T1__Full text Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Dukungan Sosial Teman Sebaya dengan Motivasi Belajar Siswa Kelas XI SMA Muhammadiyah Plus Salatiga Tahun Ajaran 20162017 T1 Full text
HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL TEMAN
SEBAYA DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS XI
SMA MUHAMMADIYAH PLUS SALATIGA TAHUN AJARAN
2016/2017
ARTIKEL TUGAS AKHIR
diajukan kepada Program Studi Bimbingan dan Konseling
untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat guna memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan
Oleh :
Pramudhita Asri Kusuma
132013058
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
2017
HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA
DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS XI SMA
MUHAMMADIYAH PLUS SALATIGA
TAHUN AJARAN 2016/2017
Pramudhita Asri Kusuma, Umbu Tagela dan Sumardjono Padmomartono
Program Studi S1 Bimbingan dan Konseling
FKIP – Universitas Kristen Satya Wacana
ABSTRAK
Remaja merupakan tahap perkembangan setelah mencapai batas usia
anak anak. Masa remaja merupakan masa transisi dimana individu belum bisa
disebut dewasa ataupun disebut sebagai anak anak. Remaja memiliki 3 tugas
perkembangan yakni remaja awal, remaja tengah, dan remaja akhir. Untuk
memperoleh kematangan penuh, remaja harus membebaskan diri mereka dari
dominasi keluarga dan menetapkan sebuah identitas yang mandiri dari wewenang
orang tua. Walaupun pengaruh orang tua tetap berpengaruh terhadap remaja,
namun sebagian besar remaja menganggap bahwa teman sebaya memiliki
pengaruh yang lebih besar dari orang tua. Salah satunya adalah terhadap motivasi
belajar remaja tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
apakah ada hubungan antara dukungan sosial teman sebaya dengan motivasi
belajar. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas XI SMA Muhammadiyah Plus
Salatiga yang berjumlah 49 siswa. Teknik pengambilan sampel yang digunakan
adalah teknik Total Sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah
skala likert. Metode analisis data yang digunakan adalah Kendall Tau dengan
bantuan SPSS Windows 20.0. berdasarkan Analisis data, hasil rxy= 0.400 dengan p
= 0.000 < 0.05 yang menunjukan bahwa ada hubungan positif yang signifikan
antara dukungan sosial teman sebaya dengan motivasi belajar siswa kelas XI
SMA Muhammadiyah Plus Salatiga.
Kata Kunci : Remaja, Dukungan Sosial, Motivasi Belajar, Siswa Kelas XI SMA
Muhammadiyan Plus Salatiga.
PENDAHULUAN
Remaja merupakan tahap
batas usia anak anak. Remaja adalah
perkembangan
periode
setelah
mencapai
1
perkembangan
dimana
seorang
individu
mengalami
Walaupun orang tua masih memiliki
perubahan dari anak-anak menuju
peran penting akan
masa dewasa,usia remaja mulai dari
sebagian besar remaja, teman sebaya
usia 12 hingga 20 tahun. Masa
dianggap lebih berperan penting
remaja merupakan masa transisi
ketika masa remaja dibandingkan
dimana individu belum bisa disebut
masa kanak-kanak. Karena hubungan
dewasa ataupun disebut sebagai anak
teman sebaya antara individu satu
anak. Monks, dkk (2000) memberi
dengan
batasan pada usia remaja pada
pengaruh
rentang usia 12-23 tahun. Untuk
pada remaja. Salah satunya adalah
memperoleh
dukungan teman sebaya terhadap
remaja
harus
kematangan
penuh,
membebaskan
yang
tetapi
lainnya
bagi
memiliki
terhadap perkembangan
diri
motivasi
belajar
dari
mereka dari dominasi keluarga dan
tersebut.
Akan
tetapi
menetapkan sebuah identitas yang
rendahnya
mandiri dari wewenang orang tua.
merupakan perilaku yang tidak dapat
Remaja ingin dewasa dan ingin
diobservasi,
bebas dari kendali orang tua, tetapi
diditeksi dengn melihat tidakan yang
mereka takut ketika mereka mencoba
dilakukan siswa termasuk dengan
untuk memahami tanggung jawab
ucapannya (Sparzo & Poteet, 1989,
yang terkait dengan kemandirian.
dalam Giyanti, 2005).
individu
motivasi
akan
tetapi
tinggi
belajar
dapat
Dalam kamus besar bahasa
Indonesia, teman sebaya diartikan
Dukungan sosial teman sebaya
Dukungan
sebuah
bantuan
sosial
yang
sebagai kawan, sahabat atau orang
adalah
yang
diberikan
sama-sama
bekerja
atau
kepada individu baik dalam bentuk
berbuat.
nasehat,
penghargaan,
Santrock (2007) mengatakan bahwa
nasehat ataupun dalam bentuk yang
teman-teman sebaya adalah anak-
lainnyayang
anak atau remaja yang memiliki usia
individu
perhatian,
dapat
tersebut
menolong
keluar
atau tingkat kematangan yang kurang
dari
lebih sama. Smet (1994) membagi
permasalahan yang dihadapinya.
2
dimensi
dukungan
sosial
teman
sebaya menjadi 4 aspek, yaitu :
a.
b.
c.
d.
Dukungan
emosional
yang
mencangkup ungkapan empati,
kepedulian
dan
perhatian
terhadap
orang
yang
bersangkutan.
Dukungan penghargaan yang
terjadi lewat ungkapan hormat
(penghargaan) positif untuk
individu tersebut, dorongan maju
atau persetujuan dengan gagasan
atau perasaan individu, dan
perbandingan positif individu
satu dengan individu yang
lainnya.
Dukungan instrumental yang
mencangkup bantuan langsung
seperti kalau orang itu atau
menolong dalam pekerjaan pada
saat mengalami stress.
Dukungan
informatif
yang
mencakup memberi nasehat,
petunjuk-petunjuk, saran-saran
atau umpan balik.
b.
c.
d.
e.
Adapun faktor yang mempengaruhi
dukungan
sosial
teman
sebaya
menurut Hapsari (2007) menjelaskan
diterima, dan akan memberikan
keuntungan yang lebih besar
daripada yang mengabaikan
bantuan yang telah diterima.
Tata Hubungan Interpersonal.
Keakraban merupakan suatu
komponen yang penting untuk
mempengaruhi efektifitas dari
dukungan sosial.
Sikao Normatif
Seorang
individu
akan
memberikan dukungan kepada
individu yang tidak melanggar
pada norma-norma yang ada.
Besar Kecilnya Kelompok.
Pemecahan kelompok yang baik
biasanya
terdapat
pada
kelompok kecil, karena dalam
kelompok besar semain banyak
pendapat atau informasi yang
diberikan, akan menimbulkan
kebingungan dalam bimbingan
kelompok.
Ada Persamaan sikap.
Salah
satu
faktor
yang
memperkuat dukungan sosial
tehadap sikap seseorang adalah
dengan adanya persamaan sikap
antar individu satu dengan yang
lainnya.
bahwa dukungan sosial teman sebaya
Motivasi Belajar
dipengaruhi oleh beberapa faktor,
Kata “motif” dapat diartikan
yaitu :
a.
sebagai
Kepuasan
orang
menerima
dukungan.
Dukungan
sosial
sangat
berhubungan
dengan
kemampuan individu merasakan
kualitas
dukungan
yang
upaya
yang
mendorong
seseorang untuk melakukan suatu
motif yang dapat dikatakan sebagai
daya penggerak dari dalam untuk
melakuakan aktifitas tertentu demi
3
untuk mencapai suatu tujuan yang
ingin
dicapai.
Motivasi
belajar
4.
menurut W.S Winkel & Hastuti
(2006) adalah sebagai keseluruhan
daya penggerak di dalam diri siswa
yang menimbulkan kegiatan belajar,
yang menjamin kelangsungan dari
kegiatan
belajar
memberikan
arah
belajar
maka
itu,
dan
pada
yang
5.
kegiatan
tujuan
yang
dikehendaki oleh siswa tercapai.
Adapun aspek-aspek motivasi belajar
Sudjana, 2005 (dalam Siti Maskanah,
2014) sebagai berikut :
1.
2.
3.
Minat dan perhatian siswa
terhadap pelajaran, yaitu siswa
yang
mempunyai
motivasi
belajar tinggi akan menaruh
perhatian terhadap kegiatankegiatan belajar yang dilakukan.
Semangat
siswa
untuk
melakukan tugas-tugasnya, yaitu
siswa yang memiliki motivasi
belajar akan selalu berusaha
melakukan tugas pekerjaannya
sebaik mungkin, selalu bersikap
mandiri dan memiliki target nilai
untuk meningkatkan semangat
siswa
dalam
melakukan
tugasnya.
Tanggung jawab siswa dalam
engerjakan tugas-tugasnya, yaitu
siswa yang memiliki motivasi
belajar tinggi akan selalu
bertanggung jawab terhadap
tugas yang diterima artinya tidak
pernah mengabaikan tugas yang
diberikan.
Reaksi yang ditunjukan siswa
terhadap
stimulus
yang
diberikan guru, yaitu siswa yang
memiliki motivasi belajar tinggi
akan memperhatikan guru ketika
sedang mengajar dan aktif
bertanya ketika proses belajar
mengajar berlangsung.
Rasa senang dan puas dalam
mengerjakan tugas-tugas yang
diberikan, artinya siswa dalam
mengerjakan tugas-tugas akan
memusatkan
perhatian
sepenuhnya terhadap tugas yang
diberikan dan tidak mudah
menyerah atau putus asa ketika
mengerjakan tugas-tugasnya.
Terdapat beberapa faktor
yang menyebabkan motivasi belajar
rendah menurut Lumsdens (2001)
yaitu :
a.
b.
4
Lingkungan tempat tinggal dan
pola hubungan dengan anak.
Tempat tinggal yang tidak
nyaman akibat keluarga yang
broken home dan sibuk bekerja
menjadikan anak merasa kurang
perhatian, hubungan dengan
anak tidak terjalin dengan baik
dan dorongan orang tua untuk
belajarpun kurang sehingga
motivasi belajar anak akan
rendah.
Kemampuan guru.
Kemampuan
guru
dalam
memotivasi
dan
c.
d.
penelitian yang dimaksudkan untuk
mengembangkan
harapanharapan terhadap siswa kurang,
sehingga siswa terdorong untuk
memperoleh hasil belajar yang
optimal.
Sistem
dan
kebijaksanaan
sekolah.
Tuntutan sekolah terhadap siswa
dalam mempengaruhi siswa
yang kurang tegas sehingga
berpengaruh pada suasana kelas,
dapat membuat siswa bosan dan
tidak bergairah dalam belajar.
Perspektif siswa tentang belajar
dan sekolah.
Kurangnya pemahaman siswa
tentang
pentingnya
belajar
disekolah, tujuan mata pelajaran,
dan minat terhadap pelajaran
serta visi dan misi sekolah
mempengaruhi motivasi belajar
siswa.
Akan
rendahnya
tetapi
motivasi
mengetahui seberapa besar hubungan
keterkaitan antara suatu variabel
dengan variabel lainnya ( Sugiyono,
2010). Dalam penelitian korelasional
ini digunakan untuk mengetahui
hubungan antara dukungan teman
sosial sebaya dengan motivasi belajar
siswa kelas XI SMA Muhammadiyah
Plus Salatiga
Populasi
dengan besarnya anggota populasi
serta
akan
Muhammadiyah Plus Salatiga.
Tabel 1
Populasi Penelitian
Populasi Penelitian
Kelas
Jumlah Siswa
Kelas XI
XI IPA
27 Anak
XI IPS
22 Anak
Jumlah
49 Anak
belajar
dapat
dilakukan siswa termasuk dengan
ucapannya (Sparzo & Poteet, 1989,
Menurut Usman & Akbar
dalam Giyanti, 2005).
(1996) sampel Penelitian Adalah
sebagian
METODE PENELITIAN
digunakan
adalah
Penelitian
penelitian
yang
penelitian
populasi
yang
sampling. Teknik sampling yang
ini
digunakan
korelasional.
korelasional
anggota
diambil dengan menggunakan teknik
penelitian
dalam
yang
dimksud adalah siswa kelas XI SMA
diditeksi dengn melihat tidakan yang
Jenis
penelitian
Dengan demikian populasi yang
tinggi
tetapi
wilayah
dicakup (Usman &Akbar, 1996).
merupakan perilaku yang tidak dapat
diobservasi,
berhubungan
dalam
penelitian
ini
adalah teknik total Sampling. Teknik
adalah
5
total
sampling
atau
teknik
penulis melakukan uji normalitas
pengambilan sampel total. Teknik
terlebih dahulu untuk mengetahui
total
teknik
normal atau tidaknya data. Dalam uji
pengambilan sampel dimana jumlah
normalitas data ini menggunakan
sampel atau subjek penelitian sama
metode
dengan populasi (Sugiono, 2004)
Kolmogorov-Smirnov.
Hasil
yaitu
Kolmogorov-Smirnov
ini
sampling
siswa
adalah
kelas
Muhammadiyah
Teknik
XI
Plus
pengumpulan
Salatiga.
data
yang
adalah
Skala
digunakan
penulis
likert.
Sugiyono
mendefinisikan
SMA
yang
digunakan
uji
dapat
dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2
Hasil Uji Normalitas
Kolmogorova
Smirnov
(2011)
Skala
adalah
likert
Statistic
df
Sig.
digunakan untuk mengukur sikap,
dukungansosial
.081
49
.200
*
pendapat, persepsi seseorang atau
motivasi
.108
49
.200
*
a. Lilliefors Significance Correction
sekelompok orang tentang fenomena
sosial.
Melalui tes KolmogorovSmirnov yang telah dilkukan dapat
Teknik Analisis Data
disimpulkan bahwa distribusi data
Teknik analisis data yang
dukungan sosial teman sebaya dan
digunakan untuk menjawab rumusan
motivasi belajar siswa adalah normal
masalah atau menguji hipotesis yang
maka
telah dirumuskan dalam proposal.
Dengan
belajar
bantuan
siswa
kelas
XI
SMA
Muhammadiyah Plus Salatiga dapat
program SPSS for windows realease
dilihat pada tabel 4.5 berikut :
versi 20.0.
Tabel 3
Hasil Uji Korelasi
Hasil Penelitian
Dalam
non-
sosial teman sebaya dengan motivasi
yang akan digunakan adalah korelasi
Tau.
statistik
parametrik. Hasil korelasi dukungan
Dalam penelitian ini teknik analisis
Kendall
digunakan
penelitian
ini
Kendal dukung Correlation
l's
ansosia Coefficient
sebelum melakukan uji korelasi data
6
duku moti
nga vasi
nsos
ial
*
1.00 .400
*
0
tau_b
l
Sig.
(2. .000
tailed)
N
49
49
Correlation .400 1.00
**
Coefficient
0
motivas
Sig.
(2i
.000
.
tailed)
N
49
49
**. Correlation is significant at the 0.01 level
(2-tailed).
Berdasarkan
hasil
Hipotesis yang dirumuskan
pada penelitian ini sebagai berikut :
“ada hubingan yang signifikan antara
dukungan
sosial
teman
sebaya
dengan motivasi belajar siswa kelas
XI
uji
SMA
Muhammadiyah
Plus
Hasil
data
korelasi di atas, dapat diketahui
Salatiga”.
bahwa taraf signifikansi yang dapat
menunjukan bahwa ada hubungan
deiperoleh
positif
sebesar
0.000,
maka
yang
analisis
signifikan
antara
0.000 < 0.05. dengan demikian dapat
dukungan
disimpulkan bahwa ada hubungan
dengan
yang signifikan antara dukungan
Dengan demikian hipotesis yang
sosial teman sebaya dengan motivsi
diajukan
belajar
SMA
menyatakan bahwa “Ada hubungan
Muhammadiyah Plus Salatiga tahun
yang signifikan antara dukungan
ajaran 2017/2018 diterima.
sosial teman sebaya dengan motivasi
siswa
kelas
XI
belajar
Selain itu, dalam penelitian
sosial
teman
sebaya
motivasi
belajar
siswa.
oleh
siswa
peneliti
kelas
Muhammadiyah
ini dapat diketahui bahwa koefisien
XI
Plus
yang
SMA
Salatiga”.
Diterima.
korelasi (r) sebesar 0.400. Nilai
koefisien
korelasi
menunjukan
PEMBAHASAN
besarnya nilai korelasi dan jenis/arah
korelasi tersebut. Besarnya korelasi
Hasil penelitian yang telah
antara dukungan sosial teman sebaya
dilakukan menunjukan bahwa ada
dengan
hubungan yang signifikan antara
motivasi
belajar
yang
diperoleh sebesar 0.400, hal ini
dukungan
menunjukan
dengan motivasi belajar siswa kelas
positif.
bahwa
(r)
bernilai
XI
Jika ada (r) yang bernilai
SMA
sosial
teman
Muhammadiyah
sebaya
Plus
positif maka menunjukkan bahwa
Salatiga dengan rxy = 0.400 dengan p
variabel variabel berkorelasi positif.
= 0.000 < 0.05. Adanya hubungan
positif antara dukungan sosial teman
7
sebaya
dengan
motivasi
belajar
KESIMPULAN
siswa. Hal ini menunjukan bahwa
dukungan
sosial
teman
Berdasarkan hasil analisis
semaya
penelitian
yang
telah
memiliki hubungan dengan motivasi
terhadap
siswa
kelas
belajar
Muhammadiyah
Plus
terhadap
siswa.
Dalam
dilakukan
XI
SMA
Salatiga,
penelitian ini dapat dilihat bahwa
didapatkan koefisien rxy = 0.400
dukungan sosial teman sebaya pada
dengan p = 0.000 < 0.05. dengan
siswa kelas XI SMA Muhammadiyah
demikian dapat disimpulkan bahwa
Plus Salatiga dapat dilihat pada
terdapat
distribusi frekuensi dukungan sosial
signifikan antara dukungan sosial
teman sebaya
menunjukan
teman
sebaya
dengan
bahwa siswa sebanyak 20 anak
belajar
siswa
kelas
berada pada kategori rendah (40,8%).
Muhammadiyah Plus Salatiga tahun
Dukungan sosial teman sebaya dapat
ajaran 2016/2017.
yang
hubungan
positif
yang
motivasi
XI
SMA
dikaitkan dengan motivasi belajar
DAFTAR PUSTAKA
Masakanah, Siti. (2014). Hubungan
siswa. Melalui skala motivasi belajar
dalam penelitian ini dapat dilihat
Antara Dukungan Sosial
bahwa siswa sebanyak 17 anak
berada
(34,6%).
dalam
kategori
Berdasarkan
Orang Tua dengan Motivasi
tinggi
hasil
belajar siswa kelas XI TKR di
dari
SMK negeri 1 Jambu tahun
perhitungan yang didapat dari skala
Tahun Ajaran 2013/2014.
dukungan sosial teman sebaya dapat
diketahui
bahwa
sebagian
Salatiga : Program Studi
besar
Bimbingan Konseling Fakultas
siswa memiliki dukungan sosial yang
Keguruan Ilmu Pendidikan
rendah (40,8%) dan motivasi belajar
Universitas Kristen Satya
siswa dapat diketahui siswa yang
berada
dalam
kategori
Wacana. Skripsi (tidak
tinggi
diterbitkan) diakses pada
(34,6%). Hal ini menunjukan bahwa
Selasa, 4 April 2017 pukul
ada hubungan yang positif antara
dukungan
sosial
teman
16.26 wib.
sebaya
dengan motivasi belajar.
8
Monks, F.J., Knoers, A. M. P.
(2003). Psikologi
Perkembangan Pengantar
Dalam Berbagai
Bagiannya .Yogyakarta :
Gadjah Mada University Press
Santrock, J.W. (2007). Remaja.Edisi
11 Jilid 2. Jakarta: Erlangga
Smet, B. (1994). Psikologi
Kesehatan. Jakarta : PT Grasindo
Winkel, W.S (2004). Psikologi
Pengajaran. Yogyakarta : Media
Abadi
Sugiono. (2004). Statistika Untuk
Penelitian. Bandung : Alfabeta
Sugiono. (2011). Statistika Untuk
Penelitian. Bandung : Alfabeta
9
SEBAYA DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS XI
SMA MUHAMMADIYAH PLUS SALATIGA TAHUN AJARAN
2016/2017
ARTIKEL TUGAS AKHIR
diajukan kepada Program Studi Bimbingan dan Konseling
untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat guna memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan
Oleh :
Pramudhita Asri Kusuma
132013058
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
2017
HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA
DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS XI SMA
MUHAMMADIYAH PLUS SALATIGA
TAHUN AJARAN 2016/2017
Pramudhita Asri Kusuma, Umbu Tagela dan Sumardjono Padmomartono
Program Studi S1 Bimbingan dan Konseling
FKIP – Universitas Kristen Satya Wacana
ABSTRAK
Remaja merupakan tahap perkembangan setelah mencapai batas usia
anak anak. Masa remaja merupakan masa transisi dimana individu belum bisa
disebut dewasa ataupun disebut sebagai anak anak. Remaja memiliki 3 tugas
perkembangan yakni remaja awal, remaja tengah, dan remaja akhir. Untuk
memperoleh kematangan penuh, remaja harus membebaskan diri mereka dari
dominasi keluarga dan menetapkan sebuah identitas yang mandiri dari wewenang
orang tua. Walaupun pengaruh orang tua tetap berpengaruh terhadap remaja,
namun sebagian besar remaja menganggap bahwa teman sebaya memiliki
pengaruh yang lebih besar dari orang tua. Salah satunya adalah terhadap motivasi
belajar remaja tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
apakah ada hubungan antara dukungan sosial teman sebaya dengan motivasi
belajar. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas XI SMA Muhammadiyah Plus
Salatiga yang berjumlah 49 siswa. Teknik pengambilan sampel yang digunakan
adalah teknik Total Sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah
skala likert. Metode analisis data yang digunakan adalah Kendall Tau dengan
bantuan SPSS Windows 20.0. berdasarkan Analisis data, hasil rxy= 0.400 dengan p
= 0.000 < 0.05 yang menunjukan bahwa ada hubungan positif yang signifikan
antara dukungan sosial teman sebaya dengan motivasi belajar siswa kelas XI
SMA Muhammadiyah Plus Salatiga.
Kata Kunci : Remaja, Dukungan Sosial, Motivasi Belajar, Siswa Kelas XI SMA
Muhammadiyan Plus Salatiga.
PENDAHULUAN
Remaja merupakan tahap
batas usia anak anak. Remaja adalah
perkembangan
periode
setelah
mencapai
1
perkembangan
dimana
seorang
individu
mengalami
Walaupun orang tua masih memiliki
perubahan dari anak-anak menuju
peran penting akan
masa dewasa,usia remaja mulai dari
sebagian besar remaja, teman sebaya
usia 12 hingga 20 tahun. Masa
dianggap lebih berperan penting
remaja merupakan masa transisi
ketika masa remaja dibandingkan
dimana individu belum bisa disebut
masa kanak-kanak. Karena hubungan
dewasa ataupun disebut sebagai anak
teman sebaya antara individu satu
anak. Monks, dkk (2000) memberi
dengan
batasan pada usia remaja pada
pengaruh
rentang usia 12-23 tahun. Untuk
pada remaja. Salah satunya adalah
memperoleh
dukungan teman sebaya terhadap
remaja
harus
kematangan
penuh,
membebaskan
yang
tetapi
lainnya
bagi
memiliki
terhadap perkembangan
diri
motivasi
belajar
dari
mereka dari dominasi keluarga dan
tersebut.
Akan
tetapi
menetapkan sebuah identitas yang
rendahnya
mandiri dari wewenang orang tua.
merupakan perilaku yang tidak dapat
Remaja ingin dewasa dan ingin
diobservasi,
bebas dari kendali orang tua, tetapi
diditeksi dengn melihat tidakan yang
mereka takut ketika mereka mencoba
dilakukan siswa termasuk dengan
untuk memahami tanggung jawab
ucapannya (Sparzo & Poteet, 1989,
yang terkait dengan kemandirian.
dalam Giyanti, 2005).
individu
motivasi
akan
tetapi
tinggi
belajar
dapat
Dalam kamus besar bahasa
Indonesia, teman sebaya diartikan
Dukungan sosial teman sebaya
Dukungan
sebuah
bantuan
sosial
yang
sebagai kawan, sahabat atau orang
adalah
yang
diberikan
sama-sama
bekerja
atau
kepada individu baik dalam bentuk
berbuat.
nasehat,
penghargaan,
Santrock (2007) mengatakan bahwa
nasehat ataupun dalam bentuk yang
teman-teman sebaya adalah anak-
lainnyayang
anak atau remaja yang memiliki usia
individu
perhatian,
dapat
tersebut
menolong
keluar
atau tingkat kematangan yang kurang
dari
lebih sama. Smet (1994) membagi
permasalahan yang dihadapinya.
2
dimensi
dukungan
sosial
teman
sebaya menjadi 4 aspek, yaitu :
a.
b.
c.
d.
Dukungan
emosional
yang
mencangkup ungkapan empati,
kepedulian
dan
perhatian
terhadap
orang
yang
bersangkutan.
Dukungan penghargaan yang
terjadi lewat ungkapan hormat
(penghargaan) positif untuk
individu tersebut, dorongan maju
atau persetujuan dengan gagasan
atau perasaan individu, dan
perbandingan positif individu
satu dengan individu yang
lainnya.
Dukungan instrumental yang
mencangkup bantuan langsung
seperti kalau orang itu atau
menolong dalam pekerjaan pada
saat mengalami stress.
Dukungan
informatif
yang
mencakup memberi nasehat,
petunjuk-petunjuk, saran-saran
atau umpan balik.
b.
c.
d.
e.
Adapun faktor yang mempengaruhi
dukungan
sosial
teman
sebaya
menurut Hapsari (2007) menjelaskan
diterima, dan akan memberikan
keuntungan yang lebih besar
daripada yang mengabaikan
bantuan yang telah diterima.
Tata Hubungan Interpersonal.
Keakraban merupakan suatu
komponen yang penting untuk
mempengaruhi efektifitas dari
dukungan sosial.
Sikao Normatif
Seorang
individu
akan
memberikan dukungan kepada
individu yang tidak melanggar
pada norma-norma yang ada.
Besar Kecilnya Kelompok.
Pemecahan kelompok yang baik
biasanya
terdapat
pada
kelompok kecil, karena dalam
kelompok besar semain banyak
pendapat atau informasi yang
diberikan, akan menimbulkan
kebingungan dalam bimbingan
kelompok.
Ada Persamaan sikap.
Salah
satu
faktor
yang
memperkuat dukungan sosial
tehadap sikap seseorang adalah
dengan adanya persamaan sikap
antar individu satu dengan yang
lainnya.
bahwa dukungan sosial teman sebaya
Motivasi Belajar
dipengaruhi oleh beberapa faktor,
Kata “motif” dapat diartikan
yaitu :
a.
sebagai
Kepuasan
orang
menerima
dukungan.
Dukungan
sosial
sangat
berhubungan
dengan
kemampuan individu merasakan
kualitas
dukungan
yang
upaya
yang
mendorong
seseorang untuk melakukan suatu
motif yang dapat dikatakan sebagai
daya penggerak dari dalam untuk
melakuakan aktifitas tertentu demi
3
untuk mencapai suatu tujuan yang
ingin
dicapai.
Motivasi
belajar
4.
menurut W.S Winkel & Hastuti
(2006) adalah sebagai keseluruhan
daya penggerak di dalam diri siswa
yang menimbulkan kegiatan belajar,
yang menjamin kelangsungan dari
kegiatan
belajar
memberikan
arah
belajar
maka
itu,
dan
pada
yang
5.
kegiatan
tujuan
yang
dikehendaki oleh siswa tercapai.
Adapun aspek-aspek motivasi belajar
Sudjana, 2005 (dalam Siti Maskanah,
2014) sebagai berikut :
1.
2.
3.
Minat dan perhatian siswa
terhadap pelajaran, yaitu siswa
yang
mempunyai
motivasi
belajar tinggi akan menaruh
perhatian terhadap kegiatankegiatan belajar yang dilakukan.
Semangat
siswa
untuk
melakukan tugas-tugasnya, yaitu
siswa yang memiliki motivasi
belajar akan selalu berusaha
melakukan tugas pekerjaannya
sebaik mungkin, selalu bersikap
mandiri dan memiliki target nilai
untuk meningkatkan semangat
siswa
dalam
melakukan
tugasnya.
Tanggung jawab siswa dalam
engerjakan tugas-tugasnya, yaitu
siswa yang memiliki motivasi
belajar tinggi akan selalu
bertanggung jawab terhadap
tugas yang diterima artinya tidak
pernah mengabaikan tugas yang
diberikan.
Reaksi yang ditunjukan siswa
terhadap
stimulus
yang
diberikan guru, yaitu siswa yang
memiliki motivasi belajar tinggi
akan memperhatikan guru ketika
sedang mengajar dan aktif
bertanya ketika proses belajar
mengajar berlangsung.
Rasa senang dan puas dalam
mengerjakan tugas-tugas yang
diberikan, artinya siswa dalam
mengerjakan tugas-tugas akan
memusatkan
perhatian
sepenuhnya terhadap tugas yang
diberikan dan tidak mudah
menyerah atau putus asa ketika
mengerjakan tugas-tugasnya.
Terdapat beberapa faktor
yang menyebabkan motivasi belajar
rendah menurut Lumsdens (2001)
yaitu :
a.
b.
4
Lingkungan tempat tinggal dan
pola hubungan dengan anak.
Tempat tinggal yang tidak
nyaman akibat keluarga yang
broken home dan sibuk bekerja
menjadikan anak merasa kurang
perhatian, hubungan dengan
anak tidak terjalin dengan baik
dan dorongan orang tua untuk
belajarpun kurang sehingga
motivasi belajar anak akan
rendah.
Kemampuan guru.
Kemampuan
guru
dalam
memotivasi
dan
c.
d.
penelitian yang dimaksudkan untuk
mengembangkan
harapanharapan terhadap siswa kurang,
sehingga siswa terdorong untuk
memperoleh hasil belajar yang
optimal.
Sistem
dan
kebijaksanaan
sekolah.
Tuntutan sekolah terhadap siswa
dalam mempengaruhi siswa
yang kurang tegas sehingga
berpengaruh pada suasana kelas,
dapat membuat siswa bosan dan
tidak bergairah dalam belajar.
Perspektif siswa tentang belajar
dan sekolah.
Kurangnya pemahaman siswa
tentang
pentingnya
belajar
disekolah, tujuan mata pelajaran,
dan minat terhadap pelajaran
serta visi dan misi sekolah
mempengaruhi motivasi belajar
siswa.
Akan
rendahnya
tetapi
motivasi
mengetahui seberapa besar hubungan
keterkaitan antara suatu variabel
dengan variabel lainnya ( Sugiyono,
2010). Dalam penelitian korelasional
ini digunakan untuk mengetahui
hubungan antara dukungan teman
sosial sebaya dengan motivasi belajar
siswa kelas XI SMA Muhammadiyah
Plus Salatiga
Populasi
dengan besarnya anggota populasi
serta
akan
Muhammadiyah Plus Salatiga.
Tabel 1
Populasi Penelitian
Populasi Penelitian
Kelas
Jumlah Siswa
Kelas XI
XI IPA
27 Anak
XI IPS
22 Anak
Jumlah
49 Anak
belajar
dapat
dilakukan siswa termasuk dengan
ucapannya (Sparzo & Poteet, 1989,
Menurut Usman & Akbar
dalam Giyanti, 2005).
(1996) sampel Penelitian Adalah
sebagian
METODE PENELITIAN
digunakan
adalah
Penelitian
penelitian
yang
penelitian
populasi
yang
sampling. Teknik sampling yang
ini
digunakan
korelasional.
korelasional
anggota
diambil dengan menggunakan teknik
penelitian
dalam
yang
dimksud adalah siswa kelas XI SMA
diditeksi dengn melihat tidakan yang
Jenis
penelitian
Dengan demikian populasi yang
tinggi
tetapi
wilayah
dicakup (Usman &Akbar, 1996).
merupakan perilaku yang tidak dapat
diobservasi,
berhubungan
dalam
penelitian
ini
adalah teknik total Sampling. Teknik
adalah
5
total
sampling
atau
teknik
penulis melakukan uji normalitas
pengambilan sampel total. Teknik
terlebih dahulu untuk mengetahui
total
teknik
normal atau tidaknya data. Dalam uji
pengambilan sampel dimana jumlah
normalitas data ini menggunakan
sampel atau subjek penelitian sama
metode
dengan populasi (Sugiono, 2004)
Kolmogorov-Smirnov.
Hasil
yaitu
Kolmogorov-Smirnov
ini
sampling
siswa
adalah
kelas
Muhammadiyah
Teknik
XI
Plus
pengumpulan
Salatiga.
data
yang
adalah
Skala
digunakan
penulis
likert.
Sugiyono
mendefinisikan
SMA
yang
digunakan
uji
dapat
dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2
Hasil Uji Normalitas
Kolmogorova
Smirnov
(2011)
Skala
adalah
likert
Statistic
df
Sig.
digunakan untuk mengukur sikap,
dukungansosial
.081
49
.200
*
pendapat, persepsi seseorang atau
motivasi
.108
49
.200
*
a. Lilliefors Significance Correction
sekelompok orang tentang fenomena
sosial.
Melalui tes KolmogorovSmirnov yang telah dilkukan dapat
Teknik Analisis Data
disimpulkan bahwa distribusi data
Teknik analisis data yang
dukungan sosial teman sebaya dan
digunakan untuk menjawab rumusan
motivasi belajar siswa adalah normal
masalah atau menguji hipotesis yang
maka
telah dirumuskan dalam proposal.
Dengan
belajar
bantuan
siswa
kelas
XI
SMA
Muhammadiyah Plus Salatiga dapat
program SPSS for windows realease
dilihat pada tabel 4.5 berikut :
versi 20.0.
Tabel 3
Hasil Uji Korelasi
Hasil Penelitian
Dalam
non-
sosial teman sebaya dengan motivasi
yang akan digunakan adalah korelasi
Tau.
statistik
parametrik. Hasil korelasi dukungan
Dalam penelitian ini teknik analisis
Kendall
digunakan
penelitian
ini
Kendal dukung Correlation
l's
ansosia Coefficient
sebelum melakukan uji korelasi data
6
duku moti
nga vasi
nsos
ial
*
1.00 .400
*
0
tau_b
l
Sig.
(2. .000
tailed)
N
49
49
Correlation .400 1.00
**
Coefficient
0
motivas
Sig.
(2i
.000
.
tailed)
N
49
49
**. Correlation is significant at the 0.01 level
(2-tailed).
Berdasarkan
hasil
Hipotesis yang dirumuskan
pada penelitian ini sebagai berikut :
“ada hubingan yang signifikan antara
dukungan
sosial
teman
sebaya
dengan motivasi belajar siswa kelas
XI
uji
SMA
Muhammadiyah
Plus
Hasil
data
korelasi di atas, dapat diketahui
Salatiga”.
bahwa taraf signifikansi yang dapat
menunjukan bahwa ada hubungan
deiperoleh
positif
sebesar
0.000,
maka
yang
analisis
signifikan
antara
0.000 < 0.05. dengan demikian dapat
dukungan
disimpulkan bahwa ada hubungan
dengan
yang signifikan antara dukungan
Dengan demikian hipotesis yang
sosial teman sebaya dengan motivsi
diajukan
belajar
SMA
menyatakan bahwa “Ada hubungan
Muhammadiyah Plus Salatiga tahun
yang signifikan antara dukungan
ajaran 2017/2018 diterima.
sosial teman sebaya dengan motivasi
siswa
kelas
XI
belajar
Selain itu, dalam penelitian
sosial
teman
sebaya
motivasi
belajar
siswa.
oleh
siswa
peneliti
kelas
Muhammadiyah
ini dapat diketahui bahwa koefisien
XI
Plus
yang
SMA
Salatiga”.
Diterima.
korelasi (r) sebesar 0.400. Nilai
koefisien
korelasi
menunjukan
PEMBAHASAN
besarnya nilai korelasi dan jenis/arah
korelasi tersebut. Besarnya korelasi
Hasil penelitian yang telah
antara dukungan sosial teman sebaya
dilakukan menunjukan bahwa ada
dengan
hubungan yang signifikan antara
motivasi
belajar
yang
diperoleh sebesar 0.400, hal ini
dukungan
menunjukan
dengan motivasi belajar siswa kelas
positif.
bahwa
(r)
bernilai
XI
Jika ada (r) yang bernilai
SMA
sosial
teman
Muhammadiyah
sebaya
Plus
positif maka menunjukkan bahwa
Salatiga dengan rxy = 0.400 dengan p
variabel variabel berkorelasi positif.
= 0.000 < 0.05. Adanya hubungan
positif antara dukungan sosial teman
7
sebaya
dengan
motivasi
belajar
KESIMPULAN
siswa. Hal ini menunjukan bahwa
dukungan
sosial
teman
Berdasarkan hasil analisis
semaya
penelitian
yang
telah
memiliki hubungan dengan motivasi
terhadap
siswa
kelas
belajar
Muhammadiyah
Plus
terhadap
siswa.
Dalam
dilakukan
XI
SMA
Salatiga,
penelitian ini dapat dilihat bahwa
didapatkan koefisien rxy = 0.400
dukungan sosial teman sebaya pada
dengan p = 0.000 < 0.05. dengan
siswa kelas XI SMA Muhammadiyah
demikian dapat disimpulkan bahwa
Plus Salatiga dapat dilihat pada
terdapat
distribusi frekuensi dukungan sosial
signifikan antara dukungan sosial
teman sebaya
menunjukan
teman
sebaya
dengan
bahwa siswa sebanyak 20 anak
belajar
siswa
kelas
berada pada kategori rendah (40,8%).
Muhammadiyah Plus Salatiga tahun
Dukungan sosial teman sebaya dapat
ajaran 2016/2017.
yang
hubungan
positif
yang
motivasi
XI
SMA
dikaitkan dengan motivasi belajar
DAFTAR PUSTAKA
Masakanah, Siti. (2014). Hubungan
siswa. Melalui skala motivasi belajar
dalam penelitian ini dapat dilihat
Antara Dukungan Sosial
bahwa siswa sebanyak 17 anak
berada
(34,6%).
dalam
kategori
Berdasarkan
Orang Tua dengan Motivasi
tinggi
hasil
belajar siswa kelas XI TKR di
dari
SMK negeri 1 Jambu tahun
perhitungan yang didapat dari skala
Tahun Ajaran 2013/2014.
dukungan sosial teman sebaya dapat
diketahui
bahwa
sebagian
Salatiga : Program Studi
besar
Bimbingan Konseling Fakultas
siswa memiliki dukungan sosial yang
Keguruan Ilmu Pendidikan
rendah (40,8%) dan motivasi belajar
Universitas Kristen Satya
siswa dapat diketahui siswa yang
berada
dalam
kategori
Wacana. Skripsi (tidak
tinggi
diterbitkan) diakses pada
(34,6%). Hal ini menunjukan bahwa
Selasa, 4 April 2017 pukul
ada hubungan yang positif antara
dukungan
sosial
teman
16.26 wib.
sebaya
dengan motivasi belajar.
8
Monks, F.J., Knoers, A. M. P.
(2003). Psikologi
Perkembangan Pengantar
Dalam Berbagai
Bagiannya .Yogyakarta :
Gadjah Mada University Press
Santrock, J.W. (2007). Remaja.Edisi
11 Jilid 2. Jakarta: Erlangga
Smet, B. (1994). Psikologi
Kesehatan. Jakarta : PT Grasindo
Winkel, W.S (2004). Psikologi
Pengajaran. Yogyakarta : Media
Abadi
Sugiono. (2004). Statistika Untuk
Penelitian. Bandung : Alfabeta
Sugiono. (2011). Statistika Untuk
Penelitian. Bandung : Alfabeta
9