Sistem Pakar Mendiagnosa Gangguan Kelenjar Tiroid Menggunakan Metode Forward Chaining dan Dempster Shafer Berbasis Android

16

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1. Sistem Pakar

Secara umum sistem pakar adalah Sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan
manusia ke komputer yang dirancang untuk memodelkan kemampuan menyelesaikan
masalah seperti layaknya seorang pakar. Seorang pakar adalah orang memiliki
keahlian dalam bidang tertentu, yaitu pakar yang mempunyai pengetahuan atau
kemampuan khusus yang orang lain tidak mengetahui atau mampu dalam bidang yang
dimilikinya. Dengan sistem pakar ini, orang biasa pun dapat meyelesaikan masalah
yang cukup rumit yang sebenarnya hanya dapat diselesaikan dengan bantuan para
pakar. Ada beberapa definisi tentang sistem pakar (Hartati & Iswanti 2008), antara
lain:
1.

Menurut Giarratano & Riley: Sistem pakar merupakan cabang dari kecerdasan
buatan (Artificial Intelegence) yang menggunakan pengetahuan-pengetahuan

khusus yang dimiliki oleh seseorang ahli untuk menyelesaikan suatu masalah
tertentu.

2. Menurut Ignizio: Sistem pakar adalah suatu model dan prosedur yang
berkaitan, dalam suatu domain tertentu, yang mana tingkat keahliannya dapat
dibandingkan dengan keahlian seorang pakar.
3. Menurut Martin dan Oxman: Sistem pakar adalah sistem berbasis komputer
yang menggunakan pengetahuan, fakta, dan teknik penalaran dalam
memecahkan masalah, yang biasanya hanya dapat diselesaikan oleh seorang
pakar dalam bidang tertentu.

17

2.1.1. Arsitektur dan Komponen Sistem Pakar
Sistem pakar disusun oleh dua bagian utama, yaitu lingkungan pengembangan
(development environment) dan lingkungan konsultasi (consultation environment)
(Turban,

1995).


Lingkungan

pengembangan

digunakan

untuk

memasukkan

pengetahuan pakar ke dalam sistem pakar, sedangkan lingkungan konsultasi
digunakan untuk pengguna sistem pakar. Komponen-komponen sistem pakar pada dua
bagian tersebut dapat dilihat pada gambar 2.1. berikut ini:

Gambar 2.1. Arsitektur Sistem Pakar (sumber: Turban, 1995)

Menurut Giarratano dan Riley dalam (Hartati & Iswanti 2008) Untuk membangun
sistem pakar diperlukan komponen-komponen yang harus dimiliki yaitu sebagai
berikut:
1. Antar muka pengguna (User interface)

2. Basis pengetahuan (Knowlegde base)
3. Mesin inferensi (Inference machine)
4. Memori kerja (Working memory)

18

Sedangkan untuk menjadikan sistem pakar lebih menyerupai seorang pakar yang
berinteraksi dengan pemakai, maka dilengkapi dengan fasilitas berikut:
1. Fasilitas penjelasan (Explanation facility)
2. Fasilitas akuisisi pengetahuan (Knowledge acquisition facility)

Penjelasan masing-masing komponen-komponen sistem pakar tersebut adalah
sebagai berikut (Hartati & Iswanti 2008):
1. Antar muka pengguna (User interface) adalah komunikasi antara sistem dan
pemakainya yang menggantikan seorang pakar.
2. Basis pengetahuan (Knowlegde base) adalah kumpulan pengetahuan bidang
tertentu pada tingkatan pakar pada format tertentu.
3. Mesin inferensi (Inference machine) adalah otak dari sistem pakar, berupa
perangkat lunak yang melakukan tugas inferensi penalaran sistem pakar, biasa
dikatakan sebagai mesin pemikir (Thingking machine).

4. Memori kerja (Working memory) adalah bagian dari sistem pakar yang
menyimpan fakta yang diperoleh saat dilakukan proses konsultasi.
5. Fasilitas penjelasan (Explanation facility) adalah informasi yang diberikan
kepada pemakai mengenai jalannya penalaran sehingga dihasilkan suatu
keputusan.
6. Fasilitas akuisisi pengetahuan (Knowledge acquisition facility) adalah
pengetahuan pada sistem pakar yang diperoleh atau saat pengetahuan yang
sudah ada tidak berlaku lagi.

2.1.2. Ciri-Ciri Sistem Pakar
Sistem pakar merupakan program-program praktis yang menggunakan strategi
heuristik yang dikembangkan oleh manusia untuk menyelesaikan permasalahanpermasalahan yang spesifik (khusus), disebabkan oleh keheuristikannya dan sifatnya
yang berdasarkan pada pengetahuan sehingga umumnya sistem pakar mempunyai ciriciri sebagai berikut (Turban, 1995):
1. Terbatas pada domain keahlian tertentu.
2. Berdasarkan pada kaidah/rule tertentu.
3. Dapat digunakan dalam berbagai jenis komputer.

19

4. Mudah dimodifikasi, yaitu dengan menambah atau menghapus suatu

kemampuan dari basis pengetahuannya.
5. Sistem dapat mengaktifkan kaidah secara searah yang sesuai, dituntun oleh
dialog dengan pemakai.

2.1.3. Manfaat dan Kelemahan Sistem Pakar
Secara garis besar, banyak manfaat yang dapat diambil dengan adanya sistem pakar,
antara lain ( Kusuma, 2003):
1. Membuat seorang yang awam bekerja seperti layaknya seorang pakar.
2. Meningkatkan produktivitas akibat meningkatnya kualitas hasil pekerjaan,
meningkatnya kualitas pekerjaan ini disebabkan meningkatnya efisiensi kerja.
3. Menghemat waktu kerja.
4. Menyederhanakan pekerjaan.
5. Merupakan arsip terpercaya dari sebuah keahlian, sehingga bagi pemakai
sistem pakar seolah-olah berkonsultasi langsung dengan sang pakar, meskipun
mungkin sang pakar telah tiada.
6. Memperluas jangkauan, dari keahlian seorang pakar. Di mana sebuah sistem
pakar yang telah disahkan, akan sama saja artinya dengan seorang pakar yang
tersedia dalam jumlah besar (dapat diperbanyak dengan kemampuan yang
persis sama), dapat diperoleh dan dipakai di mana saja.


Di samping memiliki beberapa manfaat, sistem pakar juga memiliki beberapa
kelemahan, antara lain ( Kusuma, 2003):
1. Biaya yang diperlukan untuk membuat dan memeliharanya sangat mahal.
2. Sulit dikembangkan. Hal ini tentu saja erat kaitannya dengan ketersediaan
pakar di bidangnya.
3. Sistem pakar tidak 100% bernilai benar.

2.1.4. Representasi Pengetahuan
Representasi pengetahuan merupakan metode yang digunakan untuk mengkodekan
pengetahuan dalam sebuah sistem pakar yang berbasis pengetahuan. Perepresentasian
dimaksudkan untuk menangkap sifat-sifat penting masalah dan membuat informasi itu

20

dapat diakses oleh prosedur pemecahan masalah (Kusrini, 2006). Beberapa model
representasi pengetahuan yang penting (Kusrini, 2006) adalah:
1. Logika (logic) yaitu Logika merupakan suatu pengkajian ilmiah tentang
serangkaian penalaran, sistem kaidah, dan prosedur yang membantu proses
penalaran. Bentuk logika komputasional ada dua macam yaitu logika
proposional dan predikat.

2. Jaringan semantik (Semantic nets) yaitu Representasi jaringan semantik
merupakan penggambaran grafis dari pengetahuan yang memperlihatkan
hubungan hirarkis dari objek-objek yang terdiri atas simpul (node) dan
penghubung (link).
3. Object-Atributte-Value (OAV) yaitu Objek dapat berupa bentuk fisik atau
konsep, Atribut adalah karakteristik atau sifat dari objek tersebut, Value (nilai
besaran spesifik dari atribut tersebut yang berupa numeric, string atau
boolean).
4. Bingkai ( Frame) yaitu Bingkai berupa ruang (slots) yang berisi atribut untuk
mendeskripsikan pengetahuan yang berupa kejadian. Bingkai memuat
deskripsi sebuah objek dengan menggunakan tabulasi informasi yang
berhubungan dengan objek.
5. Kaidah Produksi (Production rule) yaitu Kaidah menyediakan cara formal
untuk merepresentasikan rekomendasi, arahan, atau strategi dalam bentuk
jika-maka (If-Then) yang menghubungkan anteseden dengan konsekuensi.

2.1.5. Metode Inferensi
Bagian mesin inferensi merupakan bagian yang mengatur proses penalaran sistem
yang digunakan oleh seorang pakar serta mengarahkannya menuju solusi yang terbaik
yang dapat dilakukan berdasarkan basis pengetahuan. Metode inferensi (Hartati &

Iswanti 2008 ) antara lain:

1. Pelacakan ke depan (Forward chaining)
Pada metode forward chaining merupakan proses perunutan yang dimulai
dengan menampilkan kumpulan data atau fakta yang meyakinkan menuju akhir
konklusi. Forward chaining disebut juga pencarian yang di motori data (data
driven search). Jadi dimulai dari premis-premis atau informasi masukan (if)

21

dahulu kemudian menuju konklusi atau derived information (then) atau dapat
dimodelkan sebagai berikut:
IF (informasi masukan)
THEN (konklusi)

Proses pelacakan pada forward chaining dapat ditunjukkan oleh gambar 2.2.
berikut ini:

Gambar 2.2. Proses Forward Chaining (Sumber: Arhami, 2005)


2. Pelacakan ke belakang (Backward chaining)
Runut balik merupakan proses perunutan yang merupakan kebalikan dari runut
maju. Proses

penalaran runut balik dimulai dengan tujuan/goal kemudian

merunut balik kejalur yang akan mengarahkan ke goal tersebut, mencari
bukti-bukti bahwa bagian kondisi terpenuhi. Jadi secara umum runut balik itu
diaplikasikan ketika tujuan atau hipotesis yang dipilih itu sebagai titik awal
penyelesaian masalah. Disebut juga goal-driven search. Runut balik dimodelkan
sebagai berikut:
TUJUAN,
IF (kondisi)

Proses pelacakan pada backward chaining dapat ditunjukkan oleh gambar
2.3. berikut ini:

22

Gambar 2.3. Proses Backward Chaining (Sumber : Arhami, 2005)


2.2. Algoritma Dempster Shafer

Teori dempster shafer (Jannah, 2011) adalah suatu teori matematika untuk
pembuktian berdasarkan belief functions and plausible reasoning (fungsi kepercayaan
dan pemikiran yang masuk akal), yang digunakan untuk mengkombinasikan potongan
informasi yang terpisah (bukti) untuk mengkalkulasi kemungkinan dari suatu
peristiwa. Teori ini dikembangkan oleh Arthur P. Dempster dan Glenn Shafer
merupakan metode penalaran non monotonis yang digunakan untuk mencari ketidak
konsistenan akibat adanya penambahan maupun pengurangan fakta baru yang akan
merubah aturan yang ada. Secara umum teori dempster shafer ditulis dalam suatu
interval (Kusuma, 2003) :
[Belief, Plausibility]

1. Belief (Bel) adalah ukuran kekuatan evidence (bukti) dalam mendukung suatu
himpunan proposisi. Jika bernilai 0 maka mengindikasikan bahwa tidak ada
evidence, dan jika bernilai 1 menunjukkan adanya kepastian. Dimana nilai
belief (Bel) yaitu (0-0.9).

2. Plausibility (Pls) akan mengurangi tingkat kepastian dari evidence. Plausibility

bernilai 0 sampai 1. Jika yakin akan X, maka dapat dikatakan bahwa
Bel(X) = 1, sehingga nilai dari Pls(X) = 0.

23

Menurut Giarratano dan Riley dalam (Prijodiprojo & Wahyuni, 2013 ) fungsi
belief dapat diformulasikan dan ditunjukkan pada persamaan (2.1):
…………………………….... (2.1)
Dan Plausibility dinotasikan pada persamaan (2.2):
……………………………... (2.2)
Dimana:
Bel (X) = Belief (X)
Pls (X) = Plausibility (X)
m (X) = Mass function dari (X)
m (Y) = Mass function dari (Y)

Teori dempster shafer menyatakan adanya frame of discrement yang dinotasikan
dengan simbol (ϴ). Frame of discrement merupakan semesta pembicaraan dari
sekumpulan hipotesis sehingga sering disebut dengan environment yang ditunjukkan
pada persamaan (2.3):
……………………………... (2.3)
Dimana :
θ

= Frame of discrement atau environment

θ1,…,θN = element/unsur bagian dalam environment
Environment

mengandung

elemen-elemen

yang

menggambarkan

kemungkinan sebagai jawaban, dan hanya ada satu yang akan sesuai dengan jawaban
yang dibutuhkan. Kemungkinan ini dalam teori dempster shafer disebut dengan power
set dan dinotasikan dengan P (ϴ), setiap elemen dalam power set ini memiliki nilai
interval antara 0 sampai 1.

24

Mass function (m) dalam teori dempster shafer adalah tingkat kepercayaan dari
suatu evidence (gejala), sering disebut dengan evidence measure sehingga dinotasikan
dengan (m). Tujuannya adalah mengaitkan ukuran kepercayaan elemen-elemen θ.
Tidak semua evidence secara langsung mendukung tiap-tiap elemen. Untuk itu perlu
adanya probabilitas fungsi densitas (m). Nilai m tidak hanya mendefinisikan elemenelemen θ saja, namun juga semua subset-nya. Sehingga jika θ berisi n elemen, maka
subset θ adalah 2n. Jumlah semua m dalam subset θ sama dengan 1. Apabila tidak ada
informasi apapun untuk memilih hipotesis, maka nilai:
m{θ} = 1,0
Apabila diketahui X adalah subset dari θ, dengan m1 sebagai fungsi densitasnya,
dan Y juga merupakan subset dari θ dengan m2 sebagai fungsi densitasnya, maka
dapat dibentuk fungsi kombinasi m1 dan m2 sebagai m3, yaitu ditunjukkan pada
persamaan (2.4):

……………………………... (2.4)

Dimana :
m3 (Z) = Mass function dari evidence Z
m1 (X) = Mass function dari evidence X, yang diperoleh dari nilai keyakinan suatu
evidence dikalikan dengan nilai disbelief dari evidence tersebut.
m2 (Y) = Mass function dari evidence Y , yang diperoleh dari nilai keyakinan suatu
evidence dikalikan dengan nilai disbelief dari evidence tersebut.

2.3. Android

Android adalah sistem operasi untuk telepon seluler berbasis linux sebagai kernel-nya.
Android begitu pesat perkembangan di era saat ini Karena android menyediakan
platform terbuka (Open Source) bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi
mereka sendiri. Awalnya, perusahaan search engine terbesar saat ini, yaitu Google
Inc. membeli Android Inc., pendatang baru yang membuat peranti lunak untuk ponsel.
Android Inc. mendirikan android dengan membentuk open handset alliance

25

konsorsium dari 34 perusahaan hardware, software dan telekomunikasi, termasuk
Google, HTC, Intel, Motorola, Qualqomm, T-Mobile dan Nividia. Pada saat perilisan
perdana android, 5 November 2007, android bersama open handset alliance
menyatakan mendukung pengembangan standar terbuka pada perangkat seluler. Di
lain pihak, Google merilis kode–kode android di bawah lisensi apache, sebuah lisensi
perangkat lunak dan standar terbuka perangkat seluler. Android memiliki dua
distributor, yaitu Google Mail Service (GMS) dan Open Handset Distributor (OHD).

GMS adalah distributor android yang mendapatkan dukungan penuh dari
Google, sedangkan OHD adalah distributor android tanpa dukungan langsung dari
Google. Saat ini sudah banyak bermunculan vendor-vendor untuk smartphone, yaitu
diantaranya: HTC, Motorola, Samsung, LG, HKC, Huawei, Archos, Webstation
Camangi, Dell, Nexus, SciPhone, WayteQ, Sony Ericsson, Acer, Philips, T-Mobile,
Nexian, IMO, Asus dan lainnya vendor yang meproduksi smartphone Android
(Pratama, 2011).

2.3.1. Kelebihan Android
1. Lengkap (Complete platform): Android dikatakan lengkap karena android
menyediakan tools untuk membangun software yang sangat lengkap
dibanding dengan platform lain. Para pengembang dapat melakukan
pendekatan yang komprehensif ketika mereka mengembangkan suatu
aplikasi pada platform android.
2. Terbuka (Open source platform): Platform android diciptakan dibawah
lisensi open source, dimana para pengembang bebas untuk mengembangkan
aplikasi pada platform ini. Android menggunakan linux kernel 2.6.
3. Bebas (Free platform): Android adalah platform mobile yang tidak memiliki
batasan dalam mengembangkan aplikasinya. Tidak ada lisensi dalam
mengembangkan aplikasi android. Android dapat didisribusikan dan
diperdagangkan dalam bentuk apapun (Pratama, 2011).

2.3.2. Android SDK ( Software Development Kit )
Android SDK merupakan sebuah tools yang diperlukan untuk mengembangkan
aplikasi berbasis android menggunakan bahasa pemrograman. Pada saat ini android

26

SDK telah menjadi alat bantu dan API ( Application Programming Interface ) untuk
mengembangkan aplikasi bebasis android. Android SDK bersifat gratis dan bebas
distribusikan karena android bersifat open source. Basic4android merupakan sebuah
editor, secara default editor ini belum bisa dipakai untuk men-develop android. Agar
bisa digunakan untuk membuat aplikasi android maka terlebih dahulu harus di-install
SDK Android (StKamurt Development Kit). Setelah di-install android SDK berisi dua
tools yaitu AVD (Android Virtual Device) manager digunakan untuk membuat
emulator android. SDK Manager adalah download manager komponen-komponen
android. (Pratama, 2011).

2.3.3. JDK (Java Development Kit)
JDK (Java Development Kit) adalah sekumpulan program kecil yang akan sangat
membantu untuk para pengembang aplikasi dalam merancang dan melakukan testing
program. JDK dapat di lihat dengan cara mengakses lewat command line. Java
development kit merupakan perangkat lunak yang digunakan untuk melakukan proses
kompilasi dari kode java menjadi bytecode yang dapat dimengerti dan dapat
dijalankan oleh java runtime environtment. Java development Kit wajib ter-install
pada komputer yang akan melakukan proses pembuatan aplikasi berbasis java. Namun
java development kit tidak wajib ter-install di komputer yang akan menjalankan
aplikasi yang dibangun menggunakan java. (Khannedy, 2013)

SDK

B4A

Android
Aplication

JDK

Gambar 2.4. Konfigurasi Pengembangan Android

27

2.3.4. Versi Android
Berikut adalah perkembangan versi Android (Pratama, 2011):
1. Android versi awal (2007 – 2008)
Pada September 2007 google mengajukan hak paten aplikasi telepon seluler.
Google mengenalkan Nexus One, salah satu jenis telepon pintar GSM yang
menggunakan android sistem operasinya. Telepon seluler ini diproduksi oleh
HTC Corporation dan tersedia di pasaran pada 5 Januari 2008. Pada 9
Desember 2008, diumumkan anggota baru yang bergabung dalam program
kerja Android ARM Holdings, Atheros Communications, diproduksi oleh
Asustek Computer Inc, Garmin Ltd, Softbank, Sony Ericsson, Toshiba Corp,
dan Vodafone Group Plc.
2. Android versi 1.1
Pada 9 Maret 2009, Google merilis android versi 1.1. Android versi ini
dilengkapi dengan pembaruan estetis pada aplikasi, jam alarm, voice search
(pencarian suara), pengiriman pesan dengan Gmail, dan pemberitahuan email.
3. Android versi 1.5 ( Cupcake )
Pada pertengahan Mei 2009, google kembali merilis telepon seluler dengan
menggunakan android dan SDK (Software Development Kit) dengan versi 1.5
(cupcake). Terdapat beberapa pembaruan termasuk juga penambahan beberapa
fitur dalam seluler versi ini yakni kemampuan merekam dan menonton video
dengan modus kamera, mengunggah video ke youtube dan gambar ke picasa
langsung dari telepon, dukungan bluetooth A2DP, kemampuan terhubung
secara otomatis ke headset bluetooth, animasi layar, dan keyboard pada layar
yang dapat disesuaikan dengan sistem.
4. Android versi 1.6 ( Donut )
Donut (versi 1.6) dirilis pada September dengan menampilkan proses
pencarian yang lebih baik dibanding sebelumnya, penggunaan baterai indikator
dan kontrol applet VPN. Fitur lainnya adalah galeri yang memungkinkan
pengguna untuk memilih foto yang akan dihapus, kamera, camcorder dan
galeri yang dintegrasikan.
5. Android versi 2.0 / 2.1 ( Eclair )
Pada 3 Desember 2009 kembali diluncurkan ponsel android dengan versi
2.0/2.1 (eclair), perubahan yang dilakukan adalah pengoptimalan hardware,

28

peningkatan google maps 3.1.2, perubahan UI dengan browser baru dan
dukungan HTML 5, daftar kontak yang baru, dukungan flash untuk kamera 3,2
MP, digital Zoom, dan Bluetooth 2.1. Dengan semakin berkembangnya dan
semakin bertambahnya jumlah handset android, semakin banyak pihak ketiga
yang berminat untuk menyalurkan aplikasi mereka kepada sistem operasi
android. Aplikasi terkenal yang diubah ke dalam sistem operasi android
adalah Shazam, Backgrounds, dan WeatherBug.
6. Android versi 2.2 ( Froyo : Frozen Yoghurt )
Pada 20 Mei 2010, android versi 2.2 (Froyo) diluncurkan. Perubahanperubahan umumnya terhadap versi-versi sebelumnya antara lain dukungan
Adobe Flash 10.1, kecepatan kinerja dan aplikasi 2 sampai 5 kali lebih cepat,
intergrasi V8 JavaScript engine yang dipakai google chrome yang
mempercepat kemampuan rendering pada browser, pemasangan aplikasi
dalam SD card, kemampuan WiFi hotspot portabel, dan kemampuan auto
update dalam aplikasi android market.
7. Android versi 2.3 ( Gingerbread )
Pada 6 Desember 2010, android versi 2.3 (gingerbread) diluncurkan.
Perubahan-perubahan umum yang didapat dari android versi ini antara lain
peningkatan kemampuan permainan (gaming), peningkatan fungsi copy paste,
layar antar muka (user interface) didesain ulang, dukungan format video VP8
dan WebM, efek audio baru (reverb, equalization, headphone).
8. Android versi 3.0 / 3.1 ( Honeycomb )
Android honeycomb dirancang khusus untuk tablet. Android versi ini
mendukung ukuran layar yang lebih besar. User interface pada honeycomb
juga berbeda karena sudah didesain untuk tablet. Honeycomb juga mendukung
multiprosesor dan juga akselerasi perangkat keras (hardware) untuk grafis.
Tablet pertama yang dibuat dengan menjalankan honeycomb adalah Motorola
Xoom.
9. Android versi 4.0 ( Ice Cream )
Android versi 4.0 akan dirilis akhir tahun 2011. Setelah kita ketahui versi
Android ini perlu diketahui bahwa nama lain dari versi-versi tersebut diambil
oleh google dari nama makanan penutup.

29

2.4. Basic4Android

Basic4android adalah alat pengembangan aplikasi yang cepat untuk aplikasi android
asli, dikembangkan dan dipasarkan oleh Anywhere Software Ltd. Basic4android
menghasilkan aplikasi android standar yang dapat di-upload ke aplikasi toko seperti
Google Play, Samsung Apps dan Amazon AppStore. Basic4android adalah sebuah
alternatif untuk pemrograman dengan java dan SDK android dan termasuk desainer
visual yang menyederhanakan proses membangun antarmuka pengguna yang
menargetkan ponsel dan tablet dengan ukuran layar yang berbeda. Program disusun
dapat diuji di AVD manager emulator atau B4A Bridge, yang memungkinkan
pengujian dalam smartphone.

Basic4android mempunyai development tool sederhana yang powerful untuk
membangun aplikasi android. Bahasa Basic4Android sendiri mirip dengan visual
basic dan visual basic.Net meskipun disesuaikan dengan lingkungan android asli.
Basic4android berorientasi objek dan bahasa event driven. Aplikasi android (APK)
yang di-compile oleh Basic4Android adalah aplikasi android native/asli dan tidak ada
extra runtime seperti di visual basic yang ketergantungan file msvbvm60.dll, yang
pasti aplikasi yang di-compile oleh Basic4Android adalah no dependencies (tidak
ketergantungan file lain). IDE Basic4Android hanya fokus pada development android.
(Hidayat, 2013)

Gambar 2.5. IDE Basic4Android (Sumber: Hidayat, 2013)

30

Basic4android termasuk designer GUI untuk aplikasi android yang powerful
dengan dukungan built-in untuk multiple screens dan orientations, serta tidak
dibutuhkan lagi penulisan XML yang rumit. Basic4android memiliki kekayaan dalam
satuan libraries (perpustakaan) yang membuatnya menjadi lebih mudah untuk
mengembangkan macam-macam aplikasi android yang advanced. Library-nya adalah
SQL databases, GPS Serial ports (Bluetooth), Camera, XML parsing, Web services
(HTTP), Services (background tasks), JSON, Animations, Network (TCP dan UDP),
Text To Speech (TTS), Voice Recognition, WebView, AdMob (ads), Charts, OpenGL,
Graphics, dan masih banyak lagi. (Hidayat, 2013)

Gambar 2.6. Designer Basic4android (Sumber: Hidayat, 2013)

2.5. Kelenjar Tiroid

Kelenjar tiroid adalah salah satu dari kelenjar endokrin terbesar pada tubuh manusia.
Kelenjar ini terletak bagian depan leher bagian depan. Kelenjar ini memiliki dua
bagian (lobus), kanan dan kiri, yang masing-masing panjangnya 5 cm dan menyatu di
garis tengah. Beratnya kurang dari 30 gram. Walaupun berukuran kecil, kelenjar tiroid
sangat penting untuk mengatur metabolisme dan bertanggung jawab atas normalnya
kerja setiap sel tubuh (Semiardji, 2003).

Berat kelenjar orang normal seperti yang ditentukan oleh pemeriksaan
ultrasonik, bervariasi tergantung pada asupan iodin dari makanan, umur dan berat

31

badan, tetapi pada orang dewasa sekitar 15-25 gr. Pada sekitar 48% orang, lobus
kanan dari kelenjar ini didapati lebih besar dari kiri, sedang pada 12% orang didapati
lobus kiri lebih besar dari kanan. Kelenjar tiroid mempunyai suplai darah yang kaya.
Aliran darah ke kelenjar tiroid adalah sekitar 5ml/g/menit (Sari, 2007).

Gambar 2.7. Kelenjar Tiroid (Sumber: Semiardji, 2003 )

Kelenjar tiroid memproduksi hormon tiroksin (T4) dan triiodotironin (T3) dan
menyalurkan hormon tersebut ke dalam aliran darah. Terdapat 4 atom yodium di
setiap molekul T4, karena itu disebut T4, dan 3 atom yodium pada setiap molekul T3.
Hormon T4 mulai aktif setelah berubah menjadi T3 dengan cara pengurangan 1 atom
yodium. Yodium merupakan unsur penting hormon tersebut. Pada beberapa daerah
yang kekurangan yodium pada makanannya, seperti di pegunungan, Jumlah yodium
untuk kelenjar tiroid tidak cukup untuk membuat T3 dan T4. Untuk mengimbangi
kekurangan tersebut kelenjar tiroid bekerja lebih aktif sehingga membesar dan mudah
terlihat. Pada orang sehat, kadar hormon T3 dan T4 dipertahankan pada batas normal
oleh Thyriod-stimulating hormone (TSH). TSH diproduksi oleh kelenjar hipofisis
anterior, yaitu suatu bagian otak tepat dibelakang mata. Bila kadar hormon tiroid
turun, produksi TSH akan meningkat, dan sebaliknya ketika kadar hormon tiroid
meningkat, produksi TSH akan menurun. (Semiardji, 2003).

Hormon tiroid mengatur laju metabolisme dengan cara mengalir bersama
darah dan memicu sel untuk mengubah lebih banyak glukosa. Jika tiroid
mengeluarkan terlalu sedikit hormon disebut hipotiroidisme dan apabila terlalu

32

banyak mengeluarkan hormon disebut hipertiroidisme, maka kelenjar tiroid akan
mengalami gangguan. Gangguan kelenjar Gangguan kelenjar tiroid antara lain:

2.5.1. Hipertiroidisme
Hipertiroid (Semiardji, 2003) adalah suatu kondisi dimana terjadi peningkatan jumlah
produksi dan jumlah hormon tiroid dalam tubuh, dengan kata lain kelenjar tiroid
bekerja lebih aktif, dinamakan dengan thyrotoksikosis. Dimana berarti terjadi
peningkatan level hormon tiroid yang ekstrim dalam darah. Pada sebagian besar
pasien Tiroid hiperaktif (hipertiroidisme) terjadi akibat adanya sejenis anti bodi dalam
darah yang merangsang kelenjar tiroid, sehingga tidak hanya produksi hormon yang
berlebihan, tetapi juga ukuran kelenjar tiroid menjadi besar. Penyebab adanya antibodi
tersebut belum diketahui, mungkin ada kaitannya dengan faktor keturunan.

Gejala Hipertiroid antara lain:
a. Mudah mengalami lelah dan lesu
b. Otot dan sendi keram, nyeri dan kaku
c. Sensitif terhadap panas (palpitasi)
d. Mengalami gangguan cerna diare
e. Kelopak mata tertarik, sehingga mata tampak melotot
f. Nafsu makan meningkat, tapi berat badan menurun
g. Mudah gelisah, cemas, lekas marah, susah tidur (hiperkinesis)
h. Kulit lembap dan hangat

Pengobatan:
a. Obat anti tiroid
Ada dua macam yang digunakan, yaitu PTU (propiltiourasil) dan
metimazol. Obat-obatan ini dapat mengurangi produksi hormon tiroksin
dari kelenjar tiroid. PTU tersedia dalam bentuk tablet 50 dan 100 mg,
sedangkan metimazol dalam bentuk tablet 5 dan 20 mg.
b. Operasi/pembedahan
Pembedahan dilakukan untuk mengangkat sebagian (± ¾ bagian ) kelenjar
tiroid yang berfungsi sebagai pabrik pembuat hormon, sehingga hormon
tiroksin tidak berlebihan.

33

c. Yodium radioaktif
Yodium radioaktif diberikan dalam bentuk kapsul atau minuman yang
rasanya seperti air biasa. Obat ini diminum di rumah sakit, di unit
radiologi.

2.5.2. Hipotiroidisme
Hipotiroidisme merupakan keadaan klinik yang disebabkan oleh kekurangan hormon
tiroid. Hipotiroid terjadi apabila kelenjar tiroid berhenti atau kurang memproduksi
hormon tiroid. (Semiardji, 2003).

Faktor penyebabnya akibat penurunan fungsi kelanjar tiroid, yang dapat terjadi
kongenital atau seiring perkembangan usia. Pada kondisi ini hipotiroid dilihat dari
adanya penurunan konsentrasi hormon tiroid dalam darah disebabkan peningkatan
kadar TSH (Tyroid Stimulating Hormone). Hipotiroidisme adalah suatu sindroma
klinis akibat dari defisiensi hormon tiroid, yang kemudian mengakibatkan
perlambatan proses metabolik. Hipotiroidisme pada usia dewasa menyebabkan
perlambatan umum organisme terutama pada otot dan kulit yang menimbulkan
gambaran klinis miksedema. Sehingga pada awalnya penderita atau keluarganya tidak
menyadari atau bahkan menganggapnya sebagai efek penuaan. (Anwar, 2005).

Gejala Hipotiroid antara lain:
a. Penambahan berat badan
b. Sensitif terhadap udara dingin
c. Masalah mental
d. Penurunan kemampuan berbicara
e. Masalah jantung
f. Konstipasi (sulit buang air besar)
g. Masalah kulit dan rambut

Pengobatan:
Pengobatan menggunakan tiroksin, tablet tersedia dalam dosis 50 dan 100
mikrogram. Biasanya, pengobatan tiroksin dimulai dari dosis rendah kemudian
dinaikkan secara perlahan. Pasien akan diberi resep dosis 50 mikrogram

34

perhari untuk 3-4 minggu, lalu ditingkatkan menjadi 100 mikrogram perhari
untuk 3-4 minggu berikutnya, kemudian 150 mikrogram perhari. Selanjutnya
dilakukan pemeriksaan darah setelah tiga minggu memulai pengobatan untuk
mengetahui apakah perlu penyesuaiaan dosis obat. Tujuannya untuk
memperbaiki kadar T4 dan TSH menjadi normal. Penderita akan merasa lebih
baik dalam 2-3 minggu; berat badan menurun, bengkat di mata akan hilang,
namun tekstur kulit dan rambut membutuhkan 3-6 minggu untuk kembali
normal (Semiardji, 2003).

2.6. Unified Modeling Language (UML)

Unified modeling language atau disingkat UML (Pressman, 2010) merupakan bahasa
standar

yang

digunakan

untuk

memvisualisasikan,

menspesifikasikan,

menkonstruksikan, serta mendokumentasikan sebuah sistem software. UML
merupakan suatu kumpulan teknik terbaik yang telah terbukti sukses dalam
memodelkan sistem yang besar dan kompleks. UML tidak hanya digunakan dalam
proses pemodelan perangkat lunak, namun hampir dalam semua bidang yang
membutuhkan pemodelan.

Diagram UML merupakan representasi grafis parsial (tampilan) dari model
sistem di bawah desain, implementasi, atau sudah ada. UML diagram mengandung
elemen grafis (simbol). UML node terhubung dengan tepi (juga dikenal sebagai jalur
atau arus) yang mewakili unsur-unsur dalam model UML dari sistem yang dirancang.
UML model sistem juga mungkin berisi dokumentasi lainnya seperti penggunaan
kasus ditulis sebagai teks template.

2.6.1. Use Case Diagram
Use Case (Fowler, 2004) adalah teknik untuk merekam persyaratan fungsional sebuah
sistem. Use case mendeskripsikan interaksi tipikal antara para pengguna sistem
dengan sistem itu sendiri, dengan memberi sebuah narasi tentang bagaimana sistem
tersebut digunakan. Use case yang sederhana hanya melibatkan satu interaksi/
hubungan dengan sebuah actor, dan use case yang lebih kompleks melibatkan
beberapa interaksi dengan actor. Use case yang lebih kompleks juga melibatkan lebih

35

dari satu actor. Untuk menjabarkan use case dalam sistem, sangat baik bila dimulai
dengan memperhatikan actor dan actions/aksi yang mereka lakukan dalam sistem.
Setiap use case menggambarkan suatu urutan interaksi antara actor dengan sistem.
Sebuah use case harus memberikan sejumlah nilai pada satu actor.

2.6.2. Sequence Diagram
Sequence diagram (Fowler, 2004) menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan
di sekitar sistem (termasuk pengguna, display, dan sebagainya) berupa message yang
digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri atar dimensi vertical (waktu)
dan dimensi horizontal (objek-objek yang terkait). Sequence diagram biasa digunakan
untuk menggambarkan skenario atau rangkaian langkah-langkah yang dilakukan
sebagai respons dari sebuah event untu menghasilkan output tertentu.

2.6.3. Activity Diagram
Activity diagram (Fowler, 2004) adalah teknik untuk menggambarkan logika
prosedural, proses bisnis, dan jalur kerja. Dalam beberapa hal, diagram ini memainkan
peran mirip sebuah diagram alir, tetapi perbedaan prinsip antara diagram ini dan
notasi diagram alir adalah diagram ini mendukung behavior paralel.

2.7. Penelitian Yang Sudah Ada

1. African Trypanosomiasis Detection Using Dempster Shafer Theory
Penulis : Andino Maseleno dan Md. Mahmud Hasan
Organisasi kesehatan dunia melaporkan bahwa Afrika trypanosomiasis mempengaruhi
populasi sebagian besar miskin yang tinggal di daerah pedesaan terpencil Afrika yang
bisa berakibat fatal jika tidak diobati dengan benar. Makalah ini menyajikan teori
dempster

shafer

untuk

mendeteksi

trypanosomiasis

Afrika.

Penghapusan

berkelanjutan trypanosomiasis Afrika sebagai masalah kesehatan masyarakat adalah
layak dan memerlukan upaya terus menerus dan pendekatan inovatif. Dalam
penelitian ini, kami menerapkan teori dempster shafer untuk mendeteksi
trypanosomiasis Afrika dan menampilkan hasil proses deteksi. Kami menjelaskan
sebelas gejala sebagai gejala utama yang meliputi demam, urin berwarna merah, ruam
kulit, kelumpuhan, sakit kepala, pendarahan di sekitar gigitan, bersama cat,

36

pembengkakan kelenjar getah bening, gangguan tidur, meningitis dan arthritis. Teori
dempster shafer untuk mengukur tingkat kepercayaan, pendekatan kami menggunakan
teori dempster shafer menggabungkan keyakinan dalam kondisi ketidakpastian dan
ketidaktahuan, dan memungkinkan pengukuran kuantitatif keyakinan dan masuk akal
dalam hasil identifikasi kami.

2. The Dempster Shafer Theory Algorithm and its Application to Insect Diseases
Detection
Penulis: Andino Maseleno dan Md. Mahmud Hasan
Makalah ini menyajikan teori dempster shafer untuk mendeteksi penyakit serangga.
Penghapusan berkelanjutan penyakit serangga sebagai masalah kesehatan masyarakat
adalah layak dan memerlukan upaya terus menerus dan pendekatan inovatif. Dalam
penelitian ini, kami menggunakan teori dempster shafer untuk mendeteksi penyakit
serangga dan menampilkan hasil proses deteksi. Penyakit serangga yang meliputi
babesiosis, demam berdarah, lyme, malaria, dan barat Nil. Kami menjelaskan enam
gejala seperti gejala utama yang meliputi demam, urin berwarna merah, ruam kulit,
kelumpuhan, sakit kepala, dan arthritis. Teori dempster shafer untuk mengukur tingkat
kepercayaan, pendekatan kami menggunakan teori dempster shafer menggabungkan
keyakinan dalam kondisi ketidakpastian dan ketidaktahuan, dan memungkinkan
pengukuran kuantitatif keyakinan dan masuk akal dalam hasil identifikasi kami.

3. Perancangan Sistem Pakar Untuk Mendiagnosa Penyakit Lambung Dengan Metode
Dempster Shafer
Penulis : Jannah, M
Penyakit pada lambung antara lain adalah sakit Maag (Gastritis), Dispepsia dan
Gastroesophageal Reflux Disease (GERD). Penyakit maag diakibatkan oleh asam
lambung yang berlebihan, sehingga dinding lambung tidak kuat menahan asam
lambung sehingga menimbulkan luka. Dispepsia disebabkan oleh berbagai penyebab
antara lain gangguan daya gerak saluran cerna bagian atas dan adanya waktu
pengosongan lambung yang terlambat serta stres psikis. GERD merupakan gangguan
sebagai akibat terjadinya refluks gastroesophageal. Gejala khas GERD adalah rasa
panas di dada, rasa tidak nyaman waktu menelan, dan rasa sakit waktu menelan.

37

Kepastian diagnosa terhadap penyakit lambung dapat dilakukan melalui pemeriksaan
laboratorium.

4. The Analysis of Comparison of Expert System of Diagnosing Dog Disease by
Certainty Factor Method and Dempster Shafer Method
Penulis: Eka Setyarini, Darma Putra dan Adi Purnawan
Sistem pakar adalah salah satu cabang dari kecerdasan buatan yang studi bagaimana
"mengadopsi" cara ahli, menyimpulkan fakta, dan pengambilan keputusan. Makalah
ini menyajikan perbandingan antara dua metodologi, Metode certainty factor dan
metode dempster shafer untuk mengidentifikasi penyakit anjing. Memberikan
pelayanan kesehatan yang tepat dapat dilakukan dengan mengetahui umum penyakit
anjing dan menyadari pencegahan yang tepat dan pengobatan. Dalam tulisan ini
digunakan 74 gejala fisik penyakit untuk menemukan 17 jenis penyakit umum anjing.

5. Prototype Sistem Pakar untuk Mendeteksi Tingkat Resiko Penyakit Jantung
Koroner dengan Metode Dempster Shafer (Studi Kasus: RS. PKU Muhammadiyah
Yogyakarta)
Penulis: Elyza Gustri Wahyuni dan Widodo Prijodiprojo
Sistem pakar dapat berfungsi sebagai konsultan yang memberi saran kepada pengguna
sekaligus sebagai asisten bagi pakar. Salah satu cara untuk mengatasi dan membantu
mendeteksi tingkat resiko penyakit JK seseorang, yaitu dengan membuat sebuah
sistem pakar sebagai media konsultasi dan monitoring terhadap seseorang sehingga
dapat meminimalkan terjadinya serangan jantung yang mengakibatkan kematian.
Metode dempster shafer merupakan metode penalaran non monotonis yang digunakan
untuk mencari ketidakkonsistenan akibat adanya penambahan maupun pengurangan
fakta baru yang akan merubah aturan yang ada, sehingga metode dempster shafer
memungkinkan seseorang aman dalam melakukan pekerjaan seorang pakar. Penelitian
ini bertujuan menerapkan metode ketidakpastian dempster shafer pada sistem pakar
untuk mendiagnosa tingkat resiko penyakit JK seseorang berdasarkan faktor serta
gejala penyakit JK. Manfaat penelitian ini adalah untuk mengetahui keakuratan mesin
inferensi dempster shafer.

38

6. Sistem Pakar Mendiagnosa Penyakit Tulang Pada Manusia Menggunakan Metode
Dempster Shafer Berbasis Wap Dengan Wml Dan Php
Penulis : Yarni, N
Sistem Pakar (Expert System) adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan
manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti biasa yang
dilakukan para ahli. Penelitian ini bertujuan untuk membangun sebuah aplikasi sistem
pakar mendiagnosa penyakit tulang pada manusia yang dapat diakses menggunakan
ponsel (telepon seluler). Aplikasi ini dapat digunakan oleh pengguna dengan ponsel
yang dapat melakukan akses internet dan mempunyai akses WAP (Wireles Aplication
Protocol). Metode inferensi (penalaran) menggunakan metode forward chaining dan
untuk menentukan nilai kepercayaan penyakit menggunakan metode dempster shafer.
Metode pengembangan sistem pada aplikasi ini menggunakan metode waterfall dan
desainnya menggunakan UML (Unified Modeling Language). Pengujian aplikasi ini
dilakukan di emulator dan ponsel Nokia. Pengujian kelayakan aplikasi dilakukan
dengan metode angket. Hasil dari aplikasi ini yaitu berupa nama penyaki tulang dan
nilai kepercayaan