Penentuan tarif pemasangan iklan : studi evaluasi pada harian pagi ``Bernas Jogja`` - USD Repository

  PENENTUAN TARIF PEMASANGAN IKLAN Studi Evaluasi pada HARIAN PAGI “ BERNAS JOGJA” SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi Oleh :

  INDAH SURYANDARI NIM : 991334044 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

HALAMAN PERSEMBAHAN

  

Senant iasa akan ada besok pagi, sebuah awal yang sama sekali baru

Waktu bagi pukulan, yang mendapat nilai sebelum giliran terakhir

Beristirahatlah selagi kau mampu, tetapi jangan berhenti hidup

Berterima kasihlah atas apa yang kau terima, dan bersyukurlah atas apa yang diberikanNya.

  

(Anne M arion)

Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya

(Q.s Al Baqarah :286)

  Buah karya sederhana ini kepersembahkan Sebagai tanda bakti dan sayangku kepada Ayah, ibu, mas eka, mbak endang, mbak ida dan orang-orang yang selalu membantuku

  

ABSTRAK

PENENTUAN TARIF PEMASANGAN IKLAN

STUDI EVALUASI PADA HARIAN PAGI “BERNAS JOGJA” TAHUN

2007

  

Indah Suryandari

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

2007

  Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah langkah- langkah dan besarnya tarif pemasangan iklan pada harian pagi “BERNAS JOGJA” sudah tepat. Penelitian dilaksanakan pada bulan september sampai dengan oktober 2005.

  Data dikumpulkan dengan metode wawancara dan dokumentasi. Untuk menganalisis data digunakan analisis kuantitatif dengan cara : 1) Mendeskripsikan langkah-langkah penentuan tarif pemasangan iklan yang diterapkan pada harian pagi ‘BERNAS JOGJA”, 2) Mendeskripsikan langkah- langkah penentuan tarif pemasangan iklan menurut kajian teoritis, 3) Membandingkan antara langkah- langkah penentuan tarif pemasangan iklan yang dilakukan perusahaan dengan penentuan tarif pemasangan iklan berdasarkan kajian teori, 4) Menguji perbedaan besarnya tarif pemasangan iklan perusahaan dengan kajian teori menggunakan batas toleransi 5 %.

  Kesimpulan yang dapat diambil adalah : 1) Tidak cukup informasi untuk menarik kesimpulan apakah prosedur penentuan tarif pemasangan iklan sudah tepat. 2) besarnya tarif pemasangan iklan yang ditetapkan pada harian pagi “BERNAS JOGJA” sudah tepat.

  

ABSTRACT

  

TARIFF DETERMINATION OF ADVERTISEMENT INSTALLATION

An Assessment Study on “BERNAS JOGJA” Morning Daily Newspaper

Indah suryandari

Sanata Dharma University

  

Yogyakarta

2007

  The purpose of the research is to know whether the steps to determine the tariff and the amount of it to install the advertisement in “BERNAS JOGJA” Morning Daily Newspaper is proper. This research done from September to October 2005.

  The techniques of data collection were documentation and questionnaire. The technique of data analysis was quantitative by applying the following steps: 1) descrimbing the steps in determining the amount of tariff to install, the advertisement in “BERNAS JOGJA” Morning Daily Newspaper, 2) describing the steps in determining the amount of tariff to install the advertisement theoretically, 3) comparing between the theory in determining the tariff to install the advertisement in daily newspaper and the steps what “BERNAS JOGJA” done in determining the amount of tariff, 4) testing the difference between the amount of tariff determined by “BERNAS JOGJA” and the theory by applying 5% tplerant limit.

  The result of this research show that: 1) there isn’t any enough information to draw conclusion whether the procedure to determine the step of tariff in advertisement installation is proper, 2) the amount of tariff determined by “BERNAS JOGJA” in advertisement installation is proper.

KATA PENGANTAR

  Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas berkat dan rahmatnya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.

  Penulis menyusun skripsi dengan judul Penentuan Tarif Pemasangan Iklan, studi evaluasi pada Harian Pagi “BERNAS JOGJA”.

  Skripsi ini merupakan salah satu syarat kelulusan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  Pada kesempatan ini penulis tidak lupa menyampaikan ucapan terima kasih yang tulus dan mendalam kepada :

  1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan atas bimbingan, saran dan pengarahannya.

  2. Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Sosial atas bimbingan dan pengarahannya.

  3. Ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi atas pengarahan dan bimbingannya.

  4. Bapak Drs. FX. Muhadi, M.Pd. selaku dosen pembimbing I, yang telah memberikan waktu, pengarahan dan bimbingan kepada penulis.

  5. Ibu Rita Eny purwanti, S.Pd. selaku dosen pembimbing II, yang berkenan memberikan bimbingan, pengarahan, kritik dan sarannya kepada penulis.

  6. Bapak S.Widanarto Prijowuntato,S.Pd.,M,Si. atas saran dan kritiknya.

  7. Bapak Ig.Bondan Suratno, S.Pd,.M.Si. atas bimbingan dan masukannya

  8. Ibu E. Catur Rismiati. S.Pd., MA. atas saran dan kritikannya.

  9. Ibu Natalina Premastuti Brataningrum, S.Pd. Atas masukannya.

  10. Segenap dosen dan karyawan di Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan bekal ilmu kepada penulis.

  11. Bapak Bimo Sukarno, Sudiyarta, Zubaedi, Wisnu Wardaya, dan seluruh karyawan Harian Pagi “BERNAS JOGJA” yang selalu ramah menerima penulis dan memberikan data-data yang penulis butuhkan.

  12. Petugas perpustakaan Universitas Sanata Dharma yang selalu kooperatif sehingga sangat membantu kelancaran penyusunan skripsi ini.

  13. Ayah dan ibu tercinta atas semua dukungan, doa dan cintanya.

  14. K aluna ” yang telah Mas Eka, mbak Endang, mbak ida dan si kecil “ memberikan suport dan bantuannya.

  15. yang telah mendampingiku dan membantuku sampai skripsi ini selesai.

  Dee

  16. L oro Sae ” Lusi, Tuti, Candra, Mbak Driena, Mbak April, Crayon, Anak-anak “ Theo, Crisna, Winnie yang telah menjadi sahabatku.

  17.

  aku

  Yani, Iwan, Enjang Pipit, Supri, Juragan, Ari, Andrew, Nana akhirnya

  lulus .

  18. Anak-anak PAK angkatan 99 yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu.

  Penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu dengan kerendahan hati penulis mohon kerelaan pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun bagi tercapainya kesempurnaan skripsi ini. Atas perhatiannya kami ucapkan banyak terima kasih.

  ( Penulis )

  

DAFTAR ISI

  Halaman HALAMAN JUDUL …………………………………………………………. i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING………………………............. ii HALAMAN PENGESAHAN .............................…………………………….. iii HALAMAN PERSEMBAHAN …………………………………………..... iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ……………………………………. v ABSTRAK …………………………………………………………............. vi ABSTRACT ……………………………………………………………....... vii KATA PENGANTAR ……………………………………………………… viii DAFTAR ISI .................................................................................................. x

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1 B. Rumusan Masalah ........................................................................ 4 C. Batasan Masalah .......................................................................... 4 D. Tujuan Penulisan .......................................................................... 5 E. Manfaat Penulisan ........................................................................ 5 F. Sistematika Penulisan .................................................................. 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Umum Iklan dan Surat Kabar ..................................... 7 B. Harga Jual ..................................................................................... 10 1. Arti Penting Harga .................................................................. 10 2. Pengertian Harga Jual ............................................................ 11 3. Tujuan Penentuan Harga Jual ................................................. 11 4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Harga Jual .................... 13 C. Harga Pokok Produk .................................................................... 13 1. Pengertian Harga Pokok Produk ............................................ 13 2. Penggolongan Biaya ............................................................... 14 3. Metode Pengumpulan Harga Pokok Produk ........................... 18

  D.

  Metode Penentuan Harga Jual ..................................................... 20 1.

  Penentuan Harga Jual Normal ................................................ 20 2. Penentuan Harga Jual Waktu dan Bahan ............................... 24 3. Penentuan Harga Jual Dalam Cost-Type Contract ................ 24 4. Penentuan Harga Jual Pesanan Khusus ................................. 25 5. Penentuan Harga Jual yang Diatur dengan Peraturan Pemerintah .............................................................................

  25 E. Implementasi Penentuan Harga atau Tarif Pemasangan Iklan .... 26

  BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian ............................................................................ 29 B. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................... 29 C.

  29 Subjek dan Objek Penelitian ......................................................

  D.

  Data yang diperlukan .................................................................. 30 E. Teknik Pengumpulan Data ......................................................... 30 F. Teknik Analisis Data .................................................................. 30

  BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan ...................................... 34 B. Manajemen Perusahaan .............................................................. 43 BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data .............................................................................

  57 1. Biaya Operasional Perusahaan .............................................. 57 2.

  Tarif Pemasangan Iklan ......................................................... 61 B. Analisis Data ..........................................................................

  63 C. Pembahasan .................................................................................. 69

  BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan .................................................................................. 73 B. Keterbatasan Penelitian ................................................................ 74 C. Saran ............................................................................................. 75 DAFTAR PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Organisasi adalah salah satu alat untuk mencapai tujuan perusahaan. Menurut tujuannya organisasi dapat dibedakan menjadi dua yaitu, organisasi

  berorientasi profit dan organisasi yang berorientasi non profit. Kedua organisasi tersebut dalam ilmu ekonomi disebut badan usaha. Badan usaha yang bersifat profit menurut keluaran atau outputnya digolongkan menjadi dua yaitu, output yang berupa barang dan output yang berupa jasa. Di sini hanya akan membahas badan usaha yang mencari laba dan outputnya berbentuk jasa.

  Menurut Philip Kotler yang dimaksud dengan jasa adalah setiap kegiatan atau manfaat yang dapat diberikan oleh suatu pihak kepada pihak lainnya yang pada dasarnya tidak terwujud ( intangible ) dan tidak pula berakibat pemilikan sesuatu (Philip Kotler,1981:352). Maka dapat disimpulkan yang dimaksud dengan badan usaha yang menghasilkan jasa adalah suatu badan usaha yang outputnya tidak mempunyai bentuk dan wujud tertentu serta tidak dapat disimpan.

  Setiap manajemen pasti menginginkan adanya keberhasilan dari usaha yang dijalankannya. Keberhasilan manajemen dalam mengoperasikan suatu perusahaan diukur dari laba yang diperoleh perusahaan atau dari penyerahan jasa. Secara sederhana laba dapat dihitung dengan mengurangkan pendapatan yang membentuk pendapatan tersebut dalam periode yang sama. Laba terutama dipengaruhi tiga faktor yaitu volume penjualan, harga jual produk dan biaya (Mulyadi, 1992: 149). Biaya menentukan harga jual, harga jual mempengaruhi volume penjualan, sedangkan volume penjualan langsung mempengaruhi volume produksi dan volume produksi mempengaruhi biaya. Dengan demikian, penentuan harga jual memegang peranan yang penting bagi manajemen karena adanya hubungan yang erat dengan tingkat laba yang dikehendaki.

  Sejalan dengan perkembangan perusahaan, manajemen sering kali dihadapkan pada berbagai masalah pengambilan keputusan yang menyangkut pemilihan alternatif tindakan. Oleh karena itu manajemen memerlukan data yang relevan dengan keputusan yang akan diambil. Suatu data dianggap relevan bila memenuhi dua syarat yaitu akan terjadi di masa yang akan datang dan berbeda diantara berbagai macam alternatif yang akan dipilih (Gudono, 1993,hal.18).

  Pengambilan keputusan untuk memilih alternatif tindakan dan perumusan kebijaksanaan untuk masa yang akan datang berhadapan dengan masalah ketidakpastian. Oleh karena itu manajemen diharapkan mampu memanfaatkan data-data yang relevan dalam pengambilan keputusan.

  Pengambilan keputusan dikelompokkan menjadi dua yaitu pengambilan keputusan yang bersifat rutin dan khusus (Abdul Halim dan Bambang Supomo, 1994, hal. 68). Penga mbilan keputusan rutin pada umumnya berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan operasi perusahaan yang bersifat rutin dan teratur. Contoh keputusan rutin antara lain keputusan pembelian bahan mentah yang dipakai untuk produksi sehari-hari, penentuan harga jual reguler, pemasangan iklan dan pengiriman barang. Sedang keputusan yang bersifat khusus tidak teratur dan rutin waktu terjadinya. Contoh keputusan khusus antara lain keputusan membuat sendiri suatu produk atau membeli dari luar dan pemberian harga khusus pada pesanan di luar kapasitas produksi reguler, yaitu lebih rendah dari harga produk yang diproduksi secara reguler.

  Penetapan harga untuk perusahaan yang menghasilkan jasa lebih sulit, karena berhubungan dengan ketidakpastian, harus mempertimbangkan waktu- waktu tertentu, peramalan biaya dan strateginya. Penentuan harga jual memang tidak hanya dilihat dari biaya saja, tetapi dalam hal ini biaya yang dipakai sebagai dasar dalam penentuan harga jual, sehingga perlu pengelolaan yang tepat dan memadai. Pengelolaan yang tepat dan memadai agar dapat dilakukan maka perlu adanya data yang relevan. Dalam hal ini akuntansi biaya menyediakan data guna memenuhi keperluan tersebut yaitu penentuan harga produk, pengendalian biaya, perencanaan dan pengambilan keputusan.

  Surat kabar merupakan salah satu perusahaan jasa yang bergerak dalam bidang informasi. Pada dasarnya surat kabar menjual jasanya kepada produsen atau pihak yang berkepentingan sebagai mediator untuk menyampaikan iklan kepada masyarakat luas atau menyampaikan suatu pengumuman atau pemberitahuan atas suatu hal dari satu pihak pada pihak yang lain. Untuk menarik minat konsumen agar tetap memasang iklan di surat kabar tersebut maka perusahaan yang bersangkutan harus biasa memberi fasilitas-fasilitas yang menarik dengan harga yang cukup bersaing.

  Keputusan penentuan harga jual menjadi hal yang cukup unik bagi perusahaan karena sangat berpengaruh baik bagi keberhasilan perusahaan maupun terhadap daya tarik konsumen. Di samping itu, banyak faktor yang mempengaruhi penentuan harga jual seperti kondisi perekonomian, permintaan, persaingan, pemerintah atau politik serta biaya dan tujuan perusahaan. Oleh karena itu manajer penentu harga jual benar-benar harus dapat dan mampu menentukan harga jual yang tepat dalam arti dapat menutup biaya yang dikeluarkan dan menghasilkan laba yang diinginkan serta dapat memuaskan konsumen.

  Berdasakan latar belakang di atas penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “ Penentuan Tarif Pemasangan Iklan “ Studi Evaluasi Pada Harian Pagi “BERNAS JOGJA” Tahun 2005.

  B. RUMUSAN MASALAH

  Masalah yang akan dikaji dalam penulisan skripsi ini adalah : 1.

  Apakah langkah-langkah penentuan tarif pemasangan iklan pada Harian Pagi “BERNAS JOGJA” sudah tepat ? 2. Apakah besarnya tarif dan pemasangan iklan di Harian Pagi “BERNAS

  JOGJA” sudah tepat ?

  C. BATASAN MASALAH

  Pembatasan masalah ini dimaksudkan untuk mempersempit lingkup permasalahan. Permasalahan yang meluas ke mana- mana dapat menyebabkan terjadinya kesimpangsiuran pemikiran. Oleh karena itu masalah yang akan diteliti di sini hanya terbatas pada perhitungan harga jual yang dilakukan oleh perusahaan.

  Perusahaan yang akan diteliti adalah perusahaan yang mencari laba dan outputnya berbentuk jasa yaitu surat kabar. Pengertian-pengertian yang ada lebih ditekankan pada pengertian dalam ilmu akuntansi, sedangkan penentuan harga jual dihubungkan dengan kebijakan penentuan harga jual. Metode yang dipakai untuk menganalisis harga jual adalah penentuan harga normal dengan pendekatan full costing .

D. TUJUAN PENELITIAN

  Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.

  Untuk mengetahui langkah-langkah penentuan tarif pada Harian Pagi”BERNAS JOGJA”.

2. Untuk mengetahui besarnya tarif pada Harian Pagi “BERNAS JOGJA”.

  E. MANFAAT PENELITIAN 1.

  Bagi Perusahaan.

  Memberikan informasi pada manajemen dalam penentuan tarif pemasangan iklan.

  2. Bagi Penulis.

  Menerapkan teori-teori yang diperoleh ke dalam praktek yang sesungguhnya pada perusahaan.

  3. Bagi Universitas Sanata Dharma.

  Memberikan tambahan pustaka mengenai penentuan tarif pemasangan iklan.

F. SISTEMATIKA PENULISAN.

  BAB I Pendahuluan Bab ini menguraikan latar belakang masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penelitian.

  BAB II Tinjauan Pustaka Bab ini berisis konsep-konsep dan teori-teori yang digunakan sebagai dasar untuk pengolahan data. BAB III Metodologi Penelitian Bab ini menjelaskan jenis penelitian yang dilakukan, tempat dan waktu penelitian, objek penelitian, data yang dicari, teknik pengumpulan data dan teknik analisisn data.

  BAB IV Gambaran Umum Perusahaan Bab ini menguraikan sejarah berdirinya perusahaan, struktur organisasi, kegiatan perusahaan dan lokasi perusahaan. BAB V Pembahasan Bab ini membahas metode dan langkah- langkah penentuan tarif serta besarnya tarif pemasangan iklan. BAB VI Kesimpulan dan Saran.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Umum Iklan dan Surat Kabar Iklan merupakan hal yang sudah lazim dalam masyarakat kita, karena

  semua orang telah mengenalnya. Hal ini disebabkan pemasangan iklan saat ini ada di mana- mana baik pada media cetak, maupun elektronik. Seperti pada surat kabar, radio, televisi, internet dan sebagainya. Ada pula iklan yang ditempelkan pada pohon-pohon, dinding-dinding di sepanjang jalan.Semua tempat yang memungkinkan untuk berkomunikasi dengan masyarakat luas dan dalam waktu yang relatif singkat dijadikan sasaran pemasangan iklan. Secara sederhana iklan didefinisikan sebagai pesan yang menawarkan suatu produk yang ditujukan kepada masyarakat lewat suatu media (Rhenald K.1992:9).

  Pada kenyataannya surat kabar tidak membeda-bedakan jenis iklan secara khusus, berikut disajikan beberapa pembagian jenis iklan yang berguna sebagai dasar kerangka berpikir dalam memanfaatkan media ini. Dalam konteks ini, iklan dapat diklasifikasikan menjadi 3 yaitu :

  1. Iklan baris dan Iklan kolom Iklan baris adalah iklan yang pertama kali dikenal masyarakat.

  Umumnya hanya terdiri dari pesan-pesan komersial yang berhubungan dengan kebutuhan pengiklan, seperti misalnya iklan lowongan beli kendaraan bekas, jual perabotan rumah tangga, menawarkan jasa- jasa tertentu, dan lain- lain. Sedangkan iklan kolom mempunyai ukuran minimal 43 millimeter x 30 millimeter dan maksimal 43 millimeter x 100 millimeter. Iklan ini biasanya terdiri dari iklan lowongan pekerjaan, jual beli handphone dan kendaraan, perabotan rumah tangga dan lain- lain.

  2. Iklan display Iklan jenis ini merupakan iklan yang paling dominan pada surat kabar.

  Ukurannya sangat bervariasi, tetapi biasanya minimal 2 kolom, mulai dari 2 kolom kali 5 sentimeter hingga 1/4, 1/2 , dan 1 halaman penuh warna. Iklan- iklan ini akan dimuat oleh penerbit sesuai dengan kebijaksanaan redaksi sepanj ang tidak menganggu halaman isi redaksi.

  Ada kalanya redaksi memilih halaman sesuai dengan keinginannya (misalnya iklan yang dimuat secara serial). Untuk itu penerbit biasanya memungut biaya tambahan yang besarnya antara 200% hingga 400% dari tarif standar (tergantung lokasinya). Iklan display biasanya juga dibedakan atas : a. Iklan display lokal, yakni iklan dipesan oleh pengiklan lokal, berbagai organisasi atau pribadi tertentu yang memilih tarif yang paling rendah.

  b. Iklan display nasional, dipesan ole h perusahaan-perusahaan multinasonal, organisasi dan kelompok usaha tertentu, untuk menekankan kekuatan produknya di pasar atau guna mendukung kampanye pemasaran di daerah tertentu. Pengiklan pada jenis ini berani membayar tarif yang tinggi (misalnya tarif iklan berwarna).

  3. Suplemen Bentuk suplemen lebih banyak digarap oleh majalah daripada surat kabar. Di Indonesia bentuk suplemen sebagai lembaran iklan belum terlalu dikenal (Rhenald.k.1992:106-107). Salah satu media yang dapat digunakan untuk mengiklankan barang dan jasa suatu perusahaan tersebut adalah surat kabar. Kebanyakan surat kabar mengandalkan hidup dari iklan, bahkan kenaikan harga kertas koran sebagai bahan baku utama surat kabar sering kali tidak mengakibatkan kenaikan harga jual surat kabar per eksemplar secara proposional. Kehadiran iklan dalam media cetak telah mampu mensubsidi harga eceran surat kabar. Surat kabar merupakan media utama yang banyak digunakan dalam periklanan di Indonesia. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti :

1. Jangkauan distribusi tidak dibatasi 2.

  Harga satuan surat kabar murah dan dapat dibeli eceran.

  Menurut Rhenald Kasali (1992:102) pada umumnya surat kabar terdiri dari 2 jenis :

  1. Tabloid terdiri dari lima atau enam kolom yang masing-masing memiliki lebar sekit ar 5 cm dan panjang dari atas ke bawah sekitar 35 cm. Ukuran ini membuat surat kabar tabloid tampil seperti majalah yang tidak dijilid.

2. Standar (broadsheet) memiliki ukuran dua kali lipat ukuran tabloid dengan delapan atau sembilan kolom ke samping.

B. Harga Jual

  Dalam kegiatan ekonomi sekarang, pertukaran atau jual beli dilakukan dengan menggunakan suatu alat pembayaran atau disebut uang. Penjual menerima sejumlah uang sebagai hasil usahanya menjual barang atau jasa. Sedangkan pembeli akan memberikan uang sebesar nilai barang yang dibelinya yang dinyakan dengan harga.

1. Arti Penting Harga.

  Harga merupakan salah satu kekuatan penting dalam perekonomian yang berorientasi pada pasar, dalam hal ini harga sering menjadi faktor penentu dalam keputusan pembelian. Harga jual juga merupakan salah satu unsur dalam menentukan bagian pasar dan tingkat keuntungan perusahaan.

  Yoseph P. Guitian dan Gordon W. Paul mengemukakan alasan pentingnya harga, yaitu (Yoseph P Guiltian dan Gordon W. Paul,1987: 218) : a.

  Semua produk atau jasa mempunyai harga meskipun produk atau jasa tersebut dijual gratis.

  b.

  Keputusan tentang harga dapat dibuat lebih sering daripada keputusan program lain.

  c.

  Dari sudut pandang anggaran, keputusan tentang harga memiliki dampak terhadap persentase margin kontribusi.

  d.

  Keputusan tentang harga jual mempunyai implikasi penting bagi jenis program periklanan, penjualan dan saluran distribusi yang dipilih.

  2. Pengertian Harga Jual

  Harga jual adalah sejumlah uang (ditambah beberapa barang kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanannya (Basu Swasta dan Ibnu Sukotjo,1988: 211). Sedangkan definisi harga jual menurut Supriyono adalah jumlah moneter yang dibebankan oleh suatu unit usaha kepada pembeli atau pelanggan atas barang atau jasa yang dijual atau diserahkan (Supriyono,1993:332).

  Keputusan penentuan harga jual biasanya harus dibuat berulang- ulang karena harga jual dipengaruhi oleh perubahan lingkungan eksternal dan internal . Perubahan harga jual bertujuan agar harga jual yang baru dapat mencerminkan biaya saat ini, biaya masa depan dan faktor lain yang berhubungan. Dalam jangka panjang harga jual harus dapat menghasilkan pendapatan yang cukup untuk menutup semua biaya masa depan atau laba yang diharapkan.

  3. Tujuan Penentuan Harga Jual

  Dalam menentukan harga jual produk, manajemen perlu menetapkan tujuan harga jual tersebut. Tujuan ini akan menjadi salah satu pedoman kerja perusahaan. Pada umumnya penetapan harga jual mempunyai tujuan (Basu Swastha, 1989: 148) untuk : a.

  Mendapatkan laba maksimum Dalam praktek, terjadinya harga memang ditentukan oleh penjual dan pembeli. Semakin besar daya beli konsumen, semakin besar pula kemungkinan bagi penjual untuk menetapkan tingkat harga yang lebih tinggi. Dengan demikian penjual mempunyai harapan untuk mendapatkan keuntungan maksimal sesuai dengan kondisi yang ada.

  b.

  Mendapatkan investasi yang ditargetkan Harga yang dapat dicapai dalam penjualan dimaksudkan pula untuk menutup investasi secara berangsur-angsur. Dana yang dipakai untuk mengembalikan investasi hanya bisa diambilkan dari laba perusahaan dan laba hanya bisa diperoleh bilamana harga jual lebih besar dari jumlah biaya seluruhnya.

  c.

  Mencegah atau mengurangi persaingan Tujuan mencegah atau mengurangi persaingan dapat dilakukan melalui kebijaksanaan harga. Hal ini dapat diketahui bilamana para penjual menawarkan barang-barang dengan harga yang sama, oleh karena itu persaingan hanya mungkin dilakukan tanpa melalui kebijaksanaan harga, tetapi dengan service lain. Persainga n seperti itu disebut persaingan bukan harga ( non-price competition ) d Memperbaiki atau mempertahankan pangsa pasar

  Memperbaiki market share hanya mungkin dilakukan bilamana kemampuan dan kapasitas produksi masih cukup longgar. Di samping juga kemampuan dibidang lain seperti bidang pemasaran, keuangan dan sebagainya. Dalam hal ini harga merupakan faktor yang penting bagi perusahaan kecil yang mempunyai kemampuan sangat terbatas, biasanya penetapan harga ditujukan untuk sekedar mempertahankan

  market share.

4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Harga Jual

  Faktor yang mempengaruhi harga jual menurut Supriyono adalah (Supriyono, 1989: 333) : a.

  Tujuan perusahaan, khususnya mengenai laba yang diinginkan b. Biaya, khususnya biaya masa depan c. Pendapatan yang diharapkan d. Jenis produk atau jasa yang dijual dan jenis industri e. Citra atau kesan masyarakat dan reaksi pesaing f. Pengaruh pemerintah, khususnya undang-undang, keputusan pemerintah dan kebijakan pemerintah g.

  Tindakan atau reaksi pesaing.

  h.

  Trend ekonomi i. Gaya manajemen j. Tujuan nirlaba k.

  Tanggungjawab sosial perusahaan.

B. Harga Pokok Produk 1. Pengertian Harga Pokok Produk

  Harga Pokok Produk adalah jumlah yang dapat diukur dalam satuan uang dalam bentuk kas yang dibayar, atau nilai aktiva lain yang diserahkan atau dikorbankan, atau nilai jasa yang diserahkan atau dikorbankan, atau hutang yang timbul, atau tambahan modal dalam rangka pemilikan barang atau jasa yang diperlukan perusahaan di masa lalu ataupun masa yang akan datang (Supriyono, 1995:16 ). Tetapi jika pengorbana n tersebut tidak menghasilkan manfaat, maka pengorbanan tersebut merupakan rugi.

2. Penggolongan Biaya

  Penggolongan adalah proses pengelompokan secara sistematis atas keseluruhan eleman yang ada ke dalam golongan-golongan tertentu yang lebih ringkas,untuk dapat memberikan informasi yang lebih mempunyai arti atau lebih penting.

  Biaya (cost) adalah harga perolehan yang dikorbankan atau digunakan dalam rangka memperoleh penghasilan dan dipakai sebagai pengurang penghasilan ( Mulyadi, 1993: 8 ). Biaya dapat juga diartikan sebagai kas yang dikorbankan untuk barang atau jasa yang diharapkan akan menghasilkan keuntungan di masa sekarang atau masa yang akan datang.

  Pada umumnya penggolongan biaya ditentukan atas dasar tujuan yang hendak dicapai dengan penggolongan tersebut, karena hal tersebut maka penggolongan tersebut disebut dengan istilah “ different cost for different purposes “ ( Mulyadi, 1993: 14 ).

  Biaya dapat digolongkan menjadi :

1. Menurut fungsi pokoknya a.

  Biaya produksi Adalah biaya yang berhubungan dengan kegiatan pengolahan bahan baku menjadi produk selesai yang siap untuk dijual. Biaya produksi dapat juga didefinisikan sebagai biaya yang harus diperhitungkan dalam penentuan harga pokok produk dalam satu periode akuntansi. Secara garis besar biaya produksi meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya overhead. Contohnya adalah biaya bahan pembantu, biaya bahan bakar, biaya penyusutan peralatan,biaya listrik dan sebagainya.

  b.

  Biaya pemasaran Adalah biaya yang berhubungan dengan kegiatan penjualan produk selesai yang siap dijual dengan cara yang memuaskan pembeli dan dapat memperoleh laba sesuai yang diinginkan perusahaan sampai dengan penggumpulan kas dari hasil penjualan. Pada intinya biaya pemasaran yang terjadi untuk melaksanakan kegiatan pemasaran produk.Contohnya adalah biaya promosi, biaya contoh ( sample ) c.

  Biaya administrasi dan umum Adalah biaya yang berhubungan dengan fungsi administrasi dan umum yang terjadi dalam rangka menentukan kebijakan, pengarahan, pengawasan, kegiatan perusahaan secara keseluruhan. Contohnya adalah biaya gaji personalia, biaya gaji sekretaris. Jumlah antara biaya pemasaran dan biaya administrasi dan umum biasa disebut dengan istilah biaya komersial ( commercial

  expenses).

  2. Menurut Sesuatu yang Dibiayai a.

  Biaya langsung ( Direct Cost ) Adalah biaya yang terjadi, yang penyebab satu-satunya adalah karena adanya sesuatu yang dibiayai. Jika sesuatu yang dibiayai tersebut tidak ada, maka biaya langsung tidak mungkin terjadi. Dengan demikian biaya langsung akan mudah diidentifikasi kepada produk ( sesuatu yang dibiayai ). Contohnya adalah biaya bahan baku, biaya tenaga kerja.

  b.

  Biaya tidak langsung ( Indirect Cost ) Adalah biaya yang terjadi, yang penyebabnya terjadinya tidak hanya disebabkan oleh sesuatu yang dibiaya i saja. Biaya ini tidak mudah untuk diidentifikasikan pada produk tertentu. Contohnya adalah biaya overhead.

  3. Menurut Objek Pengeluaran a.

  Biaya yang terkendalikan ( Controllable Cost ) Adalah biaya yang secara langsung dapat dipengaruhi oleh seorang pimpinan tertentu dalam jangka waktu tertentu.

  Contohnya adalah biaya upah.

  b.

  Biaya yang tak terkendalikan ( Uncontrollable Cost ) Adalah biaya yang secara langsung tidak dapat dipengaruhi oleh seorang pimpinan tertentu dalam jangka waktu tertentu.

  

4. Menurut Perilaku Dalam Hubungannya Dengan Perubahan

Volume Kegiatan

  a.

  Biaya variabel ( Variable Cost ) Adalah biaya yang jumlah totalnya berubah sebanding dengan perubahan volume. Contohnya biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung.

  b. Biaya semi variabel ( Semi Variable Cost ) Adalah biaya yang jumlah totalnya berubah sesuai dengan perubahan volume kegiatan, sifat perubahannya tidak sebanding.

  Contohnya biaya reparasi.

  c. Biaya tetap (Fixed Cost ) Adalah biaya yang jumlah totalnya tetap, tidak dipengaruhi oleh perubahan volume kegiatan sampai dengan kegiatan tertentu. Biaya tetap ini terbagi menjadi 2 yaitu : 1) Biaya tetap discretionary

  Adalah biaya tetap yang besarnya ditentukan oleh manajer puncak. Contohnya biaya promosi dan biaya riset.

  2) Biaya tetap comitted Adalah biaya yang terjadi dalam rangka mempertahankan kapasitas atau kemampuan perusahaan beroperasi dalam kegiatan produksi, pemasaran, administrasi. Contohnya biaya depresiasi (dengan metode garis lurus), biaya asuransi.

5. Menurut Jangka Waktu Manfaat a.

  Pengeluaran modal ( Capital Expenditure ) Adalah biaya yang jumlah pengeluarannya relative tidak kecil, yang mempunyai manfaat lebih dari satu periode akuntansi, yang akan memberikan manfaat, yang dikeluarkan untuk berupa periode akuntansi dan dibebankan pada tahun-tahun yang menikmati manfaat.

  b.

  Pengeluaran pendapatan ( Revenue Expenditure ) Adalah biaya yang jumlahnya relatif kecil, yang akan memberikan manfaat hanya pada periode akuntansi saat pengeluaran terjadi.

  Contohnya biaya iklan dan biaya tenaga kerja (Mulyadi, 1993:17 ).

3. Metode Pengumpulan Harga Pokok Produk

  Metode pengumpulan harga pokok produk dapat dibedakan menjadi 2 yaitu :

a. Metode Harga Pokok Pesanan ( Job Order Cost Method )

  Metode harga pokok pesanan mempunyai karakteristik sebagai berikut: 1)

  Harga pokok produk dihitung untuk setiap produk pesanan 2)

  Penentuan harga pokok produk tiap pesanan dilakukan setelah produk selesai dikerjakan. Harga pokok per unit produk pesanan dihitung dengan cara membagi harga pokok pesanan dengan jumlah unit produk pesanan yang bersangkutan

b. Metode Harga Pokok Proses ( Process Cost Method )

  Metode harga pokok proses mempunyai karakteristik sebagai berikut : 1)

  Harga pokok produk dihitung berdasarkan periode tertentu 2)

  Penentuan harga pokok produk dilakukan pada akhir periode tertentu 3)

  Harga per unit produk dihitung dengan cara membagi harga pokok produk selesai periode dengan jumlah unit produk selesai dalam periode yang bersangkutan ( Mardiasmo, 1994: 27 ).

4. Metode Penentuan Harga Pokok Produk

  Adalah cara memperhitungkan pembebanan biaya ke dalam harga pokok produk, ada 2 pendekatan yang digunakan untuk memperhitungkan biaya.

  Dua metode yang digunakan tersebut adalah metode full costing dan variable costing ( Mulyadi, 1992:262-280 ).

  a. Full Costing / Absorption Costing/ Conventional Costing

  Adalah metode yang memperhitungkan semua biaya produksi yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead baik yang tetap maupun yang variabel ke dalam harga pokok produk.

  b. Variable Costing/ Marginal Costing/ Direct Costing

  Adalah metode yang hanya memperhitungkan biaya produksi yang bersifat variabel ke dalam harga pokok produksi yang terdiri dari biaya bahan baku , biaya tenaga kerja, biaya overhead variabel.

D. Metode Penentuan Harga Jual

  Pada prinsipnya dalam keadaan normal harga jual harus mampu menutup biaya penuh dan menghasilkan laba yang sepadan dengan investasinya. Sedangkan pada keadaan khusus, setiap harga jual yang besarnya di atas biaya variabel, telah memberikan kontribusi dalam menutup biaya tetap.

  Menurut Mulyadi ada lima metode penentuan harga jual produk yaitu (Mulyadi, 1992: 149) :

1. Penentuan harga jual normal ( normal pricing )

  Normal pricing disebut juga cost plus pricing yaitu metode

  penentuan harga jual dengan cara menambahkan laba yang diharapkan di atas biaya penuh masa yang akan datang untuk memproduksi dan memasarkan produk. Artinya harga jual ditentukan dengan menambah biaya yang akan datang dengan suatu persentase mark up atau tambahan di atas jumlah biaya yang dihitung dengan rumus tertentu. Dalam metode ini harga jual dihitung berdasarkan rumus :

  Harga Jual = Taksiran Biaya Penuh + Laba yang Diharapkan

  Taksiran biaya penuh dapat dihitung dengan dua pendekatan yaitu

  

full costing dan variable costing. Unsur- unsur biaya penuh dalam

  metode full costing dan variable costing terdiri dari :

  1). Full Costing

  Jika harga pokok produk dihitung dengan menggunakan pendekatan full costing, maka biaya penuh dihitung sebesar biaya produksi ditambah biaya non produksi. Rumus untuk menghitung penentuan harga jual dengan menggunakan pendekatan full costing adalah sebagai berikut :

   Harga jual = Biaya Produksi + Mark-up

  Harga jual produk yang dihitung dengan cost-plus pricing dengan pendekatan full costing sebagai berikut : Biaya Bahan Baku xxx Biaya Tenaga Kerja Langsung xxx Biaya Overhead Pabrik (Tetap+Variabel) xxx + Taksiran Total Biaya Produksi xxx Biaya Administrasi dan Umum xxx Biaya Pemasaran xxx + Taksiran Total Biaya Komersial xxx + Taksiran Biaya Penuh xxx % Mark-up x Biaya Produksi xxx +

  Total Harga Jual Produk xxx Volume Produksi xxx : Harga Jual Produk Per satuan xxx

  

Persentase mark-up dicari dengan rumus sebagai berikut :

Laba yang diharapkan + Biaya non produksi %Mark Up =

  X 100 % Biaya Produksi 2). Variable Costing

  Jika harga pokok produk dihitung dengan menggunakan pendekatan variable costing, maka biaya penuh merupakan jumlah biaya variabel dan biaya tetap. Sedangkan perhitungan harga jual dengan cost-plus pricing berdasarkan pendekatan sebagai berikut

  variable costing

  (Mulyadi,1993: 358) : Perhitungan persentase mark-up :

  Biaya tetap xxx Laba yang diharapkan xxx + Jumlah xxx Biaya variabel xxx : Persentase mark-up xxx

  Perhitungan harga jual : Biaya variabel xxx

  Mark-up xxx +

  Jumlah harga jual xxx Volume produk xxx : Harga jual per unit xxx

  Unsur kedua yang diperhitungkan dalam harga jual adalah laba yang diharapkan. Laba yang diharapkan dapat dihitung berdasarkan investasi yang ditanamkan untuk menghasilkan produk atau jasa. Untuk memperkirakan berapa laba wajar yang diharapkan, manajer penentu harga jual perlu mempertimbangkan cost of capital (biaya modal), resiko bisnis dan besarnya capital employed (jumlah investasi). Jika biaya dipakai sebagai dasar penentuan harga jual baik dalam pendekatan variable costing maupun full costing, biaya penuh masa yang akan datang dibagi dua, yaitu biaya yang dipengaruhi secara langsung oleh volume produk dan biaya yang tidak dipengaruhi oleh volume produk. Dalam penentuan harga jual, taksiran biaya penuh yang langsung berhubungan dengan volume produk dipakai sebagai dasar penentuan harga jual, sedangkan taksiran biaya penuh yang tidak dipengaruhi oleh volume produk ditambahkan kepada laba yang diharapkan untuk kepentingan perhitungan persentase mark-up. Perhitungan harga jual atas dasar biaya secara umum dapat dinyatakan dengan rumus :

  Harga jual per-unit = Biaya produksi + % Mark up

  Laba yang diharapkan + Biaya tetap %Mark Up = X 100 % Biaya Variabel 2. Penentuan harga jual waktu dan bahan

  Penentuan harga jual waktu dan bahan pada dasarnya merupakan

  cost plus pricing. Harga jual ditentukan sebesar biaya penuh ditambah

  dengan laba yang diharapkan. Harga jual ditentukan sebesar biaya penuh ditambah dengan laba yang diharapkan. Metode ini biasanya digunakan oleh perusahaan bengkel mobil, dok kapal dan perusahaan lain yaang menjual jasa reparasi dan bahan, suku cadang sebagai pelengkap penjualan jasa.

3. Penentuan harga jual dalam Cost-Type Contract

  adalah kontrak pembuatan produk atau jasa di

  Cost-type contract

  mana pihak pembeli setuju untuk membeli produk atau jasa pada harga yang didasarkan pada total biaya yang sesungguhnya dikeluarkan oleh produsen ditambah dengan laba yang dihitung sebesar persentase tertentu dari total biaya sesungguhnya tersebut.

  Dalam keadaan normal, harga jual produk atau jasa yang akan dijual pada masa yang akan datang ditentukan dengan metode cost-plus

  pricing berdasarkan full costing sebagai dasar pengumpulan harga pokok

  produk. Sedangkan dalam metode cost-type contract adalah harga jual yang dibebankan kepada konsumen dihitung berdasarkan biaya penuh sesungguhnya yang telah dikeluarkan oleh perusahaan untuk memproduksi dan memasarkan produk atau jasa.

  4. Penentuan harga jual pesanan khusus ( Special Order Princing )

  Pesanan khusus merupakan pesanan yang diterima oleh perusahaan di luar pesanan reguler perusahaan. Biasanya konsumen yang melakukan pesanan khusus ini meminta harga di bawah harga jual normal, karena biasanya pesanan khusus mencakup jumlah yang besar. Dalam mempertimbangkan penerimaan pesanan khusus, informasi akuntansi differensial merupakan dasar yang dipakai dalam menentukan harga jual.

  5. Penentuan harga jual yang diatur dengan peraturan pemerintah.

  Produk atau jasa yang dihasilkan untuk memenuhi kebutuhan pokok masyarakat luas seperti; listrik, air, telepon dan telegraf, transportasi dan jasa pos diatur dengan peraturan pemerintah. Harga jual produk dan jasa tersebut ditentukan berdasarkan biaya penuh masa yang akan datang ditambah dengan laba yang diharapkan.Penetapan harga dengan metode praktis (Basu Swasata dan Irawan, 1981:246).

  a. Metode penetapan harga Mark Up Harga jual ditetapkan dengan menambah sejumlah rupiah pada biaya per satuan produk b. Metode penetapan Break Even

  Penetapan harga jual dipengaruhi oleh hubungan antara harga jual eceran dengan jumlah produk x yang akan dibeli konsumen. Manajer dapat memilih kombinasi harga dengan break even yang paling menguntungkan.

  c. Metode penetapan harga Rate of Return Harga jual ditetapkan dengan menambahkan total biaya dengan return yang diharapkan dari invetasi, lalu dibagi dengan taksiran kuantitas penjualan agar diperoleh harga jual per satuan.

  d. Metode penetapan harga biaya variabel Didasarkan pada metode harga pokok variabel dan berdasarkan anggapan bahwa biaya total tidak harus selalu ditutup dalam menjalankan kegiatan menguntungkan. Metode harga pokok variabel biasanya dipakai sebagai harga minimum ya ng dapat diterima.

  e. Metode penetapan harga beban puncak Didasarkan bahwa harga yang ditetapkan akan berbeda pada saat beban puncak, misalnya tarif PLN.

E. Implementasi Penentuan Harga atau Tarif Pemasangan Iklan

  Penentuan tarif pemasangan iklan denga n menggunakan metode cost plus dengan pendekatan full costing yaitu sebagai berikut :

  pricing

  a) Menghitung total biaya produksi dan total biaya non produksi untuk mendapatkan taksiran biaya penuh.

b) Menentukan laba yang diharapkan.

  c) Menghitung (Rp) mark-up dengan mengalikan % mark-up dengan biaya produksi.

  d) Menghitung tarif pemasangan iklan dengan langkah-langkah sebagai berikut :

  Biaya produksi xxx Mark-up ( % x biaya produksi ) xxx + Jumlah harga jual xxx Volume produksi xxx : Harga jual/mmk xxx