Tingkat Pengetahuan Orang Tua Tentang Perawatan Dan Komplikasi Pasca Sirkumsisi Pada Anak Laki-Laki Di Kelurahan Tanjung Sari Kecamatan Medan Selayang Pada Tahun 2015

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang
Sirkumsisi adalah suatu tindakan pembuangan dari sebagian atau seluruh kulup

(prepusium) penis dengan tujuan tertentu. Sirkumsisi merupakan prosedur pembedahan
yang paling umum dilakukan pada laki-laki, karena sirkumsisi rutin pada bayi untuk alasan
agama dan budaya.
Secara sejarahnya, banyak sekali kebudayaan yang telah melakukan sunat untuk
alasan kesehatan, sebagai tanda peralihan menuju kedewasaan, sebagai tanda identitas
budaya (mirip dengan tato), atau sebagai ritual korban kepada dewa. Ritual sirkumsisi ini
telah lama dipraktekkan dan telah membudaya pada daerah Timur Tengah. Pada akhir abad
19, ritual ini telah menjadi suatu praktek dengan alasan medis.
Frekuensi dari sirkumsisi ini bervariasi pada setiap negara. Frekuensi sirkumsisi
bergantung pada lokasi geografis, keagamaan, dan tingkatan ekonomi. Dalam suatu studi
menunjukkan bahwa terjadi juga perbedaan tingkat sirkumsisi pada kelompok ras dan etnis:
81% pada kulit putih, 65% Afrika-Amerika, 54% pada Hispanik. Menurut survei dari
Neonatal Hospital Discharge, 1,2 juta (65,3%) bayi dilakukan sirkumsisi. Saat ini, hanya


beberapa saja yang melakukan sirkumsisi yaitu 70% pada dokter kandungan, 60% dari
dokter keluarga, dan 30% dari dokter anak. Banyak sekali keuntungan yang bisa diambil
dari tindakan ini seperti mengurangi resiko terjadinya penyakit menular seksual, kanker
penis, dan infeksi traktus urin. Pada studi observasi yang ditemukan bahwa laki-laki yang
tidak tersirkumsisi mempunyai resiko terjadinya infeksi traktus urin. Terbukti penis laki-laki
yang disunat lebih higienis.
Saat ini telah diciptakan banyak peralatan dan obat-obatan untuk membantu
melaksanakan sirkumsisi, sehingga sirkumsisi menjadi proses yang lebih aman dan tidak
menyakitkan. Selain itu, banyak pula metode yang mulai dikembangkan dalam pelaksanaan
sirkumsisi sehingga proses sirkumsisi menjadi lebih mudah dan lebih cepat. Semuanya
memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.Walaupun banyak hambatan untuk
melakukan sirkumsisi tetapi semakin lama ilmu di bidang kesehatan semakin berkembang
akan dapat menyelesaikan hambatan dari orang tua untuk melakukan sirkumsisi dengan cara
memberikan informasi yang berguna bagi orang tua.
1.2.

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka yang menjadi rumusan masalah bagaimana


tingkat pengetahuan orang tua terhadap perawatan dan komplikasi paska sirkumsisi pada
anak laki-laki di kelurahan Tanjung Sari Kecamatan Medan Selayang?
1.3.

Tujuan Penelitian

1.3.1. Tujuan Umum
Mengetahui tingkat pengetahuan orang tua terhadap sirkumsisi pada anak laki-laki.
1.3.2. Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan orang tua tentang komplikasi yang
mungkin terjadi dalam melakukan sirkumsisi.

2. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan orang tua tentang tindakan pasca
sirkumsisi.
1.4.

Manfaat Penelitian

1.4.1. Bagi Peneliti
Sebagai motivasi untuk lebih meningkatkan ilmu pengetahuan dan wawasan

khususnya tentang sirkumsisi dan dapat menerapkannya di masyarakat.

Dokumen yang terkait

Gambaran Pengetahuan Orang Tua Tentang Sirkumsisi Pada Anak Laki-Laki di Kelurahan Perintis Kecamatan Medan Timur Tahun 2010

2 60 80

Analisis Kejadian Diare pada Anak Balita di Kelurahan Tanjung Sari Kecamatan Medan Selayang Tahun 2010

1 48 110

PENGARUH PERBEDAAN DOSIS ELECTROCAUTERY DAN SCALPEL TERHADAP TINGKAT KESEMBUHAN KLINIS PASCA SIRKUMSISI PADA LAKI-LAKI

0 6 70

Tingkat Pengetahuan Orang Tua Tentang Perawatan Dan Komplikasi Pasca Sirkumsisi Pada Anak Laki-Laki Di Kelurahan Tanjung Sari Kecamatan Medan Selayang Pada Tahun 2015

0 2 80

Tingkat Pengetahuan Orang Tua Tentang Perawatan Dan Komplikasi Pasca Sirkumsisi Pada Anak Laki-Laki Di Kelurahan Tanjung Sari Kecamatan Medan Selayang Pada Tahun 2015

0 0 13

Tingkat Pengetahuan Orang Tua Tentang Perawatan Dan Komplikasi Pasca Sirkumsisi Pada Anak Laki-Laki Di Kelurahan Tanjung Sari Kecamatan Medan Selayang Pada Tahun 2015

0 0 2

Tingkat Pengetahuan Orang Tua Tentang Perawatan Dan Komplikasi Pasca Sirkumsisi Pada Anak Laki-Laki Di Kelurahan Tanjung Sari Kecamatan Medan Selayang Pada Tahun 2015

1 4 10

Tingkat Pengetahuan Orang Tua Tentang Perawatan Dan Komplikasi Pasca Sirkumsisi Pada Anak Laki-Laki Di Kelurahan Tanjung Sari Kecamatan Medan Selayang Pada Tahun 2015

0 1 3

Tingkat Pengetahuan Orang Tua Tentang Perawatan Dan Komplikasi Pasca Sirkumsisi Pada Anak Laki-Laki Di Kelurahan Tanjung Sari Kecamatan Medan Selayang Pada Tahun 2015

0 0 33

GAMBARAN PENGETAHUAN ORANG TUA (IBU) TENTANG PERAWATAN LUKA SIRKUMSISI PADA ANAK USIA SEKOLAH (6-12 TAHUN)

0 0 5