laporan pkl lora anjis s 091021351

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)

PROSEDUR PENGAJUAN
BCA BANCASSURANCE : EDUSAVE PADA KANTOR PEMASAR
BCA KCP MALANG SUDIRMAN

OLEH :
LORA ANJIS SUSILO
NIM : 09102135

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) ASIA MALANG
JURUSAN AKUNTANSI
JUNI 2012

PROSEDUR PENGAJUAN
BCA BANCASSURANCE : EDUSAVE PADA KANTOR PEMASAR
BCA KCP MALANG SUDIRMAN

PRAKTIK KERJA LAPANGAN

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonmi
Jurusan Akuntansi

OLEH :
LORA ANJIS S.
NIM : 09102135

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) ASIA MALANG
JURUSAN AKUNTANSI
JUNI 2012

LEMBAR PERSETUJUAN

PROSEDUR PENGAJUAN
BCA BANCASSURANCE : EDUSAVE PADA KANTOR PEMASAR
BCA KCP MALANG SUDIRMAN

OLEH :
LORA ANJIS S.
NIM : 09102135


Disetujui Untuk Diujikan
Pada Tanggal :……………………………………..

Ketua Jurusan Akuntansi

Dosen Pembimbing

Annisa Fatimah,SST,MSA

Murtianingsih,SE

LEMBAR PENGESAHAN

PROSEDUR PENGAJUAN
BCA BANCASSURANCE : EDUSAVE PADA KANTOR PEMASAR
BCA KCP MALANG SUDIRMAN

OLEH :
LORA ANJIS S.

NIM : 09102135

Disetujui :
Pada Tanggal :………………………………….

Ketua Jurusan Akuntansi

Dosen Pembimbing

Annisa Fatimah,S.ST,MSA

Murtiaingsih,SE
Mengetahui,

Pembantu Ketua I

Sunu Jatmika,S.Kom

KATA PENGANTAR


Puja dan puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang mana
telah memberi penulis kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan
Praktik Kerja Lapangan (PKL) dengan judul “PROSEDUR PENGAJUAN
PRODUK BCA BANCASSURANCE : EDUSAVE PADA

KANTOR

PEMASAR BCA KCP MALANG SUDIRMAN”.
Penulisan laporan ini didasarkan pada Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang
sudah penulis lakukan di PT Bank Central Asia Kantor Cabang Pembantu Malang
Sudirman. Tujuan dari Praktik Kerja Lapangan (PKL) adalah sebagai salah satu
syarat untuk memperoleh gelar sarjana ekonomi (SE) jurusan akuntansi.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada BCA KCP MALANG
SUDIRMAN yang mana telah mengizinkan penulis untuk melakukan Praktik
Kerja Lapangan (PKL) selama 1 bulan, secara khusus juga penulis sampaikan
terima kasih kepada :
1. Orang tua penulis yang selalu tanpa lelah memberi penulis dorongan sehingga
penulis dapat menyelesaikan laporan ini sesuai waktu,
2. Bpk Ir.Teguh Widodo,MM selaku Ketua STMIK-STIE ASIA Malang,
3. Bpk Sunu Jatmika.S.Kom, selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik

STMIK-STIE ASIA Malang,
4. Ibu Annisa Fatimah,S.ST,MSA selaku Ketua Jurusan Akuntansi,
5. Ibu Murtianingsih,SE selaku dosen pembimbing,
6. Bpk Irwan Handoko selaku Pimpinan BCA KCP Malang Sudirman,
7. Bpk Ardye Amran selaku Kepala Bagian Operasional,
8. Ibu Kristien selaku Kepala Bagian Teller,

9. Serta semua staff dan karyawan BCA KCP Malang Sudirman,
10. Saudaraku, Anjar yang telah bersama-sama dengan penulis melaksanakan
Praktik Kerja Lapangan (PKL) di Bank BCA KCP Malang Sudirman dan
telah banyak membantu penulis dalam segala hal dalam penulisan laporan ini,
11. Sahabatku, Yoell dan Selly yang selalu memberi semangat kepada penulis
sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini.
12. Serta teman-temanku akuntansi dan semua pihak yang tidak dapat penulis
sebutkan satu persatu, yang sudah membantu penulis baik secara langsung
maupun tidak langsung dalam penulisan laporan ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan Praktik Kerja
Lapangan (PKL) ini masih ada kekurangan. Sehingga kritik dan saran dari temanteman semua sangat diharapkan demi kesempurnaan penulisan laporan sejenis di
masa mendatang.
Terakhir penulis berharap semoga Laporan Praktik Lapangan (PKL) yang

dibuat dapat bermanfaat bagi teman-teman semuanya.

Malang, Juni 2012

Penulis

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN
HALAMAN PERSETUJUAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI ............................................................................................... i
DAFTAR TABEL ....................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... iv
BAB I : PENDAHULUAN .......................................................................... 1
A. Latar Belakang .................................................................................. 1
B. Tujuan dan Mafaat PKL .................................................................... 2
C. Metode Pelaksanaan PKL .................................................................. 4
D. Sistematika Penulisan ........................................................................ 5

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA ............................................................... 7
A. Asuransi ............................................................................................ 7
1. Pengertian Asuransi ............................................................... 7
2. Macam-macam Asuransi dan Usaha Asuransi ........................ 10
3. Tujuan Asuransi ..................................................................... 12
4. Risiko, Evenemen dan Ganti Kerugian ................................... 13
B. Perbankan ......................................................................................... 16
1. Pengertian Bank ..................................................................... 16
2. Jenis Bank ............................................................................. 17
3. Fungsi Bank ........................................................................... 20
4. Jasa-jasa Bank ....................................................................... 21

i

ii
C. Bancassurance .................................................................................. 23
1. Pengertian Bancassurance ..................................................... 23
2. Keuntungan Bancassurance ................................................... 24
3. Jenis Kegiatan........................................................................ 24
BAB III : PELAKSANAAN PKL............................................................... 29

A. Lokasi Pelaksanaan PKL ................................................................... 29
B. Gambaran Umum Objek PKL ........................................................... 29
1. Sejarah Singkat Perusahaan ......................................................... 29
2. Struktur Organisasi Bank BCA .................................................... 31
3. Bidang Usaha Perusahaan ............................................................ 33
4. Kegiatan Usaha Perusahaan ......................................................... 34
5. Produk dan Layana BCA ............................................................. 35
C. Pelaksanaan PKL .............................................................................. 42
1. BCA Bancassurance ................................................................... 42
2. Permasalahan Berkaitan Dengan Judul PKL ............................... 54
BAB IV : PENUTUP ................................................................................... 57
A. Kesimpulan ....................................................................................... 57
B. Saran ................................................................................................. 58
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 60
LAMPIRAN-LAMPIRAN .......................................................................... 61

iii
DAFTAR TABEL

Table 3.1


: Spesifikasi Produk Edusave ............................................. 43

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1

: Pilihan Proteksi................................................................ 45

Gambar 3.2

: Unsur-unsur Edusave ....................................................... 48

Gambar 3.3

: Struktur Organsisasi ........................................................ 60

Gambar 3.4


: Prosedur SPAJ Full Underwriting.................................... 61

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Dewasa ini, kebutuhan masyarakat akan produk-produk asuransi menjadi
meningkat, seiring dengan adanya kesadaran dari masyarakat, terutama
masyarakat perkotaan akan pentingnya hakikat dari asuransi tersebut dalam
mengantisipasi timbulnya kerugian, kerusakan barang yang dimilikinya, atau
kehilangan keuntungan dari suatu kegiatan usaha yang dijalankannya. Hal ini
kemudian direspon positif oleh perusahaan asuransi dengan meningkatkan
penawaran produk asuransinya.
AIA Financial yang merupakan salah satu perusahaan asuransi terbesar di

dunia, menawarkan produk asuransi yang dimiliki melalui kerjasama dengan bank
yang disebut Bancassurance. Dalam layanan ini AIA Financial menawarkan beberapa
produk yang dimiliki seperti Edusave, Medisave, Provisa Max, optishield, dan
provisa syariah.
Bancassurance dapat diartikan sebagai sebuah layanan yang disediakan oleh


bank dalam rangka menyediakan produk asuransi yang memberi perlindungan dan
produk investasi untuk memenuhi kebutuhan financial jangka panjang nasabah.
Perusahaan asuransi dan bank bekerjasama untuk memasarkan produk-produk
perusahaan asuransi. Dengan adanya bancassurance ini, maka perusahaan asuransi
dapat memanfaatkan kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh bank, karena perusahaan
asuransi bekerjasama dengan bank yang sudah memiliki reputasi yang baik di
masyarakat. Bancassurance merupakan salah satu alternatif yang dapat dipilih oleh

1

2
masyarakat yang ingin menggunakan jasa perbankan dan asuransi dalam satu
langkah.
Berdasarkan data statistik dari Badan Pusat Statistik (BPS), biaya pendidikan
dari tahun ke tahun semakin meningkat rata-rata 10% (sumber : www.bps.go.id).
Dengan biaya pendidikan yang semakin mahal, maka masyarakat harus dapat
mengelola keuangan mereka. Salah satu cara yang dapat dipilih oleh masyarakat
adalah menggunakan produk yang ditawarkan oleh AIA Financial melalui jasa BCA
bancassurance yaitu EDUSAVE.

Dengan produk ini, diharapakan masyarakat dapat menjangkau biaya
pendidikan yang semakin mahal. Namun, masih banyak masyarakat yang belum
mengetahui

apa

itu

bancassurance,bagaimana

prosedur

untuk

pengajuan

bancassurance, dan menganggap bahwa bancassurance ini adalah asuransi yang

sama yang ditawarkan oleh sales asuransi.
Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis mengambil judul
“PROSEDUR

PENGAJUAN

PRODUK

BCA

BANCASSURANCE

:

EDUSAVE PADA KANTOR PEMASAR BCA KANTOR CABANG

PEMBANTU MALANG SUDIRMAN”.
B. Tujuan dan Manfaat PKL
1. Tujuan Praktik Kerja Lapangan (PKL) :
a. Bagi Mahasiswa
1. Mengembangkan dan menerapkan keterampilan yang telah
diperoleh dari lembaga.
2. Melatih mahasiswa untuk mengembangkan kemampuan berfikir
dan kreatifitas.

3
3. Memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk mengenal dunia
kerja yang sesungguhnya.
b. Bagi STIE ASIA Malang
1. Untuk melatih mahasiswa supaya dapat memecahkan suatu
masalah.
2. Untuk mengetahui kemampuan mahasiswa dalam menerapkan ilmu
yang pernah diperoleh dari lembaga.
c. Bagi PT Bank Central Asia,Tbk
1. Untuk mengetahui apa kendala yang dihadapi nasabah dalam
melakukan pengajuan maupun pembayaran premi asuransi.
2. Untuk mengetahui respon nasabah tentang adanya produk tersebut.
3. Untuk mengetahui sejauh mana produk ini digunakan oleh
masyarakat.
2. Manfaat Praktik Kerja Lapangan (PKL) :
a. Bagi Mahasiswa
1. Dapat digunakan untuk mengembangkan dan menguasai wawasan
dan disiplin ilmu secara teori maupun praktik sesuai dengan bidang
yang ditekuni.
2. Dapat digunakan untuk menambah wawasan dan pengetahuan
mengenai perkembangan fasilitas yang diberikan oleh BCA sebagai
salah satu bentuk pelayanan kepada nasabah.

4
b. Bagi STIE ASIA Malang
1. Sebagai bahan masukan untuk mengevaluasi sejauh mana kuliah
yang telah diterapkan sesuai dengan kebutuhan tenaga kerja yang
terampil di bidangnya.
2. Hasil laporan praktik kerja lapangan (PKL) dapat digunakan
sebagai informasi tambahan bagi mahasiswa S1 Jurusan Akuntansi
STIE ASIA Malang.
c. Bagi PT Bank Central Asia,Tbk
1. Merupakan sarana untuk mengembangkan hubungan kerjasama
antara bank dengan lembaga STIE ASIA Malang dimasa yang
akan datang.
2. Untuk membantu PT Bank Central Asia dalam melayani
nasabahnya.
C. Metode Pelaksanaan PKL
Dalam penulisan laporan ini diperlukan suatu teknik penulisan agar data
yang diperoleh bersifat objektif. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data
ini adalah sebagai berikut :
1. Observasi
Observasi yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
terjun langsung ke lapangan guna mendapatkan data yang sebenarnya.
Dalam hal ini, penulis melakukan observasi pada PT Bank Central
Asia,Tbk.

5
2. Interview
Interview yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan

mengadakan

wawancara

langsung

terhadap

sumber

yang

dapat

memberikan informasi tentang apa yang dibutuhkan penulis.
3. Dokumentasi
Dokumentasi yaitu pengumpulan, penyimpanan dan pengambilan
data dengan mengadakan pencatatan dokumen tertentu yang dianggap
berhubungan dengan penulisan laporan. Dalam hal ini, penulis mengambil
dokumen berupa sejarah berdirinya perusahaan.
4. Studi Pustaka
Studi pustaka yaitu teknik pengumpulan data yang diambil penulis
melalui buku-buku yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas.
D. Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan laporan yang akan dibahas oleh penulis
meliputi :
BAB I

PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang latar belakang, tujuan dan manfaat PKL,
metode pelaksanaan PKL dan sistematika penulisan laporan PKL.

BAB II

LANDASAN TEORI
Bab ini akan menjelaskan tentang teori-teori yang akan dipakai
oleh penulis dalam laporan ini, yaitu meliputi pengertian asuransi,
perbankan, bancassurance.

6
BAB III

PELAKSANAAN PKL
Bab ini akan menjelaskan tentang hal-hal yang berkaitan dengan
pelaksanaan PKL yang dilakukan di BCA KCP Malang Sudirman,
yakni meliputi sejarah BCA, visi-misi BCA, Kegiatan Usaha,
Struktur

Organisasi

BCA,

Prosedur

Pengajuan

BCA

Bancassurance :Edusave.

BAB IV

PENUTUP
Berisi kesimpulan dari apa yang sudah dibahas oleh penulis serta
saran-saran atas hasil laporan yang telah disusun oleh penulis agar
bermanfaat bagi pengembangan lebih lanjut.

BAB II
LANDASAN TEORI

A. Asuransi
1.

Pengertian Asuransi
Perasuransian adalah istilah hukum (legal term) yang dipakai dalam

perundang-undangan dan perusahaan perasuransian. Istilah perasuransian berasal
dari kata asuransi yang berarti pertanggungan atau perlindungan atas suatu objek
dari ancaman bahaya yang menimbulkan kerugian.
Asuransi adalah jaminan atau perdagangan yang diberikan oleh
penanggung kepada tertanggung untuk suatu risiko yang ditetapkan dalam surat
perjanjian (polis) misalnya kebakaran, kecurian, kerusakan dan sebagainya,
ataupun mengenai kehilangan jiwa atau kecelakaan lainnya, dengan yang
tertanggung membayar premi sebanyak yang ditentukan kepada penanggung tiap
bulan.
Usaha yang berkenaan dengan asuransi ada 2 jenis, yaitu :
1. Usaha di bidang kegiatan asuransi disebut usaha asuransi (insurance
business). Perusahaan yang menjalankan usaha asuransi disebut

perusahaan asuransi (insurance company).
2. Usaha di bidang

kegiatan penunjang usaha asuransi disebut usaha

penunjang usaha asuransi (complementary insurance business).
Berdasarkan kitab undang-undang hukum dagang (KUHD) pasal 246 yang
dimaksud pertanggungan adalah :
“Perjanjian dengan mana penanggung mengaitkan diri kepada tertanggung
dengan menerima premi untuk memberikan penggantian kepadanya

7

8
karena kerugian, kerusakan, atau kehilangan keuntungan yang diharapkan
yang mungkin dideritanya akibat dari suatu evenemen.”
Berdasarkan definisi tersebut dapat diuraikan unsur-unsur asuransi atau
pertanggungan sebagai berikut :
1. Pihak-pihak
Subjek asuransi adalah pihak-pihak dalam asuransi, yaitu
penanggung dan tetanggung yang mengadakan perjanjian asuransi.
Pihak tertanggung berkewajiban membayar premi kepada penanggung,
sedangkan penanggung memberikan jaminan atas kerugian yang
diderita tertanggung.
2. Status Pihak-pihak
Penanggung harus berstatus sebagai perusahaan badan hukum
dapat berbentuk Perseroan Terbatas (PT), Perusahaan Perseroan
(Persero), atau koperasi. Tertanggung dapat berstatus perorangan,
persekutuan atau badan hukum, baik sebagai perusahaan ataupun
bukan perusahaan. Tertanggung berstatus sebagai pemilik atau pihak
berkepentingan atas harta yang diasuransikan.
3. Objek Asuransi
Objek asuransi dapat berupa benda, hak, atau kepentingan yang
melekat pada benda, dan sejumlah uang yang disebut premi atau ganti
kerugian. Melalui objek asuransi tersebut ada tujuan yang ingin dicapai
oleh pihak-pihak

yang

berkepentingan.

Penanggung

bertujuan

memperoleh pembayaran sejumlah premi sebagai imbalan pengalihan

9
risiko. Tertanggung bertujuan bebas dari risiko dan memperoleh
penggantian jika timbul kerugian atas harta miliknya.
4. Peristiwa Asuransi
Peristiwa asuransi adalah perbuatan hukum ( legal act) berupa
persetujuan

atau

kesepakatan

bebas

antara

penanggung

dan

tertanggung mengenai objek asuransi, peristiwa tidak pasti ( evenemen )
yang mengancam benda asuransi, dan syarat-syarat yang berlaku
dalam asuransi. Persetujuan atau kesepakatan bebas tersebut dibuat
dalam bentuk tertulis berupa akta yang disebut polis. Polis ini
merupakan satu-satunya bukti yang dipakai untuk membuktikan telah
terjadi asuransi.
5. Hubungan Asuransi
Hubungan asuransi yang terjadi antara penanggung dan
tertanggung adalah keterikatan (legally bound) yang timbul karena
persetujuan atau kesepakatan bebas. Keterikatan tersebut timbul secara
sukarela, yaitu pihak penanggung (perusahaan asuransi) berkewajiban
mengganti kerugian yang dialami nasabah karena kejadian atau
musibah tertentu (sesuai dengan perjanjian yang disepakati). Di lain
pihak, nasabah harus membayar sejumlah dana (premi) kepada
perusahaan asuransi. Berdasarkan uraian di atas, maka dapat
diidentifikasi beberapa unsur yang harus ada pada asuransi sebagai
berikut :
a. Penangung dan tertanggung
b. Persetujuan bebas antara penanggung dan tertanggung

10
c. Benda asuransi dan kepentingan tertanggung
d. Tujuan yang ingin dicapai
e. Risiko dan premi
f. Evenemen dan ganti kerugian
g. Syarat-syarat yang berlaku
h. Bentuk akta polis asuransi
2.

Macam-Macam Asuransi Dan Usaha Asuransi
1. Asuransi Kerugian, adalah asuransi yang memberikan ganti rugi kepada
tertanggung yang menderita kerugian barang atau benda miliknya,
kerugian

yang

terjadi

karena

bencana

atau

bahaya

terhadap

pertanggungan yang diadakan, baik itu berupa :
-

Kehilangan nilai pakai

-

Kekurangan nilainya

-

Kehilangan keuntungan yang diharapkan oleh tertanggung

2. Asuransi Jiwa, adalah perjanjian tentang pembayaran uang dengan nikmat
dari premi dan yang berhubungan dengan hidup atau matinya seseorang
termasuk juga perjanjian asuransi kembali uang dengan pengertian catatan
dengan

perjanjian dimaksud

tidak

termasuk

perjanjian asuransi

kecelakaan.
Dalam asuransi jiwa, penanggung akan tetap mengembalikan uang yang
diperjanjikan kepada tertanggung
-

Jika tertanggung meninggal dalam masa berlaku perjanjian

-

Pada saat berakhirnya jangka waktu perjanjian keperluannya sukarela

11
3. Asuransi Sosial, adalah asuransi yang memberikan jaminan kepada
masyarakat dan diselenggarakan oleh pemerintah, yaitu :
-

Asuransi kecelakaan lalu lintas (jasa raharja)

-

Asuransi TASPEN, ASTEK, ASKES, ASABRI

Sifat asuransi sosial :
1. Dapat bersifat asuransi kerugian
2. Dapat bersifat asuransi jiwa
Menurut kitab undang-undang hukum dagang (KUHD), menyebutkan lima
macam asuransi, yaitu :
1. Asuransi terhadap kebakaran
2. Asuransi terhadap bahaya-bahaya pertanian
3. Asuransi terhadap kematian orang
4. Asuransi terhadap bahaya di laut dan perbudakan
5. Asuransi terhadap bahaya dalam pengangkutan di daratan dan di
sungai
Istilah perasuransian melingkupi kegiatan usaha yang bergerak di bidang
usaha asuransi dan usaha penunjang usaha asuransi. Menurut pasal 2 hurus (a)
undang-undang nomor 2 tahun 1992 tentang usaha perasuransian :
usaha asuransi adalah usaha jasa keuangan yang dengan menghimpun
dana masyarakat melalui pengumpulan premi asuransi dan memberikan
perlindungan kepada anggota masyarakat pemakai jasa asuransi terhadap
kemungkinan timbulnya kerugian karena suatu peristiwa yang tidak pasti
atau terhadap hidup atau meninggalnya seseorang.

12
Usaha asuransi dikelompokkan menjadi tiga jenis, yaitu :
a. Usaha asuransi kerugian yang memberikan jasa dalam penanggulangan
risiko atas kerugian, kehilangan manfaat, dan tanggung jawab hukum
kepada pihak ketiga yang timbul dari peristiwa tidak pasti.
b. Usaha asuransi jiwa yang memberikan jasa dalam penanggulangan
risiko yang dikaitkan dengan hidup atau meninggalnya seseorang yang
dipertanggungkan.
c. Usaha reasuransi yang memberikan jasa dalam asuransi ulang risiko
yang dihadapi oleh perusahaan asuransi kerugian dan atau perusahaan
asuransi jiwa.
Selain pengelompokan menurut jenis usahanya, usaha asuransi dapat juga
dibagi berdasarkan sifat dari penyelenggaraan usahanya ada dua kelompok, yaitu :
1. Usaha asuransi sosial dalam rangka penyelenggaraan program asuransi
sosial yang bersifat wajib berdasarkan undang-undang memberikan
perlindungan dasar untuk kepentingan masyarakat.
2. Usaha asuransi komersial dalam rangka penyelenggaraan program
asuransi kerugian dan asuransi jiwa yang bersifat kesepakatan
berdasarkan kontrak asuransi dengan tujuan memperoleh keuntungan.
3.

Tujuan Asuransi
Secara umum tujuan asuransi ada tiga, yakni :
1. Teori Pengalihan Risiko
Menurut teori pengalihan risiko (risk transfer theory), tertanggung
menyadari bahwa ada ancaman bahaya terhadap harta kekayaan miliknya

13
atau terhadap jiwanya. Jika bahaya tersebut terjadi terhadapnya maka
kerugian yang dideritanya sangat besar untuk ditanggung sendiri.
2. Pembayaran Ganti Kerugian
Dalam suatu asuransi untuk melindungi terhadap peristiwa yang
menimbulkan kerugian, jika pada suatu ketika sungguh-sungguh terjadi
peristiwa yang menimbulkan kerugian tersebut maka kepada tertanggung
yang bersangkutan akan dibayarkan ganti kerugian seimbang dengan
jumlah asuransinya.
3. Pembayaran Santunan
Asuransi kerugian dan asuransi jiwa diadakan berdasarkan
perjanjian bebas (sukarela) antara penanggung dengan tertanggung. Akan
tetapi, undang-undang mengatur asuransi yang bersifat wajib, artinya
tertanggung terikat dengan penanggung karena perintah undang-undang,
bukan karena perjanjian. Asuransi jenis ini disebut asuransi sosial.
4.

Risiko, Evenemen, Dan Ganti Kerugian
1. Risiko
Dalam asuransi, ancaman bahaya yang menjadi beban penanggung
merupakan peristiwa penyebab timbulnya kerugian, cacat badan atau
kematian atas objek asuransi. Selama belum terjadi peristiwa penyebab
timbulnya kerugian, selama itu pula bahaya yang mengancam objek
asuransi disebut risiko. Risiko tersebut tertuju pada pribadi, kekayaan,
atau tanggung jawab keuangan seseorang.
Kriteria atau ciri risiko dalam asuransi sebagai berikut ;
a. Bahaya yang mengancam benda atau objek asuransi

14
b. Berasal dari faktor ekonomi, alam atau manusia
c. Diklasifikasikan menjadi risiko pribadi, kekayaan dan
tanggung jawab
d. Hanya berpeluang menimbulkan kerugian
Agar risiko dapat diasuransikan maka harus memenuhi kriteria
sebagai berikut :
a. Dapat dinilai dengan uang
b. Harus risiko murni
c. Kerugian timbul akibat bahaya/peristiwa tidak pasti
d. Tertanggung harus memiliki insurable interest
e. Tidak dilarang undang-undang dan tidak bertentangan dengan
ketertiban umum
Berdasarkan klasifikasi objek asuransi, risiko yang dapat
diasuransikan digolongkan menjadi tiga, yaitu :
a. Risiko pribadi, yaitu risiko yang ancamannya mengurangi atau
menghilangkan kemampuan diri seseorang untuk memperoleh
penghasilan atau keuntungan.
b. Risiko harta, yaitu risiko yang ancamannya menghilangkan,
menghancurkan, merusakkan kekayaan seseorang
c. Risiko tanggung gugat, yaitu risiko yang ancamannya
mengganti kerugian kepada pihak ketiga akibat perbuatan
pelaku (tertanggung).

15
2. Evenemen
Evenemen atau peristiwa tidak pasti adalah peristiwa terhadap

asuransi yang diadakan, tidak dapat dipastikan terjadinya dan tidak
diharapkan akan terjadi.
Jika peristiwa itu sudah diketahui sebelumnya bahwa itu pasti
terjadi atau sudah diketahui saat terjadinya, tidak akan ada artinya bagi
asuransi, sebab tidak akan ada orang yang mau memikul risiko demikian.
Ciri-ciri evenemen yaitu :
a. Peristiwa yang terjadi itu menimbulkan kerugian
b. Terjadinya itu tidak diketahui, tidak dapat diprediksi terlebih dahulu
c. Berasal dari faktor ekonomi, alam, dan manusia
d. Kerugian terhadap diri, kekayaan dan tanggung jawab seseorang
3. Ganti Kerugian
Kerugian erat sekali hubungannya dengan evenemen karena
kerugian tersebut timbul dari suatu evenemen. Dengan kata lain, antara
evenemen yang terjadi dengan kerugian yang timbul ada hubungan kausal

(sebab-akibat), evenemen adalah sebab dan kerugian adalah akibat.
Kerugian yang dapat diganti yaitu jika evenemen tersebut
dicantumkan dalam polis maka penanggung terikat untuk membayar
kerugian. Ciri-ciri kerugian dalam asuransi yang diganti oleh penanggung
yaitu :
a. Berasal dari peristiwa tidak pasti
b. Peristiwa tidak pasti tersebut ditanggung oleh penanggung
c. Ada hubungan kausal antara peristiwa tidak pasti dengan kerugian

16
d. Berdasarkan asas keseimbangan
B. Bank
1.

Pengertian Bank
Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan,

yang dimaksud dengan Bank adalah
„badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit
dan atau bentuk bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup
masyarakat banyak.” (Kasmir, 2002 : 23)
Peran bank sebagai lembaga perantara keuangan juga dinyatakan dalam
PSAK No 31, bahwa bank adalah
“Suatu lembaga yang berperan sebagai perantara ( financial intermediary)
antara pihak yang memiliki kelebihan dana (surplus unit) dan pihak yang
memerlukan dana (deficit unit), serta sebagai lembaga yang berfungsi
memperlancar lalu lintas pembayaran.”
Sebagai lembaga keuangan, kegiatan bank sehari-harinya tidak akan
terlepas dari bidang keuangan. Kegiatan pihak perbankan secara sederhana dapat
dikatakan adalah menghimpun dana dan menyalurkan dana kepada masyarakat
umum.
Adapun kegiatan-kegiatan perbankan yang ada di Indonesia dewasa ini
adalah:
1. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan giro,
tabungan dan deposito.

17
2. Menyalurkan dana ke masyarakat dalam bentuk kredit investasi, kredit
modal kerja maupun kredit perdagangan.
3. Memberikan jasa-jasa bank lainnya.
2.

Jenis Bank
Dalam praktik perbankan di Indonesia saat ini terdapat beberapa jenis

perbankan yang diatur dalam Undang-Undang Perbankan. Berdasarkan UndangUndang Nomor 10 Tahun 1998 jenis-jenis perbankan dapat ditinjau dari berbagai
segi, yaitu:
1. Dilihat dari Segi Fungsinya
a. Bank Umum
Bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara
konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam
kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Sifat jasa
yang diberikan adalah umum, dalam arti dapat memberikan seluruh
jasa perbankan yang ada. Begitu pula dengan wilayah operasinya
dapat dilakukan di seluruh wilayah. Bank umum juga sering disebut
bank komersil (commercial bank).
b. Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
BPR adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara
konvensional

atau

berdasarkan

prinsip

syariah

yang

dalam

kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
Artinya di sini kegiatan BPR jauh lebih sempit jika dibandingkan
dengan kegiatan bank umum.

18
2. Dilihat dari Segi Kepemilikan
Ditinjau dari segi kepemilikan, maksudnya adalah siapa saja yang
memiliki bank tersebut. Kepemilikan ini dapat dilihat dari akta pendirian
dan penguasaan saham yang dimiliki bank yang bersangkutan. Jenis bank
dilihat dari segi kepemilikan tersebut adalah:
a. Bank Milik Pemerintah
Bank milik pemerintah yaitu bank yang baik akta pendirian maupun
modalnya dimiliki oleh pemerintah, sehingga seluruh keuntungan
bank dimiliki oleh pemerintah pula. Contoh : BRI, BNI, BTN dan
BPD.
b. Bank Milik Swasta Nasional
Bank jenis ini merupakan bank yang seluruh atau sebagian besarnya
dimiliki oleh swasta nasional serta akta pendiriannya didirikan oleh
swasta, begitu pula pembagian keuntungannya untuk keuntungan
swasta pula. Contoh : Danamon, Bank Niaga, BCA, Muamalat dan
sebagainya.
c. Bank Milik Koperasi
Kepemilikan saham-saham pada bank ini dimiliki oleh perusahaan
yang berbadan hukum koperasi. Contoh : Bank Umum Koperasi
Indonesia.
d. Bank Milik Asing
Bank milik asing merupakan cabang dari bank yang ada di luar negeri,
baik milik swasta asing atau pemerintah asing. Contoh : ABN

19
AMBRO Bank, City Bank, Hongkong Bank, Bangkok Bank dan
sebagainya.
3. Dilihat dari Segi Status
Status ini menunjukkan ukuran kemampuan bank dalam melayani
masyarakat baik dari segi jumlah produk, modal maupun kualitas
layanannya. Status bank yang dimaksud adalah :
a. Bank Devisa
Bank devisa merupakan bank yang dapat melaksanakan transaksi ke
luar negeri atau yang berhubungan dengan mata uang asing. Contoh :
transfer ke luar negeri, pembukaan dan pembayaran letter of credit
serta transaksi lainnya.
b. Bank Non Devisa
Merupakan bank yang belum mempunyai izin untuk melaksanakan
transaksi sebagai bank devisa, sehingga tidak dapat melaksanakan
transaksi seperti halnya bank devisa.
4. Dilihat dari Segi Harga
Jenis bank jika dilihat dari segi atau caranya dalam menentukan
harga, baik harga jual maupun harga beli terdiri dari :
a. Bank Yang Berdasarkan Prinsip Konvensional.
Kebanyakan bank di Indonesia adalah kelompok konvensional,
yaitu mencari keuntungan dan menentukan harga kepada para
nasabahnya.

Bank

yang

memiliki

menggunakan 2 metode, yaitu :
1) Menetapkan bunga sebagai harga

prinsip

konvensional

20
2) Menerapkan sistem pengenaan biaya
b. Bank Yang Berdasarkan Prinsip Syariah
Bank berdasarkan prinsip syari‟ah adalah aturan perjanjian
berdasarkan hukum islam antara bank dengan pihak lain untuk
menyimpan dana atau kegiatan perbankan lainnya. Bank berprinsip
syari‟ah mengaharamkan penggunaan produknya dengan bunga
tertentu, karena bunga dianggap riba. Metode yang digunakan
dalam mencari keuntungan adalah :
1) Prinsip bagi hasil
2) Prinsip penyertaan modal
3) Prinsip jual beli barang dengan memeperoleh keuntungan
4) Pilihan pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa
dari pihak bank oleh pihak lain
3.

Fungsi Bank
Secara umum, fungsi utama bank adalah menghimpun dana dari

masyarakat luas dan menyalurkan kepada masyarakat dalam bentuk pinjaman atau
kredit untuk berbagai tujuan. Fungsi bank secara lebih spesifik (Sigit Triandaru,
A. Totok Budi Santoso, 2006:9) yaitu bank sebagai:
a. Agent of Trust

Dasar kegiatan utama kegiatan perbankan adalah trust atau
kepercayaan, baik dalam hal menghimpun dana maupun penyaluran dana.
Masyarakat akan mau menitipkan dananya di bank apabila dilandasi oleh
unsur kepercayaan.

21
b. Agent of Development

Tugas bank sebagai penghimpun dana dan penyaluran dana sangat
diperlukan untuk kelancaran disektor riil. Kegiatan bank tersebut
memungkinkan masyarakat melakukan investasi, distribusi dan juga
konsumsi yang selalu berkaitan dengan penggunaan uang.
c. Agent of Service

Jasa-jasa yang ditawarkan oleh bank ini erat kaitanya dengan
kegiatan perekonomian secara umum. Jasa-jasa bank antara lain berupa
jasa pengiriman uang, jasa penitipan barang berharga, jasa pemberian
jaminan bank dan jasa penyelesaian tagihan.
4.

Jasa-jasa Bank
Jasa-jasa bank merupakan kegiatan bak yang diberikan untuk mendukung

dan memperlancar aktivitas bank itu sendiri, tujuan utamanya adalah memberikan
pelayanan dan kepuasan kepada para nasabah bank sendiri. Jasa-jasa perbankan
tersebut menurut Kashmir (2005 : 135) yaitu :
1. Jasa Pengiriman Uang (Transfer)
Transfer adalah jasa pengiriman uang atau pemindahan uang melalui
bank, baik pengiriman uang dalam kota, luar kota, atau luar negeri. Lama
pengiriman dan besarnya biaya kirim sangat tergantung dari sarana yang
digunakan.
2. Kliring
Merupakan jasa penyelesaian hutang piutang antar bank dengan cara
saling menyerahkan warkat-warkat yang dikliringkan di lembaga kliring
seperti : cek atau bilyet giro yang berasal dari dalam kota.

22
3. Jasa Inkaso (Collection)
Inkaso adalah warkat-warkat bank yang berasal dari luar kota atau luar
negeri.
4. Jasa Penyimpanan Dokumen (Safe Deposite Box)
Jasa penyimpanan dokumen adalah jasa persewaan kotak untuk
menyimpan dokumen atau surat-surat berharga. Jasa ini dikenal juga
dengan nama safe locket.
5. Jasa Valuta Asing (Bank Notes)
Bank notes merupakan uang kartal asing yang dikeluarkan dan

diterbitkan oleh bank di luar negeri. Bank notes mempunyai sifat-sifat
seperti uang tunai.
6. Jasa Cek Wisata (Travelers Cheque)
Travelers check adalah suatu cek yang digunakan oleh orang-orang yang

hendak berpergian atau sering dibawa oleh wisatawan. Travelers check
dapat dibelanjakan di berbagai tempat terutama dimana bank yang
mengeluarkan melakukan perjanjian. Selain itu dapat diuangkan di
berbagai bank.
7. Jasa Letter Of Credit (L/C)
Letters of credit adalah salah satu jasa perbankan yang diberikan kepada

masayarakat untuk memperlancar arus barang (ekspor-impor) termasuk
barang dalam negeri. Gunanya untuk menampung dan menyelesaikan
kesulitan dari pihak penjual maupun pembeli dalam transaksi
perdagangan.

23
8. Jasa Bank Garansi
Bank garansi adalah jaminan pembayaran uang yang diberikan bank
kepada suatu pihak dalam bentuk surat jaminan. Bank garansi berlaku
untuk satu kali transaksi yaitu sampai tanggal berakhirnya jangka waktu
yang ditetapkan.
9. Jasa-Jasa Di Pasar Modal
Perbankan mendukung setiap kegiatan di pasar modal demi kelancaran
transaksi pasar modal di bursa efek. Jasa-jasa bank yang diberikan di
pasar modal antara lain sebagai penjamin emisi, wali amanat ( trustee).
10. Jasa Penyetoran Modal
Jasa ini bertujuan untuk membantu nasabahnya dalam mengumpulkan
setoran atau pembayaran lewat bank. Pembayaran tersebut dapat berupa
pembayaran listrik, pembayaran telepon, dan sebagainya.
11. Jasa Pembayaran Dana
Jasa pembayaran yang disediakan bank antara lain adalah untuk
membayar gaji, membayar pensiunan, membayar bonus, membayar
hadiah, dan membayar deviden.
C. Bancassurance
1.

Pengertian Bancassurance
Berdasarkan surat edaran dari Bank Indonesia No. 12/35/DPNP tanggal 23

Desember 2010 tentang Penerapan Manajemen Risiko pada Bank yang
Melakukan Aktivitas Kerjasama Pemasaran dengan Perusahaan Asuransi
(Bancassurance), yang dimaksud bancassurance adalah layanan bank dalam

24
menyediakan produk asuransi yang memberikan perlindungan dan investasi untuk
memenuhi kebutuhan jangka panjang nasabah.
2.

Keuntungan Bancassurance
Keuntungan yang ditawarkan oleh bancassurance antara lain :
1) Dapat digunakan untuk berbagai tujuan investasi, misalnya untuk
dana pendidikan, tabungan atau dana hari tua. Produk ini dapat
memenuhi kebutuhan untuk menabung, perencanaan keuangan,
proteksi sekaligus untuk investasi.
2) Pilihan dana investasi yang beragam, sesuai dengan besarnya toleransi
terhadap risiko dan potensi keuntungan yang sesuai dengan keinginan
anda.
3) Jumlah perlindungan jiwa dapat dipilih sesuai kebutuhan, dan dapat
ditambahkan sesuai kebutuhan.
4) Kebebasan untuk melakukan penambahan maupun penarikan dana
sewaktu-waktu dan perlindungan asuransi anda tetap berjalan.
5) Pertumbuhan dana investasi dapat dipantau setiap hari.

3.

Jenis Kegiatan
Berdasarkan surat edaran dari Bank Indonesia No. 12/35/DPNP tanggal 23

Desember 2010 tentang Penerapan Manajemen Risiko pada Bank yang
Melakukan Aktivitas Kerjasama Pemasaran dengan Perusahaan Asuransi
(Bancassurance), aktifitas dalam bancassurance ada 3 model bisnis, yaitu :

1. Referensi
Referensi merupakan suatu aktivitas kerjasama pemasaran produk
asuransi,

dengan

Bank

berperan

hanya

mereferensikan

atau

25
merekomendasikan suatu produk asuransi kepada nasabah. Peran Bank
dalam

melakukan pemasaran terbatas

sebagai perantara

dalam

meneruskan informasi produk asuransi dari perusahaan asuransi mitra
bank kepada nasabah atau menyediakan akses kepada perusahaan
asuransi untuk menawarkan produk asuransi kepada nasabah.
Aktivitas ini dapat dibedakan sebagai berikut:
1) Referensi Dalam Rangka Produk Bank
Bank mereferensikan atau merekomendasikan produk
asuransi yang menjadi persyaratan untuk memperoleh suatu produk
perbankan kepada nasabah. Persyaratan keberadaan produk
asuransi tersebut dimaksudkan untuk kepentingan dan perlindungan
kepada bank atas risiko terkait dengan produk yang diterbitkan atau
jasa yang dilaksanakan oleh bank kepada nasabah. Dalam hal ini,
pada hakikatnya produk asuransi juga untuk melindungi debitur
sebagai pihak tertanggung meskipun dalam polis dicantumkan
banker’s clause karena bank sebagai penerima manfaat.

Contoh produk bank yang mempersyaratkan keberadaan
asuransi adalah:
a. Kredit pemilikan rumah yang disertai kewajiban asuransi
kebakaran terhadap rumah atau bangunan yang dibiayai
oleh bank serta asuransi jiwa terhadap nasabah peminjam
(debitur).

26
b. Kredit kendaraan bermotor yang disertai kewajiban
asuransi kerugian terhadap kendaraan bermotor yang
dibiayai oleh bank.
c. Kredit kepada pegawai/pensiunan yang disertai kewajiban
asuransi jiwa terhadap nasabah peminjam (debitur).
2) Referensi Tidak Dalam Rangka Produk Bank
Bank mereferensikan produk asuransi yang tidak menjadi
persyaratan untuk memperoleh suatu produk perbankan kepada
nasabah. Aktivitas kerjasama pemasaran ini dapat dilakukan
melalui:
a. Bank meneruskan brosur, leaflet, dan/atau hal-hal sejenis
yang memuat penawaran, informasi, dan/atau penjelasan dari
perusahaan asuransi mitra bank atas suatu produk asuransi
kepada nasabah bank, baik secara tatap muka maupun
melalui surat dan media elektronik, termasuk menggunakan
website bank.

Dalam hal nasabah memerlukan informasi lebih lanjut atau
bermaksud membeli produk asuransi yang direferensikan
melalui pemasaran tersebut, maka bank harus mengarahkan
nasabah

ke

perusahaan

asuransi

mitra

bank

yang

bersangkutan.
b. Bank menyediakan ruangan di dalam lingkungan kantor bank
yang dapat digunakan oleh perusahaan asuransi mitra bank

27
dalam rangka pemasaran produk asuransi (in-branch sales)
kepada nasabah.
Bank menyediakan data nasabah yang dapat digunakan oleh
perusahaan asuransi mitra bank dalam rangka pemasaran
produk asuransi dengan mematuhi prinsip-prinsip yang
berlaku.
2. Kerjasama Distribusi
Kerjasama distribusi merupakan suatu aktivitas kerjasama
pemasaran produk asuransi, dengan bank berperan memasarkan produk
asuransi dengan cara memberikan penjelasan mengenai produk asuransi
tersebut secara langsung kepada nasabah. Penjelasan dari bank dapat
dilakukan melalui tatap muka dengan nasabah dan/atau dengan
menggunakan sarana komunikasi (telemarketing), termasuk melalui
surat, media elektronik, dan website bank.
Peran bank tidak hanya sebagai perantara dalam meneruskan
informasi produk asuransi dari perusahaan asuransi mitra bank kepada
nasabah, tetapi bank juga memberikan penjelasan secara langsung yang
terkait dengan produk asuransi seperti karakteristik, manfaat, dan risiko
dari produk yang dipasarkan dan meneruskan minat atau permintaan
pembelian produk asuransi dari nasabah kepada perusahaan asuransi
mitra bank.
3. Integrasi Produk
Integrasi produk merupakan suatu aktivitas kerjasama pemasaran
produk asuransi, dengan bank berperan memasarkan produk asuransi

28
kepada

nasabah

dengan

cara

melakukan

modifikasi

dan/atau

menggabungkan produk asuransi dengan produk bank. Aktivitas
kerjasama pemasaran ini dilakukan oleh bank dengan cara menawarkan
atau menjual bundled product kepada nasabah melalui tatap muka
dan/atau dengan menggunakan sarana komunikasi (telemarketing),
termasuk melalui surat, media elektronik, dan website bank.
Dengan demikian, peran bank tidak hanya meneruskan dan
memberikan penjelasan yang terkait dengan produk asuransi kepada
nasabah, tetapi juga menindaklanjuti aplikasi nasabah atas bundled
product, termasuk yang terkait dengan produk asuransi kepada

perusahaan asuransi mitra bank.

BAB III
PEMBAHASAN

A. Lokasi Pelaksanaan PKL
Praktik Kerja Lapangan (PKL) dilakukan di Bank Central Asia Kantor
Cabang Pembantu Malang Sudirman, jalan Panglima Sudirman No. 27 Malang.
B. Gambaran Umum Objek PKL
1.

Sejarah Bank Central Asia
Bank Central Asia secara resmi berdiri pada tanggal 21 Februari 1957

dengan nama Bank Central Asia NV. Banyak hal telah dilalui sejak saat
berdirinya itu, dan barangkali yang paling signifikan adalah krisis moneter yang
terjadi di tahun 1997.
Krisis ini membawa dampak yang luar biasa pada keseluruhan sistem
perbankan di Indonesia. Namun, secara khusus, kondisi ini mempengaruhi aliran
dana tunai di Bank Central Asia dan bahkan sempat mengancam kelanjutannya.
Banyak nasabah menjadi panik lalu beramai-ramai menarik dana mereka.
Akibatnya, bank terpaksa meminta bantuan dari pemerintah Indonesia. Badan
Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) lalu mengambil alih Bank Central Asia
di tahun 1998.
Berkat kebijaksanaan bisnis dan pengambilan keputusan yang arif, Bank
Central Asia berhasil pulih kembali dalam tahun yang sama. Di bulan Desember
1998, dana pihak ke tiga telah kembali ke tingkat sebelum krisis. Aset BCA
mencapai Rp 67.93 triliun, padahal di bulan Desember 1997 hanya Rp 53.36
triliun. Kepercayaan masyarakat pada Bank Central Asia telah sepenuhnya pulih,
dan Bank Central Asia diserahkan oleh BPPN ke Bank Indonesia di tahun 2000.

29

30
Selanjutnya, Bank Central Asia mengambil langkah besar dengan menjadi
perusahaan public. Penawaran Saham Perdana berlangsung di tahun 2000, dengan
menjual saham sebesar 22,55% yang berasal dari divestasi BPPN. Setelah
Penawaran Saham Perdana itu, BPPN masih menguasai 70,30% dari seluruh
saham Bank Central Asia. Penawaran saham ke dua dilaksanakan di bulan Juni
dan Juli 2001, dengan BPPN mendivestasikan 10% lagi dari saham miliknya di
Bank Central Asia.
Dalam tahun 2002, IBRA melepas 51% dari sahamnya di Bank Central
Asia melalui tender penempatan privat yang strategis. Farindo Investment, Ltd.,
yang berbasis di Mauritius, memenangkan tender tersebut. Saat ini, Bank Central
Asia terus memperkokoh tradisi tata kelola perusahaan yang baik, kepatuhan
penuh pada regulasi, pengelolaan risiko secara baik dan komitmen pada
nasabahnya baik sebagai bank transaksional maupun sebagai lembaga
intermediasi financial.
Visi dan Misi BCA
Visi :
Bank pilihan utama andalan masyarakat, yang berperan sebagai pilar penting
perekonomian Indonesia.
Misi :
1. Membangun institusi yang unggul di bidang penyelesaian pembayaran dan
solusi keuangan bagi nasabah bisnis dan perseorangan.
2. Memahami beragam kebutuhan nasabah dan memberikan layanan
financial yang tepat demi tercapainya kepuasan optimal bagi nasabah.

3. Meningkatkan nilai franchise dan nilai stakeholder Bank Central Asia.

31
2.

Struktur Organisasi Dan Pembagian Tugas
a. Struktur Organisasi
Kelancaran usaha merupakan syarat utama bagi perusahaan
untuk mencapai tingkat efektifitas dan produktivitas yang tinggi. Hal ini
dapat dicapai dengan adanya struktur organisasi yang baik, dimana
terdapat pembagian wewenang dan tanggung jawab dari tiap-tiap
individu.
Dalam pengelolaan suatu organisasi, struktur organisasi
menunjukkan suatu susunan berupa bagan dimana terdapat hubungan
antara berbagai fungsi, bagian, status ataupun orang-orang yang
menunjukkan tanggung jawab yang berbeda dalam organisasi tersebut.
Sebagai bank swasta terbesar di tanah air, Bank Central Asia
memiliki SDM yang patut dibanggakan disamping struktur organisasi
yang turut mendukung keberhasilan Bank Central Asia Kantor Cabang
Pembantu Malang Sudirman.
b. Pembagian Tugas
Pembagian tugas Bank Central Asia Kantor Cabang Pembantu
Malang Sudirman adalah sebagai berikut :
1. Kepala Kantor Cabang Pembantu
Tugas Kepala Kantor Cabang Pembantu adalah sebagai berikut :
a. Memimpin kantor cabang pembantu, sesuai dengan tugas pokok
yang telah ditetapkan dan membina kentor cabang dalam rangka
meningkatkan pelayanan kepada nasabah.

32
b. Mengambil keputusan sampai batas wewenang yang dimiliki
serta menentukan dan mengatur pelaksanaan operasional kantor
cabang sesuai dengan kebijakan umum direksi.
c. Memelihara hubungan kerjasama yang baik antar instansi
lainnya.
d. Melaksanakan internal control terhadap seluruh kegiatan dan
melaksanakan administrasi kantor cabang pembantu.
e. Mewakili dan menandatangani untuk atas nama Bank Central
Asia guna melakukan tindakan-tindakan sebagaimana dimaksud
dalam surat kuasa direksi.
2. Tugas Kepala Bagian Operasional
Tugas kepala bagian operasional kantor cabang pembantu adalah :
a. Mengusahakan agar strategi bisnis, tujuan dan program Bank
Central Asia dapat terselenggara.
b. Memaksimumkan pendapatan dari target pasar sasaran yang
ditetapkan.
c. Mengelola, merencanakan, mengorganisasi dan mengawasi
aktifitas bisnis kantor cabang pembantu.
3. Cusomer Service Officer (CSO)
Tugas CSO secara umum adalah :
a. Melayani nasabah dalam memberikan informasi secara umum
kepada nasabah tentang produk-produk dan jasa bank serta
syarat-syaratnya.

33
b. Memelihara hubungan baik dengan nasabah dalam bentuk
pemberian informasi.
c. Memberikan informasi produk-produk bank kepada calon
nasabah.
d. Melaksanakan

tahapan-tahapan

awal

administrasi

dalam

pembukaan rekening.
4. Teller
Tugas teller secara umum adalah sebagai berikut :
a. Menerbitkan, mengesahkan, tanda terima setoran tunai, warkat
sendiri dan warkat kliring.
b. Menerima setoran tunai, warkat sendiri dan warkat kliring dalam
mata uang rupiah untuk segala jenis transaksi.
c. Menerima bank notes dalam mata uang asing untuk segala jenis
transaksi.
d. Menyerahkan bank notes dalam mata uang asing untuk segala
jenis transaksi.
3.

Bidang Usaha Perusahaan
Bidang usaha perusahaan tempat penulis melakukan Praktik Kerja

Lapangan (PKL) adalah sebagai berikut :
a. Nama perusahaan

: PT Bank Central Asia,Tbk Kantor Cabang

Pembantu Malang Sudirman
Alamat lengkap

: Jalan Panglima Sudirman No 27 Malang

No. Telepon

: (0341) 368018

34
b. Bidang usaha PT Bank Central Asia,Tbk

4.

Nama Bank

: Bank Central Asia

Golongan

: Kantor Cabang Pembantu

Kegiatan Usaha Bank Central Asia
Selaku bank umum yang tunduk pada peraturan pemerintah, dalam hal ini

UU No. 10 Tahun 1998 usaha yang dilakukan BCA dapat dijelaskan sebagai
berikut :
a. Menghimpun dan mengolah dana baik dalam mata uang rupiah
ataupun mata uang asing yang berasal dari masyarakat
b. Memindahkan uang baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk
kepentingan nasabah
c. Memberikan pinjaman
d. Menempatkan

dana

pada,

meminjamkan

dana

dari,

atau

meminjamkan dana kepada bank lain, baik dengan menggunakan
surat, sarana telekomunikasi meupun wesel tunjuk, cek dan sarana
lainnya
e. Menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga
f. Melakukan kegiatan penitipan untuk kepentingan pihak lain
berdasarkan surat kontrak (custodian)
g. Melaksanakan transaksi jual-beli valuta asing
5.

Produk dan Layanan BCA
Berbagai jens produk dan layanan BCA adalah sebagai berikut :

35
a. Produk simpanan (saving)
1. Tabungan
a) Tahapan BCA
Rekening tahapan dengan buku tabungan untuk berbagai
transaksi perbankan, untuk semua golongan masyarakat.
Dimana syarat pembukuan mudah, fleksibel, dan
berhadiah menarik. Setoran awal pembukaan rekening
adalah Rp 500.000,- dengan saldo minimum ditahan Rp
10.000,b) Tapres BCA
Tapres adalah rekening tabungan prestasi dengan laporan
bulanan, untuk berbagai transaksi perbankan. Dilengkapi
dengan fitur kartu tapres, rekening koran bulanan, dan
suku bunga lebih tinggi. Setoran awal pembukuan
rekening adalah Rp 5.000.000,- dan saldo minimum
ditahan Rp 25.000,c) BCA Dollar
BCA

Dollar

digunakan

untuk

transaksi

dengan

menggunakan valuta asing. Dilengkapi dengan fittur
kartu BCA Dollar, rekenig Koran bulanan, suku bunga
yang kompetitif,

USD dan SGD.

Setoran awal

pembukaan rekening adalah USD 100/SGD 200 dengan
saldo minimum ditahan tak terbatas.

36
d) Tahapan Gold
Jenis tahapan ini adalah untuk kalangan bisnisman.
Saldo

rata-rata

10.000.000,-,

minimum

biaya

perbulan

administrasi

adalah

dibawah

Rp
saldo

minimum adalah Rp 25.000,-.
2. Rekening Giro
Rekening yang digunakan untuk aktivitas usaha, baik dalam
rupiah ataupun mata uang asing. Dilengkapi dengan fitur
rekening koran bulanan, cek/bilyet giro, dan tersedia dalam 7
mata uang asing yaitu : USD, SGD, HKD, EUR, AUD, JPY,
GBP. Setoran awal giro rupiah adalah Rp 1.000.000,- sedangkan
giro valas USD 1000/ EUR 1000, saldo minimum tidak kena
penalti.
3. Deposito Berjangka Dan Sertifikat Deposito
Rekening simpanan berjangka waktu 1 minggu – 12 bulan untuk
investasi, baik dalam rupiah ataupun mata uang asing.
Dilengkapi denga bilyett deposito sebagai bukti simpanan, suku
bunga kompetitif dengan jangka waktu 1, 3, 6, 12 bulan,
terdapat pilihan perpajangan deposito (ARO, NonARO,
AROPlus). Setoran awal minimum adalah Rp 8.000.000,-. Jika
deposito diambil sebelum jatuh tempo maka bunga yang
berjalan tidak akan dibayarkan.

37
b. Perbankan Elektronik (Electronic Banking)
1. Automatic Teller Machine BCA (ATM BCA)
Fasilitas yang diberikan kepada nasabah pemegang rekening
tabungan gabungan dan rekening pribadi untuk melakukan
transaksi perbankan melalui ATM BCA adalah sebagai berikut :
a) Penarikan tunai
b) Transfer antar rekening BCA maupun antar bank
c) Informasi saldo
d) Mengganti nomor PIN
e) Pembayaran tagihan, tanpa

harus antri di

loket

pembayaran, tagihan dapat dilunasi di ATM BCA :
tagihan telepon, telepon sellular, PLN, Pajak PBB, PAM,
dsb.
f) Informasi kurs
g) Pembelian tiket garuda Indonesia, pembelian reksadana,
dan saham
h) Registrasi E-Banking
2. Debit BCA
Fasilitas yang diberikan kepada pemegang kartu paspor BCA
untuk melakukan pembayaran secara non cash atas pembelian
dari merchant yang berpartisipasi dalm layanan debit BCA dan
keamanan dapat terjamin karena menggunakan PIN yang sama
dengan PIN ATM.

38
3. Tunai BCA
Fasilitas yang diberikan kepada pemegang kartu paspor BCA
untuk

melakukan penarikan tunai

dari

merchant

yang

berpartispasi dal