Hasil Survei Strategy Focused Organization

Hasil Survei Strategy Focused Organization (SFO)
DJA Tahun 2014

B

erdasarkan hasil survei SFO yang lakukan oleh Tim
Reformasi

Birokrasi

dan

Nilai Prinsip-Prinsip SFO
DJA Tahun 2014

Transformasi

Kelembagaan Pusat (TRBTKP) tahun 2014, DJA

Prinsip
1


memperoleh nilai rata-rata level implementasi SFO
sebesar 2,74. Responden dalam survei ini sebanyak 89
orang, dengan sebaran 57% dari Dit. PNBP, dan 42,9%

Prinsip
5

3,00
2,72

2,60

Prinsip
2

dari Dit.PAPBN. Responden meliputi pejabat Eselon III
sebanyak 4,1%, Eselon IV sebanyak 19,6% dan
pelaksana sebanyak 76,3%.


Adapun nilai masing-

2,36
Prinsip
4

3,19
Prinsip
3

masing prinsip SFO untuk lingkup DJA tahun 2014

Level of Excellence:
5 - We are 'best practice' at this
4 - We are good at this
3 - We are okay at this
2 - W are not good at this
1- We are awful at this

adalah sebagai berikut:


Prinsip ke-1

Area Perbaikan:

Menggerakkan Perubahan dari Tingkat
Pimpinan
1.6 Akuntabilitas Manajemen Strategi

Pimpinan perlu mengoptimalkan
komunikasi visi dan strategi kepada seluruh
pegawai baik melalui rapat formal maupun
kegiatan informal.

-

Proses komunikasi strategi dapat juga
dilakukan melalui media cetak maupun
elektronik seperti majalah internal, website,
dan lain-lain.


2,81

1.5 Perilaku Kepemimpinan
1.4 Klarifikasi Visi dan Strategi

-

4,25
2,36

1.3 Keterlibatan Tim Pimpinan

2,96

1.2 Kejelasan terhadap Perubahan

2,87

1.1 Komitmen Pimpinan


2,82

Prinsip ke-2

Area Perbaikan:

Menerjemahkan Strategi ke dalam
terminologi Operasional

2.5 Pemberian Tanggung Jawab
2.4 Rasionalisasi terhadap Inisiatif
2.3 Penentuan Target
2.2 Pembentukan Balance Scorecard
2.1 Strategi Diterjemahkan ke dalam
Objektif

2,64

-


Internalisasi Peta Strategi, SS, maupun IKU
unit eselon 1 dan unit eselon 2 perlu
ditingkatkan.

-

Perlu melibatkan peran aktif pegawai dalam
penyusunan IKU masing-maisng level.

-

Kegiatan yang dikategorikan sebagai Inisiatif
Strategis sebaiknya dicantumkan dalam
Kontrak Kinerja.

2,36
2,72
2,61
2,81


Area Perbaikan:

Prinsip ke-3
Menyelaraskan Organisasi dengan Strategi
3.4 Penyelarasan Unit Eselon I-Partner
Eksternal

-

Perlu direviu kembali proses cascading IKU
agar lebih memperhatikan tugas dan
fungsi/tanggung jawab pegawai.

-

Pada dasarnya, tidak seluruh IKU harus
diturunkan ke unit yang lebih rendah.

2,13

3.2 Penyelarasan kementerian-Unit
Eselon I

3,44

Area Perbaikan:

Prinsip ke-4
Cara Memotivasi sehingga Stategi adalah
Pekerjaan Setiap Individu
4.4 Penyelarasan Pengembangan
Kompetensi

2,35

-

Internalisasi sistem pengelolaan kinerja
perlu dilakukan lebih intensif.


-

Sistem Insentif nonfinansial perlu menjadi
perhatian pimpinan.

-

Unit pengelola kepegawaian perlu
memetakan kebutuhan diklat masingmasing pegawai dan memonitor
pelaksanaannya.

4.3 Penyelarasan Insentif Personel

2,20
4.2 Penyelarasan Sasaran Individu

2,52
4.1 Kesadaran akan Strategi sudah
Terbentuk


2,37

Area Perbaikan:

Prinsip ke-5
Kendali untuk Membuat Strategi sebagai
Proses Berkelanjutan

5.7 Strategy Management Office

-

Aplikasi e-performance perlu dipahami dan
dimanfaatkan oleh seluruh pegawai.

-

Pembahasan strategi organisasi penting
untuk diagendakan secara rutin sebagai
early warning system.


-

Perlu koordinasi yang intensif antara unit
perencana strategi dengan unit perencana
keuangan/anggaran untuk memastikan
seluruh pencapaian strategi telah didukung
oleh anggaran yang memadai.

-

SOP perlu direviu kembali agar
mencerminkan proses organisasi terkini
dan mendukung strategi organisasi.

3,49
5.6 Knowledge Sharing Dihubungkan
dengan Strategi

2,85

5.5 Manajemen Proses Dihubungkan
dengan Strategi

2,60

5.4 SDM/TI Dihubungkan dengan
Strategi

3,00

5.3 Integrasi Strategi dan Pembiayaan

2,00
5.2 Meeting Pembahasan Strategi

2,34
5.1 Sistem Pelaporan BSC

2,43







Kesimpulan
Level implementasi prinsip SFO DJA adalah 2,74.
Prinsip-prinsip SFO yang harus dipertahankan adalah Prinsip ke-3.
Prinsip yang perlu ditingkatkan atau diperbaiki adalah Prinsip ke-4 .
Pencapaian Prinsip ke-3 didukung dengan implementasi sistem pengelolaan kinerja dengan konsisten
terhadap panduan pengelolaan kinerja, khususnya dalam hal cascading dan alignment.
Implementasi Prinsip ke-4 masih kurang optimal dibandingkan implementasi prinsip lainnya. Hal ini
terkait dengan sistem penghargaan (insentif) kepada pegawai yang dinilai belum efektif.