Evaluasi Kinerja Bangunan Talang Pada Daerah Irigasi Namu Sira – Sira Kab. Langkat

Abstrak
Indonesia yang dikenal sebagai Negara agraria, dimana pada areal persawahan
membutuhkan adanya suatu Sistem Jaringan Irigasi yang baik, Untuk meningkatkan
hasil panen persawahan tersebut, maka pemerintah Indonesia mulai membangun Sistem
Jaringan Irigasi di Indonesia. Salah Satu Sistem Jaringan Irigasi yaitu Daerah Irigasi
Namu Sira - Sira yang terletak di Kecamatan Sei Bingei Kabupaten Langkat. Daerah
irigasi ini mendapatkan suplai air dari bendung Namu Sira - Sira yang dibangun pada
tahun 1979 dengan kapasitas mengairi sekitar 6500 ha lahan pertanian.
Untuk itu, pemanfaatan pada saluran pembawa sebagai pengantar air sangat
dibutuhkan. Pengecekan bangunan talang dilapangan yang berperan sabagai bangunan
pembawa pada pengairan saluran irigasi didaerah irigasi namu sira sira khusunya
daerah marcapada yang memiliki 4 bangunan talang.
Pada bangunan talang pertama debit yang terrjadi ialah 0,240 m³/dtk, talang
kedua debit yang terrjadi ialah 0,189 m³/dtk, talang ketiga debit yang terrjadi ialah
0,1776 m³/dtk, talang keempat debit yang terrjadi ialah 0,161 m³/dtk. Adanya talang
sebagai bangunan pembawa dapat digantikan dengan bangunan siphon, talang dan
siphon adalah bangunan pembawa air yang membantu dalam menghadapi rintangan dan
halangan dilapangan.
Untuk itu penulis membandingkan dan merencakan bangunan siphon untuk
daerah lokasi talang keempat dengan memperhitungan kehilangan energi yang terjadi
pada keduanya, dengan total kehilangan energi pada bangunan talang 0,12 dan

bangunan siphon 0,089. Dengan adanya faktor pembanding dan situasi dilapangan,
maka akan ditentukan bangunan yang lebih efisien dilakukan dilapangan.
Kata kunci : Bangunan Talang, Energi, Bangunan Siphon

II

Universitas Sumatera Utara

Abstract
Indonesia known as agrarian country, where in the area of rice fields require the
existence of a good Irrigation Network System, To increase the harvest of these rice
fields, the Indonesian government began to build Irrigation Network System in
Indonesia. One of Irrigation Network System is Irrigation Area of Namu Sira - Sira
located in Sei Bingei Sub-district of Langkat Regency. This irrigation area receives
water supply from the Namu Sira - Sira dam built in 1979 with an irrigating capacity of
about 6500 ha of agricultural land.
For that, the use of the carrier channel as a water delivery is needed. Checking the
building gutters that play sabagai building role on the irrigation channel irrigation area
irrigation namu sira sira especially marcapada area which has 4 building gutters.


In the first building of the gutter the discharge was 0.240 m³/s, the second
discharge chamber was 0.189 m³/s, the third gate of the discharge was 0.1776 m³/s, the
fourth gutter of the discharge was 0.161 m³/s. The existence of gutter as a carrier
building can be replaced with siphon building, gutters and siphon is a water-carrying
building that helps in facing obstacles and field obstacles.
To that end, the authors compare and plan the building of siphon for the location
of the fourth gutters by calculating the energy losses occurring in both, with total
energy loss in building gutters 0.12 and siphon building 0.089. With the existence of
comparative factors and situations in the field, it will be determined more efficient
buildings conducted in the field.

Keywords: Building Gutter, Energy, Siphon Building

III

Universitas Sumatera Utara