Nilai-Nilai Patriotisme Dalam Novel Toba Dreams Karya T.B Silalahi Analisis: Sosiologi Sastra

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Wujud karya sastra mempunyai dua aspek penting, yaitu isi dan bentuk.
Isinya adalah tentang pengalaman hidup manusia, sedangkan bentuknya adalah
segi-segi yang menyangkut cara penilaian yaitu cara sastrawan memanfaatkan
bahasa yang indah untuk mewadahi isinya (Semi, 1989:8). Sastra adalah suatu
kegiatan kreatif, sebuah karya seni (Wellek dan Warren, 1989:3). Menurut
Pradopo (2003:113) karya sastra diciptakan oleh pengarang dia tidak terlepas dari
masyarakat dan budayanya. Sering kali sastrawan menonjolkan kekayaan budaya
masyarakat, suku bangsa, atau bangsanya.Hal ini tampak lebih dalam karya sastra
Indonesia sejak tahun 1970, meskipun sebelumnya latar sosial budaya ini juga
tampak (tentu saja) dalam karya sastra Indonesia. Menurut Pradopo (2007:62)
dalam menilai karya sastra haruslah diketahui norma-norma karya sastra.Oleh
sebab itu, tidak dapatlah kita meninggalkan pekerjaan mengurai atau menganalisis
karya sastra.Ratna (2004:60) menyatakan bahwa pada dasarnya antara sastra
dengan masyarakat terdapat hubungan yang hakiki. Hubungan-hubungan yang
dimaksud disebabkan oleh (a) karya sastra oleh pengarang, (b) pengarang itu
sendiri adalah anggota masyarakat, (c) pengarang memanfaatkan kekayaan yang
ada dalam masyarakat dan, (d) hasil karya itu dapat dimanfaatkan kembali oleh
masyarakat.

Novel ini menarik untuk diteliti menurut saya karena memiliki beberapa
pesan yaitu: (1) nilai patriotisme harus selalu diterapkan dan disesuaikan dengan
lingkungan (2) kepempinan dalam keluarga sangat mempengaruhi seluruh

1

Universitas Sumatera Utara

anggota keluarga (3) mengejar mimpi membutuhkan kerja keras, namun tetap
harus berada di jalur yang positif. Novel ini juga menceritakan tentang perjuangan
sang ayah untuk membesarkan anak - anak nya dengan jiwa patriot. Namun di sisi
lain cerita ini dapat menjadi pelajaran untuk orang tua tentang cara mendidik anak
yang barangkali tidak biasa mengggunakan cara yang sama kepada setiap anak.
Nilai-nilai patriotisme dapat kita tampilkan dalam perilaku kehidupan sehari-hari
baik di lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, bangsa dan negara.
Novel Toba Dreams (TD) merupakan karya sastra yang dihasilkan oleh
T.B. Silalahi kisah yang menarik tentang kehidupan keluarga dan proses
pencapaian cita-cita yang terkadang tidak sesuai dengan apa yang diinginkan.
Novel ini menceritakan seorang pensiunan tentara bernama Tumpak Bonar (yang
akrab dipanggil Sersan Tebe), yang memilih untuk kembali ke kampung

halamannya setelah memasuki masa pensiun.Ia adalah seorang prajurit teladan,
penuh dedikasi, dan memiliki integritas. Bagaimana ia menghadapi pro dan kontra
keluarga dalam menerima keputusan tersebut, bagaimana kesannya ketika melihat
keluarganya menjalani kehidupan yang berbeda di kampung bila dibandingkan
dengan di kota, bagaimana ia berusaha untuk selalu memberikan manfaat bagi
kampung halamannya, dan terutama adalah ketegarannya menghadapi sikap anak
sulung yang jauh sekali dari apa yang diharapkan dan mereka acapkali terlibat
dalam perbedaan pandangan. Sersan Tebe merupakan tentara yang berjiwa patriot
terhadap Negara.Sikap Sersan Tebe sebagai seorang prajurit yang tegas dan
disiplin terbawa dalam cara ia memimpin di lingkungan keluarganya. Kristin
sebagai seorang istri, dalam banyak hal bisa menerima dan lebih banyak turut
kepada suaminya. Sumurung dan Taruli, adik Ronggur pun patuh terhadap cara

2

Universitas Sumatera Utara

ayahnya mendidik. Namun bagi Ronggur yang menjadi anak sulungnya dalam
banyak hal tidak pernah mengikuti keinginan ayahnya.Bahkan Sersan Tebe cukup
kecewa dengan Ronggur bila dibandingkan dengan keponakannya


yang

lebih

mandiri.Namun di lingkungan pekerjaan, Sersan Tebe tetap menjadi teladan,
terutama bagi juniornya prajurit-prajurit di kesatuannya.Kesan itu tampak ketika
hari terakhir Sersan Tebe bertugas sebagai tentara di kesatuan.Segenap prajurit
yang mengenalnya mengelu-elukannya.Sikap teladan itu terbawa ketika Sersan
Tebe kembali ke kampung halamannya dan berbuat banyak hal yang bermanfaat
bagi masyarakat di kampungnya tersebut.
Hidup harus berjalan, Sersan Tebe tetap tegar melepas kepergian
anaknya.Andini dan Choky yang sudah kembali memeluk Islam memilih untuk
hidup di Jakarta.Sersan Tebe berharap cucunya dapat melanjutkan cita-citanya
menjadi seorang Jenderal. Novel ini ditulis dengan gaya dan pendekatan masa
kini. T.B. Silalahi membuat konsep dan menghadirkan dirinya dalam novel
ini.Kalimat-kalimat yang terdapat dalam percakapan seringkali adalah gambaran
dialek orang Batak asli. Namun, untuk percakapan ala anak muda, T.B. Silalahi
tentu berkonsultasi dengan editor sehingga bisa menyentuh tren masa kini.
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, peneliti mengajukan rumusan
masalah sebagai berikut yaitu:
Bagaimanakah nilai-nilai patriotisme yang terkandung dalam novel TD
karya T.B. Silalahi ?

3

Universitas Sumatera Utara

Batasan Masalah
Supaya penelitian ini terarah dan mencapai tujuan dengan baik maka diperlukan
batasan masalah.Peneliti membatasi masalah dengan menekankan hanya pada
nilai-nilai patriotisme yang terkandung dalam novel TD dengan menerapkan teori
sosiologi sastra.
1.3 Tujuan dan Manfaat
1.3.1 Tujuan Penelitian


Mendeskripsikan nilai-nilai patriotisme yang terkandung dalam novel TD
karya T.B. Silalahi


1.4.2 Manfaat
Diharapkan penelitian ini memberi manfaat:
1.4.2.1 Manfaat Teoretis
Penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca mengetahui
nilai-nilai patriotisme yang terkandung dalam novel menggunakan teori
sosiologi sastra.
1.4.2.2 Manfaat Praktis
1. Hasil penelitian ini dapat memperluas apresiasi pembaca terhadap studi
sosiologi sastra.
2. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan bagi penilitian sosiologi
sastra berikutnya.

4

Universitas Sumatera Utara