HUBUNGAN ANTARA DURASI MENONTON TELEVISI DENGAN PERILAKU KONSUMTIF PADA USIA AKHIR MASA KANAK-KANAK SKRIPSI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HUBUNGAN ANTARA DURASI MENONTON TELEVISI DENGAN PERILAKU KONSUMTIF PADA USIA AKHIR MASA KANAK-KANAK SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi Disusun Oleh: MELLIDA CHRISTIANY NIM : 069114021 PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
2012
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HUBUNGAN ANTARA DURASI MENONTON TELEVISI DENGAN PERILAKU KONSUMTIF PADA USIA AKHIR MASA KANAK-KANAK SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi Disusun Oleh: MELLIDA CHRISTIANY NIM : 069114021 PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
, , s s a a m m p p a a i i t t e e r r c c a a p p a a i i c c
i
i
t t a aT T e e k k u u n n d d
a
a n n j j a a n n g g a a n n p p u u t t u u s s a a s sa
a
- - -
c c i i t t a a m m u u
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dengan rasa yang tak bisa kuungkapkan, ku
persembahkan karya sederhanaku ini buat Tuhan
Yesus…kemudian untuk kedua orangtuaku dan kakak-
kakakku beserta teman-temanku yang sudah banyak
membantuPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis initidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.Yogyakarta, 17 Februari 2012 Penulis Mellida Christiany
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HUBUNGAN ANTARA DURASI MENONTON TELEVISI DENGAN
PERILAKU KONSUMTIF PADA USIA AKHIR MASA KANAK-KANAK
Mellida Christiany
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji ada tidaknya hubungan antara durasi menontontelevisi dengan perilaku kosumtif pada usia akhir masa kanak-kanak. Hipotesis yang diajukan
dalam penelitian ini adalah ada hubungan positif antara durasi menonton televisi dengan perilaku
konsumtif pada usia akhir masa kanak-kanak. Subyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah
anak usia 9-10 tahun yang berjumlah 110 orang. Penelitian ini menggunakan dua alat
pengumpulan data yang berupa skala psikologis. Skala pertama adalah skala perilaku konsumtif
yang terdiri dari 38 aitem pernyataan dan skala kedua skala durasi menonton televisi terdiri dari 1
aitem pernyataan. Metode statistik yang digunakan untuk menganalisis data penelitian ini adalah
Spearman .Hasil analisa statistik menunjukkan adanya korelasi ( r ) sebesar 0,708 dengan
probabilitas 0,000 (p<0,01). Dengan demikian, penelitian ini memiliki korelasi positif antara
durasi menonton televisi dengan perilaku konsumtif. Artinya, semakin tinggi durasi menonton
televisi maka perilaku konsumtifnya akan semakin tinggi. Demikian juga sebaliknya, semakin
rendah durasi menonton televisi maka perilaku konsumtifnya akan semakin rendah.Kata kunci : durasi menonton televisi, perilaku konsumtif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
CORRELATION BETWEEN DURATION OF WATCHING TELEVISION
WITH CONSUMTIVE BEHAVIOUR ON LATE CHILDHOOD
Mellida Christiany
ABSTRACT
This research aim is to examine the correlation between duration of watching television
with consumptive behaviour on late childhood. The hypothesis which raise in this research is there
is a positive correlation between duration of watching television with consumptive behaviour on
late childhood. The subject of this research are children which have age 9 till 10 years old
amounting to 110 people. This research used two data collecting appliance which in the form of
psychological scale. The first scale is duration of watching television that consists from 38
statement items and the second scale is consumptive behaviour scale that consists from 1
statement item. Statistical methods that used to analyze was Spearman.Result of statistical analyze
show there was correlation ( r ) 0,708 with probability 0,000 (p<0,01). There for, these researches
have a positive correlation between duration television with consumptive behaviour. That’s mean
if the children had more duration of watching television, their consumptive behaviour will
progressively increased. And so the contrary, if they had a low duration of watching television,
their consumptive behaviour would be lower. Keywords : duration of watching television, consumptive behavior.PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :
Nama : Mellida ChristianyNomor Mahasiswa : 06 9114 021
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan Kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
Hubungan Antara Durasi Menonton Televisi Dengan Perilaku Konsumtif
Pada Usia Akhir Masa Kanak-Kanak
beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
Kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,
mengalihkan dalam Bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan
data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau
media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya
ataupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan saya
sebagai penulis. Demikian pernyatan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta, Pada tanggal: 17 Februari 2012 Yang menyatakan (Mellida Christiany)PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus yang selalumendampingi dalam penyelesaian skripsi ini yang disusun sebagai salah satu
syarat guna memperoleh gelar sarjana psikologi di Universitas Sanata Dharma.Penulis menyadari banyak kesulitan dan kendala selama penulisan
skripsi ini. Untuk itu pada kesempatan ini penulis ingin menghaturkan rasa
terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Tuhan Yesus kristus yang selalu memberikan keajaiban-keajaiban yang tak
terduga…memang semua ada waktunya.
2. Ibu Dr. Siwi Handayani, selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta yang memberi ijin untuk melakukan penelitian ini.
3. Ibu Tjipto Susana ,selaku dosen pemimbing skripsi. Terimakasih ya Bu sudah
mau membimbing saya, moga gak bosen ya sama saya…hehehehe...semangat selalu Bu!
4. Orangtua saya, mama dan papa. Terimakasih atas doa dan jerih payahnya
untuk memberi saya kesempatan belajar, memenuhi kebutuhan sehari hari saya dari sandang pangan papan….hahahahaha…..terutama untuk laptop na…
5. Kakak-kakak saya hingga calon ipar saya, dari Onik-Marshal, Yoyo-Ruth dan
San-San-Ana. Tengkyu banget buat sumbangsihnya dalam memberikan penjelasan dan saran untuk mengerjakan skripsi ini bahkan sampai minjamkan laptop. Wah pokok na menyenangkan deh sama kalian….PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6. Buat adik-adik yang sudah mau mengisi angket kakak ^^ rajin belajar selalu
dan semoga cita-cita kalian tercapai ya….
7. Pak Gie, Mas Muji, Mas Doni dan Bu Nanik yang sudah membantu kelancaran
studi saya.
8. Ibu Santi (PKKN), Pak Wihadi dan Pak Damar (Teknik) karena sudah
mengajarkan kepada saya banyak hal dari bekerja, memahami seseorang dan tempat bercerita.
9. Teman-teman sekerja di PKKN, di dancer, teman-teman sepelayanan di gereja,
kakak-kakak dan adik-adik tingkat yang sudah mendukung saya dalam pengerjaan.
10. Buat Kak Dito dan Tia. Makasih banget ya dah bolehin dirinya untuk
direpotin buat installin program pek berkali-kali. Pokok na kak ditto teknisi aku yang hebat deh ^^
11. Buat Dian, Bekti, Nita, Andien, Thea (yang sering aku tanya-tanyain ^^),
Ina, Cha-Cha, Jina. Makasih banget buat canda tawanya dan dukungannya.Semangat!
12. Buat Brudie, Feri, Chris, Yoga. Makasih ya dah nemenin selama aku
kuliah dan teman jalan-jalan kayak yang lain.
13. Buat Yesa Andrian. Trimakasih ya karena selalu berada disisiku saat aku
senang hingga mulai putus asa. Ko adalah penyemangatku satu-satunya. Tapi trimakasih juga karena sudah mengajariku untuk berpijak pada kakiku sendiri. Kau adalah anugerah terindah yang pernah ku kenal. Hope the best for you Ko.PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14. Buat Mbak Nem dan Mas Wakijan….wah tenkyu banget ya dah banyak bantuin selama aku hidup ^^ hehehe…ayo tetap berjuank!!!
15. Buat Keke dan Dede yang sudah menyumbang partisipasinya dalam pengambilan data. Kalian adik-adik yang baik…yang rukun ya kalian berdua
16. Buat Lolita, tengkyu dah banyak kasih saran.
17. Buat Ko Roy, Ko Yusak dan Ko Jco…kalian hebat ^^ Akhir kata, penulis menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam penulisan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat berguna dan memberikan manfaat bagi siapa saja yang membacanya.
Yogyakarta, November 2011 Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ………………………………………………………….. i
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ……………………. ii
HALAMAN PENGESAHAN ……………………………………………….. iii
HALAMAN MOTTO ……………………………………………………....... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ……………………………………………… v
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ……………………….. vi
ABSTRAK …………………………………………………………………… vii
ABSTRACT ………………………………………………………………….. viii
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ……………. ix
KATA PENGANTAR ………………………………………………………... x
DAFTAR ISI …………………………………………………………………. xiii
DAFTAR TABEL ……………………………………………………………. xvii
DAFTAR SKEMA …………………………………………………………. xviii
DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………………… xix
BAB I. PENDAHULUAN …………………………………………….……… 1
A. Latar Belakang Masalah …………………..……………….…………… 1B. Rumusan Masalah …………………………………………………….... 7
C. Tujuan Penelitian ………………………………………..…..………….. 7 D. Manfaat Penelitian ……………………………………..……………….. 7BAB II. LANDASAN TEORI …………………………………….……........... 8
A. Perilaku Konsumtif ……………...……………………...………………. 81. Pengertian Perilaku Konsumtif ……………………………................. 8
B. Durasi Menonton Televisi …………...…………………………………. 17
E. Hubungan Durasi Menonton Televisi Dengan Perilaku Konsumtif Pada Usia Akhir Masa Kanak-Kanak…………………………………… 29 F. Hipotesa………………………………………………………………… 33
3. Piaget ………………………………………………………………... 29
2. Bandura ……………………………………………………………… 25
1. Freud ………………………………………………………………… 25
D. Teori-Teori Dari Beberapa Tokoh Psikologi Mengenai Hubungan Menonton Televisi dan Perilaku Konsumtif ……………….…………. 25
C. Usia Akhir Masa Kanak-Kanak…………………………………..…….. 23
7. Sikap dan Keyakinan ….. …...………………………………….. 16
2. Aspek-aspek Perilaku Konsumtif ……………………………...……. 9
6. Kepribadian dan Konsep Diri ………………………..…………. 15
5. Pengalaman Belajar …………………………………………..… 14
4. Keluarga ……………………………...…………………..……. 14
3. Kelompok Acuan Kecil ............................................................. 12
2. Kelas Sosial ……………………………………………….…… 12
1. Kebudayaan ……………………………...…………………...... 10
3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumtif……............ 10
BAB III. METODE PENELITIAN ……...………………………………….. 36
A. Jenis Penelitian ………………………………………………………… 36 B. Variabel Penelitian .……………………………………………………. 36 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
C. Definisi Operasional …………………………………………………… 36
D. Subjek Penelitian ……………………………………………………... 37
E. Metode Pengumpulan Data ……………………………………........... 38
F. Uji Coba Alat Ukur …………………………………………………… 41
G. Validitas dan Reliabilitas …………………………………………….... 42
1. Validitas ………………………………...………………………. .. 42
2. Reliabilitas ……………………………………………………….. 43
H. Seleksi Item …………………………………………………………… 44
I. Metode Analisis Data ………………………………………………..... 47
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN …………………... 49
A. Pelaksanaan Penelitian …………………….…………………………... 49 B. Deskripsi Subjek Penelitian ……………………………………….….. 49 C. Hasil Penelitian …………………………………………………….…. 501. Deskripsi Data Penelitian ……………………………………….. 50
D. Analisis Data Penelitian …………………………………………......... 52
1. Uji Asumsi ………………………………………………………... 52
a. Uji Normalitas …………………………………………………. 52
b. Uji Linearitas ……………………………………………........... 53
2. Uji Hipotesis ………………………………………………...…….. 54
E. Pembahasan ……………………………………………………………. 55
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ……………………………….......... 59
A. Kesimpulan …………………………………………………………….. 59 B. Saran …………………………………………………………………… 60PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………… 61
LAMPIRAN-LAMPIRAN …………………………………………………… 65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 1 : Blue Print Skala Perilaku Konsumtif Sebelum Uji Coba ………. 40
Tabel 2 : Blue Print Angket Durasi Menonton Televisi Sebelum UjiCoba............................................................................................. 41 Tabel 3 : Distribusi Aitem Sahih dan Gugur Pada Skala Perilaku Konsumtif………………………………………………………. 45
Tabel 4 : Blue Print Skala Perilaku Konsumtif Setelah Uji Coba………… 46
Tabel 5 : Distribusi Subjek Penelitian…………………………………….. 50
Tabel 6 : Deskripsi Data Penelitian…………………..…………………... 51
Tabel 7 : Hasil Uji Normalitas Sebaran ………………………………….. 52
Tabel 8 : Hasil Uji Linearitas Hubungan Antar Variabel ………………… 53
Tabel 9 : Hasil Uji Hipotesis………..…………………………………..… 54
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Skema 1. Skema Hubungan Antara Durasi Menonton Televisi Dengan Perilaku
Konnsumtif Pada Usia Akhir Masa Kanak-Kanak …………………………… 35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 1. Informed Consent ……………………………………………………… 65
Lampiran 2. Nota Kesepahaman ……………………………………………… 68
Lampiran 3. Skala Perilaku Konsumtif dan Angket Durasi Menonton Televisi ..70
Lampiran 4. Hasil Wawanacara ………………………………………………. 75
Lampiran 5. Skor Kasar Data Uji Coba Variabel Perilaku Konsumtif dan Durasi Menonton Televisi ……………………………………… 100Lampiran 6. Uji Reliabilitas Butir Skala Perilaku Konsumtif Uji Coba …….. 113
Lampiran 7.Skala Perilaku Konsumtif dan Angket Durasi MenontonTelevisi Setelah Uji Coba ………………………………….…. 116
Lampiran 8. Uji Reliabilitas Butir Skala Perilaku Konsumtif SetelahUji Coba………………………………………………………. 120
Lampiran 9. Uji Normalitas …………………………………………………. 123
Lampiran 10. Uji Linearitas …………………………………………………. 125
Lampiran 11. Uji Hipotesis ………………………………………………….. 127
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Media televisi telah menjadi barang utama di setiap rumah yang
digunakan sebagai sarana hiburan keluarga sehingga mudah ditiru, dijiplak dan dipakai sesuka hati oleh setiap orang (Chaney, 2004). Media ini dapat mempengaruhi tindakan seseorang dalam melakukan sesuatu karena merupakan media komunikasi yang bersifat informatif dan persuasif dalam mengemas suatu acara dengan menarik dan efektif untuk memberikan pengalaman, nilai massa, dan tidak memerlukan pengetahuan khusus (Mowen & Minor, 2002). Media ini bersifat informatif karena dapat memberikan penerangan beserta penjelasannya mengenai suatu hal atau peristiwa. Bersifat persuasi berarti ajakan, bujukan atau rayuan yang bersifat psikologis- manusiawi, halus dan luwes, sehingga khalayak terangsang untuk melakukannya dengan rela dan senang hati (Effendy, 2008).
Berdasarkan karakteristik tersebut, Effendy (2008) mengungkapkan bahwa televisi bukan hanya memiliki kemampuan menyajikan berbagai kebutuhan manusia baik hiburan, informasi, maupun pendidikan dengan sangat memuaskan melainkan mempunyai pengaruh besar dalam pembentukan opini dan kepercayaan anak-anak karena mampu bekerja di wilayah perasaan dari pada pikiran. Hal ini dikarenakan bahwa tidak ada yang mampu menandingi kekuatan media televisi untuk menyentuh anak-anak baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mempengaruhi cara berpikir dan perilaku mereka (Chen dalam Ibrahim, 2004).
Hasil penelitian Yayasan Kesejahteraan Anak Indonesia (YKAI) pada tahun 1996 menemukan bahwa TV adalah media yang paling banyak dipilih anak untuk dikonsumsi dengan alasan paling menghibur (Daud & Khumas, 2005). Penelitian ini diperkuat dengan penelitian yang dilakukan pada +6000 anak usia 5-15 tahun di Columbia memberikan hasil bahwa 75% anak-anak paling suka menonton televisi di antara semua media (Wibowo, 2007).
Penelitian Singer (dalam Tucher, 1987) mengungkapkan bahwa rata- rata menonton televisi anak 3-4 jam sehari. Penelitian tersebut belum jauh berbeda dengan hasil penelitian Yayasan Pengembangan Media Anak (YPMA) tahun 2002 dan 2006 yang menunjukkan adanya peningkatan jumlah jam anak dalam menonton televisi, yaitu yang semula 30-35 jam seminggu menjadi 35-40 jam seminggu. Demikian pula dengan Nina (“Pola Menonton
2010) menunjukkan bahwa anak-anak menghabiskan waktu Televisi”, menonton televisi sebanyak 4-5 jam sehari atau 30-35 jam seminggu.
Tayangan televisi dapat berupa acara musik, film, sinetron, kuis, reality show , talent show, kartun, serial komedi dan lain-lain. Tayangan televisi yang dikemas secara menarik itu dapat membuat anak suka menonton televisi sehingga tontonan yang ditontonnya tidak hilang atau berlalu begitu saja. Hal ini dijadikannya sebagai bahan pembicaraan untuk bersosialisasi dengan teman-temannya karena pada usia akhir masa kanak-kanak mulai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
membangun dan mengembangkan sikap-sikap yang mengarah pada kelompok sosial (Hurlock, 1989).
Pada usia akhir masa kanak-kanak, anak sedang mengembangkan keterampilannya untuk menghasilkan dan mengerjakan hal-hal dengan rajin dan tekun sehingga anak dapat memperoleh pengakuan dari orang lain dengan memperlihatkan apa yang telah sanggup dia lakukan (Erikson dalam Cremers,1989). Perilaku tersebut diperkuat dengan teori Piaget (dalam Santrock, 1995) bahwa motivasi dasar seorang anak memperoleh pengetahuan baru adalah meniru contoh-contoh di lingkungan sekitarnya termasuk tayangan televisi untuk dijadikan model dalam bertingkah laku.
Pada usia akhir masa kanak-kanak ini anak juga suka menirukan gerakan dan adegan dari tayangan televisi tersebut (Iryani & Astuti, 2004).
Rasa empati dan mengidolakan tokoh kesayangannya menimbulkan rasa ingin meniru seperti penampilan dan gaya hidupnya. Lalu timbul keinginan dan akhirnya menuruti tanpa harus memperhitungkan kemampuan atau untung ruginya maupun manfaatnya. Perilaku tersebut sesuai dengan teori pembelajaran sosial Bandura (Peter & Olson, 1999) bahwa fase meniru perilaku model terdiri atas fase perhatian, fase retensi, fase reproduksi, dan fase motivasi. Pada fase perhatian anak akan memperhatikan dengan sungguh dari gaya bicara dan perilaku tokoh-tokoh yang diidolakan. Kemudian anak akan menyimpannya ke dalam memori mereka dan berlanjut ke fase produksi
yaitu melakukan peniruan terhadap tindakan model dengan permainan pura-
pura. Pada fase ini anak-anak akan berusaha mereproduksi situasi yang telahPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dilihatnya, baik dari kehidupan tayangan televisi maupun kehidupan nyata ke
dalam permainannya. Setelah melalui fase memproduksi maka akan masuk ke
dalam fase motivasi. Anak memiliki dorongan untuk mengulangi tingkah laku
serupa dalam beberapa situasi karena adanya penguatan dari menonton televisi
berulang kali.Hal tersebut membuktikan bahwa televisi mempengaruhi pikiran anak
tentang macam-macam profesi dan bagaimana orang harus hidup. Anak akan
memiliki gaya hidup yang mengutamakan keinginan untuk mengkonsumsi
barang atau jasa secara berlebihan agar bisa diterima dalam kelompoknya. Hal
ini dikarenakan anak-anak masih sangat labil dan masih dalam proses
pencarian jati diri karena terkadang apa yang mereka lihat, dengar dan rasakan
sering mereka terima begitu saja tanpa memikirkan dampak bagi diri mereka
sendiri. Dengan kata lain, anak berpikir secara konkret yaitu menghadapi
setiap masalah tersendiri dan tidak mengintegrasikan keputusannya dengan
mempergunakan teori-teori umum yang ada yang daripadanya dapat
diabstraksikan suatu prinsip umum (Piaget dalam Cremers, 1988).Anak yang memiliki durasi menonton televisi cukup lama dan sering meniru gaya hidup dari tayangan televisi, secara tidak langsung anak akan
memiliki gaya hidup yang cenderung berlebihan menjadi konsumtif, hedonis
dan hanya memperhatikan untuk kepentingannya sendiri (Gunarsa, 2004).
Gaya hidup konsumtif merupakan usaha untuk mendapatkan atau membeli
dan menggunakan barang tanpa memperhatikan prioritas utama dalam
pemenuhan kebutuhan melainkan hanya untuk kepuasan sesaat. Gaya hidup
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
konsumtif terjadi karena adanya dorongan untuk bisa diterima oleh lingkungannya dan tidak ketinggalan jaman. Hal serupa juga dinyatakan oleh Peter dan Olson (1999) bahwa seringkali pembelian dan pemakaian produk didorong oleh keinginan yang kurang berguna seperti: mengikuti mode, menaikkan dan menjaga prestige, sekedar ikut-ikutan, dan berbagai alasan yang kurang penting lainnya. Maka, orang cenderung menjadi materialistik dan berperilaku konsumtif dengan melihat kepemilikan materi untuk mencapai kebahagiaan, merasa dihargai, dan pengakuan sosial.
Perilaku konsumtif yang demikian akan membuat seseorang lebih mementingkan keinginan-keinginannya untuk membeli barang daripada membeli sesuai dengan kebutuhan. Perilaku konsumtif juga akan membuat seseorang menjadi boros untuk menutupi segala kekurangan yang ada pada dirinya. Jika tingkat perilaku konsumtif cukup tinggi pada anak-anak maka mereka akan selalu mencari cara untuk mendapatkan uang pada orangtua tanpa memedulikan tata krama lagi. Anak minta dibelikan barang-barang aneh dan baru yang menarik perhatiannya (Iryani & Astuti,2004).
Variasi dalam mode dan gaya hidup yang ditampilkan oleh model memberi arti mengenai produk dan jasa melalui media televisi (Mowen & Minor, 2002). Hal ini membuat anak ingin memiliki identitas seperti selebriti karena anak sedang dalam proses pembelajaran dan berada pada tahap tekun dan rendah diri (Erikson dalam Santrock, 2002). Salah satu proses pembelajarannya adalah menirukan perilaku hingga cara berpakaian dan penampilan idola tesebut. Gaya hidup anak-anak yang memiliki HP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
berkualitas canggih, berpakaian seperti orang dewasa, menggunakan asesoris-
asesoris perhiasan, membeli mainan seperti idolanya seperti Spongebob, Naruto dan lain-lain merupakan gaya hidup yang dipamerkan melalui media televisi. Anak-anak mulai memperhatikan cara berpenampilan dan harus sama dengan apa yang dipakai teman-temannya (Hurlock, 1980). Dengan begitu, orangtua mereka dianggap sebagai mesin uang yang akan selalu memberi mereka uang. Hal ini pun akan berdampak pula jika anak terbiasa dengan perilaku meniru ini, maka anak-anak kurang bersikap bijaksana ketika dihadapkan pada-pada barang sesuai keinginan mereka.Meskipun demikian beberapa proses pembentukan perilaku selain televisi dapat berasal dari stimulus eksternal secara sosial seperti budaya, kelompok acuan, keluarga serta peran dan status sosial yang kemudian terinternalisasi dan membentuk kepribadian (Kotler, 2005). Pembentukan perilaku secara internal merupakan proses belajar dalam diri seseorang antara kognitif, afektif dan konatif. Menurut Azwar (2005) pembentukan sikap dipengaruhi oleh pengalaman pribadi, kebudayaan, orang lain yang dianggap penting, media massa, institusi atau lembaga pendidikan dan lembaga agama, serta faktor emosi dalam diri individu.
Penelitian ini menarik untuk diteliti karena belum ada penelitian mengenai hubungan antara durasi menonton televisi dengan perilaku konsumtif pada usia akhir masa kanak-kanak. Penelitian-penelitian sebelumnya lebih banyak pada perilaku jajan murid SD (Suci, 2009), pengaruh menonton televisi terhadap pengendalian emosi anak (Daud &
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Khumas, 2005), pencegahan perilaku anak dan remaja dari pengaruh negatif tayangan televisi (Sugiyatma & Wahyuni, 2006), anak menonton film kartun (Obed & Reny, 2006),dan orangtua sebagai pendamping anak dalam menonton televisi (Salamah, 2006).
B. RUMUSAN MASALAH Apakah terdapat hubungan antara durasi menonton televisi dengan perilaku konsumtif pada usia akhir masa kanak-kanak.
C. TUJUAN PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara durasi menonton televisi dengan perilaku konsumtif pada usia akhir masa kanak- kanak.
D. MANFAAT PENELITIAN
1. Memberikan informasi mengenai kemungkinan pengaruh televisi terhadap perilaku konsumtif pada anak.
2. Memberikan informasi kepada orangtua dan para pendidik dalam memberikan bimbingan kepada anak-anak bahwa anak-anak memiliki kecenderungan yang besar dalam belajar terutama meniru tokoh atau model dalam menonton televisi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI A. PERILAKU KONSUMTIF
1. Pengertian Perilaku Konsumtif
Perilaku konsumtif menurut Gilarso (dalam Dewi, 2006) adalah kecenderungan perilaku membeli yang didasari oleh keinginan tanpa pertimbangan secara rasional dan terencana melainkan ingin memiliki dan memanfaatkannya. Hal ini membawa konsumen untuk membeli barang atau jasa karena ingin kebutuhannya terpenuhi dan dapat merasakan kepuasan (Swastha, 1984).
Menurut penelitian Parma (2007) perilaku konsumtif merupakan perilaku membeli secara berlebihan tanpa mempertimbangkannya terlebih dahulu secara rasional. Diungkapkan pula oleh Anggarasari (dalam Sriningsih, 2006) bahwa perilaku konsumtif terjadi karena adanya kecenderungan keinginan memiliki barang yang tidak diperlukan dan bersifat berlebihan. Perilaku konsumtif ini akan memunculkan kebiasaan membeli yang disebut impulsive buying yaitu pembelian yang dilakukan tanpa perencanaan.
Perilaku konsumtif terjadi saat konsumen tidak menyesuaikan barang atau produk berdasarkan kebutuhan dan kegunaannya (Swastha & Handoko, 2000). Ditegaskan pula oleh Grinder (1969) bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
perilaku konsumtif terjadi karena adanya dorongan untuk memenuhi keinginan yang menyenangkan bagi diri individu.
Fromm (1995) mengemukakan bahwa perilaku konsumtif sering dilakukan secara berlebihan untuk memperoleh kesenangan atau kebahagiaan meskipun sebenarnya kebahagiaan yang diperoleh hanya bersifat semu. Perilaku tersebut menggambarkan sesuatu yang tidak rasional dan bersifat kompulsif sehingga menimbulkan pemborosan dan inefisiensi biaya. Konsumen dalam membeli sesuatu bukan untuk memenuhi kebutuhan saja melainkan didorong oleh keinginan untuk memuaskan kesenangan. Keinginan tersebut mendorong seseorang membeli barang yang sebenarnya bukan menjadi prioritas utama dan menimbulkan pemborosan. Hal ini dapat dilihat dari keinginan untuk meniru orang lain atau model. Keputusan pembelian yang didominasi oleh faktor emosi ini juga mampu menyebabkan timbulnya perilaku konsumtif.
Berdasarkan uraian sebelumnya maka dapat diambil kesimpulan bahwa perilaku konsumtif adalah tindakan konsumen untuk mendapatkan atau membeli dan menggunakan barang tanpa memperhatikan prioritas utama dalam pemenuhan kebutuhan melainkan hanya untuk kepuasan sesaat.
2. Aspek-aspek Perilaku Konsumtif
Hidayati (dalam Tedja, 2003) mengungkapkan bahwa perilaku konsumtif terdiri atas beberapa aspek yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
a. Impulsif Perilaku konsumtif terjadi karena adanya keinginan sesaat dan bersifat emosional. Perilaku konsumtif ini juga dilakukan
tanpa perencanaan dan pertimbangan terlebih dahulu.
b. Pemborosan Perilaku konsumtif merupakan perilaku membeli secara berebihan dan menghamburkan banyak uang
c. Mencari kesenangan Perilaku konsumtif dilakukan untuk mencari kesenangan.
d. Mencari kepuasan Perilaku konsumtif terjadi karena adanya rasa ketidakpuasan untuk selalu bisa lebih dari yang lain. Aspek perilaku konsumtif ini terjadi untuk memperoleh pengakuan, serta biasanya diikuti oleh rasa bersaing yang tinggi.
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumtif
Menurut Stanton (1986) perilaku membeli konsumen dipengaruhi oleh:
1. Kebudayaan Kebudayaan merupakan simbol dan fakta yang kompleks, yang diciptakan oleh manusia dan tanpa disadari diturunkan dari generasi ke generasi berikutnya (Swastha, 1984). Dengan kata lain, budaya merupakan penentu keinginan dan perilaku yang