Kadar hs-CRP pada Pasien Dispepsia dengan Infeksi Helicobacter pylori Dibandingkan dengan tanpa nfeksi Helicobacter pyorii

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang
Infeksi Helicobacter pylori (HP) merupakan infeksi bakteri kronik

yang paling sering terjadi pada manusia dan merupakan etiologi utama
pada beberapa penyakit gastrointestinal, seperti ulkus gaster, ulkus
duodeni, mucosa-associated lymphoma tissue lymphoma (MALT), dan
kanker lambung.1
HP merupakan bakteri batang gram negatif yang menetap di
mukosa lambung. Bakteri ini dapat bertahan lama terhadap inflamasi dan
respon imun dengan melepaskan berbagai substansi bakteri dan bahanbahan sitotoksik.2,3
Pada tahun 1994, HP dikategorikan sebagai kelompok I karsinogen
oleh World Health Organozation (WHO). Beberapa studi terakhir ini
melaporkan bahwa infeksi HP dianggap sebagai salah satu faktor yang
menyebabkan peningkatan kejadian penyakit jantung koroner.

C-reactive protein (CRP) merupakan acute-phase reactant yang
berasal dari hati. CRP memiliki efek klinis dan biologi dan dapat
digunakan untuk mendiagnosa dan mengikuti perkembangan proses
inflamasi.1,4,5
Pengukuran kadar CRP serum dengan menggunakan high
sensitivity assay (hs-CRP) dapat mendeteksi status inflamasi subklinis
yang merefleksikan adanya suatu proses inflamasi.

Universitas Sumatera Utara

2

Evaluasi tentang hubungan antara infeksi HP dengan kadar hsCRP telah banyak dilakukan di berbagai negara.
Dari penelitian-penelitian sebelumnya didapati nilai hs-CRP serum
lebih tinggi pada pasien yang terinfeksi HP (Settin D et al, 20086, Yoshiko
Ishida et al 20082, Saad Al-Fawaeir 20137).
Infeksi HP menyebabkan respon inflamasi kronik sistemik dengan
tingkat rendah (low grade chronic inflammation) yang ditandai dengan
meningkatnya kadar sitokin proinflamasi dan protein fase akut. CRP
merupakan protein fase akut yang paling pertama meningkat sebagai

respon terhadap proses inflamasi.8 Selain itu CRP juga merupakan
petanda inflamasi yang penting.

1.2.

Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, dapat

dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
Apakah ada pengaruh infeksi Helicobacter Pylori terhadap kadar hs-CRP
pada penderita dispepsia.

1.3.

Hipotesa Penelitian
Hs-CRP meningkat pada individu yang terinfeksi HP

Universitas Sumatera Utara

3


1.4.

Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar Hs-CRP pada

pasien dispepsia yang positif terinfeksi HP dan pasien dispepsia yang
tidak terinfeksi HP.

1.5.

Manfaat Penelitian
Dengan penelitian ini dapat diketahui bahwa infeksi HP memiliki

peran dalam peningkatan kadar hs-CRP serum. Juga diharapkan dengan
penelitian ini mampu memberi pengetahuan tentang pemahaman
hubungan antara infeksi HP dengan peningkatan kadar hs-CRP.

Universitas Sumatera Utara