Analisis kinerja jaringan Metropolitan Area Network (MAN) dengan teknologi metro ethernet : studi kasus PT. Telekomunikasi Indonesia, TBK Denpasar - USD Repository

ANALISIS KINERJA JARINGAN METROPOLITAN AREA

  NETWORK (MAN) DENGAN TEKNOLOGI METRO ETHERNET “STUDI KASUS PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA, TBK DENPASAR” SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Komputer Program Studi Teknik Informatika Oleh:

  I Putu Gede Surya Wibawa 075314055 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKERTA 2012 i

  THE ANALYSIS OF NETWORK IN METROPOLITAN AREA NETWORK (MAN) WITH METRO ETHERNET TECHNOLOGY “CASE STUDY PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA, TBK DENPASAR” A THESIS Presented as Partial Fulfillment of The Requirements to Obtain The Sarjana Komputer Degree in Informatics Engineering Study Program By:

  I Putu Gede Surya Wibawa 075314055

INFORMATICS ENGINEERING STUDY PROGRAM

  ii iii

iv

PERNYATAAN KEASLIAN HASIL KARYA

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat dan menggunakan hasil karya atau sebagian dari hasil karya orang lain, kecuali yang tercantum dan disebutkan dalam kutipan serta daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta, 8 Mei 2012 Penulis

  I Putu Gede Surya Wibawa

  v

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

  Yang bertandatangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : I Putu Gede Surya Wibawa NIM : 075314055 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

  “Analisis Kinerja Jaringan Metropolitan Area Network (MAN) dengan Teknologi Metro Ethernet Studi Kasus PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk Denpasar”

  bersama penrangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

  Yogyakarta, 8 Mei 2012 Penulis

  I Putu Gede Surya Wibawa

  vi

  ABSTRAK Metro Ethernet adalah jaringan komputer yang mencakup area yang luas

  dan yang didasarkan pada standar Ethernet. Hal ini biasanya digunakan sebagai jaringan akses yang luas untuk menghubungkan pelanggan dan bisnis untuk jaringan layanan yang lebih besar atau Internet . Bisnis juga menggunakan Metro

  Ethernet yang digunakan untuk menghubungkan kantor cabang untuk Intranet

  mereka dengan jarak puluhan bahkan ratusan kilometer sehingga membutuhkan

  bandwidth besar yang sanggup memenuhi kebutuhan Triple Play. Untuk mengetahui perfomansi jaringan Metro Ethernet perlu dilakukan pengukuran.

  Parameter-parameter yang digunakan dalam melakukan pengukuran adalah delay, throughput , dan packet loss.

  Dalam tugas akhir ini, pengukuran dilakukan pada jaringan Metro Ethernet yang dimiliki oleh PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk Denpasar. Pengukuran dilakukan dengan mengunduh file sebesar 700 MB dari server yang berada pada workstation 2 oleh client yang berada di workstation 1 yang dilakukan pada saat kondisi trafik normal dan pada kondisi trafik dalam keadaan padat atau sibuk (berdasarkan survei).

  Pada umumnya performa jaringan pada PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk Denpasar masih terlihat perbedaan antara delay, throughput, dan packet loss pada waktu normal dan waktu sibuk. Hal itu terjadi karena trafik pada waktu sibuk lebih padat dibandingkan waktu normal. Pada waktu normal pentrasmisian data berlangsung cepat dengan throughput yang diperoleh besar. Pentrasmisian data pada waktu sibuk membutuhkan waktu lebih lama dengan besar throughput kecil. Besar packet loss tidak terlalu memberi pengaruh besar terhadap performa jaringan.

  Kata kunci : metro ethernet, FTP, parameter performa jaringan, trafik.

  vii

  ABSTRACT

  Metro Ethernet is a network of computers that covers a wide area and are based on standard of Ethernet. It is typically used for network access on a wide scale to connect users and corporations in a wider scale or ‘internet’ . Corporation uses Metro Ethernet to connect their branch offices to their Intranet that can reach a distance of tens or even hundreds of kilometers and thus require a large bandwidth that can meet the needs of Triple Play. To find out performance of Metro Ethernet network requires a certain measurements . The parameters used in making measurements are delay, throughput, and packet loss.

  In this thesis, measurements were made on the Metro Ethernet network owned by PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk Denpasar. Measurements were performed with a 700 MB file downloaded from the server residing on the workstation 2 from a client from workstation 1 during normal traffic conditions and in the solid state or busy condition (based on a survey).

  In general PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk Denpasar Network performance there some differences the gap between delay, throughput, and packet loss during normal traffic condition and busy condition is still visible. It happened because of traffic at busy condition are denser than in the normal condition. Data Transmission in normal condition is more rapid with a larger throughput. While data transmission in busy traffic is slower and with a smaller throughput. The Amount of Packet loss does not give a significant change in network performance.

  Key words: metro ethernet, FTP, network performance parameters, traffic.

  viii

KATA PENGANTAR

  Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat dan anugerah yang telah diberikan, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir “Analisis Kinerja Jaringan Metropolitan Area Network (MAN) dengan

  Teknologi Metro Ethernet Studi Kasus PT. Telekominikasi Indonesia, Tbk Denpasar” ini dengan baik. Dalam menyelesaikan tugas akhir ini, penulis tidak

  lepas dari bantuan sejumlah pihak, oleh sebab itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

  1. Ida Sang Hyang Widhi Wasa, yang telah menjawab semua doa-doa penulis dan mencurahkan berkat sehingga penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah ini.

  2. Ibu Paulina Heruningsih Prima Rosa, S.Si., M.Sc. selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi.

  3. Ibu Ridowati Gunawan, S.Kom., M.T. selaku Ketua Program Studi Teknik Informatika.

  4. Bapak Damar Widjaja, S.T., M.T selaku dosen pembimbing tugas akhir dari penulis.

  5. Bapak Albertus Agung Hadhiatma, S.T., M.T. dan Henricus Agung Hernawan, S.T, M.Kom. selaku penguji tugas akhir ini.

  6. Orangtua, adik, dan keluarga besar dari penulis yang telah memberi dukungan doa, materi, serta semangat. Tanpa semua itu penulis tidak akan memperoleh kesempatan untuk menimba ilmu hingga jenjang perguruan tinggi dan akhirnya dapat menyelesaikan karya ilmiah ini.

  7. Nitias Satvica Surya Ningrat yang sangat penulis kasihi yang selalu selalu memberi dukungan dan semangat.

  8. Teman-teman dari penulis di Teknik Informatika angkatan 2007 khususnya para Begundal yang tidak dapat disebutkan satu per satu, namun mereka semua sangat berkesan bagi penulis.

  ix

  9. Teman-teman kos dari penulis yang selalu bersama selama kuliah. Banyak yang telah dilewati bersama.

  10. Segenap keluarga, dosen, karyawan, semua teman-teman, dan semua pihak yang membantu yang membantu penulis dalam mengerjakan tugas akhir ini dan membantu penulis dalam menempuh studi dengan lancar. Akhir kata, penulis berharap karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi kemajuan dan perkembangan ilmu pengetahuan. Penulis juga meminta maaf kepada semua pihak bila ada kesalahan atau hal-hal yang kurang berkenan. Semoga Tuhan memberkati, amin.

  Yogyakarta, 8 Mei 2012 Penulis

  I Putu Gede Surya Wibawa

  x xi MOTTO “ S antai, S erius, dan S ukses ”

  DAFTAR GAMBAR

  Gambar 2.1: Macam-Macam Network ................................................................................... 8 Gambar 2.2: Arsitektur Ring ................................................................................................ 10 Gambar 2.3: FDDI (Fiber Distributed Data Interface).................. ....................................... 11 Gambar 2.4: Metro Ethernet System..................................................................................... 12 Gambar 2.5: Repeater .......................................................................................................... 16 Gambar 2.6: Bridge.. ........................................................................................................... 18 Gambar 2.7: Penerapan Router Dalam Jaringan LAN ........................................................... 20 Gambar 2.8: Penerapan Switch............................................................................................. 22 Gambar 2.9: Model Hubungan FTP ..................................................................................... 29 Gambar 2.10: Screenshoot software Axence Net Tool .......................................................... 31 Gambar 2.11: Grafik Pengukuran Menggunakan DU Meter ................................................. 32 Gambar 3.1: Model Jaringan yang Dianalisis ....................................................................... 33 Gambar 3.2: Capture Screen Filezilla dari XAMPP ............................................................. 34 Gambar 3.3: Capture Screen Pengaturan Admin di Filezilla ................................................. 35 Gambar 4.1: Grafik Pengukuran Besarnya Delay ................................................................. 37 Gambar 4.2: Grafik Pengukuran Besarnya Throughput ........................................................ 38 Gambar 4.3: Grafik Pengukuran Besarnya Packet Loss ........................................................ 39

  xii

  DAFTAR TABEL

  Tabel 2.1: Kebutuhan Aplikasi Terhadap Parameter Performa Jaringan ............................... 27 Tabel 4.1: Rata-Rata Delay Hasil Pengukuran ..................................................................... 37

  xiii

  DAFTAR ISI

  LEMBAR JUDUL .................................................................................................................. i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................. .................................................. iii HALAMAN PENGESAHAN .................. ............................................................................ iv PERNYATAAN KEASLIAN HASIL KARYA .................. .................................................. v PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH .................. ................... vi ABSTRAK .................. ........................................................................................................ vii ABSTRACT .................. ..................................................................................................... viii KATA PENGANTAR .................. ........................................................................................ ix MOTTO .................. ............................................................................................................. xi DAFTAR GAMBAR ........................................................................................................... xii DAFTAR TABEL ............................................................................................................... xii DAFTAR ISI .................. .................................................................................................... xiii

  1 Pendahuluan ................................................................................................................... 1

  1.1 Judul.. ...................................................................................................................... 1

  1.2 Latar Belakang ......................................................................................................... 1

  1.3 Rumusan Masalah .................................................................................................... 2

  1.4 Tujuan Penulisan ...................................................................................................... 3

  1.5 Manfaat Penelitian ................................................................................................... 3

  1.6 Batasan Masalah ...................................................................................................... 3

  1.7 Metodelogi Penelitian .............................................................................................. 4

  1.8 Sistematika Penulisan ............................................................................................... 5

  2 Landasan Teori ............................................................................................................... 6

  2.1 Jaringan Komputer ................................................................................................. 6

  2.2 Macam-Macam Network ........................................................................................ 6

  2.2.1 Arsitektur LAN ................................................................................................ 8

  2.3 Metro Ethernet ..................................................................................................... 11

  2.3.1 Metro Ethernet Network ................................................................................ 12

  2.3.2 Arsitektur Jaringan Metro Ethernet ................................................................ 13

  xiv

  2.3.3 Layanan yang Ditawarkan Metro Ethernet (Metro Ethernet Service) ............. 14

  2.3.4 Cara Kerja Ethernet ....................................................................................... 14

  2.4 Device Interkoneksi Jaringan Metro Ethernet ....................................................... 15

  2.4.1 Repeater ........................................................................................................ 15

  2.4.2 Bridge ........................................................................................................... 16

  2.4.3 Router ........................................................................................................... 19

  2.4.4 Switch ............................................................................................................ 20

  2.4.5 Converter ...................................................................................................... 22

  2.5 Keistimewaan dan Keuntungan Teknologi Metro Ethernet ................................... 22

  2.6 Alasan Pemakaian Teknologi Metro Ethernet ....................................................... 24

  2.7 Parameter Performa Jaringan ................................................................................ 24

  2.8 File Transfer Protocol (FTP) ............................................................................... 28

  2.9 Alat Pengukuran ................................................................................................... 29

  2.9.1 Software Axence Net Tool .............................................................................. 29

  2.9.2 DU Meter ...................................................................................................... 31

  3 Rancangan Penelitian .................................................................................................. 33

  3.1 Model Jaringan ..................................................................................................... 33

  3.2 Konfigurasi Transfer File ...................................................................................... 34

  3.3 Pengolahan dan Analisis Data ............................................................................... 35

  3.3.1 Delay ............................................................................................................. 35

  3.3.2 Throughput .................................................................................................... 35

  3.3.3 Packet Loss ................................................................................................... 36

  3.4 Rencana Kerja ....................................................................................................... 36

  4 Data dan Analisis Kinerja Jaringan ............................................................................. 37

  4.1 Data Penelitian ...................................................................................................... 37

  4.1.1 Delay ............................................................................................................. 37

  4.1.2 Throughput .................................................................................................... 38

  4.1.3 Packet Loss ................................................................................................... 39

  5 Kesimpulan dan Saran ................................................................................................ 41

  5.1 Kesimpulan ........................................................................................................... 41

  5.2 Saran ..................................................................................................................... 42

  xv

  xvi

  Daftar Pustaka .................................................................................................................... 43

BAB I PENDAHULUAN

  1.1 Judul

  Analisis Kinerja Jaringan Metropolitan Area Network (MAN) dengan Teknologi Metro Ethernet “Studi Kasus PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk Denpasar”.

  1.2 Latar Belakang

  Teknologi Metro Ethernet merupakan teknologi yang belum lama diterapkan pada perusahaan - perusahaan dalam negeri karena membutuhkan

  bandwidth besar untuk aplikasi audio, video streaming, online gaming, dan juga distance learning [1]. Kebutuhan yang lain adalah keinginan agar seluruh

  infrastruktur (jaringan atau kabel) menjadi satu. Dahulu ada banyak jaringan telepon, tv kabel dan jaringan data yang memiliki kabel sendiri-sendiri sehingga membutuhkan pemeliharaan yang ekstra. Dengan adanya teknologi Metro

  Ethernet , semua jenis jaringan akan dijadikan satu jaringan atau satu kabel yaitu Ethernet seperti telepon berbasis VoIP dan TV via (IP/Internet) yang mempunyai

  kecepatan yang besar 10/100Mbps bahkan 1/10 Gigabps.

  Metro Ethernet sudah diterapkan di banyak negara untuk telepon dan internet kecepatan tinggi (bukan dial up). Metro Ethernet adalah jaringan

  komputer yang mencakup area yang luas dan yang didasarkan pada standar

  Ethernet . Hal ini biasanya digunakan sebagai jaringan akses yang luas untuk

  menghubungkan pelanggan dan bisnis untuk jaringan layanan yang lebih besar atau Internet . Bisnis juga menggunakan Metro Ethernet yang digunakan untuk menghubungkan kantor cabang untuk Intranet mereka dengan jarak puluhan bahkan ratusan kilometer. Sebenarnya Metro Ethernet adalah jenis Broadband

  Wired dengan kecepatan bandwidth yang sudah besar. Di Indonesia PT.

  Telekomunikasi Indonesia, Tbk Denpasar merupakan pengguna teknologi Metro

  1

  Ethernet yang digunakan untuk memenuhi kebutuhannya terhadap komunikasi

  yang cepat dalam memudahkan pekerjaan untuk memberikan pelayanan yang baik terhadap para pelanggan dan juga untuk komunikasi antar kantor cabang. Untuk saat ini jaringan Metro Ethernet hanya dipakai begitu saja tanpa pernah diketahui baik atau buruk kinerjanya.

  Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dan mempelajari perfomansi dan perilaku dari jaringan Metro Ethernet. Untuk mengetahui jaringan terhadap suatu traffic tertentu dibutuhkan parameter Quality

  of Service (QoS). Parameter tersebut antara lain packet loss, packet drop, frame loss , delay, dan jitter. Pada pengukuran ini parameter yang diukur adalah delay, packet loss, dan throughput. Jika delay dan packet loss pada jaringan Metro Ethernet semakin kecil, maka kinerja jaringannya semakin baik. Berbanding

  terbalik dengan throughput, karena semakin besar throughput dari jaringan Metro

  Ethernet , maka jaringan semakin baik. Sehingga pelanggan bisa mendapatkan

  layanan data network solution yang lebih baik, yang berbasis IP/Ethernet dan juga dengan kemampuan pengiriman data yang tidak terbatas, memberikan fleksibilitas dan efektifitas bagi pelanggan. Selama ini kinerja Metro Ethernet di PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk Denpasar belum pernah diukur. Untuk memberikan gambaran kinerja, maka penulis akan melakukan pengukuran terhadap jaringan Metro Ethernet tersebut.

1.1 Rumusan Masalah

  Dari latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan adalah sebagai berikut: Bagaimana performansi jaringan Metro Ethernet (baik atau buruk) dengan mengukur delay, packet loss, dan throughput pada PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk Denpasar?

  1.2 Tujuan Penulisan

  Tujuan penulisan Tugas Akhir ini adalah memberikan pengetahuan tentang kinerja jaringan Metro Ethernet serta mendapatkan hasil kinerja jaringan melalui pengukuran delay, packet loss, dan throughput.

  1.3 Manfaat Penelitian Dari penulisan Tugas Akhir ini diperoleh sebuah manfaat agar PT.

  Telekomunikasi Indonesia, Tbk Denpasar dapat memanfaatkan hasil dan informasi tentang kinerja jaringan untuk mengoptimalkannya menjadi lebih baik dalam pelayanan terhadap para pelanggan.

  1.4 Batasan Masalah

  Untuk menghindari pembahasan yang terlalu luas maka penulis akan membatasi dalam penulisan ini dengan hal - hal sebagai berikut:

  1. Jaringan yang dibahas hanya jaringan Metro Ethernet.

  2. Kinerja yang dianalisis hanya mencakup delay, packet loss, dan throughput .

  3. Model yang ditinjau dalam pengukuran kinerja Metro Ethernet ini adalah dua workstation yang terletak pada dua LAN Ethernet yang berbeda.

  4. Tidak membahas algoritma routing pada jaringan Metro Ethernet.

  5. Router yang digunakan adalah router yang ada pada PT.

  Telelekomunikasi Indonesia, Tbk Denpasar yaitu Router Cisco.

  6. Pengukuran dilakukan selama lima hari (senin, selasa, rabu, kamis, dan jumat). Dilakukan saat traffic masih dalam keadaan normal atau belum sibuk yang berkisar sekitar jam 08.00 sampai 11.00 dan pada saat

  traffic dalam waktu sibuk yang berkisar pada jam 11.00 sampai 14.00 (berdasarkan survei dari karyawan).

1.5 Metodologi Penelitian

  Metodologi penelitian yang digunakan oleh penulis pada penulisan Tugas Akhir ini adalah:

  1. Studi literatur Mempelajari tentang jaringan Metro Ethernet, arsitektur LAN, FTP, dan parameter performa jaringan dengan mengumpulkan jurnal-jurnal, buku-buku, dan referensi lainnya yang dapat mendukung topik ini.

  2. Metode pengumpulan data Data yang diambil dalam penelitian ini adalah berupa hasil pengukuran terhadap delay, packet loss, dan throughput pada jaringan Metro

  Ethernet,

  Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah a) Metode observasi

  Kegiatan observasi dalam penelitian dilakukan untuk mengamati proses penggunaan jaringan Metro Ethernet, yang diamati langsung ditempat penilitian.

  b) Metode dokumentasi Dokumentasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah gambar atau foto tentang tempat penelitian, perangkat dan

  software serta data-data yang yang didapat saat penelitian.

  3. Metode analisis data Dalam metode ini penulis menganalisa dan menyimpulkan hasil penelitian yang telah didapat. Hal itu dilakukan dengan melakukan perbandingan terhadap data dari beberapa kali pengukuran dan dicari penyebab jika terjadi perbedaan terhadap data tersebut. Dari hal-hal tersebut dapat ditarik kesimpulan tentang kinerja Metro Ethernet tersebut sudah baik atau belum dan cara-cara dilakukan jika ingin memperbaiki kinerjanya.

1.6 Sistematika Penulisan

  Sistematika yang digunakan dalam penulisan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN, menjelaskan tentang latar belakang, rumusan masalah yang dihadapi, tujuan penulisan, batasan masalah, metodelogi penelitian, manfaat penulisan, dan sistematika penulisan Tugas Akhir ini

  BAB II LANDASAN TEORI, menjelaskan tentang dasar - dasar teori yang digunakan dalam melakukan analisis dan pengukuran pada jaringan komputer di PT Telekomunikasi Indonesia. Tbk Denpasar.

  BAB III RANCANGAN PENELITIAN, menjelaskan tentang rencana kerja yang akan dilakukan dalam mengerjakan Tugas Akhir ini. BAB IV HASIL DAN PENGAMATAN, menjelaskan tentang pemodelan jaringan Metro Ethernet, pengukuran dan analisa terhadap hasil pengukuran yang didapat.

  BAB V KESIMPULAN DAN SARAN, menjelaskan tentang kesimpulan yang didapat setelah melakukan analisa terhadap hasil pembahasan dan saran dari penulis.

BAB II LANDASAN TEORI

  2.1 Jaringan Komputer

  Jaringan komputer didefinisikan sebagai sekumpulan komputer, printer, dan peralatan lain yang saling terhubung satu dengan yang lainnya [2]. Informasi dan data bergerak melalui kabel - kabel atau gelombang elektromagnetik sehingga memungkinkan pengguna jaringan komputer dapat saling bertukar dokumen atau data, mencetak pada printer yang sama dan bersama-sama menggunakan

  hardware atau software yang terhubung dengan jaringan. Sebuah jaringan

  biasanya terdiri dari dua atau lebih komputer yang saling berhubungan satu sama lainnya dan saling berbagi sumber daya misalnya, printer, pertukaran file atau memungkinkan untuk saling berkomunikasi secara elektronik. Media kabel, saluran telepon, gelombang radio, satelit atau sinar infra merah juga memungkinkan terjadinya suatu hubungan jaringan komputer.

  2.2 Macam-Macam Network

  Dalam membangun suatu koneksi data antara sebuah komputer dengan yang lainnya, atau antara sebuah terminal dengan komputer, dan koneksinya ke

  internet , jaringan dapat dibedakan berbagai macam koneksi berdasarkan luasnya

  daerah kerja yang digunakan pada internet tersebut. PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk juga menerapkan kelima network ini [2], [3]:

  1. Local Area Network (LAN) Jaringan komputer yang bersifat pribadi yang menghubungkan beberapa komputer ataupun workstation dalam suatu kantor ataupun pabrik-pabrik untuk pemakaian resource bersama (misalnya: printer dan modem) dan saling bertukar informasi.

  2. Metropolitan Area Network (MAN)

  Metropolitan Area Network (MAN) pada dasarnya merupakan versi dari LAN yang berukuran lebih besar dan biasanya memakai teknologi yang

  6 sama dengan LAN. MAN dapat mencakup kantor-kantor perusahaan yang berdekatan atau juga sebuah kota dan dapat juga dimanfaatkan untuk keperluan pribadi, swasta, ataupun umum. MAN juga mampu menunjang data dan suara, dan bahkan dapat berhubungan dengan jaringan televisi kabel. Alasan utama untuk memisahkan MAN sebagai kategori khusus adalah telah ditemukannya standar untuk MAN. Standar tersebut disebut

  Distributed Queue Dual Bus (DQDB) atau dalam standar IEEE 802.6. DQDB memilki dua bus (kabel) satu arah yang menghubungkan semua

  komputer. Setiap bus memiliki sebuah head-end, perangkat untuk memulai transmisi.

  3. Wide Area Network (WAN)

  Wide Area Network atau WAN mencakup daerah geografis yang luas,

  sering kali mencakup sebuah negara atau sebuah benua. WAN terdiri dari kumpulan mesin yang bertujuan untuk menjalankan program-program (aplikasi) pemakai. Mesin-mesin ini dapat disebut sebagai host ataupun bisa juga end system. Host dihubungkan oleh sebuah subnet komunikasi, atau cukup di sebut dengan subnet. Tugas subnet adalah untuk membawa pesan dari satu host ke host lainnya, seperti halnya telepon yang membawa pembicaraan dari pembicara ke pendengar.

  4. Jaringan Tanpa Kabel Komputer mobile, seperti komputer notebook dan personal digital

  assistant (PDA), merupakan cabang industri komputer yang paling cepat

  pertumbuhannya. Banyak pemilik jenis komputer tersebut mempunyai mesin-mesin desktop (PC) yang terpasang pada LAN atau WAN dan menginginkan untuk terhubung ke komputer pusat. Karena hubungan menggunalan kabel tidaklah mungkin dibuat dalam mobil ataupun pesawat terbang, maka banyak yang tertarik pada jaringan tanpa kabel ini. Sesungguhnya, komunikasi digital tanpa kabel bukanlah hal yang baru. Pada tahun 1901, fisikawan Italia Guglielmo Marconi telah berhasil meluncurkan telegraf tanpa kabel dengan menggunakan kode Morse (Bagaimanapun, titik dan strip merupakan bilangan biner). Sistem digital tanpa kabel modern memilki kinerja yang lebih baik, akan tetapi ide dasarnya sama dengan pendahulunya. Beberapa kemungkinan topologi

  subnet untuk point to point ditunjukan pada Gambar 2.1

Gambar 2.1 Macam-Macam Network [2] Gambar 2.1 memperlihatkan topologi jaringan yang berbeda-beda.

  Penggunaan topologi tersebut haruslah disesuaikan pada masalah dan kondisi yang dihadapi agar didapatkan jaringan yang efisien .

  5. Internetwork Terdapat banyak jaringan di dunia ini, seringkali dengan perangkat keras dan perangkat lunak yang berbeda-beda. Orang yang terhubung ke jaringan sangat berharap untuk bisa berkomunikasi dengan orang lain yang terhubung ke jaringan lainnya. Keinginan seperti ini memerlukan hubungan antar jaringan yang sering kali tidak kompatibel dan berbeda. Kadang kala dengan menggunakan sebuah mesin yang disebut gateway untuk melakukan dan melaksanakan terjemahan yang diperlukan, baik perangkat keras maupun perangkat lunaknya. Kumpulan jaringan yang terinterkoneksi disebut internetwork atau internet.

2.1.1 Arsitektur LAN

  Dalam membangun sebuah jaringan Metro Ethernet, tentunya para perancang jaringan harus melihat bagaimana arsitektur jaringan yang ditangani, misalnya dalam artsitektur LAN. Jenis-jenis arsitektur yang digunakan pada LAN adalah [4]:

  1. Ethernet Arsitektur Ethernet ini diperkenalkan tahun 1970-an oleh Xerox. Ada tiga jenis Ethernet yang dibedakan berdasarkan kecepatan daya akses datanya, terbagi [2]:

  • Ethernet : memiliki kecepatan akses data 10 Mbps - Fast Ethernet : memiliki kecepatan akses data 100 Mbps - Gigabit Ethernet : bisa juga disebut Gibic Ethernet. Gibic Ethernet memiliki kecepatan akses data sebesar 1000 Mbps atau 1 Gbps.

  Arsitektur ini memiliki kemampuan berbagi bandwidth atau resource dalam suatu jaringan yang sama. Protocol yang digunakan pada arsitektur ini adalah Carrier Sense Multiple Access With Collision Detections (CSMA/CD). Protocol ini berfungsi supaya tidak terjadi collision ketika berbagi bandwidth. Collision merupakan suatu kondisi saat ada beberapa

  source komputer yang mengirimkan data pada saat yang sama, sehingga

  data yang dikirimkan melalui jaringan tersebut akan bertabrakan dan data tidak akan terkirim. Ethernet memilki standar IEEE 802.3. Sebelumnya,

  Ethernet terutama digunakan dalam teknologi akses, menyediakan akses internet atau interface user ke network. Sampai saat ini kondisi tersebut

  masih berjalan tetapi standar ethernet sendiri dikembangkan untuk mampu melayani layanan data pada jaringan transport. Fungsi-fungsi layanan pada teknologi Ethernet sebagai jaringan transport merupakan hasil pengembangan yang terus-menerus.

  2. Token Ring Arsitektur ini diperkenalkan oleh IBM dengan menggunakan topologi

  ring . Standarisasi token ring adalah IEEE 802.5. Protocol yang digunakan

  adalah MSAU atau Multi Station Access Unit. Protocol ini memungkinkan tidak akan terjadi collision seperti di Ethernet karena memilki frame (3

  bytes ) yang berisi sources dan destination yang akan terus menerus

  terhubung. Kecepatan akses data mencapai 4 – 16 Mbps. Teknologi ini bisa digunakan sebagai jaringan backbone pada lingkup jaringan yang relatif besar seperti terlihat pada Gambar 2.2. Beberapa node akan terhubung ke sebuah MSAU dan MSAU akan terhubung ke token ring. Jaringan local pada PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk Denpasar juga menggunakan arsitektur ini.

Gambar 2.2 Arsitektur Ring [5]

  Keterangan:

  • Panjang lingkaran token tidak boleh lebih dari 121.2 meter (tidak termasuk panjang lobe).
  • Lobe adalah kabel untuk menghubungkan komputer ke Port MSAU dengan UTP maksimum 45.5 meter.

  3. FDDI (Fiber Distributed Data Interface) Arsitektur ini diperkenalkan oleh ANSI atau America Nasional Standart

  Institute . FDDI menggunakan teknologi dual ring, yaitu FDDI dua

  lingkaran yang disebut primary dan secondary yang mengirim data dengan arah yang berlawanan seperti terlihat pada Gambar 2.3.

Gambar 2.3 FDDI (Fiber Distributed Data Interface) [6]

  Pada saat kondisi normal, maka lingkaran primary menjadi jalan utama dan lingkaran secondary akan digunakan saat lingkaran primary terjadi

  failure . FDDI menggunakan Timed-Token Protocol. Setiap stasiun

  digaransi untuk dapat akses ke jaringan pada periode tertentu yang diatur pada saat jaringan mulai berfungsi. Kecepatan akses data FDDI mencapai 100 Mbps. Kelemahan arsitektur ini adalah sangat mahal dalam implementasinya dan memerlukan skill atau keahlian dalam maintenance, serta dukungan produk sudah mulai hilang di pasaran. Arsitektur ini digunakan untuk mendukung jaringan Metro Ethernet di PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk.

2.2 Metro Ethernet

  Jaringan Metro Ethernet umumnya didefinisikan sebagai bridge dari suatu jaringan atau menghubungkan wilayah yang terpisah. Metro Ethernet adalah jaringan komputer yang mencakup area yang luas dan yang didasarkan pada standar Ethernet. Hal ini biasanya digunakan sebagai jaringan akses yang luas untuk menghubungkan pelanggan dan bisnis untuk jaringan layanan yang lebih besar atau Internet. Bisnis juga menggunakan Metro Ethernet yang digunakan untuk menghubungkan kantor cabang untuk Intranet mereka. Metro Ethernet bisa juga menghubungkan LAN dengan WAN atau backbone network yang umumnya dimiliki oleh service provider. Jaringan Metro Ethernet menyediakan layanan- layanan menggunakan Ethernet sebagai core protocol dan aplikasi broadband [6].

  Metro Ethernet sebenarnya sama dengan Ethernet atau Fast Ethernet pada Local Area Network (LAN) tetapi perbedaannya adalah LAN hanya pada satu gedung

  sedangkan Metro Ethernet ini adalah untuk menghubungkan antara dua LAN pada gedung yang berbeda, sehingga Metro Ethernet dapat digunakan menjadi kelompok WAN walaupun pada awalnya adalah teknologi LAN.

Gambar 2.4 Metro Ethernet System

2.2.1 Metro Ethernet Network

  Dunia semakin membutuhkan komunikasi yang cepat dan tepat, namun tidak harus menjadi repot dan mahal. Semua jenis komunikasi dapat dibawa dalam satu media pembawa, tidak peduli apakah itu suara, video, teks, grafik, data, dan lainnya. Kebutuhan seperti ini sering disebut dengan istilah Triple Play [7]. Media yang mampu melayani kebutuhan seperti inilah yang disebut Next

  Generation Network (NGN). Untuk menjawab kebutuhan Triple Play tersebut,

  para perangcang teknologi komunikasi telah menciptakan berbagai teknologi yang mampu memenuhi kebutuhan tersebut. Aplikasi Next Generation Network sangat membutuhkan sebuah jaringan yang dapat dilewati data dalam jumlah yang sangat besar, dapat melakukan transfer data dengan sangat cepat, lebih kebal terhadap masalah-masalah komunikasi, dan yang terpenting haruslah murah dan mudah dalam implementasinya. Salah satu teknologi yang mampu melayani kebutuhan ini adalah teknologi Metro Ethernet Network.

  Triple Play sebenarnya merupakan julukan bagi kebutuhan para pengguna

  teknologi komunikasi akan jalur komunikasi data yang cepat, lebar, dan dapat memainkan berbagai macam peranan bagi mereka. Triple Play merupakan bentuk kebutuhan akan komunikasi yang sangat tinggi. Kebutuhan komunikasi yang tinggi ini adalah komunikasi yang melibatkan komunikasi bentuk data, suara, dan

  video . Semua harus dapat bekerja dan berkonvergensi antara sesamanya dan yang terpenting semua itu harus dapat difasilitasi oleh satu service saja.

  Metro Ethernet menjanjikan biaya modal dan operasi yang lebih kecil, interoperabilitas multi-vendor, diferensiasi layanan dan memberikan fleksibilitas.

  Kalangan operator di Asia, seperti Korea, Hong Kong, China daratan, Singapura, dan Australia memanfaatkan Metro Ethernet sebagai teknologi akses yang menghubungkan ke MPLS (Multi Protocol Label Switching) Backbone.

2.2.2 Arsitektur Jaringan Metro Ethernet

  Arsitekrur Metro Ethernet Network (MEN) dibagi menjadi tiga layer, antara lain [8]:

  1. Ethernet Services Layer (ETH layer), berfungsi untuk mengatur segala macam urusan berkaitan dengan frame Ethernet.

  2. Transport Services Layer (TRAN layer), berfungsi untuk mengurus konektifitas antar layer ETH. Dengan kata lain, layer ini bertugas untuk mengurus transmisi frame Ethernet dari layer di atasnya.

  3. Application Services Layer (APP layer), berfungsi untuk mendukung layanan aplikasi yang akan dibawa oleh frame Ethernet dari MEN.

  2.2.3 Layanan yang Ditawarkan Metro Ethernet (Metro Ethernet Service) Metro Ethernet Forum (MEF) mendefinisikan ada tiga layanan dasar Ethernet

  yaitu [8]: 1. Tipe Ethernet Line (E-Line), digunakan untuk layanan point-to-point.

  2. Tipe Ethernet LAN (E-LAN), digunakan untuk menyediakan kenektifitas multipoint .

  3. Tipe Ethernet Tree (E-Tree), digunakan untuk layanan Ethernet multipoint yang berpusat pada suatu node (rooted multipoint).

  2.2.4 Cara Kerja Ethernet

  Spesifikasi Ethernet mendefinisikan fungsi-fungsi yang terjadi pada lapisan fisik dan lapisan data link. Ethernet merupakan sebuah teknologi jaringan yang menggunakan metode transmisi Baseband yang mengirimkan sinyalnya secara serial 1 bit pada suatu waktu [8]. Ethernet beroperasi dalam modus half-

  duplex , yang berarti setiap station dapat menerima atau mengirimkan data tetapi

  tidak dapat melakukan keduanya secara bersamaan. Fast Ethernet dan Gigabit Ethernet dapat bekerja dalam modus full-duplex atau half-duplex.

  Ethernet menggunakan metode control akses media Carrier Sense Multiple Access with Collision Detection (CSMA/CD) untuk menentukan station

  mana yang dapat mentransmisikan data pada waktu tertentu melalui media yang digunakan [7]. Dalam jaringan yang menggunakan teknologi Ethernet, setiap komputer akan “mendengar” sebelum “berbicara”, artinya mereka akan melihat kondisi jaringan apakah tidak ada komputer lain sedang mentransmisikan data. Jika tidak ada, maka setiap komputer yang ingin mengirimkan data dapat mencoba untuk mengambil alih jaringan untuk mentrasmisikan sinyal. Sehingga, dapat dikatakan bahwa jaringan yang menggunakan teknologi Ethernet adalah jaringan yang dibuat berdasarkan basis First-Come, First-Served, daripada melimpahkan kontrol sinyal kepada Master Station seperti dalam teknologi jaringan lainnya.

  Jika dua stasiun ingin mencoba untuk mentrasmisikan data pada waktu yang bersamaan, maka collision (kolisi atau tabrakan) dapat terjadi. Hal itu mengakibatkan dua stasiun tersebut menghentikan transmisi data tersebut dan akhirnya mencoba mengirimkan kembali dalam interval waktu yang acak (yang diukur dengan satuan milidetik). Semakin banyak stasiun dalam jaringan

  Ethernet , akan mengakibatkan jumlah kolisi yang besar dan kinerja jaringan akan

  semakin buruk. Salah satu cara untuk menghadapi masalah ini adalah dengan menggunakan Switch Ethernet untuk melakukan segmentasi terhadap jaringan

  Ethernet ke dalam beberapa collision domain.

2.3 Device Interkoneksi Jaringan Metro Ethernet

  Dalam pembangunan suatu jaringan komputer, dibutuhkan beberapa

  device interkoneksi untuk mendukungnya [1], [9]. Pemilihan device interkoneksi

  disesuaikan dengan beban kerja yang ditangani. Misalnya untuk menghubungkan beberapa hub yang punya banyak port lebih bijaksana jika menggunakan multi

  switch karena beban jaringan yang ditangani lebih besar dari pada hanya

  menggunakan satu hub. Beberapa device interkoneksi antara lain repeater, bridge, router , switch, dan converter.

2.3.1 Repeater

  Fasilitas paling sederhana dalam internetwork adalah repeater. Repeater adalah komponen dari suatu jaringan yang bertugas untuk menguatkan data atau sinyal yang dilewatkan pada jalur tersebut. Repeater juga dapat digunakan untuk sinyal analog maupun digital, yang digunakan untuk transmisi data jarak jauh.