Rancang Bangun Alat Pengupas Kulit Tanduk Kopi Mekanis
43
Lampiran 1. Flow chart pelaksanaan penelitian
Mulai
Merancang bentuk alat
Menggambar dan menentukan
dimensi alat
Memilih bahan
Diukur bahan yang akan
digunakan
Dipotong bahan yang
digunakan sesuai dengan
dimensi pada gambar
Merangkai alat
Pengelasan
Digerinda permukaan
yang kasar
Pengecatan
b
a
Universitas Sumatera Utara
44
Lampiran 1. (Lanjutan)
b
a
Pengujian alat
a
Pengukuran parameter
Data
Analisis data
Selesai
Universitas Sumatera Utara
45
Lampiran 2. Data pengamatan pengupasan kopi
Ulangan
Berat
biji kopi
dikupas
(kg)
Waktu
pengupasan
(jam)
Berat biji
kopi
Terkupas
(kg)
Berat
biji
kopi
rusak
(kg)
Berat biji
kopi
tidak
terkupas
(kg)
Berat
biji
kopi
hilang
(kg)
Berat
kulit
tanduk
(kg)
I
II
III
Total
Rataan
1
1
1
3
1
0,040
0,027
0,036
0,103
0,034
0,724
0,710
0,720
2,154
0,718
0,11
0,07
0,10
0,28
0,09
0,04
0,07
0,05
0,16
0,053
0,007
0,009
0,007
0,023
0,007
0,226
0,205
0,220
0,651
0,217
Kapasitas pengupasan
=
=
Berat biji kopi yang dikupas
Waktu yang dibutuhkan
(kg/jam)
1 kg
0,034 jam
= 29,411 kg/jam
Pers.Kerus.Hasil Kupasan
=
=
berat biji kopi terkupas yang rusak
berat biji kopi terkupas
0,09 kg
0,718 kg
× 100%
×100%
= 12,534%
Pers.Bj.Kopi Tidak Terkupas =
=
Berat biji kopi yang tidak terkupas
Berat biji kopi awal
0,053 kg
1 kg
× 100%
×100%
= 5,3%
Pers.Biji Kopi hilang
=
=
Berat biji kopi hilang
Berat biji kopi awal
0,007 kg
1 kg
× 100%
×100%
= 0,7%
Universitas Sumatera Utara
46
Lampiran 3. Biaya pemakaian alat
Unsur produksi
1. Biaya pembuatan alat (P)
= Rp 5.650.000
2. Umur ekonomi (n)
= 5 tahun
3. Nilai akhir alat (S)
= Rp 565.000
4. Jam kerja
= 7 jam/hari
5. Produksi/hari
= 205,877 kg/hari
6. Biaya operator
= Rp 10.000/jam
7. Biaya listrik
= Rp 1154,062/jam
8. Biaya perbaikan
= Rp 29,65/ jam
9. Bunga modal dan asuransi
= Rp 322.050/tahun
10. Jam kerja alat per tahun
= 2058 jam/tahun asumsi 294 hari
efektif berdasarkan tahun 2015)
Universitas Sumatera Utara
47
Lampiran 4. Biaya produksi
Perhitungan biaya produksi
a. Biaya Tetap (BT)
1. Biaya penyusutan (D)
Dt
= (P-S) (A/F, i, n) (F/P, i, n-1)
Tabel perhitungan biaya penyusutan dengan metode sinking fund
Akhir Tahun k(P-S) (Rp)
0
1
2
3
4
5
(A/F, 7.5%, n)
(F/P, 7.5%, n-1)
Dt
0.1722
0.1722
0.1722
0.1722
0.1722
1
1.075
1.15565
1.24235
1.33565
875.637
941.309
1.011.929
1.087.847
1.169.544
5.085.000
5.085.000
5.085.000
5.085.000
5.085.000
Nilai Mesin Tiap
Akhir Tahun
(Rp)
5.650.000
4.774.363
3.833.054
2.821.125
1.733.278
563.734
2. Bunga modal (7,5%) dan asuransi (2%)
I
=
=
i P (n+1)
2n
9,5% Rp 5.650.000 5+1
2 5
= Rp 322.050/tahun
Tabel perhitungan biaya tetap tiap tahun
Tahun
D (Rp)
I(Rp)/tahun
1
2
3
4
5
875.637
941.309
1.011.929
1.087.847
1.169.544
322.050
322.050
322.050
322.050
322.050
Biaya tetap
(Rp)/tahun
1.197.687
1.263.359
1.333.979
1.409.897
1.491.594
b. Biaya tidak tetap (BTT)
1. Biaya perbaikan alat (reparasi)
Biaya reparasi
=
=
1,2%(P-S)
x jam
1,2%(Rp5.650.000-Rp 565.000)
2058 jam
= Rp 29,65/jam
Universitas Sumatera Utara
48
Lampiran 4. (Lanjutan)
2. Biaya listrik
Motor listrik 1 HP
= 0.746 kW
Biaya listrik
= 0.746 kW x Rp 1.547/kWh
Biaya listrik
= Rp 1154,062/jam
3. Biaya operator
Biaya operator
= Rp 10.000/jam
Total Biaya Tidak Tetap (BTT)
= Rp 11.183,712/jam
c. Biaya Pengupasan Kulit Tanduk Kopi
Biaya pokok = [
BT
+ BTT] C
x
Tabel perhitungan biaya pokok tiap tahun
Tahun
1
2
3
4
5
BT
(Rp/tahun)
1.197.687
1.263.359
1.333.979
1.409.897
1.491.594
X
(jam/tahun)
2.058
2.058
2.058
2.058
2.058
BTT (Rp/jam)
11.183,712
11.183,712
11.183,712
11.183,712
11.183,712
C
BP (Rp/kg)
(jam/kg)
0.034
400,033
0.034
401,118
0.034
402,284
0.034
403,538
0.034
404,888
Universitas Sumatera Utara
49
Lampiran 5. Break even point
Break even point atau analisis titik impas (BEP) umumnya berhubungan
dengan proses penentuan tingkat produksi untuk menjamin agar kegiatan usaha
yang dilakukan dapat membiayai sendiri (self financing), dan selanjutnya dapat
berkembang sendiri (self growing). Dalam analisis ini, keuntungan awal dianggap
sama dengan nol.
S
=
FC + P
SP – VC
Keterangan :
S
=
sales variabel (produksi) (Kg)
FC
=
fix cash (biaya tetap) per tahun (Rp)
P
=
profit (keuntungan) (Rp) dianggap nol untuk mendapat titik impas.
SP
=
selling per unit (penerimaan dari tiap unit produksi) (Rp)
VC =
variabel cash (biaya tidak tetap) per unit produksi (Rp)
Biaya tidak tetap (VC)
= Rp 11.183,712/jam (1 jam = 29,411 kg)
= Rp 380,256/kg
Penerimaan setiap produksi (SP)
= Rp 700/kg
SP-VC
= Rp 319,744
Tahun Biaya Tetap (Rp/tahun) BEP (kg/tahun)
1
1.197.687
3745,768
2
1.263.359
3951,157
3
1.333.979
4172,021
4
1.409.897
4409,455
5
1.491.594
4664,963
Universitas Sumatera Utara
50
Lampiran 6. Net present value
Net Present Value (NPV) adalah metode menghitung nilai bersih (netto)
pada waktu sekarang (present). Asumsi present yaitu menjelaskan waktu awal
perhitungan bertepatan dengan saat evaluasi dilakukan atau pada periode tahun ke
nol (0) dalam perhitungan cash flow investasi.
NPV = PWB – PWC
Keterangan :
PWB = present worth of benefit
PWC = present worth of cost
Untuk mengetahui apakah rencana suatu investasi tersebut layak
ekonomis atau tidak, diperlukan suatu ukuran atau kriteria tertentu dalam metode
NPV, yaitu:
NPV > 0 artinya investasi akan menguntungkan/ layak
NPV < 0 artinya investasi tidak menguntungkan
Investasi
= Rp 5.650.000
Nilai akhir
= Rp 565.000
Suku bunga bank
= Rp 7.5%
Suku bunga coba-coba
= Rp 10%
Umur alat
= 5 tahun
Pendapatan
= penerimaan x kapasitas alat x jam kerja alat 1 tahun
dengan asumsi alat bekerja pada kapasitas penuh
= Rp 42.369.486,6/tahun
Pembiayaan
= biaya pokok x kapasitas alat x jam kerja alat 1 tahun
Tabel perhitungan pembiayaan tiap tahun
Tahun
1
2
3
4
5
BP (Rp/kg)
400,033
401,118
402,284
403,538
404,888
Kap. Alat (kg/jam)
29,411
29,411
29,411
29,411
29,411
Jam kerja (jam/tahun)
2.058
2.058
2.058
2.058
2.058
Pembiayaan
24.213.132,62
24.278.805,32
24.349.380,78
24.425.282,69
24.506.995,27
Universitas Sumatera Utara
51
Lampiran 6. (Lanjutan)
Cash in Flow 7.5%
1. Pendapatan
= Pendapatan × (P/A, 7.5%,5)
= Rp 42.369.486,6 × 4.04645
= Rp 171.446.009,1
2. Nilai akhir
= Nilai akhir × (P/F, 7.5%,5)
= Rp 565.000 × 0.6968
= Rp 393.692
Jumlah CIF = Rp 171.839.701,1
1. Investasi
= Rp 5.650.000
2. Pembiayaan
= Pembiayaan × (P/F, 7.5%,n)
Tabel perhitungan pembiayaan
Tahun (n)
1
2
3
4
5
Total
Biaya
24.213.132,62
24.278.805,32
24.349.380,78
24.425.282,69
24.506.995,27
(P/F, 7.5%, n)
0.9302
0.8654
0.8050
0.7489
0.6968
Pembiayaan (Rp)
22.523.055,96
21.010.878,12
19.601.251,53
18.292.094,21
17.076.474,3
98.503.754,12
Jumlah COF = Rp 5.650.000 + Rp 98.503.754,12
= Rp 104.153.754,1
NPV 7.5%
= CIF – COF
= Rp 171.839.701,1 – Rp 104.153.754,1
= Rp 67.685.947
Jadi besarnya NPV 7.5% adalah Rp 67.685.947 > 0 maka usaha ini layak
untuk dijalankan.
Universitas Sumatera Utara
52
Lampiran 7. Internal rate of return
Internal rate of return (IRR) ini digunakan untuk memperkirakan
kelayakan lama (umur) pemilikan suatu alat atau mesin pada tingkat keuntungan
tertentu. IRR adalah suatu tingkatan discount rate, dimana diperoleh B/C ratio =
1 atau NPV = 0.
IRR = q% +
X
X-Y
× (q% - p%) (positif dan positif)
Keterangan :
p
= suku bunga bank paling atraktif
q
= suku bunga coba-coba ( > dari p)
X
= NPV awal pada p
Y
= NPV awal pada q
Suku bunga bank paling atraktif (i1) = 7.5%
Suku bunga coba-coba ( > dari i1) (i2) = 10%
Cash in Flow 10%
1. Pendapatan
= Pendapatan × (P/A, 10%,5)
= Rp 42.369.486,6 × 3.7908
= Rp 160.614.249,8
2. Nilai akhir
= Nilai akhir × (P/F, 10%,5)
= Rp 565.000 × 0.6209
= Rp 350.808,5
Jumlah CIF
= Rp 160.614.249,8 + Rp 350.808,5
= Rp 160.965.058,3
Cash out flow 10 %
1.
Investasi
= Rp 5.650.000
2.
Pembiayaan
= Pembiayaan x (P/A, 10%, 5)
Universitas Sumatera Utara
53
Lampiran 7. (Lanjutan)
Tabel perhitungan pembiayaan
Tahun (n)
1
2
3
4
5
Total
Biaya
24.213.132,62
24.278.805,32
24.349.380,78
24.425.282,69
24.506.995,27
(P/F, 10%, n)
0.9091
0.8264
0.7513
0.6830
0.6209
Pembiayaan (Rp)
22.012.158,86
20.064.004,72
18.293.689,78
16.682.468,08
15.216.393,36
92.268.714,8
Jumlah COF = Rp 5.650.000 + 92.268.714,8
= Rp 97.918.714,8
NPV 10 %
= Rp 160.965.058,3- Rp 97.918.714,8
= Rp 63.046.343,5
Karena nilai X dan Y adalah positif maka digunakan rumus:
IRR = q% +
= 10% +
X
X-Y
× (q% - p%)
Rp 67.685.947
Rp 67.685.947 - Rp 63.046.343.5
× (10% - 7.5%)
= 10% + (19.05 × 2,5 %)
= 46,47 %
Universitas Sumatera Utara
54
Lampiran 8. Perhitungan panjang sabuk V
L = 2C + 1,57(D + d) +
dimana:
−d
4
L = Panjang efektif sabuk (mm)
C = Jarak antara kedua sumbu roda transisi (mm)
D = Diameter luar efektif roda transmisi yang besar (mm)
d = Diameter luar efektif roda transmisi yang kecil (mm)
L = 2C + 1,57(D + d) +
−d 2
4
L = 2(460) + 1,57(152,4 +50,8) +
(152,4-50,8)
4(460)
L =1244,634 mm
L = 49 inci
Universitas Sumatera Utara
55
Lampiran 9. Revolusi per menit (RPM) pada silinder pengupas
Dik :
D1 = 2inci
D2 = 6 inci
S1 = 1400 rpm
Dit :
S2 = ...?
Formulasi :
S1D1
= S2 D2
1400 rpm × 2 inci
= S2 × 6 inci
S2
= 467 rpm
Universitas Sumatera Utara
56
Lampiran 10. Perhitungan daya
1. Gaya
a. Gaya pada rotor
Massa rotor
Ulir miring
panjang
= 126,94 mm
lebar
= 16 mm
tinggi
= 13 mm
Volume
= 26403,52 mm3 × 3 × 2
Ulir lurus
= 158421,12 mm3
panjang
= 510 mm
lebar
= 16 mm
tinggi
= 13 mm
Volume
= 106080 mm3 × 3
= 318240 mm3
Volume total ulir = 476661,12 mm3
Massa rotor tanpa ulir
jari-jari rotor
= 35 mm
panjang rotor
= 710 mm
Volume rotor
= πr2t
= 3,14 × 35 mm2× 710 mm
= 2731015 mm3
Volume total
= 476661,12 mm3 + 2731015 mm3
= 3207676,12 mm3
= 3207676,12 × 10-9 m3
m =ρ×v
= 7874 kg/m3 × 3207676,12 × 10-9 m3
= 25,25 kg
Universitas Sumatera Utara
57
Gaya pada rotor
F
=m×g
= 25,25 kg × 9,8 m/s2
= 247,45 N
b. Gaya pada bahan
panjang
= 10 mm
lebar
= 6,5 mm
tinggi
= 4,5 mm
Volume bahan
=p×l×t
= 10 mm × 6,5 mm × 4,5 mm
= 292,5 mm3
= 292,5 × 10-9 m3
volume rotor penuh
= πr2t
= 3,14 × 48 mm2× 710 mm
= 5136537,6 mm3 × 10-9 m3
= 5136537,6 mm3.10-9 m3- 3207676,12.10-9 m3
Volume slot
= 1928861,48.10-9 m3
Jumlah biji dalam slot =
1928861,48.10-9 m3
292,5 × 10-9 m3
= 6594 biji
Massa biji dalam slot = 6594 biji × 0,000164 kg
= 1,081 kg (kapasitas penuh)
F
=m×g
= 1,081 kg × 9,8 m/s2
= 10,593 N
F total = 247,45 N + 10,593
= 258,043 N
Universitas Sumatera Utara
58
2. Kecepatan sudut
kec. putaran rotor = 467 rpm
jari-jari rotor
ω
= 48 mm
=
=
2πn
60
2 × 3,14 × 467
60
= 48,879 rad/s
3. Daya
F
= 258,043 N
R
= 0,048 m
ω
= 48,879 rad/s
P
=F×V
= 258,043 N × (48,879 rad/s × 0,048 m)
= 605,418 Watt
= 0,605 kW
Pd
= fc × P (KW)
Pd
= 1.2 × 0.605 KW
Pd
= 0.726 KW ≈ 0.973 HP
Berdasarkan perhitungan daya di atas, maka digunakan motor listrik 1 HP.
Universitas Sumatera Utara
59
Lampiran 11. Spesifikasi alat pengupas kulit tanduk kopi mekanis
Dimensi
Panjang
: 82,8 cm
Lebar
: 45,12 cm
Tinggi
: 79,56 cm
Silinder pengepres
Diameter
: 4,8 cm
Panjang
: 71 cm
Kapasitas efektif
: 29,411 kg/jam
Persentase biji hilang
: 0,7%
Bahan
Silinder Pengupas
: Besi
Tabung Pengupasan
: Besi
Rangka
: Besi Siku
Tenaga
Motor listrik
: 1 HP
Transisi
Puli motor listrik
: 2 inch
Puli Silinder pengupas
: 6 inch
V-belt motor listrik - silinder pengupas
: A-24
Universitas Sumatera Utara
60
Lampiran 12. Gambar hasil pengupasan biji kopi HS
Biji kopi terkupas
Universitas Sumatera Utara
61
Lampiran 12. (Lanjutan)
Biji kopi tidak terkupas
Universitas Sumatera Utara
62
Lampiran 12. (Lanjutan)
Kulit tanduk kopi
Universitas Sumatera Utara
63
Lampiran 12. (Lanjutan)
Biji kopi pecah
Universitas Sumatera Utara
64
Lampiran 13. Gambar alat pengupas kulit tanduk kopi mekanis
Tampak depan
Tampak belakang
Universitas Sumatera Utara
65
Lampiran 13. (Lanjutan)
Tampak samping kanan
Tampak samping kiri
Universitas Sumatera Utara
66
Lampiran 13. (Lanjutan)
Tampak atas
Universitas Sumatera Utara
67
Lampiran 14. Gambar teknik alat pengupas kulit tanduk kopi mekanis
Skala 1:1
Universitas Sumatera Utara
68
Lampiran 14. (Lanjutan)
Skala 1:1
Universitas Sumatera Utara
69
Lampiran 14. (Lanjutan)
Skala 1:1
Universitas Sumatera Utara
70
Lampiran 14. (Lanjutan)
Skala 1:1
Universitas Sumatera Utara
71
Lampiran 14. (Lanjutan)
Skala 1:1
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 1. Flow chart pelaksanaan penelitian
Mulai
Merancang bentuk alat
Menggambar dan menentukan
dimensi alat
Memilih bahan
Diukur bahan yang akan
digunakan
Dipotong bahan yang
digunakan sesuai dengan
dimensi pada gambar
Merangkai alat
Pengelasan
Digerinda permukaan
yang kasar
Pengecatan
b
a
Universitas Sumatera Utara
44
Lampiran 1. (Lanjutan)
b
a
Pengujian alat
a
Pengukuran parameter
Data
Analisis data
Selesai
Universitas Sumatera Utara
45
Lampiran 2. Data pengamatan pengupasan kopi
Ulangan
Berat
biji kopi
dikupas
(kg)
Waktu
pengupasan
(jam)
Berat biji
kopi
Terkupas
(kg)
Berat
biji
kopi
rusak
(kg)
Berat biji
kopi
tidak
terkupas
(kg)
Berat
biji
kopi
hilang
(kg)
Berat
kulit
tanduk
(kg)
I
II
III
Total
Rataan
1
1
1
3
1
0,040
0,027
0,036
0,103
0,034
0,724
0,710
0,720
2,154
0,718
0,11
0,07
0,10
0,28
0,09
0,04
0,07
0,05
0,16
0,053
0,007
0,009
0,007
0,023
0,007
0,226
0,205
0,220
0,651
0,217
Kapasitas pengupasan
=
=
Berat biji kopi yang dikupas
Waktu yang dibutuhkan
(kg/jam)
1 kg
0,034 jam
= 29,411 kg/jam
Pers.Kerus.Hasil Kupasan
=
=
berat biji kopi terkupas yang rusak
berat biji kopi terkupas
0,09 kg
0,718 kg
× 100%
×100%
= 12,534%
Pers.Bj.Kopi Tidak Terkupas =
=
Berat biji kopi yang tidak terkupas
Berat biji kopi awal
0,053 kg
1 kg
× 100%
×100%
= 5,3%
Pers.Biji Kopi hilang
=
=
Berat biji kopi hilang
Berat biji kopi awal
0,007 kg
1 kg
× 100%
×100%
= 0,7%
Universitas Sumatera Utara
46
Lampiran 3. Biaya pemakaian alat
Unsur produksi
1. Biaya pembuatan alat (P)
= Rp 5.650.000
2. Umur ekonomi (n)
= 5 tahun
3. Nilai akhir alat (S)
= Rp 565.000
4. Jam kerja
= 7 jam/hari
5. Produksi/hari
= 205,877 kg/hari
6. Biaya operator
= Rp 10.000/jam
7. Biaya listrik
= Rp 1154,062/jam
8. Biaya perbaikan
= Rp 29,65/ jam
9. Bunga modal dan asuransi
= Rp 322.050/tahun
10. Jam kerja alat per tahun
= 2058 jam/tahun asumsi 294 hari
efektif berdasarkan tahun 2015)
Universitas Sumatera Utara
47
Lampiran 4. Biaya produksi
Perhitungan biaya produksi
a. Biaya Tetap (BT)
1. Biaya penyusutan (D)
Dt
= (P-S) (A/F, i, n) (F/P, i, n-1)
Tabel perhitungan biaya penyusutan dengan metode sinking fund
Akhir Tahun k(P-S) (Rp)
0
1
2
3
4
5
(A/F, 7.5%, n)
(F/P, 7.5%, n-1)
Dt
0.1722
0.1722
0.1722
0.1722
0.1722
1
1.075
1.15565
1.24235
1.33565
875.637
941.309
1.011.929
1.087.847
1.169.544
5.085.000
5.085.000
5.085.000
5.085.000
5.085.000
Nilai Mesin Tiap
Akhir Tahun
(Rp)
5.650.000
4.774.363
3.833.054
2.821.125
1.733.278
563.734
2. Bunga modal (7,5%) dan asuransi (2%)
I
=
=
i P (n+1)
2n
9,5% Rp 5.650.000 5+1
2 5
= Rp 322.050/tahun
Tabel perhitungan biaya tetap tiap tahun
Tahun
D (Rp)
I(Rp)/tahun
1
2
3
4
5
875.637
941.309
1.011.929
1.087.847
1.169.544
322.050
322.050
322.050
322.050
322.050
Biaya tetap
(Rp)/tahun
1.197.687
1.263.359
1.333.979
1.409.897
1.491.594
b. Biaya tidak tetap (BTT)
1. Biaya perbaikan alat (reparasi)
Biaya reparasi
=
=
1,2%(P-S)
x jam
1,2%(Rp5.650.000-Rp 565.000)
2058 jam
= Rp 29,65/jam
Universitas Sumatera Utara
48
Lampiran 4. (Lanjutan)
2. Biaya listrik
Motor listrik 1 HP
= 0.746 kW
Biaya listrik
= 0.746 kW x Rp 1.547/kWh
Biaya listrik
= Rp 1154,062/jam
3. Biaya operator
Biaya operator
= Rp 10.000/jam
Total Biaya Tidak Tetap (BTT)
= Rp 11.183,712/jam
c. Biaya Pengupasan Kulit Tanduk Kopi
Biaya pokok = [
BT
+ BTT] C
x
Tabel perhitungan biaya pokok tiap tahun
Tahun
1
2
3
4
5
BT
(Rp/tahun)
1.197.687
1.263.359
1.333.979
1.409.897
1.491.594
X
(jam/tahun)
2.058
2.058
2.058
2.058
2.058
BTT (Rp/jam)
11.183,712
11.183,712
11.183,712
11.183,712
11.183,712
C
BP (Rp/kg)
(jam/kg)
0.034
400,033
0.034
401,118
0.034
402,284
0.034
403,538
0.034
404,888
Universitas Sumatera Utara
49
Lampiran 5. Break even point
Break even point atau analisis titik impas (BEP) umumnya berhubungan
dengan proses penentuan tingkat produksi untuk menjamin agar kegiatan usaha
yang dilakukan dapat membiayai sendiri (self financing), dan selanjutnya dapat
berkembang sendiri (self growing). Dalam analisis ini, keuntungan awal dianggap
sama dengan nol.
S
=
FC + P
SP – VC
Keterangan :
S
=
sales variabel (produksi) (Kg)
FC
=
fix cash (biaya tetap) per tahun (Rp)
P
=
profit (keuntungan) (Rp) dianggap nol untuk mendapat titik impas.
SP
=
selling per unit (penerimaan dari tiap unit produksi) (Rp)
VC =
variabel cash (biaya tidak tetap) per unit produksi (Rp)
Biaya tidak tetap (VC)
= Rp 11.183,712/jam (1 jam = 29,411 kg)
= Rp 380,256/kg
Penerimaan setiap produksi (SP)
= Rp 700/kg
SP-VC
= Rp 319,744
Tahun Biaya Tetap (Rp/tahun) BEP (kg/tahun)
1
1.197.687
3745,768
2
1.263.359
3951,157
3
1.333.979
4172,021
4
1.409.897
4409,455
5
1.491.594
4664,963
Universitas Sumatera Utara
50
Lampiran 6. Net present value
Net Present Value (NPV) adalah metode menghitung nilai bersih (netto)
pada waktu sekarang (present). Asumsi present yaitu menjelaskan waktu awal
perhitungan bertepatan dengan saat evaluasi dilakukan atau pada periode tahun ke
nol (0) dalam perhitungan cash flow investasi.
NPV = PWB – PWC
Keterangan :
PWB = present worth of benefit
PWC = present worth of cost
Untuk mengetahui apakah rencana suatu investasi tersebut layak
ekonomis atau tidak, diperlukan suatu ukuran atau kriteria tertentu dalam metode
NPV, yaitu:
NPV > 0 artinya investasi akan menguntungkan/ layak
NPV < 0 artinya investasi tidak menguntungkan
Investasi
= Rp 5.650.000
Nilai akhir
= Rp 565.000
Suku bunga bank
= Rp 7.5%
Suku bunga coba-coba
= Rp 10%
Umur alat
= 5 tahun
Pendapatan
= penerimaan x kapasitas alat x jam kerja alat 1 tahun
dengan asumsi alat bekerja pada kapasitas penuh
= Rp 42.369.486,6/tahun
Pembiayaan
= biaya pokok x kapasitas alat x jam kerja alat 1 tahun
Tabel perhitungan pembiayaan tiap tahun
Tahun
1
2
3
4
5
BP (Rp/kg)
400,033
401,118
402,284
403,538
404,888
Kap. Alat (kg/jam)
29,411
29,411
29,411
29,411
29,411
Jam kerja (jam/tahun)
2.058
2.058
2.058
2.058
2.058
Pembiayaan
24.213.132,62
24.278.805,32
24.349.380,78
24.425.282,69
24.506.995,27
Universitas Sumatera Utara
51
Lampiran 6. (Lanjutan)
Cash in Flow 7.5%
1. Pendapatan
= Pendapatan × (P/A, 7.5%,5)
= Rp 42.369.486,6 × 4.04645
= Rp 171.446.009,1
2. Nilai akhir
= Nilai akhir × (P/F, 7.5%,5)
= Rp 565.000 × 0.6968
= Rp 393.692
Jumlah CIF = Rp 171.839.701,1
1. Investasi
= Rp 5.650.000
2. Pembiayaan
= Pembiayaan × (P/F, 7.5%,n)
Tabel perhitungan pembiayaan
Tahun (n)
1
2
3
4
5
Total
Biaya
24.213.132,62
24.278.805,32
24.349.380,78
24.425.282,69
24.506.995,27
(P/F, 7.5%, n)
0.9302
0.8654
0.8050
0.7489
0.6968
Pembiayaan (Rp)
22.523.055,96
21.010.878,12
19.601.251,53
18.292.094,21
17.076.474,3
98.503.754,12
Jumlah COF = Rp 5.650.000 + Rp 98.503.754,12
= Rp 104.153.754,1
NPV 7.5%
= CIF – COF
= Rp 171.839.701,1 – Rp 104.153.754,1
= Rp 67.685.947
Jadi besarnya NPV 7.5% adalah Rp 67.685.947 > 0 maka usaha ini layak
untuk dijalankan.
Universitas Sumatera Utara
52
Lampiran 7. Internal rate of return
Internal rate of return (IRR) ini digunakan untuk memperkirakan
kelayakan lama (umur) pemilikan suatu alat atau mesin pada tingkat keuntungan
tertentu. IRR adalah suatu tingkatan discount rate, dimana diperoleh B/C ratio =
1 atau NPV = 0.
IRR = q% +
X
X-Y
× (q% - p%) (positif dan positif)
Keterangan :
p
= suku bunga bank paling atraktif
q
= suku bunga coba-coba ( > dari p)
X
= NPV awal pada p
Y
= NPV awal pada q
Suku bunga bank paling atraktif (i1) = 7.5%
Suku bunga coba-coba ( > dari i1) (i2) = 10%
Cash in Flow 10%
1. Pendapatan
= Pendapatan × (P/A, 10%,5)
= Rp 42.369.486,6 × 3.7908
= Rp 160.614.249,8
2. Nilai akhir
= Nilai akhir × (P/F, 10%,5)
= Rp 565.000 × 0.6209
= Rp 350.808,5
Jumlah CIF
= Rp 160.614.249,8 + Rp 350.808,5
= Rp 160.965.058,3
Cash out flow 10 %
1.
Investasi
= Rp 5.650.000
2.
Pembiayaan
= Pembiayaan x (P/A, 10%, 5)
Universitas Sumatera Utara
53
Lampiran 7. (Lanjutan)
Tabel perhitungan pembiayaan
Tahun (n)
1
2
3
4
5
Total
Biaya
24.213.132,62
24.278.805,32
24.349.380,78
24.425.282,69
24.506.995,27
(P/F, 10%, n)
0.9091
0.8264
0.7513
0.6830
0.6209
Pembiayaan (Rp)
22.012.158,86
20.064.004,72
18.293.689,78
16.682.468,08
15.216.393,36
92.268.714,8
Jumlah COF = Rp 5.650.000 + 92.268.714,8
= Rp 97.918.714,8
NPV 10 %
= Rp 160.965.058,3- Rp 97.918.714,8
= Rp 63.046.343,5
Karena nilai X dan Y adalah positif maka digunakan rumus:
IRR = q% +
= 10% +
X
X-Y
× (q% - p%)
Rp 67.685.947
Rp 67.685.947 - Rp 63.046.343.5
× (10% - 7.5%)
= 10% + (19.05 × 2,5 %)
= 46,47 %
Universitas Sumatera Utara
54
Lampiran 8. Perhitungan panjang sabuk V
L = 2C + 1,57(D + d) +
dimana:
−d
4
L = Panjang efektif sabuk (mm)
C = Jarak antara kedua sumbu roda transisi (mm)
D = Diameter luar efektif roda transmisi yang besar (mm)
d = Diameter luar efektif roda transmisi yang kecil (mm)
L = 2C + 1,57(D + d) +
−d 2
4
L = 2(460) + 1,57(152,4 +50,8) +
(152,4-50,8)
4(460)
L =1244,634 mm
L = 49 inci
Universitas Sumatera Utara
55
Lampiran 9. Revolusi per menit (RPM) pada silinder pengupas
Dik :
D1 = 2inci
D2 = 6 inci
S1 = 1400 rpm
Dit :
S2 = ...?
Formulasi :
S1D1
= S2 D2
1400 rpm × 2 inci
= S2 × 6 inci
S2
= 467 rpm
Universitas Sumatera Utara
56
Lampiran 10. Perhitungan daya
1. Gaya
a. Gaya pada rotor
Massa rotor
Ulir miring
panjang
= 126,94 mm
lebar
= 16 mm
tinggi
= 13 mm
Volume
= 26403,52 mm3 × 3 × 2
Ulir lurus
= 158421,12 mm3
panjang
= 510 mm
lebar
= 16 mm
tinggi
= 13 mm
Volume
= 106080 mm3 × 3
= 318240 mm3
Volume total ulir = 476661,12 mm3
Massa rotor tanpa ulir
jari-jari rotor
= 35 mm
panjang rotor
= 710 mm
Volume rotor
= πr2t
= 3,14 × 35 mm2× 710 mm
= 2731015 mm3
Volume total
= 476661,12 mm3 + 2731015 mm3
= 3207676,12 mm3
= 3207676,12 × 10-9 m3
m =ρ×v
= 7874 kg/m3 × 3207676,12 × 10-9 m3
= 25,25 kg
Universitas Sumatera Utara
57
Gaya pada rotor
F
=m×g
= 25,25 kg × 9,8 m/s2
= 247,45 N
b. Gaya pada bahan
panjang
= 10 mm
lebar
= 6,5 mm
tinggi
= 4,5 mm
Volume bahan
=p×l×t
= 10 mm × 6,5 mm × 4,5 mm
= 292,5 mm3
= 292,5 × 10-9 m3
volume rotor penuh
= πr2t
= 3,14 × 48 mm2× 710 mm
= 5136537,6 mm3 × 10-9 m3
= 5136537,6 mm3.10-9 m3- 3207676,12.10-9 m3
Volume slot
= 1928861,48.10-9 m3
Jumlah biji dalam slot =
1928861,48.10-9 m3
292,5 × 10-9 m3
= 6594 biji
Massa biji dalam slot = 6594 biji × 0,000164 kg
= 1,081 kg (kapasitas penuh)
F
=m×g
= 1,081 kg × 9,8 m/s2
= 10,593 N
F total = 247,45 N + 10,593
= 258,043 N
Universitas Sumatera Utara
58
2. Kecepatan sudut
kec. putaran rotor = 467 rpm
jari-jari rotor
ω
= 48 mm
=
=
2πn
60
2 × 3,14 × 467
60
= 48,879 rad/s
3. Daya
F
= 258,043 N
R
= 0,048 m
ω
= 48,879 rad/s
P
=F×V
= 258,043 N × (48,879 rad/s × 0,048 m)
= 605,418 Watt
= 0,605 kW
Pd
= fc × P (KW)
Pd
= 1.2 × 0.605 KW
Pd
= 0.726 KW ≈ 0.973 HP
Berdasarkan perhitungan daya di atas, maka digunakan motor listrik 1 HP.
Universitas Sumatera Utara
59
Lampiran 11. Spesifikasi alat pengupas kulit tanduk kopi mekanis
Dimensi
Panjang
: 82,8 cm
Lebar
: 45,12 cm
Tinggi
: 79,56 cm
Silinder pengepres
Diameter
: 4,8 cm
Panjang
: 71 cm
Kapasitas efektif
: 29,411 kg/jam
Persentase biji hilang
: 0,7%
Bahan
Silinder Pengupas
: Besi
Tabung Pengupasan
: Besi
Rangka
: Besi Siku
Tenaga
Motor listrik
: 1 HP
Transisi
Puli motor listrik
: 2 inch
Puli Silinder pengupas
: 6 inch
V-belt motor listrik - silinder pengupas
: A-24
Universitas Sumatera Utara
60
Lampiran 12. Gambar hasil pengupasan biji kopi HS
Biji kopi terkupas
Universitas Sumatera Utara
61
Lampiran 12. (Lanjutan)
Biji kopi tidak terkupas
Universitas Sumatera Utara
62
Lampiran 12. (Lanjutan)
Kulit tanduk kopi
Universitas Sumatera Utara
63
Lampiran 12. (Lanjutan)
Biji kopi pecah
Universitas Sumatera Utara
64
Lampiran 13. Gambar alat pengupas kulit tanduk kopi mekanis
Tampak depan
Tampak belakang
Universitas Sumatera Utara
65
Lampiran 13. (Lanjutan)
Tampak samping kanan
Tampak samping kiri
Universitas Sumatera Utara
66
Lampiran 13. (Lanjutan)
Tampak atas
Universitas Sumatera Utara
67
Lampiran 14. Gambar teknik alat pengupas kulit tanduk kopi mekanis
Skala 1:1
Universitas Sumatera Utara
68
Lampiran 14. (Lanjutan)
Skala 1:1
Universitas Sumatera Utara
69
Lampiran 14. (Lanjutan)
Skala 1:1
Universitas Sumatera Utara
70
Lampiran 14. (Lanjutan)
Skala 1:1
Universitas Sumatera Utara
71
Lampiran 14. (Lanjutan)
Skala 1:1
Universitas Sumatera Utara