brsInd 20171002123742
BADAN PUSAT STATISTIK
PROVINSI BANTEN
Perkembangan Indeks
Harga Konsumen/Inflasi
Pada Bulan
September 2017
Inflasi Banten
tercatat sebesar
0,25 Persen
• Memasuki bulan September tahun 2017, harga barangbarang/jasa kebutuhan pokok masyarakat di Banten secara
umum mengalami kenaikan. Hal ini terlihat dari
meningkatnya angka Indeks Harga Konsumen (IHK) dari
136,72 pada bulan Agustus menjadi 137,06 pada bulan
September atau terjadi perubahan indeks (inflasi) sebesar
0,25 persen.
• Lima dari tujuh kelompok pengeluaran yang ada mengalami
kenaikan indeks, yaitu berturut-turut: kelompok makanan
jadi, minuman, rokok dan tembakau naik sebesar 0,22
persen; kelompok sandang naik sebesar 0,12 persen;
kelompok kesehatan naik namun kurang dari 0,01 persen;
kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga naik sebesar
3,95 persen; dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa
keuangan naik sebesar 0,04 persen. Sementara pada
kelompok lainnya mengalami penurunan indeks yakni:
kelompok bahan makanan yang turun sebesar 0,76 persen
serta kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar
yang turun namun kurang dari 0,01persen.
• Komoditas yang dominan menyumbang inflasi pada bulan
ini adalah biaya kuliah, mie, beras, melon, minyak goreng,
dan tarif angkutan udara.
• Laju inflasi tahun kalender tercatat sebesar 2,92 persen,
sedangkan inflasi Year on Year (IHK September 2017
terhadap September 2016) tercatat sebesar 4,17 persen
1
1. Pendahuluan
Berdasarkan pemantauan Badan Pusat Statistik terhadap 417 jenis barang dan jasa serta
hasil Survei Biaya Hidup (SBH) tahun 2012 di Kota Serang, Tangerang dan Cilegon baik secara
mingguan, dua mingguan maupun bulanan, diketahui pada bulan September 2017 ini sebanyak
227 komoditas mengalami perubahan harga. Rincian lengkapnya adalah 137 komoditas
mengalami kenaikan harga dan sisanya sebanyak 90 komoditas mengalami penurunan harga.
Hal tersebut diatas menyebabkan inflasi pada September 2017 sebesar 0,25 persen, dengan
penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 136,72 pada bulan Agustus menjadi 137,06 pada
bulan September. Kelompok komoditas yang memberikan andil/sumbangan terhadap inflasi
Banten berturut-turut sebagai berikut: kelompok bahan makanan sebesar -0,1635 persen;
kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,0488 persen; kelompok
perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar -0,0013 persen; kelompok sandang sebesar
0,0060 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,0006; kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga
sebesar 0,3520 persen; serta kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,0055
persen.
Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga yang cukup tinggi selama bulan
September 2017 antara jengkol, biaya kuliah, batu bateray, garam, daun bawang, besi beton dan
anggur. Sementara komoditas yang mengalami penurunan harga antara lain adalah labu
siam/jipang, bawang merah, kacang panjang, kol putih/kubis dan cabe rawit.
Tabel 1
IHK, Inflasi, Laju Inflasi Banten
Menurut Kelompok Pengeluaran Bulan September 2017 (2012= 100)
Kelompok Pengeluaran
IHK
September
2016
IHK
Agustus
2017
IHK
September
2017
Inflasi
September
2017 *)
Laju Inflasi
Tahun
2017 **)
Inflasi
Year on
Year **)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
131.57
136.72
137.06
0.25
2.92
4.17
1. Bahan Makanan
143.45
146.83
145.71
-0.76
-1.06
1.58
2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau
144.02
152.21
152.55
0.22
4.61
5.92
3. Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar
122.83
129.67
129.67
0.00
4.83
5.57
4. Sandang
112.18
114.41
114.55
0.12
2.18
2.12
5. Kesehatan
130.01
135.08
135.08
0.00
2.93
3.90
6. Pendidikan, rekreasi dan olahraga
127.49
130.37
135.52
3.95
6.07
6.30
7. Transpor, komunikasi & Jasa Keuangan
125.14
129.12
129.17
0.04
2.26
3.22
U M U M
Ket : *) Persentase perubahan IHK Bulan September 2017 terhadap IHK bulan sebelumnya
**) Persentase perubahan IHK Bulan September 2017 terhadap IHK Bulan Desember 2016
***) Persentase perubahan IHK Bulan September 2017 terhadap IHK Bulan September 2016
2
Tabel 2
Sumbangan Kelompok Pengeluaran terhadap Inflasi Banten
Bulan September 2017
Kelompok Pengeluaran
Andil Inflasi (%)
(1)
(2)
UMUM
0.2480
1. Bahan Makanan
-0.1635
2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau
0.0488
3. Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan bakar
-0.0013
4. Sandang
0.0060
5. Kesehatan
0.0006
6. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga
0.3520
7. Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan
0.0055
2. Uraian Menurut Kelompok Pengeluaran
2.1. Kelompok Bahan Makanan
IHK Turun 0,76 persen
Andil Inflasi -0,1635 persen
Kelompok/Sub Kelompok
IHK
Inflasi
Laju
Inflasi
Bahan Makanan
145.71
-0.76
-1.06
Padi2an & umbi2an
114.72
0.72
2.53
Daging & Hasilnya
160.77
-1.18
-3.61
Ikan Segar
142.03
-0.35
5.51
Ikan Diawetkan
156.54
0.30
7.01
Telur, Susu & Hasilnya
145.24
-1.25
1.52
Sayur-sayuran
174.82
-2.23
5.27
Kacang-kacangan
120.03
1.04
1.74
Buah-buahan
171.33
2.29
14.28
Bumbu-bumbuan
179.18
-6.27
-32.01
Lemak & Minyak
156.21
0.96
10.89
Bhn Mkn Lainnya
173.47
0.31
10.82
Indeks kelompok bahan makanan
pada bulan September 2017 kembali
mengalami penurunan. Indeks tercatat
sebesar 145,71 dimana pada bulan lalu
tercatat sebesar 146,83 atau turun
sebesar 0,76 persen.
Lima dari sebelas sub kelompok
yang ada pada kelompok ini mengalami
penurunan indeks. Beberapa sub
kelompok yang mengalami penurunan
indeks
diantaranya
adalah
sub
kelompok bumbu-bumbuan turun
sebesar 6,27 persen dan sub kelompok
sayur-sayuran turun sebesar 2,33
persen. Sedang subkelompok yang
mengalami kenaikan indeks diantaranya
adalah sub kelompok buah-buahan
sebesar 2,29 persen dan subkelompok
kacang-kacangan naik sebesar 1,04
persen.
Dari 109 komoditas yang ada pada kelompok ini, 101 komoditas diantaranya
mengalami koreksi harga. Koreksi harga negatif atau penurunan harga terjadi pada 48 jenis
komoditas. Komoditas yang dominan memberikan andil deflasi yang cukup besar antara lain
3
bawang merah sebesar -0,0536 persen, cabe merah sebesar -0,0497 persen, telur ayam ras
sebesar -0,0471 persen, daging ayam ras sebesar -0,0367 dan bawang putih sebesar -0,0318
persen. Sedangkan komoditas yang memberikan andil inflasi antara lain: beras sebesar
0,0282 persen, buah melon sebesar 0,0237 persen, minyak goreng sebesar 0,0160 persen,
daun bawang sebesar 0,0104 persen dan pepaya sebesar 0,0103 persen.
2.2. Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau
IHK Naik 0,22 persen
Andil Inflasi 0,0488 persen
Kelompok/Sub Kelompok
IHK
Inflasi
Laju Inflasi
Makanan Jadi, Minuman,
Rokok & Tembakau
152.55
0.22
4.61
Makanan Jadi
149.74
0.37
4.39
Minuman Yg Tdk Beralkohol
138.51
-0.07
1.62
Tembakau & Minuman
beralkohol
171.94
0.15
7.10
Indeks Harga Konsumen (IHK)
kelompok makanan jadi, minuman,
rokok dan tembakau pada bulan ini
mengalami kenaikan dari 152,21 pada
bulan lalu menjadi 152,55 pada bulan
September 2017 dengan perubahan
sebesar 0,22 persen. Andil inflasi yang
diberikan tercatat sebesar 0,0488
persen.
Dua dari tiga sub kelompok yang ada pada kelompok ini mengalami kenaikan indeks
yakni berturut-turut: sub kelompok makanan jadi naik sebesar 0,37 persen serta sub
kelompok tembakau dan minuman beralkohol naik sebesar 0,15 persen. Sementara pada
sub kelompok minuman yang tidak beralkohol turun sebesar 0,07 persen.
Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi adalah pada komoditas mie
sebesar 0,0343 persen, makanan ringan/snack sebesar 0,0098 persen, rokok kretek filter
sebesar 0,0039 persen, dan rokok putih sebesar 0,0029 persen. Sementara komoditas yang
memberikan andil deflasi terbesar adalah wafer dengan andil -0,0050 persen dan kopi bubuk
dengan andil -0,0030 persen.
2.3. Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar
IHK Turun (namun kurang dari 0,01 persen)
Andil Inflasi -0,0013 persen
Indeks Harga Konsumen (IHK)
kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas dan
Bahan Bakar mengalami penurunan yang
tidak begitu signifikan sehingga indeksnya
cenderung tetap yaitu sebesar 129,67
pada bulan September 2017.
Dua dari empat sub kelompok yang
ada pada kelompok ini mengalami
penurunan indeks. Penurunan indeks
4
Kelompok/Sub Kelompok
IHK
Inflasi
Laju
Inflasi
Perumahan, Air, Listrik, Gas &
Bahan Bakar
129.67
0.00
4.83
Biaya Tempat Tinggal
115.48
0.08
1.47
Bhn Bakar, Penerangan & Air
170.06
0.04
14.49
Perlengkapan Rumahtangga
131.12
-0.01
0.99
Penyelenggaraan RT
121.23
-0.48
0.42
terbesar terjadi pada sub kelompok penyelenggaraan rumahtangga sebesar -0,48 persen.
Secara keseluruhan kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar
memberikan andil inflasi sebesar -0,0013 persen. Komoditas terbesar yang menyumbang
andil deflasi pada kelompok ini adalah komoditas sabun detergen bubuk dengan andil
sebesar -0,0084 persen. Sementara komoditas yang memberi andil inflasi diantaranya
adalah besi beton sebesar 0,0113 persen, batu bateray sebesar 0,0020 persen dan upah
pembantu rumahtangga sebesar 0,0019 persen
2.4. Kelompok Sandang
IHK Naik 0,12 persen
Andil Inflasi 0,0060 persen
Indeks Harga Konsumen (IHK)
Kelompok/Sub Kelompok
IHK
Inflasi Laju Inflasi
kelompok Sandang tercatat mengalami
kenaikan indeks sebesar 0,12 persen
Sandang
114.55
0.12
2.18
yakni 114,41 pada bulan lalu menjadi
114,55 pada bulan September 2017. Dua
Sandang Laki-laki
124.88
0.04
3.39
dari empat sub kelompok yang ada pada
Sandang Wanita
113.18
-0.02
3.40
kelompok ini mengalami kenaikan
Sandang Anak-anak
114.76
-0.10
-0.91
indeks,
yaitu berturut-turut
sub
kelompok sandang laki-laki naik sebesar
Brg Pribadi & Sandang
102.96
0.77
2.65
lainnya
0,04 persen, dan sub kelompok barang
pribadi dan sandang lainnya naik sebesar
0,77 persen. Sementara pada sub kelompok sandang wanita mengalami penurunan sebesar
0,02 persen dan pada sub kelompok sandang anak-anak turun sebesar 0,10 persen.
Komoditas yang memberikan andil inflasi pada kelompok ini adalah emas perhiasan
sebesar 0,0065 persen, sepatu anak sebesar 0,0006 persen dan celana pendek pria sebesar
0,0002 persen. Sementara itu komoditas yang memberikan andil deflasi diantaranya baju
muslim anak sebesar -0,0018 persen, dan mukena sebesar -0,0004 persen.
2.5. Kelompok Kesehatan
IHK Naik (namun kurang dari 0,01 persen)
Andil Inflasi 0,0006 persen
Indeks Harga Konsumen kelompok
kesehatan pada bulan ini mengalami
mengalami kenaikan yang tidak begitu
signifikan sehingga indeksnya cenderung
tetap yaitu sebesar 135,08 pada bulan
September 2017.
Dua dari empat sub kelompok yang
ada pada kelompok ini mengalami
kenaikan indeks yaitu berturut-turut sub
Inflasi
Laju
Inflasi
Kelompok/Sub Kelompok
IHK
Kesehatan
135.08
0.00
2.93
Jasa Kesehatan
134.81
0.02
3.66
Obat-obatan
129.08
0.04
-0.09
Jasa Perawatan Jasmani
188.29
0.00
8.17
Perawatan Jasmani &
Kosmetik
131.11
-0.02
2.62
5
kelompok jasa kesehatan naik sebesar 0,02 persen, sub kelompok obat-obatan naik sebesar
0,04 persen.
Pada sub kelompok lainnya yaitu subkelompok perawatan jasmani dan kosmetik turun
sebesar 0,02 persen. Sementara pada subkelompok jasa perawatan jasmani tidak mengalami
perubahan indeks.
Dari 38 komoditas yang ada pada kelompok ini, 21 komoditas diantaranya mengalami
koreksi harga. Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi diantaranya adalah parfum
sebesar 0,0006 persen, ongkos bidan sebesar 0,0005 persen, dan hand body lotion sebesar
0,0003 persen. Sementara komoditas yang memberikan andil deflasi yaitu sabun mandi cair
sebesar -0,0007 persen, dan pasta gigi dengan andil -0,0006 persen.
2.6. Kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga
IHK Naik 3,95 persen
Andil Inflasi 0,3520 persen
Inflasi
Laju
Inflasi
Kelompok/Sub Kelompok
IHK
Pendidikan, Rekreasi & OR
135.52
3.95
6.07
Jasa Pendidikan
134.40
6.16
8.56
Kursus2/Pelatihan
186.28
0.43
4.79
Indeks Harga Konsumen (IHK)
kelompok pendidikan, rekreasi dan olah
raga naik cukup signifikan dari 130,37
pada bulan lalu menjadi 135,52 pada
bulan September 2017, atau naik
sebesar 3,95 persen.
Empat dari lima sub kelompok
yang ada pada kelompok ini mengalami
Rekreasi
122.40
0.20
0.10
kenaikan indeks yaitu berturut turut sub
kelompok jasa pendidikan naik sebesar
Olahraga
156.56
0.05
6.55
6,16 persen, sub kelompok kursuskursus/ pelatihan naik sebesar 0,43 persen, sub kelompok rekreasi naik sebesar 0,20 persen
dan sub kelompok kelompok olahraga naik sebesar 0,05 persen. Sementara pada sub
perlengkapan/peralatan pendidikan mengalami penurunan indeks sebesar 0,43 persen.
Perlengkapan/Peralatan
Pendidikan
137.51
-0.43
2.04
Secara keseluruhan, kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga pada bulan ini
memberikan andil inflasi terbesar yaitu 0,3520 persen. Komoditas yang memberi andil inflasi
terbesar pada bulan ini adalah biaya kuliah (akademi/perguruan tinggi) dengan andil 0,3510
persen. Sementara komoditas yang memberikan andil deflasi adalah laptop/notebook yaitu
sebesar -0,0050 persen dan tas sekolah sebesar -0,0003 persen.
2.7. Kelompok Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan
IHK Naik 0,04 persen
Andil Inflasi 0,0055 persen
Indeks Harga Konsumen pada kelompok ini tercatat mengalami kenaikan sebesar 0,04
persen yakni dari 129,12 pada bulan lalu menjadi 129,17 pada bulan September 2017. Dua
dari empat kelompok yang ada pada kelompok ini mengalami kenaikan indeks yaitu berturut-
6
Kelompok/Sub Kelompok
IHK
Inflasi
turut sub kelompok transpor naik sebesar
0,15 persen dan sub kelompok sarana
dan penunjang transpor naik sebesar 0,17
persen.
Laju
Inflasi
Transpor, Komunikasi & Jasa
Keuangan
129.17
0.04
2.26
Transpor
137.40
0.15
0.79
Komunikasi & Pengiriman
105.36
-0.45
3.69
Sarana & Penunjang Transpor
142.21
0.17
14.63
Jasa Keuangan
118.15
0.00
0.14
Pada sub kelompok komunikasi
dan pengiriman mengalami penurunan
indeks sebesar 0,45 persen. Sementara
pada sub kelompok jasa keuangan tidak
mengalami penurunan indeks.
Komoditas yang memberikan andil inflasi terbesar pada kelompok ini adalah tarip
angkutan udara dengan andil sebesar 0,0129 persen, disusul kemudian oleh sepeda sebesar
0,0027 persen dan cuci kendaraan dengan andil 0,0023 persen. Sementara komoditas yang
memberikan andi deflasi, diantaranya adalah telepon seluler dengan andil sebesar -0,0141
persen.
3. Perkembangan Inflasi Kota Serang, Tangerang Dan Cilegon Bulan September 2017
Pada bulan September 2017, perkembangan harga barang dan jasa (inflasi) di tiga kota IHK
di Banten adalah sebagai berikut : Kota Serang 0,04 persen, Kota Tangerang 0,32 persen dan Kota
Cilegon 0,12 persen. Laju inflasi tahun kalendernya adalah Kota Serang 4,27 persen; Kota
Tangerang 2,37 persen dan Kota Cilegon 4,39 persen.
Tabel 3
IHK, Inflasi, Laju Inflasi Kota Serang, Tangerang dan Cilegon
Menurut Kelompok Pengeluaran Bulan September 2017 (2012 = 100)
Serang
Cilegon
Tangerang
Inflasi
Tahun
Kalender
**)
(4)
Inflasi
Tahun
Kalender
**)
(7)
Inflasi
Tahun
Kalender
**)
(10)
Kelompok
Pengeluaran
IHK
September
2017
Inflasi
September
2017 *)
(1)
(2)
(3)
U M U M
138.70
0.04
4.27
136.78
0.32
2.37
136.74
0.12
4.39
146.28
-0.10
2.39
145.28
-0.95
-2.44
147.44
-0.47
2.87
157.74
0.04
3.78
152.88
0.09
4.37
144.79
1.21
7.10
134.02
0.07
8.94
127.88
-0.01
3.65
134.48
-0.07
6.56
4. Sandang
112.82
0.30
2.75
113.71
0.14
2.07
121.16
-0.16
2.12
5. Kesehatan
127.99
0.04
4.96
138.41
-0.01
2.94
124.92
-0.13
4.12
131.22
0.04
3.63
134.34
5.63
7.39
146.88
-0.03
2.23
129.68
-0.79
-5.44
130.81
0.04
1.97
119.58
0.00
2.76
1. Bahan Makanan
2. Makanan Jadi,
Minuman,
Rokok &
Tembakau
3. Perumahan, Air,
Listrik, Gas &
Bahan Bakar
6. Pendidikan,
rekreasi dan
olahraga
7. Transpor,
komunikasi &
Jasa Keuangan
Ket :
IHK
September
2017
Inflasi
September
2017 *)
(5)
(6)
IHK
September
2017
Inflasi
September
2017 *)
(8)
(9)
*) Persentase perubahan IHK Bulan September 2017 terhadap IHK bulan sebelumnya
**) Persentase perubahan IHK Bulan September 2017 terhadap IHK Bulan Desember 2016
7
Tabel 4
Sumbangan Kelompok Pengeluaran terhadap Inflasi Kota Serang, Tangerang dan Cilegon
Bulan September 2017 (%)
Kelompok Pengeluaran
Serang
Tangerang
Cilegon
(1)
(2)
(3)
(4)
UMUM
0.0413
0.3152
0.1158
1. Bahan Makanan
-0.0211
-0.2010
-0.1207
2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau
0.0088
0.0179
0.2642
3. Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan bakar
0.0142
-0.0026
-0.0118
4. Sandang
0.0182
0.0061
-0.0087
5. Kesehatan
0.0105
-0.0005
-0.0050
6. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga
0.0026
0.4894
-0.0022
7. Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan
0.0081
0.0059
0.0000
Gambar 1
Perkembangan IHK Kota Serang, Tangerang, Cilegon dan Banten (2012=100)
Bulan September 2017
160.000
150.000
140.000
130.000
120.000
110.000
100.000
Serang
Tangerang
Umum
Bahan
Makanan
Makanan
Jadi
Perumahan
Sandang
Kesehatan
Pendidikan
Transpor
138.700
146.280
157.740
134.020
112.820
127.990
131.220
129.680
137
145
153
128
114
138
134
131
Cilegon
137
147
145
134
121
125
147
120
Banten
137.062
145.713
152.548
129.665
114.553
135.081
135.516
129.169
Serang
8
Tangerang
Cilegon
Banten
Tabel 5
Perbandingan IHK, Inflasi/Deflasi dan Laju Inflasi 26 Kota
Di Pulau Jawa dan Banten Bulan September 2017
Kota
IHK
September
2016
IHK Agustus
2017
IHK
September
2017
Inflasi
September
2017 *)
Laju Inflasi
Tahun
Kalender
2017 **)
Inflasi Year
on Year **)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
Jakarta
125.32
129.88
129.94
0.05
2.91
3.69
2.
Bogor
124.37
129.66
130.43
0.59
3.46
4.87
3.
Sukabumi
123.99
129.15
129.13
-0.02
3.23
4.15
4.
Bandung
123.67
128.07
128.21
0.11
2.34
3.67
5.
Cirebon
120.61
125.61
125.44
-0.14
3.53
4.00
6.
Bekasi
121.86
125.80
126.13
0.26
2.49
3.50
7.
Depok
123.64
128.55
128.56
0.01
3.39
3.98
8.
Tasikmalaya
123.44
128.23
128.54
0.24
3.30
4.13
9.
Cilacap
126.96
131.79
132.12
0.25
3.37
4.06
10.
Purwokerto
121.81
126.78
126.71
-0.06
2.82
4.02
11.
Kudus
129.7
135.38
135.51
0.10
3.29
4.48
12.
Surakarta
121.43
124.72
124.64
-0.06
1.82
2.64
13.
Semarang
123.6
127.63
128.07
0.34
2.79
3.62
14.
Tegal
121.91
126.04
126.19
0.12
3.02
3.51
15.
Yogyakarta
122.33
126.61
126.78
0.13
2.90
3.64
16.
Jember
121.37
125.76
125.83
0.06
2.67
3.67
17.
Banyuwangi
121.84
125.12
125.10
-0.02
2.12
2.68
18.
Sumenep
121.78
125.85
125.89
0.03
2.34
3.37
19.
Kediri
121.58
125.70
126.09
0.31
2.88
3.71
20.
Malang
125.31
130.01
130.07
0.05
2.94
3.80
21.
Probolinggo
122.31
125.86
126.00
0.11
2.37
3.02
22.
Madiun
121.65
127.55
127.70
0.12
4.04
4.97
23.
Surabaya
124.88
129.51
129.85
0.26
3.24
3.98
24.
Tangerang
131.9
136.35
136.78
0.32
2.37
3.70
25.
Cilegon
129.06
136.58
136.74
0.12
4.39
5.95
26.
Serang
132.21
138.64
138.70
0.04
4.27
4.91
27.
BANTEN
131,57
136.72
137.06
0.25
2.92
4.17
1.
Ket :
*) Persentase perubahan IHK Bulan September 2017 terhadap IHK bulan sebelumnya
**) Persentase perubahan IHK Bulan September 2017 terhadap IHK Bulan Desember 2016
***) Persentase perubahan IHK Bulan September 2017 terhadap IHK Bulan September 2016
Pada bulan September 2017, 21 kota IHK yang ada di pulau jawa mengalami inflasi dan
6 kota lainnya mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Bogor yaitu sebesar yaitu sebesar
0,59 persen, disusul kemudian oleh Semarang sebesar 0,34 persen dan Tangerang sebesar 0,32
persen. Sementara untuk kota yang mengalami deflasi, tertinggi terjadi di Cirebon sebesar 0,14
persen. Kota berikutnya yang mengalami deflasi tertinggi adalah Surakarta dan Purwokerto,
dengan besaran yang sama yaitu sebesar 0,06 persen.
9
Laju inflasi year on year, tertinggi masih tercatat di Cilegon yaitu sebesar 5,95 persen.
Kota berikutnya yang menempati urutan tertinggi adalah Madiun sebesar 4,97 persen, Serang
sebesar 4,91 persen, dan Bogor sebesar 4,87 persen. Sedangkan laju inflasi year on year
terendah terjadi di kota Surakarta sebesar 2,64 persen. Berturut-turut berikutnya adalah
Banyuwangi sebesar 2,68 persen, Probolinggo sebesar 3,02 persen dan Sumenep sebesar 3,37
persen.
Diterbitkan oleh:
Badan Pusat Statistik
Provinsi Banten
Jl. Syech Nawawi Al Bantani Kav H1-2,
KP3B, Serang, Banten 42171
Ir. Agoes Soebeno, M.Si.
Kepala BPS Provinsi Banten
Telepon: (0254)267027,
E-mail: pst3600@bps.go.id
Website: http://banten@bps.go.id
10
Konten Berita Resmi Statistik dilindungi oleh
Undang-Undang, hak cipta melekat pada Badan
Pusat
Statistik.
Dilarang
mengumumkan,
mendistribusikan, mengomunikasikan, dan/atau
menggandakan sebagian atau seluruh isi tulisan ini
untuk tujuan komersial tanpa izin tertulis dari Badan
Pusat Statistik
PROVINSI BANTEN
Perkembangan Indeks
Harga Konsumen/Inflasi
Pada Bulan
September 2017
Inflasi Banten
tercatat sebesar
0,25 Persen
• Memasuki bulan September tahun 2017, harga barangbarang/jasa kebutuhan pokok masyarakat di Banten secara
umum mengalami kenaikan. Hal ini terlihat dari
meningkatnya angka Indeks Harga Konsumen (IHK) dari
136,72 pada bulan Agustus menjadi 137,06 pada bulan
September atau terjadi perubahan indeks (inflasi) sebesar
0,25 persen.
• Lima dari tujuh kelompok pengeluaran yang ada mengalami
kenaikan indeks, yaitu berturut-turut: kelompok makanan
jadi, minuman, rokok dan tembakau naik sebesar 0,22
persen; kelompok sandang naik sebesar 0,12 persen;
kelompok kesehatan naik namun kurang dari 0,01 persen;
kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga naik sebesar
3,95 persen; dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa
keuangan naik sebesar 0,04 persen. Sementara pada
kelompok lainnya mengalami penurunan indeks yakni:
kelompok bahan makanan yang turun sebesar 0,76 persen
serta kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar
yang turun namun kurang dari 0,01persen.
• Komoditas yang dominan menyumbang inflasi pada bulan
ini adalah biaya kuliah, mie, beras, melon, minyak goreng,
dan tarif angkutan udara.
• Laju inflasi tahun kalender tercatat sebesar 2,92 persen,
sedangkan inflasi Year on Year (IHK September 2017
terhadap September 2016) tercatat sebesar 4,17 persen
1
1. Pendahuluan
Berdasarkan pemantauan Badan Pusat Statistik terhadap 417 jenis barang dan jasa serta
hasil Survei Biaya Hidup (SBH) tahun 2012 di Kota Serang, Tangerang dan Cilegon baik secara
mingguan, dua mingguan maupun bulanan, diketahui pada bulan September 2017 ini sebanyak
227 komoditas mengalami perubahan harga. Rincian lengkapnya adalah 137 komoditas
mengalami kenaikan harga dan sisanya sebanyak 90 komoditas mengalami penurunan harga.
Hal tersebut diatas menyebabkan inflasi pada September 2017 sebesar 0,25 persen, dengan
penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 136,72 pada bulan Agustus menjadi 137,06 pada
bulan September. Kelompok komoditas yang memberikan andil/sumbangan terhadap inflasi
Banten berturut-turut sebagai berikut: kelompok bahan makanan sebesar -0,1635 persen;
kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,0488 persen; kelompok
perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar -0,0013 persen; kelompok sandang sebesar
0,0060 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,0006; kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga
sebesar 0,3520 persen; serta kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,0055
persen.
Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga yang cukup tinggi selama bulan
September 2017 antara jengkol, biaya kuliah, batu bateray, garam, daun bawang, besi beton dan
anggur. Sementara komoditas yang mengalami penurunan harga antara lain adalah labu
siam/jipang, bawang merah, kacang panjang, kol putih/kubis dan cabe rawit.
Tabel 1
IHK, Inflasi, Laju Inflasi Banten
Menurut Kelompok Pengeluaran Bulan September 2017 (2012= 100)
Kelompok Pengeluaran
IHK
September
2016
IHK
Agustus
2017
IHK
September
2017
Inflasi
September
2017 *)
Laju Inflasi
Tahun
2017 **)
Inflasi
Year on
Year **)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
131.57
136.72
137.06
0.25
2.92
4.17
1. Bahan Makanan
143.45
146.83
145.71
-0.76
-1.06
1.58
2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau
144.02
152.21
152.55
0.22
4.61
5.92
3. Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar
122.83
129.67
129.67
0.00
4.83
5.57
4. Sandang
112.18
114.41
114.55
0.12
2.18
2.12
5. Kesehatan
130.01
135.08
135.08
0.00
2.93
3.90
6. Pendidikan, rekreasi dan olahraga
127.49
130.37
135.52
3.95
6.07
6.30
7. Transpor, komunikasi & Jasa Keuangan
125.14
129.12
129.17
0.04
2.26
3.22
U M U M
Ket : *) Persentase perubahan IHK Bulan September 2017 terhadap IHK bulan sebelumnya
**) Persentase perubahan IHK Bulan September 2017 terhadap IHK Bulan Desember 2016
***) Persentase perubahan IHK Bulan September 2017 terhadap IHK Bulan September 2016
2
Tabel 2
Sumbangan Kelompok Pengeluaran terhadap Inflasi Banten
Bulan September 2017
Kelompok Pengeluaran
Andil Inflasi (%)
(1)
(2)
UMUM
0.2480
1. Bahan Makanan
-0.1635
2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau
0.0488
3. Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan bakar
-0.0013
4. Sandang
0.0060
5. Kesehatan
0.0006
6. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga
0.3520
7. Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan
0.0055
2. Uraian Menurut Kelompok Pengeluaran
2.1. Kelompok Bahan Makanan
IHK Turun 0,76 persen
Andil Inflasi -0,1635 persen
Kelompok/Sub Kelompok
IHK
Inflasi
Laju
Inflasi
Bahan Makanan
145.71
-0.76
-1.06
Padi2an & umbi2an
114.72
0.72
2.53
Daging & Hasilnya
160.77
-1.18
-3.61
Ikan Segar
142.03
-0.35
5.51
Ikan Diawetkan
156.54
0.30
7.01
Telur, Susu & Hasilnya
145.24
-1.25
1.52
Sayur-sayuran
174.82
-2.23
5.27
Kacang-kacangan
120.03
1.04
1.74
Buah-buahan
171.33
2.29
14.28
Bumbu-bumbuan
179.18
-6.27
-32.01
Lemak & Minyak
156.21
0.96
10.89
Bhn Mkn Lainnya
173.47
0.31
10.82
Indeks kelompok bahan makanan
pada bulan September 2017 kembali
mengalami penurunan. Indeks tercatat
sebesar 145,71 dimana pada bulan lalu
tercatat sebesar 146,83 atau turun
sebesar 0,76 persen.
Lima dari sebelas sub kelompok
yang ada pada kelompok ini mengalami
penurunan indeks. Beberapa sub
kelompok yang mengalami penurunan
indeks
diantaranya
adalah
sub
kelompok bumbu-bumbuan turun
sebesar 6,27 persen dan sub kelompok
sayur-sayuran turun sebesar 2,33
persen. Sedang subkelompok yang
mengalami kenaikan indeks diantaranya
adalah sub kelompok buah-buahan
sebesar 2,29 persen dan subkelompok
kacang-kacangan naik sebesar 1,04
persen.
Dari 109 komoditas yang ada pada kelompok ini, 101 komoditas diantaranya
mengalami koreksi harga. Koreksi harga negatif atau penurunan harga terjadi pada 48 jenis
komoditas. Komoditas yang dominan memberikan andil deflasi yang cukup besar antara lain
3
bawang merah sebesar -0,0536 persen, cabe merah sebesar -0,0497 persen, telur ayam ras
sebesar -0,0471 persen, daging ayam ras sebesar -0,0367 dan bawang putih sebesar -0,0318
persen. Sedangkan komoditas yang memberikan andil inflasi antara lain: beras sebesar
0,0282 persen, buah melon sebesar 0,0237 persen, minyak goreng sebesar 0,0160 persen,
daun bawang sebesar 0,0104 persen dan pepaya sebesar 0,0103 persen.
2.2. Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau
IHK Naik 0,22 persen
Andil Inflasi 0,0488 persen
Kelompok/Sub Kelompok
IHK
Inflasi
Laju Inflasi
Makanan Jadi, Minuman,
Rokok & Tembakau
152.55
0.22
4.61
Makanan Jadi
149.74
0.37
4.39
Minuman Yg Tdk Beralkohol
138.51
-0.07
1.62
Tembakau & Minuman
beralkohol
171.94
0.15
7.10
Indeks Harga Konsumen (IHK)
kelompok makanan jadi, minuman,
rokok dan tembakau pada bulan ini
mengalami kenaikan dari 152,21 pada
bulan lalu menjadi 152,55 pada bulan
September 2017 dengan perubahan
sebesar 0,22 persen. Andil inflasi yang
diberikan tercatat sebesar 0,0488
persen.
Dua dari tiga sub kelompok yang ada pada kelompok ini mengalami kenaikan indeks
yakni berturut-turut: sub kelompok makanan jadi naik sebesar 0,37 persen serta sub
kelompok tembakau dan minuman beralkohol naik sebesar 0,15 persen. Sementara pada
sub kelompok minuman yang tidak beralkohol turun sebesar 0,07 persen.
Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi adalah pada komoditas mie
sebesar 0,0343 persen, makanan ringan/snack sebesar 0,0098 persen, rokok kretek filter
sebesar 0,0039 persen, dan rokok putih sebesar 0,0029 persen. Sementara komoditas yang
memberikan andil deflasi terbesar adalah wafer dengan andil -0,0050 persen dan kopi bubuk
dengan andil -0,0030 persen.
2.3. Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar
IHK Turun (namun kurang dari 0,01 persen)
Andil Inflasi -0,0013 persen
Indeks Harga Konsumen (IHK)
kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas dan
Bahan Bakar mengalami penurunan yang
tidak begitu signifikan sehingga indeksnya
cenderung tetap yaitu sebesar 129,67
pada bulan September 2017.
Dua dari empat sub kelompok yang
ada pada kelompok ini mengalami
penurunan indeks. Penurunan indeks
4
Kelompok/Sub Kelompok
IHK
Inflasi
Laju
Inflasi
Perumahan, Air, Listrik, Gas &
Bahan Bakar
129.67
0.00
4.83
Biaya Tempat Tinggal
115.48
0.08
1.47
Bhn Bakar, Penerangan & Air
170.06
0.04
14.49
Perlengkapan Rumahtangga
131.12
-0.01
0.99
Penyelenggaraan RT
121.23
-0.48
0.42
terbesar terjadi pada sub kelompok penyelenggaraan rumahtangga sebesar -0,48 persen.
Secara keseluruhan kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar
memberikan andil inflasi sebesar -0,0013 persen. Komoditas terbesar yang menyumbang
andil deflasi pada kelompok ini adalah komoditas sabun detergen bubuk dengan andil
sebesar -0,0084 persen. Sementara komoditas yang memberi andil inflasi diantaranya
adalah besi beton sebesar 0,0113 persen, batu bateray sebesar 0,0020 persen dan upah
pembantu rumahtangga sebesar 0,0019 persen
2.4. Kelompok Sandang
IHK Naik 0,12 persen
Andil Inflasi 0,0060 persen
Indeks Harga Konsumen (IHK)
Kelompok/Sub Kelompok
IHK
Inflasi Laju Inflasi
kelompok Sandang tercatat mengalami
kenaikan indeks sebesar 0,12 persen
Sandang
114.55
0.12
2.18
yakni 114,41 pada bulan lalu menjadi
114,55 pada bulan September 2017. Dua
Sandang Laki-laki
124.88
0.04
3.39
dari empat sub kelompok yang ada pada
Sandang Wanita
113.18
-0.02
3.40
kelompok ini mengalami kenaikan
Sandang Anak-anak
114.76
-0.10
-0.91
indeks,
yaitu berturut-turut
sub
kelompok sandang laki-laki naik sebesar
Brg Pribadi & Sandang
102.96
0.77
2.65
lainnya
0,04 persen, dan sub kelompok barang
pribadi dan sandang lainnya naik sebesar
0,77 persen. Sementara pada sub kelompok sandang wanita mengalami penurunan sebesar
0,02 persen dan pada sub kelompok sandang anak-anak turun sebesar 0,10 persen.
Komoditas yang memberikan andil inflasi pada kelompok ini adalah emas perhiasan
sebesar 0,0065 persen, sepatu anak sebesar 0,0006 persen dan celana pendek pria sebesar
0,0002 persen. Sementara itu komoditas yang memberikan andil deflasi diantaranya baju
muslim anak sebesar -0,0018 persen, dan mukena sebesar -0,0004 persen.
2.5. Kelompok Kesehatan
IHK Naik (namun kurang dari 0,01 persen)
Andil Inflasi 0,0006 persen
Indeks Harga Konsumen kelompok
kesehatan pada bulan ini mengalami
mengalami kenaikan yang tidak begitu
signifikan sehingga indeksnya cenderung
tetap yaitu sebesar 135,08 pada bulan
September 2017.
Dua dari empat sub kelompok yang
ada pada kelompok ini mengalami
kenaikan indeks yaitu berturut-turut sub
Inflasi
Laju
Inflasi
Kelompok/Sub Kelompok
IHK
Kesehatan
135.08
0.00
2.93
Jasa Kesehatan
134.81
0.02
3.66
Obat-obatan
129.08
0.04
-0.09
Jasa Perawatan Jasmani
188.29
0.00
8.17
Perawatan Jasmani &
Kosmetik
131.11
-0.02
2.62
5
kelompok jasa kesehatan naik sebesar 0,02 persen, sub kelompok obat-obatan naik sebesar
0,04 persen.
Pada sub kelompok lainnya yaitu subkelompok perawatan jasmani dan kosmetik turun
sebesar 0,02 persen. Sementara pada subkelompok jasa perawatan jasmani tidak mengalami
perubahan indeks.
Dari 38 komoditas yang ada pada kelompok ini, 21 komoditas diantaranya mengalami
koreksi harga. Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi diantaranya adalah parfum
sebesar 0,0006 persen, ongkos bidan sebesar 0,0005 persen, dan hand body lotion sebesar
0,0003 persen. Sementara komoditas yang memberikan andil deflasi yaitu sabun mandi cair
sebesar -0,0007 persen, dan pasta gigi dengan andil -0,0006 persen.
2.6. Kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga
IHK Naik 3,95 persen
Andil Inflasi 0,3520 persen
Inflasi
Laju
Inflasi
Kelompok/Sub Kelompok
IHK
Pendidikan, Rekreasi & OR
135.52
3.95
6.07
Jasa Pendidikan
134.40
6.16
8.56
Kursus2/Pelatihan
186.28
0.43
4.79
Indeks Harga Konsumen (IHK)
kelompok pendidikan, rekreasi dan olah
raga naik cukup signifikan dari 130,37
pada bulan lalu menjadi 135,52 pada
bulan September 2017, atau naik
sebesar 3,95 persen.
Empat dari lima sub kelompok
yang ada pada kelompok ini mengalami
Rekreasi
122.40
0.20
0.10
kenaikan indeks yaitu berturut turut sub
kelompok jasa pendidikan naik sebesar
Olahraga
156.56
0.05
6.55
6,16 persen, sub kelompok kursuskursus/ pelatihan naik sebesar 0,43 persen, sub kelompok rekreasi naik sebesar 0,20 persen
dan sub kelompok kelompok olahraga naik sebesar 0,05 persen. Sementara pada sub
perlengkapan/peralatan pendidikan mengalami penurunan indeks sebesar 0,43 persen.
Perlengkapan/Peralatan
Pendidikan
137.51
-0.43
2.04
Secara keseluruhan, kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga pada bulan ini
memberikan andil inflasi terbesar yaitu 0,3520 persen. Komoditas yang memberi andil inflasi
terbesar pada bulan ini adalah biaya kuliah (akademi/perguruan tinggi) dengan andil 0,3510
persen. Sementara komoditas yang memberikan andil deflasi adalah laptop/notebook yaitu
sebesar -0,0050 persen dan tas sekolah sebesar -0,0003 persen.
2.7. Kelompok Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan
IHK Naik 0,04 persen
Andil Inflasi 0,0055 persen
Indeks Harga Konsumen pada kelompok ini tercatat mengalami kenaikan sebesar 0,04
persen yakni dari 129,12 pada bulan lalu menjadi 129,17 pada bulan September 2017. Dua
dari empat kelompok yang ada pada kelompok ini mengalami kenaikan indeks yaitu berturut-
6
Kelompok/Sub Kelompok
IHK
Inflasi
turut sub kelompok transpor naik sebesar
0,15 persen dan sub kelompok sarana
dan penunjang transpor naik sebesar 0,17
persen.
Laju
Inflasi
Transpor, Komunikasi & Jasa
Keuangan
129.17
0.04
2.26
Transpor
137.40
0.15
0.79
Komunikasi & Pengiriman
105.36
-0.45
3.69
Sarana & Penunjang Transpor
142.21
0.17
14.63
Jasa Keuangan
118.15
0.00
0.14
Pada sub kelompok komunikasi
dan pengiriman mengalami penurunan
indeks sebesar 0,45 persen. Sementara
pada sub kelompok jasa keuangan tidak
mengalami penurunan indeks.
Komoditas yang memberikan andil inflasi terbesar pada kelompok ini adalah tarip
angkutan udara dengan andil sebesar 0,0129 persen, disusul kemudian oleh sepeda sebesar
0,0027 persen dan cuci kendaraan dengan andil 0,0023 persen. Sementara komoditas yang
memberikan andi deflasi, diantaranya adalah telepon seluler dengan andil sebesar -0,0141
persen.
3. Perkembangan Inflasi Kota Serang, Tangerang Dan Cilegon Bulan September 2017
Pada bulan September 2017, perkembangan harga barang dan jasa (inflasi) di tiga kota IHK
di Banten adalah sebagai berikut : Kota Serang 0,04 persen, Kota Tangerang 0,32 persen dan Kota
Cilegon 0,12 persen. Laju inflasi tahun kalendernya adalah Kota Serang 4,27 persen; Kota
Tangerang 2,37 persen dan Kota Cilegon 4,39 persen.
Tabel 3
IHK, Inflasi, Laju Inflasi Kota Serang, Tangerang dan Cilegon
Menurut Kelompok Pengeluaran Bulan September 2017 (2012 = 100)
Serang
Cilegon
Tangerang
Inflasi
Tahun
Kalender
**)
(4)
Inflasi
Tahun
Kalender
**)
(7)
Inflasi
Tahun
Kalender
**)
(10)
Kelompok
Pengeluaran
IHK
September
2017
Inflasi
September
2017 *)
(1)
(2)
(3)
U M U M
138.70
0.04
4.27
136.78
0.32
2.37
136.74
0.12
4.39
146.28
-0.10
2.39
145.28
-0.95
-2.44
147.44
-0.47
2.87
157.74
0.04
3.78
152.88
0.09
4.37
144.79
1.21
7.10
134.02
0.07
8.94
127.88
-0.01
3.65
134.48
-0.07
6.56
4. Sandang
112.82
0.30
2.75
113.71
0.14
2.07
121.16
-0.16
2.12
5. Kesehatan
127.99
0.04
4.96
138.41
-0.01
2.94
124.92
-0.13
4.12
131.22
0.04
3.63
134.34
5.63
7.39
146.88
-0.03
2.23
129.68
-0.79
-5.44
130.81
0.04
1.97
119.58
0.00
2.76
1. Bahan Makanan
2. Makanan Jadi,
Minuman,
Rokok &
Tembakau
3. Perumahan, Air,
Listrik, Gas &
Bahan Bakar
6. Pendidikan,
rekreasi dan
olahraga
7. Transpor,
komunikasi &
Jasa Keuangan
Ket :
IHK
September
2017
Inflasi
September
2017 *)
(5)
(6)
IHK
September
2017
Inflasi
September
2017 *)
(8)
(9)
*) Persentase perubahan IHK Bulan September 2017 terhadap IHK bulan sebelumnya
**) Persentase perubahan IHK Bulan September 2017 terhadap IHK Bulan Desember 2016
7
Tabel 4
Sumbangan Kelompok Pengeluaran terhadap Inflasi Kota Serang, Tangerang dan Cilegon
Bulan September 2017 (%)
Kelompok Pengeluaran
Serang
Tangerang
Cilegon
(1)
(2)
(3)
(4)
UMUM
0.0413
0.3152
0.1158
1. Bahan Makanan
-0.0211
-0.2010
-0.1207
2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau
0.0088
0.0179
0.2642
3. Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan bakar
0.0142
-0.0026
-0.0118
4. Sandang
0.0182
0.0061
-0.0087
5. Kesehatan
0.0105
-0.0005
-0.0050
6. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga
0.0026
0.4894
-0.0022
7. Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan
0.0081
0.0059
0.0000
Gambar 1
Perkembangan IHK Kota Serang, Tangerang, Cilegon dan Banten (2012=100)
Bulan September 2017
160.000
150.000
140.000
130.000
120.000
110.000
100.000
Serang
Tangerang
Umum
Bahan
Makanan
Makanan
Jadi
Perumahan
Sandang
Kesehatan
Pendidikan
Transpor
138.700
146.280
157.740
134.020
112.820
127.990
131.220
129.680
137
145
153
128
114
138
134
131
Cilegon
137
147
145
134
121
125
147
120
Banten
137.062
145.713
152.548
129.665
114.553
135.081
135.516
129.169
Serang
8
Tangerang
Cilegon
Banten
Tabel 5
Perbandingan IHK, Inflasi/Deflasi dan Laju Inflasi 26 Kota
Di Pulau Jawa dan Banten Bulan September 2017
Kota
IHK
September
2016
IHK Agustus
2017
IHK
September
2017
Inflasi
September
2017 *)
Laju Inflasi
Tahun
Kalender
2017 **)
Inflasi Year
on Year **)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
Jakarta
125.32
129.88
129.94
0.05
2.91
3.69
2.
Bogor
124.37
129.66
130.43
0.59
3.46
4.87
3.
Sukabumi
123.99
129.15
129.13
-0.02
3.23
4.15
4.
Bandung
123.67
128.07
128.21
0.11
2.34
3.67
5.
Cirebon
120.61
125.61
125.44
-0.14
3.53
4.00
6.
Bekasi
121.86
125.80
126.13
0.26
2.49
3.50
7.
Depok
123.64
128.55
128.56
0.01
3.39
3.98
8.
Tasikmalaya
123.44
128.23
128.54
0.24
3.30
4.13
9.
Cilacap
126.96
131.79
132.12
0.25
3.37
4.06
10.
Purwokerto
121.81
126.78
126.71
-0.06
2.82
4.02
11.
Kudus
129.7
135.38
135.51
0.10
3.29
4.48
12.
Surakarta
121.43
124.72
124.64
-0.06
1.82
2.64
13.
Semarang
123.6
127.63
128.07
0.34
2.79
3.62
14.
Tegal
121.91
126.04
126.19
0.12
3.02
3.51
15.
Yogyakarta
122.33
126.61
126.78
0.13
2.90
3.64
16.
Jember
121.37
125.76
125.83
0.06
2.67
3.67
17.
Banyuwangi
121.84
125.12
125.10
-0.02
2.12
2.68
18.
Sumenep
121.78
125.85
125.89
0.03
2.34
3.37
19.
Kediri
121.58
125.70
126.09
0.31
2.88
3.71
20.
Malang
125.31
130.01
130.07
0.05
2.94
3.80
21.
Probolinggo
122.31
125.86
126.00
0.11
2.37
3.02
22.
Madiun
121.65
127.55
127.70
0.12
4.04
4.97
23.
Surabaya
124.88
129.51
129.85
0.26
3.24
3.98
24.
Tangerang
131.9
136.35
136.78
0.32
2.37
3.70
25.
Cilegon
129.06
136.58
136.74
0.12
4.39
5.95
26.
Serang
132.21
138.64
138.70
0.04
4.27
4.91
27.
BANTEN
131,57
136.72
137.06
0.25
2.92
4.17
1.
Ket :
*) Persentase perubahan IHK Bulan September 2017 terhadap IHK bulan sebelumnya
**) Persentase perubahan IHK Bulan September 2017 terhadap IHK Bulan Desember 2016
***) Persentase perubahan IHK Bulan September 2017 terhadap IHK Bulan September 2016
Pada bulan September 2017, 21 kota IHK yang ada di pulau jawa mengalami inflasi dan
6 kota lainnya mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Bogor yaitu sebesar yaitu sebesar
0,59 persen, disusul kemudian oleh Semarang sebesar 0,34 persen dan Tangerang sebesar 0,32
persen. Sementara untuk kota yang mengalami deflasi, tertinggi terjadi di Cirebon sebesar 0,14
persen. Kota berikutnya yang mengalami deflasi tertinggi adalah Surakarta dan Purwokerto,
dengan besaran yang sama yaitu sebesar 0,06 persen.
9
Laju inflasi year on year, tertinggi masih tercatat di Cilegon yaitu sebesar 5,95 persen.
Kota berikutnya yang menempati urutan tertinggi adalah Madiun sebesar 4,97 persen, Serang
sebesar 4,91 persen, dan Bogor sebesar 4,87 persen. Sedangkan laju inflasi year on year
terendah terjadi di kota Surakarta sebesar 2,64 persen. Berturut-turut berikutnya adalah
Banyuwangi sebesar 2,68 persen, Probolinggo sebesar 3,02 persen dan Sumenep sebesar 3,37
persen.
Diterbitkan oleh:
Badan Pusat Statistik
Provinsi Banten
Jl. Syech Nawawi Al Bantani Kav H1-2,
KP3B, Serang, Banten 42171
Ir. Agoes Soebeno, M.Si.
Kepala BPS Provinsi Banten
Telepon: (0254)267027,
E-mail: pst3600@bps.go.id
Website: http://banten@bps.go.id
10
Konten Berita Resmi Statistik dilindungi oleh
Undang-Undang, hak cipta melekat pada Badan
Pusat
Statistik.
Dilarang
mengumumkan,
mendistribusikan, mengomunikasikan, dan/atau
menggandakan sebagian atau seluruh isi tulisan ini
untuk tujuan komersial tanpa izin tertulis dari Badan
Pusat Statistik