PENGARUH PEMBERIAN COD LIVER OIL PADA PAKAN KOMERSIAL TERHADAP KOLESTEROL, LOW DENSITY LIPOPROTEIN (LDL), HIGH DENSITY LIPOPROTEIN (HDL) PADA DAGING UDANG GALAH (Macrobrachium rosenbergii) Repository - UNAIR REPOSITORY

  SKRIPSI

PENGARUH PEMBERIAN COD LIVER OIL PADA PAKAN KOMERSIAL

TERHADAP KOLESTEROL, LOW DENSITY LIPOPROTEIN (LDL),

  

HIGH DENSITY LIPOPROTEIN (HDL) PADA DAGING UDANG GALAH

(Macrobrachium rosenbergii)

Oleh :

  

MEGA FITRIA ARDIANY

MAGETAN - JAWA TIMUR

FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN

UNIVERSITAS AIRLANGGA

SURABAYA

  

2016

  SKRIPSI

PENGARUH PEMBERIAN COD LIVER OIL PADA PAKAN KOMERSIAL

TERHADAP KOLESTEROL, LOW DENSITY LIPOPROTEIN (LDL),

  

HIGH DENSITY LIPOPROTEIN (HDL) PADA DAGING UDANG GALAH

(Macrobrachium rosenbergii)

  Oleh : MEGA FITRIA ARDIANY

  NIM : 141211132114 Telah diujikan pada Tanggal : 10 Agustus 2016 KOMISI PENGUJI SKRIPSI Ketua : Prof. Moch. Amin Alamsjah, Ir.,M.Si., Ph.D. Anggota : Dr. Endang Dewi Masithah, Ir., MP.

  Dr. Widya Paramita Lokapirnasari, Drh., MP. Agustono, Ir., M.Kes. Boedi Setya Rahardja, Ir., MP. A

  Surabaya, 10 Agustus 2016

  

RINGKASAN

MEGA FITRIA ARDIANY. Pengaruh Pemberian Cod Liver Oil pada Pakan

Komersial terhadap Kolesterol, Low Density Lipoprotein (LDL) dan High

Density Lipoprotein (HDL) pada Daging Udang Galah (Macrobrachium

rosenbergii). Dosen Pembimbing Agustono, Ir., M.Kes. dan Boedi Setya

Rahardja, Ir., MP.

  Udang galah merupakan komoditas ikan air tawar yang bernilai ekonomis, khususnya di Indonesia. Seiring berkembangnya pariwisata dan beragam kuliner konsumsi udang galah di Indonesia meningkat dan peluang ekspor udang galah terbuka. Udang galah mengandung kolesterol yang tinggi yaitu 385,03 mg/dl. Kolesterol dalam tubuh yang berlebihan akan menimbulkan suatu kondisi yang disebut aterosklerosis kondisi ini merupakan cikal bakal terjadinya penyakit jantung dan stroke. Salah satu upaya yang harus dilakukan untuk menghasilkan produk budidaya yang rendah kolesterol adalah melalui rekayasa pakan, dengan penambahan suplementasi asam lemak yang berasal dari dari organisme laut. Melalui suplementasi asam lemak, maka diharapkan kadar trigliserida dan kolesterol low density lipoprotein (LDL) akan turun sehingga dapat meningkatkan kadar kolestrol high density lipoprotein (HDL).

  Penelitian ini bertujuan untuk menurunkan kolesterol, low density

  

lipoprotein (LDL) dan meningkatkan kadar kolesterol high density lipoprotein

  (HDL) daging udang galah. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan Rancangan Acak lengkap yang terdiri dari lima perlakuan, empat kali ulangan. Analisis data menggunakan uji statistik sidik ragam Analysis of Variant (ANOVA) untuk mengetahui pengaruh perlakuan. Apabila ada perbedaan antar perlakuan dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan untuk mengetahui perlakuan yang paling baik.

  Parameter utama kolestrol total, kadar kolesterol high density lipoprotein (HDL) dan low density lipoprotein (LDL) daging udang galah yang diujikan di Laboratorium Faal, Fakultas Kedokteran, Universitas Brawijaya. Parameter pendukung yang diamati yaitu kualitas air pemeliharaan udang galah. iv

  Hasil penelitian didapatkan pemberian cod liver oil pada pakan komersial

  

berpengaruh terhadap kadar kolesterol total daging udang galah. Pemberian cod

pada dosis 12% dapat menurunkan kolesterol total dengan kadar terendah liver oil

dari perlakuan lainnya dengan rata-rata 88,3125 mg/dl. Pemberian cod liver oil

pada dosis 12% dapat menurunkan low density lipoprotein (LDL) kadar terendah

dari perlakuan lainnya dengan rata-rata 197,72 mg/dl. Pemberian cod liver oil

pada dosis 12% dapat menaikkan high density lipoprotein (HDL) kadar tertinggi

dari perlakuan lainnya dengan rata-rata 128,84 mg/dl.

  v

  SUMMARY

MEGA FITRIA ARDIANY. Effect of Cod Liver Oil in the Commercial Feed

Cholesterol, Low Density Lipoprotein (LDL) and High Density Lipoprotein

(HDL) on Meat Fresh Water Prawns (Macrobrachium rosenbergii). Academic

Advisors Agustono, Ir., M.Kes. dan Boedi Setya Rahardja, Ir., MP.

  Fresh water prawns are commodities freshwater fish that have economic value, particularly in Indonesia. As the development of tourism and a variety of culinary consumption in Indonesia fresh water prawns and open export opportunities. Fresh water prawns, high cholesterol is 385,03 mg/dl. Excessive cholesterol in the body will lead to a condition called atherosclerosis condition is the forerunner of heart disease and stroke. One of the efforts that must be undertaken to produce low cholesterol aquaculture products are engineered feed, supplementation with fatty acids derived from marine organisms. Through the fatty acid supplementation, it is expected that the levels of triglycerides and low density lipoprotein cholesterol (LDL) will decline so it can raise levels of high density lipoprotein cholesterol (HDL).

  This study aimed to lower cholesterol, low density lipoprotein (LDL) cholesterol and increase levels of high density lipoprotein (HDL) meat fresh water prawns. This research used experimental method with complete randomized design consisting of five treatments, four replications. Analysis of data using statistical test of Variant Analysis of variance (ANOVA) to determine the effect of treatment. If there are differences among the treatments continued with Duncan Multiple Range Test to determine the best treatment.

  The main parameters of total cholesterol, high density lipoprotein cholesterol (HDL) and low density lipoprotein (LDL) meat prawns tested at the Laboratory of Physiology, Faculty of Medicine, Universitas Brawijaya. Parameter supporters observed that the maintenance of water quality fresh water prawns.

  The result showed Award cod liver oil on a commercial feed effect on total cholesterol levels of meat fresh water prawns. Provision of cod liver oil at a dose of 12% can lower total cholesterol with the lowest levels of the other vi treatments, with an average of 88.3125 mg/dl. Provision of cod liver oil at a dose of 12% can reduce low density lipoprotein (LDL) levels were lowest from other treatments with an average of 197.72 mg/dl. Provision of cod liver oil at a dose of 12% can increase high density lipoprotein (HDL) levels were highest from other treatments with an average of 128.84 mg/dl. vii

KATA PENGANTAR

  Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan rakhmat, taufiq serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi tentang Pengaruh Pemberian Cod liver oil pada Pakan Komersial terhadap kolesterol, Low Density

  

Lipoprotein (LDL), dan High Density Lipoprotein pada Daging Udang Galah

  (Macrobrachium rosenbergii). Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Perikanan pada Program Studi Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga Surabaya.

  Pada kesempatan ini, dengan penuh rasa hormat penulis haturkan terima

  1)

  kasih yang sebesar-besarnya kepada: Ibu Mirni Lamid, MP.,drh selaku Dekan

  2)

  Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga Surabaya Bapak Agustono, Ir., M.Kes. Dosen Pembimbing Utama dan Boedi Setya Rahardja, Ir., MP. Dosen Pembimbing Serta yang telah memberikan arahan, masukan serta

  3)

  bimbingan sejak penyusunan usulan hingga penyelesaian Skripsi ini Terima kasih kepada Bapak Prof. Moch. Amien Alamsjah, Ir., M.Si., Ph.D., Ibu Dr. Endang Dewi Masithah, Ir., MP., dan Ibu Dr. Widya Paramita Lokapirnasari. drh., MP. Dosen Penguji yang telah memberikan masukan, kritik dan saran atas

  4)

  penyempurnaan Skripsi ini Bapak Agustono, Ir., M.Kes. Dosen Wali yang telah memberikan masukan serta saran dalam proses akademik serta sebagai dosen penguji yang telah memberikan masukan, kritik dan saran atas penyempurnaan

  5)

  Skripsi ini Seluruh dosen dan staf Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga yang telah membantu dalam pelaksanaan dan penyelesaian Skripsi ini

  6) 7)

  Kedua orang tua yang selalu memberikan dukungan dan semangat Tim penelitian Hartik, Ella, Lutfi, Sobirin dan Fajar terima kasih atas bantuan dan

  8)

  motivasi semangat dalam penyelesaian Skripsi Teman-teman “Baracuda 2012” yang telah memberikan bantuan, masukan dan semangat dalam penyelesaian Skripsi ini.

  Akhirnya penulis berharap semoga Karya Ilmiah ini bermanfaat dan dapat memberikan informasi kepada semua pihak, khususnya bagi mahasiswa Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga Surabaya guna kemajuan serta viii perkembangan ilmu dan teknologi dalam bidang perikanan, terutama budidaya perairan.

  Surabaya, 10 Agustus 2016 Penulis ix

  

DAFTAR ISI

Halaman

  RINGKASAN ................................................................................................. iv SUMMARY .................................................................................................... vi KATA PENGANTAR .................................................................................... viii DAFTAR ISI ................................................................................................... x DAFTAR TABEL ........................................................................................... xiii DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiv DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xv I PENDAHULUAN ...................................................................................

  1 1.1 Latar Belakang ..................................................................................

  1 1.2 Rumusan Masalah .............................................................................

  3 1.3 Tujuan ................................................................................................

  4 1.4 Manfaat .............................................................................................

  4 II TINJAUAN PUSTAKA ..........................................................................

  5 2.1 Udang Galah (Macrobrachium rosenbergii) .....................................

  5 2.1.1 Klasifikasi Udang Galah (Macrobrachiu rosenbergii) ............

  5 2.1.2 Morfologi Udang Galah (Macrobrachium rosenbergii) ..........

  5

  2.1.3 Habitat dan Penyebaran Udang Galah (Macrobrachium

rosenbergii ) ......................................................................................

  6 2.1.4 Siklus Hidup Udang Galah (Macrobrachium rosenbergii) .....

  7

  2.1.5 Kebiasaan Makan dan Makanan Udang Galah (Macrobrachium

rosenbergii ..........................................................................................

  8 2.2 Cod Liver Oil ....................................................................................

  9 2.3 Kolesterol ..........................................................................................

  12 2.3.1 Mekanisme Penurunan Kolesterol ............................................

  13 2.4 Lipoprotein ........................................................................................

  14 2.4.1 Kilomikron ..............................................................................

  14 2.4.2 High Density Lipoprotein (HDL) ............................................

  15 2.4.3 Low Density Lipoprotein (LDL) ..............................................

  16 2.4.4 Very Low Density Lipoprotein (VLDL)....................................

  17 III KERANGKA KONSEPTUAL ................................................................

  18 x

  3.1 Kerangka Konseptual ........................................................................

  18 3.2 Hipotesis ............................................................................................

  21 IV METODOLOGI .......................................................................................

  22 4.1 Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................

  22 4.2 Materi Penelitian ...............................................................................

  22 4.2.1 Peralatan Penelitian ..................................................................

  22 4.2.2 Bahan Penelitian .......................................................................

  22 4.3 Metode Penelitian .............................................................................

  23 4.3.1 Rancangan Penelitian ...............................................................

  23 4.3.2 Variabel Penelitian ...................................................................

  24 4.3.3 Prosedur Kerja ..........................................................................

  25 A. Persiapan Wadah Pemeliharaan ..........................................

  25 B. Persiapan Udang Galah (Macrobrachium rosenbergii) ......

  25 C. Penyediaan Pakan Udang Galah (Macrobrachium rosenbergii) .................................................................................................. 25

  D. Pemeliharaan Udang Galah (Macrobrachium rosenbergii)

  28 E. Pemberian Pakan Udang Galah (Macrobrachium rosenbergii) ...................................................................................................

  28 F. Penyiponan ..........................................................................

  28 G. Pergantian Air ....................................................................

  29 H. Pengukuran Kualitas Air ....................................................

  29 4.3.4 Parameter Pengamatan .............................................................

  29 4.4 Analisa Data .......................................................................................

  30 V HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................

  32 5.1 Hasil ..................................................................................................

  32 5.1.1 Kolesterol Total ......................................................................

  32 5.1.2 Kolesterol Low Density Lipoprotein (LDL) ...........................

  33 5.1.3 Kolesterol High Density Lipoprotein (HDL)...........................

  34 5.1.4 Kualitas Air..............................................................................

  35 5.2 Pembahasan .......................................................................................

  35 5.2.1 Kolesterol Total .......................................................................

  35 5.2.2 Kolesterol Low Density Lipoprotein (LDL) ............................

  38 5.2.3 Kolesterol High Density Lipoprotein (HDL) ...........................

  40

  5.2.4 Kualitas Air pada Pemeliharaan Udang Galah (Macrobrachium rosenbergii ) .............................................................................

  42 VI KESIMPULAN DAN SARAN ...............................................................

  45 6.1 Kesimpulan ...............................................................................................

  45 6.2 Saran ..........................................................................................................

  46 xi

  DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................

  47 LAMPIRAN ...................................................................................................

  52 xii

  

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman 1 Persyaratan gizi udang galah (Macrobrachium rosenbergii) .................

  9 2 Analisa cod liver oil .................................................................................

  11 3 Kandungan pakan Feng Li ........................................................................

  26 4 Analisa proksimat tepung tapioka ............................................................

  26 5. Analisa cod liver oil ..................................................................................

  26 6. Komposisi nutrisi pada perlakuan .............................................................

  26

  7. Hasil pengujian pakan yang ditambahkan tepung tapioka dan cod liver oil .....................................................................................................................

  27

  8. Rata-rata kolesterol total daging udang galah (Macrobrachium rosenbergii) 32

  9. Rata-rata kadar low density lipoprotein (LDL) daging udang galah (Macrobrachium rosenbergii) ....................................................................

  33

  10. Rata-rata kadar high density lipoprotein (HDL) daging udang galah (Macrobrachium rosenbergii) ....................................................................

  34

  11. Hasil pengukuran kualitas air pada pemeliharaan udang galah (Macrobrachium rosenbergii) ....................................................................

  35 xiii

  

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman 1 Morfologi udang galah (Macrobrachium rosenbergii)..............................

  5 2 Siklus hidup udang galah (Macrobrachium rosenbergii) ........................

  8 3 Struktur kolesterol......................................................................................

  12 4 Pengelompokan Jenis Lemak.....................................................................

  14 5 Kerangka konsep........................................................................................

  20 6 Denah Pengacakan Perlakuan ...................................................................

  24 7 Diagram Alir Penelitian ............................................................................

  31

  

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman 1. Cara perhitungan kandungan nutrisi pada perlakuan .................................

  51

  2. Hasil pengujian kolesterol, LDL dan HDL daging udang galah .................. 53 3. Hasil statistik kolesterol ..............................................................................

  55 4. Hasil statistik kolesterol LDL ....................................................................

  56 5. Hasil statistik kolesterol HDL ....................................................................

  57 6. Hasil kualitas air pada pemeliharaan udang galah ......................................

  58 7. Dokumentasi penelitian ..............................................................................

  62 xv

  

I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

  Udang merupakan salah satu komoditas perikanan yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Jumlah ekspor udang Indonesia masih tergolong fluktuatif, namun udang tetap menjadi salah satu komoditas andalan ekspor perikanan (Apindo Eu-Active., 2014). Udang galah merupakan komoditas ikan air tawar yang bernilai ekonomis, khususnya di Indonesia. Seiring berkembangnya pariwisata dan beragam kuliner udang galah di Indonesia, minat masyarakat untuk mengonsumsi udang galah semakin meningkat (Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, 2015). Peluang ekspor udang galah juga terbuka, karena udang galah diminati oleh pasar mancanegara (Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, 2015).

  Hal ini dapat dilihat bahwa permintaan ekspor udang galah yang cukup tinggi mencapai 6,06 juta per tahun (Sukandi, 2001).

  Udang mendominasi lebih dari 40 % hasil perikanan untuk pasar ekspor. Negara Jepang, Amerika Serikat merupakan negara tujuan dengan volume ekspor udang terbanyak. Data Kementerian Kelautan dan Perikanan 2014 menunjukan rata-rata produksi udang Indonesia dari tahun 2008-2013 sebanyak 320.000 ton per tahun. Negara Uni Eropa yang beranggotakan 28 negara merupakan pasar terbesar dunia untuk komoditas perikanan. Udang menjadi komoditas perikanan Indonesia yang banyak masuk ke pasar Uni Eropa (Apindo Eu-Active, 2014).

  Hutabarat (2001) mengemukakan bahwa untuk meningkatan daya saing bagi produk hasil budidaya perairan, maka dilakukan pengembangan produk perikanan yang sesuai diinginkan konsumen. Penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam nutrisi ikan diperlukan untuk menghasilkan pakan buatan yang berkualitas yang dapat dikonsumsi. Perdagangan hasil perikanan diharapkan dapat memenuhi keamanan pangan (food safety), kesehatan dan sanitasi.

  Udang galah mengandung kolesterol 385,03 mg/dl (Lab Faal, Universitas Brawijaya, 2016). Menurut Marks et al., (2000), kolesterol tidak larut dalam air, transpor kolestrol diangkut dalam darah sebagai komponen lipoprotein darah.

  Lipoprotein didasarkan berat jenisnya yang terdapat pada plasma darah, sel dan jaringan ada empat kelompok utama, yaitu kilomikron, very low density

  

lipoprotein (VLDL), low density lipoprotein (LDL) dan high density lipoprotein

(HDL) (Djojodibroto, 2001).

  Menurut LIPI Pangan dan Kesehatan (2009), kolesterol adalah suatu zat lemak yang berada di dalam darah yang diproduksi oleh hati dan diperlukan oleh tubuh. Kolesterol dalam tubuh yang berlebihan akan tertimbun di dalam dinding pembuluh darah dan menimbulkan suatu kondisi yang disebut aterosklerosis yaitu penyempitan atau pengerasan pembuluh darah. Kondisi ini merupakan cikal bakal terjadinya penyakit jantung dan stroke.

  Salah satu upaya yang harus dilakukan untuk menghasilkan produk budidaya yang rendah kolesterol adalah melalui rekayasa pakan, dengan penambahan suplementasi asam lemak yang berasal dari organisme laut. Melalui suplementasi asam lemak, maka diharapkan kadar trigliserida dan kolesterol low

  

density lipoprotein (LDL) akan turun sehingga dapat meningkatkan kadar

  kolestrol high density lipoprotein (HDL) dan apolipoprotein E sampai 71 % (Emken et al., 1999). Sukarsa (2004) mengemukakan bahwa asam lemak omega-3

  3 dapat menurunkan kadar kolestrol dalam darah, dengan cara menghambat pembentukan protein dan trigliserida dalam very low density lipoprotein (VLDL) sehingga kolestrol menjadi rendah.

  Menurut Razak (2014), cod liver oil mengandung polyunsaturated fatty

  

acid (PUFA) yang mana dikenal asam eikosapentaenoat (EPA) dan asam

dokosaheksaenoat (DHA) dimana gabungan konfigurasi semua disebut omega-3.

  Harris (2004) berpendapat bahwa dengan mengonsumsi omega-3 dapat menurunkan kadar trigliserida dan low density lipoprotein (LDL) dalam darah.

  Kandungan cod liver oil ini diharapkan dapat menurunkan kadar kolestrol low

  

density lipoprotein (LDL) dan meningkatkan high density lipoprotein (HDL) pada

  daging udang galah. Sehingga dapat menghasilkan udang galah yang rendah kolesterol serta aman untuk dikonsumsi.

1.2 Perumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang di atas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

  1. Apakah pemberian cod liver oil dapat menurunkan kandungan kolesterol daging udang galah (Macrobrachium rosenbergii )?

  2. Apakah pemberian cod liver oil dapat menurunkan kandungan kolesterol low

  density lipoprotein (LDL) daging udang galah (Macrobrachium rosenbergii)?

  3. Apakah pemberian cod liver oil dapat meningkatkan kandungan kolesterol

  high density lipoprotein (HDL) daging udang galah (Macrobrachium rosenbergii) ?

  1.3 Tujuan

  Berdasarkan latar belakang di atas maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

  1. Mengetahui pengaruh pemberian cod liver oil pada pakan komersial terhadap kandungan kolesterol daging udang galah (Macrobrachium rosenbergii).

  2. Mengetahui pengaruh pemberian cod liver oil yang dapat menurunkan kandungan kolesterol low density lipoprotein (LDL) daging udang galah (Macrobrachium rosenbergii).

  3. Mengetahui pengaruh pemberian cod liver oil yang dapat meningkatkan kandungan kolesterol high density lipoprotein (HDL) daging udang galah (Macrobrachium rosenbergii).

  1.4 Manfaat

  Pengembangan teknologi budidaya melalui rekayasa aspek pakan untuk menghasilkan udang galah (Macrobrachium rosenbergii) yang rendah kolestrol sehingga aman untuk dikonsumsi.

  4

II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Udang Galah (Macrobrachium rosenbergii)

  2.1.1 Klasifikasi Udang Galah (Macrobrachium rosenbergii)

  Klasifikasi udang galah menurut Nandlal and Pickering (2005) adalah sebagai berikut : Kingdom : Animalia Filum : Arthropoda Subfilum : Crustacea Kelas : Malacostraca Ordo : Decapoda Sub-ordo : Pleocyemata Famili : Palaemonidae Genus : Macrobrachium Spesies : Macrobrachium rosenbergii

  2.1.2 Morfologi Udang Galah (Macrobrachium rosenbergii)

  Gambar 1: Morfologi Udang Galah Sumber : Nandlal and Pickering (2005)

  Sarifin dkk. (2014) mengemukakan bahwa udang galah berbadan panjang, perbandingan panjang badan dan tinggi badan tubuh tanpa kaki renang dan kaki

  6 jalan dengan perbandingan ratio 5:1. Tubuh udang galah terdiri dari kepala (cephalothorax) dan ekor (abdomen) dan dibagi menjadi 20 segmen. Segmen pertama berjumlah 14 berada di kepala yang ditutupi oleh carapace. Bagian depan kepala memiliki enam segmen yang terdiri dari mata, antena pertama, antena kedua, mandibula digunakan untuk menghancurkan makanan, maxila pertama digunakan untuk memasukan makanan ke dalam mulut, serta maxila kedua (Nandlal and Pickering, 2005).

  Bagian belakang kepala (thorax) memiliki delapan segmen, masing- masing memiliki sepasang pelengkap tiga pasang maxillipeds yang berfungsi sebagai mulut serta lima pasang kaki (pereiopods). Kaki pertama dan kedua digunakan untuk menangkap dan menahan makanan. Kaki ketiga, keempat dan kelima digunakan untuk berjalan. Bagian ekor (abdomen) terdiri dari enam segmen. Segmen lima pertama memiliki sepasang pleopods yang masing-masing digunakan untuk renang. Segmen keenam memiliki sepasang pleopods disebut uropods, dan telson. Udang bergerak mundur menggunakan telson serta uropods (Nandlal and Pickering, 2005).

2.1.3 Habitat dan Penyebaran Udang Galah (Macrobrachium rosenbergii)

  Spesies dari udang air tawar genus Macrobrachium penyebarannya di seluruh zona tropis dan subtropis di dunia. Udang galah ditemukan di sebagian besar wilayah air tawar termasuk danau, sungai, rawa, irigasi parit, kanal, kolam, serta di daerah muara. Udang galah membutuhkan air payau pada tahap awal dari siklus hidupnya, karena itu udang galah ditemukan dalam air yang secara langsung atau tidak langsung yang berhubungan dengan laut (New, 2002).

  7 Secara alami udang galah hidup di air tawar, udang galah bersifat eurihaline atau toleran terhadap salinitas 0-20 ppt (Sarifin dkk., 2014). Saat pembenihan udang galah membutuhkan kualitas air dengan pH pada air payau 7,0-8,5 ppm serta dengan suhu 28-31ºC. Persyaratan kualitas air yang disarankan untuk pembesaran udang galah yaitu dengan suhu 28-31°C, pH berkisar antara 7- 8,5, oksigen terlarut antara 3-7 ppm, salinitas 0 ppt, alkalinitas 20-60 ppm, kesadahan 30-150 ppm, nitrit kurang dari 2 ppm serta nitrat kurang dari 10 ppm (New, 2002).

2.1.4 Siklus Hidup Udang Galah (Macrobrachium rosenbergii)

  Menurut Arthur et al. (2004), siklus hidup udang galah mempunyai empat tahap yaitu telur, larva, post larvae (PL) dan tahap dewasa. Mulanya udang betina dewasa bermigrasi dari muara air tawar untuk bertelur. Telur dibuahi dalam induk kemudian menetas dalam waktu kurang dari tiga minggu yang menghasilkan larva planktonik (zoeae) untuk berenang bebas. Larva kemudian berenang secara aktif untuk mencapai perairan payau dengan salinitas 10-14 ppt dalam waktu kurang lebih dua hari untuk bertahan hidup.

  Periode larva berlangsung 15-40 hari, dengan larva menjalani 11 molts, masing-masing mewakili berbeda tahap metamorfosis. Tahap post larvae adalah udang yang terlihat seperti udang dewasa yang memiliki ukuran 7-10 mm serta berat 6-9 mg. Post larvae dalam satu sampai dua minggu bermigrasi kembali ke air tawar setelah bermetamorfosis. Udang galah dewasa biasanya memiliki warna biru-hijau khas, meskipun kadang-kadang udang galah berwarna rona kecoklatan (Arthur et al., 2004). Siklus hidup udang galah dapat dilihat pada Gambar 2.

  8 Gambar 2: Siklus Hidup Udang Galah Sumber : Ismael and New (2000)

2.1.5 Kebiasaan Makan dan Makanan Udang Galah (Macrobrachium

  rosenbergii)

  Menurut Sarifin dkk. (2014), kebiasaan makanan udang galah termasuk dalam omnivora atau hewan pemakan segala, baik tumbuhan dan hewan.

  Tumbuhan yang disukai diantaranya serpihan padi, gandum, buncis, biji-bijian serta alga. Hewan yang paling disukai udang galah yaitu cacing kecil, siput, kerang, larva, moluska dan ikan-ikan kecil. Apabila kekurangan pakan udang galah juga dapat menjadi kanibal (Arthur et al., 2004).

  Menurut Mitra et al. (2005), udang galah memanfaatkan makanan alami serta tambahan pakan buatan. Pemupukan penting dilakukan untuk menunjang peran gizi dalam budidaya udang galah. Produktivitas pertumbuhan dapat dipertahankan dengan asupan pakan sebagai sumber nutrisi. Kebutuhan pakan

  9 udang pada masa pertumbuhan mulanya diberikan pada 5-8 % dari berat badan per hari. Induk diberi makanan dengan pakan buatan seimbang dengan pakan pelet sebanyak 3-5 % dari berat badan dua kali sehari pada pagi dan sore hari.

  Petani umumnya memberi makan udang dua kali sehari dengan pakan yang mengandung kadar protein mulai dari 20 – 35 %. Udang galah dapat tumbuh baik dengan pakan 15 % protein dalam kolam dengan pakan alami yang cukup. Udang galah juga mengandung omega-3 sebesar 18,31 gram/100gram dimana EPA dan DHA 16,01 gram, omega-6 sebesar 21,43 gram/100 gram (Portella et al., 2013). Persyaratan gizi pakan udang galah dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Persyaratan gizi udang galah (M. rosenbergii) No Nutrisi Tahap Kebutuhan

  Pertumbuhan

  1 Protein (%) Induk 38-40 Juvenile (2-4 35-37 bulan) 28-30 Dewasa (5-6 bulan)

  2 Karbohidrat (%) Untuk semua fase 25-35

  3 Lipid, termasuk fosfolipid (%) Untuk semua fase 3-7

  4 Asam lemak tak jenuh (%) >0,08

  5 Kolesterol (%) Untuk semua fase 0,5-0,6

  6 Vitamin C (mg/kg) Petumbuhan 100

  7 Kalsium/fosfor 1,5-2

  8 Zn (mg/kg)

  90

  9 Energi Induk 3,7-4 kkal/g pakan Fase lainnya 2,9-3,2 kkal/g pakan

  Sumber : Mitra et al. (2005)

2.2 Cod Liver Oil

  Cod liver oil mengandung dua jenis PUFA, yakni asam dokosaheksaenoat

  (DHA) dan asam eikosapentaenoat (EPA), di mana gabungan konfigurasi atom karbon keduanya dikenal sebagai omega-3. Cod liver oil mengandung omega-3, vitamin A dan D yang merupakan nutrisi penting bagi perkembangan otak, serta

  10 kesehatan mata. Cod liver oil juga mengandung asam lemak kaya manfaat, yaitu asam lemak jenuh 25 % dan asam lemak tidak jenuh 75 % (Razak, 2014). Asam lemak jenuh merupakan asam lemak yang dapat dibentuk dalam tubuh sendiri.

  Asam lemak tidak jenuh tubuh tidak bisa memproduksinya dan harus mendapatkan dari makanan seperti asam linoleat, asam linolenat dan asam arakidonat (Djojodibroto, 2001).

  Menurut Razak (2014), minyak ikan juga mengandung vitamin A dan D dalam jumlah tinggi. Manfaat vitamin A membantu proses perkembangan mata, sedangkan vitamin D untuk proses pertumbuhan dan pembentukan tulang yang kuat. Kadar kedua vitamin ini dalam tubuh ikan akan meningkat sejalan dengan bertambah umurnya. Minyak hati ikan termasuk bahan makanan sumber lemak yang rendah kolesterol.

  Harris (2004) berpendapat bahwa dengan mengonsumsi omega-3 dapat menurunkan kadar trigliserida dan low density lipoprotein (LDL) dalam darah.

  Apabila EPA dan DHA ditambahkan dalam pakan akan meningkatkan pertumbuhan larva ikan dan crustacea (Kanazawa, 1985). Menurut Sartika (2008), asam lemak omega-3 dapat membersihkan plasma dari lipoprotein kilomikron dan juga dari very low density lipoprotein (VLDL) serta menurunkan produksi trigliserida dan apolipoprotein β di dalam hati. Menurut penelitian Faradilah (2015), pemberian minyak hati ikan kod pada pakan komersial berpengaruh nyata terhadap penurunan kolesterol daging udang vanamei serta menurunkan kadar low

  density lipoprotein (LDL).

  Tabel 2. Analisa cod liver oil

  

16 Hexadecanoic acid Palmitat Jenuh 0,1570%

  Sumber : ULP Fakultas Farmasi Universitas Airlangga (2016)

  TOTAL 99,997

  

32 Eicosanoic acid Eicosenoic/Omega 9 Tidak Jenuh 0,0490%

33 5,8,11,14,17-Eicosapentaenoic acid EPA/Omega 3 Tidak Jenuh 0,3220%

34 4,7,10,13,16,19-Docosahexaenoic acid DHA/Omega 3 Tidak Jenuh 10,5960%

35 5,8,11,14,17-Eicosapentaenoic acid EPA/Omega 3 Tidak Jenuh 0,9400%

36 13-Docosenoic acid Eruic/Omega 9 Tidak Jenuh 7,5900%

  Tidak Jenuh 0,2180%

28 5,8,11,14,17-Eicosapentaenoic acid EPA/Omega 3 Tidak Jenuh 7,2380%

29 7,10,13-Hexadecatrienoic acid HTA/Omega 3 Tidak Jenuh 0,5500%

30 11-Eicosenoic acid Eicosenoic/Omega 9 Tidak Jenuh 13,0270%

31 11-Eicosenoic acid Eicosenoic/Omega 9 Tidak Jenuh 0,4040%

  

26 Octadecanoic acid Stearat Jenuh 2,2750%

27 5,8,11,14-Eicosatetraenoic acid Arachidonic (AA)/Omega 6

  

20 Heptadecanoic acid Margaric Jenuh 0,1260%

21 11,14,17-Eicosatrienoic acid ETE/Omega 3 Tidak Jenuh 2,1230%

22 9,12-Octadecadienoic acid Linoleat/Omega 6 Tidak Jenuh 2,3500%

23 9-Octadecenoic acid Oleat/Omega 9 Tidak Jenuh 17,6670%

24 11-Octadecenoic acid Oleat/Omega 9 Tidak Jenuh 4,8300%

25 10-Octadecenoic acid Oleat/Omega 9 Tidak Jenuh 0,4320%

  

19 Cycloropropaneoctanoic acid Tidak Jenuh 0,2800%

  

18 Hexadecanoic acid Palmitat Jenuh 0,1370%

  

17 Pentadecanoic acid Pentadecylic Jenuh 0,1050%

  14 Hexadecanoic acid Palmitat Tidak Jenuh 11,7840%

15 6-Hexadecenoic acid Palmitoleat/Omega 7 Tidak Jenuh 0,3520%

  

No Nama Kimia Golongangan Asam Lemak CLO (%)

  

10 Hexadecatrienoic acid HTA/Omega 3 Tidak Jenuh 0,2240%

11 9-Hexadecenoic acid Palmitoleat/Omega 7 Tidak Jenuh 0,4440%

12 9-Hexadecenoic acid Palmitoleat/Omega 7 Tidak Jenuh 9,3180%

13 9-Hexadecenoic acid Palmitoleat/Omega 7 Tidak Jenuh 0,3330%

  9 Hexadecanoic acid Palmitat Jenuh 0,3150%

  8 Pentadecanoic acid Pentadecylic Jenuh 0,3560%

  7 Tetradecanoic acid Myristat Jenuh 0,0520%

  6 Tetradecanoic acid Myristat Jenuh 0,2900%

  5 Tridecanoic acid Tridecylic Jenuh 0,2590%

  4 Tetradecanoic acid Myristat Jenuh 4,6990%

  2 Tridecanoic acid Tridecylic Jenuh 0,0200% 3 10-Undecenoic acid Undcylic Jenuh 0,0930%

  1 Dodecanoic acid Kaprat Jenuh 0,0420%

  11

  12

2.3 Kolesterol

  Menurut LIPI Pangan dan Kesehatan (2009), kolesterol adalah suatu zat lemak yang berada di dalam darah yang diproduksi oleh hati dan diperlukan oleh tubuh. Kolesterol berfungsi sebagai prekursor dari sejumlah senyawa, seperti hormon seks, korteks adrenal, asam empedu dan vitamin D. Kolesterol merupakan salah satu komponen lemak. Lemak merupakan salah satu zat gizi yang sangat diperlukan oleh tubuh disamping zat gizi lain seperti karbohidrat, protein, vitamin dan mineral (LIPI Pangan dan Kesehatan, 2009). Struktur kimia kolesterol dapat dilihat pada Gambar 3.

  Gambar 3 : Struktur Kolesterol Sumber : Cairns (2008)

  Menurut Afrianto dan Liviawaty (2005) ikan menggunakan lemak sebagai sumber energi utama. Kemampuan lemak menghasilkan energi jauh lebih besar daripada protein dan karbohidrat. Kandungan lemak pada ikan laut didominasi oleh asam lemak tidak jenuh ω3 berantai panjang (ω3 PUFA). Sumber asam lemak esensial ω3 dalam pakan diperlukan untuk pertumbuhan yang maksimal dan sebagai cadangan makanan dalam ikan.

  Menurut Bragagnolo dan Amaya (2001), udang galah mengandung kolesterol 139 mg per 100 gram. Asam lemak omega-3 dapat menurunkan kadar

  

low density lipoprotein (LDL) kolesterol dan meningkatkan kadar high density

lipoprotein (HDL) kolesterol serta menurunkan risiko terjadinya pembekuan

  13 dalam pembuluh darah (LIPI Pangan dan Kesehatan, 2009). Mitra et al. (2005) mengemukakan bahwa udang galah membutuhkan 0,5-0,6 % kolesterol pada pakan. Dalam sebuah penelitian P. monodon yang ditambahkan lebih dari 1% kolesterol pada pakan dapat menyebabkan efek buruk pada pertumbuhan dan kelangsungan hidup pada udang (Sheen et al., 1994).

2.3.1 Mekanisme Penurunan Kolesterol

  Kolesterol tidak larut dalam air, transpor kolesterol diangkut dalam darah sebagai komponen lipoprotein darah (Marks et al., 2000). Sukarsa (2004) mengemukakan bahwa dengan menambahkan asam lemak omega-3 dalam jumlah yang cukup dapat menurunkan kandungan kolesterol. Manfaat dari asam lemak omega-3 dalam menurunkan kadar kolesterol darah diduga disebabkan pengaruhnya terhadap mekanisme produksi lipoprotein transport dalam hati yang disekresikan kedalam darah. Asam lemak tidak jenuh khususnya omega-3 dapat menghambat sintesa VLDL yang mengakibatkan produksi LDL akan berkurang.

  Menurut Silva et al, (1996) udang diet dengan asam lemak omega-3 telah terbukti bahwa dapat mengurangi produksi VLDL dengan meningkatkan intraseluler yang terdegradasi dari hati oleh apolipoprotein sehingga HDL dapat meningkat.

  Tingginya kadar VLDL dan LDL yang disekresikan dapat menimbulkan endapan kolesterol dalam darah, karena VLDL dan LDL merupakan protein transport yang membawa trigliserida, kolesterol dan fosfolipid dari hati ke seluruh jaringan. High density lipoprotein (HDL) akan mengangkut kolesterol ke dalam hati selanjutnya dipecah menjadi asam empedu dan dibuang melalui ekskresi tubuh (Sukarsa, 2004). Kolesterol P. Japonicus terdapat di dalam usus,

  14 hepatopankreas, otot dan bagian tubuh lainnya yang menunjukan transfer dari kolesterol melalui jaringan berbeda ( Teshima dan Kanazawa, 1987).

2.4 Lipoprotein

  Lipoprotein didasarkan berat jenisnya yang terdapat pada plasma darah, sel dan jaringan ada empat kelompok utama, yaitu kilomikron, very low density

  

lipoprotein (VLDL), low density lipoprotein (LDL) dan high density lipoprotein

  (HDL) (Djojodibroto, 2001). Arifah (2006) mengemukakan bahwa struktur umum partikel lipoprotein terdiri dari inti hidrofobik yang tersusun dari triasilgliserol dan kolesterol ester. Menurut Marks et al. (2000), kolesterol tidak larut dalam air, transpor kolesterol diangkut dalam darah sebagai komponen lipoprotein darah.

  Pengelompokan jenis lipid dapat dilihat pada Gambar 4.

  Gambar 4 : Pengelompokan Jenis Lemak Sumber : Tirtawinata (2006)

2.4.1 Kilomikron density lipoprotein

  Kilomikron mempunyai diameter 90 — 1000 nm dan densitas <0,95 yang diproduksi oleh intestinum dan sangat kaya akan triasilgliserol yang berasal dari

  15 makanan 85 – 95 %. Kilomikron rendah kolesterol, fosfolipid, serta mengandung sekitar 1 – 2 % protein (Arifah, 2006). Marks et al. (2000) mengungkapkan bahwa kolesterol dalam makanan diserap oleh misel garam empedu ke dalam sel epitel usus.

  Miles (2003) mengemukakan bahwa lipid yang dibawa dari sel-sel mukosa usus ke jaringan lain oleh lipoprotein disebut kilomikron. Kilomikron mengikat membran terikat lipoprotein lipase (LPLs) terletak di adiposa dan otot jaringan dimana trigliserida yang dihidrolisis menjadi asam lemak. Asam lemak diangkut ke adiposa sel kemudian disintesis kembali ke trigliserida dan disimpan. Dalam otot, asam lemak dioksidasi yang akan digunakan sebagai energi.

2.4.2 High density lipoprotein (HDL)

  High density lipoprotein (HDL) disebut juga alfa upoprotein. High density

lipoprotein adalah suatu partikel kecil yang terdiri dari sekitar 50 % protein

  (kebanyakan apoprotein A, tetapi juga beberapa apoprotein C dan apoprotein E), sekitar 20 % kolesterol (kebanyakan terseterifikasi), 30 % fosfolipid dan hanya sedikit triasilgliserol. High density lipoprotein (HDL) berperan dalam transpor kolesterol dari sel tubuh ke hati (Arifah, 2006).

  Menurut Marks et al. (2000) high density lipoprotein (HDL) berperan dalam menyerap kolesterol dari permukaan sel dan dari lipoprotein lain dan mengubahnya menjadi ester kolesterol. Ester kolesterol ini akhirnya dikembalikan ke hati, sehingga HDL dikatakan berperan dalam transport kolesterol terbalik.

  

High density lipoprotein ( HDL) berfungsi memindahkan protein ke lipoprotein

  16 lain, mengambil lemak dari lipoprotein lain serta memindahka ester kolesterol ke lipoprotein lain dan mengangkutnya ke hati.

  Faktor yang mempengaruhi meningkatnya HDL dalam tubuh yaitu dengan melakukan diet rendah lemak jahat seperti lemak jenuh dan lemak trans.

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA PENURUNAN KONSENTRASI HIGH DENSITY LIPOPROTEIN (HDL) PLASMA DENGAN TIMBULNYA INFARK MIOCARD ACUTE (IMA) DI RS. SEMEN GRESIK PERIODE JANUARI SAMPAI DESEMBER 2008

0 16 2

EFEKTIVITAS SEDUHAN DAUN YAKON (Smallanthus sonchifolius) TERHADAP KADAR LOW DENSITY LIPOPROTEIN (LDL) DAN HIGH DENSITY LIPOPROTEIN (HDL) PADA TIKUS DIABETIK YANG DIINDUKSI STREPTOZOTOCIN

0 13 24

PENGARUH PROTEKTIF PEMBERIAN EXTRA VIRGIN OLIVE OIL (EVOO) DAN MADU TERHADAP KADAR LOW DENSITY LIPOPROTEIN (LDL) DARAH TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) JANTAN GALUR Sprague dawley YANG DIINDUKSI DIET TINGGI KOLESTEROL

8 66 65

PERBANDINGAN PENGARUH PEMBERIAN EXTRA VIRGIN OLIVE OIL, MADU DAN KOMBINASI EXTRA VIRGIN OLIVE OIL DAN MADU TERHADAP KADAR HIGH DENSITY LIPOPROTEIN DARAH PADA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) JANTAN GALUR Sprague dawley YANG DIINDUKSI DIET TINGGI KOLESTEROL

3 15 56

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL 95% CABE JAWA (Piper retrofractum Vahl.) TERHADAP KADAR LOW DENSITY LIPOPROTEIN (LDL) PADA TIKUS PUTIH (Rattus novergicus) JANTAN GALUR SPRAGUE DAWLEY YANG DIBERIKAN DIET TINGGI LEMAK

1 14 46

EFEK PERMBERIAN EKSTRAK ETANOL BAWANG PUTIH (Allium sativum L.) TERHADAP KADAR LOW DENSITY LIPOPROTEIN (LDL) PADA TIKUS PUTIH (Rattus novergicus) JANTAN GALUR Sprague Dawley YANG DIBERI PAKAN TINGGI LEMAK

1 9 62

PENENTUAN HIGH DENSITY LIPOPROTEIN (HDL) PADA BEBERAPA JENIS IKAN Determination Of High Density Lipoprotein (HDL) In Several Types Of Fish

0 0 7

EFEKTIVITAS MINERAL KALSIUM TERHADAP PERTUMBUHAN YUWANA UDANG GALAH (Macrobrachium rosenbergii)

0 1 8

KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERKEMBANGAN LARVA UDANG GALAH (Macrobrachium rosenbergii) ASAHAN PADA SALINITAS BERBEDA

0 1 6

SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN COD LIVER OIL (CLO) PADA PAKAN KOMERSIAL TERHADAP LAJU PERTUMBUHAN, RASIO KONVERSI PAKAN DAN EFISIENSI PAKAN UDANG GALAH (Macrobrachium rosenbergii)

0 0 85