brsInd 20171101135439
BADAN PUSAT STATISTIK
PROVINSI BANTEN
Perkembangan Indeks
Harga Konsumen/Inflasi
Pada Bulan
Oktober 2017
Banten Deflasi
Sebesar 0,02
Persen
Memasuki bulan Oktober tahun 2017, harga barangbarang/jasa kebutuhan pokok masyarakat di Banten secara
umum mengalami penurunan. Hal ini terlihat dari turunnya
angka Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 137,06 pada
bulan September menjadi 137,04 pada bulan Oktober atau
terjadi perubahan indeks (deflasi) sebesar 0,02 persen.
Dua dari tujuh kelompok pengeluaran yang ada mengalami
penurunan indeks, yaitu berturut-turut: kelompok bahan
makanan yang turun sebesar 0,36 persen dan kelompok
transpor, komunikasi dan jasa keuangan turun sebesar 0,23
persen. Sementara pada kelompok lainnya mengalami
kenaikan indeks yakni: kelompok perumahan, air, listrik,
gas dan bahan bakar naik sebesar 0,22 persen; kelompok
kesehatan naik sebesar 0,22 persen; kelompok sandang
naik sebesar 0,13 persen; kelompok pendidikan, rekreasi
dan olahraga naik sebesar 0,12 persen; serta kelompok
makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau yang naik
sebesar 0,07persen.
Komoditas yang dominan menyumbang deflasi pada bulan
Oktober ini adalah tarif angkutan udara, bawang putih,
bawang merah, melon, semangka, dan telur ayam ras.
Laju inflasi tahun kalender tercatat sebesar 2,90 persen,
sedangkan inflasi Year on Year (IHK Oktober 2017
terhadap Oktober 2016) tercatat sebesar 4,07 persen
1
1. Pendahuluan
Berdasarkan pemantauan Badan Pusat Statistik terhadap 417 jenis barang dan jasa serta
hasil Survei Biaya Hidup (SBH) tahun 2012 di Kota Serang, Tangerang dan Cilegon baik secara
mingguan, dua mingguan maupun bulanan, diketahui pada bulan Oktober 2017 ini sebanyak 229
komoditas mengalami perubahan harga. Rincian lengkapnya adalah 131 komoditas mengalami
kenaikan harga dan sisanya sebanyak 98 komoditas mengalami penurunan harga.
Hal tersebut diatas menyebabkan deflasi pada Oktober 2017 sebesar 0,02 persen, dengan
penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 137,06 pada bulan September menjadi 137,04
pada bulan Oktober. Kelompok komoditas yang memberikan andil/sumbangan terhadap inflasi
Banten berturut-turut sebagai berikut: kelompok bahan makanan sebesar -0,3633 persen;
kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,0657 persen; kelompok
perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,2215 persen; kelompok sandang sebesar
0,1271 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,2160 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan
olahraga sebesar 0,1192 persen; serta kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan
sebesar -0,2286 persen.
Beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga yang cukup tinggi selama bulan
Oktober 2017 antara lain semangka, bawang putih, cabe rawit, sawi hijau dan tarip angkutan
udara. Sementara komoditas yang mengalami kenaikan harga antara lain adalah sepeda, setrika,
magic com, sepeda anak dan kompor.
Tabel 1
IHK, Inflasi, Laju Inflasi Banten
Menurut Kelompok Pengeluaran Bulan Oktober 2017 (2012= 100)
Kelompok Pengeluaran
IHK
Oktober
2016
IHK
September
2017
IHK
Oktober
2017
Inflasi
Oktober
2017 *)
Laju Inflasi
Tahun
2017 **)
Inflasi
Year on
Year **)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
131,68
137,06
137,04
-0,02
2,90
4,07
1. Bahan Makanan
143,24
145,71
145,18
-0,36
-1,42
1,36
2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau
144,36
152,55
152,65
0,07
4,68
5,74
3. Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar
123,37
129,67
129,95
0,22
5,06
5,33
4. Sandang
112,13
114,55
114,70
0,13
2,31
2,29
5. Kesehatan
130,14
135,08
135,37
0,22
3,16
4,02
6. Pendidikan, rekreasi dan olahraga
127,49
135,52
135,68
0,12
6,19
6,42
7. Transpor, komunikasi & Jasa Keuangan
124,85
129,17
128,87
-0,23
2,02
3,22
U M U M
Ket : *) Persentase perubahan IHK Bulan Oktober 2017 terhadap IHK bulan sebelumnya
**) Persentase perubahan IHK Bulan Oktober 2017 terhadap IHK Bulan Desember 2016
***) Persentase perubahan IHK Bulan Oktober 2017 terhadap IHK Bulan Oktober 2016
2
Tabel 2
Sumbangan Kelompok Pengeluaran terhadap Inflasi Banten
Bulan Oktober 2017
Kelompok Pengeluaran
Andil Inflasi (%)
(1)
(2)
UMUM
-0,0181
1. Bahan Makanan
-0,0762
2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau
0,0143
3. Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan bakar
0,0519
4. Sandang
0,0058
5. Kesehatan
0,0124
6. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga
0,0103
7. Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan
-0,0368
2. Uraian Menurut Kelompok Pengeluaran
2.1. Kelompok Bahan Makanan
IHK Turun 0,36 persen
Andil Inflasi -0,0762 persen
Kelompok/Sub Kelompok
IHK
Inflasi
Laju
Inflasi
Bahan Makanan
145,18
-0,36
-1,42
Padi2an & umbi2an
115,14
0,37
2,91
Daging & Hasilnya
162,53
1,10
-2,55
Ikan Segar
142,83
0,56
6,10
Ikan Diawetkan
156,53
-0,01
7,00
Telur, Susu & Hasilnya
143,89
-0,94
0,57
Sayur-sayuran
175,33
0,29
5,58
Kacang-kacangan
120,03
0,00
1,75
Buah-buahan
166,78
-2,65
11,25
Bumbu-bumbuan
173,49
-3,18
-34,17
Lemak & Minyak
155,21
-0,64
10,18
Bhn Mkn Lainnya
173,50
0,02
10,84
Indeks kelompok bahan makanan
pada bulan Oktober 2017 kembali
mengalami penurunan. Indeks tercatat
sebesar 145,18 dimana pada bulan lalu
tercatat sebesar 145,71 atau turun
sebesar 0,36 persen.
Lima dari sebelas sub kelompok
yang ada pada kelompok ini mengalami
penurunan indeks. Beberapa sub
kelompok yang mengalami penurunan
indeks
diantaranya
adalah
sub
kelompok bumbu-bumbuan turun
sebesar 3,18 persen dan sub kelompok
buah-buahan turun sebesar 2,65
persen. Sedang subkelompok yang
mengalami
kenaikan
indeks
diantaranya adalah sub kelompok
daging dan hasil-hasilnya sebesar 1,10
persen dan subkelompok ikan segar
naik sebesar 0,56 persen.
Dari 109 komoditas yang ada pada kelompok ini, 100 komoditas diantaranya
mengalami koreksi harga. Koreksi harga negatif atau penurunan harga terjadi pada 49 jenis
komoditas. Komoditas yang dominan memberikan andil deflasi yang cukup besar antara
3
lain bawang putih sebesar -0,0396 persen, bawang merah sebesar -0,0280 persen, melon
sebesar -0,0259 persen, semangka sebesar -0,0138 persen dan telur ayam ras sebesar 0,0099 persen. Sedangkan komoditas yang memberikan andil inflasi antara lain: daging
ayam ras sebesar 0,0315 persen, beras sebesar 0,0249 persen, ketimun sebesar 0,0064
persen, tomat buah sebesar 0,0059 persen, dan ikan kembung/ gembung/ banyar/
gembolo/aso-aso sebesar 0,0058 persen.
2.2. Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau
IHK Naik 0,07 persen
Andil Inflasi 0,0143 persen
Indeks Harga Konsumen (IHK)
Kelompok/Sub Kelompok
IHK
Inflasi
kelompok makanan jadi, minuman,
rokok dan tembakau pada bulan ini
Makanan Jadi, Minuman,
152,65
0,07
4,68
mengalami kenaikan dari 152,55 pada
Rokok & Tembakau
bulan lalu menjadi 152,65 pada bulan
Makanan Jadi
149,89
0,09
4,48
Oktober 2017 dengan
perubahan
Minuman Yg Tdk Beralkohol
138,38
-0,10
1,52
sebesar 0,07 persen. Andil inflasi yang
Tembakau & Minuman
diberikan tercatat sebesar 0,0143
172,11
0,10
7,20
beralkohol
persen. Dua dari tiga sub kelompok
yang ada pada kelompok ini mengalami kenaikan indeks yakni berturut-turut: sub
kelompok tembakau dan minuman beralkohol naik sebesar 0,10 persen serta sub
kelompok makanan jadi naik sebesar 0,09 persen. Sementara pada sub kelompok minuman
yang tidak beralkohol turun sebesar 0,10 persen.
Laju
Inflasi
Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi adalah pada komoditas kue
kering berminyak sebesar 0,0082 persen, rokok kretek sebesar 0,0035 persen, teh sebesar
0,0027 persen, dan rokok putih sebesar 0,0019 persen. Sementara komoditas yang
memberikan andil deflasi terbesar adalah minuman ringan dengan andil -0,0029 persen
dan gula pasir dengan andil -0,0019 persen.
2.3. Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar
IHK Naik 0,22 persen
Andil Inflasi 0,0519 persen
Kelompok/Sub Kelompok
IHK
Inflasi
Laju
Inflasi
Perumahan, Air, Listrik, Gas &
Bahan Bakar
129,95
0,22
5,06
Biaya Tempat Tinggal
115,47
-0,01
1,46
Bhn Bakar, Penerangan & Air
170,03
-0,02
14,47
Perlengkapan Rumahtangga
134,50
2,57
3,59
Indeks Harga Konsumen (IHK)
kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas dan
Bahan Bakar mengalami kenaikan dari
129,67 persen pada bulan lalu menjadi
129,95 persen pada bulan Oktober 2017
dengan kenaikan indeks sebesar 0,22
persen.
Dua dari empat sub kelompok yang
ada pada kelompok ini mengalami
kenaikan indeks. Kenaikan indeks terbesar terjadi pada sub kelompok perlengkapan
rumahtangga sebesar 2,57 persen.
Penyelenggaraan RT
4
121,72
0,41
0,83
Secara keseluruhan kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar
memberikan andil inflasi sebesar 0,0519 persen. Komoditas terbesar yang menyumbang
andil inflasi pada kelompok ini adalah komoditas kompor dengan andil sebesar 0,0110
persen dan kipas angin sebesar 0,0083 persen. Sementara komoditas yang memberi andil
deflasi diantaranya adalah semen sebesar -0,0019 persen, bahan bakar rumah tangga
sebesar -0,0015 persen dan sabun cream detergen sebesar -0,0007 persen.
2.4. Kelompok Sandang
IHK Naik 0,13 persen
Andil Inflasi 0,0058 persen
Kelompok/Sub Kelompok
IHK
Inflasi
Laju
Inflasi
Sandang
114,70
0,13
2,31
Sandang Laki-laki
124,87
-0,01
3,38
Indeks Harga Konsumen (IHK)
kelompok Sandang tercatat mengalami
kenaikan indeks sebesar 0,13 persen yakni
114,55 pada bulan lalu menjadi 114,70 pada
bulan Oktober 2017.
Tiga dari empat sub kelompok yang
ada pada
kelompok ini
mengalami
Sandang Anak-anak
114,89
0,11
-0,80
kenaikan indeks, yaitu berturut-turut sub
Brg Pribadi & Sandang
kelompok barang pribadi dan sandang
103,48
0,50
3,16
lainnya
lainnya naik sebesar 0,50 persen, dan sub
kelompok sandang anak-anak naik sebesar 0,11 persen serta sub kelompok sandang
wanita naik sebesaar 0,04 persen. Sementara pada sub kelompok sandang laki-laki
mengalami penurunan sebesar 0,01 persen.
Sandang Wanita
113,22
0,04
3,44
Komoditas yang memberikan andil inflasi pada kelompok ini adalah emas perhiasan
sebesar 0,0037 persen, baju kaos/T-shirt sebesar 0,0008 persen dan celana panjang jeans
sebesar 0,0006 persen. Sementara itu komoditas yang memberikan andil deflasi
diantaranya mukena sebesar -0,0005 persen, dan celana dalam pria sebesar -0,0002
persen.
2.5. Kelompok Kesehatan
IHK Naik 0,22 persen
Andil Inflasi 0,0124 persen
Kelompok/Sub Kelompok
IHK
Inflasi
Laju
Inflasi
Kesehatan
135,37
0,22
3,16
Jasa Kesehatan
134,81
0,00
3,66
Obat-obatan
129,12
0,04
-0,05
Jasa Perawatan Jasmani
191,73
1,82
10,14
Perawatan Jasmani &
Kosmetik
131,67
0,43
3,06
Indeks Harga Konsumen kelompok
kesehatan pada bulan ini mengalami
mengalami kenaikan indeks sebesar 0,22
persen yakni 135,08 pada bulan lalu
menjadi 135,37 pada bulan Oktober 2017.
Ke-empat sub kelompok yang ada
pada kelompok ini mengalami kenaikan
indeks, yang terbesar yaitu sub kelompok
jasa perawatan jasmani naik sebesar 1,82
persen.
5
Dari 38 komoditas yang ada pada kelompok ini, 18 komoditas diantaranya
mengalami koreksi harga. Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi diantaranya
adalah pasta gigi sebesar 0,0068 persen, tarip gunting rambut pria sebesar 0,0043 persen,
dan shampo sebesar 0,0011 persen. Sementara komoditas yang memberikan andil deflasi
yaitu sabun mandi cair sebesar -0,0004 persen, dan hand body lotion dengan andil -0,0003
persen.
2.6. Kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga
IHK Naik 0,12 persen
Andil Inflasi 0,0103 persen
Kelompok/Sub Kelompok
IHK
Inflasi
Laju
Inflasi
Pendidikan, Rekreasi & OR
135,68
0,12
6,19
Jasa Pendidikan
134,40
0,00
8,56
Kursus2/Pelatihan
186,28
0,00
4,79
Indeks Harga Konsumen (IHK)
kelompok pendidikan, rekreasi dan
olah raga naik cukup signifikan dari
135,52 pada bulan lalu menjadi 135,68
pada bulan Oktober 2017, atau naik
sebesar 0,12 persen.
Kelima sub kelompok yang ada
pada kelompok ini mengalami
137,72
0,16
2,20
kenaikan indeks yaitu berturut turut
Rekreasi
123,18
0,64
0,74
sub kelompok rekreasi naik sebesar
Olahraga
156,56
0,00
6,55
0,64 persen dan sub kelompok
perlengkapan/peralatan pendidikan
naik sebesar 0,16 persen. Sementara pada sub kelompok kelompok olahraga, sub
kelompok kursus-kursus/pelatihan dan sub kelompok jasa pendidikan naik tapi tidak
signifikan yaitu kurang dari 0,01 persen.
Perlengkapan/Peralatan
Pendidikan
Secara keseluruhan, kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga pada bulan ini
memberikan andil inflasi terbesar yaitu 0,0103 persen. Komoditas yang memberi andil
inflasi terbesar pada bulan ini adalah televisi berwarna dengan andil 0,0053 persen dan
sepeda anak memberikan andil sebesar 0,0030 persen. Sementara komoditas yang
memberikan andil deflasi adalah pensil hitam yaitu sebesar -0,0001 persen.
2.7. Kelompok Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan
IHK Turun 0,23 persen
Andil Inflasi -0,0368 persen
Kelompok/Sub Kelompok
6
IHK
Inflasi
Laju
Inflasi
Transpor, Komunikasi &
Jasa Keuangan
128,87
-0,23
2,02
Transpor
136,98
-0,30
0,48
Komunikasi & Pengiriman
105,34
-0,02
3,67
Sarana & Penunjang
Transpor
142,21
0,00
14,63
Jasa Keuangan
118,15
0,00
0,14
Indeks Harga Konsumen pada
kelompok
ini
tercatat
mengalami
penurunan sebesar 0,23 persen yakni dari
129,17 pada bulan lalu menjadi 128,87
pada bulan Oktober 2017. Dua dari
empat kelompok yang ada pada kelompok
ini mengalami penurunan indeks yaitu
berturut-turut sub kelompok transpor
turun sebesar 0,30 persen dan sub
kelompok komunikasi dan pengiriman turun sebesar 0,02 persen. Sementara pada sub
kelompok sarana dan penunjang transpor serta sub kelompok jasa keuangan mengalami
kenaikan indeks tetapi tidak signifikan atau kurang dari 0,01 persen.
Komoditas yang memberikan andil deflasi terbesar pada kelompok ini adalah tarip
angkutan udara dengan andil yang turun dan memberikan andil sebesar -0,0413 persen,
disusul kemudian oleh telepon seluler sebesar -0,0011 persen dan bahan pelumas/oli
dengan andil -0,0001 persen. Sementara komoditas yang memberikan andi inflasi,
diantaranya adalah sepeda dengan andil sebesar 0,0057 persen.
3. Perkembangan Inflasi Kota Serang, Tangerang Dan Cilegon Bulan Oktober 2017
Pada bulan Oktober 2017, perkembangan harga barang dan jasa (inflasi) di tiga kota IHK di
Banten adalah sebagai berikut : Kota Serang 0,15 persen, Kota Tangerang -0,06 persen dan Kota
Cilegon 0,01 persen. Laju inflasi tahun kalendernya adalah Kota Serang 4,43 persen; Kota
Tangerang 2,31 persen dan Kota Cilegon 4,40 persen.
Tabel 3
IHK, Inflasi, Laju Inflasi Kota Serang, Tangerang dan Cilegon
Menurut Kelompok Pengeluaran Bulan Oktober 2017 (2012 = 100)
Serang
Kelompok
Pengeluaran
(1)
Cilegon
Tangerang
IHK
Oktober
2017
Inflasi
Oktober
2017 *)
Inflasi
Tahun
Kalender
**)
IHK
Oktober
2017
Inflasi
Oktober
2017 *)
Inflasi
Tahun
Kalender
**)
IHK
Oktober
2017
Inflasi
Oktober
2017 *)
Inflasi
Tahun
Kalender
**)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
138,91
0,15
4,43
136,70
-0,06
2,31
136,75
0,01
4,40
1. Bahan Makanan
146,42
0,10
2,49
144,46
-0,56
-2,99
147,74
0,20
3,08
2. Makanan Jadi,
Minuman, Rokok
& Tembakau
158,34
0,38
4,18
152,94
0,04
4,41
144,54
-0,17
6,92
3. Perumahan, Air,
Listrik, Gas &
Bahan Bakar
134,10
0,06
9,01
128,27
0,30
3,96
134,44
-0,03
6,53
4. Sandang
112,98
0,14
2,90
113,87
0,14
2,22
121,21
0,04
2,17
5. Kesehatan
128,27
0,22
2,15
138,73
0,23
3,18
125,07
0,12
4,24
6. Pendidikan,
rekreasi dan
olahraga
131,43
0,16
3,80
134,51
0,13
7,52
146,94
0,04
2,27
7. Transpor,
komunikasi &
Jasa Keuangan
129,69
0,01
3,26
130,41
-0,31
1,66
119,51
-0,06
2,70
U M U M
Ket :
*) Persentase perubahan IHK Bulan Oktober 2017 terhadap IHK bulan sebelumnya
**) Persentase perubahan IHK Bulan Oktober 2017 terhadap IHK Bulan Desember 2016
7
Tabel 4
Sumbangan Kelompok Pengeluaran terhadap Inflasi Kota Serang, Tangerang dan Cilegon
Bulan Oktober 2017 (%)
Kelompok Pengeluaran
Serang
Tangerang
Cilegon
(1)
(2)
(3)
(4)
UMUM
0,1546
-0,0593
0,0104
1. Bahan Makanan
0,0197
-0,1197
0,0531
2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau
0,0909
0,0079
-0,0380
3. Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan bakar
0,0116
0,0708
-0,0054
4. Sandang
0,0084
0,0060
0,0021
5. Kesehatan
0,0113
0,0141
0,0047
6. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga
0,0122
0,0112
0,0034
7. Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan
0,0005
-0,0496
-0,0095
Gambar 1
Perkembangan IHK Kota Serang, Tangerang, Cilegon dan Banten (2012=100)
Bulan Oktober 2017
160,00
150,00
140,00
130,00
120,00
110,00
100,00
Umum
Bahan
Makanan
Makanan
Jadi
Perumahan
Sandang
Kesehatan
Pendidikan
Transpor
Serang
138,91
146,42
158,34
134,10
112,98
128,27
131,43
129,69
Tangerang
136,70
144,46
152,94
128,27
113,87
138,73
134,51
130,41
Cilegon
136,75
147,74
144,54
134,44
121,21
125,07
146,94
119,51
Banten
137,04
145,18
152,65
129,95
114,70
135,37
135,68
128,87
Serang
8
Tangerang
Cilegon
Banten
Tabel 5
Perbandingan IHK, Inflasi/Deflasi dan Laju Inflasi 26 Kota
Di Pulau Jawa dan Banten Bulan Oktober 2017
Kota
IHK
Oktober
2016
IHK
September
2017
IHK
Oktober
2017
Inflasi
Oktober
2017 *)
Laju Inflasi
Tahun
Kalender
2017 **)
Inflasi Year
on Year **)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
Jakarta
125,63
126,27
130,02
0,06
2,97
3,49
2.
Bogor
125,11
126,07
130,77
0,26
3,73
4,52
3.
Sukabumi
124,01
125,09
129,23
0,08
3,31
4,21
4.
Bandung
123,84
125,28
128,17
-0,03
2,31
3,50
5.
Cirebon
120,73
121,16
125,53
0,07
3,61
3,98
6.
Bekasi
121,77
123,07
126,22
0,07
2,56
3,65
7.
Depok
123,65
124,35
128,31
-0,19
3,18
3,77
8.
Tasikmalaya
123,49
124,43
128,44
-0,08
3,22
4,01
9.
Cilacap
127,01
127,81
132,15
0,02
3,40
4,05
10.
Purwokerto
121,84
123,23
126,83
0,09
2,92
4,10
11.
Kudus
129,94
131,20
135,39
-0,09
3,19
4,19
12.
Surakarta
121,31
122,41
124,65
0,01
1,83
2,75
13.
Semarang
123,67
124,59
127,88
-0,15
2,64
3,40
14.
Tegal
122,18
122,49
126,46
0,21
3,24
3,50
15.
Yogyakarta
122,39
123,21
126,98
0,16
3,06
3,75
16.
Jember
121,05
122,56
125,62
-0,17
2,50
3,78
17.
Banyuwangi
121,62
122,50
125,21
0,09
2,21
2,95
18.
Sumenep
121,72
123,01
125,93
0,03
2,37
3,46
19.
Kediri
121,48
122,56
125,94
-0,12
2,76
3,67
20.
Malang
125,06
126,35
130,10
0,02
2,97
4,03
21.
Probolinggo
122,05
123,08
125,79
-0,17
2,20
3,06
22.
Madiun
121,57
122,74
127,88
0,14
4,19
5,19
23.
Surabaya
124,75
125,77
129,92
0,05
3,30
4,14
24.
Tangerang
131,99
133,61
136,70
-0,06
2,31
3,57
25.
Cilegon
129,14
130,99
136,75
0,01
4,40
5,89
26.
Serang
132,44
133,02
138,91
0,15
4,43
4,89
27.
BANTEN
131,68
137,06
137,04
-0,02
2,90
4,07
1.
Ket :
*) Persentase perubahan IHK Bulan Oktober 2017 terhadap IHK bulan sebelumnya
**) Persentase perubahan IHK Bulan Oktober 2017 terhadap IHK Bulan Desember 2016
***) Persentase perubahan IHK Bulan Oktober 2017 terhadap IHK Bulan Oktober 2016
Pada bulan Oktober 2017, 17 kota IHK yang ada di pulau jawa mengalami inflasi dan 9
kota lainnya mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Bogor yaitu sebesar yaitu sebesar
0,26 persen, disusul kemudian oleh Tegal sebesar 0,21 persen dan Yogyakarta sebesar 0,16
persen. Sementara untuk kota yang mengalami deflasi, tertinggi terjadi di Depok sebesar 0,19
persen. Kota berikutnya yang mengalami deflasi tertinggi adalah Jember dan Probolinggo,
dengan besaran yang sama yaitu sebesar 0,17 persen.
9
Laju inflasi year on year, tertinggi masih tercatat di Cilegon yaitu sebesar 5,89
persen. Kota berikutnya yang menempati urutan tertinggi adalah Madiun sebesar 5,19
persen, Serang sebesar 4,89 persen, dan Bogor sebesar 4,52 persen. Sedangkan laju inflasi
year on year terendah terjadi di kota Surakarta sebesar 2,75 persen. Berturut-turut
berikutnya adalah Banyuwangi sebesar 2,95 persen, Probolinggo sebesar 3,06 persen dan
Semarang sebesar 3,40 persen.
Diterbitkan oleh:
Badan Pusat Statistik
Provinsi Banten
Jl. Syech Nawawi Al Bantani Kav H1-2,
KP3B, Serang, Banten 42171
Ir. Agoes Soebeno, M.Si.
Kepala BPS Provinsi Banten
Telepon: (0254)267027,
E-mail: [email protected]
Website: http://[email protected]
10
Konten Berita Resmi Statistik dilindungi oleh
Undang-Undang, hak cipta melekat pada Badan
Pusat
Statistik.
Dilarang
mengumumkan,
mendistribusikan, mengomunikasikan, dan/atau
menggandakan sebagian atau seluruh isi tulisan ini
untuk tujuan komersial tanpa izin tertulis dari Badan
Pusat Statistik
PROVINSI BANTEN
Perkembangan Indeks
Harga Konsumen/Inflasi
Pada Bulan
Oktober 2017
Banten Deflasi
Sebesar 0,02
Persen
Memasuki bulan Oktober tahun 2017, harga barangbarang/jasa kebutuhan pokok masyarakat di Banten secara
umum mengalami penurunan. Hal ini terlihat dari turunnya
angka Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 137,06 pada
bulan September menjadi 137,04 pada bulan Oktober atau
terjadi perubahan indeks (deflasi) sebesar 0,02 persen.
Dua dari tujuh kelompok pengeluaran yang ada mengalami
penurunan indeks, yaitu berturut-turut: kelompok bahan
makanan yang turun sebesar 0,36 persen dan kelompok
transpor, komunikasi dan jasa keuangan turun sebesar 0,23
persen. Sementara pada kelompok lainnya mengalami
kenaikan indeks yakni: kelompok perumahan, air, listrik,
gas dan bahan bakar naik sebesar 0,22 persen; kelompok
kesehatan naik sebesar 0,22 persen; kelompok sandang
naik sebesar 0,13 persen; kelompok pendidikan, rekreasi
dan olahraga naik sebesar 0,12 persen; serta kelompok
makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau yang naik
sebesar 0,07persen.
Komoditas yang dominan menyumbang deflasi pada bulan
Oktober ini adalah tarif angkutan udara, bawang putih,
bawang merah, melon, semangka, dan telur ayam ras.
Laju inflasi tahun kalender tercatat sebesar 2,90 persen,
sedangkan inflasi Year on Year (IHK Oktober 2017
terhadap Oktober 2016) tercatat sebesar 4,07 persen
1
1. Pendahuluan
Berdasarkan pemantauan Badan Pusat Statistik terhadap 417 jenis barang dan jasa serta
hasil Survei Biaya Hidup (SBH) tahun 2012 di Kota Serang, Tangerang dan Cilegon baik secara
mingguan, dua mingguan maupun bulanan, diketahui pada bulan Oktober 2017 ini sebanyak 229
komoditas mengalami perubahan harga. Rincian lengkapnya adalah 131 komoditas mengalami
kenaikan harga dan sisanya sebanyak 98 komoditas mengalami penurunan harga.
Hal tersebut diatas menyebabkan deflasi pada Oktober 2017 sebesar 0,02 persen, dengan
penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 137,06 pada bulan September menjadi 137,04
pada bulan Oktober. Kelompok komoditas yang memberikan andil/sumbangan terhadap inflasi
Banten berturut-turut sebagai berikut: kelompok bahan makanan sebesar -0,3633 persen;
kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,0657 persen; kelompok
perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,2215 persen; kelompok sandang sebesar
0,1271 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,2160 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan
olahraga sebesar 0,1192 persen; serta kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan
sebesar -0,2286 persen.
Beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga yang cukup tinggi selama bulan
Oktober 2017 antara lain semangka, bawang putih, cabe rawit, sawi hijau dan tarip angkutan
udara. Sementara komoditas yang mengalami kenaikan harga antara lain adalah sepeda, setrika,
magic com, sepeda anak dan kompor.
Tabel 1
IHK, Inflasi, Laju Inflasi Banten
Menurut Kelompok Pengeluaran Bulan Oktober 2017 (2012= 100)
Kelompok Pengeluaran
IHK
Oktober
2016
IHK
September
2017
IHK
Oktober
2017
Inflasi
Oktober
2017 *)
Laju Inflasi
Tahun
2017 **)
Inflasi
Year on
Year **)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
131,68
137,06
137,04
-0,02
2,90
4,07
1. Bahan Makanan
143,24
145,71
145,18
-0,36
-1,42
1,36
2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau
144,36
152,55
152,65
0,07
4,68
5,74
3. Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar
123,37
129,67
129,95
0,22
5,06
5,33
4. Sandang
112,13
114,55
114,70
0,13
2,31
2,29
5. Kesehatan
130,14
135,08
135,37
0,22
3,16
4,02
6. Pendidikan, rekreasi dan olahraga
127,49
135,52
135,68
0,12
6,19
6,42
7. Transpor, komunikasi & Jasa Keuangan
124,85
129,17
128,87
-0,23
2,02
3,22
U M U M
Ket : *) Persentase perubahan IHK Bulan Oktober 2017 terhadap IHK bulan sebelumnya
**) Persentase perubahan IHK Bulan Oktober 2017 terhadap IHK Bulan Desember 2016
***) Persentase perubahan IHK Bulan Oktober 2017 terhadap IHK Bulan Oktober 2016
2
Tabel 2
Sumbangan Kelompok Pengeluaran terhadap Inflasi Banten
Bulan Oktober 2017
Kelompok Pengeluaran
Andil Inflasi (%)
(1)
(2)
UMUM
-0,0181
1. Bahan Makanan
-0,0762
2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau
0,0143
3. Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan bakar
0,0519
4. Sandang
0,0058
5. Kesehatan
0,0124
6. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga
0,0103
7. Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan
-0,0368
2. Uraian Menurut Kelompok Pengeluaran
2.1. Kelompok Bahan Makanan
IHK Turun 0,36 persen
Andil Inflasi -0,0762 persen
Kelompok/Sub Kelompok
IHK
Inflasi
Laju
Inflasi
Bahan Makanan
145,18
-0,36
-1,42
Padi2an & umbi2an
115,14
0,37
2,91
Daging & Hasilnya
162,53
1,10
-2,55
Ikan Segar
142,83
0,56
6,10
Ikan Diawetkan
156,53
-0,01
7,00
Telur, Susu & Hasilnya
143,89
-0,94
0,57
Sayur-sayuran
175,33
0,29
5,58
Kacang-kacangan
120,03
0,00
1,75
Buah-buahan
166,78
-2,65
11,25
Bumbu-bumbuan
173,49
-3,18
-34,17
Lemak & Minyak
155,21
-0,64
10,18
Bhn Mkn Lainnya
173,50
0,02
10,84
Indeks kelompok bahan makanan
pada bulan Oktober 2017 kembali
mengalami penurunan. Indeks tercatat
sebesar 145,18 dimana pada bulan lalu
tercatat sebesar 145,71 atau turun
sebesar 0,36 persen.
Lima dari sebelas sub kelompok
yang ada pada kelompok ini mengalami
penurunan indeks. Beberapa sub
kelompok yang mengalami penurunan
indeks
diantaranya
adalah
sub
kelompok bumbu-bumbuan turun
sebesar 3,18 persen dan sub kelompok
buah-buahan turun sebesar 2,65
persen. Sedang subkelompok yang
mengalami
kenaikan
indeks
diantaranya adalah sub kelompok
daging dan hasil-hasilnya sebesar 1,10
persen dan subkelompok ikan segar
naik sebesar 0,56 persen.
Dari 109 komoditas yang ada pada kelompok ini, 100 komoditas diantaranya
mengalami koreksi harga. Koreksi harga negatif atau penurunan harga terjadi pada 49 jenis
komoditas. Komoditas yang dominan memberikan andil deflasi yang cukup besar antara
3
lain bawang putih sebesar -0,0396 persen, bawang merah sebesar -0,0280 persen, melon
sebesar -0,0259 persen, semangka sebesar -0,0138 persen dan telur ayam ras sebesar 0,0099 persen. Sedangkan komoditas yang memberikan andil inflasi antara lain: daging
ayam ras sebesar 0,0315 persen, beras sebesar 0,0249 persen, ketimun sebesar 0,0064
persen, tomat buah sebesar 0,0059 persen, dan ikan kembung/ gembung/ banyar/
gembolo/aso-aso sebesar 0,0058 persen.
2.2. Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau
IHK Naik 0,07 persen
Andil Inflasi 0,0143 persen
Indeks Harga Konsumen (IHK)
Kelompok/Sub Kelompok
IHK
Inflasi
kelompok makanan jadi, minuman,
rokok dan tembakau pada bulan ini
Makanan Jadi, Minuman,
152,65
0,07
4,68
mengalami kenaikan dari 152,55 pada
Rokok & Tembakau
bulan lalu menjadi 152,65 pada bulan
Makanan Jadi
149,89
0,09
4,48
Oktober 2017 dengan
perubahan
Minuman Yg Tdk Beralkohol
138,38
-0,10
1,52
sebesar 0,07 persen. Andil inflasi yang
Tembakau & Minuman
diberikan tercatat sebesar 0,0143
172,11
0,10
7,20
beralkohol
persen. Dua dari tiga sub kelompok
yang ada pada kelompok ini mengalami kenaikan indeks yakni berturut-turut: sub
kelompok tembakau dan minuman beralkohol naik sebesar 0,10 persen serta sub
kelompok makanan jadi naik sebesar 0,09 persen. Sementara pada sub kelompok minuman
yang tidak beralkohol turun sebesar 0,10 persen.
Laju
Inflasi
Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi adalah pada komoditas kue
kering berminyak sebesar 0,0082 persen, rokok kretek sebesar 0,0035 persen, teh sebesar
0,0027 persen, dan rokok putih sebesar 0,0019 persen. Sementara komoditas yang
memberikan andil deflasi terbesar adalah minuman ringan dengan andil -0,0029 persen
dan gula pasir dengan andil -0,0019 persen.
2.3. Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar
IHK Naik 0,22 persen
Andil Inflasi 0,0519 persen
Kelompok/Sub Kelompok
IHK
Inflasi
Laju
Inflasi
Perumahan, Air, Listrik, Gas &
Bahan Bakar
129,95
0,22
5,06
Biaya Tempat Tinggal
115,47
-0,01
1,46
Bhn Bakar, Penerangan & Air
170,03
-0,02
14,47
Perlengkapan Rumahtangga
134,50
2,57
3,59
Indeks Harga Konsumen (IHK)
kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas dan
Bahan Bakar mengalami kenaikan dari
129,67 persen pada bulan lalu menjadi
129,95 persen pada bulan Oktober 2017
dengan kenaikan indeks sebesar 0,22
persen.
Dua dari empat sub kelompok yang
ada pada kelompok ini mengalami
kenaikan indeks. Kenaikan indeks terbesar terjadi pada sub kelompok perlengkapan
rumahtangga sebesar 2,57 persen.
Penyelenggaraan RT
4
121,72
0,41
0,83
Secara keseluruhan kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar
memberikan andil inflasi sebesar 0,0519 persen. Komoditas terbesar yang menyumbang
andil inflasi pada kelompok ini adalah komoditas kompor dengan andil sebesar 0,0110
persen dan kipas angin sebesar 0,0083 persen. Sementara komoditas yang memberi andil
deflasi diantaranya adalah semen sebesar -0,0019 persen, bahan bakar rumah tangga
sebesar -0,0015 persen dan sabun cream detergen sebesar -0,0007 persen.
2.4. Kelompok Sandang
IHK Naik 0,13 persen
Andil Inflasi 0,0058 persen
Kelompok/Sub Kelompok
IHK
Inflasi
Laju
Inflasi
Sandang
114,70
0,13
2,31
Sandang Laki-laki
124,87
-0,01
3,38
Indeks Harga Konsumen (IHK)
kelompok Sandang tercatat mengalami
kenaikan indeks sebesar 0,13 persen yakni
114,55 pada bulan lalu menjadi 114,70 pada
bulan Oktober 2017.
Tiga dari empat sub kelompok yang
ada pada
kelompok ini
mengalami
Sandang Anak-anak
114,89
0,11
-0,80
kenaikan indeks, yaitu berturut-turut sub
Brg Pribadi & Sandang
kelompok barang pribadi dan sandang
103,48
0,50
3,16
lainnya
lainnya naik sebesar 0,50 persen, dan sub
kelompok sandang anak-anak naik sebesar 0,11 persen serta sub kelompok sandang
wanita naik sebesaar 0,04 persen. Sementara pada sub kelompok sandang laki-laki
mengalami penurunan sebesar 0,01 persen.
Sandang Wanita
113,22
0,04
3,44
Komoditas yang memberikan andil inflasi pada kelompok ini adalah emas perhiasan
sebesar 0,0037 persen, baju kaos/T-shirt sebesar 0,0008 persen dan celana panjang jeans
sebesar 0,0006 persen. Sementara itu komoditas yang memberikan andil deflasi
diantaranya mukena sebesar -0,0005 persen, dan celana dalam pria sebesar -0,0002
persen.
2.5. Kelompok Kesehatan
IHK Naik 0,22 persen
Andil Inflasi 0,0124 persen
Kelompok/Sub Kelompok
IHK
Inflasi
Laju
Inflasi
Kesehatan
135,37
0,22
3,16
Jasa Kesehatan
134,81
0,00
3,66
Obat-obatan
129,12
0,04
-0,05
Jasa Perawatan Jasmani
191,73
1,82
10,14
Perawatan Jasmani &
Kosmetik
131,67
0,43
3,06
Indeks Harga Konsumen kelompok
kesehatan pada bulan ini mengalami
mengalami kenaikan indeks sebesar 0,22
persen yakni 135,08 pada bulan lalu
menjadi 135,37 pada bulan Oktober 2017.
Ke-empat sub kelompok yang ada
pada kelompok ini mengalami kenaikan
indeks, yang terbesar yaitu sub kelompok
jasa perawatan jasmani naik sebesar 1,82
persen.
5
Dari 38 komoditas yang ada pada kelompok ini, 18 komoditas diantaranya
mengalami koreksi harga. Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi diantaranya
adalah pasta gigi sebesar 0,0068 persen, tarip gunting rambut pria sebesar 0,0043 persen,
dan shampo sebesar 0,0011 persen. Sementara komoditas yang memberikan andil deflasi
yaitu sabun mandi cair sebesar -0,0004 persen, dan hand body lotion dengan andil -0,0003
persen.
2.6. Kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga
IHK Naik 0,12 persen
Andil Inflasi 0,0103 persen
Kelompok/Sub Kelompok
IHK
Inflasi
Laju
Inflasi
Pendidikan, Rekreasi & OR
135,68
0,12
6,19
Jasa Pendidikan
134,40
0,00
8,56
Kursus2/Pelatihan
186,28
0,00
4,79
Indeks Harga Konsumen (IHK)
kelompok pendidikan, rekreasi dan
olah raga naik cukup signifikan dari
135,52 pada bulan lalu menjadi 135,68
pada bulan Oktober 2017, atau naik
sebesar 0,12 persen.
Kelima sub kelompok yang ada
pada kelompok ini mengalami
137,72
0,16
2,20
kenaikan indeks yaitu berturut turut
Rekreasi
123,18
0,64
0,74
sub kelompok rekreasi naik sebesar
Olahraga
156,56
0,00
6,55
0,64 persen dan sub kelompok
perlengkapan/peralatan pendidikan
naik sebesar 0,16 persen. Sementara pada sub kelompok kelompok olahraga, sub
kelompok kursus-kursus/pelatihan dan sub kelompok jasa pendidikan naik tapi tidak
signifikan yaitu kurang dari 0,01 persen.
Perlengkapan/Peralatan
Pendidikan
Secara keseluruhan, kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga pada bulan ini
memberikan andil inflasi terbesar yaitu 0,0103 persen. Komoditas yang memberi andil
inflasi terbesar pada bulan ini adalah televisi berwarna dengan andil 0,0053 persen dan
sepeda anak memberikan andil sebesar 0,0030 persen. Sementara komoditas yang
memberikan andil deflasi adalah pensil hitam yaitu sebesar -0,0001 persen.
2.7. Kelompok Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan
IHK Turun 0,23 persen
Andil Inflasi -0,0368 persen
Kelompok/Sub Kelompok
6
IHK
Inflasi
Laju
Inflasi
Transpor, Komunikasi &
Jasa Keuangan
128,87
-0,23
2,02
Transpor
136,98
-0,30
0,48
Komunikasi & Pengiriman
105,34
-0,02
3,67
Sarana & Penunjang
Transpor
142,21
0,00
14,63
Jasa Keuangan
118,15
0,00
0,14
Indeks Harga Konsumen pada
kelompok
ini
tercatat
mengalami
penurunan sebesar 0,23 persen yakni dari
129,17 pada bulan lalu menjadi 128,87
pada bulan Oktober 2017. Dua dari
empat kelompok yang ada pada kelompok
ini mengalami penurunan indeks yaitu
berturut-turut sub kelompok transpor
turun sebesar 0,30 persen dan sub
kelompok komunikasi dan pengiriman turun sebesar 0,02 persen. Sementara pada sub
kelompok sarana dan penunjang transpor serta sub kelompok jasa keuangan mengalami
kenaikan indeks tetapi tidak signifikan atau kurang dari 0,01 persen.
Komoditas yang memberikan andil deflasi terbesar pada kelompok ini adalah tarip
angkutan udara dengan andil yang turun dan memberikan andil sebesar -0,0413 persen,
disusul kemudian oleh telepon seluler sebesar -0,0011 persen dan bahan pelumas/oli
dengan andil -0,0001 persen. Sementara komoditas yang memberikan andi inflasi,
diantaranya adalah sepeda dengan andil sebesar 0,0057 persen.
3. Perkembangan Inflasi Kota Serang, Tangerang Dan Cilegon Bulan Oktober 2017
Pada bulan Oktober 2017, perkembangan harga barang dan jasa (inflasi) di tiga kota IHK di
Banten adalah sebagai berikut : Kota Serang 0,15 persen, Kota Tangerang -0,06 persen dan Kota
Cilegon 0,01 persen. Laju inflasi tahun kalendernya adalah Kota Serang 4,43 persen; Kota
Tangerang 2,31 persen dan Kota Cilegon 4,40 persen.
Tabel 3
IHK, Inflasi, Laju Inflasi Kota Serang, Tangerang dan Cilegon
Menurut Kelompok Pengeluaran Bulan Oktober 2017 (2012 = 100)
Serang
Kelompok
Pengeluaran
(1)
Cilegon
Tangerang
IHK
Oktober
2017
Inflasi
Oktober
2017 *)
Inflasi
Tahun
Kalender
**)
IHK
Oktober
2017
Inflasi
Oktober
2017 *)
Inflasi
Tahun
Kalender
**)
IHK
Oktober
2017
Inflasi
Oktober
2017 *)
Inflasi
Tahun
Kalender
**)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
138,91
0,15
4,43
136,70
-0,06
2,31
136,75
0,01
4,40
1. Bahan Makanan
146,42
0,10
2,49
144,46
-0,56
-2,99
147,74
0,20
3,08
2. Makanan Jadi,
Minuman, Rokok
& Tembakau
158,34
0,38
4,18
152,94
0,04
4,41
144,54
-0,17
6,92
3. Perumahan, Air,
Listrik, Gas &
Bahan Bakar
134,10
0,06
9,01
128,27
0,30
3,96
134,44
-0,03
6,53
4. Sandang
112,98
0,14
2,90
113,87
0,14
2,22
121,21
0,04
2,17
5. Kesehatan
128,27
0,22
2,15
138,73
0,23
3,18
125,07
0,12
4,24
6. Pendidikan,
rekreasi dan
olahraga
131,43
0,16
3,80
134,51
0,13
7,52
146,94
0,04
2,27
7. Transpor,
komunikasi &
Jasa Keuangan
129,69
0,01
3,26
130,41
-0,31
1,66
119,51
-0,06
2,70
U M U M
Ket :
*) Persentase perubahan IHK Bulan Oktober 2017 terhadap IHK bulan sebelumnya
**) Persentase perubahan IHK Bulan Oktober 2017 terhadap IHK Bulan Desember 2016
7
Tabel 4
Sumbangan Kelompok Pengeluaran terhadap Inflasi Kota Serang, Tangerang dan Cilegon
Bulan Oktober 2017 (%)
Kelompok Pengeluaran
Serang
Tangerang
Cilegon
(1)
(2)
(3)
(4)
UMUM
0,1546
-0,0593
0,0104
1. Bahan Makanan
0,0197
-0,1197
0,0531
2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau
0,0909
0,0079
-0,0380
3. Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan bakar
0,0116
0,0708
-0,0054
4. Sandang
0,0084
0,0060
0,0021
5. Kesehatan
0,0113
0,0141
0,0047
6. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga
0,0122
0,0112
0,0034
7. Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan
0,0005
-0,0496
-0,0095
Gambar 1
Perkembangan IHK Kota Serang, Tangerang, Cilegon dan Banten (2012=100)
Bulan Oktober 2017
160,00
150,00
140,00
130,00
120,00
110,00
100,00
Umum
Bahan
Makanan
Makanan
Jadi
Perumahan
Sandang
Kesehatan
Pendidikan
Transpor
Serang
138,91
146,42
158,34
134,10
112,98
128,27
131,43
129,69
Tangerang
136,70
144,46
152,94
128,27
113,87
138,73
134,51
130,41
Cilegon
136,75
147,74
144,54
134,44
121,21
125,07
146,94
119,51
Banten
137,04
145,18
152,65
129,95
114,70
135,37
135,68
128,87
Serang
8
Tangerang
Cilegon
Banten
Tabel 5
Perbandingan IHK, Inflasi/Deflasi dan Laju Inflasi 26 Kota
Di Pulau Jawa dan Banten Bulan Oktober 2017
Kota
IHK
Oktober
2016
IHK
September
2017
IHK
Oktober
2017
Inflasi
Oktober
2017 *)
Laju Inflasi
Tahun
Kalender
2017 **)
Inflasi Year
on Year **)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
Jakarta
125,63
126,27
130,02
0,06
2,97
3,49
2.
Bogor
125,11
126,07
130,77
0,26
3,73
4,52
3.
Sukabumi
124,01
125,09
129,23
0,08
3,31
4,21
4.
Bandung
123,84
125,28
128,17
-0,03
2,31
3,50
5.
Cirebon
120,73
121,16
125,53
0,07
3,61
3,98
6.
Bekasi
121,77
123,07
126,22
0,07
2,56
3,65
7.
Depok
123,65
124,35
128,31
-0,19
3,18
3,77
8.
Tasikmalaya
123,49
124,43
128,44
-0,08
3,22
4,01
9.
Cilacap
127,01
127,81
132,15
0,02
3,40
4,05
10.
Purwokerto
121,84
123,23
126,83
0,09
2,92
4,10
11.
Kudus
129,94
131,20
135,39
-0,09
3,19
4,19
12.
Surakarta
121,31
122,41
124,65
0,01
1,83
2,75
13.
Semarang
123,67
124,59
127,88
-0,15
2,64
3,40
14.
Tegal
122,18
122,49
126,46
0,21
3,24
3,50
15.
Yogyakarta
122,39
123,21
126,98
0,16
3,06
3,75
16.
Jember
121,05
122,56
125,62
-0,17
2,50
3,78
17.
Banyuwangi
121,62
122,50
125,21
0,09
2,21
2,95
18.
Sumenep
121,72
123,01
125,93
0,03
2,37
3,46
19.
Kediri
121,48
122,56
125,94
-0,12
2,76
3,67
20.
Malang
125,06
126,35
130,10
0,02
2,97
4,03
21.
Probolinggo
122,05
123,08
125,79
-0,17
2,20
3,06
22.
Madiun
121,57
122,74
127,88
0,14
4,19
5,19
23.
Surabaya
124,75
125,77
129,92
0,05
3,30
4,14
24.
Tangerang
131,99
133,61
136,70
-0,06
2,31
3,57
25.
Cilegon
129,14
130,99
136,75
0,01
4,40
5,89
26.
Serang
132,44
133,02
138,91
0,15
4,43
4,89
27.
BANTEN
131,68
137,06
137,04
-0,02
2,90
4,07
1.
Ket :
*) Persentase perubahan IHK Bulan Oktober 2017 terhadap IHK bulan sebelumnya
**) Persentase perubahan IHK Bulan Oktober 2017 terhadap IHK Bulan Desember 2016
***) Persentase perubahan IHK Bulan Oktober 2017 terhadap IHK Bulan Oktober 2016
Pada bulan Oktober 2017, 17 kota IHK yang ada di pulau jawa mengalami inflasi dan 9
kota lainnya mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Bogor yaitu sebesar yaitu sebesar
0,26 persen, disusul kemudian oleh Tegal sebesar 0,21 persen dan Yogyakarta sebesar 0,16
persen. Sementara untuk kota yang mengalami deflasi, tertinggi terjadi di Depok sebesar 0,19
persen. Kota berikutnya yang mengalami deflasi tertinggi adalah Jember dan Probolinggo,
dengan besaran yang sama yaitu sebesar 0,17 persen.
9
Laju inflasi year on year, tertinggi masih tercatat di Cilegon yaitu sebesar 5,89
persen. Kota berikutnya yang menempati urutan tertinggi adalah Madiun sebesar 5,19
persen, Serang sebesar 4,89 persen, dan Bogor sebesar 4,52 persen. Sedangkan laju inflasi
year on year terendah terjadi di kota Surakarta sebesar 2,75 persen. Berturut-turut
berikutnya adalah Banyuwangi sebesar 2,95 persen, Probolinggo sebesar 3,06 persen dan
Semarang sebesar 3,40 persen.
Diterbitkan oleh:
Badan Pusat Statistik
Provinsi Banten
Jl. Syech Nawawi Al Bantani Kav H1-2,
KP3B, Serang, Banten 42171
Ir. Agoes Soebeno, M.Si.
Kepala BPS Provinsi Banten
Telepon: (0254)267027,
E-mail: [email protected]
Website: http://[email protected]
10
Konten Berita Resmi Statistik dilindungi oleh
Undang-Undang, hak cipta melekat pada Badan
Pusat
Statistik.
Dilarang
mengumumkan,
mendistribusikan, mengomunikasikan, dan/atau
menggandakan sebagian atau seluruh isi tulisan ini
untuk tujuan komersial tanpa izin tertulis dari Badan
Pusat Statistik