PENGARUH MATERI PENUNJANG LEMBAR KERJA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA MTs N SALATIGA MATA PELAJARAN FIQIH KELAS VIII SKRIPSI

  

PENGARUH MATERI PENUNJANG LEMBAR KERJA SISWA

TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA MTs N SALATIGA

MATA PELAJARAN FIQIH KELAS VIII

S K R I P S I

  

Diajukan Untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat

Guna Memperoleh Gelar

Sarjana Strata I Dalam Umu Tarbiyah

  

JURUSAN TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)

  

SALATIGA

2009

  

DEKLARASI

Bism ilahironm anirokhim

  Penyusunan skripsi ini telah kami lakukan dengan penelitian sebagaimana mestinya, dan kami siap mempertanggung jawabkan dan saya menyatakan skripsi ini belum pemah ditulis oleh orang lain. Demikian juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran orang lain, kecuali informasi yang kami dapat dari referensi yang kami jadikan rujukan.

  Apabila didalamnya dikemudian hari temyata terdapat materi atau pikiran pikiran orang lain diluar referensi yang penulis cantumkan kami siap mempertanggung jawabkan kembali keaslian skripsi ini dihadapan penguji sidang munaqosah skripsi ini.

  Demikian pemyataan ini kami tubs, mohon maaf apabila terdapat kesalahan Alhamdulilahirobilalamin.

  Salatiga 23 Februari 2009 Penulis

  Subandi Nim 11103022 DEPARTEMEN AGAMA RI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

31. Stadion 03 Telp (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721

  Website : Winamo, S.Si. M.Pd.

  DOSEN STAIN SALATIGA NOTA PEMBIMBING Lamp : 3 cksemplar

  Hal : Naskah Skripsi Saudara Subandi

  Kepada Yth. K.etua STAIN Salatiga di Salatiga

  Assalamu’alaikum Wr. Wb.

  Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini, kami kirimkan naskah skripsi saudara : Nama : SUBANDI NIM : 111 03 022 Jurusan / Progdi : Tarbiyah / PAI Judul : PENGARUH MAERI PENUNJANG LEMBAR KERJA

  SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA MTs NEGERI SALATIGA MATA PELAJARAN FIQIH KELAS VIII

  Dengan ini kami mohon skripsi saudara tersebut diatas supaya segera dimunaqosyahkan. Demikian agar menjadi perhatian.

  Wassa !amu ’alaikum Wr, Wb.

  Salatiga, 20 Maret 2009 Pembimbing iii

  

PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahkan kepada.

  

1. Bapak dan ibu tercinta, yang telah membesarkanku, menyayangiku,

mendidikku, membiayai sekolah, mendoakan, dan nienyekolahkan akn hingg'i sarjana.

  

2. Saudara saudaraku kakak-kakak, adik dan keponakan2ku yang telah

memberi perhatian dan mendukung terhadap apa yang kami lakukan dalam ja la n yang ben a r..

3. Kepada kawan kawan L P M DINAM1KA, FPPI, dan temn tenuin yang lain yang tidak bisa kami sebut satu persatu.

  

MOTTO

Belajar merupakan sahabat dalam mencari ilmu, maka

apabila kita tidak dapat sahabat tidak akan dapat ilmu.

  D E P A R T E M E N A G A M A Rl S E K O L A H T IN G G I A G A M A IS L ^ M N E G E R I (S T A IN ) S A L A T IG A JL S tation 03 Telp. (0298) 323706 , 323433 Salatiga 50721

  Website : w\vw.suiinsalaliaa.ac.idE-mail: adminisliasirc/stainsalatiua ac.id

P E N G E S A H A N

  Skripsi Saudara : SUBANDI dengan Nomor Induk Mahasiswa : 111 03 022 yang berjudul : "PENGARUH MATER1 PENUNJANG LEMBAR KERJA S1SWA

  

TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA MTs N SALATIGA MATA

PELAJARAN FIQ1H KELAS VIII Telah dimunaqasahkan dalam sidang

  panitia ujian Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga pada hari: Sabtu, 27 Juni 2009 yang bertepatan dengan tanggal 04 Rajab 1430 H dan telah diterima sebagai bagian dari syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dalam Ilmu Tarbiyah.

  27 Juni 2009 M Salatiga, -----------------------

  04 Rajab 1430 H Panitia Ujian

  Kstua Sidang Sekretaris Sidang

  'Dr. Imam Sutomo, M.Ag Dr. Muh. Saerozi M.Ag

  NIP. 19580827 198303 1 002 NIP. 19660215 199103 1 001 Penguji I

  Penguji II

  Drs. Snmarno Widjadipa Fatchurrohman, M.Pd

  NIP. 19570520 198601 1 001 NIP. 19710309 200003 1 001 Pembimbing

  

Winarno, LSi, M.Pd

  NIP. 1973052a 199903 1 304

KATA PENGANTAR

  Dengan memanjatkan puji syukur kepada Ailoh SWT yang telah memberikan karunianya dan segala nikmatnya, tidak lupa sholawat serta salam senantiasa kita sanjungkan kepada nabi Muhammad SAW sebagai pembawa lampu benderang dari jaman Jahiliyah ke zaman Islamiyah.

  Dengan mengucap Alhamdulilah dan penuh rasa syukur yang Kepada Ailoh SWT penulisan skripsi dengan judul pengaruh materi penunjang leinbar kerja siswa terhadap prestasi belajar siswa MTsN Salatiga mala pelajaran Fiqih kelas VIII telah selesai kami susun. Skripsi ini merupakan salah satu syarat dalam penydesaian pendidikan untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan Islam pada

  Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga.

  Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu prose > penulisan skripsi ini, semoga mendapatkan balasan yang setimpal dari Ailoh. Peneliti berkeyakinan bahwa tanpa didukung oleh beberapa pihak skripsi ini tidak akan terwujud maka kami mengucapkan banyak terima kasih kepadt. pihak yang membantu seperti:

  1. Ketua STAIN Salatiga, Dr. Imam Sutomo, M.Ag

  2. Ketua Jurusan Tarbiyah Drs. Sa'adi, M.Ag 3. Kaprogdi PAI Fatchurahman, M,Pd.

  4. Pembimbing skripsi Drs.Winarno,M.Pd atas segala bimbingannya sehingga skripsi ini dapat tersusun hingga selesai

  5. Segenap dosen STAIN Salatiga.

  6. Kepa’a MTsN Salatiga dan para guru bidang studi

  7. Siswa MTsN Salatiga

  8. Kawen-kawan UKM dan Kawan kavvan yang lain yang memberi dukungan kepada saya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas mulia ini

  9. Penulis yakin bahwa skripsi ini masih terdapat kekurangan sehingga apabila terdapat kekurangan didalamnya kami sangat menunggu kritik dan saran guna perbaikan dan peneyempumaan dalam proses pendidikan. Kami sangat berharap kepada pembaca yang budiman atas doanya apabila skripsi ini bermanfaat dalam menempuh pendidikan islam.

  Salatiga 23 Februari 2009 Penulis

  Subandi NIM- 11103022

  

DAFTARISI

  

  

  

  

  BAB I PENDAHULUAN

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  2. Faktor faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa

  34 BAB III METODE PENELITIAN

  

  

  

  

  

  

  

  a

  BAB IV NALISIS DATA

  

  

  

   DAFTAR PUSTAKA DAFTAR RIWAYAT HIDUP LAMPIRAN-LAMPIRAN

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Bclakang Masalah Seiring dengan munculnya era globalisasi yang mengakibatkan meningkatnya tuntutan dalam berbagai kehidupan, salah satunya pendidikan yang menjadi subyek untuk mengembangkan seluruh potcnsi manusia agar dapat mengikuti perjalanan globalisasi tersebut. Mutu pendidikan tersebut tentu mempengaruhi hasil dari pesert? didik yang nantinya mau tidak mau berhadapan dengan zaman globalisasi tersebut. Maka dalam pendidikan perlu diterapkan manajemen mutu terpadu yang merupakan metodologi yang dapat membantu para profesional pendidikan menjawab tantangan lingkungan masa kini.1

  Proses peningkatan mutu pendidikan tersebut dapat diawali dengan mendorong semua peserta didik untuk mengikuti seluruh progam-progam, mengembangkan sistem penunjang yang diperlukan untuk mengelola perubahan serta perbaikan berkelanjutan, dengan selalu berupaya keras membuat produk pendidikan menjadi lebih baik. Selanjutnya untuk meningkatkan output peserta didik diperlukan berbagai penunjang lainnya baik berupa buku-buku, alat teknologi atau latihan-latihan tertentu yang bertujuan mempermudah peserta didik dalam melakukan proses belajar mengajar di sekolah.

  1 Jeromes S Arco, - Pendidikan Per basis Mutu, Pustaka pel ajar, Yogyakarta, 2007, him. 10

  2 Dengan menerapkan metode tersebut siswa dapat memiliki dan memperoleh kecakapan dan keterampilan dan sikap yang tertentu.2 Keberhasilan proses bclajar mengajar tidak hanya dipengaruhi oleh pendidik saja tapi juga peserta didik, namun metode dan penunjang lainnya juga mempunnyai peran pcnting dalam menentukan keberhasilan. Hal ini dapat dilihat dalam berbagai fenomena yang terjadi di lapangan bahwa dengan beraneka ragam metode yang dipakai ternyata dapat memberikan kontribusi hasil yang cukup signifikan, dibandingkan dengan yang menggunakan metode yang ditetapkan pada kurikulum sebelumnya.

  Latihan mengerjakan tugas, menjawab beberapa pertanyaan, yang diterapkan beberapa sekolah seperti dalam buku lembar kerja siswa yang memuat serangkaian rangkuman materi, dan beberapa bentuk pertanyaan, secara tidak langsung membiasakan siswa mengingat memorinya d?ri materi yang d’terima, pada saat proses belajar mengajar disekolah. Latihan menjawab dan menyelesaikan jawaban merupakan langkah awal dalam membiasakan menyelesaikan dan mengukur penguasaan seluruh materi yang di terima selama belajar.

  Jika sistem tersebut dilaksanakan, siswa akan terbiasa dengan menyelesaikan tugas dan secara tidak langsung dapat mengukur keberhasilan belajarnya maka apabila dalam menerapkan metode latihan tersebut belum berhasil secara maksimal, maka pendidik dapat memperbaiki metodenya.

  Maka dengan fenomena tersebut hendak melakukan penelitian dalam skripsi

  H. Martinis Yamin, Slrategi Pembelajaran Berbasis Kompelensi, Gaung Persada, cipayung, 2007, him. 97

  3 ini dengan judul "Pengaruh materi penunjang lembar kerja siswa terhadap prestasi belajar siswa mts negeri salatiga mata pelajaran fiqih kelas VIII" B. Rumusan Masalah.

  1. Bagaimana prestasi belajar siswa MTsN Salatiga sebelum menggunakan materi penunjang lembar kerja siswa ?

  2. Bagaimana prestasi belajar setelah memakai materi penunjang lembar kerja siswa ?

  3. Adakah pengaruh penggunaan materi penunjang lembar kerja siswa terhadap prestasi belajar ? C. Tujuan penelitian.

  Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penyusunan skripsi ini adalah sebaga» berikut.

  1. Untuk mengetahui prestasi belajar siswa MTsN Salatiga sebelum menggunakan materi penunjang lembar kerja siswa.

  2. Untuk mengetahui prestasi belajar setelah memakai materi penunjang lembar kerja siswa.

  3. Un'.uk mengetahui pengaruh materi penunjang lembar kerja siswa antara sebelum memakai materi penunjang dengan sesudah memakai materi penunjang.

D. Manfaat Penelitian.

  Dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua kalangan, baik pendidik atau lembaga sckolah terscbut pada umumnya.

  4 Adapun manfaat yang diharapkan itu antara lain sebagai bcrikut.

  1. Dengan pcnelitian ini diharapkan dapat mengetahui gambaran kontribusi materi penunjang lembar kerja siswa dalam proses pembelajaran.

  2. Sebagai landasan evaluasi para pendidik setelah proses pembelajaran dalam satuan semester.

  3. Dari hasil penelitian untuk mengetahui secara obyektif pengaruh penggunaan materi penunjang tersebut.

  E. Definisi Operasional.

  Untuk mcnghindari salah paham dan mempcrjclas ruang lingkup maksud skripsi ini perlu pcnulis jelaskan bcberapa istilah yang digunakan dalam judul skripsi ini.

  1. Pengaruh.

  Pengaruh adalah daya yang ada dari sesuatu (orang, bcnda) yang ikut membentuk kepercayaan watak atau perbuatan seseorang.3

  2. Materi penunjang.

  Bahan yang digunakan sebagai pendukung proses pembelajaran yang berupa apa saja yang telah tertata dan digunakan secara r.istematis disekolah

  3. Lembar kerja siswa Materi adalah benda zat atau sesuatu yang menjadi bahan (berfikir,

  3 W.J.S. Purwadarminto, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, 1576, him. 731.

  5 berunding, mengarang).4 yang dimaksud materi penunjang lembar kerja siswa, yaitu suatu rangkuman materi dari masing masing mata pelajaran serta berisi beberapa lembar latihan baik berupa tanya jawab maupun pilihan ganda yang berguna untuk latihan evaluasi pada pertcngahan pembelajaran dalam

  4. Prestasi belajar.

  Yang dimaksud prestasi belajar adalah sebagai bcrikut: a. Prestasi.

  Prestasi adalah hasil yang dicapai.5 .Vlaksudnya di sini adalah hasil yang telah dicapai dalam proses pembclajarannya yang menggunakan materi penunjang lembar kerja siswa setiap harinya dalam kurun waktu tertentu. Diharapkan dengan menggunakan materi penunjang tersebut dapat menghasilkan nilai yang cukup signifikan.

  b. Belajar.

  1) Menurut HC Withering belajar adalah suatu perubahan didalam kepribadian yang menyatukan dari sebagai suatu pola baru dari reaksi yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, kepandaian atau suatu pengertian.6

  Jadi dalam belajar melatih melibatkan beberapa unsur diatas agar dapat tercapai beberapa pengalaman dari proses tersebut.

  4 Ibid, him. 638 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa

  Indonesia , Balai Pustaka, Jakarta, 1988 him. 700

  6 Soetomo, Dasar-Dasar Interaksi Belajar Mengajar, Usaha Nasional, Surabaya, 1993, him. 119

  6

  2) Menurut Hillgard belajar adalah suatu proses perubahan kegiatan reaksi terhadap lingkungannya, perubahan tersebut tak dapat disebut belajar apabila disebabkan oleh pertumbulian atau keadaan sementara seseorang seperti kelelahan atau disebabkan obat- obatan.7

  Jadi yang dimaksud prestasi belajar adalah nilai atau angka yang diperoleh peserta didik sebagai hasil dari penguasan mata pela,aran yang diberikan oleh pendidik dalam satuan semester yang dituangkan dalam sebuah raport.

  F. Hipotesis Secara definitif hipotesis adalah suatu kesimpulan tapi kesimpulan tersebut belum final yang masih harus dibuktikan kebenarannya atau dugaan yang dianggap benar memungkinkan untuk menjadi jawaban benar. Jadi hipotesis adalah praduga yang belum terbukti kebenarannya.

  Hipotesis adaiah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui daftar data yang terkumpul.8 Sehingga perlu diadakannya pembuktian secara jelas kebenarannya yang dapat teramati dan terukur, secara empiris pada analisis data untuk mengetahui diterima atau tidaknya hipotesis yang diajukan. Dari permasalahan tersebut penulis mengemukakan hipotesis sebagai berikut, ada pengaruh penggunaan

7 I. L. Pasaribu, B Simanjutak, Proses Belajar Mengajar, Bandung,

  Tarsito, 1983, him. 59 s Suharsimi Arikunto, .Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Rineka Cipta, Jakarta, 1997, him. 67

  7 materi penunjang lembar kerja siswa terhadap prestasi belajar siswa MTsN Salatiga.

G. Sistematika Penulisan Skripsi.

  Bab I Pendahuluan. Dalam bab ini berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah,

  tujuan Penelitian, manfaat Penelitian, hipotesis, sistematika penulisan skripsi.

  Bab II Landasan Teori. Pada bab ini diuraikan pembahasan landasan teori penggunaan materi

  penunjang mengenai prestasi yang meliputi, pengcrtian cri penunjang lembar kerja siswa dan pengcrtian prestasi belajar.

  BAB III Metode Penelitian. Bab ini berisi tentang metode Penelitian yaitu teknik pengumpulan

  data dan sistem yang dipakai dalam penelitian BAB IV Analisis Data.

  Bab ini berisi tentang gambaran sekolah tempat penelitaian sert analis dari data data yang diperoleh pasca penelitian. BAB V Penutup. Berisi tentang kesimpulan, penutup serat saran-saran. Daftar Pustaka.

  BAB II LANDASAN TEORI A. Materi Penujang Lembar Kerja Siswa.

  1. Pengertian.

  Materi penunjang adalah segala bentuk sumber yang digunakan sebagai pendukung proses pembelajaran agai dapat mempermudah praktek pembelajaran. Dalam kegiatan belajar mengajar dibutuhkan berbagai sarana dari media cetak maupun elektromk serta alat-alat bantu/ pendukung dan sumber lainnya.

  Sumber-sumber itu bisa berupa sumber dari masyarakat dan lingkungan yang berupa manusia, museum, organisasi dan lain-lain, bahan cetakan, perpustakaan alat audio visual dan sebagainya.1 Dalam pembelajaran tersebut siswa diajarkan menggunakan teknik dari alat pendukung tersebut agar dapat menggunakan dengan baik. Proses kegiatan belajar merupakan hal yang sangat penting mengingat kegiatan tersebut menentukan hasilnya, jika kegiatan tersebut dapat direncanakan dan ditata ata-jpun dikonsep sedemikian rupa akan menentukan keberhasilan pembelajaran. Disamping faktor psikologis juga menjadi pendukung secara genetik dalam memahami apa yang dilakukan dalam belajar tersebut, juga merupakan bagian dari pendukung keberhasilan itu.

  Selanjutnya kurikulum yang terpadu atau bermutu dengan dilengkapi

  1 Nasution, Berbagai Penclekatan Dalam Proses Belajar Dan Mengajar, Bn mi Akasara, Jakarta, 20(b, Win 27

  9

  berbagai materi serta konsep pembelajaran yang setrategis mempermudah dalam belajar, sehingga antara materi yang disampaikan dengan metode yang dipakai akan menemukan titik kecocokan saling mendukung dan saling melengkapi satu sama iainnya.

  Kegiatan belajar seperti ini tampaknya sebagai sesuatu yang terdiri atas berbagai komponen yang meliputi pengajaran langsung oleh guru, penggunaan buku pelajaran biasa, latihan-latihan formal, maupun kegiatan penelitian, pencarian bahan dari berbagai sumber, latihan mcmecahkan soal dan penggunaan alat audio visual2. Bentuk-bentuk kegiatan pembelajaran seperti ini akan lebih efektif di banding dengan menggunakan metode ccramah. Sesuai amanat dalam kurikulum berbasis kompetensi bahwa siswa ditutut untuk dapat menguasai bidang-bidang tertentu, tidak hanya dapat mengetahui saja, yang dimaksud adalah siswa dituntut untuk menguasai skil tertentu tidak hanya pada teori saja sehingga di harapkan siswa akan menjadi lebih profesional.

  Materi penunjang lembar kerja siswa melatih siswa dalam menjawab pertanyaan, memecahkan masalah can menemukan cara yang baru merupakan upaya mengingat apa yang diterima pada saat pembelajaran. Seringnya melakukan pemecahan suatu pertanyaan dalam suatu pelajaran merangsang siswa mengeluarkan seluruh kemampuan otaknya agar dapat menjawab beberapa persoalan atau pertanyaan tersebut.

  Jika hal tersebut dapat berlangsung secara efektif maka penvampaian

  2 Ibid, him 28

  10

  materi pelajaran akan lebih cepat dan dapat dijadikan ukuran dalam mengevalusi kegiatan belajar mengajar. Pengukuran dari keberhasilan pembelajaran tersebut tidak hanya dapat di lakukan pada akhir semester, namun dengan menggunakan materi penunjang tersebut dapat dijadikan pertimbangan atau modal dalam memantau keberhasilan pembelajaran itu.

  Jika itu dapat dilakukan secara berkelanjutan maka setiap dilakukannya latihan rru njawab pertanyaan dalam lembar kerja sisvva tersebut dapat mengetahui hasilnya walaupun masih membutuhkan lagi bentuk-bentuk evaluasi dalam suatu akhir semester. Maka sebagai lembaga pendidikan yang ingin menentukan potensi kelebihannya, hams selr.lu meninjau kembali dan selalu memperbaiki metode belajar tersebut agar selalu mengalami peningkatan yang cukup baik, sehingga dapat menghasilkan nilai plus bagi siswa atau lembaga perididikar tersebut.

  Maka guru sangat berperan penting dalam usaha meningkatkan kualitas metode mengajarnya agar lebih baik. Mengajar pada umumnya usana guru untuk menciptakan kondisi-kondisi atau mengatur lingkungan sedemikian rupa, sehingga terjadi interaksi antara murid dengan lingkungan termasuk guru, alat pelajaran dan sebagainya yang disebut proses belajar sehingga tercapai tujuan pelajaran vanu telah ditentukan.1

  Sangat dibutuhkan sekali metode belajar yang bervariatif agar siswa tidak mudah jenuh atau bosan sehingga otak siswa akan mudah menerima materi pelajaran dengan baik. Metode bervariatif ini menjadikan 3

3 Nasulioa Tehnoloui Pemlulikan. Bumi Aksara. Jakarta. 1999. him J-'t

  11

  suasana belajar menyenangkan dan menjadikan suasana baru, karena suasana tersebut akan mewujudkan semangat yang berbeda dibanding dengan yang tidak, maka apabila hal tersebut dapat dilakukan maka tujuan pembelajaran yang diinginkan akan tercapai. Sistem lembaga pendidikan yang dipakai lembaga pendidikan alternatif sekarar.g ini mulai menggunakan metode yang bervariatif yaitu dengan memakai metode yang disukai murid, sehingga mereka belajar akan merasa nyaman tanpa ada tekanan.

  Dengan sistem tersebut peserta didik akan menggali seluruh potensi mereka dengan pengujian yang teliti sehingga mereka dapat meningkatkan kualitas cara berfikir dan perasaan mereka. Yang pcrlu diperhatikan dalam menggunakan metode yang bervariatif ini adalah perlu dukungan sarana dan prasarana yang memadai agar dalam proses pelaksanaannya tidak terjadi masalah atas perubahan metode tersebut.

  Disamping itu metode tersebut mengantarkan siswa pada pengalaman sistem belajar yang paling baik dan nyaman dalam belajarnya, kemudian yang menjadi capaiannya peluang keberhasilannya sangat besar, maka dalam melaksanakannya harus didukung dengan tenaga pendidik yang berkualitas unggul agar dapat memberdayakan peserta didik, dengan metode yang bervariasi tersebut.

  Tidak luput juga dengan materi pembelajaran yang menjadi bahan dalam belajar maka ini harus ditata secara sistematis. Selanjutnya materi

  12

  pembelajaran atau pokok-pokok materi tersebut perlu dirinci atau diuraikan kemudian diurutkan untuk memudahkan kegiatan pembelajaran.

  Dalam menentuk.in materi tersebut harus diperhatikan apakah materi tersebut mampu dilaksanakan atau tidak sebab bila sudah dibawa kedalam pelajaran membutuhkan setrategi dan media yang berbeda-beda

  Selain memperhatikan jenis uraian materi juga harus mempeihatikan prinsip-prinsip yang harus perlu digunakan dalam me.tentukan uraian materi, yaitu menyangkut keluasan cakupan dan keoalaman materinya. Gambaran keluasan cakupan. menyangkut kedalaman materinya, sedangkan kedalaman menyangkut konsep-konsep yang ada didalamnya dan yang harus dipelajari. Dalam LKS materi yang dirangkum sudah diperhitungkan tentang cakupan dan isinya sehingga dalam beberapa bab tidak keluar dari cakupannya, akhirnya siswa akan dapat mencari rujukan sebagai bahan mempelajarinya lagi.

  Jika itu diperhitungkan dan dipertimbangkan beberapa manfaat yang akan diterima sangat mudah para guru untuk dapat menggunakan secara kontinu, tinggal bagaimana mengemas agar tidak menjenuhkan dan selalu menjadi pilihan dari pada metode dan materi pembelajaran yang lain.

  Kemudian dari penggunaan metode dan materi tersebut tinggal merevisi apabila masih teruapat beberapa kckurangan, dan mempertahankan paling tidak bila *erdapat kelebihan, sehirgga tujuan

  13 peningkatan prestasi belajar sangat mungkin diharapkan dari penggunaan penunjang lembar kerja siswa tersebut.

  Untuk lebih meningkatkan dari penggunaan konsep-konsep diatas periu dipersiapkan kemampuan manajemen para guru dalam mengelola belajar. Maka komunikasi para guru periu di tingkatkan guna menciptakan suasana kerja yang kondusif dan menyenangkan. Demikian juga penataan sistem belajar periu ditingkatkan agar sekolah menjadi lingkungan pendidikan yang dapat menumbuhkan krcatifitas disiplin dan scmangat belajar pcscrta didik. Dari berbagai bentuk komponcn tersebut periu diingat bahwa kcpala sekolah mcmiliki tanggung jawab yang cukup bcsar dalam mengatur, mengelola dan memimpin proses belajar mengajar dalam sekolah itu.

  2. Fungsi materi penunjang.

  Adapun fungsi materi penurjang dalam lembar kerja siswa ini dapat dilihat dibawah ini.

  a. Meningkatkan kreatifitas siswa dalam bentuk metode belajar, agar dapat lebih mudah menyimpan dalam memorinya sehingga ketika evaluasi dalam satuan semester dapat lebih mudah.

  b. Meningkatkan penguasaan materi pelajaran kepada siswa karena dengan mudah dapat menggunakan metode belajarnya sesuai dengan situasi dikelas.

  c. Mempermudah belajar setiap harinya karena telah tersedia beberapa rangkuman yang sangat penting dari buku-buku pelajaran.

  14

  d. Membiasakan siswa dalam evaluasi baik yang bcrsifat pilihan ganda tanyajawab serti diskusi sekalipun e. Sebagai pengukur pada siswa yang kurang mampu dikelas dalam belajar, dengan melihat beberapa latihan-lat'han yang terdapat dalam

  LKS.

  f. Mempermudah belajar menyimpan rangkuman dari beberapa buku yang telah terdapat dalam LKS tersebut.

  Dari beberapa item yang terdapat dalam fungsi materi penunjang lembar kerja siswa diatas, dimungkinkan apabila digunakan secara baik dan maksimal akan menghasilkan prestasi yang baik mengingat dalam LKS tersebut dapat menggunakan metode belajarnya sesuai dengan situasi belajar siswa dikelas.

  3. Bentuk Materi Penunjang Dalam belajar dibutuhkan beberapa alat untuk menunjang, karena dengan alat tersebut diharapkan dapat memberikan nilai tambah berupa kualitas. Alat tersebut bisa media buku, atau cetakan-cetakan yang lain yang dapat digunakan dalam membantu mempermudah belajar. Salah satu diantaranya yaitu materi penunjang Lembar Kerja Siswa (LKS) merupakan suatu bentuk cetakan yang bisa digunakan dalam membantu siswa beiajar dikelas. Jika alat tersebut dapat digunakan secara maksimal mungkin, akan mendapatkan hasi! yang cukup bagus. Alat pengajaran

  15 adalah tindakan atau perbuatan atau situasi atau benda yang dengan sengaja diadakan untuk mencapai tujuan pendidikan4.

  Alat yang dimaksud disini/penulis adalah suatu benda mati yang non manusia yang bisa bcrupa papan tulis, kapur, ohp, buku, tcmpat belajar, situasi dan seterusnya yang sangat membantu proses pcngajaran secara kondusif dan efektif. Lembar Kerja Siswa (LKS) masuk dalam kategori buku atau tempat belajar sehingga dapat disebut sebagai alat pengajaran. Pembelajaran yang dilengkapi dengan berbagai alat diatas senantiasa akan tercapai tujuan yang diharapkan. Jika diukur dengan beberapa peralatan tersebut, namun pernyataan tersebut tidak selamanya berar karena masih ada beberapa unsur-unsur yang lain, yang ikut menentukan suksesnya pendidikan seperti, pendidik, tujuan, bidang ilmu, anak didik, serta unsur-unsur yang lainnya.

  Secara tidak langsung dengan berbagai alat tersebut peserta didik telah dituntut untuk bisa berfikir bagaimana cara menggunakan alat ter.ebut setelah diberikan berbagai pembekalan. Berfikir merupakan suatu proses pembentukan pemahaman pengetahuan sekaligus pencarian solusi segala sesuatu yang dihadapi manusia.5 Dalam menghadapi berbagai hal tersebut tentu siswa mencurahkan seluruh potensi dirinya agar dapat memecahkan apa yang dihadapi, sehingga dapat terlatih untuk memecahkan suatu masalah atau pertanyaan dalam suatu lembar kerja

  4 Ungguh, Muliawan, Jasa, Pendidikan Islam Integrate, Pustaka Pclajar, Yogyakarata, 2005, him 145

  him 121

5 Ibid,

  16 sisv/a. Selain belajar dapat ditunjang dengan materi diatas dapat ditunjang dengan alat yang lain seperti: a. Makalah.

  Makalah merupakan serangkaian materi yang telah terkumpul oleh pemateri atau pendidik yang telah dicetak menjadi satu kesatuan yang dapat digunakan sebagai tambahan dalam melengkapi materi pelajaran.

  b. Buku.

  Buku merupakan kumpulan materi yang telah tcrsusun sccara rapi ditulis oleh seorang penulh dan telah direkomendasi oleh penerbit sehingga layak digunakan sebagai materi pengajaran.

  c. Lembar kerja siswa.

  Yaitu kumpulan rangkuman materi dari berbagai bidang studi ataupun perbidang studi yang dilengkapi dengan beberapa pertanyaan ataupun latihan yang berguna sebagai pelengkap atau penunjang atau materi tambahan yang telah dikeluarkan oleh penerbit.

  Dari berbagai hal diatas bisa atau tidaknya dalam penggunaan alat tersebut diatas tergantung pada metodenya. Metode adalah ilmu yang mempelajari tentang cara-cara atau jalan yang ditempuh untuk mencapai tujnan dengan hasil yang efektif dan efisien6 Sebagaimana dalam pelaksanaan kegiatan belajar, semua komponen yang terlibat tersebut saling berkaitan dan tidak bisa terpisah.

0 Aricf, Annai, Penganlar llhiu Dan Melodologi Pendidikan Islam, Cipuiat Pres. Jakarta.

  2000, him 66

  17 Disamping sebagai penunjang, lembar kerja siswa bisa dijadikan alat untuk menjabarkan beberapa .pelajaran yang telah diberikan sehingga secaia tidak langsung akan melatih siswa untuk dievaluasi. Hal tersebut dapat dilakukan maka bisa dijadikan ukuran seberapa jauh penguasaan materi-materi pelajaran oleh siswa. Maksud dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), belajar harus didukung dengan berbagai sarana yang memadai. Sarana dan pendidikan adalah peralatan dan perlengkapan yang secara langsung dipergunakan dan menunjang proses pendidikan, khususnya proses belajar mengajai, seperti gedung, ruang kelas. meja, kursi, serta alat-alat dan media pendidikan.

  Yang dimaksud dalam sarana dan prasarana dalam pendidikan adalah semua fasilitas yang secara tidak langsung menunjang pembelajaran dalam suatu sekolah. Model pembelajaran seperti ini dapat terlaksana apabila guru ataupun sekolah dapat melaksanakannya sendiri, karena dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) telah diamanatkan melalui mendiknas bahwa guru diberi otonomi dalam menjabarkan kurikulum, dan murid sebagai subyek dalam proses belajar mengajar. Beranjak dari situlah dalam materi penunjang lembar kerja siswa guru dapat menggunakannya secara maksimal karena merupakan bagian dari implementasi kurikulum tingkat satuan pendidikan yang digunakan pemerintah pada tahun terakhir ini. Pada kurikulum tersebut gu.u dan murid bebas menentukan model belajarnya sesuai dengan bakat

7 Oo.cid. him 40

  18

  dan minatnya masing-masing, serta guru dapat memusatkan pcrhatiannya pada pengembangan kompctensi peserta didik dengan menycdiakan ancka ragam kegiatan belajar mengajar dan sumber belajar.

  Alat-alat atau media dalam pendidikan pada hakekatnya sebagai per.unjang, namun belajar tidak bisa berlangsung tanpa alat terscbut, mengingat alat merupakan bagian dari unsur-unsur pembelajaran. Dalam penggunaan alat seperti computer, makalah, LKS, harus diberikan pada pendidik yang benar-benar profesional sesuai dengan kemampuan, agar dalam pelaksanaannya tidak terjadi kegagalan.

  Dalam lembar kerja terdapat beberapa peitanyaan yang sifatnya meiatih siswa memberi jawaban, maka cara atau metode belajar yang tepat digunakan adalah latihan evaluasi. Proses belajar tidak memberikan kepada murid suatu matcri-materi yang terus tetapi Icbih menuntut kemandirian siswa. Matcri-materi yang dipelajari berfungsi sebagai alat untuk memecahkan persoalan yang dihadapi oleh siswa. Bahan atau materi tidak merupakan tujuan bagi siswa tetapi metode cara belajar yang paling penting untuk diperhatikan.

  Maka dalam sistem belajar terseout dibutuhkan perlengkapan secara baik yaitu dari buku LKS yang bisa dipakai secara individu agar setiap belajar dapat berjalan tanpa ada rintangan. Bentuk lembar kerja siswa itu dapat digunakan dalam metode belajar dengan sistem problem

  , karcna materi yang ada di dalamnya adalah beberapa rangkuman

  solving

  19

  dan berbagai jenis pertanyaan baik pilihan ganda ataupun tanya jawab langsung.

  Jika belajar sudah disedikan alat-alat tersebut maka tinggal bagaimana menggunakannya kemudian melengkapi materi-materi yang belum lengkap, seperti buku-buku, komputer atau tugas-tugas, dan makalah-makalah. Lembar kerja siswa ini sangat bermacam-macam bcntuk jcnisn>a sesuai dcngan mata pelajaran yang ada, jadi siswa dan gurunya tinggal mana yang mau diprioritaskan untuk dipilih sesuai dcngan kebutuhan yang paling penting.

  Yang menjadi nilai positip bagi LKS tersebut mempermudah siswa dan guru dalam proses belajar mengajar sehingga harapan lebih baik dari hasil belajar sangat besar. Jika masing-masing mata pelajaran sudah terdaoat beberapa materi penunjang lembar kerja siswa, maka semata-mata pelajaran akan mudah untuk dicerna dan diterima siswa sehingga mereka akan dapat menyimpan dalam memorinya guna menghadapi evaluasi diakhir semester. Jadi bentuk dalam lembar kerja siswa adalah hanya materi rangkuman dan berbagai jenis pertanyaan baik pilihan ganda ataupun tanya jawab langsung.

  4. Penggunaan Materi Penunjang Lembar Kerja Siswa.

  Lembar Kerja Siwa (LKS) sangat familier digunakan oleh lembaga-lembaga sekolah mulai dari sekolah tingkat dasar sampai pada tingkat atas. Hal ini disebabkan pengaruhnya yang secara langsung dapat dirasakan, sehingga setiap lembaga sekolah dapat menjadikan LKS

  20 sebagai bagian dari alat atau media pendidikan. Alat ataupun media merupakan bisa berupa apa saja namun manfaatnya yang berbeda-bcda sehingga mempcngaruhi hasil bclajarnya juga. Penggunaan LKS apabila dapat dimaksimalkan, tak jarang siswa yang memperoleh prestasi. Prestasi tersebut tidak hanya dilihat dari hasil akhirnya saja namun harus dilihat dari proses setiap harinya, jika masih terdapat beberapa kekurangan maka akan mudah untuk memperbaiki maka proses yang dilalui ataupun bentuk belajar menjadi peran penting dalam pembelajaran.

  Dalam lembar kerja siswa terdapat beberapa pertanyaan yang terdapat dalam tex tersebut dan itu dijadikan latihan siswa menjawab pertanyaan dalam evaluasi. Adapun langkah-langkah yang harus dipersiapkan adalah: a. Merumuskan sejelas mungkin.

  b. Merumuskan cara-cara yang dipakai agar dapat berjalan maksimal.

  c. Merencanakan kemungkinan jawaban untuk menjaga agar tidak terjadi penyimpangan jawaban dari siswa.

  Adapun fungsi penggunaan materi penunjang lembar kerja siswa antara lain : a. Meninjau kembali pelajaran yang lalu agar perhatian siswa terpusat kembali.

  b. Menarik perhatian siswa untuk mengikuti pelajaran atau untuk mendapatkan kerja sama siswa8.

8 Subari. Suoervisi Pendidikan. Bunii Aksara Jakarta. 1994. him 81

  21 Adapun kebaikan dan kelemahannya.

  a. Kebaikan.

  1) Dengan tanya jawab perhatian siswa lebih terpusat bila dibandingkan dengan metode ceramah misalnya.

  2) Memberikan kesempatan kepada siswa untak menanyakan kembali hal-hal yang belum jelas sehingga guru dapat menjelaskan kembali. 3) Guru dapat mengetahui perbedaan pendapat antara s.swa yang satu dengan yang lainnya sehingga akan ditemukan pemecahannya. 4) Guru dapat memantau perkembangan siswa tentang penguasan materi yang ia terima dalam proses pembelajaran dalam satu semester.

  b. Kelemahannya.

  1) Dengan tanya jawab kemungkinannya dapat menimbulkan penyimpangan-penyimpangan pcrsoalan atau masalah jika salah kendalinya. 2) Bagi siswa yang lemah, sulit untuk mengembangkan daya pikirnya.

  3) Bagi siswa yang pandai akan mendominasi jawaban pertanyaan- pertanyaan itu.9

9 Ibid, him 82

  22

  bentuk Metode tanya jawab dalam LKS tersebut merupakan bagia.n dari evaluasi.

  Adapun fungsi evaluasi sebagai berikut.

  a. Untuk mengetahui sejauh mana efektifitas cara belajar dan mengajar yang telah dilakukan benar-benar tepat atau tidak. baik yang berkenaan dengan sikap pendidik atau guru maupun anak didiknya.

  b. Untuk mengetahui hasil prestasi belajar siswa guna menetapkan keputusan apakah bahan pelajaran perlu diulang atau dilanjutkan.

  c. Untuk mengetahui atau mengumpulkan informasi tentang tarap perkembangan dan kemajuan yang diperoleh murid dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam kurikulum pendidikan islam.

  d. Sebagai bahan laporan bagi orang tua murid tentang har.il belajar siswa, laporan ini dapat berbentuk buku raport, piagam, sertifikat, ijazah,dll.

  e. Untuk membandingkan hasil pembelajaran yang diperoleh sebelumnya dengan yang dilakukan sesudahnya itu guna meningkatkan pendidikan10.

  Sistem tersebut harus dilakukan minimal dalam satu smester satu kali agar dapat selalu terukur dari penguasaan materi yang ia terima jika metode tersebut dapat dilakukan secara berkelanjutan.

10 Op.cid, him 58

  23 Penggunaan LKS tak semua telah digunakannya dengan sempuma,

  mengingat ada beberapa alasan yang dipakainya sehingga tanpa LKS pun sudah memiliki prestasi yang baik.

  Penggunaan LKS sebagai penunjang ini dimulai sejak kegiatan proses belajar mengajar dimulai. Namun seringnya dipakai pada minggu ket:ga awal bulan masuk sekolah. Sehingga siswa sudah terbekali dengan materi-materi pemberian guru pada semester perdana tersebut. Jika tanpa pemberian materi dulu maka pembelajaran tersebut tidak berjalan secara sistematis atau berurutan. Maka peran LKS sebagai penunjang berada di ditengah untuk mendukung materi dan metode belajar yang dilakukan setiap harinya.

  Metode mengajar siswa secara sistematis ini efektif atau tidaknya tergantung pada pengajarannya, guru-guru yang berpengalaman menganggap hal ini sangat penting bagi guru, karena menyangkut kelancaran tugasnya. Karena itu harus dipelajari secara teliti metode- metode mengajar yang sesuai dengan pengalaman praktis ditiap lingkungan sekolah. Metode mengajar yang baik menentukan suksesnya sebagai guru dalam mengajar disekolah.

  Cara belajar yang baik ialah menggunakan kegiatan-kegiatan murid-murid sendiri secara efektif dalam kelas merencanakan dan melaksanakan kegiatan sedemikian rupa secara kontinu dan juga melalui

  24 kerja kelompok." Berawal dari itu guru bertanggungjawab atas keberhasilan belajar, maka harus memiliki metode sedemikian rupa. Hal- hal yang perlu dipcrhatikan dalam penggunaan LKS ini adalah: a. Sediakan buku LKS untuk siswa secara perorangan sehingga siswa selalu dapat mernegangnya sendiri, agar perhatian siswa tidak mencair.

  b. Laksanakan pada waktu yang tepat pasca pemberian materi atau pertengahan pemberian materi pelajaran.

  c. Usahakan tiap mata pelajaran memakai LKS.

  d. Buatlah perencanaan secara tepat sebelum memulai.

  e. Perlu evaluasi dari penggunaan materi tersebut.

  Kegiatan belajar itu apabila dilakukan secara berkelanjutan maka akan meningkatkan daya pemahaman siswa sampai pada tarap yang paling tinggi. Manfaat dari sistem yang dipakai dalam LKS tersebut membiasakan siswa agar lebih teliti, cermat, dan bisa memecahkan suatu persoalan dalam pelajaran. Memang benar iika dikatakan bahwa metode mengulang-ulangi berbuat sesuatu akan menimbulkan keseimbangan dan memudahkan pemantapan ingatan dan menumbuhkan sistem berfikir yang teratur dalam jiwa anak.1

  1 Jika dalam sistem berfikir anak sudah tertata maka mereka akan mengorganisir seluruh materi yang ia terima dan ia pahami sehingga murid akan mudah dan mampu mendemontrasikan dalam bentuk apapun. Wujud

  12

  11 Pophain, We James dan Bekcr, Evil, Tehnik Mengajar Secara Si sternal is, Rincka Cipta, Jakarta, 1992, himn 141

12 Aljumbulati, Ali, Perbatuiingan Pendidikan Islam, Rincka Cipta, Jakarta, 1994, him 200.

  25 dalam pendemontrasian itu bisa berupa dalam pernyatan diskusi kelompok atau lebih spesifik pada tugas-tugas secara individu. Maka dalam penugasan secara individu tersebut dapat mudah dikerjakan tanpa harus ada kesulitan karena sudah terlatih dengan baik dan sistematis.

B. Prestasi Belajar.

  1. Pengertian prestasi belajar.

  Kalau prestasi dalam lingkungan pendidikan sangat lazim dan sering menjadi bahan diskusi oleh praktisi pendidikan baik pada tingkatan murid atau guru sekalipun. Pendidikan yang berprestasi adalah pendidikan yang mampu menempuh sesuai apa yang di cita-citakan, jika itu dapat tercapai, merupakan sebuah prestasi yang sangat luar biasa. Harapan dari praktisi pendidikan adalah sebuah siswa yang mampu melahirkan sebuah hasil yang berkualitas, artinya bahwa dari aktivitas yang dilakukan setiap kegiatan belajar mengajar mampu berkompetisi dengan lembaga-lembaga pendidikan pada umumnya, dan dapat mengungguli pada lembaga yang lain, itulah yang disebut prestasi.

  Maka hendaknya pendidikan harus selalu memperhatikan berbagai hal seperti guru, murid, kurikulum, cita-cita dan lain sebagainya. Dari hal- hal tersebut apabila dapat berfungsi semaksimal mungkin sesuai porsinya maka akan memperoleh hasil belajar yang unggul. Untuk mengurai tentang prestasi lebih mendalam, terlebih dahulu penulis jelaskan tentang prestasi belajar.

  26 a. Pengertian prestasi.

  Prestasi adalah basil yang dicapai.13 maksudnya disini adalah suatu hasil yang baik yang telah ditempuh dalam suatu bentuk pembelajaran dalam lcmbaga pcndidikan, karcna hasil yang di pcrolch lebih baik dari yang sebelumnyr.

  b. Belajar.

  1) Menurut Ocmar Hamalik.

  Belajar adalah proses perubahan tingkah laku pada diri seseorang berkat pengalaman dan pelatihan.14 Pengalaman dan pclatihan mclalui interaksi antara individu dengan hngkungan baik sccara alami ataupun sccara sosial dalam masyarakat.

  2) Menurut Margaret E. Grcdler.

  Belajar adalah proses orang memperoleh berbagai kecakapan keterampilan dan sikap.15 Artinya setelah orang belajar akan mendapatkan sebuah pengetahuan tertentu sebagai sebuah hasil usahanya.

  3) Menurut He Witherington.

  Belajar adalah suatu perbuatan didalam kepribadian yang menyatukan dari suatu pola baru dari reaksi yang berupa kecakapan, sikap kebiasaan, kepandaain atau suatu pengertian.16

13 Poerwadarminta, WJS. op.cit. him 768 11 Hamalik. Ocmar. Startegi lielajar liertlasarkan ('USA . Sinar Baru. Bandung, i w i .

  him 4 15 Bell grcdlcr, Margaret, lielajar Dan Memebetajarkan, Raja Grafindo Persada, Jakarta. him 1

  Socloino, Dasar Interaksi lielajar Mengajar, Usaha Nasaional. Surabaya.. 1993, him 1

  27 Artinya dari reaksi yang ditimbulkan dari hasil belajar tersebut menjadi sebuah keterampilan atau kecakapan baru bagi para pelaku yang belajar.

  Dari beberapa pernyataan istilah tersebut diatas dapat ditarik kesimpulan.

  a. Belajar merupakan proses perubahan perilaku scseorang yang dipengaruhi oleh pengalaman dalam suatu lingkungan tertentu sehingga menghasilkan keterampilan yang baru.

  b. Belajar adalah hasil interaksi seseorang atau bukan yang dipengaruhi lingkungannya yang ditandai dengan perubahan perilaku sikap dan pengalaman