Hubungan status gizi, usia menarche ibu dan aktivitas fisik dengan usia menarhce remaja putri di SMP Negeri 1 Siborongborong Kabupaten Tapanuli Utara tahun 2015

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Remaja adalah harapan bangsa, sehingga tak berlebihan jika dikatakan bahwa
masa depan bangsa yang akan datang akan ditentukan pada keadaan remaja saat ini.
Remaja yang sehat dan berkualitas menjadi perhatian serius bagi orang tua, praktisi
pendidikan, ataupun remaja itu sendiri. Remaja yang sehat adalah remaja yang
produktif dan kreatif sesuai dengan tahap perkembangannya (Depkes, 2010) .
Masa remaja adalah masa perkembangan transisi antara masa anak dan
dewasa yang mencakup perubahan biologis, kognitif, dan sosial. Dalam kebanyakan
budaya, remaja di mulai pada kira-kira usia 10-13 tahun dan berakhir kira-kira usia
18 sampai 22 tahun (Santrock, 2003). Istilah umumnya digunakan dalam
menerangkan tahap pertumbuhan dan perkembangan tertentu ini adalah pubertas.
Pubertas adalah proses kematangan, hormonal dan pertumbuhan yang terjadi
ketika organ-organ reproduksi mulai berfungsi dan terjadinya perubahan karakteristik
seks sekunder yaitu perubahan yang terjadi diseluruh tubuh misalnya perubahan suara
dan munculnya rambut pubertas. Pubertas merupakan titik pencapaian kematangan
seksual, ditandai dengan keluarnya darah menstruasi pertama kali pada remaja putri
yang disebut dengan menarche (Wong, 2009).
Menarche adalah haid yang pertama terjadi, yang merupakan ciri khas

kedewasaan seorang wanita yang sehat dan tidak hamil. Status gizi remaja wanita

1

2

sangat mempengaruhi terjadinya menarche baik dari faktor usia terjadinya menarche,
adanya keluhan-keluhan selama menarche maupun lamanya hari menarche. Secara
psikologis wanita remaja yang pertama sekali mengalami haid akan mengeluh rasa
nyeri, kurang nyaman, dan mengeluh perutnya terasa begah. Tetapi pada beberapa
remaja keluhan-keluhan tersebut tidak akan dirasakan, hal ini dipengaruhi oleh nutrisi
yang adekuat yang biasa dikonsumsi, selain olahraga yang teratur (Paath, 2004).
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa rata-rata usia menarche terjadi lebih
cepat. Di Amerika Serikat, rata-rata usia menarche adalah lebih dari 14 tahun
sebelum 1900 dan antara tahun 1988 dan 1994 menurun menjadi 12,43 tahun
(Karapanou, 2010). Di Kanada rata-rata usia menarche berkisar 8,05-15,6 tahun
sedangkan di Jamaika rata-rata usia menarchenya 13,0 tahun (Koo, 2001).
Di Portugis, Italia, Spanyol, Venuzuela dan Inggris usia rata-rata menarche
untuk remaja putri yang lahir di tahun 1880-1890 adalah 15,0 tahun dan 12,03 tahun
untuk remaja putri yang lahir di tahun 1970-1980 (Rocha, 2003). Di Asia seperti

Hongkong dan Jepang usia rata-rata menarche remaja putri adalah 12,02 dan 12,38
tahun (Karapanou, 2010).
Usia menarche di Indonesia berdasarkan Batubara et al, 2010 yang dilakukan
pada 4145 perempuan dari 7 kota di Indonesia adalah usia menarche normal 12-14
tahun dengan rata-rata usia menarche 12 tahun. Menurut Depkes, 2010 bahwa usia
menarche 12-13 tahun di perkotaan adalah sebesar 39.8% dan pedesaan sebesar
34.8%. Hasil riset kesehatan dasar tahun 2010 menunjukkan rata-rata usia menarche

3

di Indonesia adalah 13 tahun dengan usia menarche termuda di bawah 9 tahun dan
tertua 20 tahun.
Secara nasional rata-rata usia menarche 13-14 tahun terjadi pada 37,5% anak
Indonesia. Rata-rata usia menarche 11-12 tahun terjadi pada 30,3% pada anak-anak
di DKI Jakarta, dan 12,1% di Nusa Tenggara Barat. Rata-rata usia menarche 17-18
tahun terjadi pada 8,9% anak-anak di Nusa Tenggara Timur, dan 2,0% di Bengkulu.
2,6% anak-anak di DKI Jakarta sudah mendapatkan haid pertama pada usia 9-10
tahun, dan terdapat 1,3% anak-anak di Maluku dan Papua Barat yang baru
mendapatkan haid pertama pada usia 19-20 tahun. Umur menarche 6-8 tahun sudah
terjadi pada sebagian kecil (

10 tahun secara umum 26,1 persen terdapat di propinsi penduduk DKI Jakarta
(44,2%), Papua (38,9%), Papua Barat (37,8%), Sulawesi Tenggara (37,2%) dan
proporsi aktivitas fisik kurang aktif menurut umur > 10 tahun Sumatra Utara (23,5%)

7

dan aktivitas aktif (76,5%). Dalam Riskesdas 2013 ini kriteria aktivitas fisik aktif
adalah individu yang melakukan aktivitas fisik berat atau sedang atau keduanya,
sedangkan kriteria kurang aktif adalah individu yang tidak melakukan aktivitas fisik
sedang ataupun berat.
Survey pendahuluan yang dilakukan pada Februari 2014 terhadap 10 orang
remaja putri SMP Negeri 1 Siborongborong terdapat 4 siswi yang mengalami
menarche dini pada usia 12 tahun, dan 1 siswi belum mengalami menarche. Sebanyak 4 orang yang
tergolong kategori status gizi gemuk dengan nilai z-score > 1SD, sebanyak 5 orang
yang tergolong katagori status gizi normal dengan nilai z-score -2SD s/d 1SD dan 1
orang yang tergolong ketegori status gizi kurus