Hubungan Kepribadian dengan Tingkat Prestasi Mahasiswa di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kepribadian
2.1.1. Pengertian Kepribadian
Istilah kepribadian (

) sesungguhnya memiliki banyak arti. Hal

ini disebabkan oleh adanya perbedaan dalam penyusunan teori, penelitian dan
pengukurannya. Di antara para ahli psikologi belum ada kesepakatan tentang arti
dan definisi kepribadian itu. Boleh dikatakan jumlah arti dan definisi adalah
sebanyak ahli yang mencoba menafsirkannya.
Pembahasan tentang kepribadian akan dimulai dengan membahas tentang
pengertian kepribadian menurut orang awam atau pengertian yang umum
dijumpai dalam kehidupan sehari,hari. Hal ini dilakukan dengan maksud
mempermudah pemahaman tentang arti kepribadian yang sesungguhnya menurut
pengertian yang ilmiah (psikologi).
1.

Kepribadian menurut pengertian sehari,hari

Kata

dalam bahasa inggris berasal dari kata latin:

. Pada

mulanya kata persona ini menunjuk kepada topeng yang biasa digunakan oleh
para pemain sandiwara di Zaman Romawi dalam memainkan peranan,
peranannya.Pada waktu itu, setiap pemain sadiwara memainkan peranannya
masing,masing sesuai dengan topeng yang dikenakannya. Dari sini lambat,laun
kata persona (personality) berubah menjadi satu isltilah yang mengacu kepada
gambaran sosial tertentu yang diterima oleh individu dari kelompok atau
masyarakatnya, dimana kemudian individu tersebut diharapkan bertingkah laku
berdasarkan atau sesuai dengan gambaran sosial (peran) yang diterimanya itu.
Dalam kehidupan sehari,hari kita bisa menjumpai pengertian kepribadian
semacam ini melalui ungkapan,ungkapan seperti: “Didi kepribadian pahlawan,”
atau “Dewi memiliki kepribadian Kartini Sejati.”
Disamping itu, kepribadian juga sering diartikan atau dihubungkan dengan
cirri,ciri tertentu yang menonjol pada diri individu. Contohnya kepada orang yang
pemalu dikenakan atribut “berkepribadian pemalu”, kepada orang yang supel


6

Universitas Sumatera Utara

dikenakan atribut” berkepribadian supel”, kepada orang yang suka bertindak keras
dikenakan atribut” berkepribadian keras”. Selain itu bahkan sering kita jumpai
ungkapan atau sebutan “tidak berkepribadian”.Yang terakhir ini biasanya
dialamatkan kepada

orang,orang yang lemah,

plin,plan,

pengecut dan

semacamnya.
2.

Kepribadian menurut psikologi

Pengertian kepribadian menurut ilmu psikologi bisa diambil dari rumusan

beberapa teoris kepribadian yang terkemuka. George Kelly, misalnya memandang
kepribadian sebagai cara yang unik dari individu dalam mengartikan pengalaman,
pengalaman hidupnya. Teori yang lain, Gordon Allport merumuskan kepribadian
sebagai sesuatu yang terdapat dalam diri induvidu yang membimbing dan
memberi arah kepada seluruh tingkah laku individu yang bersangkutan. Tepatnya
rumusan Allport tentang kepribadian adalah kepribadian merupakan suatu
organisasi yang dinamis dari sistem psikofisik individu yang menentukan tingkah
laku dan pemikiran individu secara khas.
Dr. Sugyanto (dalam Pieter & Lumongga Lubis, 2010) mengatakan bahwa
kepribadian adalah totalitas ciri,ciri seseorang yang tergambar dalam dalam
perilaku dan tak terbatas pada reaksi orang tersebut. Sifat,sifat atau ciri,ciri
tersebut merupakan aspek,aspek yang menempel pada diri seseorang dan
merupakan referensi yang membedakan dirinya dengan orang lain. Kepribadian
dipakai untuk menggambarkan seseorang apa adanya tanpa memberikan suatu
penilaian benar atau salah, terpuji atau tercela, dan positif atau negatif.

2.1.2. Faktor