Peramalan Jumlah Penduduk Kabupaten Labuhanbatu Tahun 2015-2017 Dengan Menggunakan Pertumbuhan Eksponensial

5

BAB 2
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Peramalan
Peramalan (Forcecasting) adalah suatu cara memperkirakan apa yang akan terjadi
pada masa yang akan datang berdasarkan data yang relatif lama (Sofyan Assauri,
1984). Peramalan merupakan alat bantu yang penting dalam perencanaan yang
efektif dan efisien dan merupakan bagian yang integral dari kegiatan pengambilan
keputusan manajemen (Spyros Makridakis, 1999).
Ramalan adalah suatu situasi atau kondisi yang diperkirakan akan terjadi
pada masa yang akan datang. Dan peramalan diperlukan untuk menetapkan kapan
suatu peristiwa akan terjadi atau timbul, sehingga tindakan yang tepat dilakukan.
Kegunaan peramalan pada saat pengambilan keputusan adalah suatu
keputusan yang didasar atas pertimbangan-pertimbangan yang akan terjadi pada
waktu keputusan dilaksanakan. Dalam sebuah instansi pemerintah maupun
swasta, perencanaan sangat dibutuhkan dalam pengambilan keputusan beberapa
waktu ke depan.

2.2 Pengertian Penduduk

Penduduk adalah orang atau individu yang tinggal atau menetap pada suatu daerah
tertentu dalam jangka waktu yang panjang, sedangkan pertumbuhan penduduk
adalah keadaan yang dinamis antara jumlah penduduk yang bertambah dan jumlah
penduduk yang berkurang. Pertumbuhan penduduk di suatu wilayah dipengaruhi
oleh empat faktor yaitu kelahiran, kematian, migrasi keluar dan migrasi masuk.
Faktor dominan yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk di Indonesia adalah
kelahiran dan kematian karena migrasi keluar sangat rendah. Faktor-faktor yang
mempengaruhi tinggi rendahnya kelahiran dapat dibagi menjadi dua yaitu faktor
demografi dan non-demografi. Faktor demografi di antaranya struktur umur,
status perkawinan, umur kawin pertama, sedangkan faktor non-demografi antara
lain keadaan ekonomi penduduk, tingkat penduduk, perbaikan status wanita,
urbanisasi dan industrilisasi.

Universitas Sumatera Utara

6

Pengetahuan tentang kependudukan sangat penting untuk lembagalembaga swasta maupun pemerintahan baik di tingkat nasional maupun nasional
maupun daerah, di mana masalah kependudukan saat ini memegang peran penting
dalam menentukan kebijaksanaan pemerintah.

Kependudukan sangat erat kaitannya dengan demografi. Kata demografi
berasal dari bahasa Yunani yaitu Demos yang artinya rakyat atau penduduk, dan
Grafien yang artinya menulis. Jadi, demografi adalah tulisan-tulisan atau
karangan-karangan mengenai rakyat atau penduduk (Donald J.Bogue, 1981),
demografi adalah ilmu yang mempelajari secara statistik dan matematik sepanjang
masa melalui 5 komponen yaitu kelahiran, kematian, perkawinan, migrasi, dan
mobilitas penduduk.
Pure Demografi (Demografi Murni) atau disebut juga demografi formal
menghasilkan teknik-teknik untuk menghitung data kependudukan. Dengan teknik
tersebut dapat diperoleh perkiraan keadaan penduduk di masa depan atau dimasa
lampau, di mana bila seseorang ingin mengetahui seberapa banyak perkembangan
di suatu daerah atau Negara. Hal ini dapat dilihat dari perkembagan penduduk
tahun sebelumnya, dan ada juga demografi formal yang hanya mempersoalkan
hubungan antara variabel dependen.

2.3 Teori-Teori Kependudukan
Teori kependudukan di kembangkan oleh dua faktor yang sangat dominan yaitu
yang pertama adalah meningkatnya pertumbuhan penduduk terutama di negaranegara yang sedang berkembang dan hal ini menyebabkan agar ahli memahami
faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan penduduk, sedangkan yang
kedua adalah adanya masalah-masalah yang bersifat


universal, yang

menyebabkan para ahli harus lebih banyak mengembangkan dan menguasi
karangka teori untuk mengkaji lebih lanjut sejauh mana telah terjalin suatu
hubungan antara penduduk dengan perkembangan ekonomi dan sosial.
Menurut Robert Thomas Malthus (1766-1834) yang terkenal sebagai
pelopor ilmu kependudukan yang lebih populer disebut dengan prinsip
kependudukan (the principle of population) menyatakan bahwa penduduk apabila
tidak ada pembatasan akan berkembang biak dengan cepat dan memenuhi dengan

Universitas Sumatera Utara

7

cepat beberapa bagian dari permukaan bumi ini dan dia juga menyatakan bahwa
manusia untuk hidup memerlukan bahan makanan, sedangkan laju pertumbuhan
bahan makanan jauh lebih lambat dibandingkan dengan laju pertumbuhan
penduduk dan apabila tidak ada pembatasan terhadap pertumbuhan penduduk,
maka manusia akan mengalami kekurangan bahan makanan sehingga inilah

menjadi sumber kemelaratan dan kemiskinan manusia.

2.4 Rasio Jenis Kelamin
Rasio jenis kelamin adalah perbandingan banyaknya penduduk laki-laki dengan
banyak penduduk perempuan pada suatu daerah dan waktu tertentu. Biasanya
dinyatakan dalam banyaknya penduduk laki-laki per 100 perempuan. Secara
umum rumus rasio dapat dituliskan sebagai berikut:
=









×

di mana:

SR = Sex Rasio (Rasio Jenis Kelamin)
k

= konstanta, biasanya nilainya 100 (Ida Bagoes Mantra,2004)

Besar kecilnya rasio jenis kelamin di suatu daerah dipengaruhi oleh:
1. Sex Ratio At Berth
Dibeberapa Negara umumnya bekisar antara 103-105 bagi laki-laki per 100
bagi perempuan.
2. Pola Moralitas antara Laki-laki dan Perempuan
Jika kematian laki-laki lebih besar daripada jumlah kematian perempuan,
maka rasio jenis kelamin semakin kecil.
3. Pola Migrasi antara Penduduk Laki-laki dan Perempuan
Jika disuatu daerah sex ratio > 100 berarti di daerah tersebut lebih banyak
penduduk laki-laki, sedangkan jika sex ratio < 100 berarti di daerah tersebut
lebih banyak penduduk perempuan.

Universitas Sumatera Utara

8


2.5 Angka Perumbuhan Penduduk
Angka pertumbuhan penduduk (r) menunjukkan rata-rata pertumbuhan penduduk
pertahun pada periode atau waktu tertentu, dan biasanya dinyatakan dengan
persen. Ada beberapa macam angka pertumbuhan penduduk, yaitu:
1. Pertumbuhan Geometri


=

(1 + )

2. Pertumbuhan Eksponensial


=

.

2.6 Jenis Peramalan

Berdasarkan sifat ramalan yang telah disusun, maka peramalan dapat dibedakan
atas dua macam yaitu:
1. Peramalan Kualitatif yaitu peramalan yang didasarkan atas data kualitatif pada
masa lalu. Hasil peramalan yang dibuat sangat bergantung kepada orang yang
menyusunnya.
2. Peramalan Kuantitatif yaitu peramalan yang didasarkan atas data kuantitatif
pada masa lalu. Hasil peramalan yang dibuat sangat bergantung kepada
metode yang dipergunakan dalam peramalan tersebut.
Peramalan dapat dibedakan atas dua macam yaitu:
1. Peramalan jangka panjang yaitu peramalan yang dilakukan untuk penyusunan
hasil ramalan yang jangka waktunya lebih dari satu setengah tahun atau tiga
semester.
2. Peramalan jangka pendek yaitu peramalan yang dilakukan untuk penyusunan
hasil ramalan dengan jangka waktu kurang dari satu setengah tahun atau tiga
semester.

2.7 Langkah-langkah untuk Melakukan Suatu Peramalan
a. Menentukan tujuan dari peramalan
b. Pemilihan teori yang relevan
c. Pengumpulan data

d. Analisa data

Universitas Sumatera Utara

9

e. Estimasi dari model sementara
f. Evaluasi model sementara dan merevisi model
g. Penyajian peramalan sementara kepada menejemen
h. Pembuatan revisi final
i. Pendistribusian hasil peramalan

2.8 Jenis-jenis Metode Peramalan
Metode-metode peramalan dengan menggunakan analisa pola hubungan antara
variabel yang diperkirakan dengan variabel waktu atau analisa deret waktu terdiri
dari:
1. Kualitatif
Yaitu mengetahui data yang akan digunakan untuk melakukan peramalan
berdasarkan pendapat para ahli.
2. Kuantitatif

a. Metode Smoothing
Metode ini digunakan untuk jangka pendek, fungsi dari metode ini adalah
untuk mengurangi ketidak teraturan musiman, sehingga mempunyai syarat
minimal harus tersedia data dua tahun lalu, penggunaan metode ini
misalnya untuk perencanaan dan pengendalian produksi dan persediaan,
serta perencanaan keuntungan.
b. Metode Box Jenkins
Metode ini menggunakan dasar deret waktu dengan model matematis agar
kesalahan yang terjadi dapat sekecil mungkin membutuhkan identifikasi
model estimasi parameternya.
c. Metode Proyeksi Trend dengan Regresi
Untuk melakukan peramalan dalam jangka pendek maupun jangka
panjang, sehingga data minimal yang dibutuhkan untuk menyusun
peramalan dengan metode sekurang-kurangnya lima tahun terakhir.
Metode ini biasanya digunakan untuk ekspansi atau investasi sebuah
perusahaan.

Universitas Sumatera Utara

10


d. Metode Sebab Akibat
Metode ini terbagi menjadi, metode regresi dan korelasi, model
ekonometri, model input output atau lebih dikenal sebagai sederhana dua
berganda.

2.9 Metode Peramalan
Pertambahan

atau

pertumbuhan

jumlah

penduduk dapat

mempengaruhi

kesejahteraan daerah atau Negara yang bersangkutan. Dalam pengolahan data ini

penulis menggunakan model yang sesuai dipergunakan untuk memperkirakan
jumlah penduduk Kabupaten Labuhanbatu sampai tahun 2017. Model tersebut
adalah model eksponensial. . Rumus yang dipergunakan adalah sebagai berikut:


=

.

log = log

+ log

$ log = log

− log

log

− log
$ log

=

=



log & '
$ log

di mana:
Pt

= Jumlah penduduk pada tahun t

Po

= Jumlah penduduk pada tahun dasar

r

= Tingkat pertumbuhan penduduk

t

= Jangka waktu antara Po dan Pt

e

= Bilangan pokok dari sistim logaritma, besarnya 2,718282

Universitas Sumatera Utara