SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN COD LIVER OIL (CLO) PADA PAKAN KOMERSIAL TERHADAP LAJU PERTUMBUHAN, RASIO KONVERSI PAKAN DAN EFISIENSI PAKAN UDANG GALAH (Macrobrachium rosenbergii)

ADLN-UNIVERSITAS AIRLANGGA

  SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN COD LIVER OIL (CLO) PADA PAKAN KOMERSIAL TERHADAP LAJU PERTUMBUHAN, RASIO KONVERSI PAKAN DAN EFISIENSI PAKAN UDANG GALAH (Macrobrachium rosenbergii) Oleh : MUHAMAD SOBIRIN NGANJUK-JAWA TIMUR FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 2016

ADLN-UNIVERSITAS AIRLANGGA

ADLN-UNIVERSITAS AIRLANGGA

ADLN-UNIVERSITAS AIRLANGGA

ADLN-UNIVERSITAS AIRLANGGA

  RINGKASAN MUHAMAD SOBIRIN. Pengaruh Penambahan Cod Liver Oil (CLO) pada Pakan Komersial Terhadap Laju Pertumbuhan, Rasio Konversi Pakan dan Efisiensi Pakan Udang Galah (Macrobrachium rosenbergii). Dosen

Pembimbing : Boedi Setya Raharja, Ir., MP. dan Agustono, Ir., M.Kes.

  Menurut Yuwono (2005), udang galah merupakan salah satu jenis hewan air tawar yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Budidaya udang diterapkan dalam beberapa aspek seperti pengadaan benih, manajemen pemberian pakan dan nutrisi. Penambahan gizi dapat dilakukan dengan menambahkan cod liver oil pada pakan komersial untuk memenuhi kebutuhan gizi udang galah. Menurut Razak (2014), cod liver oil mengandung polyunsaturated fatty acid (PUFA) seperti omega- 3, omega 6 dan omega 9. Cod liver oil mengandung asam lemak yang bermanfaat, yaitu asam lemak jenuh 25 % dan asam lemak tidak jenuh 75 %.

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penambahan cod liver

  oil pada pakan komersial dapat meningkatkan laju pertumbuhan, menurunkan

  rasio konversi pakan dan meningkatkan efisiensi pakan udang galah (Macrobrachium rosenbergii). Metode penelitian adalah eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) sebagai rancangan percobaan. Penelitian ini menggunakan lima perlakuan dan empat ulangan yang terdiri dari P1 (0%), P2 (3%), P2 (6%), P3 (9%) dan P4 (12%). Parameter utama yang diamati adalah laju pertumbuhan, laju petumbuhan spesifik, rasio konversi pakan dan efisiensi pakan.

  Parameter pendukung dari penelitian ini adalah kualitas air. Analisis data menggunakan uji Anova dan dilanjutkan dengan uji Jarak Berganda Duncan.

  Hasil uji statistik menunjukkan adanya perbedaan yang nyata (p<0,05) penambahan cod liver oil pada pakan komersial terhadap laju pertumbuhan dengan peningkatan rata-rata 0,240-0,354 g/hari dan laju pertumbuhan spesifik dengan rata-rata 1,899%-2,517%, rasio konversi pakan dengan rata-rata 1,996- 1,390 dan dapat meningkattkan efisiensi pakan dengan rata-rata 50,177%- 72,210%. Kisaran kualitas air selama penelitian yaitu suhu 28-29

  C, pH 6,5-7,5, oksigen terlarut 6-7 mg/l dan amonia 0,02-0,75 mg/l. iii

ADLN-UNIVERSITAS AIRLANGGA

  SUMMARY MUHAMAD SOBIRIN. Effect of Addition Cod Liver Oil (CLO) in Commercial Feed on Growth Rate, Feed Conversion Ratio and Efficiency Feed of Prawns (Macrobrachium rosenbergii). Academic Advisor : Boedi Setya Raharja, Ir., MP. and Agustono, Ir., M.Kes.

  According Yuwono (2005), prawns is one kind of freshwater animals that have high economic value. Shrimp farming is applied in several aspects such as the procurement of seeds, feeding and nutrition management. Nutritional intervention can be done by adding cod liver oil on a commercial feed to meet the nutritional needs of prawns. According to Razak (2014), cod liver oil contain polyunsaturated fatty acids (PUFAs) such as omega-3, omega 6 and omega 9. Cod liver oil contains fatty acids that are useful, that is 25% saturated fatty acids and unsaturated fatty acids 75%.

  This study aims to determine whether the addition of cod liver oil in commercial diets can increase the growth rate, lower feed conversion ratio and increase feed efficiency prawns (Macrobrachium rosenbergii). The research method was experimental with completely randomized design (RAL) as the experimental design. This study uses five treatments and four replications consisting of P1 (0%), P2 (3%), P2 (6%), P3 (9%) and P4 (12%). The main parameters measured were growth rate, specific petumbuhan rate, feed conversion ratio and feed efficiency. Supporting parameters of this study is the quality of the water. Analysis of data using ANOVA test followed by Duncan's Multiple Range Test.

  Statistical test results showed significant differences (p <0.05) the addition of cod liver oil on a commercial feed the growth rate with an increase in average from 0,240

  • – 0,354 gr/day and specific growth rate with an average of 1,899% - 2,517%, feed conversion ratio by an average of 1.996 to 1.390 and can improve feed efficiency by an average of 50,177% -72,210%. The range of water quality during the study as temperature 28-290C, pH 6,5-7,5, dissolved oxygen 6-7 mg / l and ammonia from 0,02 to 0,75 mg / l.

  iv

ADLN-UNIVERSITAS AIRLANGGA

  Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penyusunan Skripsi yang berjudul Pengaruh Penambahan Cod Liver Oil (CLO) pada Pakan Komersial Terhadap Laju Pertumbuhan, Rasio Konversi Pakan dan Efisiensi Pakan Udang Galah (Macrobrachium rosenbergii). Penyusunan Skripsi ini sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Perikanan pada Program Studi S-1 Budidaya Perairan Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga.

  Penulis menyadari bahwa penyusunan Skripsi ini masih memiliki banyak kekurangan sehingga kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan demi perbaikan dan kesempurnaan laporan ini. Penulis berharap laporan Skripsi ini dapat bermanfaat dan dapat memberikan informasi bagi semua pihak, khusunya bagi mahasiswa Program Studi S-1 Budidaya Perairan Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga guna kemajuan serta perkembangan ilmu dan teknologi dalam bidang perikanan, terutama budidaya perairan.

  Surabaya, 31 Agustus 2016 Penulis v

ADLN-UNIVERSITAS AIRLANGGA

  Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Skripsi ini banyak melibatkan orang-orang yang sangat berjasa bagi penulis. Oleh karena itu, pada kesempatan ini dengan penuh rasa hormat penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada:

  1. Ibu Dr. Mirni Lamid, drh., MP. selaku Dekan Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga.

  2. Bapak Boedi Setya Rahardja, Ir., MP. selaku dosen pembimbing utama dan Bapak Agustono, Ir., M.Kes. selaku dosen pembimbing serta yang telah memberikan bimbingan dan arahan dengan sabar sejak penyusunan usulan hingga selesainya penyusunan Skripsi ini.

  3. Bapak Prayogo, S.Pi., MP., Ibu Dr. Mirni Lamid, drh., MP. dan Bapak Muhammad Arief, Ir., M.Kes. selaku dosen penguji yang telah memberikan saran dan kritik dalam penyempurnaan Skripsi ini.

  4. Bapak Agustono, Ir., M.Kes. selaku Koordinator Skripsi yang telah memberikan bimbingannya.

  5. Bapak Sudarno, Ir., M.Kes. selaku dosen wali yang telah memberikan bimbingan selama perkuliahan.

  6. Seluruh dosen dan staf Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga yang telah membantu dalam pelaksanaan dan penyelesaian Skripsi ini.

  7. Bapak Yudi Kurniawan, S.Pi selaku ketua Instalasi Budidaya Air Payau Prigi Kab. Trenggalek dan seluruh staff yang telah membantu selama penelitian.

  8. Orang tua Bapak Kasbullah dan Alm. Ibu Sri Rejeki serta adik-adikku Junaidi Sofianam, Sofia Linda Iftihanik dan Juanita Shafa Stevania serta segenap keluarga yang senantiasa memberikan doa dan dukungan secara moril dan materi.

  9. Nuning Fitrotun Nafisah yang telah terus memberikan semangat, doa dan dukungan dalam menyelesaikan Skripsi ini. vi

ADLN-UNIVERSITAS AIRLANGGA

  10. Rekan-rekan penelitian Lutfi Marzuki, Fajar Septian Aji, Hartik, Mega Fitria dan Ellavida yang telah membantu lancarnya penelitian.

  11. Teman-teman seperjuangan Danu, Berry, Mahestra, Nur Sa’di, Bagus, Yanuar Adi, Gunawan dan teman-teman Barracuda 2012 yang turut memberikan masukan dan semangat dalam menyelesaikan Skripsi ini.

  12. Keluarga besar Garuda Sakti Universitas Airlangga yang telah memberikan

  semangat dan dukungan sekaligus sebagai keluarga kedua penulis selama di Surabaya. vii

  viii

  2.1.3 Pakan dan Kebiasaan Makan . .................................................. 7

  3.1 Kerangka Konseptual ........................................................................ 15

  III KERANGKA KONSEPTUAL

  2.5 Efisiensi Pakan .................................................................................. 14

  2.4 Rasio Konversi Pakan ....................................................................... 12

  2.3 Laju Pertumbuhan ............................................................................ 11

  2.2 Cod Liver Oil (CLO) ......................................................................... 10

  2.1.5 Kualitas Air . ............................................................................. 9

  2.1.4 Siklus Hidup ............................................................................. 8

  2.1.2 Habitat dan Penyebaran. ........................................................... 7

  DAFTAR ISI Halaman

  2.1.1 Klasifikasi dan Morfologi . ....................................................... 5

  2.1 Biologi Udang Galah (Macrobrachium rosenbergii) ........................ 5

  II TINJAUAN PUSTAKA

  1.4 Manfaat ............................................................................................. 4

  1.3 Tujuan ............................................................................................... 3

  1.2 Rumusan Masalah ............................................................................. 3

  1.1 Latar Belakang .................................................................................. 1

  I PENDAHULUAN

  RINGKASAN ................................................................................................. iv SUMMARY .................................................................................................... v KATA PENGANTAR .................................................................................... vi UCAPAN TERIMA KASIH ........................................................................... vii DAFTAR ISI ................................................................................................... ix DAFTAR TABEL ........................................................................................... xii DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiii DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xiv

  

ADLN-UNIVERSITAS AIRLANGGA

  

ADLN-UNIVERSITAS AIRLANGGA

  3.2 Hipotesis ........................................................................................... 17

  IV METODOLOGI

  4.1 Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................ 19

  4.2 Materi Penelitian ............................................................................... 19

  4.2.1 Peralatan Penelitian ................................................................. 19

  4.2.2 Bahan Penelitian ...................................................................... 19

  4.3 Metode Penelitian ............................................................................. 20

  4.3.1 Rancangan Penelitian .............................................................. 20

  4.3.2 Variabel Penelitian ................................................................... 21

  4.3.3 Prosedur Kerja ......................................................................... 22

  A. Persiapan Wadah Pemeliharaan .......................................... 22

  B. Persiapan Udang Galah ....................................................... 22

  C. Penyediaan Pakan Udang Galah ......................................... 22

  D. Pemeliharaan Udang Galah ................................................ 23

  E. Pemberian Pakan Udang Galah .......................................... 24

  F. Penyiponan ......................................................................... 24

  G. Pergantian Air . .................................................................... 24

  H. Pengukuran Kualitas Air . .................................................... 25

  4.3.3 Parameter Penelitian ................................................................ 25

  A. Parameter Utama . ............................................................... 25

  B. Parameter Pendukung ......................................................... 27

  4.3.4 Metode Analisis ....................................................................... 27

  V HASIL DAN PEMBAHASAN

  5.1 Hasil ................................................................................................... 29

  5.1.1 Laju Pertumbuhan .................................................................... 29

  A. Laju Pertumbuhan (Growth Rate) ........................................ 29

  B. Laju Pertumbuhan Spesifik (Spesific Growth Rate).............. 31

  5.1.2 Rasio Konversi Pakan ............................................................... 32

  5.1.3 Efisiensi Pakan .......................................................................... 34

  5.1.4 Kualitas Air ............................................................................... 36

  5.2 Pembahasan ....................................................................................... 37

  5.2.1 Laju Pertumbuhan .................................................................... 37

  A. Laju Pertumbuhan (Growth Rate) ........................................ 37

  B. Laju Pertumbuhan Spesifik (Spesific Growth Rate) .............. 38

  5.2.2 Rasio Konversi Pakan ................................................................ 39

  5.2.3 Efisiensi Pakan ........................................................................... 41 ix

  

ADLN-UNIVERSITAS AIRLANGGA

  5.2.4 Kualitas Air .............................................................................. 42

  VI KESIMPULAN DAN SARAN

  6.1 Kesimpulan ........................................................................................ 44

  6.2 Saran .................................................................................................. 44 DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 45 LAMPIRAN ..................................................................................................... 49 x

  

ADLN-UNIVERSITAS AIRLANGGA

DAFTAR TABEL Tabel

  Halaman

  2.1 Spesifikasi Umum Pakan Udang Galah ................................................. 13

  4.1 Kandungan Cod Liver Oil ........................................................................ 23

  5.1 Rata-rata Laju Pertumbuhan Udang Galah .............................................. 29

  5.2 Rata-rata Laju Pertumbuhan Spesifik Udang Galah ................................ 31

  5.3 Rata-rata Rasio Konversi Pakan Udang Galah ........................................ 33

  5.4 Rata-rata Efisiensi Pakan Udang Galag ................................................... 35

  5.5 Data Pengukuran Kualitas Air ................................................................. 37 xi

  

ADLN-UNIVERSITAS AIRLANGGA

DAFTAR GAMBAR Gambar

  Halaman

  2.1 Morfologi Udang Galah ........................................................................... 6

  2.2 Siklus Hidup Udang Galah ...................................................................... 8

  3.1 Bagan Kerangka Konseptual Penelitian ................................................... 18

  4.1 Denah Pengacakan Perlakuan Penelitian ................................................. 21

  4.2 Bagan Diagram Alir Penelitian ................................................................ 28

  5.1 Grafik Laju Pertumbuhan Udang Galah .................................................. 30

  5.2 Grafik Laju Pertumbuhan Spesifik Udang Galah ..................................... 32

  5.3 Grafik Rasio Konversi Pakan Udang Galah ............................................ 34

  5.4 Grafik Efisiensi Pakan Udang Galah ........................................................ 36 xii

  

ADLN-UNIVERSITAS AIRLANGGA

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran

  Halaman

  1 Hasil Analisi Kandungan Nutrisi Bahan Pakan Dan Formulasi Pakan Per Perlakuan .................................................................................................. 49

  2 Data Berat (g) Udang Galah...................................................................... 50

  3 Data Laju Pertumbuhan (g) Udang Galah ............................................... 51

  4 Hasil Uji Anova Laju Pertumbuhan Udang Galah ................................... 52

  5 Data Laju Pertumbuhan Spesifik (%) Udang Galah ................................. 53

  6 Hasil Uji Anova Laju Pertumbuhan Spesifik Udang Galah ..................... 54

  7 Perhitungan Rasio Konversi Pakan (FCR)................................................ 55

  8 Hasil Pengujian Anova Rasio Konversi Pakan Udang Galah ................... 57

  9 Perhitungan Efisiensi Pakan (EF) ............................................................. 58

  10 Hasil Pengujian Anova Efisiensi Pakan Udang Galah ............................. 60

  11 Hasil Pengukuran Kualitas Air Selama Pemeliharaan Udang Galah ........ 61

  12 Data Analisis Asam Lemak Cod Liver Oil dan Pakan ............................. 65

  13 Data Analisis Asam Lemak Udang Galah ................................................ 67

  14 Dokumentasi Selama Penelitian .............................................................. 69 xiii

ADLN-UNIVERSITAS AIRLANGGA

  I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

  Produksi udang di Indonesia dihasilkan dari hasil penangkapan dan budidaya. Udang merupakan salah satu komoditas primadona di Sub Sektor perikanan yang diharapkan dapat meningkatkan devisa negara. Permintaan pasar di luar negeri yang cenderung meningkat serta sumber daya yang cukup tersedia di Indonesia memberikan peluang sangat besar untuk dapat dikembangkan budidayanya (Sumeru dan Anna, 1991). Menurut Putera et al., (2010), udang galah (Macrobrachium rosenbergii) merupakan spesies asli Indonesia dan menjadi salah satu komoditas unggulan perikanan budidaya air tawar di Indonesia. Produksi udang di Indonesia pada tahun 2011 mencapai 400.385 ton, kemudian meningkat menjadi 457.600 ton pada tahun 2012 dan tahun 2013 target produksi udang ditetapkan sebesar 660.000 ton (KKP, 2013).

  Menurut Yuwono (2005), udang galah merupakan salah satu jenis hewan air tawar yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Seiring dengan permintaan pasar yang meningkat, budidaya udang diterapkan dalam beberapa aspek seperti pengadaan benih, manajemen pemberian pakan dan nutrisi yang terus diteliti serta dikembangkan untuk keberlanjutan usaha tersebut. Pakan memiliki peranan penting dalam kegiatan budidaya, karena berpengaruh terhadap pertumbuhan ikan maupun udang (Melianawati dan Ketut, 2010). Menurut Setiawati et al., (2013), peningkatan pertumbuhan pada udang atau ikan terus dilakukan dengan mengefisiensikan pakan yang diberikan sehingga limbah budidaya diantaranya feses dan sisa pakan menurun.

ADLN-UNIVERSITAS AIRLANGGA

  Kebutuhan protein pada udang atau ikan dipengaruhi oleh tingkat pemberian pakan dan kandungan energinya. Jumlah pemberian pakan selain dipengaruhi oleh kandungan energi, juga dipengaruhi kapasitas saluran pencernaan ikan. Ransum pakan yang mempunyai kandungan protein yang tepat dengan jumlah pemberian yang tepat akan menghasilkan pertumbuhan dan konversi pakan yang baik ( Haetami, 2012). Setiawati et al., (2013), menyatakan bahwa pertumbuhan juga dipengaruhi oleh nilai efisiensi pakan. Nilai efisiensi pakan berkaitan dengan laju pertumbuhan, karena semakin tinggi laju pertumbuhan maka semakin besar pertambahan berat tubuh ikan atau udang dan semakin besar nilai efisiensi pakan.

  Salah satu upaya yang harus dilakukan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi udang dibutuhkan pakan yang memiliki kandungan gizi yang cukup. Penambahan gizi dapat dilakukan dengan menambahkan cod liver oil pada pakan komersial sebagai bahan tambahan untuk memenuhi kebutuhan gizi udang. Menurut Razak (2014), cod liver oil mengandung polyunsaturated fatty acid (PUFA) yang mana dikenal asam eikosapentaenoat (EPA) dan asam dokosaheksaenoat (DHA) dimana gabungan konfigurasi tersebut yaitu omega- 3. Cod liver oil mengandung asam lemak yang bermanfaat, yaitu asam lemak jenuh 25 % dan asam lemak tidak jenuh 75 %.

  Menurut Ali (2011), cod liver oil merupakan suplemen penutrisi yang terbuat dari hati ikan kod. Minyak hati ikan kod memiliki asam lemak omega 3 yang tinggi, vitamin A dan vitamin D. Vitamin A pada minyak ikan berfungsi untuk membantu proses perkembangan mata, sedangkan vitamin D berfungsi

ADLN-UNIVERSITAS AIRLANGGA

  untuk membantu proses pertumbuhan dan pembentukan tulang yang kuat (Razak, 2014). Menurut Munisa (2015) bahwa penambahan minyak ikan pada pakan dapat mempengaruhi efisiensi pakan. Efisiensi pakan yang tinggi berkaitan dengan laju pertumbuhan yang tinggi pula, selain itu juga berkaitan dengan rasio konversi pakan dari ikan maupun udang. Makan dari itu, penambahan cod liver oil ini diharapkan mampu meningkatkan laju pertumbuhan, menurunkan rasio konversi pakan dan meningkatkan efisiensi pakan udang galah (M. rosenbergii).

  1.2 Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang diatas, maka didapat rumusan masalah sebagai berikut :

  1. Apakah penambahan cod liver oil (CLO) pada pakan komersial dapat meningkatkan laju pertumbuhan udang galah (M. rosenbergii)?

  2. Apakah penambahan cod liver oil (CLO) pada pakan komersial dapat menurunkan rasio konversi pakan udang galah (M. rosenbergii)?

  3. Apakah penambahan cod liver oil (CLO) pada pakan komersial dapat meningkatkan efesiensi pakan udang galah (M. rosenbergii)?

  1.3 Tujuan Penelitian

  Dari rumusan masalah tersebut, tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui penambahan cod liver oli (CLO) pada pakan komersial terhadap laju pertumbuhan udang galah (M. rosenbergii).

2. Untuk mengetahui penambahan cod liver oli (CLO) pada pakan komersial terhadap rasio konversi pakan udang galah (M. rosenbergii).

ADLN-UNIVERSITAS AIRLANGGA

3. Untuk mengetahui penambahan cod liver oli (CLO) pada pakan komersial terhadap efisiensi pakan udang galah (M. rosenbergii).

1.4 Manfaat Penelitian

  Memberi informasi tentang penambahan cod liver oil (CLO) pada pakan komersial terhadap laju pertumbuhan, rasio konversi pakan dan efisiensi pakan udang galah (Macrobrachium rosenbergii), melalui rekayasa pakan.

ADLN-UNIVERSITAS AIRLANGGA

II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Biologi Udang Galah (Macrobachium rosenbergii)

2.1.1 Klasifikasi dan Morfologi

  Menurut Khairuman dan Amri (2004), terdapat 19 jenis udang air tawar yang termasuk marga macrobranchium dan udang galah dikelompokkan sebagai udang lokal. Berikut merupakan klasifikasi udang galah menurut Hadie dan Hadie (2002) adalah sebagai berikut:

  Filum : Arthropoda Sub Filum : Mandibulata Kelas : Crustacea Sub Kelas : Malacostraca Ordo : Decapoda Sub Ordo : Natantiam Famili : Palaemonidae Genus : Macrobrachium Spesies : Macrobrachium rosenbergii Badan terbagi tiga bagian: kepala dan dada (cephalothorax), badan

  (abdomen) serta ekor (uropoda) (Kepala Pusat Penyuluhan Kelautan dan Perikanan, 2011). Cephalothorax merupakan gabungan dari kepala dan dada udang, bagian ini dibungkus oleh kulit keras yang disebut dengan karapas atau cangkang. Bagian depan kepala udang galah terdapat tonjolan karapas yang bergerigi (rostrum). Rostrum digunakan untuk mengidentifikasi jenis udang galah, caranya dengan membedakan jumlah gerigi yang terdapat pada rostrum (Khairuman dan Amri, 2004).

  Udang galah memeiliki ciri khusus dibanding dengan udang lainnya, yakni kedua kakinya tumbuh dominan (Hadie dan Hadie, 2002). Cephalothorax terbentuk dari kitin (chitine) atau kalsium sehingga berfungsi untuk melindungi

ADLN-UNIVERSITAS AIRLANGGA

  tubuh udang dari serangan musuh-musuhnya. Kecuali setelah ganti kulit (moulting), keadaan berubah menjadi lembek (Sarifin dkk., 2014). Morfologi udang galah dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 2.1. Morfologi Udang Galah (Macrobrachium rosenbergii)

  (Sumber: New, 2002) Tubuh beruas

  • –ruas sebanyak lima ruas yang masing-masing dilengkapi sepasang kaki renang, kulit keras dari chitin, pleura ke dua menutupi pleura pertama dan ke tiga. Kaki jalan ke dua pada udang dewasa tumbuh sangat panjang dan besar, panjangnya bisa mencapai 1,5 kali panjang badan, sedang pada udang betina pertumbuhan tidak begitu mencolok (Kepala Pusat Penyuluhan Kelautan dan Perikanan, 2011).

  Beberapa ciri morfologi dapat digunakan untuk membedakan antara udang jantan dan betina antara lain bentuk badan, letak alat kelamin dan bentuk serta ukuran dari pasangan kaki jalan kedua (Hadie dan Hadie, 2002). Bentuk badan udang galah jantan di bagian perut lebih ramping, sedangkan udang galah betina bagian perutnya tumbuh melebar. Letak alat kelamin udang galah jantan terdapat pada pasangan kaki jalan kelima (petasma), sedangkan pada udang galah betina

ADLN-UNIVERSITAS AIRLANGGA

  alat kelamin terletak pada basis pasangan kaki jalan ketiga (thelicum) (Evan, 2009).

  2.1.2 Habitat dan Penyebaran

  Udang galah hidup pada dua habitat, saat stadia larva udang galah hidup di air payau, sedangkan udang galah dewasa hidup dalam air tawar. Daur hidup udang galah dimulai dari telur-telur yang sudah dibuahi dan dierami oleh induknya selama 19-21 hari dan menetas menjadi larva. Larva udang galah yang baru menetas memerlukan air payau sebagai tempat hidupnya. Larva yang hidup tidak berada di lingkungan air payau selama 3-5 hari semenjak menetas, larva tersebut akan mati (Hadie dan Hadie, 2002).

  Udang galah tumbuh dan menjadi dewasa di peraian tawar terutama sungai dan rawa yang mempunyai hubungan dengan laut (Nandlal and Pickering, 2005).

  Udang galah termasuk udang asli perairan Indonesia, daerah penyebaran meliputi perairan Indonesia Pasific hingga ke timur Afrika ( Khairuman dan Amri, 2004).

  Secara alami udang galah hidup di air tawar, udang galah bersifat eurihaline atau toleran terhadap salinitas 0-20 ppt (Sarifin dkk., 2014).

  2.1.3 Pakan dan Kebiasaan Makan

  Udang galah termasuk hewan omnivora yang merupakan hewan pemakan hewani maupun bahan nabati. Bahan hewani yang dimakan udang yaitu cacing air, larva insekta (seragga air), mollusca (kerang-kerangan), dan lain-lain. Bahan nabati yang dimakan antara lain alga benang, jaringan-jaringan tanaman, dan detritus. Larva udang tidak memerlukan makanan dari luar, karena makanan

ADLN-UNIVERSITAS AIRLANGGA

  masih tersedia di dalam kantong kuning telur, persediaan pakan akan habis setelah larva umur 2 hari (Hadie dan Hadie, 2002).

  Udang galah memanfaatkan makanan alami serta tambahan pakan buatan. Pemupukan penting dilakukan untuk menunjang peran gizi dalam budidaya udang galah. Produktivitas pertumbuhan dapat dipertahankan dengan asupan pakan sebagai sumber nutrisi. Kebutuhan pakan udang pada masa pertumbuhan mulanya diberikan pada 5-8 % dari berat badan per hari. Induk diberi makanan dengan pakan buatan seimbang dengan pakan pelet sebanyak 3-5 % dari berat badan dua kali sehari pada pagi dan sore hari (Mitra et al., 2005).

2.1.4 Siklus Hidup

  Tingkatan pasca larva, larva harus melalui sebelas tahap perkembangan larva. Pada setiap tahap terjadi pergantian kulit pada udang diikuti dengan perubahan struktur morfologisnya. Tahap pasca larva udang galah dicapai, udang galah mulai memerlukan lingkungan air tawar sampai udang tersebut dewasa (Hadie dan Hadie, 2002).

Gambar 2.2. Siklus Hidup Udang Galah (Macrobhacium rosenbergii)

  (Sumber: Murtidjo, 1992)

ADLN-UNIVERSITAS AIRLANGGA

  Keterangan : A = Udang Dewasa C = Larva B = Telur D = Juvenil

  Umumnya ada tiga tingkatan pemeliharaan benih, yaitu: Pemeliharaan larva yaitu dari larva menjadi juvenil, pentokolan satu yaitu dari juvenil menjadi juwana dan pentokolan dua yaitu dari juwana menjadi tokolan (Kepala Pusat Penyuluhan Kelautan dan Perikanan, 2011).

  Udang galah stadia larva akan tumbuh dan bertahan hidup pada air payau, tetapi pada stadia yuwana dan dewasa mereka akan bermigrasi pada daerah yang bersalitas rendah hingga tawar (Suprapto dan Dandar, 2010). Stadia 1-5 mengalami lima kali ganti kulit, sedangkan pada 6-8 mengalami enam kali. Telur menetas sampai menjadi pasca larva diperlukan waktu 45 hari (Hadie dan Hadie, 2002).

2.1.5 Kualitas Air

  Kualitas air merupakan faktor penting yang berpengaruh dalam budidaya perikanan karena kualitas air yang tidak baik dapat menimbulkan penyakit pada ikan dan berdampak pada turunnya produksi bahkan kerugian bagi petani ikan (Boyd, 1990). Kualitas air memiliki peranan penting terhadap kelangsungan hidup udang galah. Berdasarkan data pengukuran yang diperoleh kualitas air masih dalam kisaran yang dapat ditoleransi. Udang galah dapat hidup pada suhu 25 C dan diluar dari batas ini udang akan mengalami stres (Fatagar, 2014). Udang galah mampu tumbuh dengan baik pada salinitas 0-5 ppt (Sarifin dkk., 2014).

  Menurut Erlangga (2012) menyatakan bahwa kandungan amonia yang optimal bagi budidaya udang galah adalah > 0.01 mg/l. Konsentrasi nitrit yang

ADLN-UNIVERSITAS AIRLANGGA

  ideal bagi pemeliharaan larva udang galah adalah > 0.1 mg/l, pH optimal bagi udang galah berkisar 7,0-8,5. Kandungan oksigen terlarut yang optimal untuk udang galah berkisar 4 mg/l. Menurut Fatagar (2014) kandungan oksigen terlarut dalam air yang dapat mendukung kehidupan udang yaitu antara 4-8 mg/l.

  Perairan dengan alkalinitas tinggi lebih produktif dari pada kolam dengan alkalinitas rendah. Amoniak pada suatu perairan jika terlalu tinggi akan menjadi racun bagi wadah pemeliharaan. Tingginya amoniak ini dapat disebabkan oleh suhu dan pH. Jika pH terlalu tinggi maka amoniak (NH3) yang bersifat toksik akan terserap ke dalam tubuh organisme akuatik (Boyd, 1982 dalam Fatagar, 2014).

2.2 Cod Liver Oil (CLO)

  Minyak ikan merupakan sumber asam lemak yang penting khususnya asam lemak tak jenuh dengan banyak ikatan rangkap (PUFA) n-3 atau yang lebih dikenal dengan sebutan omega-3 yaitu asam eikosapentanoat (EPA) dan asam

  dekosaheksanoat (DHA) yang merupakan asam lemak yang esensial untuk

  manusia karena asam lemak ini tidak dapat diproduks oleh tubuh manusia itu sendiri (Raharja, 2011). Kanazawa (1985), menyatakan bahwa penambahan omega-3 (EPA dan DHA) pada pakan akan meningkatkan pertumbuhan larva ikan dan crustacea.

  Menurut Moghadasian (2008), kandungan asam lemak omega-3 tertinggi pada cod liver oil berupa cis-5, 8, 11, 14, 17-eicosapentaenoic acid (EPA) dan cis-4, 7, 10, 13, 16, 19-docasahexaenoic acid (DHA). Menurut Razak (2014), minyak ikan juga mengandung vitamin A dan D dalam jumlah tinggi.. Kadar

ADLN-UNIVERSITAS AIRLANGGA

  kedua vitamin ini dalam tubuh ikan akan meningkat sejalan dengan bertambah umurnya. Kadar vitamin A dalam minyak ikan berkisar 1.000

  • –1.000.000 per gram SI (Standar Internasional), sementara vitamin D sekitar 50
  • –30.000 per gram SI.
 Minyak hati ikan termasuk bahan makanan sumber lemak yang rendah kolesterol.

2.3 Laju Pertumbuhan

  Pertumbuhan adalah penambahan panjang dan berat (Sulmartiwi dan Suprapto, 2011). Pertumbuhan dan berat pada udang tidak hanya dipengaruhi oleh pakan, akan tetapi juga dipengaruhi faktor-faktor lain seperti jenis dan ukuran udang, jumlah padat tebar, kualitas air dan lain-lain seperti cara pemberian pakan, jadwal pemberian pakan, dan jumlah pemberian pakan (Sumeru dan Anna, 1991).

  Pertumbuhan pada ikan terjadi karena adanya pemanfaatan nutrien dalam

  pakan. Nutrien tersebut akan dicerna di dalam tubuh udang dan kemudian akan diserap oleh tubuh dan dimanfaatkan baik untuk menghasilkan energi, regenerasi sel, maupun untuk bereproduksi (Mamora, 2009). Nutrisi yang penting bagi pertumbuhan dan reproduksi udang meliputi lemak dan protein. Protein merupakan unsur nutrien yang penting bagi ikan. Protein terbentuk dari unsur karbon, hidrogen, dan oksigen. Unsur utama penyusun protein adalah nitrogen yang persentasenya mencapai 15-18%. Umumnya protein juga mengandung sulfur, fosfor, dan besi (Simanjuntak, 2010).

  Udang galah membutuhkan protein dalam pakan yang cukup tinggi untuk pertumbuhannya dibandingkan kebutuhan protein pada ikan. Udang galah membutuhkan protein 46-54% agar pertumbuhannya maksimal (Ravishankar and Keshavanath, 1988). Menurut Kepala Pusat Penyuluhan Kelautan dan Perikanan

ADLN-UNIVERSITAS AIRLANGGA

  (2011), bahwa pakan udang galah diberikan dengan kandungan protein minimal 30%. Dosis tahap tokolan yaitu 10% dari berat biomasa, dan menurun pada tahap selanjutnya hingga 3% dari berat total udang sesuai dengan umur udang yang dipelihara.

2.4 Rasio Konversi Pakan

  Pakan merupakan faktor yang sangat menentukan keberhasilan budidaya udang. Pakan berkualitas memiliki beberapa persyaratan secara khusus, untuk mendapatkan pertumbuhan udang yang baik. Persyaratan tersebut antara lain kandungan nutrisi makanan yang meliputi (protein, karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral), bentuk dan ukuran makanan, ketahanan dalam air, nilai konversi pakan atau perbandingan jumlah makanan yang dikonsumsi dengan kemampuan makanan yang dikonsumsi dapat meningkatkan berat tubuh udang (Murtidjo, 1992).

  Rasio konversi pakan ialah jumlah pakan yang dibutuhkan membentuk suatu unit berat ikan (USAID, 2011). Menurut Iskandar dan Elrifadah (2015) menyatakan konversi pakan merupakan perbandingan antara jumlah pakan yang diberikan dengan jumlah bobot ikan yang dihasilkan. Semakin kecil nilai konversi pakan berarti tingkat efisiensi pemanfaatan pakan lebih baik, sebaliknya apabila konversi pakan besar, maka tingkat efisiensi pemanfaatan pakan kurang baik.

  Maka dapat dikatakan bahwa konversi pakan menggambarkan tingkat efisiensi pemanfaatan pakan yang dicapai.

  Menurut Ali (2009), bahwa konversi pakan adalah jumlah pakan buatan yang diberikan untuk menghasilkan satu kilogram udang galah. Tinggi rendah

ADLN-UNIVERSITAS AIRLANGGA

  konversi pakan dalam budidaya udang galah ditentukan oleh beberapa faktor. Faktor yang pertama adalah komposisi pakan atau kualitas pakan yang diberikan. Komposisi pakan yang standar memiliki kandungan tertentu yaitu lemak, protein, asam lemak tak jenuh, kalsium, vitamin, dan kolesterol. Spesifikasi pakan udang galah dapa dilihat pada Tabel 2.1.

Tabel 2.1. Spesifikasi umum pakan udang galah

  Nutrisi Jumlah Catatan (%)

  Lemak

  5 Tidak ada nilai yang pasti; nilai ini adalah yang disarankan Asam lemak tak >0,08 jenuh (HUFA) ; 22:6 n-3 dan 20:4 n-6 Total Kolesterol 0,6 Fosfolipid Biasanya kandungan fosfolipid dalam pakan sudah tersedia. Namun, lebih baiknya ditambahkan 0,50-0,75 untuk pakan udang galah tokolan. Protein

  35 Untuk udang galah PL sampai umur 2 bulan

  30 Untuk udang galah umur 3 bulan keatas

  • Karbohidrat Tidak ada nilai kebutuhan yang pasti Sumber : Ali (2009)

  Menurut Mitra et al., (2005), kebutuhan karbohidrat pakan udang sebesar (25-35%) untuk semua fase, energi untuk induk 3,7-4 kkal/g pakan sedangkan fase lainnya 2,9-3,2 kkal/g pakan, kalsium/fosfor 1,5-2, kalsium/fosfor 1,5-2% dan Zn 90 mg/kg. Ransum yang mempunyai keseimbangan energi-protein yang tepat dengan jumlah pemberian pakan yang tepat akan menghasilkan pertumbuhan dan korversi pakan yang terbaik. Kebutuhan ikan atau udang akan energi diharapkan sebagian besar dipengaruhi oleh nutrien non-protein seperti lemak dan karbohidrat. Apabila energi yang berasal dari non-protein tersebut cukup tersedia, maka sebagian besar protein akan dimanfaatkan untuk tumbuh,

ADLN-UNIVERSITAS AIRLANGGA

  namun apabila energi dan nutrien non-protein tidak terpenuhi, maka protein akan digunakan sebagai sumber energi sehingga fungsi protein sebagai pembangun tubuh akan berkurang. Tingkat energi protein dalam pakan juga mempengaruhi konsumsi pakan (Haetami, 2012).

2.5 Efisiensi Pakan

  Efisiensi pakan adalah nilai perbandingan antara pertambahan berat dengan pakan yang dikonsumsi dinyatakan dalam proses (Mudjiman, 2004).

  Menurut Buwono (2000) menyatakan efisiensi pemanfaatan pakan oleh udang menunjukkan nilai (presnetase) pakan yang dapat dimanfaatkan oleh tubuh udang.

  Jumlah dan kualitas makanan yang diberikan kepada udang dapat mempengaruhi pertumbuhan. Kualitas pakan menunjukkan nilai nutrisi dari kandungan protein dalam pakan.

  Nilai efisiensi pakan berkaitan dengan laju pertumbuhan karena semakin tinggi laju pertumbuhan maka semakin besar pertambahan berat tubuh ikan atau udang dan semakin besar nilai efisiensi pakan (Setiawati et al., 2013). Menurut Djarijah (1995) faktor yang menentukan nilai efisiensi pakan adalah macam- macam nutrisi dan jumlah tiap-tiap komponen sumber nutrisi dalam pakan.

ADLN-UNIVERSITAS AIRLANGGA

  III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS 3.1. Kerangka Konseptual

  Udang galah Macrobachium rosenbergii atau dikenal juga sebagai giant

  freshwater shrimp mempunyai ukuran terbesar dibandingkan dengan udang air tawar lainnya (Azizah, 2010). Menurut Putra et al., (2010), udang galah (M. rosenbergii ) merupakan spesies asli Indonesia dan menjadikan salah satu

  komoditas unggulan perikanan budidaya air tawar di Indonesia. Hal ini dapat dilihat produksi udang galah pada tahun 2013 di Indonesia mencapai 3.171 ton (Statistik Perikanan Budidaya Indonesia, 2013).

  Menurut Hutabarat (2001), untuk meningkatan daya saing bagi produk hasil budidaya perairan dilakukan pengembangan produk perikanan yang sesuai diinginkan konsumen. Penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam nutrisi ikan diperlukan untuk menghasilkan pakan buatan yang berkualitas serta dapat dikonsumsi. Murtidjo (1992), menyatakan bahwa kandungan nutrisi pakan udang meliputi protein, karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral. Bentuk dan ukuran pakan, ketahanan pakan dalam air serta nilai konversi pakan atau perbandingan jumlah pakan yang dapat diserap oleh tubuh udang yang dapat meningkatkan berat tubuh udang. Kecernaan dapat mempengaruhi pertumbuhan dan penyerapan protein pada ikan atau udang. Kecernaan pakan meningkat selanjutnya pakan lebih efisien dimanfaatkan oleh ikan, karena nutrisi pakan akan lebih mudah terserap oleh tubuh yang selanjutnya retensi protein akan meningkat akibat dari penyerapan nutrisi pakan (Setiawati et al., 2013).

ADLN-UNIVERSITAS AIRLANGGA

  Menurut Ali (2009), menyatakan bahwa spesifikasi umum pakan udang galah memiliki komposisi sebagai berikut: protein (30-35%), lemak disarankan (5%), asam lemak tak jenuh (HUFA) (>0,08%) dengan kandungan omega 3 (n-3) dan omega 6 (n-6), dan total kolesterol (0,6%). HUFA dapat diperoleh dengan penambahan feed suplemen salah satunya adalah cod liver oil (Minyak hati ikan kod), yang dapat diperoleh dipasaran. Menurut D’ Abramo and Sheen (1993), menyatakan bahwa cod liver oil mengandung asam lemak tak jenuh omega 3 yang secara fisiologis merupakan sumber penting dalam menunjang pertumbuhan dan kelangsungan hidup krustacea. Kandungan asam lemak omega 3 tertinggi pada minyak hati ikan kod berupa cis-5, 8, 11, 14, 17-eicosapentaenoic acid (EPA) dan cis-4, 7, 10, 13, 16, 19-docasahexaenoic acid (DHA) (Moghadasian, 2008).

  Menurut Ali (2011), cod liver oil merupakan suplemen penutrisi yang terbuat dari hati ikan kod. Minyak hati ikan kod memiliki asam lemak omega 3 yang tinggi, vitamin A dan vitamin D. Vitamin A pada minyak ikan berfungsi untuk membantu proses perkembangan mata, sedangkan vitamin D berfungsi untuk membantu proses pertumbuhan dan pembentukan tulang yang kuat (Razak, 2014).

ADLN-UNIVERSITAS AIRLANGGA

3.2. Hipotesis Penelitian

  H1 Penambahan Cod Liver Oil pada pakan komersial dapat meningkatkan laju pertumbuhan udang galah H2 Penambahan Cod Liver Oil pada pakan komersial dapat menurunkan rasio konversi pakan udang galah H3 Penambahan Cod Liver Oil pada pakan komersial dapat meningkatkan efisiensi pakan udang galah

ADLN-UNIVERSITAS AIRLANGGA

Gambar 3.1. Bagan Kerangka Konseptual

  : Aspek yang diteliti : Aspek yang tidak diteliti

  Retensi Kecernaan Eksternal

  Penambahan

  cod liver oil

  Pakan komersial Pertumbuhan

  Internal Peningkatan produksi hasil budidaya udang galah

  Pengembangan teknologi budidaya Laju pertumbuh an meningkat

  Rasio Konversi pakan menurun

  Efisiensi pakan meningkat

  Kelulushidupan meningkat Udang memerlukan pakan yang bernutrisi

ADLN-UNIVERSITAS AIRLANGGA

  4.1 Tempat dan Waktu

  Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juni 2016, di Instalasi Budidaya Air Payau Prigi, Trenggalek, Jawa Timur. Analisis cod liver oil dilakukan di PT. Biochem Technology, Jalan Sulawesi, Surabaya. Analisis proksimat pakan dilakukan di Unit Layanan Pengujian (ULP) Fakultas Farmasi Universitas Airlangga.

  4.2 Materi Penelitian

  4.2.1 Peralatan Penelitian

  Alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain 20 buah akuarium

  3

  berukuran 40x20x25 cm , aerator, selang aerasi, selang sipon, batu aerasi, bak plastik besar, gelas ukur, timbangan digital, termometer, pH meter, DO meter, kertas saring dan amonia test kit.

  4.2.2 Bahan Penelitian

  Bahan utama yang digunakan dalam penelitian adalah udang galah (Macrobrachium rosenbergii) dengan berat 9 gram. Udang galah didapatkan dari Instalasi Budidaya Air Payau Prigi, Trenggalek, Jawa Timur. Bahan yang digunakan antara lain cod liver oil (CLO) merk

  Baby’s DHA, pakan komersial merk Feng Li, klorin.

ADLN-UNIVERSITAS AIRLANGGA

4.3 Metode Penelitian

  Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode experimental. Penelitian eksperimental pada dasarnya adalah ingin menguji hubungan antara suatu sebab (cause) dengan akibat (effect). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemungkinan hubungan sebab akibat dengan cara memberikan satu atau lebih perlakuan pada satu atau lebih penelitian, dan membandingkannya dengan kontrol yang tidak diberikan perlakuan (Silalahi, 2003).

4.3.1 Rancangan Penelitian