Tanggungjawab Antara Dokter dengan Pasien Ditinjau dari Aspek Hukum Perdata (Studi pada Rumah Sakit Permata Bunda Medan)

vii

DAFTAR WAWANCARA
1. Apa upaya hukum yang dapat dilakukan pasien apabila hak-haknya dilanggar?
Jawaban
Pasien dapat mengajukan gugatan kepada rumah sakit dan/atau pelaku usaha,
baik kepada lembaga peradilan umum maupun kepada lembaga yang secara
khusus berwenang menyelesaikan sengketa antara konsumen dan pelaku usaha.
Melaporkan kepada aparat penegak hukum.
2. Bagaimana proses penyelenggaraan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit
Permata Bunda Medan?
Jawaban
Diselenggarakan berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan beserta
perundang-undangan yang berlaku, seperti Undang-Undang Nomor 29 Tahun
2004 Tentang Praktik Kedokteran, Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009
Tentang Rumah Sakit dan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang
Kesehatan. Perundang-undangan tersebut mengatur hubungan antar timbal
balik dokter dan pasien.
3. Apa saja hak pasien dalam pelayanan kesehatan di rumah sakit?
Jawaban
Berhak mendapatkan, kenyamanan, keamanan, keselamatan dalam

mengkonsumsi barang/jasa, kondisi dan jaminan yang dijanjikan, informasi
yang benar, jelas, jujur mengenai kondisi, jaminan barang/jasa, didengar
pendapat, keluhannya atas barang/jasa yang digunakan, mendapatkan
advokasi, perlindungan, upaya penyelesaian sengketa perlindungan konsumen
secara patut, mendapat pembinaan pendidikan konsumen, dilayani secara
benar dan jujur serta tidak diskriminatif, mendapatkan kompensasi, ganti rugi
penggantian
4. Bagaimana hubungan hukum antara dokter dan pasien?
Jawaban
Hubungan antara dokter dan pasien dalam perjanjian terapeutik adalah
merupakan hubungan kepercayaan dan hubungan hukum. Hubungan
kepercayaan diatur dari norma-norma dan bersumber pada adanya usaha
maksimal yang dilakukan oleh profesi dokter kepada pasien, sedangkan
hubungan hukum diatur oleh norma-norma yang berasal dari peraturan
perundang-undangan.
5. Apa faktor penyebab terjadinya sengketa medik antara dokter dengan pasien?
Jawaban
Adanya ketidakpuasan dari pasien dan/atau keluarga pasien, ketidakpuasan itu
bisa berasal dari hasil pengobatan yang tidak sesuai harapan, adanya dampak
negatif dari hasil pengobatan, munculnya penyakit tambahan, serta kerugian

yang dialami pasien, muculnya persoalan bermula dari dokter adalah faktor
kurangnya penjelasan kepada pasien, dokter tidak mampu mewujudkan bentuk
komunikasi yang baik kepada pasien sehingga pasien tidak mampu
menangkap pesan atau informasi yang disampaikan oleh dokter.

vii
Universitas Sumatera Utara

viii

6. Bagaimana jika terjadi sengketa medik antara pasien dan dokter?
Jawaban
Penyelesaian dengan cara musyawarah, jika musyawarah belum mendapatkan
kesepakatan dapat dibawa kepada lembaga profesi dokter, maupun di
pengadilan, penyelesaian sengketa medik dapat dilakukan melalui dua jalur
yaitu jalur hukum dan jalur non hukum. Jalur hukum adalah jalur pengadilan,
jalur non hukum ditempuh melalui musyawarah mufakat. Ketiga, penyelesaian
sengketa medik didasarkan pada besar kecilnya sengketa, bila sengketa
tersebut hanya bersifat sepihak artinya pasien merasa tidak puas dengan hasil
tindakan dokter, lebih baik diselesaikan melalui musyawarah. Sengketa yang

bersifat besar, tetap dengan musyawarah, namun jika tidak selesai dapat
dilanjutkan ke pengadilan, penyelesaian sengketa hendaknya dengan cara
kekeluargaan, namun tidak menutup kemungkinan penyelesaian melalui jalur
hukum. Penyelesaian melalui jalur hukum dapat dilakukan karena pasien
menginginkan hal tersebut.
7. Bagaimana perlindungan hukum yang diberikan kepada dokter jika terjadi
sengketa?
Jawaban
yaitu bentuk perlindungan hukum profesi dokter yang baik adalah adanya
tanggung jawab dari rumah sakit dalam memberikan kepastian bagi dokter
dalam menjalankan profesinya, bentuk perlindungan hukum profesi dokter
yang baik adalah didasarkan Undang-Undang No. 29 Tahun 2004 tentang
Praktik Kedokteran. Ketiga, perlu adanya undang-undang baru yang dijiwai
pada aspek medis untuk memberikan perlindungan hukum bagi profesi dokter,
profesi dokter yang perlu mendapatkan perlindungan hukum adalah profesi
dokter yang menjalankan tugas dan fungsinya secara professional.
8. Bagaimana perlindungan hukum terhadap pasien sebagai konsumen di bidang
medis ?
Jawaban
diatur dalam Pasal 1365 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata

(KUHPerdata) yang menyatakan bahwa tiap perbuatan melawan hukum yang
membawa kerugian kepada orang lain mewajibkan orang yang karena
salahnya menerbitkan kerugian tersebut.
9. Bagaimana Tanggungjawab perdata dokter dalam transaksi terapeutik antara
dokter dengan pasien, apabila seorang dokter terbukti telah melakukan
wanprestasi atau perbuatan yang melanggar hukum?
Jawaban
Dapat dituntut membayar ganti kerugian. Pemberian hak atas ganti rugi
merupakan suatu upaya untuk memberikan perlindungan bagi setiap orang
atas suatu akibat yang timbul, baik fisik maupun non fisik karena adanya
kesalahan kelalaian tenaga kesehatan. Perlindungan ini sangat penting karena
akibat kelalaian dan kesalahan itu mungkin dapat menyebabkan kematian atau
menimbulkan cacat yang permanen.

viii
Universitas Sumatera Utara

ix

10. Bagaimana seorang dokter dapat dinyatakan melakukan kesalahan dan harus

membayar ganti rugi?
Jawaban
Bila antara kerugian yang ditimbulkan terdapat hubungan yang erat dengan
kesalahan yang dilakukan dokter tersebut, dalam menentukan kesalahan
dokter, harus mengacu kepada standar profesi, sehingga dalam pelaksanaan
praktik kedokteran, perbuatan melawan hukum dapat diidentikkan dengan
perbuatan dokter yang bertentangan atau tidak sesuai dengan standar profesi
yang berlaku bagi pengemban profesi di bidang kedokteran sehingga dokter
sebut mempertanggungjawabkan perbuatannya tersebut.
11. Apa bentuk ganti rugi jika terjadi kesalahan dalam pelayanan medis?
Jawaban
Dokter itu manusia dan dia punya keahlian tapi dia tidak bisa menjamin
sembuh 100% tapi ada batas-batas maksimal selagi dia tidak melanggar
prosedur yang ada. Jadi dokter ada clinical part way mengenai penyakit sesuai
dengan prosedur pemeriksaan misal : seseorang di diagnosis penyakit tipus
diperiksalah darahnya dari laboratorium dan jika sesuai dengan itu maka dia
sudah menjalankan prosedur yang benar soal kesembuhan itu belum jaminan
100%.
12. Apa bentuk ganti rugi yang diderita oleh pasien, akibat dokter melakukan
kesalahan dalam hubungan kontrak terapeutik, melakukan wanprestasi Pasal

1239. Melakukan perbuatan melawan hukum Pasal 1365. Melakukan
kelalaian Pasal 1366 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPerdata)
Jawaban
Konflik dan sengketa dapat terjadi jika kepentingan pasien dirugikan oleh
tindakan dokter atau dokter gigi yang menjalankan praktik kedokteran. Bahwa
pasien sebagai pengguna pelayanan kesehatan dengan dokter atau dokter gigi
sebagai penyedia jasa pelayanan kesehatan masuk dalam kondisi di mana
terjadi perselisihan atau persengketaan dalam praktik kedokteran, sengketa
antara dokter dengan pasien timbul karena ketidakpuasan pasien terhadap
dokter melaksanakan profesi kedokteran, penyelesaian ini hanya dapat
dilakukan dengan cara ganti kerugian menurut Pasal 1320 Kitab UndangUndang Hukum Perdata (KUHPerdata), menyatakan bahwa di situ adanya
suatu persetujuan atau perjanjian dalam hal dokter telah melakukan suatu
kelalaian atau kesalahan dalam hal tindakan medis maupun dalam
menjalankan profesinya. Tuntutan tanggung gugat hukum perdata dapat
diajukan seseorang terhadap siapa saja yang telah menyebabkan pasien
menderita kerugian sebagai akibat tindakan-tindakan yang, tersebut terakhir.
Perbuatan yang tak layak ini semata-mata membuahkan ganti rugi.
Sebaliknya, dengan beberapa pengecualian ganti rugi ini hanya dapat diurus
lewat hukum perdata.
13. Apa tanggung jawab dokter dengan perjanjian terapeutik?

Jawaban
Dokter itu adalah mengobati sesuai dengan keahlian dan bidangnya dan ada
standar operasi prosedur (SOP) sesuai dengan ilmu yang didapatnya tidak

ix
Universitas Sumatera Utara

x

boleh melewati batas-batas, kalau standar operasi prosedur SOP mengenai
rawat inap siapa yang berhak menentukan pasien dirawat inap, dokter jaga,
misalnya pasien masuk ke rumah sakit pasti masuk keruang dulu nanti dipilah
baru setelah itu dibagi ditransfer kemana sesuai dengan penyakitnya standar
operasi prosedur berdasarkan Rumah Sakit Permata Bunda.
14. Bagaimana dikatakan kategori gagal gimana?
Jawaban
Dikatakan kategori gagal ini banyak macamnya, pertama, karena kurangnya
pemahaman dokter yang bersangkutan terhadap penyakit yang diderita oleh
pasien, atau karena minimnya peralatan yang digunakan untuk melakukan
diagnosis dan terapi. Namun tidak jarang terjadinya kegagalan itu bersumber

dari faktor manusianya sendiri, yakni karena adanya kesalahan dari dokter
dalam mengadakan diagnosis dan terapi. Hal yang terakhir ini membuat
masyarakat awam beranggapan bahwa dokter telah gagal atau dianggap gagal
dalam melaksanakan tugas perawatannya. Dia menyalahi prosedur apakah
pernah terjadi di Rumah Sakit Permata Bunda ini jarang terjadi menyalahi
prosedur biasanya sesuai dengan keahlian yang diperoleh dan ilmu yang
didapat kemudian dengan standar yang ada diprofesi kedokteran.
15. Apa tanggung jawab hukum rumah sakit, rumah sakit bertanggung jawab
secara hukum terhadap semua kerugian yang ditimbulkan atas kelalaian yang
dilakukan oleh tenaga kesehatan di rumah sakit. ?
Jawaban
Tanggung jawab hukum rumah sakit dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan
terhadap pasien dapat dilihat dari hukum pidana, hukum perdata dan hukum
administrasi. Walaupun secara teoretis penerapan ketentuan-ketentuan umum
tentang pertanggunggugatan perdata dalam pelayanan kesehatan meliputi juga
pertanggunggugatan rumah sakit, namun di dalam praktek masih banyak
masalah. Sehubungan dengan situasi khusus di dalam rumah sakit, maka
masalah pertanggunggugatan yang berkaitan dengan rumah sakit cukup rumit
(complicated). Hal ini disebabkan oleh perbedaan dalam kedudukan hukum
(legal position) dan bertanggung jawab profesional dari berbagai orang yang

bekerja di dalam rumah sakit. Pada umumnya disana terdapat (terlibat)
beberapa kontrak. Karena itu, bagaimana persisnya situasi hukum akan
tergantung pada banyak faktor ; apakah orang bertindak sebagai prinsipal atau
sebagai pembantu ; apakah ia bawahan atau bukan ; apakah apakan suatu
tindakan yang telah dilakukan termasuk dalam kopetensi pelaku itu sendiri
atau apakah tindakan itu dilaksanakan di bawah supervisi (pengawasan). Ini
hanyalah beberapa situasi yang mungkin terjadi di rumah sakit. Dalam
hubungan dokter-pasien, situasi hukum (legal situation) akan menentukan
pertanggunggugatan kontraktual. Jika para dokter bukan pegawai dari rumah
sakit, maka tidak selalu jelas siapa yang bertanggunggugat secara kontraktual
pada momen(saat) mana. Jika orang yang dapat dinyatakan bertanggunggugat
secara kontraktual dapat diidentifikasi, maka masih harus ditetapkan bagi
pembantu yang mana.

x
Universitas Sumatera Utara

xi

16. Selain berhubungan dengan dokter, seorang pasien juga berhubungan dengan

rumah sakit dalam memperoleh pelayanan kesehatan?
Jawaban
Hubungan pasien dengan rumah sakit timbul berdasarkan dua hal, yaitu
perjanjian keperawatan, seperti kamar dengan perlengkapannya. Perjanjian
pelayanan medis, berupa tindakan medis yang dilakukan oleh dokter yang
dibantu oleh paramedis.
17. Tanggung jawab dokter dan rumah sakit kepada pasien pada kegagalan
pelayanan medis di rumah sakit, Rumah Sakit Permata Bunda ikut
bertanggungjawab jika terjadi kegagalan dalam pelayanan medis di rumah
sakit berdasarkan doktrin vicarious liability dan berdasarkan Pasal 367 Kitab
Undang-Undang Hukum Perdata, pengalihan pertanggungjawaban ini disebut
dengan doktrin vicarious liability. Di mana seseorang yang sesungguhnya
tidak bersalah karena keadaan-keadaan tertentu bertanggung jawab atas sikap
perbuatan orang lain
18. Bagaimana pertanggungjawaban, rumah sakit bertanggung jawab penuh atas
segala kegiatan yang dilakukan baik oleh tenaga medis ataupun paramedis.
Jawaban
Beban pertanggungjawaban diberikan kepada kepala rumah sakit atau direktur
rumah sakit yang telah menerima delegasi kewenangan dari pemilik rumah
sakit untuk melaksanakan segala kegiatan yang berhubungan dengan

pelayanan kesehatan
19. Bagaimana pertanggungjawaban yang diterima rumah sakit juga dapat berasal
karena adanya kelalaian atau kesalahan dari tenaga medis atau paramedisnya.
Jawaban
Bentuk pertanggungjawaban rumah sakit secara perdata adalah berupa
penggantian kerugian sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 1243 Kitab
Undang-Undang Hukum Perdata. Sedangkan pertanggungjawaban secara
administrasi yang dibebankan kepada rumah sakit dapat berupa surat
peringatan dan pencabutan izin pendirian rumah sakit.
20. Apa upaya yang dapat dilakukan pasien jika dirugikan hak-haknya oleh rumah
sakit jasa layanan kesehatan dalam pemberian layanan,
Jawaban
Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK) dengan menyampaikan
pengaduan terkait yang dialami oleh pasien yang telah dirugikan haknya oleh
rumah sakit jasa layanan kesehatan, melalui Badan Penyelesaian Sengketa
Konsumen (BPSK), penyelesaian sengketa melalui badan ini sangat murah,
cepat, sederhana,dan tidak berbelit-belit.prosedur untuk menyelesaikan
sengketa konsumen melalui BPSK sangat mudah, pasien datang dengan
membawa surat permohonan penyelesaian sengketa, mengisi formulir
pengaduan,dan menyerahkan dokumen pendukung.

xi
Universitas Sumatera Utara

xii

xii
Universitas Sumatera Utara