Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol, Fraksi n-Heksana dan serta Etilasetat Daun Ingul (Toona sinensis (Juss.) M.Roem) Terhadap Esherichia coli, Salmonella typhi dan Bacillus subtilis
Lampiran 1.Hasil identifikasi tanaman
55
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 2.Tanaman, daun segar,simplisia dan serbuk simplisia ingul (Toona
sinensis (Juss) M. Roem)
Tanaman ingul
56
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 2 (Lanjutan)
Daun ingul segar (tampak depan)
Daun ingul segar (tampak depan)
Daun ingul segar (tampak belakang)
57
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 2 (Lanjutan)
Simplisia daun Ingul
Simplisia daun ingul
Simplisia daun ingul
Serbuk simplisia daun ingul
58
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 3.Hasil pemeriksaan mikroskopik serbuk simplisia daun Ingul
(perbesaran 10x40)
1
2
3
4
5
6
Keterangan
1. Jaringan epidermis
2. Jaringan palisade
3. Jaringan spons
4. Berkas pembuluh penebalan tangga
5. Stomata tipe anomositik
6. Minyak atsiri
59
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 4.Bagan pembuatan simplisia
Daun Ingul
Dicuci dari pengotor sampai
Ditiriskan
Ditimbang berat basahnya
Dikeringkan di lemari pengering
Ditimbang berat keringnya
Simplisia
Dihaluskan dengan blender
Disimpan dalam wadah yang
tertutup rapat sebelum digunakan
Serbuk Simplisia
Karakterisasi
• Pemeriksaan :
Makroksopik
Mikroskopik
• Penetapan :
Kadar Air
Kadar Sari Larut Air
Kadar sari Larut
Etanol
Kadar Abu Total
Kadar Abu yang
Tidak Larut Asam
Skrining Fitokimia
Pembuatan ekstrak
Senyawa golongan :
• Alkaloid
• Glikosida
• Flavonoid
• Steroid/Triterpenoid
• Saponin
• Tanin
Senyawa golongan :
• Alkaloid
• Glikosida
• Flavonoid
• Steroid/Triterpenoid
• Saponin
• Tanin
60
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 5.Bagan pembuatan ekstrak etanol daun ingul
500 g serbuk simplisia
Dimasukkan ke dalam wadah
Ditambahkan dengan 75 bagian etanol 80%
Dibiarkan selama 5 hari terlindung
dari cahaya,sambil sesekali diaduk
Disaring
Ampas
Maserat I
Dicuci dengan etanol 80%
hinggadiperoleh 100 bagian
Ampas
Maserat II
Suling atau uapkan maserat
pada tekanan rendah dan
suhu tidak lebih dari 50oC
hingga konsistensi yang
dikehendaki
Diperoleh ekstrak kental
Ekstrak kental
(117, 08 g)
61
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 6.Bagan pembuatan fraksi n-heksana dan fraksi etilasetat daun ingul
Ekstrak etanol 40 g
Ditambahkan 40 ml etanol dan 100 ml akuades
Dihomogenkan
Dimasukkan dalam corong pisah
Diekstraksi dengan 50 ml n-heksana
Dikocok dan didiamkan sampai terbentuk dua
lapisan dan dipisahkan
Fraksi air
Fraksi n-heksana
Diekstraksi dengan
50 ml etilasetat
Dikocok
didiamkan
terbentuk
lapisan
Dikumpulkan
Dipekatkan dengan rotary
evaporator
dan
sampai
dua
Fraksi n-heksana
pekat (1,63 g)
Dipisahkan
Fraksi air
Fraksi etilasetat
Dikumpulkan
Dipekatkan dengan rotary
evaporator
Fraksi etilasetat
pekat (12 g)
62
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 7.Bagan pengujian aktivitas antibakteri
Biakan murni bakteri
Diambil dengan jarum ose steril
Ditanam pada media Nutrient Agar miring
Diinkubasi pada suhu 37oC selama 24 jam
Stok kultur bakteri
Disuspensikan dalam 10 ml media Nutrient Broth
steril
Disesuaikan kekeruhan dengan standar Mc Farland
Inokulum bakteri
Dimasukkan 0,1 ml inokulum ke dalam cawan petri
Ditambahkan 15 ml media Nutrient Agar kedalam
cawan petri
Dihomogenkan dan biarkan hingga memadat
Media Padat
Diletakkan pencadang kertas yang telah di tetes
larutan uji ekstrak/ fraksi dengan berbagai
konsentrasi dan pelarut DMSO sebagai blanko
Diinkubasi pada suhu 37oC selama 18-24 jam
Diukur Diameter daerah hambatan disekitar
pencadang kertas dengan menggunakan jangka
sorong
Hasil
63
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 8.Perhitungan karakterisasi simplisia daun ingul
1. Penetapan kadar air
Kadar air=
No
1
2
3
volume air (ml)
× 100%
berat sampel (g)
Berat sampel
5,04
5.12
5,10
Volume air (ml)
0,4
0,4
0,4
0,4
Kadar air (%)
7,93%
7,81%
7,84%
Kadar air I
=
Kadar air II
=
Kadar air III
=
× 100% = 7,84%
5,10
Kadar air rata-rata
=
7,93+7,81%+7,84%
= 7,86 %
3
5,04
0,4
5,12
× 100% = 7,93%
× 100% = 7,81%
0,4
2. Penetapan kadar sari larut air
Kadar sari larut air =
No
1
2
3
Berat sampel
5,03
5,00
5,04
berat sari (g)
berat sampel(g)
Berat sari (g)
0,2503
0,2509
0,2378
×
100
20
× 100%
Kadar sari larut air (%)
24,88%
25,09%
23,59%
Kadar sari larut air I
0,2503 100
=
×
× 100% = 24,88%
5,03
20
Kadar sari larut air II
=
Kadar sari larut air III
=
Kadar sari larut air rata-rata
=
0,2509
5,00
0,2378
5,04
×
100
× 100% = 25,09%
20
×
100
× 100% = 23,59%
20
24,88%+25,09%+23,59%
3
= 24,52%
64
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 8 (Lanjutan)
3. Penetapan kadar sari larut etanol
Kadar sari larut air =
No
1
2
3
Berat sampel
5,03
5,09
5,02
berat sari (g)
berat sampel (g)
Berat sari (g)
0,2513
0,2523
0,2421
Kadar sari larut etanol I
=
Kadar sari larut etanol II
=
Kadar sari larut etanol III
=
Kadar sari larut etanol rata-rata
=
0,2513
5,03
0,2523
5,09
0,2421
5,02
×
100
20
× 100%
Kadar sari larut etanol (%)
24,98%
24,78%
24,11%
×
×
×
100
× 100% = 24,98%
20
100
20
100
20
× 100% = 24,78%
× 100% = 24,11%
24,98%+24,78%+24,11%
3
= 24,62%
4. Penetapan kadar abu total
Kadar abu total =
No
1
2
3
Berat sampel
2,00
2,05
2,05
berat abu (g)
berat sampel (g)
Berat abu (g)
0,1112
0,0823
0,0902
Kadar abu total I
=
Kadar abu total II
=
Kadar abu total III
=
Kadar abu total rata-rata
=
0,1112
2,00
× 100%
Kadar abu total (%)
5,56
4,01
4,40
× 100% = 5,56%
0,0823
× 100% = 4,01%
2,05
0,0902
2,05
× 100% = 4,40%
5,56%+4,01%+4,4%
3
= 4,65%
65
Universitas Sumatera Utara
5. Penetapan kadar abu tidak larut asam
Kadar abu tidak larut asam =
No
1
2
3
Berat sampel
2,00
2,05
2,05
berat abu (g)
berat sampel (g)
Berat abu (g)
0,0175
0,0066
0,0126
Kadar abu tidak larut asam I
=
Kadar abu tidak larut asam II
=
Kadar abu tidak larut asam III
=
Kadar abu tidak larut asam rata-rata
=
Kadar abu tidak larut asam (%)
0,87
0,29
0,61
0,0175
2,00
0,0066
2,05
0,0126
2,05
× 100%
× 100% = 0,87%
× 100% = 0,29%
× 100% = 0,61%
0,87% + 0,29% + 0,61%
3
= 0,59%
66
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 9.Data hasil uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol, fraksi n-heksana
dan fraksi etilasetat terhadapEscherichia coli
1. Data hasil uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol terhadap Escherichia coli
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
Konsentrasi
(mg/ml)
500
400
300
200
100
75
50
25
20
15
10
5
0,5
0,25
0,1
0,05
Blanko
D1
25,50
24,50
22,70
22,20
18,05
17,05
13,55
13,25
14,60
13,50
10,40
9,80
7,50
-
Diameter Daerah Hambatan (mm)
D2
D3
28,10
25,20
24,80
24,50
24,40
22,50
22,20
22,40
20,70
20,40
19,90
18,10
16,10
16,10
15,30
16,20
16,60
13,20
14,10
13,20
10,50
10,40
10,10
10,10
6,40
6,50
-
D*
26,27
24,60
23,20
22,27
19,72
18,35
15,25
14,92
14,80
13,60
10,43
10,00
6,95
-
67
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 9 (Lanjutan)
2.
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
Data hasil uji aktivitas antibakteri fraksi n-heksana terhadap Escherichia coli
Konsentrasi
(mg/ml)
500
400
300
200
100
75
50
25
20
15
10
5
0,5
0,25
0,1
0,05
Blanko
D1
20,50
15,50
14,70
11,40
10,80
9,10
8,70
7,70
7,50
6,20
6,20
-
Diameter Daerah Hambatan (mm)
D2
D3
18,10
18,50
12,90
15,10
11,20
14,90
7,80
11,20
9,20
10,20
8,80
9,70
8,40
9,20
7,70
8,50
7,60
7,90
7,10
7,70
6,50
7,20
-
D*
19,03
14,50
13,60
10,13
10,07
9,20
8,77
7,97
7,67
7,00
6,85
-
68
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 9 (Lanjutan)
3. Data hasil uji aktivitas antibakteri fraksi etilasetat terhadap Escherichia coli
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
Konsentrasi
(mg/ml)
500
400
300
200
100
75
50
25
20
15
10
5
0,5
0,25
0,1
0,05
Blanko
D1
25,30
23,80
23,40
23,00
20,70
20,30
20,40
15,70
15,50
14,60
13,90
13,50
7,90
7,10
7,05
-
Diameter Daerah Hambatan (mm)
D2
D3
25,10
25,10
24,90
24,10
22,70
22,50
22,70
21,70
21,40
21,50
20,40
20,40
18,30
20,10
17,50
18,30
15,70
16,10
14,90
15,40
14,40
15,00
14,10
14,50
7,70
7,90
7,70
7,40
7,30
7,00
-
D*
25,17
24,27
22,87
22,47
21,20
20,37
19,60
17,17
15,77
14,97
14,43
14,03
7,83
7,40
7,12
-
Keterangan :
D = Diameter daerah hambatan pertumbuhan bakteri
D* = Diameter daerah hambatan pertumbuhan bakteri rata- rata
- = Tidak terdapat daerah hambatan pertumbuhan bakteri
69
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 10.Data hasil uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol, fraksi n-heksana
dan fraksi etilasetat terhadap Salmonella typhi
1. Data hasil uji aktivitas antibakteri ekstrak etanolterhadap Salmonella typhi
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
Konsentrasi
(mg/ml)
500
400
300
200
100
75
50
25
20
15
10
5
0,5
0,25
0,1
0,05
Blanko
D1
22,10
21,90
21,60
210
18,40
17,50
16,10
14,40
14,80
14,10
12,10
11,20
6,40
-
Diameter Daerah Hambatan (mm)
D2
D3
23,70
22,40
22,70
22,50
22,20
21,40
20,90
20,90
17,90
17,70
17,20
17,90
17,10
16,40
13,70
14,10
12,70
14,20
12,10
13,20
11,10
11,40
10,20
10,70
7,50
6,80
-
D*
22,73
22,37
21,73
20,93
18,00
17,53
16,53
14,07
13,90
13,13
11,53
10,70
6,90
-
70
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 10 (Lanjutan)
2. Data hasil uji aktivitas antibakteri fraksi n-heksana terhadap Salmonella typhi
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
Konsentrasi
(mg/ml)
500
400
300
200
100
75
50
25
20
15
10
5
0,5
0,25
0,1
0,05
Blanko
D1
18,10
17,00
15,60
12,30
9,90
9,40
8,30
8,70
8,20
7,90
7,30
7,10
-
Diameter Daerah Hambatan (mm)
D2
D3
19,10
18,90
18,50
18,50
12,60
15,00
11,70
12,20
9,60
10,30
8,30
9,70
8,90
9,30
8,20
8,90
8,40
8,40
7,80
7,90
6,70
7,20
6,90
6,50
-
D*
18,70
18,00
14,40
12,10
9,93
9,13
8,83
8,60
8,83
7,87
7,07
6,83
-
71
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 10 (Lanjutan)
3. Data hasil uji aktivitas antibakteri fraksi etilasetatterhadap Salmonella typhi
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
Konsentrasi
(mg/ml)
500
400
300
200
100
75
50
25
20
15
10
5
0,5
0,25
0,1
0,05
Blanko
D1
24,40
23,90
21,60
20,90
20,70
19,40
18,70
16,50
16,20
13,80
12,40
11,10
9,10
7,30
-
Diameter Daerah Hambatan (mm)
D2
D3
24,20
24,40
23,30
23,70
22,20
22,20
20,90
21,00
20,50
20,50
19,20
19,80
17,40
17,70
16,10
16,90
15,60
15,00
13,30
13,30
11,20
12,20
10,90
10,70
7,50
7,20
6,60
6,25
-
D*
24,33
23,63
22,00
20,93
20,57
19,47
17,93
16,50
15,60
13,47
11,93
10,90
7,93
6,72
-
Keterangan :
D = Diameter daerah hambatan pertumbuhan bakteri
D* = Diameter daerah hambatan pertumbuhan bakteri rata- rata
- = Tidak terdapat daerah hambatan pertumbuhan bakteri
72
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 11.Data hasil uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol, fraksi n-heksana
dan fraksi etilasetat terhadap Bacillus subtilis
1. Data hasil uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol terhadap Bacillus subtilis
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
Konsentrasi
(mg/ml)
500
400
300
200
100
75
50
25
20
15
10
5
0,5
0,25
0,1
0,05
Blanko
D1
21,30
21,05
20,30
20,10
20,30
16,05
16,05
14,41
10,90
9,70
8,10
7,20
-
Diameter Daerah Hambatan (mm)
D2
D3
23,50
21,40
22,40
21,20
21,10
20,80
20,10
20,10
19,80
20,10
17,40
17,40
15,05
15,50
12,40
12,40
12,80
10,40
11,20
9,30
8,40
7,90
7,30
6,90
-
D*
22,07
21,55
20,73
20,17
20,07
16,95
15,53
13,07
11,37
10,07
8,13
7,13
-
73
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 11 (Lanjutan)
2. Data hasil uji aktivitas antibakteri fraksin-heksanaterhadap Bacillus subtilis
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
Konsentrasi
(mg/ml)
500
400
300
200
100
75
50
25
20
15
10
5
0,5
0,25
0,1
0,05
Blanko
D1
20,60
17,40
15,80
12,90
8,30
8,00
7,90
7,70
7,50
6,70
6,20
-
Diameter Daerah Hambatan (mm)
D2
D3
17,40
18,30
16,90
17,10
13,20
15,30
12,00
14,50
8,90
10,70
8,30
9,50
7,40
7,70
7,50
7,50
7,60
7,30
6,20
6,70
6,20
6,20
-
D*
18,77
17,13
14,77
13,13
9,30
8,60
7,67
7,57
7,47
6,53
6,23
-
74
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 11 (Lanjutan)
3. Data hasil uji aktivitas antibakteri fraksi etilasetat terhadap Bacillus subtilis
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
Konsentrasi
(mg/ml)
500
400
300
200
100
75
50
25
20
15
10
5
0,5
0,25
0,1
0,05
Blanko
D1
24,60
23,40
22,30
20,10
17,70
17,20
17,10
16,80
16,70
16,60
14,90
14,70
7,10
7,05
-
Diameter Daerah Hambatan (mm)
D2
D3
24,10
25,10
22,60
23,50
20,70
21,90
20,00
20,40
17,70
18,00
17,20
17,50
17,00
17,50
16,70
17,00
15,40
16,30
14,90
15,00
14,60
14,90
14,10
14,30
7,50
7,70
6,90
7,00
-
D*
24,60
23,17
21,63
20,17
17,80
17,30
17,20
16,83
16,13
15,50
14,80
14,37
7,43
6,98
-
Keterangan :
D = Diameter daerah hambatan pertumbuhan bakteri
D* = Diameter daerah hambatan pertumbuhan bakteri rata- rata
- = Tidak terdapat daerah hambatan pertumbuhan bakteri
75
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 12.Hasil uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun ingul terhadap
Escherichia coli, Sallmonella typhi, dan Bacillus subtilis
1. Hasil uji aktivitas antibakteri terhadap Escherichia coli
E
A
B
C
F
G
H
D
I
M
J
K
O
N
L
P
Keterangan :
Konsentrasi A = 500 mg/ml, B = 400 mg/ml, C = 300 mg/ml, D = 200 mg/ml, E =
100 mg/ml, F = 75 mg/ml, G = 50 mg/ml, H = 25 mg/ml, I = 20 mg/ml, J = 15
mg/ml, K = 10 mg/ml, L = 5 mg/ml, M = 0,5 mg/ml, N = 0,25 mg/ml, O = 0,1
mg/ml, P = Blanko
76
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 12 (lanjutan)
2. Hasil uji aktivitas antibakteri terhadap Sallmonella typhi
A
E
B
C
G
F
D
H
I
M
J
N
K
L
O
P
Keterangan :
Konsentrasi A = 500 mg/ml, B = 400 mg/ml, C = 300 mg/ml, D = 200 mg/ml, E =
100 mg/ml, F = 75 mg/ml, G = 50 mg/ml, H = 25 mg/ml, I = 20 mg/ml, J = 15
mg/ml, K = 10 mg/ml, L = 5 mg/ml, M = 0,5 mg/ml, N = 0,25 mg/ml, O = 0,1
mg/ml, P = Blanko
77
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 12 (lanjutan)
3. Hasil uji aktivitas antibakteri terhadap Bacillus subtilis
A
E
B
F
C
G
D
H
I
M
J
K
N
O
L
P
Keterangan :
Konsentrasi A = 500 mg/ml, B = 400 mg/ml, C = 300 mg/ml, D = 200 mg/ml, E =
100 mg/ml, F = 75 mg/ml, G = 50 mg/ml, H = 25 mg/ml, I = 20 mg/ml, J = 15
mg/ml, K = 10 mg/ml, L = 5 mg/ml, M = 0,5 mg/ml, N = 0,25 mg/ml, O = 0,1
mg/ml, P = Blanko
78
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 13.Hasil uji aktivitas antibakteri fraksi n-heksana daun ingul terhadap
Escherichia coli, Sallmonella typhi, dan Bacillus subtilis
1. Hasil uji aktivitas antibakteri terhadap Escherichia coli
A
E
C
D
F
G
H
B
I
J
K
P
Keterangan:
Konsentrasi A = 500 mg/ml, B = 400 mg/ml, C = 300 mg/ml, D = 200 mg/ml, E =
100 mg/ml, F = 75 mg/ml, G = 50 mg/ml, H = 25 mg/ml, I = 20 mg/ml, J = 15
mg/ml, K = 10 mg/ml, P = Blanko
79
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 13 (lanjutan)
2. Hasil uji aktivitas antibakteri terhadap Salmonella typhi
A
E
F
G
D
H
C
B
I
J
K
P
Keterangan :
Konsentrasi A = 500 mg/ml, B = 400 mg/ml, C = 300 mg/ml, D = 200 mg/ml, E =
100 mg/ml, F = 75 mg/ml, G = 50 mg/ml, H = 25 mg/ml, I = 20 mg/ml, J = 15
mg/ml, K = 10 mg/ml, P = Blanko
80
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 13 (lanjutan)
3. Hasil uji aktivitas antibakteri terhadap Bacillus subtilis
A
E
G
F
D
C
H
B
I
K
J
P
Keterangan:
Konsentrasi A = 500 mg/ml, B = 400 mg/ml, C = 300 mg/ml, D = 200 mg/ml, E =
100 mg/ml, F = 75 mg/ml, G = 50 mg/ml, H = 25 mg/ml, I = 20 mg/ml, J = 15
mg/ml, K = 10 mg/ml, P = Blanko
81
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 14.Hasil uji aktivitas antibakteri fraksi etilasetat daun ingul terhadap
Escherichia coli, Sallmonella typhi, dan Bacillus subtilis
1. Hasil uji aktivitas antibakteri terhadap Escherichia coli
A
E
B
C
F
G
D
H
I
M
O
N
P
J
K
L
Keterangan:
Konsentrasi A = 500 mg/ml, B = 400 mg/ml, C = 300 mg/ml, D = 200 mg/ml, E =
100 mg/ml, F = 75 mg/ml, G = 50 mg/ml, H = 25 mg/ml, I = 20 mg/ml, J = 15
mg/ml, K = 10 mg/ml, L = 5 mg/ml, M = 0,5 mg/ml, N = 0,25 mg/ml, O = 0,1
mg/ml, P = Blanko
82
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 14 (lanjutan)
2. Hasil uji aktivitas antibakteri terhadap Salmonella typhi
A
E
F
C
G
B
D
H
I
M
J
K
N
O
P
L
Keterangan:
Konsentrasi A = 500 mg/ml, B = 400 mg/ml, C = 300 mg/ml, D = 200 mg/ml, E =
100 mg/ml, F = 75 mg/ml, G = 50 mg/ml, H = 25 mg/ml, I = 20 mg/ml, J = 15
mg/ml, K = 10 mg/ml, L = 5 mg/ml, M = 0,5 mg/ml, N = 0,25 mg/ml, O = 0,1
mg/ml, P = Blanko
83
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 14 (lanjutan)
3. Hasil uji aktivitas antibakteri terhadap Bacillus subtilis
Keterangan :
Konsentrasi A = 500 mg/ml, B = 400 mg/ml, C = 300 mg/ml, D = 200 mg/ml, E =
100 mg/ml, F = 75 mg/ml, G = 50 mg/ml, H = 25 mg/ml, I = 20 mg/ml, J = 15
mg/ml, K = 10 mg/ml, L = 5 mg/ml, M = 0,5 mg/ml, N = 0,25 mg/ml, O = 0,1
mg/ml, P = Blanko
84
Universitas Sumatera Utara
55
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 2.Tanaman, daun segar,simplisia dan serbuk simplisia ingul (Toona
sinensis (Juss) M. Roem)
Tanaman ingul
56
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 2 (Lanjutan)
Daun ingul segar (tampak depan)
Daun ingul segar (tampak depan)
Daun ingul segar (tampak belakang)
57
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 2 (Lanjutan)
Simplisia daun Ingul
Simplisia daun ingul
Simplisia daun ingul
Serbuk simplisia daun ingul
58
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 3.Hasil pemeriksaan mikroskopik serbuk simplisia daun Ingul
(perbesaran 10x40)
1
2
3
4
5
6
Keterangan
1. Jaringan epidermis
2. Jaringan palisade
3. Jaringan spons
4. Berkas pembuluh penebalan tangga
5. Stomata tipe anomositik
6. Minyak atsiri
59
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 4.Bagan pembuatan simplisia
Daun Ingul
Dicuci dari pengotor sampai
Ditiriskan
Ditimbang berat basahnya
Dikeringkan di lemari pengering
Ditimbang berat keringnya
Simplisia
Dihaluskan dengan blender
Disimpan dalam wadah yang
tertutup rapat sebelum digunakan
Serbuk Simplisia
Karakterisasi
• Pemeriksaan :
Makroksopik
Mikroskopik
• Penetapan :
Kadar Air
Kadar Sari Larut Air
Kadar sari Larut
Etanol
Kadar Abu Total
Kadar Abu yang
Tidak Larut Asam
Skrining Fitokimia
Pembuatan ekstrak
Senyawa golongan :
• Alkaloid
• Glikosida
• Flavonoid
• Steroid/Triterpenoid
• Saponin
• Tanin
Senyawa golongan :
• Alkaloid
• Glikosida
• Flavonoid
• Steroid/Triterpenoid
• Saponin
• Tanin
60
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 5.Bagan pembuatan ekstrak etanol daun ingul
500 g serbuk simplisia
Dimasukkan ke dalam wadah
Ditambahkan dengan 75 bagian etanol 80%
Dibiarkan selama 5 hari terlindung
dari cahaya,sambil sesekali diaduk
Disaring
Ampas
Maserat I
Dicuci dengan etanol 80%
hinggadiperoleh 100 bagian
Ampas
Maserat II
Suling atau uapkan maserat
pada tekanan rendah dan
suhu tidak lebih dari 50oC
hingga konsistensi yang
dikehendaki
Diperoleh ekstrak kental
Ekstrak kental
(117, 08 g)
61
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 6.Bagan pembuatan fraksi n-heksana dan fraksi etilasetat daun ingul
Ekstrak etanol 40 g
Ditambahkan 40 ml etanol dan 100 ml akuades
Dihomogenkan
Dimasukkan dalam corong pisah
Diekstraksi dengan 50 ml n-heksana
Dikocok dan didiamkan sampai terbentuk dua
lapisan dan dipisahkan
Fraksi air
Fraksi n-heksana
Diekstraksi dengan
50 ml etilasetat
Dikocok
didiamkan
terbentuk
lapisan
Dikumpulkan
Dipekatkan dengan rotary
evaporator
dan
sampai
dua
Fraksi n-heksana
pekat (1,63 g)
Dipisahkan
Fraksi air
Fraksi etilasetat
Dikumpulkan
Dipekatkan dengan rotary
evaporator
Fraksi etilasetat
pekat (12 g)
62
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 7.Bagan pengujian aktivitas antibakteri
Biakan murni bakteri
Diambil dengan jarum ose steril
Ditanam pada media Nutrient Agar miring
Diinkubasi pada suhu 37oC selama 24 jam
Stok kultur bakteri
Disuspensikan dalam 10 ml media Nutrient Broth
steril
Disesuaikan kekeruhan dengan standar Mc Farland
Inokulum bakteri
Dimasukkan 0,1 ml inokulum ke dalam cawan petri
Ditambahkan 15 ml media Nutrient Agar kedalam
cawan petri
Dihomogenkan dan biarkan hingga memadat
Media Padat
Diletakkan pencadang kertas yang telah di tetes
larutan uji ekstrak/ fraksi dengan berbagai
konsentrasi dan pelarut DMSO sebagai blanko
Diinkubasi pada suhu 37oC selama 18-24 jam
Diukur Diameter daerah hambatan disekitar
pencadang kertas dengan menggunakan jangka
sorong
Hasil
63
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 8.Perhitungan karakterisasi simplisia daun ingul
1. Penetapan kadar air
Kadar air=
No
1
2
3
volume air (ml)
× 100%
berat sampel (g)
Berat sampel
5,04
5.12
5,10
Volume air (ml)
0,4
0,4
0,4
0,4
Kadar air (%)
7,93%
7,81%
7,84%
Kadar air I
=
Kadar air II
=
Kadar air III
=
× 100% = 7,84%
5,10
Kadar air rata-rata
=
7,93+7,81%+7,84%
= 7,86 %
3
5,04
0,4
5,12
× 100% = 7,93%
× 100% = 7,81%
0,4
2. Penetapan kadar sari larut air
Kadar sari larut air =
No
1
2
3
Berat sampel
5,03
5,00
5,04
berat sari (g)
berat sampel(g)
Berat sari (g)
0,2503
0,2509
0,2378
×
100
20
× 100%
Kadar sari larut air (%)
24,88%
25,09%
23,59%
Kadar sari larut air I
0,2503 100
=
×
× 100% = 24,88%
5,03
20
Kadar sari larut air II
=
Kadar sari larut air III
=
Kadar sari larut air rata-rata
=
0,2509
5,00
0,2378
5,04
×
100
× 100% = 25,09%
20
×
100
× 100% = 23,59%
20
24,88%+25,09%+23,59%
3
= 24,52%
64
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 8 (Lanjutan)
3. Penetapan kadar sari larut etanol
Kadar sari larut air =
No
1
2
3
Berat sampel
5,03
5,09
5,02
berat sari (g)
berat sampel (g)
Berat sari (g)
0,2513
0,2523
0,2421
Kadar sari larut etanol I
=
Kadar sari larut etanol II
=
Kadar sari larut etanol III
=
Kadar sari larut etanol rata-rata
=
0,2513
5,03
0,2523
5,09
0,2421
5,02
×
100
20
× 100%
Kadar sari larut etanol (%)
24,98%
24,78%
24,11%
×
×
×
100
× 100% = 24,98%
20
100
20
100
20
× 100% = 24,78%
× 100% = 24,11%
24,98%+24,78%+24,11%
3
= 24,62%
4. Penetapan kadar abu total
Kadar abu total =
No
1
2
3
Berat sampel
2,00
2,05
2,05
berat abu (g)
berat sampel (g)
Berat abu (g)
0,1112
0,0823
0,0902
Kadar abu total I
=
Kadar abu total II
=
Kadar abu total III
=
Kadar abu total rata-rata
=
0,1112
2,00
× 100%
Kadar abu total (%)
5,56
4,01
4,40
× 100% = 5,56%
0,0823
× 100% = 4,01%
2,05
0,0902
2,05
× 100% = 4,40%
5,56%+4,01%+4,4%
3
= 4,65%
65
Universitas Sumatera Utara
5. Penetapan kadar abu tidak larut asam
Kadar abu tidak larut asam =
No
1
2
3
Berat sampel
2,00
2,05
2,05
berat abu (g)
berat sampel (g)
Berat abu (g)
0,0175
0,0066
0,0126
Kadar abu tidak larut asam I
=
Kadar abu tidak larut asam II
=
Kadar abu tidak larut asam III
=
Kadar abu tidak larut asam rata-rata
=
Kadar abu tidak larut asam (%)
0,87
0,29
0,61
0,0175
2,00
0,0066
2,05
0,0126
2,05
× 100%
× 100% = 0,87%
× 100% = 0,29%
× 100% = 0,61%
0,87% + 0,29% + 0,61%
3
= 0,59%
66
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 9.Data hasil uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol, fraksi n-heksana
dan fraksi etilasetat terhadapEscherichia coli
1. Data hasil uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol terhadap Escherichia coli
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
Konsentrasi
(mg/ml)
500
400
300
200
100
75
50
25
20
15
10
5
0,5
0,25
0,1
0,05
Blanko
D1
25,50
24,50
22,70
22,20
18,05
17,05
13,55
13,25
14,60
13,50
10,40
9,80
7,50
-
Diameter Daerah Hambatan (mm)
D2
D3
28,10
25,20
24,80
24,50
24,40
22,50
22,20
22,40
20,70
20,40
19,90
18,10
16,10
16,10
15,30
16,20
16,60
13,20
14,10
13,20
10,50
10,40
10,10
10,10
6,40
6,50
-
D*
26,27
24,60
23,20
22,27
19,72
18,35
15,25
14,92
14,80
13,60
10,43
10,00
6,95
-
67
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 9 (Lanjutan)
2.
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
Data hasil uji aktivitas antibakteri fraksi n-heksana terhadap Escherichia coli
Konsentrasi
(mg/ml)
500
400
300
200
100
75
50
25
20
15
10
5
0,5
0,25
0,1
0,05
Blanko
D1
20,50
15,50
14,70
11,40
10,80
9,10
8,70
7,70
7,50
6,20
6,20
-
Diameter Daerah Hambatan (mm)
D2
D3
18,10
18,50
12,90
15,10
11,20
14,90
7,80
11,20
9,20
10,20
8,80
9,70
8,40
9,20
7,70
8,50
7,60
7,90
7,10
7,70
6,50
7,20
-
D*
19,03
14,50
13,60
10,13
10,07
9,20
8,77
7,97
7,67
7,00
6,85
-
68
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 9 (Lanjutan)
3. Data hasil uji aktivitas antibakteri fraksi etilasetat terhadap Escherichia coli
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
Konsentrasi
(mg/ml)
500
400
300
200
100
75
50
25
20
15
10
5
0,5
0,25
0,1
0,05
Blanko
D1
25,30
23,80
23,40
23,00
20,70
20,30
20,40
15,70
15,50
14,60
13,90
13,50
7,90
7,10
7,05
-
Diameter Daerah Hambatan (mm)
D2
D3
25,10
25,10
24,90
24,10
22,70
22,50
22,70
21,70
21,40
21,50
20,40
20,40
18,30
20,10
17,50
18,30
15,70
16,10
14,90
15,40
14,40
15,00
14,10
14,50
7,70
7,90
7,70
7,40
7,30
7,00
-
D*
25,17
24,27
22,87
22,47
21,20
20,37
19,60
17,17
15,77
14,97
14,43
14,03
7,83
7,40
7,12
-
Keterangan :
D = Diameter daerah hambatan pertumbuhan bakteri
D* = Diameter daerah hambatan pertumbuhan bakteri rata- rata
- = Tidak terdapat daerah hambatan pertumbuhan bakteri
69
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 10.Data hasil uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol, fraksi n-heksana
dan fraksi etilasetat terhadap Salmonella typhi
1. Data hasil uji aktivitas antibakteri ekstrak etanolterhadap Salmonella typhi
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
Konsentrasi
(mg/ml)
500
400
300
200
100
75
50
25
20
15
10
5
0,5
0,25
0,1
0,05
Blanko
D1
22,10
21,90
21,60
210
18,40
17,50
16,10
14,40
14,80
14,10
12,10
11,20
6,40
-
Diameter Daerah Hambatan (mm)
D2
D3
23,70
22,40
22,70
22,50
22,20
21,40
20,90
20,90
17,90
17,70
17,20
17,90
17,10
16,40
13,70
14,10
12,70
14,20
12,10
13,20
11,10
11,40
10,20
10,70
7,50
6,80
-
D*
22,73
22,37
21,73
20,93
18,00
17,53
16,53
14,07
13,90
13,13
11,53
10,70
6,90
-
70
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 10 (Lanjutan)
2. Data hasil uji aktivitas antibakteri fraksi n-heksana terhadap Salmonella typhi
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
Konsentrasi
(mg/ml)
500
400
300
200
100
75
50
25
20
15
10
5
0,5
0,25
0,1
0,05
Blanko
D1
18,10
17,00
15,60
12,30
9,90
9,40
8,30
8,70
8,20
7,90
7,30
7,10
-
Diameter Daerah Hambatan (mm)
D2
D3
19,10
18,90
18,50
18,50
12,60
15,00
11,70
12,20
9,60
10,30
8,30
9,70
8,90
9,30
8,20
8,90
8,40
8,40
7,80
7,90
6,70
7,20
6,90
6,50
-
D*
18,70
18,00
14,40
12,10
9,93
9,13
8,83
8,60
8,83
7,87
7,07
6,83
-
71
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 10 (Lanjutan)
3. Data hasil uji aktivitas antibakteri fraksi etilasetatterhadap Salmonella typhi
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
Konsentrasi
(mg/ml)
500
400
300
200
100
75
50
25
20
15
10
5
0,5
0,25
0,1
0,05
Blanko
D1
24,40
23,90
21,60
20,90
20,70
19,40
18,70
16,50
16,20
13,80
12,40
11,10
9,10
7,30
-
Diameter Daerah Hambatan (mm)
D2
D3
24,20
24,40
23,30
23,70
22,20
22,20
20,90
21,00
20,50
20,50
19,20
19,80
17,40
17,70
16,10
16,90
15,60
15,00
13,30
13,30
11,20
12,20
10,90
10,70
7,50
7,20
6,60
6,25
-
D*
24,33
23,63
22,00
20,93
20,57
19,47
17,93
16,50
15,60
13,47
11,93
10,90
7,93
6,72
-
Keterangan :
D = Diameter daerah hambatan pertumbuhan bakteri
D* = Diameter daerah hambatan pertumbuhan bakteri rata- rata
- = Tidak terdapat daerah hambatan pertumbuhan bakteri
72
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 11.Data hasil uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol, fraksi n-heksana
dan fraksi etilasetat terhadap Bacillus subtilis
1. Data hasil uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol terhadap Bacillus subtilis
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
Konsentrasi
(mg/ml)
500
400
300
200
100
75
50
25
20
15
10
5
0,5
0,25
0,1
0,05
Blanko
D1
21,30
21,05
20,30
20,10
20,30
16,05
16,05
14,41
10,90
9,70
8,10
7,20
-
Diameter Daerah Hambatan (mm)
D2
D3
23,50
21,40
22,40
21,20
21,10
20,80
20,10
20,10
19,80
20,10
17,40
17,40
15,05
15,50
12,40
12,40
12,80
10,40
11,20
9,30
8,40
7,90
7,30
6,90
-
D*
22,07
21,55
20,73
20,17
20,07
16,95
15,53
13,07
11,37
10,07
8,13
7,13
-
73
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 11 (Lanjutan)
2. Data hasil uji aktivitas antibakteri fraksin-heksanaterhadap Bacillus subtilis
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
Konsentrasi
(mg/ml)
500
400
300
200
100
75
50
25
20
15
10
5
0,5
0,25
0,1
0,05
Blanko
D1
20,60
17,40
15,80
12,90
8,30
8,00
7,90
7,70
7,50
6,70
6,20
-
Diameter Daerah Hambatan (mm)
D2
D3
17,40
18,30
16,90
17,10
13,20
15,30
12,00
14,50
8,90
10,70
8,30
9,50
7,40
7,70
7,50
7,50
7,60
7,30
6,20
6,70
6,20
6,20
-
D*
18,77
17,13
14,77
13,13
9,30
8,60
7,67
7,57
7,47
6,53
6,23
-
74
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 11 (Lanjutan)
3. Data hasil uji aktivitas antibakteri fraksi etilasetat terhadap Bacillus subtilis
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
Konsentrasi
(mg/ml)
500
400
300
200
100
75
50
25
20
15
10
5
0,5
0,25
0,1
0,05
Blanko
D1
24,60
23,40
22,30
20,10
17,70
17,20
17,10
16,80
16,70
16,60
14,90
14,70
7,10
7,05
-
Diameter Daerah Hambatan (mm)
D2
D3
24,10
25,10
22,60
23,50
20,70
21,90
20,00
20,40
17,70
18,00
17,20
17,50
17,00
17,50
16,70
17,00
15,40
16,30
14,90
15,00
14,60
14,90
14,10
14,30
7,50
7,70
6,90
7,00
-
D*
24,60
23,17
21,63
20,17
17,80
17,30
17,20
16,83
16,13
15,50
14,80
14,37
7,43
6,98
-
Keterangan :
D = Diameter daerah hambatan pertumbuhan bakteri
D* = Diameter daerah hambatan pertumbuhan bakteri rata- rata
- = Tidak terdapat daerah hambatan pertumbuhan bakteri
75
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 12.Hasil uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun ingul terhadap
Escherichia coli, Sallmonella typhi, dan Bacillus subtilis
1. Hasil uji aktivitas antibakteri terhadap Escherichia coli
E
A
B
C
F
G
H
D
I
M
J
K
O
N
L
P
Keterangan :
Konsentrasi A = 500 mg/ml, B = 400 mg/ml, C = 300 mg/ml, D = 200 mg/ml, E =
100 mg/ml, F = 75 mg/ml, G = 50 mg/ml, H = 25 mg/ml, I = 20 mg/ml, J = 15
mg/ml, K = 10 mg/ml, L = 5 mg/ml, M = 0,5 mg/ml, N = 0,25 mg/ml, O = 0,1
mg/ml, P = Blanko
76
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 12 (lanjutan)
2. Hasil uji aktivitas antibakteri terhadap Sallmonella typhi
A
E
B
C
G
F
D
H
I
M
J
N
K
L
O
P
Keterangan :
Konsentrasi A = 500 mg/ml, B = 400 mg/ml, C = 300 mg/ml, D = 200 mg/ml, E =
100 mg/ml, F = 75 mg/ml, G = 50 mg/ml, H = 25 mg/ml, I = 20 mg/ml, J = 15
mg/ml, K = 10 mg/ml, L = 5 mg/ml, M = 0,5 mg/ml, N = 0,25 mg/ml, O = 0,1
mg/ml, P = Blanko
77
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 12 (lanjutan)
3. Hasil uji aktivitas antibakteri terhadap Bacillus subtilis
A
E
B
F
C
G
D
H
I
M
J
K
N
O
L
P
Keterangan :
Konsentrasi A = 500 mg/ml, B = 400 mg/ml, C = 300 mg/ml, D = 200 mg/ml, E =
100 mg/ml, F = 75 mg/ml, G = 50 mg/ml, H = 25 mg/ml, I = 20 mg/ml, J = 15
mg/ml, K = 10 mg/ml, L = 5 mg/ml, M = 0,5 mg/ml, N = 0,25 mg/ml, O = 0,1
mg/ml, P = Blanko
78
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 13.Hasil uji aktivitas antibakteri fraksi n-heksana daun ingul terhadap
Escherichia coli, Sallmonella typhi, dan Bacillus subtilis
1. Hasil uji aktivitas antibakteri terhadap Escherichia coli
A
E
C
D
F
G
H
B
I
J
K
P
Keterangan:
Konsentrasi A = 500 mg/ml, B = 400 mg/ml, C = 300 mg/ml, D = 200 mg/ml, E =
100 mg/ml, F = 75 mg/ml, G = 50 mg/ml, H = 25 mg/ml, I = 20 mg/ml, J = 15
mg/ml, K = 10 mg/ml, P = Blanko
79
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 13 (lanjutan)
2. Hasil uji aktivitas antibakteri terhadap Salmonella typhi
A
E
F
G
D
H
C
B
I
J
K
P
Keterangan :
Konsentrasi A = 500 mg/ml, B = 400 mg/ml, C = 300 mg/ml, D = 200 mg/ml, E =
100 mg/ml, F = 75 mg/ml, G = 50 mg/ml, H = 25 mg/ml, I = 20 mg/ml, J = 15
mg/ml, K = 10 mg/ml, P = Blanko
80
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 13 (lanjutan)
3. Hasil uji aktivitas antibakteri terhadap Bacillus subtilis
A
E
G
F
D
C
H
B
I
K
J
P
Keterangan:
Konsentrasi A = 500 mg/ml, B = 400 mg/ml, C = 300 mg/ml, D = 200 mg/ml, E =
100 mg/ml, F = 75 mg/ml, G = 50 mg/ml, H = 25 mg/ml, I = 20 mg/ml, J = 15
mg/ml, K = 10 mg/ml, P = Blanko
81
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 14.Hasil uji aktivitas antibakteri fraksi etilasetat daun ingul terhadap
Escherichia coli, Sallmonella typhi, dan Bacillus subtilis
1. Hasil uji aktivitas antibakteri terhadap Escherichia coli
A
E
B
C
F
G
D
H
I
M
O
N
P
J
K
L
Keterangan:
Konsentrasi A = 500 mg/ml, B = 400 mg/ml, C = 300 mg/ml, D = 200 mg/ml, E =
100 mg/ml, F = 75 mg/ml, G = 50 mg/ml, H = 25 mg/ml, I = 20 mg/ml, J = 15
mg/ml, K = 10 mg/ml, L = 5 mg/ml, M = 0,5 mg/ml, N = 0,25 mg/ml, O = 0,1
mg/ml, P = Blanko
82
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 14 (lanjutan)
2. Hasil uji aktivitas antibakteri terhadap Salmonella typhi
A
E
F
C
G
B
D
H
I
M
J
K
N
O
P
L
Keterangan:
Konsentrasi A = 500 mg/ml, B = 400 mg/ml, C = 300 mg/ml, D = 200 mg/ml, E =
100 mg/ml, F = 75 mg/ml, G = 50 mg/ml, H = 25 mg/ml, I = 20 mg/ml, J = 15
mg/ml, K = 10 mg/ml, L = 5 mg/ml, M = 0,5 mg/ml, N = 0,25 mg/ml, O = 0,1
mg/ml, P = Blanko
83
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 14 (lanjutan)
3. Hasil uji aktivitas antibakteri terhadap Bacillus subtilis
Keterangan :
Konsentrasi A = 500 mg/ml, B = 400 mg/ml, C = 300 mg/ml, D = 200 mg/ml, E =
100 mg/ml, F = 75 mg/ml, G = 50 mg/ml, H = 25 mg/ml, I = 20 mg/ml, J = 15
mg/ml, K = 10 mg/ml, L = 5 mg/ml, M = 0,5 mg/ml, N = 0,25 mg/ml, O = 0,1
mg/ml, P = Blanko
84
Universitas Sumatera Utara