Hidayah Mardhatillah Universitas Andalas id
i
PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
POTENSI EKSTRAK KELENJAR HIPOFISA AYAM BROILER DALAM
MEMPERCEPAT PEMIJAHAN DAN MENINGKATKAN JUMLAH
TELUR IKAN ARWANA SILVER Osteoglossum bicirrhosum (Cuvier, 1829)
BIDANG KEGIATAN:
PKM PENELITIAN
DIUSULKAN OLEH:
HIDAYAH MARDHATILAH
1210422021 (2012)
BUNGA MELATI
1210422021 (2012)
QORIATUL HUSNAH
1310421146 (2013)
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2015
ii
iii
DAFTAR ISI
RINGKASAN
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang........................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................... 2
1.3 Tujuan Khusus........................................................................................ 2
1.4 Keutamaan Penelitian ............................................................................. 2
1.5 Temuan yang ditargetkan ....................................................................... 2
1.6 Luaran yang Diharapkan ........................................................................ 2
1.7 Manfaat Penelitian.................................................................................. 2
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Ikan Arwana Silver .................................................................................. 3
2.2 Ayam Broiler............................................................................................ 4
2.3 Kelenjar Hipofisa ..................................................................................... 5
2.4 Pemijahan Buatan..................................................................................... 5
BAB 3. METODE PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat.................................................................................. 6
3.2 Alat dan Bahan ....................................................................................... 6
3.3 Rancangan Percobaan............................................................................. 6
3.4 Pelaksanaan Penelitian ........................................................................... 7
3.5 Analisis Data........................................................................................... 7
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran Biaya..................................................................................... 7
4.2 Jadwal Kegiatan .................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 9
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1 ..................................................................................................... 10
Lampiran 2 ..................................................................................................... 15
Lampiran 3 ..................................................................................................... 16
Lampiran 4 ..................................................................................................... 17
iv
Ringkasan
Ikan arwana silver (Osteoglossum bicirrhosum) merupakan ikan hias asal negara
Brazil yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Ikan ini termasuk ikan hias yang
paling mahal. Jenis ikan hias air tawar ini banyak diminati oleh para hobiis karena
ikan ini mempunyai bentuk tubuh yang indah, warna yang menarik, tahan
terhadap penyakit dan mudah perawatannya. Setiap tahun permintaan terhadap
ikan ini semakin meningkat, namun ketersediaanya masih kurang. Untuk itu
budidaya ikan arwana silver ini perlu dikembangkan. Teknik budidaya yang
efektif dan tidak mengeluarkan biaya tinggi yaitu dengan pemanfatan ekstrak
hipofisa alami dari ayam broiler. Hipofisa ayam broiler sangat mudah didapatkan
dan mempunyai aktivitas untuk mensekresi hormon gonadotropin (FSH dan LH)
yang dapat mempercapat waktu laten dan ovulasi ikan arwana silver serta
meningkatkan jumlah telur ikan arwana silver. Teknik ini diharapkan dapat
memberikan inspirasi kepada peternak ikan hias dalam budidaya ikan arwana
sebagai peluas bisnis yang menjanjikan.
1
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ikan hias memiliki potensi luar biasa untuk dikembangkan. Budidaya ikan hias
mampu memberikan kehidupan bagi banyak orang yang menekuninya. Selain
orang suka akan keindahan ikan hias, banyak pula orang yang menggantungkan
hidupnya dari membudidayakan dan memasarkan ikan hias yang jenisnya
bermacam-macam. Petani yang sebelumnya menekuni budidaya ikan konsumsi
seperti ikan lele, ikan nila, guramih dan lain sebagainya beralih menekuni
budidaya ikan hias. Semua itu dilakukan karena peluang usaha dan potensi
ekonomis budidaya ikan hias lebih menggiurkan dibandingkan dengan ikan
konsumsi. Salah satu jenis ikan hias dengan nilai jual tertinggi adalah ikan
arwana silver.
Ikan arwana silver (Osteoglossum bicirrhosum) merupakan ikan hias asal
negara Brazil yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Jenis ikan hias air tawar ini
banyak diminati oleh para hobiis karena ikan ini mempunyai bentuk tubuh yang
indah, warna yang menarik, tahan terhadap penyakit dan mudah perawatannya.
Setiap tahun permintaan terhadap ikan ini semakin meningkat, namun
ketersediaanya masih kurang. Menurut Kepala Pusat Penyuluhan Kelautan dan
Perikanan (2011) permintaan arwana setiap tahun meningkat, tetapi tidak
terpenuhi. Untuk itu budidaya ikan arwana silver ini perlu dikembangkan, salah
satunya malakukan pemijahan buatan dan aplikasi hormonal dengan teknik
hipofisasi.
Teknik hipofisasi sering dilakukan dengan menggunakan preparat
hormonal ovaprim, HCG (Human Chorionic Gonadotropin), LHRH (Luteinizing
Hormone Releasing Hormone) dan PMSG (Pregnant Mare Serum Gonadotropin).
Namun harga yang mahal menyebabkan penggunaan hormon tersebut tidak
ekonomis di kalangan petani ikan. Alternatif lain adalah dengan menggunakan
hipofisa alami seperti hipofisa ikan, katak, ayam, bahkan sapi (Masrizal, 2002).
Indonesia adalah salah satu negara terbesar penghasil ayam broiler.
Hipofisa ayam broiler juga mempunyai aktivitas untuk mensekresi hormon
gonadotropin (FSH dan LH). Disamping murah, kelenjar hipofisa ayam broiler
mudah sekali didapatkan, karena kelenjar hipofisa ayam broiler ini terbuang
percuma sebagai limbah bersama tulang tengkorak kepala ayam di pasar - pasar
tempat pedagang memotong dan menjual ayam broiler. Studi imunologi
menunjukkan tidak ada reaksi antagonis antara ekstrak hipofisa ikan mas dengan
LH ayam (Burzawa-gerrad, 1971 dalam Sundararaj, 1981). Melalui penelitian ini
diharapkan ekstrak hipofisa ayam broiler dapat digunakan sebagai bahan
pengganti preparat hormonal yang saat ini harganya semakin mahal.
Jarigau (1992) dalam Fujaya (2002) telah mencoba menggunakan hipofisa
ayam untuk mempercepat masa laten pemijahan ikan lele. Rizki Andalusia, A.
konsentrasi biji kefir dan penambahan buah-buahan segar nusantara sepertinya
mampu menutupi kekurangan penelitian yang telah ada. Buah- buahan nusantara
Shofy Mubarak dan Yeni Dhamayanti (2008) telah menggunakan hiupofisa ayam
2
broiler untuk mempercepat penijahan ikan hias arwana silver. Masrizal (2002)
menunjukkan kelenjar hipofisa ayam broiler dapat mempercepat waktu laten
pemijahan induk ikan lele dumbo, meningkatkan prosentase ovulasi, tingkat
kematangan telur, fertilitas telur, daya tetas telur serta survival rate.
Semakin tinggi kandungan hormon LH (Luteinizing Hormon) di dalam
darah ikan mas akibat dari penyuntikan kelenjar hipofisa ayam broiler, dan ini
menyebabkan semakin banyak jumlah telur yang mengalami proses pematangan
sampai mencapai pematangan tahap akhir. Apabila semakin banyak telur yang
matang dengan kualitas yang sempurna, menyebabkan proses perkembangan
embrio didalam telur akan lebih baik dan hal ini akan menghasilkan larva yang
lebih baik pula kualitasnya yaitu larva yang mempunyai kemampuan hidup lebih
tinggi, dan inilah yang menyebabkan sulvival rate lawa ikan mas semakin tinggi
(Masrizal dun Azhar, 2007).
Teknik hipofisasi ayam broiler belum pernah dilakukan terhadap ikan
arwana silver, untuk itu dalam penelitian ini akan digunakan hipofisa ayam broiler
sebagai agen percepatan pemijahan buatan dan meningkatkan jumlah telur ikan
arwana silver.
1.2 Rumusan Masalah
Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana potensi ekstrak
hipofisa ayam broiler terhadap percepatan waktu latensi, keberhasilan pembuahan
dan penetasan pada pemijahan ikan arwana silver (Carassius auratus auratus).
1.3 Tujuan Khusus
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi ekstrak hipofisa ayam broiler
terhadap percepatan waktu latensi, keberhasilan pembuahan, penetasan pada
pemijahan, dan peningkatan jumlah telur ikan arwana silver.
1.4 Keutamaan Penelitian
Keutamaan penelitian ini adalah optimalisasi pemanfaatan ekstrak hipofisa ayam
broiler terhadap pemijahan buatan ikan arwana silver
1. Temuan yang Ditargetkan dan Luaran yang Diharapkan
Temuan yang ditargetkan dan luaran yang diharapkan adalah terciptanya sebuah
artikel ilmiah dan buku pedoman budidaya ikan arwana silver.
1.6 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah dapat memberikan
kontribusi dibidang ilmu terkait khususnya fisiologi ikan dan artikel yang dibuat
dapat dijadikan pedoman dalam penelitian terkait selanjutnya.
3
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Ikan Arwana Silver Osteoglossum bicirrhosum (Cuvier, 1829)
2.1.1 Klasifikasi dan Deskripsi Ikan Arwana
Kingdom
: Animalia
Filum
: Chordata
Subfilum
: Vertebrata
Kelas
: Pisces
Sub Kelas
: Teleostei
Ordo
: Malacopterygii
Famili
: Osteoglossidae
Spesies
: Osteoglossum bicirrhosum (Cuvier, 1829)
Gambar 1. Ikan Arwana Silver (Osteoglossum bicirrhosum)
Deskripsi ikan ini yaitu dapat tumbuh sampai 1 meter, berwarna keperakkan
(Silver) dengan sirip kehitaman. Saat kecil mempunyai gelembung hitam seperti
kutil yang di bawah tutup insangnya. Hidup di air menggenang, sering ada
dipermukaan sungai dekat vegetasi air. Ikan arwana bersifat predator, ikan ini juga
gemar memakan katak, kadal, ikan kecil, udang, kelabang, bahkan burung saat
masih di alam. Arwana silver dapat tumbuh hingga satu meter dan berat sekitar 10
kg, membuatnya seperti monster sehingga membutuhkan akuarium yang besar
untuk memajangnya. ikan arwana silver juga mempunyai kebiasaan melompat
untuk memakan serangga atau burung yang bertengger dekat permukaan sungai.
kebiasaan ini masih dibawa saat dipajang di akuarium sehingga harus diberi tutup
supaya mereka tidak melompat dari aquarium (Kepala Pusat Penyuluhan Kelautan
dan Perikanan, 2011).
Ikan arwana sulit dibedakan jenis kelaminnya. Perbedaan akan muncul setelah
ikan berukur 3-4 tahun. Pembedaan jenis kelamin diketahui melalui bentuk tubuh
dan lebar mulut. Arwana jantan mempunyai tubuh lebih langsing dan sempit,
mulut lebih besar dan warna lebih mencolok daripada betina. Mulut yang melebar
dengan rongga besar digunakan untuk tujuan inkubasi telur. Perbedaan lain adalah
ukuran kepala jantan relatif lebih besar, sifat lebih agresif termasuk dalam
perebutan makanan (Ramadlon, 2011).
2.1.2 Perilaku Pemijahan Ikan Arwana Silver
Tingkah laku arwana sangat unik selama masa pengenalan lain jenis. Masa ini
berlangsung selama beberapa minggu atau bulan sebelum mereka mulai menjadi
pasangan. Hal ini dapat diamati pada waktu malam, ketika ikan berenang
4
mendekati permukaan air. Arwana jantan mengejar betina sekeliling kolam,
terkadang pasangan membentuk lingkaran (hidung menghadap ke ekor
pasangan).Sekitar 1-2 minggu sebelum pemijahan, ikan berenang bersisian
dengan tubuh seling menempel. Terjadilah pelepasan sejumlah telur berwarna
jingga kemerahan, Jantan membuahi telur dan kemudian mengumpulkan telurdi
mulitnya untuk diinkubasi sampai larva dapat berenang dan bertahan sendiri.
Diameter telur 8-10 mm dan kaya akan kuning telur dan menetas sekitar seminggu
setelah pembuahan. Setelah penetasan, larva muda hidup dalam mulut jantan
hingga 7-8 minggu sampai kuning telur diserap total. Larva lepas dari mulut dan
menjadi mandiri setelah ukuran tubuh 45-50 mm (Ramadlon, 2011).
Kematangan gonad ikan arwana terjadi pada umur 4 tahun dengan panjang
tubuh 45-60cm. Pemijahan terjadi sepanjang tahun, dan mencapai puncaknya
antara bulan Juli dan Desember. Induk jantan di alam akan menjaga telur yang
sudah dibuahi dalam mulutnya hingga 2 bulan ketika larva mulai dapat berenang.
Arwana betina mempunyai ovarium tunggal yang mengandung 20-30 ova besar
dengan diameter rata-rata 1,9 cm dengan kematangan berbeda-beda. Induk jantan
dewasa juga mempunyai sebuah organ vital menyerupai testis. Inkubasi telur
secara normal membutuhkan 8 minggu. Untuk memperpendek waktu, telur yang
sudah dibuahi dapat dikeluarkan dari mulut pejantan 1 bulan setelah pemijahan.
Induk jantan ditangkap dengan sangat hati-hati dengan jaring halus lalu diselimuti
dengan handuk katun yang basah untuk menghindari ikan memberontak dan
terluka. Untuk melepaskan larva dari (Ramadlon, 2011).
2.2 Ayam Broiler
Gambar 2. Ayam Broiler
Broiler adalah istilah untuk menyebutkan strain ayam hasil budidaya teknologi
yang memiliki karakteristik ekonomis dengan ciri khas yaitu pertumbuhan yang
cepat, konversi pakan yang baik dan dapat dipotong pada usia yang relatif muda
sehingga sirkulasi pemeliharaannya lebih cepat dan efisien serta menghasilkan
daging yang berkualitas baik (Murtidjo, 1992).
Kebutuhan protein hidup pokok secara praktis didefenisikan sebagai
jumlah protein endogen ditambah dengan protein cadangan (protein reserves)
untuk pembentukan antibodi, enzim, hormon serta untuk mempertahankan
jaringan bulu dan bobot badan tetap. Metoda pengukurannya adalah dengan, (1)
mengukur besarnya retensi nitrogen yang diperlukan untuk protein cadangan pada
5
keadaan tidak berproduksi, dan rontok bulu atau (molting); (2) mengukur nitrogen
endogen. Keduanya diukur pada saat kebutuhan energi metabolis basal terpenuhi.
Tahap pertama memerlukan ransum yang diketahui tepat kandungan nitrogennya
dan tahap kedua ransumnya bebas protein (Amrullah, 2003).
Hipofisa ayam broiler mempunyai aktivitas untuk mensekresi hormon
gonadotropin (FSH dan LH). Hipofisa ayam broiler telah banyak digunakan
dalam superovulasi ikan. Penyuntikan ekstrak kelenjar hipofisa ayam broiler dapat
meningkatkan persentase fertilitas telur, daya tetas telur dan sulvival rate larva
ikan. Dosis penggunaan atau penyuntikasn keleniar hipofisa ayam broiler yang
optimal adalah 582 mg kelenjar hipofisa ayam broiler untuk lkg ikan mas, karena
pada dosis ini akan memberikan persentase fertilitas telur, daya tetas telur dan
sulvival rate larva ikan mas yang tertinggi (Masrizal dan Azhar, 2007).
2.3 Kelenjar Hipofisa
Kelenjar hipofisa terletak di sella tursika, lekukan os spenoidalis basis cranii.
Berbentuk oval dengan diameter kira-kira 1 cm dan dibagi atas dua lobus Lobus
anterior, merupakan bagian terbesar dari hipofise kira-kira 2/3 bagian dari
hipofise. Lobus anterior ini juga disebut adenohipofise. Lobus posterior,
merupakan 1/3 bagian hipofise dan terdiri dari jaringan saraf sehingga disebut
juga neurohipofise. Hipofise stalk adalah struktur yang menghubungkan lobus
posterior hipofise dengan hipotalamus. Struktur ini merupakan jaringan saraf. Selsel gonadotrof diameter sel kira-kira 275-375 nm, mengandung granula sekretori,
menghasilakan FSH dan LH. FSH, akan bekerja pada ovarium untuk
mematangkan folikel dengan suatu proses yang akhirnya mendewasakan folikel
menjadi sebuah telur. FSH merangsang pertumbuhan folikel pada ovarium dan
proses spermatogenesis. Hormon penguning (Luteinizing hormone;LH) yang
mengatur produksi progesteron pada hewan betina dan testosteron pada hewan
jantan. LH juga sangat berperan dalam proses ovulasi atau pengeluaran telur
(Hadijah, 2011).
2.4 Pemijahan Buatan dan Pemijahan Semi Intensif
Pemijahan ikan secara buatan adalah pemijahan ikan yang terjadi dengan
memberikan rangsangan hormon untuk mempercepat kematangan gonad serta
proses ovulasinya dilakukan secara buatan dengan teknik stripping/ pengurutan.
Jenis ikan yang sudah dapat dilakukan pemijahan secara buatan antara lain ikan
Patin, ikan Mas, dan ikan Lele. Pemijahan ikan secara semi intensif adalah
pemijahan ikan yang terjadi dengan memberikan rangsangan hormon untuk
mempercepat kematangan gonad, tetapi proses ovulasinya terjadi secara alamiah
6
di kolam. Jenis ikan yang sudah dapat dilakukan pemijahan secara semi buatan
antara lain ikan Bawal, ikan Lele, ikan Kakap, dan ikan Kerapu (Gusrina, 2008).
BAB 3. METODE PENELITIAN
3.1 Waktu dan tempat
Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Februari 2016, bersifat eksperimental
dan bertempat di Laboratorium Riset Fisiologi Hewan Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Andalas dan BBI Sumatera Barat.
3.2. Alat dan Bahan
Peralatan yang digunakan dalam penelitian antara lain kolam penampung induk
Arwana , filter, akuarium penetasan telur, aerator, kakaban, saringan, mikroskop,
objek glass, pinset, appendorf, spuit, pisau, pisau bergerigi, timbangan, pH pen,
alat ti trasi DO (pipet, botol Winkler 119 ml, pipet buret), thermometer, kertas tisu
dan counter. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain induk
ikan arwana silver jantan dan betina yang telah matang gonad, sperma dan telur
dari induk ikan arwana silver yang telah matang gonad, ekstrak hipofisa ayam
broiler (pada umur konsumsi yaitu ± 40 hari), air media, NaCl Fisiologis,
malachite green, pakan untuk pemeliharaan induk ikan arwana yang telah matang
gonad dan bahan titrasi DO (larutan MnSO4, larutan Alkali Iodida, Asam Sulfat
pekat, larutan Natrium Tiosulfat 0,02 N dan larutan amylum).
3.3 Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL)
terdiri dari empat perlakuan dosis penyuntikan yaitu 100, 300, 500 mg kelenjar
hipofisa ayam broiler/kg berat badan ikan arwana dan kontrol. Masing-masing
perlakuan terdiri dari lima ulangan dengan rasio jantan betina 2:1. Parameter yang
diamati dalam penelitian ini adalah waktu latensi, keberhasilan pembuahan dan
penetasan. Penempatan ulangan ke dalam perlakuan dilakukan secara acak dengan
metode lotre.
Waktu latensi dihitung mulai dari awal penyuntikan ekstrak hipofisa ayam
broiler sampai terjadi ovulasi (pengeluaran sel telur). Keberhasilan pembuahan
dan penetasan akan dihitung menurut rumus seperti yang te lah ditulis oleh Mukti
dkk. (2001) sebagai berikut :
7
Parameter penunjang pada penelitian ini meliputi kualitas air yang
digunakan sebagai media penetasan telur ikan arwana silver antara lain suhu, pH
dan oksigen terlarut yang diukur pada saat inkubasi telur.
3.4 Analisis Data
Data hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan uji Anova (Analysis of
Variant) RAL (Rancangan Acak Lengkap). Apabila terdapat perbedaan yang
nyata, maka dilanjutkan dengan uji perbandingan berganda Duncan untuk
mengetahui perbedaan anta ra perlakuan satu dengan perlakuan yang lainnya.
Taraf kesalahan yang digunakan yaitu 5% (Kusriningrum, 1989).
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran Biaya
Tabel. 3 Ringkasan Anggaran Biaya PKM
No. Jenis Pengeluaran
1
Peralatan Penunjang
2
Bahan Habis Pakai
3
Perjalanan
4
Dan lain-lain
Jumlah
Biaya
(Rp.)
4.500.000
3.500.000
3.000.000
1.250.000
12.250.000
8
4.2 Jadwal Kegiatan
Kegiatan penelitian ini akan dilaksanakan selama
kegiatanya yaitu :
Waktu
1
No
Uraian Kegiatan
1
Survei lokasi
Penyediaan alat dan
bahan
Pembuatan
ekstrak
hipofisa dan pemijahan
buatan ikan arwana
Pengolahan Data
Menyusun laporan hasil
2
3
4
5
2
bulan, adapun rancangan
3
4
5
DAFTAR PUSTAKA
Amrullah, K. 2003. Nutrisi Ayam Broiler. Lembaga Satu Gunung Budi. Bogor
Andalusia R., A. S. Mubarak dan Y. Dhamayanti. 2008. Respon Pemberian
Ekstrak Hipofisa Ayam
Broiler
Terhadap
Waktu
Latensi,
Keberhasilan Pembuahan Dan Penetasan Pada
Pemijahan
Ikan
Komet (Carassius Auratus Auratus). Berkala Ilmiah Perikanan Vol. 3
No. 1.
Fujaya, Y. 2002. Fisiologi Ikan Dasar Pengembangan Teknologi Perikanan.
Dirjen Dikti Depdiknas. Hal 173 – 180.
Gusrina, 2008. Budidaya Ikan Jilid I. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah
Kejuruan. PT. Macaan Jaya Cemerlang. Klaten.
Kepala Pusat Penyuluhan Kelautan dan Perikanan. 2010. Budidaya Ikan
Arwana. Pusat Penyuluhan Kelautan dan Perikanan. Jakarta
Kusriningrum, R. 1989. Dasar Perancangan Percobaan dan Rancangan Acak
Lengkap. Fakultas
Kedokteran
Hewan
Universitas
Airlangga.
Surabaya.
Masrizal dan Azhar. 2007. Pengaruh Penyuntikan Ekstrak Kelenjar Hipofisa
Ayam Broiler Terhadap Fertilitas' Daya Tetas Dan Survival Rate Ikan Mas
(Cyprinws carpio L.). Jurnal Peternakan Indonesia., I 2(2) :94- I 04.
9
Masrizal dan Efrizal. 1997. Pengaruh Rasio Pengenceran Mani Terhadap Fertilitas
Sperma dan Daya
Tetas Telur Ikan Mas (Cyprinus carpio). Fish J.
Garing 6 (1):1 – 9.
Masrizal, A., 2002. Teknik Hipofisasi Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus
Burchell) dengan
menggunakan Kelenjar Hipofisa Ayam Broiler.
Lembaga Penelitian Universitas Andalas.
Murtidjo, B.A. 1992. Beternak Sapi Potong. Kanisius, Yogyakarta.
Sundararaj, B.I. 1981. Reproduction Physiology of Teleost Fishes. United Nations
Development Programme. Food and Agriculture Organization of The
United Nations. Rome. 80 pp.
10
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota, Biodata Dosen Pembimbing
Biodata Ketua
A.
1
2
3
4
5
Identitas Diri
Nama Lengkap
Jenis Kelamin
Program Studi
NIM/NIDN
Tempat dan Tanggal Lahir
Hidayah Mardhatillah
Perempuan
Biologi
1210422021
Payakumbuh, 10 September 1994
6
E-mail
hidayah_mardha@yahoo.co.id
7
Nomor Telepon/HP
083180408664
B. Riwayat Pendidikan
Nama Institusi
Jurusan
Tahun Masuk-Lulus
C.
SD
SD 34
Lawas
2000-2006
SMP
Ladang SMP
Lintau
N
2006-2009
SMA
5 SMAN
Lintau
IPA
2009-2012
1
Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No.
Nama
Pertemuan
Judul Artikel Ilmiah
Ilmiah / Seminar
Waktu dan Tempat
1
D.
Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau
institusi lainnya)
No. Jenis Penghargaan
Institusi
Penghargaan
Pemberi
Tahun
1
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum.Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-Penelitian Dikti.
Padang , 8 Oktober 2015
Pengusul,
(HIDAYAH MARDHATILLAH)
11
Biodata Anggota 1
A.
1
2
3
4
5
Identitas Diri
Nama Lengkap
Jenis Kelamin
Program Studi
NIM/NIDN
Tempat dan Tanggal Lahir
Bunga Melati
Perempuan
Biologi
1210422021
Payakumbuh, 19 Agustus 1994
6
E-mail
ngamelati@yahoo.com
7
Nomor Telepon/HP
085766141238
B. Riwayat Pendidikan
Nama Institusi
Jurusan
Tahun Masuk-Lulus
C.
SD
SD
N
Payolansek
2000-2006
SMP
SMA
06 MTSN
Kota SMA N 2
Payakumbuh
Payakumbuh
IPA
2006-2009
2009-2012
Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No.
Nama
Pertemuan
Judul Artikel Ilmiah
Ilmiah / Seminar
Waktu dan Tempat
1.
2.
D.
Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau
institusi lainnya)
No. Jenis Penghargaan
Institusi
Penghargaan
Pemberi
Tahun
1.
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum.Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-Penelitian Dikti.
Padang , 8 Oktober 2015
(BUNGA MELATI)
12
Biodata Anggota 2
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap
2 Jenis Kelamin
3 Program Studi
4 NIM
5 Tempat dan Tanggal Lahir
6 E-mail
7 Nomor Telepon/HP
B. Riwayat Pendidikan
SD
SDN.08 Koto
Nama Institusi
Berapak Kab.
Pesisir Selatan
Jurusan
Tahun
Masuk2001-2007
Lulus
Qoriatul Husnah
P
Biologi
1310421046
Koto Berapak, 25 September 1995
qori1310421046.aplikom51b@gmail.com
085364199848
SMP
MTsN Talaok
Kab. Pesisir
Selatan
-
SMA
SMA Negeri 01
Bayang. Kab.
Pesisir Selatan
IPA
2007-2010
2010-2013
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No Nama Pertemuan Ilmiah / Judul Artikel Ilmiah Waktu
Seminar
Tempat
1
dan
D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir ( dari pemerintah, asosiasi atau
institusi lainnya)
No Jenis Penghargaan
Institusi Pemberi Tahun
Penghargaan
1.
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-Penelitian
Padang, 07 Oktober 2015
13
Biodata Dosen Pembimbing
A. Identitas Diri
Nama
Jenis Kelamin
Program Studi
NIP
Tempat dan Tanggal Lahir
E-mail
Nomor Telepon / Hp
B. Riwayat Pendidikan
SD
Nama Institusi
SDN 4 Kijang
Dr. Ir. Efrizal, Msi
L
Biologi
196905112008011008
Muara Rumbai, 11 Mei 1969
efrizal.unand@gmail.com
081378155502
SMP
SMPN 2 Tanjung
Uban
1982-1985
Jurusan
Tahun
1977-1982
Masuk/Lulus
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No Nama
Pertemuan Judul Artikel Ilmiah
Ilmiah/Seminar
1
Seminar
Nasional
BioETI Perkembang Gonad
Biodiversitas
dan
Ekologi Induk
Rajungan,
Tropika Indonesia ( BioETI )
Portunus pelagicus
(Linnaeus, 1758),
dengan Manipulasi
Pakan Alami dan
Buatan
2
Seminar dan Rapat Tahunan Pengaruh
PTN Barat Bidang Ilmu MIFA. Kombinasi
dan
Level Pakan Alami
Yang
Berbeda
Terhadap
Kelangsungan
Hidup
dan
Perkembangan
Larva
Rajungan,
Portunus pelagicus
(Linnaeus,
1758)
Secara Terkontrol.
3
Seminar Nasional
Pengaruh
Pengembangan
Perikanan Temperatur
Terhadap Perioda
DenganMemanfaatkan
Sumberdaya Alam Dan Potensi Inkubasi , Derajat
SMA
SMAN
2
Tanjung Uban
IPA
1985-1987
Waktu
dan
Tempat
14
September
2013,
Universitas
Andalas Padang
11-12 Mei 2012,
Universitas
Negeri Medan
28 April 2012,
Fakultas
Perikanan dan
Ilmu Kelautan
14
Lokal
Universitas
Fertilisasi
dan
Hatta,
Penetasan
Telur Bung
Induk
Rajungan, Padang
Portunus pelagicus Sumatera Barat
(Linnaeus, 1758)
Secara Terkontrol
Seminar dan Rapat Tahunan Pengaruh
padat 10-11 Mei 2010,
BKS-PTN Wilayah Barat ke-23, tebar yang berbeda Universitas
terhadap
laju Riau, Pekanbaru,
pertumbuhan dan RIAU.
kelangsungan hidup
belut sawah, Fluta
alba zuiew.
D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir ( dari pemerintah, asosiasi atau institusi
lainnya)
No Jenis Penghargaan
Institusi Pemberi Tahun
Penghargaan
1.
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata
dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan hibah Program Kreativitas Mahasiswa
Penelitian (PKM-P)
4
Padang, 02 Oktober 2015
(Dr. Ir. Efrizal, MSi)
15
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan
1. Peralatan Penunjang
Material
Justifikasi
Pemakaian
Penyewaan
Kolam
penampung
induk ikan
Filter
Aquarium
penetasan telur
Aerator
Kakaban
Saringan
Mikroskop
Objek glass
Pinset
Apendorf
Spuit
Pisau
Pisau bergerigi
Timbangan
PH pen
Alat titrasi DO
Termometer
Kertas tisu
Kuantitas
Harga
Satuan
(Rp)
Pemakaian di 1
lapangan
Pemakaian
lapangan
Pemakaian
labor
Pemakaian
labor
Pemakaian
labor
Pemakaian
labor
Pemakaian
labor
Pemakaian
labor
Pemakaian
labor
Pemakaian
lapangan
Pemakaian
labor
Pemakaian
labor
Pemakaian
Labor
Pemakaian
lapangan
Pemakaian
lapangan
Pemakaian
labor
Pemakaian
labor
Pemakaian
Jumlah
(Rp)
1.000.000
di 1 buah
250.000
250.000
di 20 buah
100.000
2.000.000
di 3 buah
75.000
225.000
di 1
100.000
100.000
di 1buah
250.000
250.000
di 3 buah
200.000
600.000
di 1 kotak
300.000
300.000
di 5 buah
15.000
15.000
di 1 kotak
110.000
110.000
di 2 buah
3.000
40.0000
di 5 buah
15.000
175.000
di 1 kotak
25.000
25.000
di 3buah
7.000
21.000
di 1 gulung
7000
7000
di 1 buah
150.000
150.000
di 5 buah
4.000
20.000
di 2 buah
6500
13.000
16
Counter
Alat tulis
Kertas HVS
Koran bekas
labor
dan
lapangan
Pemakaian di
lapangan
Pemakaian di
labor
dan
lapangan
Pemakaian di
lapangan
Pemakaian di
labor
1 bungkus
10.000
10.000
1 set
15.000
15.000
1 rim
30.000
30.000
3 kg
5.000
15.000
SUB TOTAL
= 4.500.000
2. Bahan Habis Pakai
Material
Justifikasi
Pemakaian
Induk ikan Pemakaian
arwana
di labor
jantan dan
betina
Ekstrak
Pemakaian
hipofisa
di labor
ayam
broiler
Air media
Pemakaian
di labor
NaCl
Pemakaian
fisiologis
di labor
Malachite
Pemakaian
green
di labor
Pakan ikan Pemakaian
arwana
di labor
Bahan
titrasi DO
3. Perjalanan
Material
Kuantitas
60 ekor
Harga Satuan Keterangan
(Rp)
30.000
1.800.000
-
-
500.000
kondisional
30.000
180.000
kondisional
7.000
320.000
kondisional
-
1.000.000
Kondisional
35.000
700.000
SUB TOTAL
3.500.000
Kondiisonal
Justifikasi Kuantitas
Perjalanan
Perjalanan ke BBI di Sewa
Kondisional
Bungus
Mobil dan
BBM
Harga
Jumlah
Satuan (Rp) (Rp)
3.000.000
17
SUB TOTALRp 3.000.000
4. Lain lain
Material
Seminar
Justifikasi
Pemakaian
Perkenalan
kepada
Masyarakat
Komsumsi
Dibutuhkan
selama
di
lapangan
Print,
Dibutuhkan
perbanyakan
sebelum
dan
dan jilid
sesudah penelitian
Dokumentasi
Dibutuhkan
ketika di lapangan
dan labor
baner
dan Dibutuhkan
laporan
ketika
lulus
PIMNAS
SUB TOTAL Rp 1.250.000
Total (Keseluruhan)Rp 12.250.000
Kuantitas
Jumlah (Rp)
1 kali
Harga
Satuan
(Rp)
600.000
600.000
3 orang
75.000
225.000
-
300.000
200.000
-
1 kali
100.000
100.000
125.000
18
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas
No Nama / NIM
Program
Studi
Biologi
1.
Hidayah
Mardhatillah
(1210422021)
2.
Hidayah
Biologi
Mardhatillah
(1210421013)
3.
Biologi
Qoriatul
Husnah
(1310421046)
Bidang
Ilmu
Mikrobio
logi
Pangan
Alokasi
Waktu
21 jam
per
minggu
Uraian Tugas
Survey
lokasi,
penyediaan alat dan
bahan, produksi susu
kambing
dan
penyusunan laporan
Mikrobio 21 jam Survey
lokasi,
logi
per
penyediaan alat dan
Pangan
minggu
bahan, produksi susu
kambing
dan
penyusunan laporan.
Mikrobio 21 jam Survey
lokasi,
logi
per
penyediaan alat dan
Pangan
minggu
bahan, produksi susu
kambing
dan
penyusunan laporan.
19
PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
POTENSI EKSTRAK KELENJAR HIPOFISA AYAM BROILER DALAM
MEMPERCEPAT PEMIJAHAN DAN MENINGKATKAN JUMLAH
TELUR IKAN ARWANA SILVER Osteoglossum bicirrhosum (Cuvier, 1829)
BIDANG KEGIATAN:
PKM PENELITIAN
DIUSULKAN OLEH:
HIDAYAH MARDHATILAH
1210422021 (2012)
BUNGA MELATI
1210422021 (2012)
QORIATUL HUSNAH
1310421146 (2013)
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2015
ii
iii
DAFTAR ISI
RINGKASAN
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang........................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................... 2
1.3 Tujuan Khusus........................................................................................ 2
1.4 Keutamaan Penelitian ............................................................................. 2
1.5 Temuan yang ditargetkan ....................................................................... 2
1.6 Luaran yang Diharapkan ........................................................................ 2
1.7 Manfaat Penelitian.................................................................................. 2
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Ikan Arwana Silver .................................................................................. 3
2.2 Ayam Broiler............................................................................................ 4
2.3 Kelenjar Hipofisa ..................................................................................... 5
2.4 Pemijahan Buatan..................................................................................... 5
BAB 3. METODE PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat.................................................................................. 6
3.2 Alat dan Bahan ....................................................................................... 6
3.3 Rancangan Percobaan............................................................................. 6
3.4 Pelaksanaan Penelitian ........................................................................... 7
3.5 Analisis Data........................................................................................... 7
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran Biaya..................................................................................... 7
4.2 Jadwal Kegiatan .................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 9
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1 ..................................................................................................... 10
Lampiran 2 ..................................................................................................... 15
Lampiran 3 ..................................................................................................... 16
Lampiran 4 ..................................................................................................... 17
iv
Ringkasan
Ikan arwana silver (Osteoglossum bicirrhosum) merupakan ikan hias asal negara
Brazil yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Ikan ini termasuk ikan hias yang
paling mahal. Jenis ikan hias air tawar ini banyak diminati oleh para hobiis karena
ikan ini mempunyai bentuk tubuh yang indah, warna yang menarik, tahan
terhadap penyakit dan mudah perawatannya. Setiap tahun permintaan terhadap
ikan ini semakin meningkat, namun ketersediaanya masih kurang. Untuk itu
budidaya ikan arwana silver ini perlu dikembangkan. Teknik budidaya yang
efektif dan tidak mengeluarkan biaya tinggi yaitu dengan pemanfatan ekstrak
hipofisa alami dari ayam broiler. Hipofisa ayam broiler sangat mudah didapatkan
dan mempunyai aktivitas untuk mensekresi hormon gonadotropin (FSH dan LH)
yang dapat mempercapat waktu laten dan ovulasi ikan arwana silver serta
meningkatkan jumlah telur ikan arwana silver. Teknik ini diharapkan dapat
memberikan inspirasi kepada peternak ikan hias dalam budidaya ikan arwana
sebagai peluas bisnis yang menjanjikan.
1
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ikan hias memiliki potensi luar biasa untuk dikembangkan. Budidaya ikan hias
mampu memberikan kehidupan bagi banyak orang yang menekuninya. Selain
orang suka akan keindahan ikan hias, banyak pula orang yang menggantungkan
hidupnya dari membudidayakan dan memasarkan ikan hias yang jenisnya
bermacam-macam. Petani yang sebelumnya menekuni budidaya ikan konsumsi
seperti ikan lele, ikan nila, guramih dan lain sebagainya beralih menekuni
budidaya ikan hias. Semua itu dilakukan karena peluang usaha dan potensi
ekonomis budidaya ikan hias lebih menggiurkan dibandingkan dengan ikan
konsumsi. Salah satu jenis ikan hias dengan nilai jual tertinggi adalah ikan
arwana silver.
Ikan arwana silver (Osteoglossum bicirrhosum) merupakan ikan hias asal
negara Brazil yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Jenis ikan hias air tawar ini
banyak diminati oleh para hobiis karena ikan ini mempunyai bentuk tubuh yang
indah, warna yang menarik, tahan terhadap penyakit dan mudah perawatannya.
Setiap tahun permintaan terhadap ikan ini semakin meningkat, namun
ketersediaanya masih kurang. Menurut Kepala Pusat Penyuluhan Kelautan dan
Perikanan (2011) permintaan arwana setiap tahun meningkat, tetapi tidak
terpenuhi. Untuk itu budidaya ikan arwana silver ini perlu dikembangkan, salah
satunya malakukan pemijahan buatan dan aplikasi hormonal dengan teknik
hipofisasi.
Teknik hipofisasi sering dilakukan dengan menggunakan preparat
hormonal ovaprim, HCG (Human Chorionic Gonadotropin), LHRH (Luteinizing
Hormone Releasing Hormone) dan PMSG (Pregnant Mare Serum Gonadotropin).
Namun harga yang mahal menyebabkan penggunaan hormon tersebut tidak
ekonomis di kalangan petani ikan. Alternatif lain adalah dengan menggunakan
hipofisa alami seperti hipofisa ikan, katak, ayam, bahkan sapi (Masrizal, 2002).
Indonesia adalah salah satu negara terbesar penghasil ayam broiler.
Hipofisa ayam broiler juga mempunyai aktivitas untuk mensekresi hormon
gonadotropin (FSH dan LH). Disamping murah, kelenjar hipofisa ayam broiler
mudah sekali didapatkan, karena kelenjar hipofisa ayam broiler ini terbuang
percuma sebagai limbah bersama tulang tengkorak kepala ayam di pasar - pasar
tempat pedagang memotong dan menjual ayam broiler. Studi imunologi
menunjukkan tidak ada reaksi antagonis antara ekstrak hipofisa ikan mas dengan
LH ayam (Burzawa-gerrad, 1971 dalam Sundararaj, 1981). Melalui penelitian ini
diharapkan ekstrak hipofisa ayam broiler dapat digunakan sebagai bahan
pengganti preparat hormonal yang saat ini harganya semakin mahal.
Jarigau (1992) dalam Fujaya (2002) telah mencoba menggunakan hipofisa
ayam untuk mempercepat masa laten pemijahan ikan lele. Rizki Andalusia, A.
konsentrasi biji kefir dan penambahan buah-buahan segar nusantara sepertinya
mampu menutupi kekurangan penelitian yang telah ada. Buah- buahan nusantara
Shofy Mubarak dan Yeni Dhamayanti (2008) telah menggunakan hiupofisa ayam
2
broiler untuk mempercepat penijahan ikan hias arwana silver. Masrizal (2002)
menunjukkan kelenjar hipofisa ayam broiler dapat mempercepat waktu laten
pemijahan induk ikan lele dumbo, meningkatkan prosentase ovulasi, tingkat
kematangan telur, fertilitas telur, daya tetas telur serta survival rate.
Semakin tinggi kandungan hormon LH (Luteinizing Hormon) di dalam
darah ikan mas akibat dari penyuntikan kelenjar hipofisa ayam broiler, dan ini
menyebabkan semakin banyak jumlah telur yang mengalami proses pematangan
sampai mencapai pematangan tahap akhir. Apabila semakin banyak telur yang
matang dengan kualitas yang sempurna, menyebabkan proses perkembangan
embrio didalam telur akan lebih baik dan hal ini akan menghasilkan larva yang
lebih baik pula kualitasnya yaitu larva yang mempunyai kemampuan hidup lebih
tinggi, dan inilah yang menyebabkan sulvival rate lawa ikan mas semakin tinggi
(Masrizal dun Azhar, 2007).
Teknik hipofisasi ayam broiler belum pernah dilakukan terhadap ikan
arwana silver, untuk itu dalam penelitian ini akan digunakan hipofisa ayam broiler
sebagai agen percepatan pemijahan buatan dan meningkatkan jumlah telur ikan
arwana silver.
1.2 Rumusan Masalah
Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana potensi ekstrak
hipofisa ayam broiler terhadap percepatan waktu latensi, keberhasilan pembuahan
dan penetasan pada pemijahan ikan arwana silver (Carassius auratus auratus).
1.3 Tujuan Khusus
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi ekstrak hipofisa ayam broiler
terhadap percepatan waktu latensi, keberhasilan pembuahan, penetasan pada
pemijahan, dan peningkatan jumlah telur ikan arwana silver.
1.4 Keutamaan Penelitian
Keutamaan penelitian ini adalah optimalisasi pemanfaatan ekstrak hipofisa ayam
broiler terhadap pemijahan buatan ikan arwana silver
1. Temuan yang Ditargetkan dan Luaran yang Diharapkan
Temuan yang ditargetkan dan luaran yang diharapkan adalah terciptanya sebuah
artikel ilmiah dan buku pedoman budidaya ikan arwana silver.
1.6 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah dapat memberikan
kontribusi dibidang ilmu terkait khususnya fisiologi ikan dan artikel yang dibuat
dapat dijadikan pedoman dalam penelitian terkait selanjutnya.
3
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Ikan Arwana Silver Osteoglossum bicirrhosum (Cuvier, 1829)
2.1.1 Klasifikasi dan Deskripsi Ikan Arwana
Kingdom
: Animalia
Filum
: Chordata
Subfilum
: Vertebrata
Kelas
: Pisces
Sub Kelas
: Teleostei
Ordo
: Malacopterygii
Famili
: Osteoglossidae
Spesies
: Osteoglossum bicirrhosum (Cuvier, 1829)
Gambar 1. Ikan Arwana Silver (Osteoglossum bicirrhosum)
Deskripsi ikan ini yaitu dapat tumbuh sampai 1 meter, berwarna keperakkan
(Silver) dengan sirip kehitaman. Saat kecil mempunyai gelembung hitam seperti
kutil yang di bawah tutup insangnya. Hidup di air menggenang, sering ada
dipermukaan sungai dekat vegetasi air. Ikan arwana bersifat predator, ikan ini juga
gemar memakan katak, kadal, ikan kecil, udang, kelabang, bahkan burung saat
masih di alam. Arwana silver dapat tumbuh hingga satu meter dan berat sekitar 10
kg, membuatnya seperti monster sehingga membutuhkan akuarium yang besar
untuk memajangnya. ikan arwana silver juga mempunyai kebiasaan melompat
untuk memakan serangga atau burung yang bertengger dekat permukaan sungai.
kebiasaan ini masih dibawa saat dipajang di akuarium sehingga harus diberi tutup
supaya mereka tidak melompat dari aquarium (Kepala Pusat Penyuluhan Kelautan
dan Perikanan, 2011).
Ikan arwana sulit dibedakan jenis kelaminnya. Perbedaan akan muncul setelah
ikan berukur 3-4 tahun. Pembedaan jenis kelamin diketahui melalui bentuk tubuh
dan lebar mulut. Arwana jantan mempunyai tubuh lebih langsing dan sempit,
mulut lebih besar dan warna lebih mencolok daripada betina. Mulut yang melebar
dengan rongga besar digunakan untuk tujuan inkubasi telur. Perbedaan lain adalah
ukuran kepala jantan relatif lebih besar, sifat lebih agresif termasuk dalam
perebutan makanan (Ramadlon, 2011).
2.1.2 Perilaku Pemijahan Ikan Arwana Silver
Tingkah laku arwana sangat unik selama masa pengenalan lain jenis. Masa ini
berlangsung selama beberapa minggu atau bulan sebelum mereka mulai menjadi
pasangan. Hal ini dapat diamati pada waktu malam, ketika ikan berenang
4
mendekati permukaan air. Arwana jantan mengejar betina sekeliling kolam,
terkadang pasangan membentuk lingkaran (hidung menghadap ke ekor
pasangan).Sekitar 1-2 minggu sebelum pemijahan, ikan berenang bersisian
dengan tubuh seling menempel. Terjadilah pelepasan sejumlah telur berwarna
jingga kemerahan, Jantan membuahi telur dan kemudian mengumpulkan telurdi
mulitnya untuk diinkubasi sampai larva dapat berenang dan bertahan sendiri.
Diameter telur 8-10 mm dan kaya akan kuning telur dan menetas sekitar seminggu
setelah pembuahan. Setelah penetasan, larva muda hidup dalam mulut jantan
hingga 7-8 minggu sampai kuning telur diserap total. Larva lepas dari mulut dan
menjadi mandiri setelah ukuran tubuh 45-50 mm (Ramadlon, 2011).
Kematangan gonad ikan arwana terjadi pada umur 4 tahun dengan panjang
tubuh 45-60cm. Pemijahan terjadi sepanjang tahun, dan mencapai puncaknya
antara bulan Juli dan Desember. Induk jantan di alam akan menjaga telur yang
sudah dibuahi dalam mulutnya hingga 2 bulan ketika larva mulai dapat berenang.
Arwana betina mempunyai ovarium tunggal yang mengandung 20-30 ova besar
dengan diameter rata-rata 1,9 cm dengan kematangan berbeda-beda. Induk jantan
dewasa juga mempunyai sebuah organ vital menyerupai testis. Inkubasi telur
secara normal membutuhkan 8 minggu. Untuk memperpendek waktu, telur yang
sudah dibuahi dapat dikeluarkan dari mulut pejantan 1 bulan setelah pemijahan.
Induk jantan ditangkap dengan sangat hati-hati dengan jaring halus lalu diselimuti
dengan handuk katun yang basah untuk menghindari ikan memberontak dan
terluka. Untuk melepaskan larva dari (Ramadlon, 2011).
2.2 Ayam Broiler
Gambar 2. Ayam Broiler
Broiler adalah istilah untuk menyebutkan strain ayam hasil budidaya teknologi
yang memiliki karakteristik ekonomis dengan ciri khas yaitu pertumbuhan yang
cepat, konversi pakan yang baik dan dapat dipotong pada usia yang relatif muda
sehingga sirkulasi pemeliharaannya lebih cepat dan efisien serta menghasilkan
daging yang berkualitas baik (Murtidjo, 1992).
Kebutuhan protein hidup pokok secara praktis didefenisikan sebagai
jumlah protein endogen ditambah dengan protein cadangan (protein reserves)
untuk pembentukan antibodi, enzim, hormon serta untuk mempertahankan
jaringan bulu dan bobot badan tetap. Metoda pengukurannya adalah dengan, (1)
mengukur besarnya retensi nitrogen yang diperlukan untuk protein cadangan pada
5
keadaan tidak berproduksi, dan rontok bulu atau (molting); (2) mengukur nitrogen
endogen. Keduanya diukur pada saat kebutuhan energi metabolis basal terpenuhi.
Tahap pertama memerlukan ransum yang diketahui tepat kandungan nitrogennya
dan tahap kedua ransumnya bebas protein (Amrullah, 2003).
Hipofisa ayam broiler mempunyai aktivitas untuk mensekresi hormon
gonadotropin (FSH dan LH). Hipofisa ayam broiler telah banyak digunakan
dalam superovulasi ikan. Penyuntikan ekstrak kelenjar hipofisa ayam broiler dapat
meningkatkan persentase fertilitas telur, daya tetas telur dan sulvival rate larva
ikan. Dosis penggunaan atau penyuntikasn keleniar hipofisa ayam broiler yang
optimal adalah 582 mg kelenjar hipofisa ayam broiler untuk lkg ikan mas, karena
pada dosis ini akan memberikan persentase fertilitas telur, daya tetas telur dan
sulvival rate larva ikan mas yang tertinggi (Masrizal dan Azhar, 2007).
2.3 Kelenjar Hipofisa
Kelenjar hipofisa terletak di sella tursika, lekukan os spenoidalis basis cranii.
Berbentuk oval dengan diameter kira-kira 1 cm dan dibagi atas dua lobus Lobus
anterior, merupakan bagian terbesar dari hipofise kira-kira 2/3 bagian dari
hipofise. Lobus anterior ini juga disebut adenohipofise. Lobus posterior,
merupakan 1/3 bagian hipofise dan terdiri dari jaringan saraf sehingga disebut
juga neurohipofise. Hipofise stalk adalah struktur yang menghubungkan lobus
posterior hipofise dengan hipotalamus. Struktur ini merupakan jaringan saraf. Selsel gonadotrof diameter sel kira-kira 275-375 nm, mengandung granula sekretori,
menghasilakan FSH dan LH. FSH, akan bekerja pada ovarium untuk
mematangkan folikel dengan suatu proses yang akhirnya mendewasakan folikel
menjadi sebuah telur. FSH merangsang pertumbuhan folikel pada ovarium dan
proses spermatogenesis. Hormon penguning (Luteinizing hormone;LH) yang
mengatur produksi progesteron pada hewan betina dan testosteron pada hewan
jantan. LH juga sangat berperan dalam proses ovulasi atau pengeluaran telur
(Hadijah, 2011).
2.4 Pemijahan Buatan dan Pemijahan Semi Intensif
Pemijahan ikan secara buatan adalah pemijahan ikan yang terjadi dengan
memberikan rangsangan hormon untuk mempercepat kematangan gonad serta
proses ovulasinya dilakukan secara buatan dengan teknik stripping/ pengurutan.
Jenis ikan yang sudah dapat dilakukan pemijahan secara buatan antara lain ikan
Patin, ikan Mas, dan ikan Lele. Pemijahan ikan secara semi intensif adalah
pemijahan ikan yang terjadi dengan memberikan rangsangan hormon untuk
mempercepat kematangan gonad, tetapi proses ovulasinya terjadi secara alamiah
6
di kolam. Jenis ikan yang sudah dapat dilakukan pemijahan secara semi buatan
antara lain ikan Bawal, ikan Lele, ikan Kakap, dan ikan Kerapu (Gusrina, 2008).
BAB 3. METODE PENELITIAN
3.1 Waktu dan tempat
Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Februari 2016, bersifat eksperimental
dan bertempat di Laboratorium Riset Fisiologi Hewan Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Andalas dan BBI Sumatera Barat.
3.2. Alat dan Bahan
Peralatan yang digunakan dalam penelitian antara lain kolam penampung induk
Arwana , filter, akuarium penetasan telur, aerator, kakaban, saringan, mikroskop,
objek glass, pinset, appendorf, spuit, pisau, pisau bergerigi, timbangan, pH pen,
alat ti trasi DO (pipet, botol Winkler 119 ml, pipet buret), thermometer, kertas tisu
dan counter. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain induk
ikan arwana silver jantan dan betina yang telah matang gonad, sperma dan telur
dari induk ikan arwana silver yang telah matang gonad, ekstrak hipofisa ayam
broiler (pada umur konsumsi yaitu ± 40 hari), air media, NaCl Fisiologis,
malachite green, pakan untuk pemeliharaan induk ikan arwana yang telah matang
gonad dan bahan titrasi DO (larutan MnSO4, larutan Alkali Iodida, Asam Sulfat
pekat, larutan Natrium Tiosulfat 0,02 N dan larutan amylum).
3.3 Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL)
terdiri dari empat perlakuan dosis penyuntikan yaitu 100, 300, 500 mg kelenjar
hipofisa ayam broiler/kg berat badan ikan arwana dan kontrol. Masing-masing
perlakuan terdiri dari lima ulangan dengan rasio jantan betina 2:1. Parameter yang
diamati dalam penelitian ini adalah waktu latensi, keberhasilan pembuahan dan
penetasan. Penempatan ulangan ke dalam perlakuan dilakukan secara acak dengan
metode lotre.
Waktu latensi dihitung mulai dari awal penyuntikan ekstrak hipofisa ayam
broiler sampai terjadi ovulasi (pengeluaran sel telur). Keberhasilan pembuahan
dan penetasan akan dihitung menurut rumus seperti yang te lah ditulis oleh Mukti
dkk. (2001) sebagai berikut :
7
Parameter penunjang pada penelitian ini meliputi kualitas air yang
digunakan sebagai media penetasan telur ikan arwana silver antara lain suhu, pH
dan oksigen terlarut yang diukur pada saat inkubasi telur.
3.4 Analisis Data
Data hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan uji Anova (Analysis of
Variant) RAL (Rancangan Acak Lengkap). Apabila terdapat perbedaan yang
nyata, maka dilanjutkan dengan uji perbandingan berganda Duncan untuk
mengetahui perbedaan anta ra perlakuan satu dengan perlakuan yang lainnya.
Taraf kesalahan yang digunakan yaitu 5% (Kusriningrum, 1989).
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran Biaya
Tabel. 3 Ringkasan Anggaran Biaya PKM
No. Jenis Pengeluaran
1
Peralatan Penunjang
2
Bahan Habis Pakai
3
Perjalanan
4
Dan lain-lain
Jumlah
Biaya
(Rp.)
4.500.000
3.500.000
3.000.000
1.250.000
12.250.000
8
4.2 Jadwal Kegiatan
Kegiatan penelitian ini akan dilaksanakan selama
kegiatanya yaitu :
Waktu
1
No
Uraian Kegiatan
1
Survei lokasi
Penyediaan alat dan
bahan
Pembuatan
ekstrak
hipofisa dan pemijahan
buatan ikan arwana
Pengolahan Data
Menyusun laporan hasil
2
3
4
5
2
bulan, adapun rancangan
3
4
5
DAFTAR PUSTAKA
Amrullah, K. 2003. Nutrisi Ayam Broiler. Lembaga Satu Gunung Budi. Bogor
Andalusia R., A. S. Mubarak dan Y. Dhamayanti. 2008. Respon Pemberian
Ekstrak Hipofisa Ayam
Broiler
Terhadap
Waktu
Latensi,
Keberhasilan Pembuahan Dan Penetasan Pada
Pemijahan
Ikan
Komet (Carassius Auratus Auratus). Berkala Ilmiah Perikanan Vol. 3
No. 1.
Fujaya, Y. 2002. Fisiologi Ikan Dasar Pengembangan Teknologi Perikanan.
Dirjen Dikti Depdiknas. Hal 173 – 180.
Gusrina, 2008. Budidaya Ikan Jilid I. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah
Kejuruan. PT. Macaan Jaya Cemerlang. Klaten.
Kepala Pusat Penyuluhan Kelautan dan Perikanan. 2010. Budidaya Ikan
Arwana. Pusat Penyuluhan Kelautan dan Perikanan. Jakarta
Kusriningrum, R. 1989. Dasar Perancangan Percobaan dan Rancangan Acak
Lengkap. Fakultas
Kedokteran
Hewan
Universitas
Airlangga.
Surabaya.
Masrizal dan Azhar. 2007. Pengaruh Penyuntikan Ekstrak Kelenjar Hipofisa
Ayam Broiler Terhadap Fertilitas' Daya Tetas Dan Survival Rate Ikan Mas
(Cyprinws carpio L.). Jurnal Peternakan Indonesia., I 2(2) :94- I 04.
9
Masrizal dan Efrizal. 1997. Pengaruh Rasio Pengenceran Mani Terhadap Fertilitas
Sperma dan Daya
Tetas Telur Ikan Mas (Cyprinus carpio). Fish J.
Garing 6 (1):1 – 9.
Masrizal, A., 2002. Teknik Hipofisasi Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus
Burchell) dengan
menggunakan Kelenjar Hipofisa Ayam Broiler.
Lembaga Penelitian Universitas Andalas.
Murtidjo, B.A. 1992. Beternak Sapi Potong. Kanisius, Yogyakarta.
Sundararaj, B.I. 1981. Reproduction Physiology of Teleost Fishes. United Nations
Development Programme. Food and Agriculture Organization of The
United Nations. Rome. 80 pp.
10
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota, Biodata Dosen Pembimbing
Biodata Ketua
A.
1
2
3
4
5
Identitas Diri
Nama Lengkap
Jenis Kelamin
Program Studi
NIM/NIDN
Tempat dan Tanggal Lahir
Hidayah Mardhatillah
Perempuan
Biologi
1210422021
Payakumbuh, 10 September 1994
6
hidayah_mardha@yahoo.co.id
7
Nomor Telepon/HP
083180408664
B. Riwayat Pendidikan
Nama Institusi
Jurusan
Tahun Masuk-Lulus
C.
SD
SD 34
Lawas
2000-2006
SMP
Ladang SMP
Lintau
N
2006-2009
SMA
5 SMAN
Lintau
IPA
2009-2012
1
Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No.
Nama
Pertemuan
Judul Artikel Ilmiah
Ilmiah / Seminar
Waktu dan Tempat
1
D.
Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau
institusi lainnya)
No. Jenis Penghargaan
Institusi
Penghargaan
Pemberi
Tahun
1
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum.Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-Penelitian Dikti.
Padang , 8 Oktober 2015
Pengusul,
(HIDAYAH MARDHATILLAH)
11
Biodata Anggota 1
A.
1
2
3
4
5
Identitas Diri
Nama Lengkap
Jenis Kelamin
Program Studi
NIM/NIDN
Tempat dan Tanggal Lahir
Bunga Melati
Perempuan
Biologi
1210422021
Payakumbuh, 19 Agustus 1994
6
ngamelati@yahoo.com
7
Nomor Telepon/HP
085766141238
B. Riwayat Pendidikan
Nama Institusi
Jurusan
Tahun Masuk-Lulus
C.
SD
SD
N
Payolansek
2000-2006
SMP
SMA
06 MTSN
Kota SMA N 2
Payakumbuh
Payakumbuh
IPA
2006-2009
2009-2012
Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No.
Nama
Pertemuan
Judul Artikel Ilmiah
Ilmiah / Seminar
Waktu dan Tempat
1.
2.
D.
Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau
institusi lainnya)
No. Jenis Penghargaan
Institusi
Penghargaan
Pemberi
Tahun
1.
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum.Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-Penelitian Dikti.
Padang , 8 Oktober 2015
(BUNGA MELATI)
12
Biodata Anggota 2
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap
2 Jenis Kelamin
3 Program Studi
4 NIM
5 Tempat dan Tanggal Lahir
6 E-mail
7 Nomor Telepon/HP
B. Riwayat Pendidikan
SD
SDN.08 Koto
Nama Institusi
Berapak Kab.
Pesisir Selatan
Jurusan
Tahun
Masuk2001-2007
Lulus
Qoriatul Husnah
P
Biologi
1310421046
Koto Berapak, 25 September 1995
qori1310421046.aplikom51b@gmail.com
085364199848
SMP
MTsN Talaok
Kab. Pesisir
Selatan
-
SMA
SMA Negeri 01
Bayang. Kab.
Pesisir Selatan
IPA
2007-2010
2010-2013
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No Nama Pertemuan Ilmiah / Judul Artikel Ilmiah Waktu
Seminar
Tempat
1
dan
D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir ( dari pemerintah, asosiasi atau
institusi lainnya)
No Jenis Penghargaan
Institusi Pemberi Tahun
Penghargaan
1.
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-Penelitian
Padang, 07 Oktober 2015
13
Biodata Dosen Pembimbing
A. Identitas Diri
Nama
Jenis Kelamin
Program Studi
NIP
Tempat dan Tanggal Lahir
Nomor Telepon / Hp
B. Riwayat Pendidikan
SD
Nama Institusi
SDN 4 Kijang
Dr. Ir. Efrizal, Msi
L
Biologi
196905112008011008
Muara Rumbai, 11 Mei 1969
efrizal.unand@gmail.com
081378155502
SMP
SMPN 2 Tanjung
Uban
1982-1985
Jurusan
Tahun
1977-1982
Masuk/Lulus
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No Nama
Pertemuan Judul Artikel Ilmiah
Ilmiah/Seminar
1
Seminar
Nasional
BioETI Perkembang Gonad
Biodiversitas
dan
Ekologi Induk
Rajungan,
Tropika Indonesia ( BioETI )
Portunus pelagicus
(Linnaeus, 1758),
dengan Manipulasi
Pakan Alami dan
Buatan
2
Seminar dan Rapat Tahunan Pengaruh
PTN Barat Bidang Ilmu MIFA. Kombinasi
dan
Level Pakan Alami
Yang
Berbeda
Terhadap
Kelangsungan
Hidup
dan
Perkembangan
Larva
Rajungan,
Portunus pelagicus
(Linnaeus,
1758)
Secara Terkontrol.
3
Seminar Nasional
Pengaruh
Pengembangan
Perikanan Temperatur
Terhadap Perioda
DenganMemanfaatkan
Sumberdaya Alam Dan Potensi Inkubasi , Derajat
SMA
SMAN
2
Tanjung Uban
IPA
1985-1987
Waktu
dan
Tempat
14
September
2013,
Universitas
Andalas Padang
11-12 Mei 2012,
Universitas
Negeri Medan
28 April 2012,
Fakultas
Perikanan dan
Ilmu Kelautan
14
Lokal
Universitas
Fertilisasi
dan
Hatta,
Penetasan
Telur Bung
Induk
Rajungan, Padang
Portunus pelagicus Sumatera Barat
(Linnaeus, 1758)
Secara Terkontrol
Seminar dan Rapat Tahunan Pengaruh
padat 10-11 Mei 2010,
BKS-PTN Wilayah Barat ke-23, tebar yang berbeda Universitas
terhadap
laju Riau, Pekanbaru,
pertumbuhan dan RIAU.
kelangsungan hidup
belut sawah, Fluta
alba zuiew.
D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir ( dari pemerintah, asosiasi atau institusi
lainnya)
No Jenis Penghargaan
Institusi Pemberi Tahun
Penghargaan
1.
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata
dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan hibah Program Kreativitas Mahasiswa
Penelitian (PKM-P)
4
Padang, 02 Oktober 2015
(Dr. Ir. Efrizal, MSi)
15
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan
1. Peralatan Penunjang
Material
Justifikasi
Pemakaian
Penyewaan
Kolam
penampung
induk ikan
Filter
Aquarium
penetasan telur
Aerator
Kakaban
Saringan
Mikroskop
Objek glass
Pinset
Apendorf
Spuit
Pisau
Pisau bergerigi
Timbangan
PH pen
Alat titrasi DO
Termometer
Kertas tisu
Kuantitas
Harga
Satuan
(Rp)
Pemakaian di 1
lapangan
Pemakaian
lapangan
Pemakaian
labor
Pemakaian
labor
Pemakaian
labor
Pemakaian
labor
Pemakaian
labor
Pemakaian
labor
Pemakaian
labor
Pemakaian
lapangan
Pemakaian
labor
Pemakaian
labor
Pemakaian
Labor
Pemakaian
lapangan
Pemakaian
lapangan
Pemakaian
labor
Pemakaian
labor
Pemakaian
Jumlah
(Rp)
1.000.000
di 1 buah
250.000
250.000
di 20 buah
100.000
2.000.000
di 3 buah
75.000
225.000
di 1
100.000
100.000
di 1buah
250.000
250.000
di 3 buah
200.000
600.000
di 1 kotak
300.000
300.000
di 5 buah
15.000
15.000
di 1 kotak
110.000
110.000
di 2 buah
3.000
40.0000
di 5 buah
15.000
175.000
di 1 kotak
25.000
25.000
di 3buah
7.000
21.000
di 1 gulung
7000
7000
di 1 buah
150.000
150.000
di 5 buah
4.000
20.000
di 2 buah
6500
13.000
16
Counter
Alat tulis
Kertas HVS
Koran bekas
labor
dan
lapangan
Pemakaian di
lapangan
Pemakaian di
labor
dan
lapangan
Pemakaian di
lapangan
Pemakaian di
labor
1 bungkus
10.000
10.000
1 set
15.000
15.000
1 rim
30.000
30.000
3 kg
5.000
15.000
SUB TOTAL
= 4.500.000
2. Bahan Habis Pakai
Material
Justifikasi
Pemakaian
Induk ikan Pemakaian
arwana
di labor
jantan dan
betina
Ekstrak
Pemakaian
hipofisa
di labor
ayam
broiler
Air media
Pemakaian
di labor
NaCl
Pemakaian
fisiologis
di labor
Malachite
Pemakaian
green
di labor
Pakan ikan Pemakaian
arwana
di labor
Bahan
titrasi DO
3. Perjalanan
Material
Kuantitas
60 ekor
Harga Satuan Keterangan
(Rp)
30.000
1.800.000
-
-
500.000
kondisional
30.000
180.000
kondisional
7.000
320.000
kondisional
-
1.000.000
Kondisional
35.000
700.000
SUB TOTAL
3.500.000
Kondiisonal
Justifikasi Kuantitas
Perjalanan
Perjalanan ke BBI di Sewa
Kondisional
Bungus
Mobil dan
BBM
Harga
Jumlah
Satuan (Rp) (Rp)
3.000.000
17
SUB TOTALRp 3.000.000
4. Lain lain
Material
Seminar
Justifikasi
Pemakaian
Perkenalan
kepada
Masyarakat
Komsumsi
Dibutuhkan
selama
di
lapangan
Print,
Dibutuhkan
perbanyakan
sebelum
dan
dan jilid
sesudah penelitian
Dokumentasi
Dibutuhkan
ketika di lapangan
dan labor
baner
dan Dibutuhkan
laporan
ketika
lulus
PIMNAS
SUB TOTAL Rp 1.250.000
Total (Keseluruhan)Rp 12.250.000
Kuantitas
Jumlah (Rp)
1 kali
Harga
Satuan
(Rp)
600.000
600.000
3 orang
75.000
225.000
-
300.000
200.000
-
1 kali
100.000
100.000
125.000
18
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas
No Nama / NIM
Program
Studi
Biologi
1.
Hidayah
Mardhatillah
(1210422021)
2.
Hidayah
Biologi
Mardhatillah
(1210421013)
3.
Biologi
Qoriatul
Husnah
(1310421046)
Bidang
Ilmu
Mikrobio
logi
Pangan
Alokasi
Waktu
21 jam
per
minggu
Uraian Tugas
Survey
lokasi,
penyediaan alat dan
bahan, produksi susu
kambing
dan
penyusunan laporan
Mikrobio 21 jam Survey
lokasi,
logi
per
penyediaan alat dan
Pangan
minggu
bahan, produksi susu
kambing
dan
penyusunan laporan.
Mikrobio 21 jam Survey
lokasi,
logi
per
penyediaan alat dan
Pangan
minggu
bahan, produksi susu
kambing
dan
penyusunan laporan.
19