Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi auditor switching (studi empiris pada perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bei 2010-2014) Chapter III V
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1
Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel
3.1.1 Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu variabel
dependen dan variabel independen yang akan dijelasan sebagai berikut :
1.
Variabel Dependen (Variabel Terikat)
Variabel dependen adalah variabel yang diamati atau diukur
oleh
peneliti dengan tujuan untuk memahami dan membuat variabel terikat,
menjelaskan variabilitasnya, atau memprediksinya (Sekaran, 2009 :
116). Variabel dependen dalam penelitian ini adalah auditor
switching.
2.
Variabel Independen (Variabel Bebas)
Variabel independen adalah variabel yang dapat mempengaruhi
variabel terikat atau variabel yang dapat menjelaskan variansnya
(Sekaran, 2009 : 236). Variabel independen yang digunakan oleh
peneliti terdiri dari tiga variabel yaitu kualitas audit, pergantian
manajemen,
pertumbuhan
perusahaan
dan
kondisi
keuangan
perusahaan.
3.1.2 Definisi Operasional Variabel
Universitas Sumatera Utara
3.1.2.1 Auditor Switching
Auditor Switching adalah pergantian auditor yang dilakukan oleh
perusahaan klien. Variabel ini menggunakan variabel dummy dimana jika
perusahaan melakukan auditor switching maka diberi nilai 1, sedangkan jika
perusahaan tidak melakukan auditor switching maka diberi nilai 0.
3.1.2.2 Kualitas Audit
Kualitas audit adalah probabilitas di mana seorang auditor
menemukan dan mengungkapkan tentang adanya suatu pelanggaran atau
adanya kecurangan (fraud) dalam sistem akuntansi dan laporan keuangan
klien. Kualitas audit dapat diukur dengan melihat KAP yang termasuk big
four dan non big four. KAP yang termasuk big four diantaranya yaitu :
- Pricewaterhouse Coopers (PWC) yang berafiliasi dengan Haryanto
Sahari & Rekan; Tanudiredja Wibisana & Rekan; Drs. Hadi Susanto &
Rekan.
- Deloitte Tohce Tomatsu Limited (Deloitte) yang berafiliasi dengan
Hans Tuanakotta Mustofa & Halim; Osman Ramli & Rekan; Osman
Bing Satrio & Rekan.
- Ernst & Young (EY) yang berafiliasi dengan Prasetio, Sarwoko &
Sandjaja; Purwantono, Sarwoko & Sandjaja.
- Klynveld Peat Marwick Goerdeler (KPMG) yang berafiliasi dengan
Siddharta & Widjaja.
3.1.2.3 Pergantian Manajemen
Universitas Sumatera Utara
Pergantian manajemen adalah pergantian yang dilakukan oleh
direksi perusahaan sebagai akibat dari keputusan Rapat Umum Pemegang
Saham (RUPS) atau direksi berhenti karena dengan adanya kemauan
sendiri. Variabel ini diukur menggunakan variabel dummy jika berganti
diberi nilai 1, dan jika tidak berganti diberi 0.
3.1.2.4 Pertumbuhan Perusahaan
Pertumbuhan perusahaan adalah hal yang penting bagi perusahaan
untuk mengukur keberadaan kegiatan ekonomi yang dilakukan. Variabel ini
diukur dengan menggunakan rasio pada ROA. Dengan rumus :
ROA= Laba Bersih x100%
Total Aset
3.1.2.5 Kondisi Keuangan Perusahaan
Dalam penelitian ini, kondisi keuangan dapat diukur dengan
menggunakan debt to asset ratio. Debt to asset ratio merupakan
perbandingan antara total utang terhadap jumlah seluruh aktiva (asset).
Rasio ini diukur dengan rasio hutang terhadap total asset. Dengan rumus :
Debt to Asset Ratio= Total Utang
Total Aset
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.1
Pengukuran Variabel dan Definisi Operasional Variabel
Variabel
Indikator
Skala
Auditor Switching
Variabel dummy.
Nominal
Jika
perusahaan
berganti
auditor diberi nilai 1, dan
jika tidak berganti auditor
diberi 0.
Kualitas Audit
Variabel
perusahaan
dummy.
diaudit
Jika Nominal
oleh
KAP yang masuk dalam
kategori Big Four, maka
diberi nilai 1 dan jika KAP
yang berkategori non Big
Four, maka diberi 0.
Pergantian
Variabel dummy
Manajemen
Jika berganti direksi diberi
nilai
1,
dan
Nominal
jika
tidak
berganti diberi nilai 0.
Pertumbuhan
Rasio
Perusahaan
ROA= Laba Bersih X 100 %
Total Asset
Kondisi Keuangan
Dalam kondisi keuangan ini Rasio
diukur dengan menggunakan
Universitas Sumatera Utara
debt asset ratio. Debt asset
ratio
ini
menggunakan
persentase dari total dana
yang
disedikan
oleh
kreditor. Dengan rumus:
Debt to Asset Ratio =
Total Utang
Total Aset
3.2
Populasi dan Sampel
Populasi merupakan seluruh karakteristik yang menjadi objek penelitiaan
yang mengarah pada keseluruhan kelompok, orang, kejadian, atau hal minat yang
diketahui oleh peneliti. Sedangkan Sampel merupakan sub kelompok dari
populasi yang dapat dipercaya secara keseluruhan (Sarjono et all, 2013).
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur pada sektor
tekstil dan garment yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2014
sebanyak 17 perusahaan. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang
diperoleh dengan teknik dokumentasi. Sampel dalam penelitian ini diperoleh
dengan metode purposive sampling. Metode purposive sampling adalah metode
yang digunakan dalam pengumpulan sampel yang didasarkan pada pertimbangan
dan kriteria yang sesuai dengan tujuan penelitian. Adapun kriteria yang digunakan
dalam pengambilan sampel yaitu :
Universitas Sumatera Utara
a.
Perusahaan tekstil dan garment yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
(BEI) selama periode 2010-2014.
b.
Perusahaan tekstil dan garment yang menyajikan laporan keuangan
auditor independen pada periode 2010-2014.
c.
Perusahaan tekstil dan garment melakukan praktik auditor switching
selama periode pengamatan.
Tabel 3.2
Pemilihan Sampel
Keterangan
Jumlah
Jumlah perusahaan yang listing di BEI
17
periode 2010-2014.
Delisting pada periode pengamatan
(2)
Tidak menyajikan laporan keuangan
(1)
independen
Perusahaan melakukan praktik auditor
(6)
switching
Sampel Terpilih
3.3
8
Jenis dan Data Sumber
Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Data yang digunakan adalah data
sekunder berupa laporan keuangan auditan perusahaan manufaktur yang berfokus
pada sub sektor tekstil dan garment periode 2010-2014 yang diperoleh dari situs
resmi Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id).
Universitas Sumatera Utara
3.4
Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode dokumentasi,
dengan cara mengumpulkan data perusahaan yang melakukan pergantian KAP
berupa laporan keuangan perusahaan diperoleh dari BEI selama periode
penelitian.
3.5
Metode Analisis Data
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
3.5.1
Statistik Deskriptif
Statistik
deskriptif
merupakan
metode
analisa
data
yang
menggambarkan atau mendeskripsikan data secara keseluruhan dengan
menggunakan tabel statistic descriptive dari variabel dependen yaitu auditor
switching, serta variabel independen yaitu kualitas audit, pergantian
manajemen, pertumbuhan perusahaan, dan kondisi keungan perusahaan.
Analisis ini selanjutnya memaparkan frekuensi (frequency), nilai minimum,
nilai maximum, nilai rata-rata (mean), dan standar deviasi (standard
deviation).
3.5.2
Menilai Keseluruhan Model (Overall Model Fit)
Langkah pertama adalah menilai keseluruhan model (overall model
fit) data. Beberapa test statistik diberikan untuk menilai hal ini. Hipotesis
untuk menilai keseluruhan model adalah :
H0 : Model dihipotesiskan fit dengan data.
HA : Model yang dihipotesiskan tidak fit dengan data.
Universitas Sumatera Utara
Dari hipotesis ini jelas bahwa kita tidak akan menolak hipotesis nol
agar model fit dengan data. Statistik yang digunakan berdasarkan pada
fungsi likehood. Likehood L dari model adalah probabilitas bahwa model
yang dihipotesiskan menggambarkan data input. Untuk menguji hipotesis
nol dan alternatif, L ditransformasikan menjadi 2LogL. Penurunan likehood
(-2LL) menunjukkan model regresi yang lebih baik atau dengan kata lain
model yang dihipotesiskan fit dengan data (Ghozalli, 2006).
3.5.3
Koefisien Determinasi
Cox dan Snell’s R Square merupakan ukuran yang mencoba meniru
ukuran R2 pada multiple regression yang didasarkan pada teknik estimasi
likelihood dengan nilai maksimum kurang dari 1 (satu) sehingga sulit
diinterpretasikan. Nagelkerke’s R square merupakan modifikasi dari
koefisien Cox dan Snell untuk memastikan bahwa nilainya bervariasi dari 0
(nol) sampai 1 (satu). Hal ini dilakukan dengan cara membagi nilai Cox dan
Snell’s R2 dengan nilai maksimumnya. Nilai Nagelkerke’s R2 dapat
diinterpretasikan seperti nilai R2 pada multiple regression. Nilai yang kecil
berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi
variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabelvariabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan
untu memprediksi variasi variabel dependen.
3.5.4
Menguji Kelayakan Model Regresi
Kelayakan model regresi dinilai dengan menggunakan Hosmer and
Lemeshow’s Goodness of Fit Test. Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit
Universitas Sumatera Utara
Test menguji hipotesis nol bahwa data empiris cocok atau sesuai dengan
model ( tidak ada perbedaan antara model dengan data sehingga model dapat
dikatakan fit). Jika nilai statistic Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit
Test sama dengan atau kurang dari 0.05 maka hipotesis nol ditolak yang
berarti ada perbedaan signifikan antara model dengan nilai observasinya
Goodness fit model tidak baik karena model tidak dapat
sehingga
memprediksi nilai observasinya. Jika nilai lebih besar dari 0,05 maka
hipotesis nol tidak ditolak dan berarti model mampu memprediksi nilai
observasinya atau dapat dikatakan bahwa model dapat diterima karena
cocok dengan data observasinya.
3.5.5
Matriks Klasifikasi
Matriks klasifikasi menunjukkan ketepatan prediksi dari model
regresi untuk memprediksi probabilitas perusahaan yang melakukan auditor
switching.
3.5.6
Analisis Regresi Logistik
Analisis regresi logistik (logistic regression), yaitu analisis
mengenai ketergantungan variabel dependen dengan satu atau lebih variabel
independen, dengan tujuan untuk mengestimasi atau memprediksi rata-rata
nilai rata-rata variabel dependen berdasarkan nilai variabel yang diketahui.
Menurut Sarjono (2013) analisis regresi logistik adalah suatu analisis yang
digunakan untuk mengukur pengaruh variabel bebas terhadap variabel
terikat.
Universitas Sumatera Utara
Metode analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis
regresi logistik (logistic regression) yaitu dengan melihat pengaruh kualitas
audit, pergantian manajemen, pertumbuhan perusahaan, dan kondisi
keuangan perusahaan terhadap auditor switching.
Pengujian yang dilakukan dengan tingkat signifikan (level of
significance) 5% (α=5%). Ketentuan dalam pengambilan keputusan yaitu:
1.
Jika nilai probabilitas (sig.) < α = 5% maka H0 ditolak.
2.
Jika Jika nilai probabilitas (sig.) > α = maka H0 diterima
Adapun model regresi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
SWITCH = β 0 + β 1 AQUALITY + β 2 MCHANGE +
β 3 GRWTH +β 4 DBR+ ε
Keterangan :
SWITCH= Switching
β 0 = Konstansta
AQUALITY = Kualitas Audit
MCHANGE = Pergantian manajemen
GWRTH = Pertumbuhan perusahaan
DBR= Rasio utang terhadap total aset
β 1 -β 4 = Koefisien regresi
ε = residual error
Universitas Sumatera Utara
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1
Gambaran Singkat tentang Objek Penelitian
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan industri
tekstil dan garment yang terdaftar di BEI tahun periode 2010-2014. Pengambilan
sampel dilakukan berdasarkan metode purposive sampling. Jumlah perusahaan
industri tekstil dan garment yang terdaftar di BEI tahun periode 2010-2014 adalah
17 perusahaan. Berdasarkan data yang diperoleh, perusahaan industri tekstil dan
garment yang memenuhi kriteria dalam penelitian ini adalah sebanyak 8
perusahaan dan periode pengamatan selama 5 tahun sehingga jumlah observasi
adalah 40.
Perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut.
Tabel 4.1
Perusahaan Yang Menjadi Sampel
No
Kode Saham
Nama Perusahaan
1
ARGO
PT Argo Pantes Tbk
2
HDTX
PT Panasia Indosyntec Tbk
3
KARW
PT Karwell Indonesia Tbk
4
MYTX
PT Apac Citra Centertex Tbk
Universitas Sumatera Utara
5
PBRX
PT Pan Brothers Tbk
6
POLY
PT Asia Pacific Fibers Tbk
7
SSTM
PT
Sunson
Textile
Manufactures, Tbk
8
4.2
UNTX
PT Unitex Tbk
Hasil Penelitian
4.2.1
Statistik Deskriptif Data
Statistik deskriptif pada penelitian ini bertujuan untuk memberikan
gambaran atau deskripsi mengenai kondisi data yang digunakan untuk setiap
variabel. Untuk memberikan gambaran dari analisis ini nilai yang dapat
diamati adalah nilai minimum, maksimum, mean (rata-rata), dan deviasi
standar.
Data secara keseluruhan dengan menggunakan tabel statistic
descriptive dari variabel dependen dan independen adalah nilai minimum,
maksimum, mean, dan standar deviasi. Nilai minimum dan maksimum
digunakan untuk dapat melihat dan mengetahui ukuran besar atau kecilnya
dari rentang (range) data. Nilai mean (rata-rata) adalah penjumlahan dari
sekelompok data dengan jumlah data dengan adanya perbandingan. Standar
deviasi adalah standar yang dapat memperlihatkan rata-rata penyimpangan
dari setiap data yang diolah.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.2
Hasil Statistik Deskripif
Descriptive Statistics
N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
AQUALITY
40
,00
1,00
,1750
,38481
MCHANGE
40
,00
1,00
,2000
,40510
GRWTH
40
-583,12
4,29
-16,0852
92,50339
DBR
40
,44
5,03
1,4075
1,10212
SWITCH
40
,00
1,00
,3000
,46410
Valid N (listwise)
40
Sumber : Data Sekunder yang diolah, 2015
Variabel independen dalam penelitian ini adalah kualitas audit,
pergantian manajemen, pertumbuhan perusahaan, dan kondisi keuangan
perusahaan. Sedangkan variabel dependennya adalah auditor switching.
Berdasarkan tabel 4.2 variabel kualitas audit diukur dengan melihat KAP
yang berkategori Big Four dan non Big Four. Variabel kualitas audit
menunjukkan nilai minimum 0 dan nilai maksimum 1. Nilai kualitas audit
sebesar 0 menunjukkan bahwa perusahaan diukur dan diaudit oleh KAP
berkategori non big four dan nilai 1 menunjukkan bahwa perusahaan diaudit
oleh KAP big four . Nilai mean kualitas audit (AQUALITY) adalah 0,1750
(17,5%). Nilai standar deviasi AQUALITY adalah 0,38481 (38,481%). Hal
ini menunjukkan bahwa perusahaan mengalami 17,5 persen dari
keseluruhan sampel pengamatan atau terdapat 15 perusahaan dikatakan
berkualitas.
Nilai mean pada variabel pergantian manajemen (MCHANGE)
adalah 0,2000 (20%) dengan nilai standar deviasi MCHANGE sebesar
0,40510 (40,51%). Hal ini menunjukkan bahwa terdapat 8 perusahaan yang
melakukan pergantian manajemen dari 40 perusahaan yang dijadikan
sampel selama periode 2010-2014.
Rata-rata variabel pertumbuhan perusahaan (GRWTH) selama
periode 2010-2014 adalah sebesar -16,0852 dengan nilai standar deviasi
Universitas Sumatera Utara
(GRWTH) 92,50339 menunjukkan bahwa terdapat 37 perusahaan
mengalami pertumbuhan selama periode pengamatan.
Nilai rata-rata variabel kondisi keuangan dengan menggunakan
debt to asset ratio (DBR) selama periode 2010-2014 adalah 1,4075 dengan
nilai standar deviasi 1,10212 yang menunjukkan bahwa perusahaan
mengalami 140,75 persen kondisi keuangan dari keseluruhan sampel
pengamatan.
Berdasarkan hasil pengujian statistik deskriptif diatas, dengan nilai
mean sebesar 0.3000 (30%) dan nilai standar deviasi sebesar 0,46410
(46,41%). Hal ini menunjukkan bahwa sebanyak 30 persen dari keseluruhan
sampel pengamatan menunjukkan perusahaan melakukan auditor switching.
4.2.2
Menilai keseluruhan model (overall model fit)
Ukuran yang digunakan Likehood L adalah probabilitas bahwa
model yang dihipotesiskan menggambarkan data input. Untuk menguji
hipotesis nol dan alternatif, L ditransformasikan menjadi 2LogL. Penurunan
likehood (-2LL) menunjukkan model regresi yang lebih baik atau dengan
kata lain model yang dihipotesiskan fit dengan data (Ghozalli, 2011).
Tabel 4.3
Hasil Uji Overal Model Fit (Block Number = 0)
Iteration Historya,b,c
Iteration
-2 Log likelihood
Coefficients
Constant
Step 0
1
48,888
-,800
2
48,869
-,847
3
48,869
-,847
Hasil pengujian berdasarkan tabel 4.3 menunjukkan bahwa nilai -2
Log Likelihood awal sebesar 48,888 dan nilai -2 Log Likelihood akhir
Universitas Sumatera Utara
mengalami penurunan sebesar 48,869. Hal ini belum menunjukkan keadaan
yang cukup baik untuk menjelaskan variabel independen dengan variabel
dependen.
Tabel 4.4
Hasil Uji Overal Model Fit (Block Number = 1)
Iteration Historya,b,c,d
Iteration
-2 Log likelihood
Coefficients
Constant
AQUALITY
MCHANGE
GRWTH DBR
1
40,052
-1,739
-,813
1,985
,003
,523
2
39,419
-2,100
-1,042
2,348
,005
,628
3
39,317
-2,131
-1,071
2,383
,008
,636
4
39,237
-2,120
-1,072
2,377
,012
,632
5
39,095
-2,088
-1,074
2,359
,026
,620
6
38,966
-2,062
-1,073
2,347
,050
,607
7
38,831
-2,046
-1,066
2,345
,099
,593
8
38,338
-1,953
-1,032
2,333
,391
,515
9
37,998
-1,902
-1,029
2,339
,815
,477
10
37,665
-1,922
-1,089
2,376
1,561
,511
11
36,756
-2,027
-1,406
2,579
5,407
,684
12
36,675
-2,089
-1,565
2,709
6,944
,753
13
36,674
-2,093
-1,574
2,718
6,999
,756
14
36,674
-2,093
-1,574
2,718
6,999
,756
Step 1
Sedangkan berdasarkan tabel 4.4 hasil uji overal model fit (Block
Number = 1) bila dibandingkan dengan Block Number = 0 mengalami
perbedaan. Hasil uji overal model fit (Block Number = 1) dengan nilai -2
Log Likelihood akhir sebesar 36,674 dan nilai -2 Log Likelihood akhir pada
Block = 0 sebesar 48,869. Dengan adanya penuruan -2 Log Likelihood
yang cukup besar dapat menujukkan model regresi dikatakan baik atau
model yang dihipotesiskan fit dengan data.
Universitas Sumatera Utara
4.2.3
Koefisien Determinasi
Cox dan Snell’s R Square merupakan ukuran yang mencoba meniru
ukuran R Square pada multiple regression yang didasarkan pada teknik
estimasi likelihood dengan nilai maksimum kurang dari 1 (satu) sehingga
sulit diinterpretasikan. Nagelkerke’s R square merupakan modifikasi dari
koefisien Cox dan Snell untuk memastikan bahwa nilainya bervariasi dari 0
(nol) sampai 1 (satu). Nilai yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel
independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas.
Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan
hampir semua informasi yang dibutuhkan untu memprediksi variasi variabel
dependen.
Tabel 4.5
Hasil Koefisien Determinasi
Step
1
-2 Log
Cox & Snell Nagelkerke R
likelihood
R Square
Square
a
36,674
,263
,373
Sumber: Hasil Output SPSS 21, 2015
Tabel 4.3 menunjukkan bahwa nilai Cox dan Snell’s R Square
diperoleh 0,263, dengan Nagelkerke R square sebesar 0,373. Hal ini
menunjukkan bahwa perusahaan tekstil dan garment yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia yang melakukan auditor switching hanya 26,3% yang
dipengaruhi oleh faktor-faktor kualitas audit, pergantian manajemen,
Universitas Sumatera Utara
pertumbuhan perusahaan, dan kondisi keuangan dengan diukur debt to asset
ratio. Dan sisanya 73,7% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti.
4.2.4
Menguji Kelayakan Model Regresi
Kelayakan model regresi dinilai dengan menggunakan Hosmer and
Lemeshow’s Goodness of Fit Test dengan tujuan untuk menguji hipotesis
nol bahwa data empiris harus sesuai antara model dengan data sehingga
model dapat dikatakan fit. Jika nilai statistik Hosmer and Lemeshow’s
Goodness of Fit Test kurang dari 0.05 maka hipotesis nol ditolak. Jika nilai
lebih besar dari 0,05 maka hipotesis nol diterima dan model mampu
memprediksi nilai observasinya. Hasil menguji kelayakan model regresi
dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.6
Hasil Uji Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit Test
Hosmer and Lemeshow Test
Step Chi-square
df
Sig.
1
11,545
8
,173
Sumber: Hasil Output SPSS 21, 2015
Hasil uji hosmer and lemeshow’s goodness of fit test menunjukkan
bahwa nilai probabilitas secara signifikan sebesar 0,173 (17,3%). Nilai
tersebut lebih besar dari 0,05 (5%) sehingga model regresi dapat digunakan
untuk analisis selanjutnya karena model dapat memprediksi nilai
observasinya.
4.2.5
Matriks Klasifikasi
Matriks
klasifikasi
menunjukkan
ketepatan
prediksi
yang
digambarkan dari model regresi untuk memprediksi probabilitas perusahaan
yang melakukan auditor switching.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.7
Matriks Klasifikasi
Classification Tablea
Observed
Predicted
SWITCH
,00
Percentage
Correct
1,00
,00
25
3
89,3
1,00
6
6
50,0
SWITCH
Step 1
Overall Percentage
77,5
Sumber: Data sekunder yang diolah periode 2010-2014
Berdasarkan hasil pengujian dengan menggunakan model regresi
prediksi pada probabilitas perusahaan yang melakukan auditor switching
adalah sebesar 50% dan kemungkinan yang tidak melakukan auditor
switching sebesar 89,3%. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan yang
diprediksi yang melakukan auditor switching terdapat 6 perusahaan dari
total 12 perusahaan yang melakukan auditor switching dan perusahaan yang
diprediksi tidak melakukan audior switching terdapat 25 perusahaan dari
total 28 perusahaan.
4.2.6
Analisis Regresi Logistik
Analisis regresi logistik bertujuan untuk mengetahui dampak
variabel independen dan variabel dependen . Variabel independen dalam
penelitian ini adalah kualitas audit, pergantian manajemen, pertumbuhan
perusahaan, dan kondisi keuangan perusahaan sedangkan variabel
dependennya adalah auditor switching. Pengujian yang dilakukan dengan
tingkat signifikan (level of significance) 5% (α=5%).
Ketentuan dalam pengambilan keputusan yaitu:
Universitas Sumatera Utara
1.
Jika nilai probabilitas (sig.) < α = 5% maka H0 ditolak.
2.
Jika Jika nilai probabilitas (sig.) > α = maka H0 diterima
Tabel 4.8
Hasil Analisis Regresi Logistik
B
Step
1a
S.E.
Wald
df
Sig.
Exp(B)
AQUALITY
-1,574
1,342
1,375
1
,241
,207
MCHANGE
2,718
1,083
6,293
1
,012
15,150
GRWTH
6,999
5,671
1,523
1
,217
1095,915
,756
,482
2,459
1
,117
2,129
-2,093
,806
6,735
1
,009
,123
DBR
Constant
Sumber: Hasil Output SPSS 21, 2015
Pada tabel diatas dapat dilihat nilai konstanta -2,093. Nilai
koefisien variabel kualitas audit (AQUALITY) sebesar -1,574. Pergantian
manajemen
(MCHANGE)
sebesar
2,718.
Pertumbuhan
perusahaan
(GRWTH) sebesar 6,999 dan variabel kondisi keuangan dengan
menggunakan perhitungan debt to asset ratio (DBR) sebesar 0,756 . Jadi
persamaan yang diperoleh untuk analisis regresi logistik yaitu sebagai
berikut:
SWITCH = -2,305 + (1,574) AQUALITY + 2,718 MCHANGE
+ 6,999 GRWTH + 0,756 DBR + ε
Universitas Sumatera Utara
4.3
Pembahasan Hipotesis
4.3.1
Pengaruh Kualitas Audit terhadap Auditor Switching
Kualitas audit merupakan bagian dari kemampuan yang profesional
dan harus dapat dipertahankan oleh akuntan publik. Akuntan publik adalah
seorang akuntan yang independen dalam memberikan jasanya kepada pihak
yang membutuhkan. Kualitas audit dalam penelitian ini diukur dengan
variabel dummy. Jika perusahaan diaudit oleh KAP yang masuk dalam
kategori Big Four, maka diberi nilai 1 dan jika KAP yang berkategori non
Big Four, maka diberi 0. Berdasarkan hasil pengujian variabel kualitas audit
menunjukkan koefisien regresi negatif sebesar 1,574 dengan tingkat
signifikansi sebesar 0,241 lebih besar dari α = 5%. Jika tingkat signifikansi
lebih besar dari α = 5%, maka hipotesis 1 ditolak. Penelitian ini berhasil
membuktikan bahwa variabel kualitas audit tidak berpengaruh signifikan
terhadap auditor switching.
4.3.2
Pengaruh Pergantian Manajemen terhadap Auditor Switching
Pergantian manajemen adalah pergantian direksi perusahaan
sebagai akibat dari keputusan Rapat Umum Pemegang Saham atau direksi
berhenti karena dengan adanya kemauan sendiri. Menurut Nagy (2005)
dalam Ari Juliantari (2013) perusahaan akan mencari auditor yang sejalan
dengan kebijakan perusahaan dan pelaporan akuntasinya. Pergantian
manajemen dalam penelitian ini diukur dengan variabel dummy. Jika
berganti direksi diberi nilai 1, dan jika tidak berganti diberi nilai 0. Tabel
4.8 menunjukkan koefisien regresi positif sebesar 2,718 dengan tingkat
Universitas Sumatera Utara
signifikansi sebesar 0,012, lebih kecil dari α = 5%. Karena tingkat
signifikansi lebih kecil dari α = 5% maka hipotesis ke-2 diterima. Koefisien
regresi bernilai positif sebesar 2,718 menunjukkan bahwa variabel
pergantian manajemen memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
pergantian KAP. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian
sebelumnya yang dilakukan oleh Susan (2011), Sudarno (2012), dan Pratini
(2013)
yang menyatakan pergantian manajemen berpengaruh terhadap
auditor switching. Namun ada peneliti sebelumnya yang dilakukan oleh
Juliantari (2013), Wijaya (2013), Kistini (2014) menemukan bahwa
pergantian manajemen tidak berpengaruh pada auditor switching.
Pergantian manajemen dalam perusahaan biasanya diikuti dengan
perubahan kebijakan perusahaan, termasuk dalam pemilihan KAP (Susan,
2011). Hubungan antara pemilik perusahaan dengan manajemen sering
terjadi konflik kepentingan yang menjadi salah satu hal yang menyebabkan
pergantian manajemen dalam suatu perusahaan (Sudarno,2012). Jadi dapat
disimpulkan pergantian manajemen berpengaruh positif terhadap auditor
switching.
4.3.2
Pengaruh
Pertumbuhan
Perusahaan
terhadap
Auditor
Switching
Pengaruh pertumbuhan perusahaan terhadap auditor switching
dapat terjadi, jika pertumbuhan perusahaan mengalami peningkatan. Ketika
pertumbuhan
perusahaan
mengalami
kejadian
peningkatan,
maka
perusahaan cenderung akan menggantikan auditornya ke auditor yang
Universitas Sumatera Utara
mempunyai skala lebih besar yang dapat meningkatkan reputasi perusahaan.
Selama periode lima tahun pengamatan (2010-2014) pada Tabel 4.8
menunjukkan koefisien regresi sebesar 6,999 dengan nilai signifikansi 0,217
yang lebih besar dari 0,05. Jadi dapat disimpulkan pertumbuhan perusahaan
tidak berpengaruh terhadap auditor switching. Hasil penelitian ini tidak
sesuai dengan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Wijaya
(2013) yang menyatakan pertumbuhan perusahaan berpengaruh terhadap
auditor switching.
4.3.4
Pengaruh Kondisi Keuangan terhadap Auditor Switching
Dalam penelitian ini kondisi keungan dapat diukur dengan
menggunakan debt to asset ratio. Debt to asset ratio merupakan rasio yang
menunjukkan perbandingan antara total utang terhadap total aset. Dalam
suatu pertimbangan yang dilakukan oleh auditor, auditor dapat melakukan
pemeriksaan
laporan
keuangan
berdasarkan
pengetahuan
dan
pengalamannya yang semakin berkembang. Jika perusahaan dalam
keadaaan mengalami kesulitan keuangan maka akan dikhawatirkan bahwa
perusahaan akan mengalami kebangkrutan dan melakukan auditor
switching. Tabel 4.8 menunjukkan koefisien regresi positif sebesar 0,756
dengan tingkat signifikansi sebesar 0,117 lebih besar dari α = 5%. Karena
tingkat signifikansi lebih besar dari α = 5% maka hipotesis ke-4 ditolak.
Universitas Sumatera Utara
BAB V
PENUTUP
5.4
Kesimpulan
Penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisis pengaruh kualitas audit,
pergantian manajemen, pertumbuhan perusahaan, dan kondisi keuangan
perusahaan terhadap auditor switching pada perusahaan industri tekstil dan
garment yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 2010-2014.
Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa:
a)
Kualitas audit tidak berpengaruh signifikan terhadap auditor
switching. Karena perusahaan go public yang menggunakan jasa audit
dari
KAP
besar,
bereputasi
baik,
dan
dapat
menunjukkan
konsistensinya dalam mengaudit, maka perusahaan tidak akan
melakukan perpindahan KAP.
b)
Pergantian manajemen berpengaruh positif dan signifikan terhadap
auditor switching pada perusahaan industri tekstil dan garment yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2014.
Hal ini
menunjukkan bahwa pergantian manajemen sering diikuti dengan
adanya pergantian kebijakan termasuk dalam kebijakan dalam auditor
switching. Manajemen yang baru akan memilih KAP yang sesuai
dengan kebijakan pelaporan akuntansi perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
c)
Pertumbuhan perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap
auditor switching pada perusahaan industri tekstil dan garment yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2014.
d)
Kondisi keuangan perusahaan dengan menggunakan debt to asset
ratio tidak berpengaruh terhadap auditor switching pada perusahaan
industri tekstil dan garment yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
periode 2010-2014.
5.5
Keterbatasan
Penelitian ini memiliki keterbatasan yaitu:
a)
Periode penelitian yang digunakan hanya terbatas lima tahun yaitu
periode 2010-2014 yang tentunya dapat mempengaruhi hasil
penelitian ini.
b)
Populasi dalam penelitian hanya menggunakan satu subsektor industri
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
c)
Penelitian ini hanya menggunakan variabel kualitas audit, pergantian
manajemen,
pertumbuhan
perusahaan
dan
kondisi
keungan
perusahaan untuk menguji pengaruh terhadap auditor switching.
d)
Kualitas audit pada penelitian ini yang diproksikan oleh KAP big four
dan non big four dirasa kurang cocok untuk menilai kualitas audit.
5.6
Saran
Berdasarkan keterbatasan diatas, saran yang dapat diberikan untuk
penelitian yang akan datang agar:
Universitas Sumatera Utara
a)
Waktu pengamatan bisa diperluas sehingga hasil yang akan didapat
lebih akurat.
b)
Objek penelitian juga dapat diperluas menjadi seluruh perusahaan
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sehingga hasilnya dapat
digeneralisir.
c)
Penelitian selanjutnya bisa dikembangkan dengan menambah variabel
independen besarnya audit fee (Astuti, 2014 dan Juliantari, 2013 ),
opinion shopping (Siegel, 2008) yang memungkinkan dapat
berpengaruh terhadap auditor switching.
d)
Apabila menggunakan variabel kualitas audit diharapkan dengan
menggunakan proksi lain seperti deteksi salah saji, kesesuaian dengan
Standar Profesional Akuntan Publik, dan kepatuhan terhadap Standar
Operasional Perusahaan. Karena dengan menggunakan KAP big four
dan non big four hasilnya cenderung akan sama yaitu tidak signifikan.
Universitas Sumatera Utara
METODE PENELITIAN
3.1
Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel
3.1.1 Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu variabel
dependen dan variabel independen yang akan dijelasan sebagai berikut :
1.
Variabel Dependen (Variabel Terikat)
Variabel dependen adalah variabel yang diamati atau diukur
oleh
peneliti dengan tujuan untuk memahami dan membuat variabel terikat,
menjelaskan variabilitasnya, atau memprediksinya (Sekaran, 2009 :
116). Variabel dependen dalam penelitian ini adalah auditor
switching.
2.
Variabel Independen (Variabel Bebas)
Variabel independen adalah variabel yang dapat mempengaruhi
variabel terikat atau variabel yang dapat menjelaskan variansnya
(Sekaran, 2009 : 236). Variabel independen yang digunakan oleh
peneliti terdiri dari tiga variabel yaitu kualitas audit, pergantian
manajemen,
pertumbuhan
perusahaan
dan
kondisi
keuangan
perusahaan.
3.1.2 Definisi Operasional Variabel
Universitas Sumatera Utara
3.1.2.1 Auditor Switching
Auditor Switching adalah pergantian auditor yang dilakukan oleh
perusahaan klien. Variabel ini menggunakan variabel dummy dimana jika
perusahaan melakukan auditor switching maka diberi nilai 1, sedangkan jika
perusahaan tidak melakukan auditor switching maka diberi nilai 0.
3.1.2.2 Kualitas Audit
Kualitas audit adalah probabilitas di mana seorang auditor
menemukan dan mengungkapkan tentang adanya suatu pelanggaran atau
adanya kecurangan (fraud) dalam sistem akuntansi dan laporan keuangan
klien. Kualitas audit dapat diukur dengan melihat KAP yang termasuk big
four dan non big four. KAP yang termasuk big four diantaranya yaitu :
- Pricewaterhouse Coopers (PWC) yang berafiliasi dengan Haryanto
Sahari & Rekan; Tanudiredja Wibisana & Rekan; Drs. Hadi Susanto &
Rekan.
- Deloitte Tohce Tomatsu Limited (Deloitte) yang berafiliasi dengan
Hans Tuanakotta Mustofa & Halim; Osman Ramli & Rekan; Osman
Bing Satrio & Rekan.
- Ernst & Young (EY) yang berafiliasi dengan Prasetio, Sarwoko &
Sandjaja; Purwantono, Sarwoko & Sandjaja.
- Klynveld Peat Marwick Goerdeler (KPMG) yang berafiliasi dengan
Siddharta & Widjaja.
3.1.2.3 Pergantian Manajemen
Universitas Sumatera Utara
Pergantian manajemen adalah pergantian yang dilakukan oleh
direksi perusahaan sebagai akibat dari keputusan Rapat Umum Pemegang
Saham (RUPS) atau direksi berhenti karena dengan adanya kemauan
sendiri. Variabel ini diukur menggunakan variabel dummy jika berganti
diberi nilai 1, dan jika tidak berganti diberi 0.
3.1.2.4 Pertumbuhan Perusahaan
Pertumbuhan perusahaan adalah hal yang penting bagi perusahaan
untuk mengukur keberadaan kegiatan ekonomi yang dilakukan. Variabel ini
diukur dengan menggunakan rasio pada ROA. Dengan rumus :
ROA= Laba Bersih x100%
Total Aset
3.1.2.5 Kondisi Keuangan Perusahaan
Dalam penelitian ini, kondisi keuangan dapat diukur dengan
menggunakan debt to asset ratio. Debt to asset ratio merupakan
perbandingan antara total utang terhadap jumlah seluruh aktiva (asset).
Rasio ini diukur dengan rasio hutang terhadap total asset. Dengan rumus :
Debt to Asset Ratio= Total Utang
Total Aset
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.1
Pengukuran Variabel dan Definisi Operasional Variabel
Variabel
Indikator
Skala
Auditor Switching
Variabel dummy.
Nominal
Jika
perusahaan
berganti
auditor diberi nilai 1, dan
jika tidak berganti auditor
diberi 0.
Kualitas Audit
Variabel
perusahaan
dummy.
diaudit
Jika Nominal
oleh
KAP yang masuk dalam
kategori Big Four, maka
diberi nilai 1 dan jika KAP
yang berkategori non Big
Four, maka diberi 0.
Pergantian
Variabel dummy
Manajemen
Jika berganti direksi diberi
nilai
1,
dan
Nominal
jika
tidak
berganti diberi nilai 0.
Pertumbuhan
Rasio
Perusahaan
ROA= Laba Bersih X 100 %
Total Asset
Kondisi Keuangan
Dalam kondisi keuangan ini Rasio
diukur dengan menggunakan
Universitas Sumatera Utara
debt asset ratio. Debt asset
ratio
ini
menggunakan
persentase dari total dana
yang
disedikan
oleh
kreditor. Dengan rumus:
Debt to Asset Ratio =
Total Utang
Total Aset
3.2
Populasi dan Sampel
Populasi merupakan seluruh karakteristik yang menjadi objek penelitiaan
yang mengarah pada keseluruhan kelompok, orang, kejadian, atau hal minat yang
diketahui oleh peneliti. Sedangkan Sampel merupakan sub kelompok dari
populasi yang dapat dipercaya secara keseluruhan (Sarjono et all, 2013).
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur pada sektor
tekstil dan garment yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2014
sebanyak 17 perusahaan. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang
diperoleh dengan teknik dokumentasi. Sampel dalam penelitian ini diperoleh
dengan metode purposive sampling. Metode purposive sampling adalah metode
yang digunakan dalam pengumpulan sampel yang didasarkan pada pertimbangan
dan kriteria yang sesuai dengan tujuan penelitian. Adapun kriteria yang digunakan
dalam pengambilan sampel yaitu :
Universitas Sumatera Utara
a.
Perusahaan tekstil dan garment yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
(BEI) selama periode 2010-2014.
b.
Perusahaan tekstil dan garment yang menyajikan laporan keuangan
auditor independen pada periode 2010-2014.
c.
Perusahaan tekstil dan garment melakukan praktik auditor switching
selama periode pengamatan.
Tabel 3.2
Pemilihan Sampel
Keterangan
Jumlah
Jumlah perusahaan yang listing di BEI
17
periode 2010-2014.
Delisting pada periode pengamatan
(2)
Tidak menyajikan laporan keuangan
(1)
independen
Perusahaan melakukan praktik auditor
(6)
switching
Sampel Terpilih
3.3
8
Jenis dan Data Sumber
Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Data yang digunakan adalah data
sekunder berupa laporan keuangan auditan perusahaan manufaktur yang berfokus
pada sub sektor tekstil dan garment periode 2010-2014 yang diperoleh dari situs
resmi Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id).
Universitas Sumatera Utara
3.4
Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode dokumentasi,
dengan cara mengumpulkan data perusahaan yang melakukan pergantian KAP
berupa laporan keuangan perusahaan diperoleh dari BEI selama periode
penelitian.
3.5
Metode Analisis Data
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
3.5.1
Statistik Deskriptif
Statistik
deskriptif
merupakan
metode
analisa
data
yang
menggambarkan atau mendeskripsikan data secara keseluruhan dengan
menggunakan tabel statistic descriptive dari variabel dependen yaitu auditor
switching, serta variabel independen yaitu kualitas audit, pergantian
manajemen, pertumbuhan perusahaan, dan kondisi keungan perusahaan.
Analisis ini selanjutnya memaparkan frekuensi (frequency), nilai minimum,
nilai maximum, nilai rata-rata (mean), dan standar deviasi (standard
deviation).
3.5.2
Menilai Keseluruhan Model (Overall Model Fit)
Langkah pertama adalah menilai keseluruhan model (overall model
fit) data. Beberapa test statistik diberikan untuk menilai hal ini. Hipotesis
untuk menilai keseluruhan model adalah :
H0 : Model dihipotesiskan fit dengan data.
HA : Model yang dihipotesiskan tidak fit dengan data.
Universitas Sumatera Utara
Dari hipotesis ini jelas bahwa kita tidak akan menolak hipotesis nol
agar model fit dengan data. Statistik yang digunakan berdasarkan pada
fungsi likehood. Likehood L dari model adalah probabilitas bahwa model
yang dihipotesiskan menggambarkan data input. Untuk menguji hipotesis
nol dan alternatif, L ditransformasikan menjadi 2LogL. Penurunan likehood
(-2LL) menunjukkan model regresi yang lebih baik atau dengan kata lain
model yang dihipotesiskan fit dengan data (Ghozalli, 2006).
3.5.3
Koefisien Determinasi
Cox dan Snell’s R Square merupakan ukuran yang mencoba meniru
ukuran R2 pada multiple regression yang didasarkan pada teknik estimasi
likelihood dengan nilai maksimum kurang dari 1 (satu) sehingga sulit
diinterpretasikan. Nagelkerke’s R square merupakan modifikasi dari
koefisien Cox dan Snell untuk memastikan bahwa nilainya bervariasi dari 0
(nol) sampai 1 (satu). Hal ini dilakukan dengan cara membagi nilai Cox dan
Snell’s R2 dengan nilai maksimumnya. Nilai Nagelkerke’s R2 dapat
diinterpretasikan seperti nilai R2 pada multiple regression. Nilai yang kecil
berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi
variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabelvariabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan
untu memprediksi variasi variabel dependen.
3.5.4
Menguji Kelayakan Model Regresi
Kelayakan model regresi dinilai dengan menggunakan Hosmer and
Lemeshow’s Goodness of Fit Test. Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit
Universitas Sumatera Utara
Test menguji hipotesis nol bahwa data empiris cocok atau sesuai dengan
model ( tidak ada perbedaan antara model dengan data sehingga model dapat
dikatakan fit). Jika nilai statistic Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit
Test sama dengan atau kurang dari 0.05 maka hipotesis nol ditolak yang
berarti ada perbedaan signifikan antara model dengan nilai observasinya
Goodness fit model tidak baik karena model tidak dapat
sehingga
memprediksi nilai observasinya. Jika nilai lebih besar dari 0,05 maka
hipotesis nol tidak ditolak dan berarti model mampu memprediksi nilai
observasinya atau dapat dikatakan bahwa model dapat diterima karena
cocok dengan data observasinya.
3.5.5
Matriks Klasifikasi
Matriks klasifikasi menunjukkan ketepatan prediksi dari model
regresi untuk memprediksi probabilitas perusahaan yang melakukan auditor
switching.
3.5.6
Analisis Regresi Logistik
Analisis regresi logistik (logistic regression), yaitu analisis
mengenai ketergantungan variabel dependen dengan satu atau lebih variabel
independen, dengan tujuan untuk mengestimasi atau memprediksi rata-rata
nilai rata-rata variabel dependen berdasarkan nilai variabel yang diketahui.
Menurut Sarjono (2013) analisis regresi logistik adalah suatu analisis yang
digunakan untuk mengukur pengaruh variabel bebas terhadap variabel
terikat.
Universitas Sumatera Utara
Metode analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis
regresi logistik (logistic regression) yaitu dengan melihat pengaruh kualitas
audit, pergantian manajemen, pertumbuhan perusahaan, dan kondisi
keuangan perusahaan terhadap auditor switching.
Pengujian yang dilakukan dengan tingkat signifikan (level of
significance) 5% (α=5%). Ketentuan dalam pengambilan keputusan yaitu:
1.
Jika nilai probabilitas (sig.) < α = 5% maka H0 ditolak.
2.
Jika Jika nilai probabilitas (sig.) > α = maka H0 diterima
Adapun model regresi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
SWITCH = β 0 + β 1 AQUALITY + β 2 MCHANGE +
β 3 GRWTH +β 4 DBR+ ε
Keterangan :
SWITCH= Switching
β 0 = Konstansta
AQUALITY = Kualitas Audit
MCHANGE = Pergantian manajemen
GWRTH = Pertumbuhan perusahaan
DBR= Rasio utang terhadap total aset
β 1 -β 4 = Koefisien regresi
ε = residual error
Universitas Sumatera Utara
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1
Gambaran Singkat tentang Objek Penelitian
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan industri
tekstil dan garment yang terdaftar di BEI tahun periode 2010-2014. Pengambilan
sampel dilakukan berdasarkan metode purposive sampling. Jumlah perusahaan
industri tekstil dan garment yang terdaftar di BEI tahun periode 2010-2014 adalah
17 perusahaan. Berdasarkan data yang diperoleh, perusahaan industri tekstil dan
garment yang memenuhi kriteria dalam penelitian ini adalah sebanyak 8
perusahaan dan periode pengamatan selama 5 tahun sehingga jumlah observasi
adalah 40.
Perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut.
Tabel 4.1
Perusahaan Yang Menjadi Sampel
No
Kode Saham
Nama Perusahaan
1
ARGO
PT Argo Pantes Tbk
2
HDTX
PT Panasia Indosyntec Tbk
3
KARW
PT Karwell Indonesia Tbk
4
MYTX
PT Apac Citra Centertex Tbk
Universitas Sumatera Utara
5
PBRX
PT Pan Brothers Tbk
6
POLY
PT Asia Pacific Fibers Tbk
7
SSTM
PT
Sunson
Textile
Manufactures, Tbk
8
4.2
UNTX
PT Unitex Tbk
Hasil Penelitian
4.2.1
Statistik Deskriptif Data
Statistik deskriptif pada penelitian ini bertujuan untuk memberikan
gambaran atau deskripsi mengenai kondisi data yang digunakan untuk setiap
variabel. Untuk memberikan gambaran dari analisis ini nilai yang dapat
diamati adalah nilai minimum, maksimum, mean (rata-rata), dan deviasi
standar.
Data secara keseluruhan dengan menggunakan tabel statistic
descriptive dari variabel dependen dan independen adalah nilai minimum,
maksimum, mean, dan standar deviasi. Nilai minimum dan maksimum
digunakan untuk dapat melihat dan mengetahui ukuran besar atau kecilnya
dari rentang (range) data. Nilai mean (rata-rata) adalah penjumlahan dari
sekelompok data dengan jumlah data dengan adanya perbandingan. Standar
deviasi adalah standar yang dapat memperlihatkan rata-rata penyimpangan
dari setiap data yang diolah.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.2
Hasil Statistik Deskripif
Descriptive Statistics
N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
AQUALITY
40
,00
1,00
,1750
,38481
MCHANGE
40
,00
1,00
,2000
,40510
GRWTH
40
-583,12
4,29
-16,0852
92,50339
DBR
40
,44
5,03
1,4075
1,10212
SWITCH
40
,00
1,00
,3000
,46410
Valid N (listwise)
40
Sumber : Data Sekunder yang diolah, 2015
Variabel independen dalam penelitian ini adalah kualitas audit,
pergantian manajemen, pertumbuhan perusahaan, dan kondisi keuangan
perusahaan. Sedangkan variabel dependennya adalah auditor switching.
Berdasarkan tabel 4.2 variabel kualitas audit diukur dengan melihat KAP
yang berkategori Big Four dan non Big Four. Variabel kualitas audit
menunjukkan nilai minimum 0 dan nilai maksimum 1. Nilai kualitas audit
sebesar 0 menunjukkan bahwa perusahaan diukur dan diaudit oleh KAP
berkategori non big four dan nilai 1 menunjukkan bahwa perusahaan diaudit
oleh KAP big four . Nilai mean kualitas audit (AQUALITY) adalah 0,1750
(17,5%). Nilai standar deviasi AQUALITY adalah 0,38481 (38,481%). Hal
ini menunjukkan bahwa perusahaan mengalami 17,5 persen dari
keseluruhan sampel pengamatan atau terdapat 15 perusahaan dikatakan
berkualitas.
Nilai mean pada variabel pergantian manajemen (MCHANGE)
adalah 0,2000 (20%) dengan nilai standar deviasi MCHANGE sebesar
0,40510 (40,51%). Hal ini menunjukkan bahwa terdapat 8 perusahaan yang
melakukan pergantian manajemen dari 40 perusahaan yang dijadikan
sampel selama periode 2010-2014.
Rata-rata variabel pertumbuhan perusahaan (GRWTH) selama
periode 2010-2014 adalah sebesar -16,0852 dengan nilai standar deviasi
Universitas Sumatera Utara
(GRWTH) 92,50339 menunjukkan bahwa terdapat 37 perusahaan
mengalami pertumbuhan selama periode pengamatan.
Nilai rata-rata variabel kondisi keuangan dengan menggunakan
debt to asset ratio (DBR) selama periode 2010-2014 adalah 1,4075 dengan
nilai standar deviasi 1,10212 yang menunjukkan bahwa perusahaan
mengalami 140,75 persen kondisi keuangan dari keseluruhan sampel
pengamatan.
Berdasarkan hasil pengujian statistik deskriptif diatas, dengan nilai
mean sebesar 0.3000 (30%) dan nilai standar deviasi sebesar 0,46410
(46,41%). Hal ini menunjukkan bahwa sebanyak 30 persen dari keseluruhan
sampel pengamatan menunjukkan perusahaan melakukan auditor switching.
4.2.2
Menilai keseluruhan model (overall model fit)
Ukuran yang digunakan Likehood L adalah probabilitas bahwa
model yang dihipotesiskan menggambarkan data input. Untuk menguji
hipotesis nol dan alternatif, L ditransformasikan menjadi 2LogL. Penurunan
likehood (-2LL) menunjukkan model regresi yang lebih baik atau dengan
kata lain model yang dihipotesiskan fit dengan data (Ghozalli, 2011).
Tabel 4.3
Hasil Uji Overal Model Fit (Block Number = 0)
Iteration Historya,b,c
Iteration
-2 Log likelihood
Coefficients
Constant
Step 0
1
48,888
-,800
2
48,869
-,847
3
48,869
-,847
Hasil pengujian berdasarkan tabel 4.3 menunjukkan bahwa nilai -2
Log Likelihood awal sebesar 48,888 dan nilai -2 Log Likelihood akhir
Universitas Sumatera Utara
mengalami penurunan sebesar 48,869. Hal ini belum menunjukkan keadaan
yang cukup baik untuk menjelaskan variabel independen dengan variabel
dependen.
Tabel 4.4
Hasil Uji Overal Model Fit (Block Number = 1)
Iteration Historya,b,c,d
Iteration
-2 Log likelihood
Coefficients
Constant
AQUALITY
MCHANGE
GRWTH DBR
1
40,052
-1,739
-,813
1,985
,003
,523
2
39,419
-2,100
-1,042
2,348
,005
,628
3
39,317
-2,131
-1,071
2,383
,008
,636
4
39,237
-2,120
-1,072
2,377
,012
,632
5
39,095
-2,088
-1,074
2,359
,026
,620
6
38,966
-2,062
-1,073
2,347
,050
,607
7
38,831
-2,046
-1,066
2,345
,099
,593
8
38,338
-1,953
-1,032
2,333
,391
,515
9
37,998
-1,902
-1,029
2,339
,815
,477
10
37,665
-1,922
-1,089
2,376
1,561
,511
11
36,756
-2,027
-1,406
2,579
5,407
,684
12
36,675
-2,089
-1,565
2,709
6,944
,753
13
36,674
-2,093
-1,574
2,718
6,999
,756
14
36,674
-2,093
-1,574
2,718
6,999
,756
Step 1
Sedangkan berdasarkan tabel 4.4 hasil uji overal model fit (Block
Number = 1) bila dibandingkan dengan Block Number = 0 mengalami
perbedaan. Hasil uji overal model fit (Block Number = 1) dengan nilai -2
Log Likelihood akhir sebesar 36,674 dan nilai -2 Log Likelihood akhir pada
Block = 0 sebesar 48,869. Dengan adanya penuruan -2 Log Likelihood
yang cukup besar dapat menujukkan model regresi dikatakan baik atau
model yang dihipotesiskan fit dengan data.
Universitas Sumatera Utara
4.2.3
Koefisien Determinasi
Cox dan Snell’s R Square merupakan ukuran yang mencoba meniru
ukuran R Square pada multiple regression yang didasarkan pada teknik
estimasi likelihood dengan nilai maksimum kurang dari 1 (satu) sehingga
sulit diinterpretasikan. Nagelkerke’s R square merupakan modifikasi dari
koefisien Cox dan Snell untuk memastikan bahwa nilainya bervariasi dari 0
(nol) sampai 1 (satu). Nilai yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel
independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas.
Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan
hampir semua informasi yang dibutuhkan untu memprediksi variasi variabel
dependen.
Tabel 4.5
Hasil Koefisien Determinasi
Step
1
-2 Log
Cox & Snell Nagelkerke R
likelihood
R Square
Square
a
36,674
,263
,373
Sumber: Hasil Output SPSS 21, 2015
Tabel 4.3 menunjukkan bahwa nilai Cox dan Snell’s R Square
diperoleh 0,263, dengan Nagelkerke R square sebesar 0,373. Hal ini
menunjukkan bahwa perusahaan tekstil dan garment yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia yang melakukan auditor switching hanya 26,3% yang
dipengaruhi oleh faktor-faktor kualitas audit, pergantian manajemen,
Universitas Sumatera Utara
pertumbuhan perusahaan, dan kondisi keuangan dengan diukur debt to asset
ratio. Dan sisanya 73,7% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti.
4.2.4
Menguji Kelayakan Model Regresi
Kelayakan model regresi dinilai dengan menggunakan Hosmer and
Lemeshow’s Goodness of Fit Test dengan tujuan untuk menguji hipotesis
nol bahwa data empiris harus sesuai antara model dengan data sehingga
model dapat dikatakan fit. Jika nilai statistik Hosmer and Lemeshow’s
Goodness of Fit Test kurang dari 0.05 maka hipotesis nol ditolak. Jika nilai
lebih besar dari 0,05 maka hipotesis nol diterima dan model mampu
memprediksi nilai observasinya. Hasil menguji kelayakan model regresi
dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.6
Hasil Uji Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit Test
Hosmer and Lemeshow Test
Step Chi-square
df
Sig.
1
11,545
8
,173
Sumber: Hasil Output SPSS 21, 2015
Hasil uji hosmer and lemeshow’s goodness of fit test menunjukkan
bahwa nilai probabilitas secara signifikan sebesar 0,173 (17,3%). Nilai
tersebut lebih besar dari 0,05 (5%) sehingga model regresi dapat digunakan
untuk analisis selanjutnya karena model dapat memprediksi nilai
observasinya.
4.2.5
Matriks Klasifikasi
Matriks
klasifikasi
menunjukkan
ketepatan
prediksi
yang
digambarkan dari model regresi untuk memprediksi probabilitas perusahaan
yang melakukan auditor switching.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.7
Matriks Klasifikasi
Classification Tablea
Observed
Predicted
SWITCH
,00
Percentage
Correct
1,00
,00
25
3
89,3
1,00
6
6
50,0
SWITCH
Step 1
Overall Percentage
77,5
Sumber: Data sekunder yang diolah periode 2010-2014
Berdasarkan hasil pengujian dengan menggunakan model regresi
prediksi pada probabilitas perusahaan yang melakukan auditor switching
adalah sebesar 50% dan kemungkinan yang tidak melakukan auditor
switching sebesar 89,3%. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan yang
diprediksi yang melakukan auditor switching terdapat 6 perusahaan dari
total 12 perusahaan yang melakukan auditor switching dan perusahaan yang
diprediksi tidak melakukan audior switching terdapat 25 perusahaan dari
total 28 perusahaan.
4.2.6
Analisis Regresi Logistik
Analisis regresi logistik bertujuan untuk mengetahui dampak
variabel independen dan variabel dependen . Variabel independen dalam
penelitian ini adalah kualitas audit, pergantian manajemen, pertumbuhan
perusahaan, dan kondisi keuangan perusahaan sedangkan variabel
dependennya adalah auditor switching. Pengujian yang dilakukan dengan
tingkat signifikan (level of significance) 5% (α=5%).
Ketentuan dalam pengambilan keputusan yaitu:
Universitas Sumatera Utara
1.
Jika nilai probabilitas (sig.) < α = 5% maka H0 ditolak.
2.
Jika Jika nilai probabilitas (sig.) > α = maka H0 diterima
Tabel 4.8
Hasil Analisis Regresi Logistik
B
Step
1a
S.E.
Wald
df
Sig.
Exp(B)
AQUALITY
-1,574
1,342
1,375
1
,241
,207
MCHANGE
2,718
1,083
6,293
1
,012
15,150
GRWTH
6,999
5,671
1,523
1
,217
1095,915
,756
,482
2,459
1
,117
2,129
-2,093
,806
6,735
1
,009
,123
DBR
Constant
Sumber: Hasil Output SPSS 21, 2015
Pada tabel diatas dapat dilihat nilai konstanta -2,093. Nilai
koefisien variabel kualitas audit (AQUALITY) sebesar -1,574. Pergantian
manajemen
(MCHANGE)
sebesar
2,718.
Pertumbuhan
perusahaan
(GRWTH) sebesar 6,999 dan variabel kondisi keuangan dengan
menggunakan perhitungan debt to asset ratio (DBR) sebesar 0,756 . Jadi
persamaan yang diperoleh untuk analisis regresi logistik yaitu sebagai
berikut:
SWITCH = -2,305 + (1,574) AQUALITY + 2,718 MCHANGE
+ 6,999 GRWTH + 0,756 DBR + ε
Universitas Sumatera Utara
4.3
Pembahasan Hipotesis
4.3.1
Pengaruh Kualitas Audit terhadap Auditor Switching
Kualitas audit merupakan bagian dari kemampuan yang profesional
dan harus dapat dipertahankan oleh akuntan publik. Akuntan publik adalah
seorang akuntan yang independen dalam memberikan jasanya kepada pihak
yang membutuhkan. Kualitas audit dalam penelitian ini diukur dengan
variabel dummy. Jika perusahaan diaudit oleh KAP yang masuk dalam
kategori Big Four, maka diberi nilai 1 dan jika KAP yang berkategori non
Big Four, maka diberi 0. Berdasarkan hasil pengujian variabel kualitas audit
menunjukkan koefisien regresi negatif sebesar 1,574 dengan tingkat
signifikansi sebesar 0,241 lebih besar dari α = 5%. Jika tingkat signifikansi
lebih besar dari α = 5%, maka hipotesis 1 ditolak. Penelitian ini berhasil
membuktikan bahwa variabel kualitas audit tidak berpengaruh signifikan
terhadap auditor switching.
4.3.2
Pengaruh Pergantian Manajemen terhadap Auditor Switching
Pergantian manajemen adalah pergantian direksi perusahaan
sebagai akibat dari keputusan Rapat Umum Pemegang Saham atau direksi
berhenti karena dengan adanya kemauan sendiri. Menurut Nagy (2005)
dalam Ari Juliantari (2013) perusahaan akan mencari auditor yang sejalan
dengan kebijakan perusahaan dan pelaporan akuntasinya. Pergantian
manajemen dalam penelitian ini diukur dengan variabel dummy. Jika
berganti direksi diberi nilai 1, dan jika tidak berganti diberi nilai 0. Tabel
4.8 menunjukkan koefisien regresi positif sebesar 2,718 dengan tingkat
Universitas Sumatera Utara
signifikansi sebesar 0,012, lebih kecil dari α = 5%. Karena tingkat
signifikansi lebih kecil dari α = 5% maka hipotesis ke-2 diterima. Koefisien
regresi bernilai positif sebesar 2,718 menunjukkan bahwa variabel
pergantian manajemen memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
pergantian KAP. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian
sebelumnya yang dilakukan oleh Susan (2011), Sudarno (2012), dan Pratini
(2013)
yang menyatakan pergantian manajemen berpengaruh terhadap
auditor switching. Namun ada peneliti sebelumnya yang dilakukan oleh
Juliantari (2013), Wijaya (2013), Kistini (2014) menemukan bahwa
pergantian manajemen tidak berpengaruh pada auditor switching.
Pergantian manajemen dalam perusahaan biasanya diikuti dengan
perubahan kebijakan perusahaan, termasuk dalam pemilihan KAP (Susan,
2011). Hubungan antara pemilik perusahaan dengan manajemen sering
terjadi konflik kepentingan yang menjadi salah satu hal yang menyebabkan
pergantian manajemen dalam suatu perusahaan (Sudarno,2012). Jadi dapat
disimpulkan pergantian manajemen berpengaruh positif terhadap auditor
switching.
4.3.2
Pengaruh
Pertumbuhan
Perusahaan
terhadap
Auditor
Switching
Pengaruh pertumbuhan perusahaan terhadap auditor switching
dapat terjadi, jika pertumbuhan perusahaan mengalami peningkatan. Ketika
pertumbuhan
perusahaan
mengalami
kejadian
peningkatan,
maka
perusahaan cenderung akan menggantikan auditornya ke auditor yang
Universitas Sumatera Utara
mempunyai skala lebih besar yang dapat meningkatkan reputasi perusahaan.
Selama periode lima tahun pengamatan (2010-2014) pada Tabel 4.8
menunjukkan koefisien regresi sebesar 6,999 dengan nilai signifikansi 0,217
yang lebih besar dari 0,05. Jadi dapat disimpulkan pertumbuhan perusahaan
tidak berpengaruh terhadap auditor switching. Hasil penelitian ini tidak
sesuai dengan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Wijaya
(2013) yang menyatakan pertumbuhan perusahaan berpengaruh terhadap
auditor switching.
4.3.4
Pengaruh Kondisi Keuangan terhadap Auditor Switching
Dalam penelitian ini kondisi keungan dapat diukur dengan
menggunakan debt to asset ratio. Debt to asset ratio merupakan rasio yang
menunjukkan perbandingan antara total utang terhadap total aset. Dalam
suatu pertimbangan yang dilakukan oleh auditor, auditor dapat melakukan
pemeriksaan
laporan
keuangan
berdasarkan
pengetahuan
dan
pengalamannya yang semakin berkembang. Jika perusahaan dalam
keadaaan mengalami kesulitan keuangan maka akan dikhawatirkan bahwa
perusahaan akan mengalami kebangkrutan dan melakukan auditor
switching. Tabel 4.8 menunjukkan koefisien regresi positif sebesar 0,756
dengan tingkat signifikansi sebesar 0,117 lebih besar dari α = 5%. Karena
tingkat signifikansi lebih besar dari α = 5% maka hipotesis ke-4 ditolak.
Universitas Sumatera Utara
BAB V
PENUTUP
5.4
Kesimpulan
Penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisis pengaruh kualitas audit,
pergantian manajemen, pertumbuhan perusahaan, dan kondisi keuangan
perusahaan terhadap auditor switching pada perusahaan industri tekstil dan
garment yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 2010-2014.
Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa:
a)
Kualitas audit tidak berpengaruh signifikan terhadap auditor
switching. Karena perusahaan go public yang menggunakan jasa audit
dari
KAP
besar,
bereputasi
baik,
dan
dapat
menunjukkan
konsistensinya dalam mengaudit, maka perusahaan tidak akan
melakukan perpindahan KAP.
b)
Pergantian manajemen berpengaruh positif dan signifikan terhadap
auditor switching pada perusahaan industri tekstil dan garment yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2014.
Hal ini
menunjukkan bahwa pergantian manajemen sering diikuti dengan
adanya pergantian kebijakan termasuk dalam kebijakan dalam auditor
switching. Manajemen yang baru akan memilih KAP yang sesuai
dengan kebijakan pelaporan akuntansi perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
c)
Pertumbuhan perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap
auditor switching pada perusahaan industri tekstil dan garment yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2014.
d)
Kondisi keuangan perusahaan dengan menggunakan debt to asset
ratio tidak berpengaruh terhadap auditor switching pada perusahaan
industri tekstil dan garment yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
periode 2010-2014.
5.5
Keterbatasan
Penelitian ini memiliki keterbatasan yaitu:
a)
Periode penelitian yang digunakan hanya terbatas lima tahun yaitu
periode 2010-2014 yang tentunya dapat mempengaruhi hasil
penelitian ini.
b)
Populasi dalam penelitian hanya menggunakan satu subsektor industri
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
c)
Penelitian ini hanya menggunakan variabel kualitas audit, pergantian
manajemen,
pertumbuhan
perusahaan
dan
kondisi
keungan
perusahaan untuk menguji pengaruh terhadap auditor switching.
d)
Kualitas audit pada penelitian ini yang diproksikan oleh KAP big four
dan non big four dirasa kurang cocok untuk menilai kualitas audit.
5.6
Saran
Berdasarkan keterbatasan diatas, saran yang dapat diberikan untuk
penelitian yang akan datang agar:
Universitas Sumatera Utara
a)
Waktu pengamatan bisa diperluas sehingga hasil yang akan didapat
lebih akurat.
b)
Objek penelitian juga dapat diperluas menjadi seluruh perusahaan
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sehingga hasilnya dapat
digeneralisir.
c)
Penelitian selanjutnya bisa dikembangkan dengan menambah variabel
independen besarnya audit fee (Astuti, 2014 dan Juliantari, 2013 ),
opinion shopping (Siegel, 2008) yang memungkinkan dapat
berpengaruh terhadap auditor switching.
d)
Apabila menggunakan variabel kualitas audit diharapkan dengan
menggunakan proksi lain seperti deteksi salah saji, kesesuaian dengan
Standar Profesional Akuntan Publik, dan kepatuhan terhadap Standar
Operasional Perusahaan. Karena dengan menggunakan KAP big four
dan non big four hasilnya cenderung akan sama yaitu tidak signifikan.
Universitas Sumatera Utara