Gambaran Kebiasaan Merokok di Kalangan Perempuan Muda di Kota Medan Tahun 2014

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang
Banyak hasil penelitian terdahulu yang menyatakan bahwa kebiasaan

merokok dapat menyebabkan penyakit paru kronis (PPOK), kanker paru dan
kanker lainnya, penyakit jantung dan penyakit sistemik lainnya, serta
meningkatkan risiko penyakit lain karena paparan asap rokok (GOLD, 2013).
Selain itu, kebiasaan merokok di kalangan perempuan, akan memberikan dampak
negatif bagi janin yang dikandungnya, berupa bayi dengan berat badan lahir
rendah (BBLR), kecacatan pada anak, dan lain-lain (Lestari, Y., 2010). Risiko ini
tidak hanya berdampak kepada perokoknya saja, tetapi juga memberikan dampak
negatif bagi orang-orang di sekitarnya yang terpapar oleh asap rokok tersebut.
Riskesdas, 2013 melaporkan adanya peningkatan prevalensi penyakit paru
obstruktif kronis (3,6%), asma (2,4%) dan kanker (1,0%) dibandingkan tahun
sebelumnya.
Indonesia adalah negara penghasil tembakau dan pengeksport rokok kelima
terbesar di dunia (Global Adults Tobacco Survey, GATS 2011), yang

menyumbangkan 6,1% dari pendapatan tahunan pemerintah dari hasil pajaknya.
GATS juga melaporkan bahwa jumlah perokok laki-laki di Indonesia menduduki
peringkat ketiga dan perokok wanita di peringkat ketujuh belas dunia (2,7 %).
Untuk peringkat Asia Tenggara,

ASEAN Tobacco Tax Report Card

(ATTRC, 2013), melaporkan bahwa produksi rokok pada tahun 2008 di Indonesia
mencapai 225,000,000 juta batang, dan pendapatan pemerintah dari pajak
tembakau tahun 2005 (3,548,913,043 biliun dolar US/tahun) meningkat hingga
7,591,921,284 biliun dolar US pada tahun 2011.
ASEAN Tobacco Tax Report Card (ATTRC, 2013) juga melaporkan bahwa
untuk persentase jumlah perokok aktif, Indonesia menduduki peringkat pertama

Universitas Sumatera Utara

di Asia Tenggara (36,1%), diikuti Filipina (28,3%), Lao PDR (25,5%), Thailand
(24,0%), Vietnam (23,8%), Myanmar (23,1%), Malaysia (21,5%), Kemboja
(19,5%), Brunei (17,0%) dan Singapura (13,6%).
Laporan GATS tahun 2011 dan Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS)

2013, menyatakan bahwa jumlah perokok perempuan di Indonesia mencapai
sekitar 2,7 % dari jumlah perokok yang ada, dan jumlahnya cenderung meningkat
dari tahun ke tahun. Kaum perempuan berperan penting untuk membentuk
generasi penerus yang berkualitas, karena ibu adalah sosok perempuan pertama
yang memberi contoh perilaku yang baik atau buruk bagi anaknya. Karena itu,
bila seorang perempuan mempunyai kebiasaan merokok, maka hal ini sangat
memungkinkan untuk peningkatan jumlah perokok di kalangan masyarakat.
Semakin meningkatnya jumlah perempuan perokok, tentu akan memberikan
dampak negatif terhadap kesehatan masyarakat, yang secara langsung ataupun
tidak langsung akan meningkatkan biaya pelayanan kesehatan yang harus
dikeluarkan pemerintah untuk mengobati anggota masyarakat yang mengidap
berbagai penyakit yang disebabkan oleh rokok. Selain itu, kebiasaan merokok
yang berdampak negatif bagi kesehatan masyarakat, tentu akan menurunkan
produktivitas masyarakat dan negara.
Beberapa penelitian berkenaan tentang kebiasaan merokok di kalangan
perempuan, menyatakan bahwa banyak penyebab kebiasaan merokok di kalangan
kaum perempuan, di antaranya adalah kondisi tatanan sosial budaya pada
kelompok masyarakat tertentu, kurangnya pengetahuan tentang dampak negatif
merokok, dan kurangnya kemandirian sosial, yang menyebabkan kecenderungan
mengikuti trend, agar dapat masuk ke dalam kelas masyarakat yang dianggap

“moderen” (Lestari, Y., 2010).
Di sisi lain, pihak industri tembakau yang selalu berupaya menjadikan
perempuan sebagai target sasaran produk mereka, juga memberikan kontribusi
meningkatnya jumlah perokok di kalangan wanita (Flandorfer et al, 2010).
Berdasarkan fakta-fakta dan uraian yang dikemukakan sebelumnya, perlu

Universitas Sumatera Utara

dilakukan penelitian tentang gambaran kebiasaan merokok di kalangan
perempuan muda di Kota Medan, sebagai masukan bagi pihak-pihak terkait untuk
pelaksanaan upaya antisipasi terhadap dampak negatif kebiasaan merokok,
khususnya bagi masyarakat Kota Medan.

1.2.

Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, dapat dirumuskan pertanyaan

penelitian sebagai berikut:
Bagaimana gambaran kebiasaan merokok di kalangan perempuan muda di Kota

Medan, tahun 2014?

1.3.

Tujuan Penelitian

1.3.1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui gambaran kebiasaan merokok di kalangan perempuan
muda di Kota Medan (Tahun 2014).

1.3.2. Tujuan Khusus
1.3.2.1. Mengetahui sebaran rentang umur (umur saat mulai merokok), status
perkawinan, tingkat pendidikan, pekerjaan/profesi perempuan muda
perokok di Kota Medan, tahun 2014.
1.3.2.2. Mengetahui pengetahuan perempuan muda perokok terhadap rokok
(jenis rokok, golongan dan isi kandungan rokok, dampak negatif rokok
dan cara mengantisipasi dampak negatif rokok), tahun 2014.
1.3.2.3. Mengetahui pengaruh faktor lingkungan perokok dan alasan penggunaan
rokok di kalangan perempuan muda perokok di Kota Medan, tahun 2014.


Universitas Sumatera Utara

1.3.2.4. Mengetahui rerata jumlah rokok yang dikonsumsi/hari oleh perempuan
muda perokok di kota Medan dan rerata rentang waktu lama (durasi)
mengkonsumsi rokok di kalangan perempuan muda perokok di Kota
Medan.
1.3.2.5. Mengetahui rerata biaya yang dikeluarkan untuk konsumsi rokok oleh
perempuan muda perokok di Kota Medan.
1.3.2.6. Mengetahui cara/upaya penghentian kebiasaan merokok, dan penyebab
kegagalan penghentian kebiasaan merokok di kalangan perempuan muda
perokok di Kota Medan, tahun 2014.
1.3.2.7. Mengetahui mudah atau tidaknya jualan rokok di pasaran umum
khususnya kepada anak dibawah usia 18 tahun di kalangan perempuan
muda perokok di Kota Medan, tahun 2014.
1.3.2.8. Mengetahui pendapat tentang paparan iklan rokok di media massa di
kalangan perempuan muda perokok di Kota Medan, tahun 2014

1.4.

Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk:

1.4.1. Bagi Peneliti dan Insitusi Pendidikan:
Memberikan informasi bagi peneliti dan institusi pendidikan
tentang kebiasaan merokok di kalangan perempuan muda, yang akan
memberikan masukan bagi penyempurnaan kurikulum pendidikan pada
umumnya dan pendidikan kesehatan pada khususnya, serta meningkatkan/
menstimulasi aktivitas penelitian tentang rokok dan berbagai dampak
negatifnya.

Universitas Sumatera Utara

1.4.2. Bagi Masyarakat:
Memberi informasi kepada masyarakat bahwa kebiasaan merokok
di kalangan perempuan muda akan dapat mengurangi jumlah perokok di
kalangan masyarakat, yang memberikan dampak negatif bagi kesehatan
dan perekonomian masyarakat. Dengan demikian, diharapkan akan
meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menghindari kebiasaan
merokok, terutama di kalangan perempuan muda, dan dapat memberikan
masukan bagi pembuat kebijakan untuk upaya pencegahan bahaya

merokok.
1.4.3. Bagi Pemerintah:
Memberikan informasi kepada pemerintah tentang kebiasaan
merokok di kalangan perempuan muda, agar dapat merencanakan dan
menyusun program pencegahan dan penanggulangan berbagai dampak
negatif kebiasaan merokok di kalangan masyarakat. Selain itu, informasi
yang diperoleh dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk
melakukan berbagai langkah bijaksana untuk mengurangi produksi dan
perdagangan rokok serta mengalihkannya kepada sektor produksi yang
berdampak positif.

Universitas Sumatera Utara