142310101011 siti zainab

THE CHARACTERISTICS OF WOMEN WHO USE HYPNOTHERAPY FOR
INPARTUM PAIN MANAGEMENT: PRELIMINARY INSIGHTS FROM A
NATIONALLY-REPRESENTATIVE SAMPLE OF AUSTRALIAN
MAKALAH ANALISIS JURNAL

oleh
Siti Zainab Fawzyah Azhari
NIM 142310101011

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS JEMBER
2017

THE CHARACTERISTICS OF WOMEN WHO USE HYPNOTHERAPY FOR
INPARTUM PAIN MANAGEMENT: PRELIMINARY INSIGHTS FROM A
NATIONALLY-REPRESENTATIVE SAMPLE OF AUSTRALIAN

MAKALAH ANALISIS JURNAL

disusun guna menyelesaikan tugas mata kuliah Keperawatan Komplementer
dengan dosen pengampu Ns. Mulia Hakam, M.Kep., Sp.Kep.MB


oleh
Siti Zainab Faezyah Azhari
NIM 142310101011

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS JEMBER
2017

2

DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ..............................................................................

i

HALAMAN JUDUL .................................................................................

ii


DAFTAR ISI ..............................................................................................

iii

KATA PENGANTAR ................................................................................

iv

BAB 1. Pendahuluan
1.1. Latar Belakang.............................................................................. 1
1.2. Tujuan........................................................................................... 2
1.3. Implikasi Keperawatan................................................................. 2
BAB 2. Tinjauan Teori
2.1 Analisis PICO................................................................................
2.2 Tinjauan Pustaka
2.2.1 Hipnoterapi.........................................................................
2.2.2 Hypnobirthing....................................................................

3
4

11

BAB 3. Pembahasan
3.1 Analisis Jurnal.................................................................................

19

BAB 4. Penutup
4.1 Kesimpulan ...................................................................................
4.2 Saran .............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA

3

21
21

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta
hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah analisis jurnal

mengenai “The
intrapartum pain

characteristics

of

management:

women

Preliminary

who

use

insights

hypnotherapy

from

for

a nationally-

representative sample of Australian women” dengan tepat waktu. Makalah ini
disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Komplementer Program
Studi Ilmu Keperawatan Universitas Jember. Penyusunan makalah ini tentu tidak
lepas dari kontribusi dan bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis
menyampaikan terima kasih kepada:
1.

Ns. Lantin Sulistyorini, M.Kes selaku Ketua Program Studi Ilmu

2.

Keperawatan Universitas Jember;
Ns. Mulia Hakam, M.Kep., Sp.Kep.MB, selaku penanggungjawab dan
pembimbing matakuliah Keperawatan Komplementer


Program Studi Ilmu

Keperawatan Universitas Jember;
3.
Semua pihak yang telah membantu hingga terselesaikannya tugas ini.
Penulis menyadari dalam menyelesaikan

tugas ini banyak

kekurangan dari teknik penulisan dan kelengkapan materi yang jauh dari
sempurna. Penulis juga menerima kritik dan saran yang membangun
sebagai bentuk pembelajaran agar meminimalisir kesalahan dalam tugas
berikutnya. Semoga dengan terselesaikan tugas ini dapat memberikan
manfaat bagi kita semua.

Jember, Maret 2017

Penulis


4

BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kehamilan merupakan suatu proses alami yang dialami oleh wanita dan
menjadi peristiwa penting dalam kehidupannya. Kehamilan yang sehat, kondisi
fisik yang aman, dan keadaan emosi yang memuaskan baik bagi ibu maupun bagi
janin adalah hasil akhir yang diharapkan oleh ibu. Banyak adaptasi maternal yang
tidak diketahui ibu dan keluarganya sehingga menimbulkan respon tersendiri bagi
ibu hamil. Berbagai informasi membangkitkan semangat ibu hamil untuk
berpartisipasi

dalam

perawatannya

sendiri.

Hal


ini

tergantung

pada

keingintahuannya, kebutuhannya akan pengetahuan dan kesiapannya untuk belajar
(Harianto, 2010).
Salah satu respon ibu hamil terhadap kehamilan adalah perasaan cemas.
Kecemasan merupakan periode singkat perasaan gugupatau takut yang dialami
seseorang ketika dihadapkan pada pengalaman yang sulit dalam kehidupan.
Kehamilan dapat merupakan sumber stressor kecemasan (Yessie, 2010).
Kegelisahan dan kecemasan selama kehamilan merupakan kejadian tidak
terelakkan yang hampir selalu menyertai kehamilan dan bagian dari suatu proses
penyesuaian yang wajar terhadap perubahan fisik dan spikologis yang terjadi
selama kehamilan. Perubahan ini terjadi akibat perubahan hormon yang akan
mempermudah janin untuk tumbuh dan berkembang sampai saat dilahirkan
(Kuswandi, 2011).
Relaksasi kehamilan akan membantu ibu hamil untuk mencapai kondisi yang
senantiasa relaks dan tenang, dimana efek dari kondisi ini akan berpengaruh pada

ibu hamil dan lingkungannya hingga proses persalinan. Dengan kondisi relaks,
gelombang otak akan menjadi lebih tenang sehingga dapat menerima masukan
baru yang kemudian akan menimbulkan reaksi positif pada tubuh, dan sangat
memungkinkan jika tubuh ibu akan mengukuti masukan baru yang diniatkan. Jadi
jika ibu hamil telah melakukan relaksasi dan meniatkan persalinannya lancar,
tidak sakit, sehat, dan sebagainya, sangatlah mungkin jika proses persalinannya
akan sesuai dengan niat tersebut.

1

Rasa nyeri persalinan juga turut mempengaruhi psikis ibu hamil,
menyebabkan ibu takut dan cemas menghadapi persalinan. Saat ini pilihan
mengurangi rasa sakit dengan metode non farmakologi cnderung diminati
daripada metode farmakologi, mengingat berbagai efek yang dapat ditimbulkan
dari metode farmakologi. Salah satu cara yang saat ini sedang diminati
masyarakat luas dan sedang berkembang dengan pesat adalah metode
Hypnobirthing (Yessie, 2010). Penting bagi ibu hamil mengetahui tentang
hypnobirthing, karena hypnobirthing tidak hanya berguna pada masa persalinan
tapi juga saat kehamilan. Selain mengurangi rasa sakit, hypnobirthing juga
memiliki manfaat lain yaitu : membuat ibu relaks lebih dalam sehingga semua

stress serta ketakutan dan kekhawatiran menjelang persalunan yang dapat
menyebabkan ketegangan, rasa sakit dan nyeri saat bersalin dapat tereliminasi.
Hypnobirthing

jugadapat

mengurangi

resiko

terjadinya

komplikasi

dan

mempercepat proses penyembuhan pada post partum.
1.2 Tujuan
Menganalisis jurnal tentang keefektifan Hypnobirthing untuk memanajemen
nyeri saat persalinan.

1.3 Implikasi Keperawatan
Perawat diharapkan mampu untuk melakukan intervensi berupa relaksasi yang
dilakukan pada praktek hypnobirthing, serta mampu mengaplikasikannya dengan
benar dan tepat.

2

BAB 2. TINJAUAN TEORI
2.1 Analisis PICO
a. P (Problem and Population)
Dalam jurnal utama yang berjudul “The characteristics of women who
use hypnotherapy for intrapartum pain management: Preliminary
insights from a nationally-representative sample of Australian women”
membahas tentang rasa nyeri yang dirasakan saat persalinan, yang
merupakan manifestasi adanya kontraksi dari otot rahim dan proses
fisiologis dengan intensitas yang berbeda-beda. Peneliti menyajikan
tentang bagaimana kharakteristik wanita hamil yang menjalani terapi
hypnobirthing untuk manajemen nyeri saat persalinan.
b. I (Intervention)
Intervensi keperawatan komplementer dari jurnal ini yaitu untuk
mengurangi nyeri pada ibu hamil saat persalinan dengan terapi
hypnobirthing. Pada Studi Longitudinal Australia yang didirikan pada
tahun 1996 dirancang khusus untuk memeriksa demografi, variable sosial,
fisik, psikologis serta perilaku kesehatan dan kesejahteraan wanita. Wanita
yang lahir antara (1973-1978) diidentifikasi dalam penelitian yang
berlangsung pada tahun 2009 (n=8012), lalu responden tersebut diundang
kembali pada tahun 2010 (n=2445) untuk mengisi kuisioner dan
menyelesaikan penelitian untuk menentukan kharakteristik wanita yang
menggunakan hypnobirthing saat persalinan untuk memanajemen nyeri
yang dirasakan. Namun pada data yang hilang dikarenakan responden
tidak menjawab pertanyaan, dinyatakan keluar dari analisa.
c. C (Comparisson)
Wanita yang menggunakan terapi hypnobirthing diidentifikasi merasa
aman saat menjalani persalinan, tetapi tidak ada perbedaan yang signifikan
pada

profil

sosio-demografis

antara

wanita

yang

menggunakan

hypnobirthing dengan yang tidak menggunakan hypnobirthing (data tidak
ditampilkan). Tetapi wanita dengan terapi hypnobirthing terlihat lebih
tenang saat menghadapi persalinan.
d. O (Outcomes)

3

Pada jurnal ini, penelitian diselesaikan pada 1.835 wanita dengan
tanggapan sebesar 79.2% yaitu sebanyak 1.348 wanita yang menjawab
kuisioner mengenai hypnobirthing sebagai manajemen nyeri saat
persalinan. Dari hasil penelitian hanya 54 wanita (4.0%) yang
menggunakan hypnobirthing. Wanita yang menggunakan hypnobirthing
memungkinkan lebih sering berkonsultasi pada terapist dan mengikuti
yoga atau meditasi. Wanita yang menggunakan terapi hypnobirthing saat
kehamilan menyatakan mempunyai tingkat kecemasan dan ansietas lebih
rendah saat persalinan.
2.2 Tinjauan Pustaka
2.2.1 HIPNOTERAPI
1. Pengertian Hipnoterapi
Hipnosis berasal dari bahasa Yunani “hypnos” yang berarti “tidur”.
Hipnosis merupakan suatu keadaan setengah sadar yang jika dilihat
penampakannya mirip dengan tidur, disebabkan oleh suatu sugesti relaksasi
dan perhatian yang terkonsentrasi pada sebuah objek tunggal. Individu
tersebut menjadi tersugesti dan responsif terhadap pengaruh orang yang
menghipnotis dan dapat mengingat kembali kejadian-kejadian yang telah
dilupakan serta dapat meredakan gejala psikologis (WHO, 1994). Orang yang
ahli dalam menggunakan hipnotis untuk terapi disebut hipnotherapist.
Hipnoterapi merupakan salah satu teknik terapi pikiran dengan menggunakan
metode hipnotis yang bertujuan untuk hal-hal positif dan kemajuan seseorang
(Irfan, 2007:30). Sedangkan hipnoterapi menurut Gunawan (2009:17) adalah
terapi yang menggunakan hipnosis sebagai sarana untuk menjangkau pikiran
bawah sadar klien, teknik terapi ini yang diubah adalah pikiran, maka seorang
terapis harus mengetahui teori pikiran dan cara kerja dari hipnoterapi itu
sendiri. Hipnoterapi menggunakan pengaruh kata-kata yang disampaikan
dengan teknik tertentu, satu-satunya kekuatan dari hipnoterapi adalah
komunikasi (Kahija, 2007).
Hipnoterapi merupakan salah satu jenis terapi komplementer atau non
konvensional yang digunakan sebagai pelengkap terapi konvensional atau
medis. Hipnoterapi sering digunakan untuk memodifikasi perilaku subjek, isi

4

perasaan, sikap, dan juga keadaan seperti kebiasaan disfungsional,
kecemasan, sakit sehubungan dengan stress, manajemen rasa sakit, dan
perkembangan pribadi. Hipnoterapi merupakan kombinasi dari hipnosis dan
intervensi terapeutik. Berikut beberapa definisi hipnosis menurut beberapa
Tokoh :
1. Menurut Bernheim, hipnosis pada dasarnya adalah sugestabilitas yang
meningkat terhadap sugesti yang diberikan oleh orang lain.
2. James Braid mengemukakan bahwa hipnotisme hanyalah akibat dari
tidurnya sistem saraf karena perhatian visual yang terfokus dan
terkonsentrasi pada satu objek.
3. Menurut Dave Elman hipnosis adalah keadaan pikiran dimana terciptanya
by-pass pada “critical faculty” seseorang dan menjadi selektif terhadap
sugesti yang diberikan. Critical faculty adalah bagian dari fikiran kita
yang memfasilitasi untuk membuat suatu penilaian terhadap informasi
yang diterima.
4. Menurut Milton Ericson, hipnosis adalah keadaan dipersempitnya fokus
perhatian.
2. Indikasi
Penggunaan hipnosis dalam psikiatri khususnya untuk kepentingan
psikoterapi harus didasarkan pada pengetahuan tentang psikoterapi itu sendiri.
Gangguan-gangguan yang dapat ditangani dengan hipnosis secara garis besar
dibagi dalam tiga kategori (Peterfy, 1973) :
1. Gangguan psikomatik, yaitu gangguan yang dialami berupa faktor
psikologis yang mempengaruhi kondisi fisik, jadi gejala yang nampak
adalah gejala fisik. Gangguan ini meliputi sistem kardiovaskuler,
pernapasan, endokrin, gastrointestinal, dermatologi dan genitourinaria.
Hipnosis efektif pada beberapa gangguan SSP seperti insomnia, nyeri
kepala, gagap, dan lain sebagainya.
2. Gangguan psikiatri, yaitu gangguan yang dialami berupa faktor psikologis
yang gejalanya nampak pada area psikologis. Hipnosis digunakan untuk
mengatasi berbagai neurosis konversi, kecemasan, phobia, obsesikompulsif, depresi reaktif atau depresi neurotik, dan neurotik pasca
trauma.

5

3. Kasus-kasus pada bidang lain misalnya anestesi, nyeri persalinan, ekstraksi
gigi, mengatasi obstipasi atau retensi urine pasca bedah.
Pengembangan dalam penggunaan hinosis sangat tergantung dari
keterampilan seorang hipnotherapist itu sendiri yang dipengaruhi oleh
pengalaman dan penguasaan dalam menggunakan hipnosis sehingga tidak
menutup kemungkinan penggunaan hipnosis untuk indikasi lain dapat terus
dikembangkan selain indikasi yang telah disebutkan (Wain, 1982). Mulai
proses awal hipnosis sendiri dengan relaksasipun sudah sangat membantu
dalam mengatasi keadaan sakit maupun konflik psikis seperti nyeri atau
keadaan tertekan (Davis et al, 1982). Selain itu, mulai dikembangkan juga
pengembangan dengan relaksasi meditasi untuk mengatasi berbagai konflik
kejiwaan dan terbukti cukup efektif memberikan kepuasan terhadap pasien,
karena peran aktif pasien selanjutnya untuk dapat melakukan sendiri proses
relaksasi meditasi (Suryani, 1997).
3. Kontraindikasi
Secara garis besar kontraindikasi hipnoterapi adalah pada keadaan sebagai
berikut (Erickson, 1976) :
1. Seseorang yang dalam kondisi tidak tenang, gaduh gelisah, misalnya pada
psikosis akut sehingga tidak dapat dilakukan kontrak psikis dengan subjek.
2. Seseorang dalam keadaan yang tidak mengerti apa yang akan dilakukan,
misalnya pada orang imbesil, atau demensia.
3. Pada seseorang yang tidak tahu atau belum mengerti tentang apa yang kita
katakan, sugesti verbal tidak akan berpengaruh pada subjek.
Seseorang yang mempunyai kesulitan dengan kepercayaan dasar seperti
pasien paranoid atau yang memilki masalah pengendalian seperti pasien
obsesi-kompulsif, adalah bukan calon yang baik untuk dilakukan hipnosis.
4. Efek Samping
Beberapa efek samping yang dapat ditiimbulkan oleh hipnoterapi yaitu
sebagai berikut :
1. Abreaksi
Program yang ditanamkan dalam hipnoterapi harus positif, hal ini
mengingat bahwa klien tidak memiliki kemampuan mengakum karena
kecerdasan jasmaninya menurun. Bila hal ini tidak diperhatikan, maka

6

akan muncul hal yang tidak diinginkan seperti abreaksi. Abreaksi
merupakan suatu keadaan dimana pasien keluar dari rekaman bawah
sadarnya secara serentak. Akibatnya bisa menimbulkan rasa kekesalan
atau kesedihan secara berlebihan, reaksinya pasien bisa tidak
terkendali, namun kondisi ini biasanya tidak berlangsung lama dan
bisa dikendalikan oleh terapist.
2. Tubuh terasa lelah
Jika beban emosi yang dirasakan sudah sangat dalam dan baru
dilepaskan setelah sesi terapi, maka ada kemungkinan setelah terapi
selama satu atau dua hari kedepan tubuh akan terasa lelah. Hal ini
wajar dan akan hilang dengan sendirinya dan diganti dengan tubuh
yang segar. Biasanya untuk mengatasi hal ini cukup dengan minum air
putih yang banyak akan mengurangi rasa lelah. Rasa lelah ini terjadi
karena semaccam tubuh membuang racun emosi yang selama ini
tersimpan di dalam tubuh kita, namun tidak semua orang akan
mengalami hal ini setelah hipnoterapi.
5. Cara kerja Hipnoterapi
Cara kerja hipnoterapi berbeda dengan hipnotisme hiburan pada
umumnya. Dalam hipnoterapi, klien secara perlahan-lahan dibawa menuju
alam bawah sadarnya. Hipnoterapist memfasilitasi kliennya untuk mengalami
perubahan-perubahan positif ketika klien sedang berada dalam keadaan
relaksasi yang mendalam dan mempunyai tingkat sugestabilitas tinggi yang
disebut trance (Booth, 2003). Pikiran dan tubuh klien dibuat relaks terlebih
dahulu sebelum memasuki alam bawah sadarnya.
Pikiran sadar adalah proses mental yang disadari dan dapat dikendalikan.
Pikiran bawah sadar adalah proses mental yang berfungsi secara otomatis
sehingga individu tidak menyadarinya. Pikiran sadar mempunyai fungsi
mengidentifikasi informasi yang masuk, membandingkan dengan data yang
telah ada dalam memori, menganalisis data yang baru masuk, dan
memutuskan data baru yang akan disimpan, dibuang, ataupun diabaikan
sementara. Sementara pikiran bawah sadar berfungsi jauh lebih kompleks,
organ tubuh, nilai-nilai, kepercayaan, dan keyakinan terhadap sesuatu
tersimpan dalam alam bawah sadar.

7

Antara kondisi sadar dan bawah sadar ada sebuah filter mental yang
disebut critical area. Critical area adalah penampungan data sementara untuk
kemudian diproses berdasarkan analisa, logika, pertimbangan etika, dan lain
sebagainya. Critical area ini yang melindungi pikiran bawah sadar dari ide,
informasi, sugesti atau bentuk pikiran lain yang dapat mengubah program
pikiran yang telas tertanam dibawah sadar. Individu yang berada dalam
kondisi sadar menjadi sulit untuk menerima informasi baru dikarenakan
aktifnya critical area. Saat gelombang otak turun dan tercipta kondisi
relaksasi, critical area tersebut melemah dan sugesti yang diberikan oleh
terapist akan lebih mudah diterima dan terinternalisasi oleh klien.
Critical area diperlemah dengan menggunakan induksi hipnosis yang
membawa klien pada kondisi relaks. Pada proses ini peran terapist sangat
berpengaruh. Ketika dalam kondisi sadar, seseorang dapat memberikan atensi
terhadap berbagai macam stimulus yang ada di lingkungan sehingga sangat
sulit untuk memasuki kondisi relaks. Pesan terapist adalah membuat klien
memusatkan atensinya pada satu objek misalnya pada sebuah gambaran
mental yang diciptakan melalui sugesti dari terapist untuk membawa klien
memasuki keadaan relaks.
Saat klien memasuki kondisi yang sangat relaks, critical area semakin
menajdi lemah sehingga terapist semakin mudah untuk berkomunikasi
dengan alam bawah sadar klien. Saat klien menjadi rileks, atensi menjadi
semakin terpusat pada terapist dan sugesti yang diberikan menjadi semakin
kuat dan terasa nyata bagi klien, misalnya gambaran mental mengenai sebuah
tempat yang disukai klien menjadi sangat nyata dan klien mempersepsikan
dirinya berada di tempat tersebut.
6. Tahap-tahap Hipnoterapi
Untuk memasuki pikiran bawah sadar seseorang dan memberikan sebuah
proses penyembuhan, hipnoterapi memiliki beberapa tahapan yang harus
dilalui, yaitu sebagai berikut :
1. Pre-induksi
Pada tahapan ini, terapist membangun sebuah rapport dengan klien yang
akan diterapi. Selain itu, ditahap ini terapist memperkaya informasi
mengenai klien dengan menggunakan beberapa teknik seperti observasi
8

dan wawancara. Hal tersebut sangat penting guna menjaring data
mengenai permasalahan yang dialami oleh kluen secara jelas, yang akan
berpengaruh pada pemberian sugesti terapeutik pada klien.
2. Induksi
Saat data yang dikumpulkan sudah memadai dan klien secara mental
sudah siap untuk masuk ke dalam kondisi hipnosis, terapist selanjutnya
mempersiapkan induksi. Induksi adalah proses yang ditempuh terapist
dalam membawa klien menuju tidur hipnotik, dalam kata lain menurunkan
gelombang otak klien dan membuat klien mengalami relaksasi yang
mendalam. Lewat induksi, terapist berperan sebagai pemandu jalan meuju
trance. Hal ini dilakukan dengan cara membuat klien memusatkan
perhatiannya pada objek tertentu. Tujuannya adalah mengasingkan klien
dari banyaknya stimulus di sekitar dirinya. Induksi dapat digunakan
dengan atau tanpa iringan musik. Fungsi musik adalah mengiringi proses
relaksasi tubuh. Volume dan ritme musik diharapkan tidak mengganggu
konsentrasi klien dan kejelasan instruksi terapist. Dalam setiap induksi,
selalu terdapat elemen-elemen yang mendasari yaitu :
a. Permulaan : untuk mengawali induksi, bentuk yang paling sering
digunakan adalah teknik pernafasan karena oksigen yang dibawa ke
otak akan membuat pikiran dan tubuh menjadi relaks
b. Relaksasi sistematis : terapis melakukan relaksasi yang sitematis pada
titik-titik tertentu mulai dari kepala sampai kaki. Titik-titik yang
umumnya dibuat relaks adalah ubun-ubun, mata, pelipis, rahang, leher,
bahu, lengan, tangan, dada, punggung, perut, paha, betis, dan kaki.
Caranya adalah dengan membuat klien berkonsentrasi pada masingmasing bagian tubuh tersebut, kemudia terapist memberikan sugesti
untuk membuat setiap bagian tubuh tersebut menjadi relaks.
c. Pengaktifan rasa dan emosi : terapist perlu menghindari ucapan yang
mengajak klien berpikir. Klien cukup diajak merasakan sugesti yang
diberikan.

Berdasarkan

pertimbangan

tersebut,

lebih

baik

menggunakan kata-kata “rasakan”, “bayangkan”, daripada kata-kata
seperti misalnya “pikirkan”, atau “ingatlah”.
d. Pengaktifan gambaran mental : terapist bisa menciptakan gambaran
mental dengan membawa klien ke tempat yang disukainya. Ketika

9

ingin mengaktifkan gambaran mental, terapist perlu meningkatkan
kepekaan indera klien, seperti penglihatan, pendengaran, perabaan,
pengecapan, dan penciuman. Semakin aktif indera semakin hidup
gambaran mental ini. Semakin hidup gambaran mental, maka semakin
cepat pula pencapaian trance.
3. Depth level test
Proses ini merupakan tes untuk melihat seberapa jauh kesadaran klien
berpindah dari conscius mind menuju unconcius mind. Kedalaman
seseorang berbeda dan sangat bergantung dengan kondisi subjek,
pemahaman subjek, waktu, lingkungan, dan keahlian seorang terapist.
Bagi seorang terapist, tingkat kedalaman trance akan berpengaruh pada
sugesti terapi yang diberikan pada klien. Depth level test sangat sederhana
yaitu dengan memberikan sugesti pada klien untuk melakukan sesuatu
yang secara sadar hal tersebut sangat tidak masuk akal.
4. Sugesti
Sugesti adalah kalimat-kalimat yang disampaikan oleh terapist ke pikiran
bawah sadar klien. Sugesti merupakan tahapan inti dari sebuah proses
hipnoterapi. Pada tahap ini terapist mulai dapat memasukkan sugestisugesti ke dalam pikiran bawah sadar klien. Sugesti yang diberikan
diharapkan dapat bertahan atau dapat menajdi “nilai baru” bagi klien
walaupun telah sadar dari tidur hipnotiknya. Sugesti yang duharapkan
tersebut disebut dengan posthypnotic suggestion. Sugesti ini berisi ucapanucapan terapist yang bertujuan memodifikasi kebiasaan atau mengubah
kepercayaan-kepercayaan yang negatif. Bila alam bawah sadar klien
menangkap isi pesan tersebut dengan baik, maka sugesti itu akan
mempengaruhi perilaku klien setelah ia bangun dari tidur hipnotiknya. Apa
yang ingin dicapai oleh terapist dari sesi hipnoterapinya ditentukan oleh
posthypnotic

suggestion

ini.

Sebelum

memberikan

posthypnotic

suggestion, terapist harus benar-benar yakin dengan kedalaman trance
klien.
5. Termination
Setelah memberikan posthypnotic suggestion terapist membangunkan
klien dari trance. Proses membangunkan klien dilakukan secara bertahap.
Membangunkan secara tiba-tiba akan menimbulkan dampak perasaan yang

10

tidak nyaman dan disorientasi yang menyebabkan klien merasa pusing.
Cara yang paling umum adalah dengan menghitung dari satu sampai tiga
atau lima dan pada hitungan terakhir terapist mengatakan “bangun dan
rasakan tubuh anda segar”.
2.2.2 HYPNOBIRTHING
1. Pengertian Hypnobirthing
Kata hypno berasal dari “hypnosis” dan birthing yang berarti
“melahirkan”. Hypnobirthing adalah proses melahirkan dengan hypnosis
yang merupakan metode alami yang digunakan untuk menghilangkan rasa
takut, panik, tegang, dan tekanan-tekanan lain yang menghantui ibu dalam
proses persalinan. Oleh karena itu hypnobirthing lebih mengacu pada
hypnoterapi yakni penanaman sugesti pada alam bawah sadar oleh ibu untuk
mendukung alam sadar yang mengendalikan tindakan sang ibu dalam
menjalani proses persalinan. Metode hypnobirthing sendiri di Indonesia mulai
tersebar luas pada tahun 2003 oleh Lanny Kuswandi yang mempelajari
hypnobirthing dari Marie F. Mongan di Australia.
Metode hypnobirthing merupakan suatu cara yang diciptakan dengan
penggabungan antara metode hypnosis yang dilakukan sendiri (selfhypnosis)
dan proses

kehamilan sampai kelahiran alami, dengan kata lain

hypnobirthing digunakan untuk menciptakan proses kehamilan sampai
persalinan yang alamiah dimana ibu hamil akan dibantu untuk relaks, fokus,
tenang, dan dalam keadaan sadar sepenuhnya. Hypnobirthing adalah upaya
alami menanamkan niat ke pikiran bawah sadar untuk menghadapi persalinan
dengan tenang dan sadar. Persalinan dengan metode hypnobirthing harus
berfokus untuk menghilangkan sindrom ketakutan, ketegangan, nyeri,
bersemangat dan siap menyongsong persalinan yang normal alami dalam
keadaan sadar dan terjaga, serta bebas dari rasa takut dan nyeri yang
ditimbulkannya. Rasa takut membuat pembuluh darah yang mengarah ke
rahim

menjadi

menegang

sehingga

menyebabkan

berkontraksi

dan

menimbulkan rasa sakit. Jika tanpa adanya rasa takut, otot-otot menjadi
melemas dan lentur, serviks (leher rahim) dapat menipis dan mebuka secara
alami sewaktu tubuh berdenyut secara berirama dan mendorong bayi dengan

11

mudah sehingga membuat persalinan berlangsung secara lancar relative cepat
dengan keluhan nyeri yang sangat minimal. Dengan terbiasanya ibu
melakukan relaksasi, jalan lahir untuk janin akan lebih mudah terbuka
sehingga ibu tidak akan terlalu kelelahan saat melahirkan. Jadi dengan
relaksasi yang rutin ibu akan terbiasa dengan kondisi ini dan akan sangat
terbantu dalam proses persalinannya hingga nyeri saat persalinan dapat
berkurang.
2. Manfaat Hypnobirthing
Adapun manfaat dari hypnobirthing adalah sebagai berikut :
1. Manfaat untuk ibu hamil :
a. Mengatasi reaksi perubahan dari dalam pada saat kehamilan seperti
mual, muntah, dan pusing
b. Mengurangi kemungkinan adanya komplikasi kehamilan yang
dipengaruhi faktor stress dan depresi
c. Mengurangi rasa sakit dengan kadar yang sangat besar hingga
terkadang tak terasa seperti sakit saat melahirkan
d. Proses persalinan akan berjalan nyaman, lancar, dan relatif lebih
cepat
e. Mengurangu kemungkinan diambilnya tindakan episotomi
f. Ibu akan lebih merasakan ikatan batin dan emosi terhadap janin
g. Ibu akan merasakan ketenangan dan kenyamanan saat proses
h.
i.
j.
k.

melahirkan
Ibu akan lebih dapat mengontrol emosi dan perasaan
Mencegah kelelahan yang berlebih saat proses persalinan
Meningkatkan produksi ASI
Meningkatkan kadar endorphin dalam tubuh untuk mengurangi
rasa nyeri pada saat kontraksi (endorphin memiliki kekuatan 200
kali lipat dari morphin untuk menekan rasa sakit pada saat

melahirkan)
l. Mampu mengurangi

intervensi

farmakologi

selama

proses

kehamilan, persalinan, dan nifas
2. Manfaat untuk bayi
a. Getaran tenang dan damai akan dirasakan oleh janin dan
merupakan dasar dari perkembangan jiwa
b. Pertumbuhan janin lebih sehat, hal ini disebabkan karena keadaan
tenang akan memberikan hormon-hormon yang seimbang ke janin
melalui plasenta

12

c. Bayi yang lahir tidak akan kekurangan oksigen sehingga menjadi
lebih sehat
d. Mencegah terjadinya bayi premature
e. Mencegah terjadinya berat badan bayi rendah
3. Manfaat untuk tenaga kesehatan
a. Dapat lebih fokus dan konsentrasi bekerja karena tidak perlu
menghadapi emosi labil ibu yang hendak melahirkan
b. Kemungkinan timbulnya komplikasi dan masalah saat proses
persalinan dan kelahiran sangat kecil
c. Tidak perlu obat analgetik untuk ibu yang hendak melahirkan
d. Lebih mudah menangani ibu hamil karena tidak panik dan tetap
tenang
3. Tahapan dalam metode Hypnobirthing
Adapun tahapan-tahapan pada hypnobirthing yaitu :
1. Menyiapkan pikiran dan tubuh untuk keberhasilan
Memilih posisi yang dianggap paling nyaman dengan mencoba
sesantai mungkin, bisa dalam posisi duduk atau berbaring sambil
memejamkan mata. Otot-otot saling mengirimkan pesan. Tangan
terkepal, mulut terkatuprapat, alis berkerut, semua mengirimkan sinyal
ke otot-otot jalan lahir, otot yang sebenarnya sangat perlu dilemaskan.
Membuka untuk melemaskan otot-otot tubuh bagian atas akan
melemaskan yang bagian bawah.
2. Empat teknik dasar hypnobirthing
a. Teknik pernapasan
Terdapat tiga teknik pernapasan yaitu :
a) Pernapasan tidur (sleep birthing)
Suatu teknik relaksasi yang dirancang untuk membantu ibu ke
keadaan relaks sehingga selanjutnya dapat meneruskan latihan
visualisasi
b) Pernapasan lambat (slow birthing)
Tujuan dari pernapasan lambat adalah membuat pernapasan
baik saat menghirup maupun menghembuskan menjadi
sepanjang mungkin. Hindari menghirup udara cepat, jaga agar
tubuh tetap diam dan lemas (jangan kaku)
c) Pernapasan persalinan (birth birthing)
Teknik pernapasan ini digunakan selama persalinan, saat
menghembuskan maka bayi akan turun melalui jalan lahir
untuk keluar selama fase pengeluaran, dan dilakukan pada saat
mengejan. Pernapasan persalinan bukanlah proses mengejan,

13

melainkan membantu reflek mendorong alami dari tubuh secara
lembuh menggerakkan bayi keluar.
b. Teknik relaksasi
Melatih relaksasi ibu hamil adalah prinsip dasar hypnobirthing dan
merupakan sarana untuk berkomunikasi dengan bayi selama dalam
kandungan karena bayi dalam kandungan masih mempunyau unsur
jiwa yang sederhana yaitu perasaan. Langkah-langkah relaksasi :
ruangan dan suasana tenang; menggunakan musik untuk relaksasi
ditambah dengan aroma-therapy; panduan relaksasi otot, napas,
dan pikiran kemudian masukkan program/niat positif
c. Tenik visualisasi
Latihan visualisasi hanya untuk membantu ibu selama persalinan.
Semua hipnosis adalah hipnosis diri, dan perlu kita ketahui tidak
ada orang lain yang dapat membawa ke dalam keadaan ini kecuali
diri

sendiri.

Dalam

hypnobirthing,

pendamping

persalinan

bukanlah penonton yang tidak berdaya dan tidak tahu apa-apa,
tetapi pendamping adalah fasilitator terlatif dan pendukung utama
d. Teknik pendalaman
Teknik ini terbukti sangat efektif dalam memperdalam relaksasi ke
suatu titik dimana tubuh sang ibu lemas secara total. Latihan
dilaksanakan dengan terapist yang membantu ibu dalam mencapai
relaksasi yang mendalam. Ibu akan tetap berada dalam situasi
mendalam saat menghembuskan bayinya ke bawah melalui jalan
lahir hingga saat bayi lahir.
3. Hypnobirthing selama hamil
Hypnobirthing yang digunakan selama kehamilan dilakukan setiap
malam menjelang tidur, metode visualisasinya sebagai berikut :
a. Berbaring dengan posisi nyaman, lemaskan kelopak mata dan
pejamkan perlahan dengan lemas
b. Mulai bernapas perlahan dan teratur, tarik napas hingga ke perut
dan perut menjadi mengembang, teruskan bernapas dengan cara ini
c. Rasakan sekujur tubuh dari ujung kepala hingga kaki, lemaskan
satu per satu ketegangan dan keletihan yang dialami saat kehamilan
d. Lemaskan rahang dan mulut hingga benar-benar relaks
e. Istirahatkan pikiran dan jangan memikirkan hal-hal yang tidak
menyenangkan, dan berkonsentrasi pada niat melakukan relaksasi
hypnobirthing
14

f. Setelah mencapai kondisi relaks, ucapkan niat dalam pikiran,
misalnya “saya hendak melatih diri untuk relaks saat ini dan
seterunya dalam hidupsaya sehingga proses persalinan berjalan
lancar”
g. Mulai melakukan visualisasi tempat khusus, ciptakan tempat
khusus yang paling nyaman, bayangkan ruang sangat pribadi.
Ditempat khusus ada dua keran air, keran berwarna merah airnya
menetes tidak lancar sedangkan yang berwarna biru airnya lancar,
sambil melakukan, rasakan dan sugesti pikiran sendiri “proses
persalinan saya akan berlangsung cepat, lancar dan nyaman, sama
seperti keran air berwarna biru”
h. Setelah puas mengalirkan air, tutuplah kerannya, lalu duduk atau
berbaring kembali dan teruskan letihan relaksasi
i. Biarkan relaksasi hypnobirthing ini berlangsung selama yang
diinginkan, jika tertidur lanjutkan untuk tidur. Jika tidak tertidur,
maka bersiaplah untuk kembali pada dunia sekitar, dan perlahanlahan kembalikan panca indera
4. Teknik pernapasan pada proses persalinan
a. Lakukan pernapasan perut yang panjang dan dalam, rasakan
oksigen yang dihirup mengalir ke janin, tetap bernapas panjang
saat konraksi mulai terasa
b. Hembuskan napas secara perlahan untuk mengiringi kontraksi awal
c. Teruskan bernapas secara stabil
d. Berfokus melakukan pernapasan melalui hidung atau mulut saja,
cobalah kedua cara tersebut dan tentukan yang paling membantu
e. Jika kontraksi terasa mulai berakhir, hembuskan napas untuk
mengiringi redanya kontraksi dan kembalilah relaks
5. Hypnobirthing selama persalinan
Sebelum mencapai tahap praktik, sebaiknya ibu hamil sudah sering
berlatih hypnobirthing, berikut panduan yang digunakan selama proses
persalinan :
a. Berdoa dan berniat, serahkan semua kepada Tuhan dan tenangkan
pikiran
b. Masa awal pembukaan gunakan untuk relaksasi dan tenangkan
pikiran
c. Latihan hypnobirthing saat kehamilan yang telah dilatih, ucapkan
kalimat sugesti secara perlahan

15

d. Saat kontraksi makin kuat dan sering, gunakan teknik pernapasan
untuk persalinan dan pejamkan mata
e. Jika dapat merasakan relaks saat kontraksi, dan mungkin merasa
mengantuk maka tidurlah dengan mempertahankan kalimat sugesti
dalam diri
f. Posisikan ujung lidah dibalik gigi atas dan tempelkan ke langitlangit mulut, karena posisi ini membuat rahang relaks
g. Lakukan hal-hal tersebut seiring dengan bertambahnya pembukaan
dan meningkatnya frekuensi kontraksi
h. Tetap fokus untuk mengatur napas dan berdoa, saat telah siap untuk
proses persalinan, ucapkan niat dan doa dalam hati karena inilah
puncak dari semua latihan
i. Bukalah mata saat hendak melahirkan karena menutup mata saat
mengejan dapat menyebabkan pembuluh darah pada mata pecah
karena tekanan saat mengejan
j. Diiringi dengan napas yang teratur, rasakan baik-baik saat
kontraksi datang dan mengejanlah sekuatnya dengan mata terbuka
k. Rasakan sensasi saat mengejan, yakni ketika puncak kepala bayi
mulai muncul di vagina, tarik napas panjang saat kontraksi hilang,
teruskan mengejan saat kontraksi datang dan rasakan bayi keluar
mulai bagian kepala, pundak, badan, tangan lalu kakinya
l. Hembuskan napas panjang saat merasa bayi sudah keluar
sepenuhnya
6. Tahap pelatihan metode hypnobirthing
Setelah mengetahui metode hypnobirthing, tahap selanjutnya adalah
pelatihan terdiri dari 20 orang dengan terapist dua orang dan satu
pembimbing. Adapun materi pelatihan menurut Minarni, (2008) terdiri
dari :
a. Hypnobasic, dua hari teori di kelas
b. Hypnobirthing teori empat jam dan praktik dengan teman empat
jam
c. Praktik hypnobirthing dengan klien delapan jam

16

BAB 3. PEMBAHASAN
3.1 Analisis Jurnal
Pada jurnal utama yang berjudul “The characteristics of women who use
hypnotherapy for intrapartum pain management: Preliminary insights from a
nationally-representative sample of Australian women” menggunakan terapi
komplementer hypnoterapi untuk persalinan, yang biasa disebut dengan
hypnobirthing. Dalam penelitian ini menyajikan bagaimana kharakteristik wanita
hamil yang menggunakan terapi hypnobirthing baik saat kehamilan maupun
hingga persalinan. Mereka yang menggunakan terapi hypnobirthing telah
berkonsultasi dengan para terapist untuk mengikuti kelas yoga maupun meditasi.
Biasanya mereka juga mungkin menggunakan perawatan obat-obatan herbal
seperti aromaterapi, homeopati, teh herbal, dan bunga essens selama menjalani
terapi hypnobirthing. Wanita yang menjalani terapi hypnobirthing teridentifikasi
lebih merasa aman selama menjalani persalinan. Mereka lebih bisa memanajemen
nyeri yang dirasakan karena sudah melatih diri untuk lebih relaks. Dari hasil yang
diperoleh selama penelitian menyebutkan bahwa wanita yang menggunakan terapi
hypnobirthing selama masa kehamilan memang memiliki rasa tkut dan cemas
yang relative rendah saat menjalani persalinan.
Pernyataan tersebut juga didukung oleh jurnal yang berjudul “Healthcare
Professionals’ attitudes, knowledge and self-efficacy levels regarding the use
of self-hypnosis in childbirth: a prospective questionnaire survey” disebutkan
bahwa wanita yang mengikuti terapi hypnobirthing diharapkan harus mampu
percaya diri karena hal ini akan berpengaruh pada proses terapi yang sedang
dijalani. Dalam penelitian ini Cochrane menyimpulkan bahwa hipnosis ini dapat
mengurangi penggunaan farmakologis selama persalinan, tetapi penelitian ini
masih akan berlanjut untuk didapatkan bukti penelitian yang berkualitas lebih
tinggi. Dalam penelitian ini ditemukan adanya perbedaan yang signifikan antara
bidan dan dokter yakni bidan dilaporkan lebih mengetahui tentang hypnoterapi
saat persalinan dibanding dokter. Dalam praktek, bidan melaporkan tingkat
pengetahuan yang lebih tinggi serta sikap yang positif, dan dokter lebih mengacu
pada banyaknya pengalaman. Penelitian ini mengemukakan bahwa responden

17

yang mempunyai tingkat pengetahuan yang tinggi akan berdampak positif
terhadap cara kerja dari hypnoterapi yang dijalani. Penelitian juga mengemukakan
bahwa dengan menyaksikan hypnoterapi selama persalinan juga memiliki dampak
positif terhadap tenaga kerja yang membantu yaitu akan menumbuhkan rasa
percaya diri.
Pada jurnal pembanding yang berjudul “Hypnotherapy for Labor and Birth”
menyebutkan bahwa wanita yang menggunakan terapi hypnobirthing justru
mungkin akan menghadapi penghambatan terkait dengan resistensi atau kebijakan
institusional. Dalam penelitian Alexander, disebutkan bahwa wanita hamil
memang lebih sensitif untuk menerima praktek yang mengarah pada hipotesis
sehingga lebih mudah menjadi terhipnotis. Hal ini disimpulkan oleh Overarching
bahwa sistematis dari analisa hypnobirthing hanya menunjukkan beberapa atau
sebagian saja untuk manajemen nyeri dan tidak ada efek yang menguntungkan.

18

BAB 4. PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Hypnobirthing

adalah

proses

melahirkan

dengan

hypnosis

yang

merupakan metode alami yang digunakan untuk menghilangkan rasa takut, panik,
tegang, dan tekanan-tekanan lain yang menghantui ibu dalam proses persalinan.
Persalinan dengan metode hypnobirthing harus berfokus untuk menghilangkan
sindrom ketakutan, ketegangan, nyeri, bersemangat dan siap menyongsong
persalinan yang normal alami dalam keadaan sadar dan terjaga, serta bebas dari
rasa takut dan nyeri yang ditimbulkannya. Dengan terbiasanya ibu melakukan
relaksasi, jalan lahir untuk janin akan lebih mudah terbuka sehingga ibu tidak
akan terlalu kelelahan saat melahirkan.
4.2 Saran
Terapi ini memang dilakukan oleh seorang terapist, tetapi tidak menutup
kemungkinan peran seorang perawat juga sangat diharapkan. Perawat dapat
memberikan arahan pada klien tentang bagaimana mekanisme cara kerja dari
terapi ini serta membantu memantau respon klien selama menjalani terapi
hypnobirthing.

19

DAFTAR PUSTAKA
Anggaini,

Nanda.

HYPNOBIRTHING

2015.

PENGARUH

TERHADAP

TEKNIK

PENURUNAN

RELAKSASI
NYERI

PADA

PERSALINAN KALA I DI BPS LILIK SUDJIATI HULA’AN. Gresik:
Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Gresik
Beebe, K. R. tanpa tahun. Hypnotherapy for labor and birth (diakses pada
23/02/2017)
Gunawan., Adi W. 2009. Hipnotheraphy the Art of Aubsconcious Restructuring.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
Harianto, Minarni. 2010. Aplikasi Hypnosis (Hypnobirthing) dalam Asuhan
Kebidanan, Kehamilan, dan Persalinan. Yogyakarta: Goysen Publishing
Irfan. 2007. Hipnotheraphy. Yogyakarta: pustaka Lestari
Kahija. 2007. HIPNOTERAPI: Prinsip-prinsip Dasar Praktik Psikoterapi. Jakarta:
PT. Gramedia Pustaka Utama
Kuswandi, Lanny. 2011. Keajaiban Hypnobirthing. Jakarta: Pustaka Buana
Novrizal, Romy. 2010. Keefektifan Hipnoterapi terhadap Penurunan Derajat
Kecemasan dan Gatal Pasien Liken Simpleks Kronik di Poliklinik Penyakit
Kulit dan Kelamin RSDM Surakarta. Tesis. Surakarta:fakultas kedokteran
Universitas

Sebelas

Maret

https://eprints.uns.ac.id/4572/1/175971811201108261.pdf

Surakarta
(diakses

pada

18/03/2017)
Pamungkas, Catur. 2011. PENGARUH HIPNOTERAPI TERHADAP SELF
ESTEEM PADA SISWI YANG MEMILIKI BERAT BADAN BERLEBIH
DI SMK SANDHY PUTRA BANDUNG. Skripsi. Bandung: Fakultas
Psikologi Universitas Islam Bandung
http://elibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.11.50.07065.pdf (diakses pada
18/03/2017)
Professionals, H., S. Mcallister, K. Coxon, dan T. Murrells. 2017. Author ’ s
accepted manuscript survey. Midwifery (diakses pada 23/02/2017)
Ratnawati, Dina., dkk. 2014. Terapi Komplementar dan Alternatif “Hipnosis
(Hipnoterapi)”. Semarang: Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro

20

https://id.scribd.com/document/245542763/HIPNOTERAPI

(diakses

pada

18/03/2017)
Sri, Aprilinawati,. Dwi, Asih. 2011. PENGARUH METODE RELAKSASI
HYPNOBIRTHING TERHADAP INVOLUSI UTERI PADA IBU PASCA
BERSALIN NORMAL. Boyolali: Akademi Kebidanan Estu Utomo
Steel, A., J. Frawley, D. Sibbritt, A. Broom, dan J. Adams. 2016. Complementary
therapies in medicine the characteristics of women who use hypnotherapy for
intrapartum pain management : preliminary insights from a nationallyrepresentative sample of australian women. Complementary Therapies in
Medicine. 25:67–70. (diakses pada 23/02/2017)
Yessie, Aprillia. 2010. Hipnostetri, Rileks, Nyaman dan Aman saat Melahirkan.
(Steel dkk., 2016; Professionals dkk., 2017; Beebe, tanpa tahun)Jakarta:
Gagas Media

21