Analisis kinerja perusahaan melalui analisis laporan keuangan : studi kasus pada PT. Sari Husada Tbk - USD Repository

  

TUGAS AKHIR

PENILAIAN KINERJA PERUSAHAAN

MELALUI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

STUDI KASUS PADA PT. SARI HUSADA Tbk.

  

Disusun Oleh :

Huberta Retno Lukitasari

02 2214 083

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

  

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

  

PENILAIAN KINERJA PERUSAHAAN

MELALUI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

STUDI KASUS PADA PT. SARI HUSADA Tbk.

TUGAS AKHIR

  Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Ekonomi Program S – 1 pada Program Studi Manajemen

  Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma

  Yogyakarta

  

Disusun Oleh :

Huberta Retno Lukitasari

02 2214 083

  

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

  Tugas akhir ini aku persembahkan untuk: Tuhan Yesus dan Bunda Maria Bapak Ibu Mbak Manik Mas Yandy

  

ABSTRAK

PENILAIAN KINERJA PERUSAHAAN

MELALUI ANALISI LAPORAN KEUANGAN

Studi kasus pada PT. Sari HusadaTbk.

  

Huberta Retno Lukitasari

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

2006

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas kinerja PT. Sari Husada Tbk. bila dilihat dari tingkat likuiditas, profitabilitas, aktivitas, leverage, dan kenaikkan/ penurunan tingkat pertumbuhan perusahaan dari tahun 1996 sampai tahun 2005. Penulis memilih perusahaan ini karena PT. Sari Husada Tbk. merupakan perusahaan yang sudah lama berdiri dan telah mendapatkan kepercayaan dari masyarakat akan produk-produk yang berkualitas. Data – data yang mendukung untuk penelitian diperoleh dari

  Teknik pengumpulan data yang dipergunakan adalah dengan cara dokumentasi. Teknik analisis data yang dipergunakan yaitu dengan perhitungan rasio likuiditas, rasio profitabilitas, rasio leverage, dan rasio aktivitas. Penulis juga menghitung tingkat pertumbuhan perusahaan dengan menggunakan perbandingan

  Kinerja perusahaan selama tahun 1996 sampai tahun 2005 dilihat dari rasio likuiditas dapat dikatakan tidak stabil, namun tetap likuid karena masih berada diatas batas minimal yaitu 1,00. rasio leverage masih kurang stabil namun perusahaan masih dapat menjamin hutang-hutangnya dengan menggunakan aktiva lancarnya. Rasio aktivitas selama tahun 1996 sampai tahun 2005 dalam keadaan cukup efektif, dan rasio profitabilitas dari tahun 1996 sampai tahun 2005 cukup profitable. Tingkat pertumbuhan PT. Sari Husada Tbk. dari tahun 1996 sampai tahun 2005 dalam keadaan kurang stabil.

  

ABSTRACT

PENILAIAN KINERJA PERUSAHAAN

MELALUI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

Case study PT. Sari Husada Tbk.

  

Huberta Retno Lukitasari

Sanata Dharma University

Yogyakarta

2006

  The research was aimed to identify peformance of PT. Sari Husada Tbk. by analyzing its financial reports on the period of 1996 up to 2005. data for the research was obtained from .

  Technique of data collection was documentation. The technique of data analysis were liquid, activity, profitability, and leverage ratios. Company performance during 1996 up to 2005 remain liquid because liquidity ratios were bigger than 1,00, the company still in risky position based on leverage ratios calculation, and the company could manage its assets effectively based on activity ratios calculation, the company had good profitability ratios.

  

Kata Pengantar

  Puji syukur dan terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Kasih atas segala karunia rahmat dan cinta ksih yang telah diberikan kepada penulis sehingga tugas akhir dengan judul Penilaian Kinerja Perusahaan Melalui Analisis Laporan Keuangan, Studi Kasus pada PT. Sari Husada Tbk. dapat terselasaikan dengan baik. Tugas akhir ini disusun sebagai pemenuhan prasyarat untuk mendapatkann gelar kesarjanaan dari Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada: 1. Drs. Alex Kahu Lantum, M. S. Selaku dekan Fakultas Ekonomi.

  Terima kasih atas bimbingan selama ini.

  2. Drs. G. Hendra Purwanto, MS selaku ketua program studi Manajemen. Terimakasih atas kehidupan yang telah bapak berikan kepada program studi Manajemen.

  3. Dra. Diah Utari BR., M.Si selaku pembimbing pertama tugas akhir ini.

  Terimakasih atas waktu, bimbingan, tuntunan, kesabaran, dukungan dan semangat yang telah ibu berikan.

  4. Drs. G. Hendra Purwanto, MS selaku pembimbing kedua tugas akhir ini. Terimakasih atas waktu, masukan yang terus menerus kepada penulis sehingga memacu penulis untuk terus belajar.

  5. Bapak dan ibu tercinta, kakakku Maria Manik dan Mas Damar, atas segala doa dan kasih sayang, dukungan dan semangat yang selalu

  6. Eyangku yang ada di surga dan Pakde Yadi, atas dukungan, dan doa sehingga penulis dapat terus menyelesaikan penulisan tugas akhir ini.

  7. Omku Willybordus Soewarto SE.,MM, tante Lisa, Dea dan Dio, atas waktu, doa dan bantuannya sehingga tugas akhir ini dapat terselesaikan.

  8. Andreas Yandy Prasetyo, atas kasih sayang, motivasi, semangat yang terus menerus diberikan, dan juga kesabaran dalam mendampingi.

  9. Yeni, Nita, Dewi, Martha, dan semua teman-teman manajemen B, atas bantuan dan masukan dalam penyelesaian tugas akhir ini.

  10. Seluruh staf pengajar Manajemen, yang telah membuat penulis semakin mengerti.

  11. Keluarga besar Calista Digital Photo Studio, Kak Eva, Mbak Zisca, Dewi, Fifin, Mbak Dian, teman-teman desainer, teman-teman fotografer, atas semangat yang diberikan sehingga penulis terus termotivasi untuk menyelesaikan tugas akhir ini.

  12. Dan semua pihak yang secara tidak langsung telah membantu dalam penulisan tugas akhir ini.

  Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini masih jauh dari sempurna, namun penulis berharap semoga dapat berguna bagi yang memerlukannya.

  Yogyakarta, Oktober 2006 Penulis

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL

  i

  

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ii

LEMBAR PENGESAHAN

  iii

  

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA iv

LEMBAR PERSEMBAHAN

  v

  ABSTRAK

  vi

  ABSTRACT

  viii

KATA PENGANTAR

  ix

DAFTAR ISI

  xi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

  1 B. Rumusan Masalah

  4 C. Batasan Masalah

  5 D. Tujuan Penelitian

  5 E. Manfaat Penelitan

  5 F. Sistematika Penulisan

  6 BAB II LANDASAN TEORI

  A. Manajemen

  8 B. Manajemen Keuangan

  9 B.1 Pengertian Manajemen Keuangan

  9 B.2 Tugas dan Tanggung Jawab Bagian Manajemen Keuangan

  10 C. Laporan Keuangan

  11 C.1 Pengertian Laporan Keuangan

  11 C.2 Tujuan Laporan Keuangan

  11 C.3 Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan

  12 D. Analisis Laporan Keuangan

  14 D.1 Pengertian Analisis Laporan Keuangan

  27 F. Teknik Pengumpulan Data

  64 C. Pembahasan

  41 B. Evaluasi Tingkat Pertumbuhan

  A. Analisis Rasio Keuangan

  39 BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

  38 D. Perkembangan Terakhir Perusahaan

  38 C. Letak Perusahaan

  35 B. Produk-Produk Perusahaan

  A. Sejarah Perusahaan

  27 BAB IV GAMBARAN UMUM

  27 G. Teknik Anlisis Data

  26 E. Jenis dan Sumber Data

  14 D.2 Tujuan Analisis Laporan Keuangan

  25 D. Variabel Penelitian

  25 C. Subyek dan Obyek Penelitian

  25 B. Tempat dan Waktu Penelitian

  A. Jenis Penelitian

  24 BAB III METODOLOGI PENELITIAN

  23 G. Kinerja Perusahaan

  16 F. Evaluasi Tingkat Pertumbuhan

  15 E.2 Macam-macam Rasio Keuangan

  15 E.1 Pengertian Analisi Rasio Keuangan

  14 E. Analisis Rasio Keuangan

  65

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

  67 B. Saran

  68 C. Keterbatasan

  68 DAFTAR PUSTAKA

  70 LAMPIRAN

  1. Laporan Keuangan Neraca

  71

  2. Laporan Keuangan R/L

  81

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Teknologi saat ini telah menjadi suatu kebutuhan setiap individu dan

  instansi-instansi di dunia ini. Kemajuan yang pesat yang terjadi pada teknologi merupakan pendukung hampir semua kegiatan, baik kegiatan di perusahaan, kegiatan di pemerintahan, dan juga kegiatan di sekolah- sekolah. Dengan adanya kemajuan teknologi ini informasi menjadi semakin mudah diperoleh, hubungan komunikasi menjadi semakin cepat dilakukan, dan transaksi juga menjadi semakin mudah untuk dilakukan. Hal ini juga memberikan dampak positif yang mendukung dalam suatu kegiatan bisnis. Dengan adanya internet misalnya, suatu perusahaan dapat melakukan transaksi bisnis dengan perusahaan lain baik antar negara maupun dengan perusahaan di dalam negara sendiri. Dapat dikatakan bahwa kemajuan teknologi ini menjadi suatu peluang bagi perusahaan untuk semakin memajukan bisnisnya. Namun dengan adanya kemajuan teknologi ini juga membuat persaingan dalam dunia bisnis menjadi semakin kuat, dan untuk terus bertahan di posisinya suatu perusahaan harus mau terus bersaing secara kompetitif agar tujuan perusahaan dapat tercapai.

  Pada dasarnya setiap perusahaan mempunyai tujuan utama yaitu mempertahankan kelangsungan hidupnya, dan dalam pencapaian tujuan utama tersebut usaha yang dilakukan oleh para manajer adalah dengan memaksimalkan nilai saham perusahaannnya dimana nilai ini didasarkan atas aliran laba dan arus hidup sebuah perusahaan itu dipengaruhi oleh banyaknya masalah yang dihadapainya. Apabila pada awal berdirinya sudah mempunyai landasan yang kuat, maka kemungkinan besar masalah yang dihadapinya dapat diselesaikan dengan baik.

  Di dalam kehidupan suatu perusahaan terdapat aspek- aspek yang mendukung kegiatan perusahaan. Aspek-aspek tersebut memiliki peranan penting dalam kelangsungan hidup perusahaan. Aspek-aspek tersebut antara lain aspek pasar, aspek teknis, aspek finansial, aspek manajemen, aspek hukum, dan aspek ekonomi social. Di antara berbagai macam aspek tersebut, terdapat satu aspek yang menjadi rangkuman dari keseluruhan aspek dan memberikan gambaran mengenai kondisi atau keadaan perusahaan. Aspek tersebut adalah aspek keuangan. Setiap transaksi yang dilakukan oleh perusahaan tercatat dalam pembukuan. Dalam pengambilan keputusan yang menjadi pedoman adalah laporan keuangan. Misalnya, seorang manajer pemasaran ingin mengetahui bagaimana perkembangan penjualan dari perusahaannya, maka manajer tersebut dapat mengetahui dengan cepat dari laporan keuangan Laba/ Rugi, dan untuk lebih lanjut manajer tersebut dapat memikirkan strategi apa yang akan diterapkan untuk pemasaran berikutnya. Laporan keuangan juga tidak hanya penting bagi pihak-pihak yang berada di dalam perusahaan, namun juga penting bagi para investor, baik investor lembaga maupun investor individu. Bagi investor lembaga yang meliputi bank, perusahaan asuransi, dana pensiun laporan keuangan ini berguna untuk mengetahui keadaan perusahaan yang bersangkutan, apakah perusahaan tersebut masih mampu untuk membayar kewajiban-kewajiban pada lembaga-lembaga tersebut. Bagi para investor individu laporan keuangan berguna untuk mengawasi apakah modal yang diinvestasikan menguntungkan atau tidak.

  Pada mulanya laporan keuangan bagi suatu perusahaan hanya sebagai alat untuk menilai pekerjaan dari bagian pembukuan, namun dalam perkembangan selanjutnya laporan keuangan digunakan sebagai dasar untuk dapat menentukan atau menilai posisi keuangan perusahaan tersebut. Untuk mengetahui gambaran tentang posisi atau keadaan keuangan perusahaan, maka dilakukan analisis terhadap laporan keuangan. Untuk menganalisis laporan keuangan terdapat beberapa teknik, salah satunya adalah dengan menggunakan analisis rasio-rasio keuangan. Teknik analisis rasio keuangan untuk mengukur kinerja suatu perusahaan adalah dengan menggunakan rasio profitbilitas, rasio pertumbuhan dan ukuran penilaian. Ukuran-ukuran kinerja mencerminkan keputusan-keputusan strategis , operasi, dan pembiayaan. untuk melihat efisiensi kinerja perusahaan dapat menggunakan analisis manajemen aktiva dan persediaan, dan manajemen beban. Sedangkan untuk melihat bagaimana perusahaan tersebut menerapkan kebijakan dalam keuangannya dapat dilakukan dengan menggunakan rasio leverage untuk mengukur sebatas mana total aktiva dibiayai oleh pemilik jika dibandingkan dengan pembiayaan yang disediakan oleh para kreditur, dan rasio likuiditas untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban- kewajibannya yang jatuh tempo. ( Fred.W dan Thomas, 1995:252 )

  Laporan keuangan yang diperlukan untuk melakukan analisis antara lain laporan Rugi/ Laba, laporan Neraca, laporan laba ditahan, laporan arus kas.

  Analisa terhadap pos-pos neraca akan dapat diketahui atau akan diperoleh

  Laba akan memberikan gambaran tentang hasil atau perkembangan usaha perusahaan yang bersangkutan. Analisa terhadap laporan arus kas akan memberikan informasi tentang sejumlah kas yang diterima dan sejumlah kas yang dikeluarkan dengan sebenarnya.( Eugene dan Housten, 2001:38)

  Hasil dari analisa laporan keuangan dapat membantu manajer dan pihak- pihak yang berkepentingan dalam mengambil tindakan dan memilih strategi untuk kepentingan perusahaan, dan kebijakan-kebijakan tersebut yang menentukan kelangsungan hidup perusahaan. Kebijakan-kebijakan tersebut juga merupakan kesiapan perusahaan untuk bersaing. Dapat dikatakan bahwa keberhasilan suatu perusahaan salah satunya ditentukan oleh kinerja keuangannya.

  Mengingat betapa pentingnya mengetahui perkembangan dan kinerja suatu perusahaan melalui analisis laporan keuangan perusahaan, maka penulis ingin meneliti dengan judul “ Penilaian Kinerja Perusahaan Melalui Analisis

  Laporan Keuangan Pada PT. Sari Husada Tbk. Yogyakarta “

  B. Rumusan Masalah

  1. Bagaimana kinerja PT. Sari Husada Tbk. selama tahun 1996 sampai tahun 2005 berdasarkan analisis rasio keuangan?

  2. Bagaimana tingkat pertumbuhan PT. Sari Husada Tbk. selama tahun 1996 sampai tahun 2005 ?

  C. Batasan Masalah

  Pembatasan masalah ini dimaksudkan untuk mempersempit lingkup pemikiran. Oleh karena itu, kinerja perusahaan dalam penelitian ini diukur dari hasil analisis laporan keuangan dengan menggunakan analisis rasio profitabilitas, rasio likuiditas, rasio aktivitas, dan rasio leverage. Selain menilai kinerja perusahaan selama tahun 1996 sampai tahun 2005, peneliti juga mencoba untuk mengevaluasi tingkat pertumbuhan PT. Sari Husada Tbk. selama tahun 1996 sampai 2005.

  D. Tujuan penelitian

  Penulis melakukan penelitian ini dengan tujuan :

  1. Untuk mengetahui kinerja PT. Sari Husada Tbk. selama tahun 1996 sampai tahun 2005 berdasarkan analisis rasio keuangan.

  2. Untuk mengetahui tingkat pertumbuhan PT. Sari Husada Tbk. selama tahun 1996 sampai tahun 2005.

  E. Manfaat penelitian 1. Bagi perusahaan.

  Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi perusahaan untuk mengetahui kondisi perusahaan selama tahun 1996 sampai 2005 dan dapat dimanfaatkan untuk membantu dalam menentukan startegi yang baik untuk tahun 2006 dengan mempertimbangkan juga hasil dari evaluasi tingkat pertumbuhan dari tahun 1996 sampai tahun 2005.

  2. Bagi Universitas Sanata Dharma.

  Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan terutama yang berkaitan dengan masalah keuangan dan sebagai tambahan referensi perpustakaan.

  3. Bagi Peneliti.

  Dengan adanya penelitian ini manfaat yang didapat oleh peneliti yaitu dapat mengetahui sejauh mana teori-teori yang diperoleh selama ini diterapkan dalam suatu perusahaan. Selain itu juga dapat menambah pengetahuan dan pengalaman dalam dunia perusahaan.

F. Sistematika Penulisan

  BAB I : Pendahuluan Menguraikan tentang latar belakang masalah, perumusan masalah batasan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan, dan sistematika penulisan. BAB

  II : Landasan Teori Menguraikan tentang teori-teori yang digunakan sebagai dasar penulisan dan pembahasan selanjutnya serta sebagai dasar untuk mengolah data. BAB

  III : Metode Penelitian Menguraikan tentang jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, obyek dan subyek penelitian, teknik pengumpulan data, dan analisa BAB

  IV : Gambaran Umum Perusahaan Pada bab ini akan dikemukakan data-data perusahaan yang diperoleh dari catatan-catatan laporan keuangan perusahaan yang terdapat di internet. Data-data tersebut meliputi yang menyangkut sejarah pendirian perusahaan, susunan perusahaan dan anak perusahaan, karyawan, dewan komisaris dan direksi, serta data- data lain yang diperlukan.

  BAB V : Analisis Data Pada bab ini penulis menganalisis data-data yang diperoleh dari

  internet dengan menggunakan metode dan teknik yang telah diuraikan dalam metodologi penelitian.

  BAB

  VI : Penutup

  Bab ini merupakan kesimpulan dari hasil analisa yang telah dilakukan, saran-saran yang mungkin dapat dipergunakan dalam pengembangan perusahaan serta keterbatasan penelitian.

BAB II LANDASAN TEORI A. Manajemen Menurut Stoner, manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian,

  pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Menurutnya manajemen ini merupakan suatu proses karena semua manajer harus melakukan kecakapan dan keterampilan khusus mereka, harus melakukan kegiatn-kegiatan tertentu untuk mencapai tujuan-tujuan yang mereka inginkan. Dan proses tersebut terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan. Perencanaan berarti bahwa para manajer memikirkan kegiatan-kegiatan mereka sebelum dilaksanakan. Pengorganisasian berarti bahwa para manajer mengkoordinasikan sumber daya-sumber daya manusia dan material organisasi. Yang menjadi ukuran keberhasilan seorang manajer dalam menerapkan proses pengorganisasian adalah efektifitas dalam pencapaian tujuan organisasi. Pengarahan berarti bahwa para manajer mengarahkan, memimpin, dan mempengaruhi para bawahan. Di sini menitikberatkan pada cara maanajer memotivasi bawahannya untuk mencapai tujuan perusahaan. Pengawasan berarti para manajer berupaya untuk menjamin bahwa organisasi bergerak ke arah tujuan-tujuannya. Bila beberapa bagian organisasi ada pada jalur yang salah, manajer harus meluruskannya. ( Handoko, 1995: 11)

  Pengertian lain mengenai manajemen menurut Mary Parker Follett adalah seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini mengandung arti bahwa para manajer mncapai tujuan-tujuan organisasi melalui pengaturan orang-orang lain untuk melaksanakan berbagai tugas yang mungkin diperlukan ( Handoko, 1995:8 ).

  Manajemen menurut Luther Gulick adalah suatu bidang ilmu pengetahuan yang berusaha secara sistematis untuk memahami mengapa dan bagaimana manusia bekerja bersama untuk mencapai tujuan dan membuat sistem kerjasama ini lebih bermanfaat bagi kemanusiaan ( Handoko, 1995:8 ).

B. Manajemen Keuangan.

  1. Pengertian Manajemen Keuangan Manajemen Keuangan adalah usaha mengelola kegiatan cara perusahaan dalam memperoleh dana dan cara perusahaan menggunakan dana yang sudah diperoleh agar menghasilkan kondisi keuangan yang menguntungkan bagi perusahaan. ( Yudi Yuniarto, 2001:1 ).

  Manajemen keuangan juga dapat diartikan sebagai kegiatan untuk memperoleh dan menggunakan dana dengan tujuan untuk meningkatkan atau memaksimalkan nilai perusahaan.( Yudi Yuniarto, 2001:2 ).

  Kegiatan memperoleh dan menggunakan dana dengan tujuan meningkatkan atau memaksimalkan nilai perusahaan dilakukan oleh manajer keuangan perusahaan.

  2. Tugas dan Tanggung Jawab Bagian Manajemen Keuangan Tugas seorang manajer keuangan yang paling utama adalah merencanakan pengadaan dan penggunaan dana guna memaksimumkan nilai perusahaan.

  Dengan kata lain, manajer keuangan bertugas menentukan sumber dan penggunaan dana dari beberapa alternatif yang tersedia. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan seorang manajer keuangan antara lain: a. Peramalan dan perencanaan.

  Seorang manajer keuangan harus berinteraksi dengan eksekutif lain dalam memperkirakan masa depan perusahaan dan menetapkan rencana bersama untuk menentukan posisi masa depan perusahaan.

  b. Keputusan besar dalam investasi dan pembiayaan.

  Manajer keuangan harus membantu dalam penentuan tingkat pertumbuhan penjualan yang optimal dan pengambilan keputusan atas investasi spesifik yang akan dilaksanakan serta penentuan jenis dana yang akan digunakan untuk membiayai investasi tersebut.

  c. Pengkoordinasian dan pengendalian.

  Manajer keuangan harus bekerja sama dengan eksekutif bidang lain agar perusahaan beroperasi seefisien mungkin.

  d. Interaksi dengan pasar modal.

  Manajer keuangan harus berurusan dengan uang dan pasar modal. Setiap perusahaan mempengaruhi dan dipengaruhi oleh bursa “keuangan” umum yang tersedia dana, tempat sekuritas perusahaan diperdagangkan, dan tempat investor mendapat untung atau rugi.

  Dengan kata lain, tanggung jawab utama manajer keuangan adalah menyangkut keputusan tentang jenis investasi yang harus dilakukan, cara pembiayaan proyeknya, dan cara pengelolaan yang paling efektif atas sumber daya yang ada. ( Brigham dan Weston, 1993:8-9 ).

C. Laporan Keuangan.

1. Pengertian Laporan Keuangan

  Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari suatu proses pencatatan, yang merupakan suatu ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama buku yang bersangkutan. (Baridwan, 1996:17).

  Pada umumnya laporan keuangan terdiri dari neraca, perhitungan laba - rugi, serta laporan perubahan modal. Neraca menggambarkan jumlah aktiva, hutang, dan modal dari suatu perusahaan pada tanggal tertentu. Sedangkan perhitungan ( laporan ) laba – rugi memperlihatkan hasil yang telah dicapai oleh perusahaan serta biaya yang terjadi selama periode tertentu, dan laporan perubahan modal menunjukkan sumber-sumber penggunaan atau alasan-alasan yang menyebabkan perubahan modal perusahaan. ( Munawir, 1999:5 ).

  2. Tujuan Laporan Keuangan Tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja dan arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian besar serta menunjukkan pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber- sumber daya yang dipercayakan kepada perusahaan.

  3. Karakteristik kualitatif laporan keuangan Karakteristik laporan keuangan merupakan ciri khas yang membuat informasi dalam laporan keuangan tersebut berguna bagi para pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. Karakteristik kualitatif laporan keuangan ini meliputi (Prastowo, 1995:6-8): a. Dapat dipahami.

  Kualitas utama informasi yang ditampung dalam laporan keuangan adalah kemudahan untuk segera dapat dipahami oleh para pemakai.

  b. Relevan Informasi laporan keuangan dapat dikatakan relevan apabila dapat membantu dalam mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa sekarang dan masa depan dalam pembuatan keputusan ekonomi.

  c. Keandalan Agar bermanfaat, informasi juga harus handal ( reliable ).

  Informasi mempunyai kualitas yang handal apabila bebas dari pengertian yang menyesatkan, kesalahan material dan dapat diandalkan pemakaiannya sebagai penyajian yang baik.

  d. Dapat dibandingkan Pemakai laporan keuangan harus dapat memperbandingkan laporan keuangan perusahaan antar periode untuk mengidentifikasi kecenderungan

  4. Jenis Laporan Keuangan Secara umum laporan keuangan perusahaan terdapat 4 macam jenis, yaitu:

  a. Neraca Neraca menunjukkan nilai kekayaan perusahaan ( pada sisi aktiva ) dan klaim atas kekayaan tersebut ( pada sisi pasiva ) pada suatu saat.

  Aktiva = Kewajiban + Ekuitas

  b. Laporan Laba – Rugi Laporan Rugi-Laba menunjukkan hasil operasi perusahaan dalam suatu periode tertentu. Perhitungan rugi-laba mengukur arus dari pendapatan dan beban selama suatu selang waktu, yang biasanya satu tahun. Persamaan perhitungan rugi-laba dasar adalah

  Laba = Pendapatan - Beban

  c. Laporan Laba Ditahan Laporan laba ditahan menunjukkan total laba ditahan ( yang ada di dalam perusahaan dan tidak dibagikan ke pemilik ) pada suatu saat tertentu.

  d. Laporan Perubahan Posisi Keuangan ( Laporan Sumber dan Penggunaan Dana ):

  • menunjukkan ringkasan dari pengaruh transaksi-transaksi atau kegiatan-kegiatan penanaman modal dan pembiayaannya. Menerangkan secara - lengkap tentang berbagai factor yang menyebabkan terjadinya perubahan di dalam keadaan finansial perusahaan dalam suatu periode tertentu. ( Yudi Yuniarto, 2001: 8 ) Metodologi untuk menghitung sumber dan penggunaan tidak berbelit-belit.
merupakan sumber dana. Kenaikkan dalam klaim atas aktiva merupakan sumber, penurunan dalam klaim atas aktiva merupakan penggunaan. ( Fred

  dan Thomas , 1995:37 ).

D. Analisis Laporan Keuangan

1. Pengertian Analisis Laporan Keuangan

  Analisis laporan keuangan merupakan proses yang menganalisis laporan keuangan dengan tujuan untuk memberikan tambahan informasi kepada para pemakai laporan keuangan untuk pengambilan keputusan ekonomi, sehingga kualitas keputusan yang diambil akan menjadi lebih baik karena didukung oleh informasi keuangan yang baik dan lengkap.

  Munawir (2001:35) mengemukakan arti analisis laporan keuangan sebagai perubahan atau mempelajari hubungan-hubungan dan kecenderungan untuk menentukan posisi keuangan dan hasil operasi serta perkembangan perusahaan yang bersangkutan. Dengan kata lain, analisis laporan keuangan adalah untuk mengetahui kondisi dan prestasi perusahaan yang telah dicapai perusahaan dalam periode waktu tertentu.

  2. Tujuan Analisis Laporan Keuangan Tujuan mengadakan analisis laporan keuangan suatu perusahaan adalah (Simangunsong, 1995: 2-3): a. Untuk mengetahui kondisi keuangan pada suatu saat tertentu. Hal ini dapat dilihat dari neraca yang menggambarkan jumlah harta, utang dan modal dari suatu perusahaan pada tanggal tertentu. b. Untuk mengetahui tingkat efisiensi yang dicapai perusahaan dalam menjalankan usahanya. Hal ini dapat dilihat dari laporan rugi-laba yang menggambarkan pendapatan, biaya dan rugi-laba perusahaan.

  c. Untuk mengetahui perkembangan suatu perusahaan. Tujuan ini dapat dicapai dengan jalan membandingkan laporan keuangan suatu perusahaan untuk 2 periode atau lebih yang berbeda baik neraca maupun laporan rugi- laba.

E. Analisis Rasio Keuangan 1. Pengertian Analisis Rasio Keuangan.

  Penilaian kinerja perusahaan akan diukur dengan rasio-rasio keuangan. Banyak analisis untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan. Analisis rasio perusahaan biasanya merupakan langkah pertama dalam analisis keuangan. Rasio dirancang untuk memperlihatkan hubungan diantara perkiraan-perkiraan laporan keuangan ( Brigham, 1990: 294 ).Analisis rasio keuangan menggambarkan posisi perusahaan pada saat ini dan masa mendatang.

  Analisis rasio keuangan merupakan suatu metode untuk mengetahui hubungan dari pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan rugi-laba secara individu atau kombinasi dari kedua laporan tersebut. (Munawir, 1996:37 ).

  Langkah-langkah dalam analisis rasio adalah dengan menhitung rasio likuiditas, rasio aktivitas, rasio profitabilitas, dan rasio leverage perusahaan kemudian membandingkan hasil perhitungan rasio-rasio yang sama untuk melihat

  2. Macam-macam Rasio Keuangan.

  a. Rasio Likuiditas Rasio likuiditas digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban keuangan jangka pendek atau kemampuan perusahaan untuk melunasi utang jangka pendek tepat pada waktunya.

  Banyak orang yang menilai kemampuan ini dengan melihat banyaknya uang tunai yang dimiliki perusahaan saat itu. Namun dalam Ilmu Pembelanjaan, menilai likuiditas perusahaan tidaklah hanya dengan uang tunai, tetapi dengan melihat rasio likuiditasnya. ( Marwan, 1987:159 )

  Ada 3 macam rasio untuk mengukur likuiditas perusahaan yaitu Current

  

Ratio, Quick Ratio, dan Cash Ratio. Namun yang paling umum dipergunakan ada

  2, yaitu: Rasio Lancar ( Current Ratio ) -

  Rasio lancar adalah membandingkan total aktiva lancar dengan utang lancarnya. Aktiva lancar pada umumnya terdiri dari kas, surat berharga, piutang dan persediaan. Utang lancar terdiri dari utang dagang, utang wesel jangka pendek, utang wesel jangka panjang yang akan jatuh tempo pada tahun ini, utang pajak dan utang lain-lainnya ( terutama gaji atau upah ).

  Rasio lancar merupakan ukuran yang paling umum digunakan untuk mengetahui kesanggupan memenuhi kewajiban jangka pendek karena rasio ini menunjukkan seberapa jauh tuntutan dari kreditor jangka pendek dipenuhi oleh aktiva yang diperkirakan menjadi uang tunai dalam periode yang sama

  Rasio lancar yang rendah biasanya dianggap menunjukkan terjadinya masalah dalam likuiditas. Sebaliknya suatu perusahaan yang rasio lancarnya terlalu tinggi juga kurang bagus, karena menunjukkan banyaknya dana yang menganggur yang pada akhirnya dapat mengurangi kemampuan perusahaan ( Brigham dan Houston, 2001: 79 ). Rumusnya adalah :

  Aktiva Lancar

  Current Ratio =

  Kewajiban Lancar Secara umum dikatakan bahwa perusahaan dalam keadaan likuid bila Current

  Ratio lebih dari 1,00. Bila ternyata Current Ratio ini lebih rendah dari pada

  tahun sebelumnya, analis perlu mencari penyebabnya dengan seksama, sebagai dasar baginya untuk memperkirakan Current Ratio di tahun mendatang. ( Marwan, 1987: 161 ). Rasio Cepat ( Quick Ratio ) -

  Rasio cepat yaitu kemampuan perusahan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek dengan aktiva lancar yang paling liquid , tidak memperhitungkan persediaan karena perusahaan memerlukan waktu yang relatif lama untuk direalisir sebagai kas, walaupun mungkin persediaan lebih

  liquid dari pada piutang. Persediaan merupakan unsur aktiva lancar yang

  tingkat likuiditasnya rendah, sering mengalami fluktuasi harga, dan unsur aktiva lancar ini sering menimbulkan kerugian jika dilikuidasi ( Brigham dan

  Houston , 2001: 80 ). Rumusnya adalah : Aktiva Lancar - Persediaan

  Quick Ratio =

  Kewajiban Lancar b. Rasio Profitabilitas.

  Profitabilitas merupakan ukuran kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Untuk mengukur kemampuan tersebut ada dua tasio atau ukuran , yaitu: 1. Rasio Antara Laba dengan Penjualan.

  Ukuran atau rasio laba dengan penjualan ini digunakan untuk mengukur laba yang dihasilkan oleh setiap unit penjualan (produk yang dijual ). Dari rasio ini dapat diketahui kemampuan margin laba untuk menutup biaya tetap dan bunga serta kemampuan perusahaan untuk membagikan dan membayar dividen.

  Dalam laporan rugi-laba dikenal beberapa pengertian atau istilah laba yaitu laba kotor, laba operasi dan laba bersih. Oleh sebab itu hubungan laba dengan penjualan juga ada 3, yaitu:

  • Gross Profit Margin, yaitu perbandingan antara laba kotor dengan penjualan. Rumusnya adalah :

  Laba Kotor

  Gross Profit Margin =

  Penjualan

  Operating Profit Margin , yaitu perbandingan antara laba operasi ( laba - sebelum biaya bunga dan pajak/ EBIT ) dengan penjualan.

  Rumusnya adalah : EBIT

  Operating Profit Margin =

  Penjualan

  Net Profit Margin , yaitu perbandingan antara laba bersih ( laba setelah - biaya bunga dan pajak/ EAT ) dengan penjualan.

  Rumusnya adalah : EAT

  Net Profit Margin =

  Penjualan 2. Rasio Antara Laba dengan Aktiva dan Modal Sendiri.

  Ukuran atau rasio laba dengan aktiva ini digunakan untuk mengukur penggunaan sumber-sumber yang ada untuk menghasilkan laba perusahaan.

  Dari rasio ini dapat diketahui kemampuan perusahaan dalam mengunakan dan menghasilkan aktiva dan modal sendiri yang dimiliki untuk menghasilkan laba yang memuaskan.

  Umumnya ada 3 rasio dalam perhitungan ini, yaitu:

  Return On Investment ( ROI ), yaitu perbandingan antara laba setelah - biaya bunga dan pajak ( laba bersih/EAT) dengan total aktiva perusahaan.

  Rumusnya adalah : EAT

  Return On Investment =

  Total Aktiva

  Operating Income On Operating Asset , yaitu perbandingan antara laba -

  sebelum biaya bunga dan pajak ( laba operasi/EBIT) dengan aktiva operasi ( aktiva yang secra aktif digunakan dalam operasi perusahaan ).

  Rumusnya adalah : EBIT

  Operating Income On Operating Asset =

  Aktiva Operasi

  • Tingkat Pengembalian atas Ekuitas Saham Biasa ( Return on Common Equity = ROE ).

  ROE adalah rasio laba bersih setelah pajak terhadap ekuitas saham biasa. Rasio ini mengukur tingkat pengembalian atas investasi bagi pemegang saham biasa. Rumusnya adalah :

  ROE = Laba Bersih / Jumlah Modal Sendiri

  c. Rasio Aktivitas Rasio aktivitas adalah rasio untuk mengukur seberapa efisien perusahaan menggunakan sumber dananya. Rasio ini dirancang untuk menjawab pertanyaan :

  Apakah jumlah dari masing-masing jenis aktiva yang terdapat dalam neraca sudah wajar, terlalu tinggi atau terlalu rendah mengingat tingkat pengoperasian saat ini dan diproyeksikan untuk masa mendatang?

  • Inventory Turn Over Rasio perputaran persediaan ini juga sering disebut rasio pemanfaatan persediaan, didefinisikan sebagai penjualan dibagi dengan persediaan. Dari rasio ini juga dapat ditentukan berapa lama rata-rata persediaan tersebut ada di gudang, yaitu dengan membagi jumlah hari dalam satu tahun dengan angka perputaran persediaan. Semakin tinggi angka perputaran maka makin rendah angka hari rata-rata persediaan. Semakin besar nilai perputarannya maka

  Rumusnya adalah : Harga Pokok Penjualan

  Inventory Turn Over =

  Rata-rata Persediaan

  • Total Asset Turn Over

  Total Asset Turn Over adalah rasio untuk mengukur perputaran semua

  aktiva dalam perusahaan. Semakin besar nilai perputarannya berarti semakin efisien perusahaan menggunakan aktivanya.

  Rumusnya adalah : Penjualan

  Total Asset Turn Over =

  Total Aktiva

  • - Fixed Asset Turn Over

  Fixed Asset Turn Over adalah rasio untuk mengukur perputaran

  aktiva tetap dalam perusahaan. Semakin besar maka semakin efisien perusahaan menggunakan aktiva tetapnya.

  Rumusnya adalah : Penjualan

  Fixed Asset Turn Over =

  Aktiva Tetap Bersih

  d. Rasio Leverage Rasio ini mengukur perbandingan dana yang disediakan oleh pemilik dengan dana yang dipinjam perusahaan dari kreditur. Rasio ini menunjukkan kamampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansialnya, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Termasuk rasio ini antara lain:

  Total Debt to Total Asset Ratio -

  Merupakan perbandingan total hutang dengan total aktiva. Rasio ini menunjukkan berapa total aktiva yang disediakan untuk menjamin hutang perusahaan. Rumusnya adalah:

  Total Hutang

  Total Debt to Total Asset Ratio =

  Total aktiva

  Total Debt to Equity Ratio -

  Merupakan perbandingan total hutang dengan modal sendiri. Rasio ini menunjukkan berapa rupiah modal sendiri yang disediakan untuk membayar hutang. Rumusnya adalah:

  Total Hutang

  Debt to Equity Ratio =

  Total Modal

  Long Term Debt to Equity Ratio -

  Merupakan perbandingan antara total hutang jangka panjang dengan jumlah modal sendiri. Rasio ini menunjukkan jaminan atas hutang jangka panjang yang tersedia dari modal sendiri. Rumusnya adalah:

  Hutang Jangka Panjang

  Long Term Debt to Equity =

  Modal Sendiri

  Times Interest Earned -

  Merupakan perbandingan antara laba opersi (EBIT) dengan biaya bunga. Rasio ini adalah untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar bunga.

  Rasio ini menghubungkan antara kemampuan peusahaan memperoleh laba dengan pembayaran bunga atas hutang terutama hutang jangka panjang.

  Dengan laba berarti perusahaan akan mampu membayar bunga yang menjadi kewajibannya.

  Rumusnya adalah: EBIT

  Times Interest Earned =

  Bunga

F. Evaluasi Tingkat Pertumbuhan

  Pemegang saham dan kreditor pada umumnya mendambakan pertumbuhan perusahaan yang cenderung meningkat secara stabil dalam jangka waktu yang panjang. Sebagai investor (pemegang saham dan kreditor) akan menghadapi resiko yang lebih tinggi jika pertumbuhan yang dihasilkan tidak stabil. Dan pihak manajemen sebagai pemegang amanat dalam mengelola perusahaan, selalu ingin menunjukkan bahwa pihaknya dapat menjalankan amanat tersebut sesuai dengan pemberi amanat. ( Rico dan Rudi, 2004:102 ).

  Adanya keinginan pihak manajemen untuk memenuhi keinginan pemberi amanat, maka diperlukan evaluasi terhadap tingkat pertumbuhan. Tingkat pertumbuhan perusahaan menunjukkan kualitas laba yang baik. Tingkat pertumbuhan dapat dihitung dengan menggunakan EPS ( Earning per Share ) sebagai berikut :

  t t—1

  EPS – EPS g = EPS t-1 G. Kinerja Perusahaan.

  Kinerja bisa juga disebut performance ( perestasi kerja ). Kinerja itu sendiri mengandung pengertian kemampuan kerja untuk menghasilkan keuntungan secara efisien dan efektif.

  Penilaian kinerja adalah penentuan secara periodik efektifitas operasional suatu organisasi, bagian organisasi, dan karyawan berdasarkan sasaran, standar, dan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya. (Mulyadi, 1994: 49).

  Jadi penilaian kinerja merupakan bagian dari proses pengendalian manajemen yang digunakan sebagai alat pengendalian manajemen melalui sistem penilaian kinerja yang dilakukan dengan cara menetapkan standar tertentu.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah studi kasus, yaitu jenis penelitian

  yang memberikan gambaran secra mendetail tentang latar belakang, sifat-sifat serta karakter-karakter yang khas dari kasus ataupun status dari idividu atau kelompok ( organisasi ), yang kemudian dari sifat khas tersebut akan dijadikan sesuatu hal yang bersifat umum.

  B. Tempat dan Waktu Penelitian

  b. Tempat Peneliti akan melakukan penelitian pada PT. Sari Husada Tbk. Yogyakarta.

  c. Waktu Peneliti melakukan penelitian pada bulan Mei 2006.

  C. Subyek dan Obyek Penelitian

  Subyek penelitian adalah orang yang memiliki kapabilitas dan kompetensi untuk dimintai keterangan/ data penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi subyek penelitian adalah bagian keuangan dan akuntansi.

  Obyek penelitian adalah data/ informasi yang dibutuhkan untuk menjawab masalah penelitian/ menguji hipotesis penelitian. Dalam penelitian ini obyek penelitiannya adalah :  Data laporan keuangan neraca  Data laporan keuangan Rugi/ Laba

D. Variabel Penelitian

  Yang menjadi variable dalam penelitian ini adalah :  Kinerja Perusahaan Kinerja Perusahaan yaitu tingkat prestasi atau hasil yang dicapai.

   Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari suatu proses pencatatan, yang merupakan suatu ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama buku yang bersangkutan. (Baridwan, 1996:17). Laporan keuangan meliputi :

  a. Neraca menunjukkan nilai kekayaan perusahaan ( pada sisi aktiva ) dan klaim atas kekayaan tersebut ( pada sisi pasiva ) pada suatu saat.

  Aktiva = Kewajiban + Ekuitas

  b. Laporan Rugi-Laba menunjukkan hasil operasi perusahaan dalam suatu periode tertentu. Perhitungan rugi-laba mengukur arus dari pendapatan dan beban selama suatu selang waktu, yang biasanya satu tahun.

  Laba = Pendapatan – Beban

  E. Jenis dan Sumber Data

  Data sekunder adalah data yang sudah diolah dan dipublikasikan, dalam penelitian ini adalah data tentang laporan keuangan neraca, laporan keuangan Rugi/ Laba, dan laporan keuangan arus kas.

  F. Teknik Pengumpulan Data

  Teknik pengumpulan data yang dilakukan peneliti dalam penelitian ini adalah teknik pengambilan data dokumentasi, yaitu pengumpulan data dengan cara memperoleh data dari sumber catatan/ arsip yang sudah melewati tahap audit oleh Kantor Publik Haryanto Sahari dan Rekan ( PricewaterhouseCoopers ) dengan pendapat “Wajar Tanpa Pengecualian”.

  G. Teknik Analisis Data 1. Untuk masalah pertama yaitu mengenai kinerja PT. Sari Husada Tbk.

  selama tahun 1996 sampai tahun 2005 menggunakan rumus analisis rasio keuangan : a. Rasio Likuiditas

  Rasio likuiditas digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban keuangan jangka pendek atau kemampuan perusahaan untuk melunasi utang jangka pendek tepat pada waktunya.

  Ada 3 macam rasio untuk mengukur likuiditas perusahaan yaitu

  Current Ratio, Quick Ratio, dan Cash Ratio. Namun yang paling umum

  Rasio Lancar ( Current Ratio ) - Rasio lancar adalah membandingkan total aktiva lancar dengan utang lancarnya. Aktiva lancar pada umumnya terdiri dari kas, surat berharga, piutang dan persediaan.

  Rasio lancar merupakan ukuran yang paling umum digunakan untuk mengetahui kesanggupan memenuhi kewajiban jangka pendek karena rasio ini menunjukkan seberapa jauh tuntutan dari kreditor jangka pendek dipenuhi oleh aktiva yang diperkirakan menjadi uang tunai dalam periode yang sama dengan jatuh tempo utang.

  Rasio lancar yang rendah biasanya dianggap menunjukkan terjadinya masalah dalam likuiditas. Sebaliknya suatu perusahaan yang rasio lancarnya terlalu tinggi juga kurang bagus, karena menunjukkan banyaknya dana yang menganggur yang pada akhirnya dapat mengurangi kemampuan perusahaan ( Brigham dan Houston, 2001: 79 ). Rumusnya adalah :

  Aktiva Lancar

  Current Ratio =

  Kewajiban Lancar Secara umum dikatakan bahwa perusahaan dalam keadaan likuid bila Current Ratio lebih dari 1,00.

  Rasio Cepat ( Quick Ratio ) - Rasio cepat yaitu kemampuan perusahan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek dengan aktiva lancar yang paling liquid, tidak relatif lama untuk direalisir sebagai kas, walaupun mungkin persediaan lebih liquid dari pada piutang ( Brigham dan Houston, 2001: 80 ).

  Rumusnya adalah : Aktiva Lancar - Persediaan

  Quick Ratio =

  Kewajiban Lancar b. Rasio Profitabilitas.

  Profitabilitas merupakan ukuran kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Untuk mengukur kemampuan tersebut ada dua tasio atau ukuran , yaitu: 1. Rasio Antara Laba dengan Penjualan.

  Ukuran atau rasio laba dengan penjualan ini digunakan untuk mengukur laba yang dihasilkan oleh setiap unit penjualan (produk yang dijual ). Dari rasio ini dapat diketahui kemampuan margin laba untuk menutup biaya tetap dan bunga serta kemampuan perusahaan untuk membagikan dan membayar dividen.

  • Gross Profit Margin, yaitu perbandingan antara laba kotor dengan penjualan. Rumusnya adalah :

  Laba Kotor

  Gross Profit Margin =

  Penjualan

  • Operating Profit Margin, yaitu perbandingan antara laba operasi ( laba sebelum biaya bunga dan pajak/ EBIT ) dengan penjualan.

  Rumusnya adalah : EBIT

  Operating Profit Margin =

  Penjualan

  • Net Profit Margin, yaitu perbandingan anatra laba bersih ( laba setelah biaya bunga dan pajak/ EAT ) dengan penjualan. Rumusnya adalah :

  EAT

  Net Profit Margin =

  Penjualan 2. Rasio Antara Laba dengan Aktiva dan Modal Sendiri.

  Ukuran atau rasio laba dengan aktiva ini digunakan untuk mengukur penggunaan sumber-sumber yang ada untuk menghasilkan laba perusahaan.

  Dari rasio ini dapat diketahui kemampuan perusahaan dalam mengunakan dan menghasilkan aktiva dan modal sendiri yang dimiliki untuk menghasilkan laba yang memuaskan.

  Umumnya ada 3 rasio dalam perhitungan ini, yaitu:

  • - Return On Investment ( ROI ), yaitu perbandingan antara laba setelah biaya

    bunga dan pajak ( laba bersih/EAT) dengan total aktiva perusahaan.

  Rumusnya adalah : EAT

  Return On Investment =

  Total Aktiva