS AIR
A. Prinsip perbaikan kualitas air
Dengan makin berkembangnya populasi penduduk diseluruh dunia ini, maka akan
berkembang juga jumlah maupun jenis pemanfaatan akan sumber daya air untuk mencukupi pola
kehidupan yang

semakin maju mengikuti kemajuan peradaban. Ini akan membuat makin

kompleksnya persoalan yang menyangkut persediaan sumber daya air karena terbatasnya

ketersediaan air

dibeberapa daerah, dimana dengan pergantian musim akan berubah juga

intensitas curah hujan yang menjadi sumber ketersediaa air. Makin mengecilnya kemampuan
alam untuk menyimpan kelebihan air pada saat pasokan alam melimpah pada musim hujan
karena desakan ruang hidup yang akan memperkecil kapasitas simpan

sumber daya air.


Demikian juga makin banyaknya jenis aktivitas hidup dan aktifitas ekonomi yang juga akan
meningkatkan industri disegala bidang, sehingga akan makin banyak juga limbah yang akan
diproduksi sebagai hasil samping kemajuan peradaban ini yang akan mencemari lingkungan
hidup khususnya sumber daya air. Mengingat hal-hal tersebut, akan makin terasa perlunya
pengembangan sumber daya air yang ada secara optimal untuk memenuhi kebutuhan yang akan
semakin meningkat terus dari tahun ketahun padahal ketersediaan air dalam alam ini
mempunyai keterbatasan.
B. Cara perbaikan kualitas air secara sederhana.
Air yang telah tercemar ataupun terkontaminasi sehingga kualitasnya menurun bahkan tidak
dapat digunakan lagi, perlu dilakukan perbaikan secara kualitas maupun kuantitas. Adapun cara
perbaikan air dapat dilakukan dengan cara yang sederhana antara lain :
1. Sedimentasi
Sedimentasi adalah proses pengendapan partikel-partikel padat yang tersuspensi dalam
cairan/zat cair dengan menggunakan pengaruh gravitasi, untuk mengendapkan partikel-partikel
tersuspensi yang lebih kuat daripada air, dan unutk mereduksi bahan-bahan tersuspensi
(kekeruhan) dari dalam air dan dapat juga berfungsi untuk mereduksi kandungan organisme
(patogen) tertentu dalam air.
2 Koagulasi / Flokulasi
Koagulasi / Flokulasi adalah proses pengumpulan partikel-partikel halus yang tidak dapat

diendapkan secara gravitasi, menjadi partikel yang lebih besar sehingga bisa diendapkan, dengan
jalan menambahkan bahan koagulasi antara lain yang sering digunakan adalah tawas. Secara
tradisional untuk koagulasi air, banyak dipakai seperti biji kelor, karat besi, tanah gambut, dan
lain sebagainya. Kegunaannya adalah untuk memudahkan partikel-partikel tersuspensi yang
sangat lembut dapat diendapkan.
3. Aerasi

Aerasi adalah proses pengelolahan air dengan cara mengontakkannya dengan udara,
tujuannya adalah untuk penambahan jumlah oksigen, penurunan jumlah karbon dioksida, dan
berbagai senyawa yang bersifat volatile yang berkaitan untuk rasa dan bau, agar menghasilkan
air minum yang baik.
4 Filtrasi
Filtrasi adalah proses penyaringan air menembus media berpori-pori. Penyaringan yang
dimaksud adalah penyaringan dengan melewatkan air melalui bahan berbentuk butiran yang
diatur sedemikian rupa sehingga zat padatnya tertinggal pada butiran tersebut. Bahan yang
umum digunakan untuk penyaringan adalah pasir. Dalam proses penyaringan yang kita amati
adalah kekeruhan. Kekeruhan air yang masuk saringan, dan kekeruhan air yang keluar dari
saringan. Jenis-jenis saringan terdiri dari, saringan pasir yang terdiri dari saringan pasir lambat,
saringan pasir cepat. Di samping saringan pasir, masih ada beberapa saringan yang diperkenalkan
antara lain : penyaringan dengan kain, untuk menyaring kotoran, daun dan binatang kecil, parasit

besar, misalnya telur cacing dan protozoa. Penyaringan dengan bejana tanah liat atau berpori
dapat menyaring kista, telur cacing dan cercaria. Saringan arang batok yang dapat berfungsi
menjernihkan air.