PERANAN KURSUS PERSIAPAN PERKAWINAN DALAM RANGKA MEMBANGUN HIDUP IMAN KELUARGA MUDA DI PAROKI SANTO MARKUS MELAK KUTAI BARAT KALIMANTAN TIMUR

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERANAN KURSUS PERSIAPAN PERKAWINAN

DALAM RANGKA MEMBANGUN HIDUP IMAN KELUARGA MUDA

DI PAROKI SANTO MARKUS MELAK KUTAI BARAT

KALIMANTAN TIMUR

SKRIPSI

  Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik

  Oleh: Susantina NIM : 061124056

PROGRAM STUDI ILMU PENDIDIKAN

KEKHUSUSAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

  

2011

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

PERSEMBAHAN

  Skripsi ini kupersembahkan kepada: Ayah dan ibu ku tercinta, kakak dan adikku yang ku sayang, keluarga-keluarga Katolik yang ada di Paroki St. Markus Melak Kutai Barat dan keluarga-keluarga yang berada di Muara Batuq

  Kalimantan Timur PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

MOTTO

  Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia.

  Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari." (Mat 19:6;6:34;)

  Jangan pernah menyerah untuk mencoba dan Jangan pernah mencoba untuk menyerah karena hidup itu ibarat ice cream nikmatilah sebelum mencair

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK

  Judul skripsi adalah “PERANAN KURSUS PERSIAPAN PERKAWINAN

  

DALAM RANGKA MEMBANGUN HIDUP IMAN KELUARGA MUDA DI

PAROKI SANTO MARKUS MELAK KUTAI BARAT KALIMANTAN

  “. Judul skripsi ini bertitik tolak dari situasi keluarga muda Katolik di Paroki

  TIMUR

  Santo Markus Melak Kutai Barat Kalimantan Timur. Dewasa ini banyak keluarga muda yang mengalami berbagai tantangan hidup yang berdampak pada munculnya persoalan-persoalan rumah tangga. Dalam Gereja keluarga dipanggil untuk mewartakan Kerajaan Allah namun keluarga juga dihadapkan pada tantangan untuk menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari masyarakat luas (duniawi).

  Sakramen perkawinan yang melambangkan bersatunya Allah dalam kehidupan kedua suami-istri menjadi sumber kekuatan yang dihayati oleh kedua suami-istri dalam hidup keluarganya. Dalam iman inilah suami bisa memandang istri bukan sebagai teman hidup saja, melainkan sebagai uluran tangan Tuhan yang ingin mengasihi dirinya, sehingga suami atau istri dapat menjadi tanda penampakan Tuhan secara konkret.

  Oleh karena keluarga diharapkan dapat mewujudnyatakan sakramen perkawinan sebagai tanda dan sarana kehadiran Allah maka dalam Gereja dibuatlah persiapan-persiapan bagi pasangan-pasangan yang akan memasuki kehidupan perkawinan. Salah satu bentuk persiapan tersebut adalah Kursus Persiapan Perkawinan. Lalu apakah KPP berperan dalam upaya membangun hidup iman keluarga muda khususnya keluarga muda di Paroki Santo Markus Melak Kutai Barat Kalimantan Timur. Untuk menjawab permasalahan tersebut penulis menguraikan skripsi ini dalam lima bab. Bab I berupa pendahuluan yang berisi latar belakang penulisan, rumusan permasalahan, tujuan penulisan, manfaat penulisan, metode penulisan, sistematika penulisan. Bab II memaparkan kursus perkawinan dan pentingnya kursus perkawinan dalam mempersiapkan keluarga Katolik beriman. Bab

  III mengenai penelitian yang membahas mengenai KPP yang diikuti oleh calon pasangan suami-istri di Paroki Santo Markus Melak Kutai Barat Kalimantan Timur beserta laporan hasil penelitian dan pembahasannya. Bab IV berisi program rekoleksi keluarga sekaligus dengan penjabarannya. Pada bagian akhir dari bab tersebut penulis menjabarkan satu contoh rencana pelaksanaan rekoleksi yang dapat menjadi referensi dari pelaksanaan program yang telah dibuat. Model rekoleksi dipilih oleh penulis karena alasan praktis dan cocok untuk kondisi umat yang ada di Paroki St. Markus Melak Kutai Barat Kalimantan Timur. Bab V berisi kesimpulan dan saran dari keseluruhan isi karya tulis.

  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT

  This study has as title “THE ROLE OF THE PREPARATORY COURSE FOR MARRIAGE IN FOSTERING THE LIFE OF FAITH AMONG YOUNG FAMILIES IN SAINT MARK PARISH, MELAK, WEST KUTAI, EAST KALIMANTAN”. This title stems from the situation of young Catholic families in St. Mark Parish, Melak, West Kutai, East Kalimantan.

  Nowadays many young families are facing various challenges of life, as seen from the problems arising within family life. In the Church, a family is called to announce the Reign of God precisely by living as an inseparable part of the world society.

  The Sacrament of Matrimony which symbolizes the union of God with the life of the couple constitutes a source of strength for both husband and wife. In faith both persons can look at each other not only as a companion in life, but as an extension of God’s love for him or her, so that both as a couple will be able to manifest God in a concrete way.

  In view of this, in the Church steps have been taken to prepare prospective bride and bridegroom for family life. One of these measures is to set up the so called “Preparatory Course for Marriage”. The question then arises, whether this course will play a significant role in the young families in St. Mark Parish, Melak, West Kutai, East Kalimantan. To answer this question the author divides this study into five chapters. Chapter One consists of the background and the problematics of the writing, as well as the aim and the benefit of such a study. The chapter ends with an outline of this study. Chapter Two explains the importance of the Preparatory Course for Marriage for disposing the couples toward building a believing family. Chapter Three contains a report and discussion on a research done on this regard by the author in St. Mark Parish, Melak, West Kutai, East Kalimantan. Chapter Four proposes an overall program for recollection intended to be participated by those young families. At the end of this chapter the author presents an example of a session of this program, which can be taken as a reference for executing the rest of the program. This model of a recollection has been chosen out of practical considerations and it is supposed to suit well the condition of the faithful in the aforementioned parish. Finally, Chapter Five presents the conclusion of this study as well as some suggestions for the future. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI KATA PENGANTAR

  Puji syukur kepada Allah Bapa karena kasih dan penyertaan-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul PERANAN KURSUS PERSIAPAN

PERKAWINAN DALAM RANGKA MEMBANGUN HIDUP IMAN KELUARGA MUDA DI PAROKI SANTO MARKUS MELAK KUTAI BARAT KALIMANTAN TIMUR.

  Skripsi ini berawal dari keprihatinan penulis mengenai situasi keluarga- keluarga muda Katolik di Paroki Santo Markus Melak Kutai Barat Kalimantan Timur yang menghadapi berbagai tantangan hidup dan berdampak pada munculnya persoalan-persoalan rumah tangga. Sedangkan pada dasarnya keluarga-keluarga dipanggil untuk mewartakan Kerajaan Allah walau tidak sedikit juga dihadapkan pada tantangan, godaan, tawaran kerajaan duniawi yang mempengaruhi kehidupan keluarga-keluarga tersebut kearah yang kurang baik. Karena menyadari bahwa pernikahan dan keluarga termasuk nilai-nilai manusiawi yang paling berharga, maka Gereja turut ambil bagian dengan menawarkan bantuan kepada mereka yang sudah menyadari nilai pernikahan serta keluarga, dan berusaha menghayatinya dengan setia, kepada mereka yang sedang ragu-ragu serta gelisah dan mencari kebenaran, maupun kepada mereka yang secara tidak adil dihalang-halangi, supaya jangan secara bebas menghayati hidup keluarga mereka. Oleh karena itu skripsi ini dimaksudkan untuk membantu Gereja dalam membantu keluarga-keluarga muda untuk dapat menghayati kehidupan beriman keluarganya dengan baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Tersusunnya skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung. Pada kesempatan ini penulis dengan setulus hati mengucapkan banyak terima kasih kepada:

  1. Dr. C. B. Putranta, SJ selaku dosen pembimbing utama yang telah memberikan dorongan serta meluangkan waktu dalam membimbing penulis dengan penuh perhatian dan kesabaran serta memberikan masukan-masukan, saran juga motivasi bagi penulis dalam menyusun skripsi ini.

  2. Bapak Yoseph Kristianto, SFK., M.Pd selaku dosen penguji yang selalu memotivasi dan mengingatkan penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

  3. Ibu Dra. Y. Supriyati, M.Pd. sebagai dosen pembimbing akademik yang terus- menerus serta dengan sabar mendampingi penulis sampai selesainya penulisan skripsi ini.

  4. Drs. H.J Suhardiyanto, SJ sebagai kaprodi IPPAK USD yang selalu memberikan motivasi dan dukungan kepada penulis selama proses penyelesaian skripsi ini.

  5. P. Drs. F.X Heryatno W.W.,SJ.,M.Ed sebagai dosen yang selalu memberikan perhatian dan juga motivasi kepada penulis selama proses penyelesaian skripsi ini.

  6. Segenap staf dosen Prodi IPPAK-FKIP, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, yang telah membimbing penulis selama belajar hingga selesainya skripsi ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  7. Segenap staf sekretariat dan perpustakaan Prodi IPPAK dan Perpustakaan Kolsani, dan seluruh karyawan bagian lain yang telah memberikan dukungan kepada penulis dalam penulisan skripsi ini.

  8. Kepada Pastor Ambros Pantola, SVD selaku Pastor Paroki di Paroki St. Markus Melak Kutai Barat Kalimantan Timur yang telah mengijinkan penulis untuk melaksanakan penelitian di Paroki tersebut dan berkenan memberikan masukan- masukan demi kelancaran dan kelengkapan materi penulisan skripsi ini.

  9. Keluarga-keluarga yang telah dengan ikhlas mengisi Kuesioner penulis dengan baik.

  10. Ayah dan ibu ku tercinta yang selalu memberikan dukungan dan motivasi baik secara materi maupun yang non materi, serta dukungan doa-doa yang tulus.

  11. Saudara-saudariku Atissakenah, Syahbayan, Yohanes Kandam, Maria Rina Nailin, Samuel Prayitno Licing, Karmanto, Dianto serta semua saudara-saudari penulis yang ada di Kutai Barat yang selalu berdoa untuk penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

  12. Nenek dan Kakek di Linggang Bigung dan Sakaq Tada, Om Gun, Iful, Ran, Darmawijaya, Jam, Abiet, Alex, tante Ocha, Chia, Celin, Pami, Minar yang selalu memberikan dukungan doa dan motivasi kepada penulis selama penulisan skripsi.

  13. Sahabat-sahabat mahasiswa khususnya angkatan 2006/2007 yang turut memberikan motivasi kepada penulis dalam penulisan skripsi ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  14. Yohanes Baptista S, Sisilia Lun, Oliva, Hiping, Odete Soares, Agatha, Hermas dan Ana yang selama ini dengan tulus memberikan dukungan cinta, dan perhatian hingga selesainya skripsi ini.

  Penulis menyadari sepenuhnya keterbatasan pengetahuan dan pengalaman bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna serta memerlukan kritik serta saran yang membantu juga membangun. Akhirnya penulis berharap agar skripsi ini dapat menjadi inspirasi bagi mereka yang memiliki perhatian terhadap perkembangan iman keluarga terutama keluarga-keluarga muda.

  Yogyakarta, 10 Maret 2011 Penulis

  Susantina

  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

  Halaman HALAMAN JUDUL........................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................ ii HALAMAN PENGESAHAN ............................................................ iii HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................ iv MOTTO ............................................................................................. v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................ vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN .................................. vii ABSTRAK ......................................................................................... viii ABSTRACT ....................................................................................... ix KATA PENGANTAR ....................................................................... x DAFTAR ISI ...................................................................................... xiv DAFTAR SINGKATAN ................................................................... xviii BAB I. PENDAHULUAN .................................................................

  1 A. Latar Belakang Penulisan ....................................................

  1 B. Rumusan Permasalahan ......................................................

  6 C. Tujuan Penulisan .................................................................

  6 D. Manfaat Penulisan ...............................................................

  7 E. Metode Penulisan ................................................................

  7 F. Sistematika Penulisan .........................................................

  7 BAB II. PENTINGNYA KURSUS PERKAWINAN DALAM MEMPERSIAPKAN KELUARGA KATOLIK YANG BERIMAN............................................................................

  10 A. Arti, Hakekat, Ciri-Ciri Perkawinan dan Persoalan- persoalan yang sering muncul dalam perkawinan ..............

  11 1. Pengertian Perkawinan ..................................................

  11

  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2. Hakekat Perkawinan .....................................................

  16 a. Persekutuan Hidup dan Cinta ..................................

  16 b. Perkawinan Merupakan Lembaga Sosial ................

  17 c. Perkawinan Merupakan Lembaga Hukum Negara .

  18

  d. Perkawinan Merupakan Sakramen (antara dua orang Pria dan Wanita yang Dibaptis) ....................

  18 3. Tujuan Perkawinan Katolik ..........................................

  20 4. Ciri-Ciri Perkawinan Katolik ........................................

  23

  5. Persoalan/Permasalahan yang Sering Muncul Dalam Perkawinan ....................................................................

  26 B. Kursus Persiapan Perkawinan .............................................

  31 1. Pengertian Kursus Persiapan Perkawinan .....................

  31 2. Tujuan Kursus Persiapan Perkawinan ..........................

  32 3. Relevansi Kursus Perkawinan di Masyarakat ...............

  33 4. Pentingnya Kursus Persiapan Perkawinan ....................

  34 C. Keluarga ..............................................................................

  37 1. Keluarga Muda ..............................................................

  39 2. Hidup Iman Keluarga yang Kontekstual .......................

  39 3. Membangun Keluarga Kristiani yang Kontekstual .......

  42 BAB III. PENELITIAN TENTANG KURSUS PERSIAPAN PERKAWINAN DALAM RANGKA MEMBANGUN HIDUP IMAN KELUARGA MUDA DI PAROKI SANTO MARKUS MELAK KUTAI BARAT KALIMANTAN TIMUR .................................................

  46 A. Situasi umum Paroki St. Markus Melak Kutai Barat Kalimantan Timur ............................................................

  47

  1. Sejarah Paroki St. Markus Melak Kutai Barat Kalimantan Timur ......................................................

  47

  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  2. Letak dan Situasi Geografis Paroki St. Markus Melak Kutai Barat Kalimantan Timur .......................

  49

  3. Situasi Umat Paroki St. Markus Melak Kutai Barat Kalimantan Timur ......................................................

  49

  a. Jumlah Umat Paroki St. Markus Melak Kutai Barat Kalimantan Timur ......................................

  49 b. Situasi Sosial-ekonomi Umat Paroki Paroki St. Markus Melak Kutai Barat Kalimantan Timur ....

  50 B. Persiapan penelitian .........................................................

  52 1. Latar Belakang Penelitian ..........................................

  52 2. Rumusan Permasalahan .............................................

  53 3. Tujuan Penelitian .......................................................

  53 4. Metode Penelitian ......................................................

  54 5. Tempat dan Waktu Penelitian ....................................

  56 6. Responden Penelitian .................................................

  56 7. Instrumen Penelitian ..................................................

  57 a. Kuesioner .............................................................

  57 b. Wawancara/interview ...........................................

  58 8. Variabel Penelitian .....................................................

  59 C. Laporan Hasil Penelitian ..................................................

  60 1. Laporan Hasil Kuesioner ........................................

  62 2. Laporan Hasil Wawancara ......................................

  76 D. Pembahasan Hasil Penelitian ...........................................

  80 E. Rangkuman Hasil Penelitian ............................................

  91 BAB IV. USULAN PROGRAM REKOLEKSI PENDAMPINGAN IMAN KELUARGA MUDA PAROKI SANTO MARKUS MELAK KUTAI BARAT KALIMANTAN TIMUR .....................................

  95

  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

A. Latar Belakang Penyusunan Program Rekoleksi ................

  95 B. Usulan Program Rekoleksi ..................................................

  97 C. Contoh Satuan Pelaksanaan Rekoleksi ............................... 127

  BAB V. KESIMPULAN SARAN DAN PENUTUP ......................... 151 A. Kesimpulan ......................................................................... 151 B. Saran .................................................................................... 153 C. Penutup ................................................................................ 154 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................ 155 LAMPIRAN Lampiran 1 : Surat Permohonan Penelitian .............................. (1) Lampiran 2 : Soal-soal Kuesioner ............................................. (2) Lampiran 3 : Daftar Pertanyaan Wawancara ............................ (9) Lampiran 4 : Tabel Hasil Penelitian ......................................... (10) Lampiran 5 : Foto-foto Gereja Paroki St.Markus Melak Kutai Barat Kalimantan Timur ........................................................... (13)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR SINGKATAN A.

   Singkatan Kitab Suci

  Seluruh singkatan Kitab Suci dalam skripsi ini mengikuti Kitab Suci Perjanjian Baru: dengan Pengantar dan Catatan Singkat. (Dipersembahkan kepada Umat Katolik Departemen Agama Republik Indonesia dalam rangka PELITA IV).

  Ende:Arnoldus, 1984/1985, Hal 8.

  B. Singkatan Dokumen Resmi Gereja

  FC : Familiaris Consortio, Anjuran Apostolik Paus Yohanes Paulus II Tentang Peranan Keluarga Kristen dalam Dunia Modern, tanggal 22

  November 1981 GS : Gaudium et Spes, Konstitusi Pastoral Konsili Vatikan II tentang

  Gereja di Dunia Dewasa ini, tanggal 7 Desember 1965 KHK : Kitab Hukum Kanonik (Codex Iuris Canonici), diundangkan oleh Paus Yohanes Paulus II tanggal 25 Januari 1983

  C. Singkatan Lain

  ABRI : Angkatan Bersenjata Republik Indonesia Art : Artikel Dok : Dokumen KB : Keluarga Berencana

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  KK : Kepala Keluarga KPP : Kursus Persiapan Perkawinan KWI : Komisi Waligereja Indonesia LCD : Liquid Crystal Display MSF : Missionarii A Sacra Familia (Misionaris Keluarga Kudus) PASUTRI : Pasangan Suami-Istri PNS : Pegawai Negeri Sipil POLRI : Polisi Republik Indonesia RT : Rukun Tetangga RW : Rukun Warga UU : Undang-Undang

  VCD : Video Compact Disk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penulisan Hidup keluarga yang beriman, bahagia, dan sejahtera, merupakan impian

  semua pasangan suami-istri dalam membangun hidup berkeluarga, begitu pula untuk keluarga-keluarga Katolik. Banyak pasangan suami-istri yang rela melakukan apa saja demi mempertahankan keutuhan keluarganya. Namun kenyataannya pada saat ini banyak keluarga-keluarga yang gagal membangun impian dan harapan tersebut, banyak suami-istri bercerai, anak-anak yang hidup terpisah karena masalah orang tua, anak yang kecewa terhadap orang tua kemudian pergi meninggalkan rumah dan lain sebagainya. Permasalahan tersebut kebanyakan disebabkan oleh pengertian akan martabat perkawinan yang semakin kabur, tidak dihargai dengan semestinya oleh kedua pasangan suami-istri, nilai luhur dari persekutuan cinta semakin direndahkan.

  Dewasa ini, banyak pasangan suami-istri Katolik yang menikah tanpa dibekali persiapan yang cukup misalnya: menikah dalam usia muda, kurang mendapat pembekalan mengenai hidup berkeluarga. Pada umumnya pasangan yang menikah tanpa persiapan yang matang ketika menghadapi situasi atau masalah yang sulit dalam kehidupan berumah tangga akan merasa kesulitan dan kurang dapat mengambil keputusan dengan bijaksana, kurang mampu mengarahkan keluarganya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  keprihatinan penulis bahwa betapa rapuhnya pondasi rumah tangga keluarga- keluarga yang kurang mendapat pembekalan yang memadai mengenai hidup berkeluarga. Sehingga tidak jarang pasangan suami-istri mengambil keputusan yang salah dalam menyelesaikan masalah dalam keluarga yang dihadapi.

  Oleh karena itu alangkah baiknya apabila kedua calon pasangan suami-istri sebelum menikah terlebih dahulu sudah mendapatkan bekal yang cukup dalam hal mempersiapkan keluarga yang baik dan sungguh-sungguh berdasarkan kepada ajaran Gereja. Dalam Gereja pembekalan untuk calon pasangan yang akan menikah dikenal dengan Kursus Persiapan Perkawinan yang selanjutnya dalam tulisan akan disingkat KPP. Penghayatan yang baik mengenai makna KPP yang telah diterima dalam kehidupan berkeluarga Katolik sangatlah berpengaruh terhadap perkembangan keluarga tersebut selanjutnya.

  Dalam KPP, semua hal yang berhubungan dengan hidup berkeluarga akan akan diberikan kepada calon pasangan suami-istri. Seperti yang dinyatakan dalam

  

Konsili Vatikan II yang secara khusus memberikan perhatian terhadap keutuhan

  keluarga, para uskup mencemaskan keutuhan keluarga-keluarga terutama keluarga Kristiani seperti yang dinyatakan dalam dokumen Gaudium et Spes :

  “Akan tetapi tidak di mana-mana martabat lembaga itu sama-sama berseri semarak, sebab disuramkan oleh poligami, malapetaka perceraian, apa yang disebut percintaan bebas, dan cacat cedera lainnya. Selain itu cinta perkawinan sering dicemarkan oleh cinta diri, gila kenikmatan dan ulah cara yang tidak halal melawan timbulnya keturunan. Kecuali itu situasi ekonomis, sosio-psikologis dan kemasyarakatan dewasa ini menimbulkan gangguan-gangguan yang tidak ringan terhadap keluarga. Akhirnya diwilayah-wilayah tertentu dunia ini dengan cukup prihatin disaksikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  munculnya masalah akibat pertambahan penduduk. Itu semua serba menggelisahkan suara hati” (Art. 47) Berdasarkan kutipan tersebut dapat kita lihat perhatian Gereja kepada perkembangan keluarga sangatlah besar. Gereja sangat prihatin terhadap apa yang dialami oleh keluarga-keluarga belakangan ini. Pada saat ini keluarga sudah bukan lagi menjadi tempat yang paling nyaman untuk manusia karena dalam keluarga begitu kompleksnya permasalahan-permasalahan yang terkadang tidak dapat diselesaikan oleh kedua pasangan suami-istri sehingga berimbas kepada anggota keluarga yang lain seperti anak-anak. Keluarga yang baik perlu dipersiapkan lama karena keadaan keluarga yang baik merupakan unsur yang sangat penting dalam sebuah keluarga. Keadaan keluarga yang baik akan tercipta apabila pasangan suami-istri mempunyai kesadaran dan penghayatan yang sama akan makna dari sebuah perkawinan dan rumah tangga yang dijalaninya, sehingga keduanya akan mempunyai tujuan yang sama dalam membangun masa depan keluarga.

  Keluarga adalah sel terkecil dalam masyarakat dan juga basis terkecil dalam Gereja. Keluarga yang baik dan harmonis akan sangat membantu terciptanya suatu tatanan hidup yang baik di dalam masyarakat maupun keterlibatan hidup menggereja. Orang tua menjadi contoh tersendiri dalam membimbing dan mengajarkan anggota keluarga kepada hidup yang sesuai dengan norma-norma dan agama serta menjadi teladan utama untuk menerapkan nilai-nilai Kristiani dalam diri setiap anggota keluarganya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Kesejahteraan anggota keluarga menjadi pertimbangan awal bagi kedua pasangan yang sudah direncanakan sejak lama sebelum mereka menikah dan menjadi tujuan utama dalam sebuah keluarga. Perkawinan yang tidak dipersiapkan dengan baik dapat mengakibatkan keutuhan rumah tangga yang dibangun menjadi rapuh misalnya kurang bijaksana dalam menyikapi suatu masalah. Maka oleh sebab itu sangatlah penting penghayatan perkawinan dengan rencana yang sedemikian matang untuk semua pasangan keluarga muda yang akan membangun sebuah bahtera rumah tangga sehingga mampu dengan bijaksana menyikapi segala hal atau masalah yang terjadi dalam kehidupan keluarganya.

  Sayangnya pada saat ini banyak keluarga-keluarga Katolik yang kurang menghayati sakramen perkawinan dalam hidup berkeluarga hal ini banyak terjadi justru pada pasangan-pasangan muda yang usia perkawinannya belum terlalu lama. Pada umumnya calon pasangan suami-istri Katolik tidak begitu memperhatikan, tidak begitu memperdulikan betapa pentingnya KPP bagi mereka. Kebanyakan dari calon pasangan suami-istri mengikuti KPP hanya sebagai persyaratan untuk dapat menerima Sakramen Perkawinan saja. Lebih ironis lagi apabila calon pasangan itu sudah mengalami “kecelakaan” atau hamil diluar nikah dan ingin untuk segera menikah, maka kemungkinan untuk mengikuti KPP tidak akan ada, bahkan kalaupun ada bukan dalam bentuk KPP, tetapi lebih hanya dalam bentuk nasihat- nasihat saja oleh Pastor Paroki, Katekis atau orang yang ditugaskan. Padahal calon pasangan suami-istri yang akan menikah akan menghadapi kehidupan, tantangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Seperti halnya keluarga-keluarga muda yang ada di Paroki St. Markus Melak Kutai Barat Kalimantan Timur banyak pasangan-pasangan yang menikah tanpa persiapan yang matang, hanya dua atau tiga kali pertemuan menjelang upacara perkawinan, terkadang waktu yang disediakan oleh calon suami-istri tersebut menjelang perkawinan begitu pendek/singkat sehingga tidak mempunyai waktu yang cukup untuk pembekalan yang selayaknya bagi pasangan yang akan menikah.

  Pasangan yang menikah diharapkan sudah siap dalam segala hal baik itu dari fisik maupun mental namun kebanyakan keluarga-keluarga muda saat ini sudah siap secara fisik namun secara mental mereka belum siap misalnya belum siap dalam arti belum mengerti mengenai apa itu hidup berkeluarga, bagaimana mendidik anak yang baik dalam keluarga, kurang dapat menghayati makna sebuah perkawinan itu sendiri yaitu antara pria dan wanita yang monogam dan tak terceraikan.

  Paroki St. Makus Melak merupakan salah satu Paroki yang berada di Kabupaten Kutai Barat Kalimantan Timur, terletak di pusat kabupaten dengan jumlah umat yang cukup banyak. Umat Paroki St. Markus Melak berada di Stasiistasi, karena Paroki St. Markus Melak sangat luas sehingga terkadang pelayanan terhadap sakramen perkawinan tidak maksimal, misalnya saja apabila ada calon pasangan suami-istri yang akan menikah bertempat tinggal di daerah atau stasi yang jauh dari Paroki maka mereka tidak akan bisa mengikuti KPP secara teratur, bahkan tidak jarang calon pasangan suami-istri itu mendapat KPP singkat dari Pastor Paroki pada saat yang sama ketika akan melangsungkan upacara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Berawal dari keprihatinan yang ada dikalangan keluarga-keluarga muda di Paroki St. Markus Melak Kutai Barat Kalimantan Timur inilah penulis kemudian mengambil judul: PERANAN KURSUS PERSIAPAN PERKAWINAN DALAM

  

RANGKA MEMBANGUN HIDUP IMAN KELUARGA MUDA DI PAROKI

SANTO MARKUS MELAK KUTAI BARAT KALIMANTAN TIMUR B.

   Rumusan Permasalahan 1.

  Apakah makna perkawinan Katolik bagi keluarga-keluarga muda? 2. Sejauhmana keluarga-keluarga muda Katolik sudah mencerminkan hidup keluarga Kristiani dalam kehidupan berkeluarganya?

  3. Apa saja permasalahan yang mereka hadapi dalam membangun hidup iman dalam keluarga?

  4. Apa peranan KPP bagi pasangan suami-istri Katolik dalam membina kehidupan keluarganya?

C. Tujuan Penulisan 1.

  Menguraikan makna perkawinan agar keluarga-keluarga Katolik terbantu dalam menghayatinya.

  2. Membantu keluarga-keluarga muda Katolik agar semakin siap dalam membangun hidup berkeluarganya sesuai dengan nilai-nilai Kristiani

3. Memaksimalkan peranan KPP dalam membantu kesiapan calon pasangan suami-istri menjalani hidup berkeluarga.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI D.

   Manfaat Penulisan 1.

  Menambah pengetahuan yang lebih mendalam bagi penulis tentang makna dan peranan Sakramen Perkawinan bagi kehidupan berkeluarga Katolik

2. Memberikan sumbangan pemikiran berkaitan dengan usaha membangun hidup iman dalam keluarga bagi keluarga muda di Paroki St. Markus Melak.

  3. Memberi sumbangan pemikiran bagi Paroki St. Markus Melak dalam meningkatkan peran penghayatan KPP untuk membangun basis-basis kuat dalam Gereja yang berdasarkan nilai-nilai Kristiani dalam keluarga.

  E. Metode Penulisan

  Metode yang digunakan penulis dalam penulisan skripsi ini adalah deskriptif Yaitu penulisan yang memanfaatkan studi kepustakaan dan penelitian analitis. lapangan yang dapat membantu demi tercapainya penulisan skripsi ini.

  F. Sistematika Penulisan

  Judul skripsi ini adalah: PERANAN KURSUS PERSIAPAN

PERKAWINAN DALAM RANGKA MEMBANGUN HIDUP IMAN

  

KELUARGA DI PAROKI SANTO MARKUS MELAK KUTAI BARAT

KALIMANTAN TIMUR. Berdasarkan judul tersebut penulis menyusun sistematika

  penulisan sebagai berikut:

  Bab I yang merupakan pendahuluan dalam bab ini penulis akan menguraikan mengenai latar belakang, rumusan permasalahan, tujuan, manfaat, metode, dan yang terakhir adalah sistematika penulisan yang merangkum keseluruhan isi skripsi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Pada Bab II ini penulis membagi pokok bahasan kedalam tiga bagian. Bagian pertama penulis akan membahas mengenai arti, hakekat, ciri-ciri dan persoalan- persoalan yang sering muncul dalam perkawinan seperti: masalah karena kesulitan ekonomi, kesulitan dalam hal relasi sebagai suami-istri, kondisi anak-anak, kesulitan berelasi dengan masyarakat, kesulitan membangun relasi dengan Tuhan. Bagian kedua ini oleh penulis akan dibahas mengenai: pengertian, tujuan, relevansi, serta pentingnya KPP di masyarakat. Keluarga yang baik perlu dipersiapkan lama sebab keluarga yang baik adalah faktor utama untuk keselamatan (kesejahteraan), baik pribadi, masyarakat maupun Gereja, pengertian mengenai martabat perkawinan dan hidup berkeluarga harus jelas bagi muda-mudi, lebih-lebih di era globalisasi yang diwarnai oleh media masa yang begitu kuat pengaruhnya, seperti: radio, televisi, dunia maya, film, majalah, dsb. Persiapan-persiapan yang dilakukan sebelum menikah tentunya mempunyai tujuan agar keluarga yang kelak dibangun menjadi keluarga yang sungguh-sungguh mengenal dan beriman kepada Allah serta sesuai dengan harapan bangsa juga Gereja. Oleh karena itu ada baiknya kita mengenal dan memahami apa yang dimaksudkan dengan keluarga. Pada bagian ketiga dibahas mengenai keluarga pembahasan ini mencakup beberapa hal yang berkaitan dengan keluarga muda seperti: keluarga muda, hidup iman keluarga yang kontekstual, dan membangun keluarga Kristiani yang kontekstual.

  Dalam Bab III skripsi ini penulis membahas mengenai penelitian terhadap peranan KPP dalam membangun hidup iman keluarga muda. Pada Bab III ini penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  penulis akan memberikan gambaran mengenai Situasi umum Paroki St. Markus Melak Kutai Barat Kalimantan Timur yang terdiri atas sejarah, letak dan situasi geografis, situasi umat, situasi sosial-ekonomi Umat Paroki Paroki St. Markus Melak Kutai Barat Kalimantan Timur.

  Kemudian bagian kedua adalah mengenai: persiapan penelitian yang didalamnya mencakup latar belakang penelitian, rumusan permasalahan, tujuan penelitian, metode penelitian, tempat dan waktu penelitian, responden penelitian, instrumen penelitian, variabel penelitian. Variabel penelitian yang akan dibahas adalah: pastoral keluarga, pemahaman tentang hubungan suami-istri, kepedulian terhadap perkembangan iman dalam keluarga, keterlibatan keluarga dalam hidup menggereja, keterlibatan umat dalam hidup bermasyarakat dan kebudayaan yang berpengaruh terhadap pemikiran pasangan suami-istri tentang perkawinan, variabel yang terakhir adalah tanggapan mengenai KPP di Paroki St. Markus Melak Kutai Barat Kalimantan Timur.

  Bab IV penulis merencanakan sebuah program untuk pendampingan keluarga. Pada bab ini akan diuraikan tentang latar belakang penyusunan program, materi program, dan penjabaran program KPP. Dalam bagian terakhir akan diberikan satu contoh rencana pelaksanaan rekoleksi yang akan dilaksanakan.

  Bab V pada bab ini berisi kesimpulan dan saran dari penulis sehubungan dengan usaha untuk menggali pentingnya KPP untuk membantu pasangan suami-istri dalam mempersiapkan hidup berkeluarga yang berdasarkan nilai-nilai Kristiani

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II PENTINGNYA KURSUS PERKAWINAN DALAM MEMPERSIAPKAN KELUARGA KATOLIK YANG BERIMAN Hidup berkeluarga yang beriman, harmonis dan langgeng selalu menjadi

  impian semua pasangan suami-istri. Untuk mewujudkan hal tersebut tidaklah mudah, membutuhkan perjuangan, pengorbanan, dan melewati berbagai tahapan-tahapan yang tidak gampang. Dalam membangun hidup berkeluarga dibutuhkan kesadaran untuk rela berkorban bukan hanya dari satu pasangan saja melainkan oleh keduanya untuk saling mendukung, memahami, dan mengerti.

  Pada Bab II ini penulis membagi pokok bahasan kedalam tiga bagian. Bagian pertama penulis akan membahas mengenai arti, hakekat, ciri-ciri dan persoalan- persoalan yang sering muncul dalam perkawinan seperti: masalah karena kesulitan ekonomi, kesulitan dalam hal relasi sebagai suami-istri, kondisi anak, kesulitan berelasi dengan masyarakat, kesulitan membangun relasi dengan Tuhan. Bagian kedua dalam bab II akan dibahas mengenai: pengertian, tujuan, relevansi, serta pentingnya KPP di masyarakat. Keluarga yang baik perlu dipersiapkan lama sebab keluarga yang baik adalah faktor utama untuk keselamatan (kesejahteraan), baik pribadi, masyarakat maupun Gereja, pengertian mengenai martabat perkawinan dan hidup berkeluarga harus jelas bagi muda-mudi, lebih-lebih di era globalisasi yang diwarnai oleh media masa yang begitu kuat pengaruhnya, seperti: radio, televisi,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  menikah tentunya mempunyai tujuan agar keluarga yang kelak dibangun menjadi keluarga yang sungguh-sungguh mengenal dan beriman kepada Allah serta sesuai dengan harapan bangsa juga Gereja. Oleh karena itu ada baiknya kita mengenal dan memahami apa yang dimaksudkan dengan keluarga. Pada bagian ketiga dibahas mengenai keluarga pembahasan ini mencakup beberapa hal yang berkaitan dengan keluarga muda seperti: keluarga muda, hidup iman keluarga yang kontekstual, dan membangun keluarga Kristiani yang kontekstual.

  A.

  

Arti, Hakekat, Ciri-Ciri Perkawinan dan Persoalan-persoalan yang sering

muncul dalam perkawinan

1. Pengertian Perkawinan

  Dewasa ini pemahaman mengenai hakikat dan makna perkawinan masih sangat kabur, rancu dan barangkali juga keliru. Banyak hal-hal yang mempengaruhi pola pikir pasangan mengenai makna dan hakikat sebuah perkawinan misalnya: kurangnya pendidikan yang integral dan sehat di bidang perkawinan dan seksualitas dari generasi ke generasi, juga karena perkawinan itu sendiri sedang dihayati oleh tidak sedikit pasangan dalam berbagai semangat, bentuk dan cara yang berbeda.

  Dalam Undang-undang, perkawinan adalah: “Ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami-istri, dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa” (Pasal 1 UU Perkawinan).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Sseorang yang dapat menikah adalah mereka yang sudah cukup umur, mempunyai niat untuk hidup secara bersama-sama, berkembang dalam sebuah komitmen yang serius, ingin mempunyai keturunan dari dirinya sendiri, dan juga dihimbau untuk mengikuti peraturan pemerintah yang telah ditentukan (Undang-

  

Undang yang berlaku) maupun dalam aturan agama yang menyangkut bidang

  perkawinan. Namun ironisnya pada saat ini banyak sekali pasangan yang melakukan perkawinan tanpa memenuhi semua persyaratan yang telah ditentukan aturan agamanya maupun dari peraturan pemerintah.

  Dalam kenyataannya hidup perkawinan tidak mudah, banyak hal yang harus dipahami dan dimengerti oleh kedua calon pasangan suami-istri mulai dari memahami tentang makna perkawinan yang sebenarnya sampai kepada hal-hal kecil tentang anak juga harus dipahami oleh kedua pasangan suami-istri yang ingin membangun kehidupan perkawinannya dengan baik. Dalam hidup perkawinan, kedua pasangan mempunyai peranan yang sama untuk membangun keluarga, saling membantu baik dalam memenuhi kebutuhan keluarga maupun untuk masa depan keluarga tersebut kedepannya serta bertanggung jawab dalam pembangunan bangsa dan negara lewat membangun keluarga yang sungguh-sungguh dapat diandalkan. Kedua pasangan mempunyai hak dan kewajibannya masing-masing, tanggung jawab suami sebagai kepala rumah tangga dan tanggung jawab istri sebagai ibu rumah tangga bahkan pemerintah juga sudah mengatur secara khusus hal tersebut dalam perkawinan. Oleh karena itu nilai sebuah perkawinan begitu luhur

  Undang-Undang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  menghargai nilai-nilai tersebut dengan saling menghargai dan menjaga serta bersama- sama memperkembangkan keluarganya kearah yang dicita-citakan agama, dan bangsa.

  Perkawinan juga mendapat tempat yang penting dalam hidup beragama, khususnya dalam tradisi Kristiani perkawinan merupakan tanda dan sarana hadirnya Allah dalam hidup umat-Nya. Manusia diciptakan menurut gambar dan rupa Allah dan Allah sendiri adalah kasih. Karena itu panggilan untuk mengasihi merupakan panggilan khas manusia. Manusia mirip dengan Allah jika ia dapat menjadi manusia yang mengasihi dan mencintai sesamanya dan makhluk hidup ciptaan-Nya. Menurut

  

Kitab Hukum Kanonik (Kanon 1055) perkawinan adalah perjanjian (feodus,

  ) antara seorang pria dan seorang wanita untuk membantu kebersamaan

  covenant

  seluruh hidup. Pengertian ini berdasarkan pada Dokumen Konsili Vatikan II,

  

Gaudium et Spes art. 48, bahwa perkawinan adalah sebagai suatu feodus coniugi

  (perjanjian nikah), dan bukan lagi sebagai contractus (sebuah kontrak), seperti yang masih kita jumpai dalam Kitab Hukum Kanonik 1917, (Kanon 1012) yang mengatakan:

  $1. Kristus Tuhan mengangkat kontrak perkawinan antara orang-orang yang dibaptis ke martabat Sakramen $2. Karena diantara orang dibaptis tiada kontrak perkawinan sah yang bukan dengan sendirinya adalah Sakramen (Kanon 1012).

  Dalam hukum Gereja aspek perjanjian dari perkawinan dideskripsikan dalam dua istilah yaitu feodus (covenant) dan contractus (contract) Kedua istilah ini sebenarnya sama-sama berarti perjanjian, namun masing-masing memiliki arti dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  kekayaan nuansa yang khas. istilah Contractus/contract adalah gagasan paling tua dalam tradisi kanonik yang mendeskripsikan perkawinan adalah sebuah kontrak istilah ini sudah ada sejak abad ke IX yang terdapat pada hukum romawi. Sedangkan istilah feodus adalah deskripsi dari perkawinan yang lebih dari hanya sebuah kontrak, tetapi sebuah gagasan biblis dan spiritual yang melukiskan relasi antara Yahweh dan Israel, atau menurut Rasul Paulus yaitu relasi antara Kristus dan Gereja-Nya. Kedua arti perkawinan ini memperlihatkan kepada kita bahwa perkawinan mempunyai nilai yang mulia dan khusus dalam hidup manusia karena Yesus telah mengangkat perkawinan kepada martabat Sakramen, sesuatu yang Kudus, agar keluarga yang dibina dalam perkawinan menjadi keluarga yang Kudus karena telah bersatu dalam Yesus Kristus sendiri. (Raharso C, 2006: 21-26).

  Cinta Kristus menjadi dasar perkawinan Katolik karena dalam hidup perkawinan manusia dituntut untuk saling mencintai sepenuhnya terhadap pasangan dalam persetujuan secara bebas dari keduanya, bahkan jika perlu rela mengorbankan nyawa demi pasangannya seperti yang dilakukan oleh Yesus Kristus yang telah mengorbankan nyawa demi cinta-Nya kepada manusia dan ketaatan-Nya kepada Bapa. Kristus juga berpesan kepada manusia untuk saling mengasihi satu sama lain, perintah itulah juga yang menjadi dasar perkawinan Katolik untuk saling mengasihi, setia dan penuh cinta (bdk. Yoh 15:9-17; Ef 5:22-23)

  Persekutuan hidup memberikan arti pula bahwa mereka yang kawin itu menjadi satu hidupnya dan sebagai partner, dalam arti sama hak dan kewajibannya,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  perkawinan adalah persatuan hidup, karena keduanya saling mencintai. Tanpa persatuan hidup (kesatuan dalam cinta) persekutuan perkawinan tidak ada artinya.

  Perkawinan yang merupakan suatu persekutuan hidup perlu diresmikan/disahkan tetapi bukan berarti hanya sebuah kontrak, perkawinan juga memerlukan kesetiaan antara kedua pasangan, tidak dapat ditarik kembali, dan memerlukan persetujuan bebas dari keduanya. Perkawinan pada hakekatnya adalah komitmen jangka panjang dari kedua pasangan yang tidak dapat dibatalkan walau dengan alasan apapun kecuali kematian. Sebuah perjanjian timbal balik antara seorang pria dan seorang wanita yang digerakkan oleh cinta kasih, karena cinta dan demi cinta Allah menciptakan manusia laki-laki dan perempuan sekaligus Allah memanggil mereka untuk saling mencintai, sebagaimana Allah adalah cinta dan hidup didalam persekutuan cinta kasih Tritunggal, demikian juga Allah menaruh dalam hati laki-laki dan perempuan daya dan panggilan untuk mencintai dan membentuk persaudaraan, kesatuan dan persekutuan hidup. Allah sendirilah yang mendirikan perkawinan itu dan menganugerahinya dengan rahmat dan tujuan, maka secara kodratinya perkawinan itu suci (GS 48).

  Dengan demikian Tuhan sendirilah yang menjadi jaminan stabilitas persekutuan cinta kasih. Cinta kasih suami-istri merupakan dasar perkawinan, ikatan pribadi yang mau diusahakan dalam kehidupan sehari-hari dapat diwujudkan dengan penyerahan diri secara total.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2.

   Hakekat Perkawinan Katolik

  Hakekat perkawinan Katolik adalah perjanjian/persekutuan personal seluruh hidup antara seorang pria dan wanita yang berdasarkan pada perjanjian cinta kasih menuju kepada kebahagiaan bersama.