BIMBINGAN KONSELING

MAKALAH
PPRINSIP – PRINSIP DAN JENIS JENIS BIMBINGAN KONSELING

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1

KHUSNUL
MOH. SADAT
MOH. WINALDI
ULUL AZMI
RAMADHAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI (IAIN) PALU
2017/2018

BAB I
PENDAHULUAN

A.


LATAR BELAKANG
Bimbingan dan konseling merupakan salah satu komponen dalam keseluruhan

sistem pendidikan khususnya di sekolah. Guru sebagai salah satu pendukung unsur
pelaksana pendidikan yang mempunyai tanggung jawab sebagai pendukung
pelaksana layanan bimbingan pendidikan di sekolah, di tuntut untuk memiliki
wawasan yang memadai terhadap konsep –konsep dasar bimbingan dan konseling di
sekolah.
Sebagai

individu,

siswa

memiliki

berbagai

potensi


yang

dapat

dikembangkan.Kenyataan yang dihadapi, tidak semua siswa menyadari potensi yang
dimiliki untuk kemudian memahami dan mengembangkannya. Disisi lain sebagai
individu yang berinterksi dengan lingkungan, siswa juga tidak dapat lepas dari
masalah.
Menyadari hal di atas siswa perlu bantuan dan bimbingan orang lain agar dapat
berindak dengan tepat sesuai dengan potensi yang ada pada dirinya. Sekolah sebagai
institusi pendidikan tidak hanya berfungsi memberikan pengetahuan tetapi juga
mengembangkan keseluruhan kepribadian anak. Sebagai profesional guru memegang
peran penting dalam membantu murid mengembangkan seluruh aspek kepribadian
dan lingkungannya.

B.

RUMUSAN MASALAH
a) Apa saja prinsip-prinsip dalam bimbingan konseling?

b) Apa saja jenis pelayanan bimbingan konseling?

BAB II
PEMBAHASAN

A.

Prinsip-prinsip Layanan Bimbingan dan Konseling
Prinsip merupakan panduan hasil kajian teoritik dan telah lapangan yang
digunakan sebagai pedoman pelaksanaan sesuatu yang dimaksudkan. Dalam
pelayanan bimbingan konseling prinsip-prinsip pada umumnya berkenaan dengan
sasaran pelayanan, masalah konseli, program pelayanan, dan penyelenggaraan
pelayanan.

1. Prinsip-prinsip Berkenaan dengan Sasaran Pelayanan
Sasaran pelayanan bimbingan dan konseling adalah individu-individu, baik secara
perorangan maupun kelompok. individu-individu itu sangat bervariasi, misalnya
dalam hal umurnya, jenis kelaminnya, status sosial ekonomi keluarga, kedudukan,
pangkat dan jabatannya, keterikatannya terhadap suatu lembaga tertentu, dan variasivariasi lainnya. Berbagai variasi itu menyebabkan individu yang satu berbeda dari
yang lainnya. Masing-masing individu adalah unik. Secara lebih khusus lagi, yang

menjadi sasaran pelayanan pada umumnya adalah perkembangan dan perikehidupan
individu, namun secara lebih nyata dan langsung adalah sikap dan tingkah lakunya.
Variasi dan keunikan keindividualan, aspek-aspek pribadi dan lingkungan, serta
sikap dan tingkah laku dalam perkembangan dan kehidupanya itu mendorong
dirumuskanya prinsip prinsip bimbingan dan konseling sebagai berikut :

a.

Bimbingan dan konseling melayani semua individu-individu,tanpa memandang umur,
jenis kelamin, suku, bangsa, agama, dan status sosial ekonomi.1

b.

Bimbingan dan konseling berurusan dengan sikap dan tingkah laku individu yang
terbentuk dari berbagai aspek kepribadian yang kompleks,unik,dan dinamis oleh
karena itu pelayanan bimbingan dan konseling perlu menjangkau keunikan dan
kekompleksan pribadi individu.2

c.


Untuk mengoptimalkan pelayanan bimbingan dan konseling sesuai dengan kebutuhan
individu itu sendiri perlu dikenali dan dipahami keunikan setiap individu dengan
berbagai kekuatan, kelemahan dan permasalahannya.3

d.

Bimbingan dan konseling memperhatikan sepenuhnya tahap-tahap dan berbagai
aspek perkembangan individu.4

e.

Meskipun individu yang satu dan lainnya adalah serupa dalam berbagi hal, perbedaan
individu harus dipahami dan dipertimbangkan dalam rangka upaya yang bertujuan
memberikan bantuan atau bimbingan kepada individu-individu tertentu, baik mereka
itu anak-anak, remaja, atau orang dewasa.5

2.

Prinsip Prinsip Berkenaan Dengan Masalah Individu
1 Hallen A.,Bimbingan dan Konseling,(Ciputat:PT Ciputat Press,2005), hal.60

2 Prayitno dan Endang Amti,,Dasar-Dasar Bimbingan Dan Konseling ( Jakarta:PT
Rineka Cipta,1998),hal.219
3 Ibid,Hal.219
4 Hallen A., loc.cit.
5 Prayitno dan Endang Amti, loc.cit.

Berbagai faktor mempengaruhi perkembangan dan kehidupan individu tidaklah
selalu positif. Faktor-faktor yang pengaruhnya negatif akan menimbulkan hambatanhambatan terhadap kelangsungan perkembangan dan individu yang akhirnya
menimbulkan masalah tertentu pada diri individu. Masalah masalah yang timbul
seribu satu macam dan sangat bervariasi, baik dalam jenis intensitasnya. Secara ideal
pelayanan dan bimbingan dan konseling ingin membantu semua individu dengan
berbagai masalahnya itu namun, sesuai dengan keterbatasan yang ada dalam dirinya
sendiri, pelayanan bimbingan dan konseling hanya mampu menangani masalah klien
secara terbatas.prinsip-prinsip yang berkenaan dengan hal itu adalah:
a.

Meskipun pelayanan bimbingan dan konseling menjangkau setiap tahap dan bidang
perkembangan dan kehidupan individu, namun bidang bimbingan pada umumnya
dibatasi hanya pada hal-hal yang menyangkut pengaruh kondisi mental dan fisik
individu terhadap penyesuasian dirinya di rumah, di sekolah serta dalam kaitannya

dengan kontak sosial dan pekerjaan, dan sebaliknya pengaruh kondisi lingkungan

b.

terhadap kondisi mental dan fisik individu.
Keadaan sosial, ekonomi dan politik yang kurang menguntungkan merupakan factor
salah satu pada diri individu dan hal itu semua menuntut perhatianseksama dari para
konselor dalam mengentaskan masalah klien.6
1. Prinsip-Prinsip Berkenaan dengan Program Pelayanan
Kegiatan pelayanan bimbingan konseling daoat diselenggarakan secara
“incidental”, maupun terprogram. Pelayanan “incidental” diberikan kepada konseli
yang secara langsung (tidak terprogram atau terjadwal) kepada konselor untuk
6 Ibid, hal.220

meminta bantuan. Konselor langsung memberikan bantuan kepada konseli sesuao
dengan permasalahan yang sedang dihadapi oleh konseli.
Konselor dituntut untuk dapat menyusun program pelayanan bimbingan dan
konseling. Program ini berorientasi pada seluruh warga lembaga dimana tempat
konselor bertugas (misalnya sekolah atau kantor) dengan memperhatikan variasi
maslah yang mungkin akan muncul dan jenis layanan yang dapat diselenggaraka,

rintangan dan unit waktu yang tersedia (misalnya semester dan bulan), ketersediaan
staf, kemungkinan hubungan antarpersonal dan lembaga, dan faktor-faktor lainnya
yang dapat dimanfaatkan dan dikembangakan di lembaga bersangkutan. Prinsipprinsip program layanan bimbingan dan konseling itu adalah :
a.

Bimbingan dan konseling merupakan bagian integral dari proses pendidikan dan
pengembangan; oleh karena itu progam bimbingan dan konseling harus disusun dan
dipadukan sejalan dengan progam pendidikan dan pengembangan secara menyeluruh

b.

Progam Bimbingan dan konseling harus fleksibel disesuaikan dengan kondisi
lembaga (misalnya sekolah) kebutuhan individu dan masyarakat

c.

Progam pelayanan bimbingan dan konseling disusun dan diselenggarakan secara
berkesinambungan kepada anak-anak sampai dengan orang dewasa; disekolah
misalnya dari jenjang pendidikan taman kanak-kanak sampai perguruan tinggi


d.

Terhadap pelaksanaan bimbingan dan konseling hendaknya diadakan penilaian yang
teratur untuk mengetahui sejauh mana hasil dan manfaat yang diperoleh serta

mngetahui sejauh mana hasil dan manfaat yang diperoleh,serta mngetahui kesesuaian
antara progam yang direncanakan dan pelaksanaanya.7
2.

Prinsip–Prinsip Berkenaan Dengan Pelaksanaan Layanan
Pelaksaan pelayanan bimbingan dan konseling

baik yang bersifat insidental

maupun terprogam dimulai dengan pemahaman tentang tujuan layanan, tujuan ini
selanjutnya akan diwujudkan melalui proses tertentu yang dilaksanakan oleh tenaga
ahli dalam bidangnya, yaitu konselor yang bekerja di suatu lembaga yang cukup besar
(misalnya di sekolah) sangat berkepentingan dengan penyelenggara progam-progam
bimbingan dan konseling secara teratur dari waktu ke waktu. Kerja sama dengan
berbagai pihak, baik dalam maupun luar berbagai tempat ia bekerja perlu

dikembangkan secara optimal. Prinsip-prinsip berkenaan dengan hal-hal tersebut
adalah:
a.

Bimbingan dan konseling harus diarahkan untuk pengembangan individu yang

b.

akhirnya mampu membimbing diri sendiri dalam menghadapi permasalahannya.
Dalam proses bimbingan dan konseling keputusan yang diambil dan akan dilakukan
individu hendaknya atas kemauan individu itu sendiri, bukan karena kemauan atau
desakan dari pembimbing atau pihak lain.
B.

Jenis – Jenis Layanan Bimbingan Konseling
Jenis layanan bimbingan dan konseling di sekolah mengacu pada bidang –
bidang bimbingan dan konseling. Sedangkan bentuk dan isi layanan disesuaikan
dengan karakteristik dan kebutuhan peserta didik.
7 Ibid, hal.221


1. Layanan Orientasi
Layanan orientasi yaitu layanan konseling yang memungkinkan klien memahami
lingkungan yang baru dimasukinya untuk mempermudah dan memperlancar
berperannya klien dalam lingkungan baru tersebut. Layanan orientasi ini ditujukan
kepada siswa baru dan untuk pihak-pihak lain (terutama orang tua/wali siswa) guna
memberikan pemahaman dan penyesuaian diri terutama penyesuaian diri siswa
terhadap lingkungan (sekolah) yang baru saja dimasukinya.
Fungsi utama orientasi ini adalah fungsi pemahaman dan pencegahan. Adapun
materi yang dapat diangkat melalui layanan orientasi ini, antara lain:
a. Orientasi umum sekolah yang dimasuki
b. Orientasi kelas baru
c. Orientasi kelas terakhir,8
2. Layanan Informasi
Layanan informasi yaitu layanan konseling yang memungkinkan klien menerima
dan memahami berbagai informasi yang dapat dipergunakan sebagai bahan
pertimbangan dan pengambilan keputusan untuk kepentingan klien.
3. Layanan Penempatan dan Penyaluran
Layanan

penempatan

dan

penyaluran

yaitu

layanan

konseling

yang

memungkinkan klien memperoleh penempatan dan penyaluran yang sesuai dengan
bakat dan kemampuan masing-masing.
4. Layanan Penguasaan Konten
8 Hallen A,.op.cit.hal 77

Layanan penguasaan konten yakni layanan konseling yang memungkinkan klien
mengembangkan diri berkenaan dengan sikap dan kebiasaan belajar yang baik, materi
pelajaran yang cocok dengan kecepatan dan kesulitan belajarnya, serta berbagai aspek
tujuan dan kegiatan belajar lainnya.
5. Layanan Konseling Individual
Konseling individual adalah proses belajar melalui hubungan khusus secara
pribadi dalam wawancara antara seorang konselor dan seorang konseli/klien.
Konseli/klien mengalami kesukaran pribadi yang tidak dapat dipecahkan sendiri,
kemudian ia meminta bantuan konselor sebagai petugas yang profesional dalam
jabatannya dengan pengetahuan dan ketrampilan psikologi. Konseling ditujukan pada
individu yang normal, yang menghadapi kesukaran dalam mengalami masalah
pendidikan, pekerjaan dan sosial dimana ia tidak dapat memilih dan memutuskan
sendiri. Dapat disimpulkan bahwa konseling hanya ditujukan pada individu-individu
yang sudah menyadari kehidupan pribadinya.
6. Layanan Bimbingan Kelompok
Bimbingan kelompok dimaksudkan untuk mencegah berkembangnya masalah
atau kesulitan pada diri konseli/klien. Isi kegiatan bimbingan kelompok terdiri atas
penyampaian informasi yang berkenaan dengan masalah pendidikan, pekerjaan,
pribadi, dan masalah sosial yang tidak disajikan dalam bentuk pelajaran.
7. Layanan Konseling Kelompok
Strategi berikutnya dalam melaksanakan program BK adalah konseling
kelompok. Konseling kelompok merupakan upaya bantuan kepada peserta didik

dalam rangka memberikan kemudahan dalam perkembangan dan pertumbuhannya.
Selain bersifat pencegahan, konseling kelompok dapat pula bersifat penyembuhan.
8. Layanan Mediasi
Layanan mediasi yakni layanan konseling yang memungkinkan permasalahan
atau perselisihan yang dialami klien dengan pihak lain dapat terentaskan dengan
konselor sebagai mediator.
9. Layanan Konsultasi
Pengertian konsultasi dalam program BK adalah sebagai suatu proses penyediaan
bantuan teknis untuk konselor, orang tua, administrator dan konselor lainnya dalam
mengidentifikasi dan memperbaiki masalah yang membatasi efektivitas peserta didik
atau sekolah. konseling atau psikoterapi sebab konsultasi tidak merupakan layanan
yang langsung ditujukan kepada klien, tetapi secara tidak langsung melayani klien
melalui bantuan yang diberikan orang lain.

BAB III
PENUTUP
A.

KESIMPULAN

a) Prinsip-prinsip Layanan Bimbingan Konseling
Dalam pelayanan bimbingan konseling prinsip-prinsip pada umumnya
berkenaan dengan sasaran pelayanan, masalah konseli, program pelayanan, dan
penyelenggaraan pelayanan.
b) Jenis – Jenis Layanan Bimbingan Konseling
Jenis – jenis layanan bimbingan konseling terdiri atas Layanan Orientasi, Layanan
Informasi, Layanan Penempatan dan Penyaluran, Layanan Penguasaan Konten,
Layanan Konseling Individual, Layanan Bimbingan Kelompok, Layanan Konseling
Kelompok, Layanan Mediasi dan Layanan Konsultasi.
B.

SARAN

DAFTAR PUSTAKA

A. Hallen. 2005. Bimbingan dan Konseling. Ciputat:PT Ciputat Press.
Prof. Dr. H. Prayitno, M.Sc.Ed. dan Drs. Erman Amti. 2004 Dasar-Dasar Bimbingan
dan Konseling. Jakarta : pt Rineka Cipta