N0.37 LAPORAN PENELITIAN EPIGRAFI JAWA TENGAH

BERITA PENELITIAN ARKEOLOGI

N0.37

LAPORAN
PENELITIAN EPIGRAFI JAWA TENGAH

J AKART A
1986

L A P O RA N
PEN EL I T I AN

E P I G RA F I J AW A

T EN GAH

LAPORAN
PENELITIAN EPIGRAFI JAWA TENGAH

No.3 7


Disusun ol e h:

Machi
M. M.

Suhadi
Soe kar t o

Proyek Penelit ian Purbakala Jakart a
Depart emen Pendidikan dan Kebudayaan
1986


iii

Copyr i ght
Pusat Penelit ian Ar ke ologi Nasional
1986
ISSN 0 1 2 6 - 2 5 9 9


KAT A

Berit a Penelitian Arkeologi nomor 3 7 ini merupakan laporan hasil penelitian Epigrafi di Jawa
Tengah yang dilaksanakan pada tanggal 2 1 Agustus sampai dengan 4 September 1 9 8 0 . Penelitian
Epigrafi ini meliputi penelitian di Kabupaten Batang, Kabupaten Semarang, Kabupaten Magelang,
Kot am ad ya Surakart a, dan Daerah Istimewa Yogyakart a.

Dewan Redaksi
Penasehat
Ket ua
Wakil

;

St af Redaksi

:

P EN GA N T A R


R.P. Soejono
Nies A. Subagus
Nurhadi
Hasan M. Am b ary
Soejat mi Sat ari
D.D. Bi nt art i
Endang Sri Hardiati

Penelitian ini hanya merupakan penelitian lanjut an, terhadap obyek-obyek di beberapa daerah
di Ja wa Tengah dan Yogyakart a, dan berhasil membuat deskripsi dan dokumentasi obyek-obyek
tersebut. Pengamatan m enunj ukkan bahwa prasasti-prasasti tersebut mengalami kerusakan, baik
oleh alam maupun umat manusia.
Beberapa prasasti di ant aranya pernah di t el i t i oleh H. Kern (1 9 1 7 ), N.J. Krom (1 9 2 6 ), R.
Gori s (9 1 3 0 ), J. G. de Casparis (1 9 5 0 , 1 9 7 9 ), Poerbatjaraka (1 9 5 2 ), Boechari dan Ayat rohaedi
(1 9 6 4 ), dan beberapa peneliti l ai nnya.
Penelitian Epigrafi Jawa Tengah i ni , yang d i l akukan oleh Machi Suhadi dan M.M. Soekart o
Kart oat m odjo serta dibant u oleh Ed i art i Setyaningsih dan Sudjono Pri yo, berhasil meneliti ulang
2 4 buah prasasti. Ti m peneliti juga mendapat bantuan dari masyarakat dan aparat pemerintah setempat, sehingga penelitian ini dapat terlaksana dengan baik. Dalam penyelesaian naskah i ni , Redaksi dibantu oleh Soeroso M.P. sebagai penyunting.


Dicetak oleh CV. Solidar it as Jaya.
D AK UN TUK

D I PERD AGAN GK AN
iv
v

Copyr i ght
Pusat Penelit ian Ar ke ologi Nasional
1986
ISSN 0 1 2 6 - 2 5 9 9

KAT A

Berit a Penelitian Arkeologi nomor 3 7 ini merupakan laporan hasil penelitian Epigrafi di Jawa
Tengah yang dilaksanakan pada tanggal 2 1 Agustus sampai dengan 4 September 1 9 8 0 . Penelitian
Epigrafi ini meliputi penelitian di Kabupaten Batang, Kabupaten Semarang, Kabupaten Magelang,
Kot am ad ya Surakart a, dan Daerah Istimewa Yogyakart a.

Dewan Redaksi

Penasehat
Ket ua
Wakil

:

St af Redaksi

P EN GA N T A R

R.P. Soejono
Nies A. Subagus
Nurhadi
Hasan M. Am b ary
Soejatmi Sat ari
D.D. Bi nt art i
Endang Sri Hardiati

Penelitian ini hanya merupakan penelitian lanjut an, terhadap obyek-obyek di beberapa daerah
di Ja wa Tengah dan Yogyakart a, dan berhasil membuat deskripsi dan dokumentasi obyek-obyek

tersebut. Pengamatan m enunjukkan bahwa prasasti-prasasti tersebut mengalami kerusakan, baik
oleh alam maupun umat manusia.
Beberapa prasasti di ant aranya pernah di t el i t i oleh H. Kern (1 9 1 7 ), N.J. Krom (1 9 2 6 ), R.
Gori s (9 1 3 0 ), J. G. de Casparis (1 9 5 0 , 1 9 7 9 ), Poerbatjaraka (1 9 5 2 ), Boechari dan Ayat rohaedi
(1 9 6 4 ), dan beberapa peneliti lainnya.
Penelitian Epigrafi Jawa Tengah i ni , yang d i l akukan oleh Machi Suhadi dan M.M. Soekarto
Kart oat m odjo serta dibantu oleh Ed i art i Setyaningsih dan Sudjono Pri yo, berhasil meneliti ulang
2 4 buah prasasti. Ti m peneliti juga mendapat bantuan dari masyarakat dan aparat pemerintah setempat, sehingga penelitian ini dapat terlaksana dengan baik. Dalam penyelesaian naskah i ni , Redaksi dibantu oleh Soeroso M.P. sebagai penyunting.

Dicetak oleh CV. Solidar it as Jaya.
D AK UN TUK

D I PERD AGAN GK AN
iv
v

DAF T AR

I SI


Halaman

K A TA PEN GAN TAR
D AFTAR ISI
D AFTAR FOTO
S UM M ARY/ RI N GK AS AN
PETA LOK AS I

.v
v n
, x

*'
x m

Bab

I

Pendahuluan


1

Bab

II

Hasil-hasil Penelitian
2 .1
Prasasti di Kabupaten Batang
2 .1 .1
Prasasti Blado
2 .1 .2
Prasasti Sojom ert o
2 .2
Prasasti di Kabupaten Temanggung
2 .2 .1
Prasasti Gandasu I i
2 .3
Prasasti di Kabupaten Magelang

2 .3 .1
Prasasti Tuk m as
2 .3 .2
Prasasti Kamalagi
2 .4
Prasasti di Kabupaten Semarang
2 .4 .1
Prasasti Plompohan (Ham pra)
2 .4 .2
Prasasti Yayasan Sanjaya
2 .4 .3
Prasasti Angka Tahun 1 2 6 9 S
2 .4 .4
Prasasti X
2 .5
Prasasti di Museum Sriwedari
2 .5 .1
Prasasti Anggehan 7 5 6 S
2 .5 .2
Prasasti Wurutunggal 8 0 7 S

2 .5 .3
Prasasti Kasugihan 8 2 9 S
2 .5 .4
Prasasti Banjaran 9 7 5 S
2 .6
Prasasti di Museum Mangkunegaran
2 .6 .1
Prasasti Tel ang II (Prasasti 1 sisi B ) 8 2 5 S
2 .6 .2
Prasasti Tel ang II (Prasasti 2 sisi A)
2 .6 .3
Prasasti Sinaguha
2 .6 .4
Prasasti Wpnoboyo (abad ke-1 0 M)
2 .6 .5
Prasasti Renek 1 3 7 9 AD
2 .7
Prasasti di Museum Sonob ud oyo
2 .7 .1
Prasasti Tunahan 7 9 4 S

2 .7 .2
Prasasti Humanding 7 9 7 S
2 .7 .3
Prasasti Jurunan 7 9 8
2 .7 .4
Prasasti Haliwangbang 7 9 9 S
2 .7 .5
Prasasti Mamali 8 0 0 S
2 .7 .6
Prasasti Taragal 8 0 2 S
2 .7 .7
Prasasti Panggumulan 8 2 4 S
2 .7 .8
Prasasti Wuatan Ti j a , abad ke-1 0
2 .7 .9
Prasasti Wuatan Ti j a (fragmen)
2 .7 .1 0
Prasasti Horrn

D A FTA R K EP U S TA K A A N

3
3
3
3
9
9
13
13
13
21
21
21
22
22
27
27
28
33
38
44
44
48
49
53
53
62
62
65
72
81
91
95
102
105
111
112

1 1 6

vi i

D A FTA R

FOTO

Fot o

1

Prasasti Blado di Kabupaten Batang, Diduga dari Abad k e - 7 M. Tam p ak Tul i san Baris
ke 3 - 6

Fot o

B

Prasasti Sojomerto di Kabupaten Batang, Berasal dari Abad ke- 7 M. Pada Baris k e- 7
Terb aca; " . . . nta Selendra namah Sant anu . . . "

Fot o

3

Prasasti Gandasuli tahun 7 B4 Saka. Tam p ak Drs. M.M. Soekart o sedang Membaca.
Prasasti ini Sudah Dilindungi Bangunan Beratap

Fot o

4

Prasasti Tuk m as (abad k e - 6 M) di Kabupat en Magelang. Batu ini Mengalami Coratcoret dengan Cat pada Tul i san dan Gam barnya

Fot o

5

Prasasti Kamalagi (Kub uran Candi) di Kabupat en Magelang. Bagian Belakang Prasasti,
Terd i ri atas 17 Baris.

Fot o

6

Prasasti Plompohan (Hampra) di Kecamatan Salatiga, Berasal dari Abad k e - 1 7 M.
Di Bawah Garis Ret akan Terb aca: " . . . dharmmartham ksetradanam yad
"

Fot o

7

Prasasti Yayasan Sanjaya tahun 1 B6 9 Saka. Tul i sannya Berbunyi "
1 B6 9
"

Fot o

8

Prasasti Anggehan Tert ul i s pada Lingga Kol eksi Museum Sri wed ari . Tul i sannya Melingkar, pada Baris Pertama Terb aca: "
swasti
"

Fot o

9

Prasasti Wurutunggal (Dang Acaryya M unindra) tahun 8 0 7 Saka, Kol eksi Museum Sriwedari. Baris Pertama Terbaca : "
namassiwayaZZswasti saka warsat-ita 8 0 7
"

i sakala

Fot o 1 0

Prasasti Kasugihan tahun 8 B9 Saka, Kol eksi Museum Sri wed ari . Sisi Belakang Prasasti

Fot o 11

Prasasti Banjaran tahun 8 7 5 Saka, Kol eksi Museum Sri wedari . Lempeng I Sisi Depan.
Pada Baris Pertama Terbaca : "
Swast i saka wwarsat it a, 8 7 5
"

Fot o 1B

Prasasti Telang II (Prasasti 1 sisi B) Kol eksi Museum Mangkunegaran

Fot o 1 3

Prasasti Sinaguha Kol eksi Museum Mangkunegaran. Bent uk Tul i san Abad k e- 10 M.

Fot o 14

Prasasti Wonoboyo (Sekit ar Abad k e- 1 0 M ). Tul i sannya sangat aus.

Fot o 1 5

Prasasti Renek Kol eksi Museum Mangkunegaran, Surakart a. M enurut Th . G. Th . Pigeaud, t ahunnya 1 3 0 1 Saka. Lempeng I Sisi Belakang.

Fot o 1 6

Prasasti Tunahan tahun 7 9 4 Saka, Kol eksi Museum Sonobudoyo. Prasasti ini Hanya
Terd i ri atas 1 Lempeng dan Bert ulis pada Satu Sisi Saja.

Fot o 1 7

Prasasti Humanding tahun 7 9 7 Saka Kol eksi Museum Sonobudoyo, Yogyakart a. Bent uk
Tul i san Prasasti abad ke 9 M ini Sangat Bagus dan Indah. Lempeng I B.

Fot o 1 8

Prasasti Juruhan tahun 7 9 8 Saka Kol eksi Museum Sonobudoyo. Lempeng I Sisi Belakang (B ).

Fot o 19

Prasasti Haliwangbang tahun 7 9 9 Saka Kol eksi Museum Sonobudoyo, Lempeng I B.

Fot o 2 0

Prasasti Mamali tahun 8 0 0 Saka Kol eksi Museum Sonobudoyo, Lempeng I A.

Fot o 2 1

Prasasti Taragal tahun 8 0 2 Saka Kol eksi Museum Sonobudoyo.

Fot o 2 2

Prasasti Panggumulan I tahun 8 2 4 Saka Kol eksi Museum Sonobudoyo, Lempeng II B.

Fot o 2 3

Prasasti Wuatan Ti j a (Abad k e - 10 M) Kol eksi Museum Sonobudoyo. Tul i sannya Aus
dan Kabur.

Fot o 2 4

Prasasti Horrn (Abad k e - 1 4 M) Kol eksi Museum Sonobudoyo. Tul i sannya Sangat
Berbeda dengan Prasasti dari Jawa Tengah.

ix

SU M M A RY

A research in Central Java has been done by Machi Suhadi.Sukart o Kart oat m odjo and other technical staffs on 1 3 8 0 and able t o vi si t the Regency of Batang, Temanggung, Magelang and Semarang and also a number of inscriptions' s collection- of museums Sri wedari , Mangkunegaran and
Sonobudoyo. The inscriptions found in the field came from several decades, the oldest came from
the 7 th cent ury A.D. and the youngest came from the 1 4 th cent ury A.D. The inscriptions in these
museums in general came from the 3 —1 0 t h cent ury A.D. except the inscription of Renek came
from the 1 4 th cent ury A. D. Tot al l y there are 7 inscriptions was surveyed in the field and 17 inscriptions studied in the 3 museums. Al l of the inscriptions was preserved in a good condit ion except
the Tuk m as inscription in Magelang Regency was suffered by graffities during the development of
a pure water project on the surrounding of the location of the inscriptions. . M eanwhile the inscript ion of Plompohan in the dist rict of Salatiga in the Semarang Regency is st ill uncovered by roof
or by any building; the hot weather and rain wi l l defect its fate.

From the historical point of view, the inscriptions of Blado and Sojomert o are very important
because its have a connect ion to the Sailendra Dynasti whi ch form erl y t his dynast y suppossed
come from outer Java. And then the inscriptions of Plompongan, Kamalagi and Gandasuli were
also made by the Sailendra Dynast y. Other inscriptions from Central Java issued by order of the
Sanjaya Dynast y. On other hand, the inscription of Renek came from the M ajapahit Period (Hayam
Wuruk) and the inscription of Horrn, based by palaeography, came also from the M ajapahit Era .
sima that is a free tax for the areas was
Generally these inscriptions called an erection of a ywvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRPONMLKJIHGFEDCBA
f i xed in the inscript ion. But the inscript ion of Wuru Tunggal (8 0 7 Saka) called on debit and credit
and the inscript ion of Renek (1 3 0 1 Saka) called on land lawsuit. The inscription of Blado called
on offering a f und ; the inscription of Sojomerto called on the Sailendra Dynast y; the inscription
of Tuk m as called on a praise t o a clean and holy water as the Gangga Ri ver; the inscription of
Plompohan called on a praise t o Wisnu and the inscription of Sanjaya called on a number of the
Saka Year.

RI N GKA SA N

Penelitian Prasasti di Jawa Tengah tahun 1 3 8 0 dapat menjangkau Kabupaten Batang, Kabupaten
Temanggung, Kabupaten Magelang dan Kabupaten Semarang serta sejumlah koleksi Prasasti di
Museum Sri wed ari , Mangkunegaran dan Sonobudoyo. Prasasti yang di t emukan di lapangan berasal
dari berbagai kurun wa k t u , yang tertua dari abad ke 7 M dan yang termuda dari abad ke 14 M.
Prasasti koleksi tiga museum itu um um nya berasal dari abad ke 3 10 M kecuali Prasasti Renek
berasal dari abad ke 14 M. Sel uruhnya ada 7 Prasasti yang dit elit i di lapangan dan 17 Prasasti
dit elit i di 3 museum. Hampir semua Prasasti terletak dalam lingkungan yang aman kecuali Prasasti
Tukm as di Kabupaten Magelang yang lingkungannya sedang dibangun unt uk sumber air minum
sedang Prasastinya sendiri mengalami corat-coret yang merusak keasliannya. Adapun Prasasti
Plompongan di wi l ayah Salatiga, Kab . Semarang, belum terlindung atap bangunan sehingga ancaman
panas dan hujan akan membahayakan nasibnya di masa depan.
Dari segi historis, Prasasti Blado dan Sojomerto sangat penting karena berkaitan dengan nama
Dinasti Saitendra yang diduga berasal dari luar Ja wa . Sel anj ut nya Prasasti Plompohan (Kab . Semarang), Prasasti Kamalagi (Kab . Magelang) dan Prasasti Gandasuli (Kab . Temanggung) juga dibuat
oleh Dinasti Sailendra. Prasasti lainnya dari Jawa Tengah um um nya dikeluarkan atas t it ah Dinasti
Sanjaya. Prasasti Renek jelas dari masa Majapahit (Hayam Wuruk) sedangkan Prasasti Ho rrn ,
berdasar atas paleograf inya, juga dari jaman M ajapahit.
xi

Adapun isi Prasasti itu um um nya mengenai penetapan ywvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRPONMLKJIHGFEDCBA
sirna yang i nt i nya berisi kebebasan
pajak bagi wi l ayah yang ditetapkan di dalam Prasasti i t u. Ada pula Prasasti yang isinya bukan mengenai tanah sirna, yait u Prasasti Wuru Tunggal (8 0 7 S) berisi masalah utang piutang dan Prasasti
Renek (1 3 0 1 S) berisi sengketa perebutan t anah. Prasasti Blado berisi pemberian dana, Prasasti
Sojomerto berisi Dinasti Sailendra, Prasasti Tuk m as berisi pujian kepada air jernih yang suci seperti
Sungai Gangga; Prasasti Plompohan berisi pujian kepada Wisnu sedangkan Prasasti Sanjaya hanya
berisi angka tahun saja.

xii_

B AB I
PEN D AH U LU AN
A.

Um um

Penelitian arkeologi klasik di Indonesia yang mencakup jangka wakt u hampir 1 0 0 0 tahun yai t u
dari abad ke- 5 hingga ke- 1 5 , m em i l i ki beberapa bidang spesialisasi seperti Ikonografi, Arsi t ekt ur,
Epigrafi dan Num ism at ik. Penelitian kali ini mengacu pada penelitian epigrafi, jadi si fat nya mengkaji
beberapa aspek dari prasasti. Yang dimaksud dengan prasasti adalah semua t ulisan kuno yang digoreskan atau dipahatkan pada bat u, logam atau benda keras lainnya.
Jawa Tengah menjadi daerah sasaran penelitian karena di wi l ayah ini cukup berpotensi m em iliki
prasasti yang terbesar di berbagai Kabupat en. Pemilihan lokasi penelitian di Museum Sonobudoyo
(Jogyakart a), Museum Sriwedari dan Mangkunegaran (Surakart a) serta beberapa tempat lain di
daerah pantai utara dikarenakan banyak di antara prasasti tersebut yang belum dit erbit kan dalam
satu bentuk rangkuman atau himpunan penerbitan. Oleh karena itu diharapkan bahwa hasil penelitian ini dapat merangkum dan menghimpun prasasti-prasasti tersebut di atas. Dalam himpunan
ini nanti akan dicant um kan t ranskripsi serta terjemahannya dalam bahasa Indonesia.
B.

Lat ar Belakang Penelitian

Penelitian prasasti Indonesia mempunyai riwayat yang cukup panjang bila dibandingkan dengan
spesialisasi yang lain. Pada tahun 1 8 1 7 T. S. Raffl es telah memelopori suatu penelitian epigrafi, khususnya tentang sejarah Indonesia Kuno Dan hasilnya di t erbi t kan dalam b ukunya yang berjudul ywvutsrqponml
The History ofJava pada t ahun it u juga. Sel anj ut nya antara tahun 1 8 5 0 - 1 8 5 8 , R.H. Th . FrieHerich,
telah menerbit kan beberapa art i kel tentang penemuan-penemuan prasasti di Indonesia dalam majalah-majalah TBG dan BKI. Usaha Friederich ini kemudian d i i k ut i oleh Hendrik Kern yang mulai mengumpulkan, mengkaji dan menerbit kan prasasti-prasasti khususnya yang dit emukan di Jawa. Karya
tulisannya yang di ri nt i s sejak t ahun 1 8 7 3 - 1 3 1 3 selanjut nya dirangkum dalam t erbit an Verspreide
Geschriften Vo l . VI dan VI I t ahun 1 3 7 7 .
Sesudah i t u , muncul nama K. F. Holle yang menerbitkan t ulisannya mengenai beberapa tipologi
betuk-bentuk huruf di Asi a dan Asi a Tenggara. Karangannya itu d i t ul i s pada tahun 1 3 7 5 . Sejak
berdirinya Dinas Purbakala pada t ahun 1 3 1 3 , maka nama J. L. A. Brandes merupakan figur t okoh
yang memelopori penelitian prasasti di Indonesia. Sayang sekali t okoh ini t i dak berumur panjang
sehingga hasil usahanya selama bertahun-tahun i t u baru dit erbit kan oleh N.J. Krom pada tahun
1 3 1 3 , beberapa saat setelah beliau wafat . N.J. Krom sendiri sebagai seorang yang menggantikan
kedudukan Brandes t ernyat a juga seorang ahli dalam bidang epigrafi, khususnya tentang Sejarah
Kuno Indonesia. Sejak tahun 1 3 1 0 , karangannya telah banyak dim uat di dalam ROC, NBG, TBG
dan BKI. Salah satu t ul i sannya yang lama menjadi buku acuan bagi para mahasiswa dan pengajar
Sejarah Kuno Indonesia adalah Hindoe—lavaansche Geschiedenis yang dit erbit kan pada t ahun 1 3 2 6
dan direvisi pada tahun 1 3 3 1 . Selain it u b ukunya yang lain yang t erbit berseri adalah menganai
kesenian Indonesia adalah Hindoe—Javaansche Kunst (2 Vo l ).
Segera setelah pemunculan Krom muncul pula t okoh lain yang t idak kurang ak t i f nya yai t u
F.D.K. Bosch. To k o h ini mulai menulis karya epigrafinya sejak tahun 1 3 1 6 hingga 1 3 5 4 dan tersebar di berbagai majalah seperti TBG, BKI, OV. At as jasa-jasanya itu maka pada tahun 1 3 6 4 , oleh
para rekannya telah dipersembahkan sebuah t ulisan berjudul Hiranyagarbha.
It ulah sekilas tentang nama pokok dan t okoh peneliti epigrafi Indonesia yang telah banyak menyumbangkan karya p i ki rannya tentang masalah-masalah Sejarah Indonesia Kuno. Tent u saja namanama yang disebutkan di atas baru sebagian saja dan masih banyak t okoh lain seperti W.F. St ut t erheim, R. Gori s, P.V. van St ei n Callenfels serta beberapa t okoh putera Indonesia seperti R.Ng. Poerbatjaraka dan lain-lainnya. Tulisan-t ulisan para t okoh itu yang mungkin penting unt uk di kem ukakan
misalnya tulisan Himansu Bhusan Sarkar, Corpus of the Inscriptions of Java (2 Vo l . ); J. G. de
Casparis, Riwayat Indonesia I dan / / (tahun 1 3 5 2 dan 1 3 5 6 ); L.Ch. Damais, Etudes
1

D' Epigraphie Indonesience,zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRPONMLKJIHGFEDCBA
yang dit erbit kan dalam EFEO Vo l . IV (1 9 BB)., serta tulisan-tulisan
lain yang secara lepas dimuat dalam berbagai majalah baik dalam maupun luar negeri.
Sejak pertengahan abad k e - 2 0 tampak perkembangan bahwa penemuan-penemuan prasasti makin banyak baik di Jawa maupun di luar Jawa. Sedikit -sedikit temuan tersebut mulai dit elit i sehingga
lebih membuka perspektif baru dalam Sejarah Indonesia Kuno. Tent u saja m akin banyaknya penemuan prasasti tersebut merupakan tantangan bagi para ahli epigrafi unt uk lebih memacu gerak
penelitiannya sesuai dengan t unt ut an ilmu pengetahuan dewasa i ni .

BAB II

H ASI L - H ASI L
2. 1

PEN EL I T I AN

Prasast i dar i Kabupat e n Bat ang

2.1.1

C. M aksud dan Tuj uan Penelitian

Prasasti Biado
Lokasi
: Dukuh Kep okoh, Desa Bl ad o, Kecamatan Blado (3 0 km selatan Batang)
Pemerian

: tinggi 6 8 c m , lebar 2 4 c m , tebal 2 4 cm .

Di dalam mempelajari Sejarah Indonesia Kuno, maka prasasti merupakan sumber yang hingga saat ini dianggap paling ot ent ik. Hal ini disebabkan prasasti sebagai sumber sejarah menyimpan berbagai masalah berkenaan dengan hal-hal yang terjadi pada masa i t u, baik dalam bidang pol i t i k, sosial,
budaya, ekonomi dan lain sebagainya. Hal ini tidak- berarti bahwa prasasti sebagai bahan mentah
dapat langsung menjelaskan permasalahan melainkan harus di olah, di t afsi rkan, diperbandingkan
dengan sumber-sumber sejarah lainnya sehingga memberikan jawaban yang tidak jauh menyimpang
dari kejadian yang sebenarnya.

Sisi depan bertulis 6 baris dengan huruf Ja wa Kuno dan Bahasa Sanse

M elihat kedudukan prasasti yang dem ikian itu maka wajib bagi para ahli epigrafi menghimpun,
merangkum kemudian mengadakan t afsir terhadap prasasti-prasasti yang untuk sebagian besar masih
tersebar di berbagai lokasi. Sebagai t ujuan pokok dalam penelitian Epigrafi Jawa Tengah ini adalah
mengadakan pengecekan, pendokumentasian serta t ranskripsi beberapa prasasti yang kami sebutkan
di atas baik itu prasasti yang sudah lama dit emukan atau yang baru dit em ukan. Apabi l a usaha ini
berhasil dan usaha semacam ini dapat dilaksanakan secara bertahap niscaya dalam wakt u yang relat i f singkat ki t a akan m em i l i ki suatu judul buku yang menghimpun seluruh prasasti yang ada di Jawa
yang mungkin dapat d i i kut i unt uk jenis atau prasasti lain di luar Jawa.
Tent u saja usaha semacam ini agak sulit d i l akukan. Alasan pertama adalah bahwa keadaan
prasastinya sendiri kadang-kadang sudah sedemikian ausnya sehingga sulit unt uk dibaca dan kedua
banyak diantara istilah ungkapan atau kata yang dit ulis di dalam prasasti itu t idak ditemukan
di dalam kamus bahasa. Kesulit an semacam it u masih sering ditunjang oleh beberapa keberatan
pemilik atau orang yang menyimpan prasasti atas anggapan bahwa benda-benda tersebut masih
dikeram at kan. Oleh karena itu usaha pertama ini hendaknya dianggap sebagai usaha yang merintis
ke arah usaha yang lebih besar dan dapat merangsang para ahli epigrafi lainnya unt uk i kut menyumbangkan p i k i rannya.

3 . bentuk huruf ini berasal dari sekitar tahun 7 0 0 M., tulisan aus dan

k ert a; sisi belakang bergambar bulan sabit.
1 . tinggi huruf maksimum 6 ,7 cm dan m i ni m um 3 ,6 c m . ; lebar huruf
maksimum 6 ,1 cm dan m i ni m um 4 ,7 c m ;
2 . bentuk huruf pada baris ke dua dan seterusnya m aki n mengecil
dibandingkan dengan ukuran huruf yang ada di at asnya;
b ent uknya t ak t erat ur sehingga sulit dibaca.
Prasasti ini pertama k al i di t em ukan pada t ahun 1 9 6 4 dan langsung di t i njau oleh Boechari dan Ayat rohaed i . Peninjauan kedua d i l akukan t ahun
1 9 7 9 oleh J.G.d e Casparis dan M.M. Sukart o t ahun 1 9 7 9 . Peninjauan
ketiga d i l akukan t ahun 1 9 8 0 oleh Ti m penelitian Epigrafi Jawa Tengah.
Prasasti ini belum d i t erb i t kan.
Transkripsi: Lh ya d —d a n a .
2 . yaj—unamaga (at au: yajnanam—aga)
3 . t a . . ya dwa
4 . abhyawidadl (at au: widana)

Riwayat

:

B. wi wuat a simanadijana (at au: siwinadidina)
6 . . nada . la

Catatan

D. Metode Penelitian
Langkah awal di dalam penelitian prasasti adalah membuat dokumentasi selengkap mungkin.
Dokumentasi tersebut berupa fot o, abklat , serta keterangan-keterangan lain tentang asalnya, lokasi,
bahan, legende atau ceritera rakyat yang berkaitan dengan prasasti it u. Selanjut nya d i l akukan
pembacaan pertama dan apabila mungkin disertai dengan terjemahannya. Bukannya t idak mungkin
bahwa isi dari prasasti-prasasti itu kadang-kadang masih dapat ditelusuri dan masih dikenal oleh
masyarakat setempat. Sebagai contoh misalnya nama-nama desa di kanan ki ri lokasi dit em ukannya
prasasti atau nama beberapa jabatan yang masih dipakai hingga ki ni .
Apabila langkah pertama itu sudah berhasil, selanjutnya dokumen-dokumen yang telah d i b i ki n
itu akan kembali dipelajari, dibandingkan isinya dengan sumber-sumber sejarah lainnya baik yang
berupa naskah, ri wayat perjalanan atau hal-hal lain yang berhubungan dengan isi prasasti. Dengan
demikian di dalam rangka penafsiran sejarah semua aspek akan memperoleh perhatian sesuai dengan t empat nya. Penyebaran informasi suatu penafsiran prasasti tentu saja m ut lak diperlukan,
bukan hanya dalam lingkungan profesi tetapi juga untuk masyarakat luas. Hal ini sangat membantu
dalam menciptakan jaringan informasi dan komunikasi dalam skala yang lebih luas.

2.1.2

Prasasti
Lokasi

Sojomerto
: Desa Sojom ert o, Kecamatan Roban.

Pemerian :

1 . tinggi 8 0 cm ., lebar m aksim um 4 8 cm dan tebal maksimum 2 7 c m . ;
bentuk batu al am i ah;
2 . bertulis pada satu sisi dengan 11 baris tulisan huruf Jawa Kuno bercampur huruf Palawa, bahasanya M elayu Ku n o ;
3 . tinggi huruf maksimum B,B cm ., m inim um

3 ,2 cm .; lebar huruf

m aksim um 9 cm . (huruf n ), minimum 4 cm ;
4 . huruf ma dan suku

Riwayat
2

: Apabi l a pembacaan prasasti ini betul m aka isi p okoknya berkaitan
dengan dana atau semacam sedekah (persembahan) yang diberikan
seorang raja kepada suatu daerah atau kepada bangunan suci. Pada baris
ke B tersebut kat a sirna (daerah perdikan) atau siwi (persembahan,
pengabdian).

(u) berasal dari masa Palawa t ua; huruf ra dan

sa serupa dengan huruf prasasti Sri wi j a ya ;
B. secara keseluruhan bentuk huruf prasasti ini berasal dari awal abad
ke 7 M.
: Prasasti ini pertama kal i di t i nj au oleh Boechari dan Ayat rohaedi pada t a3

hun 1 9 6 4 dan dit erbit kan oleh Boechari tahun 1 9 6 6 dengan judul " Pre
lim inary Report on the Discovery of an Old-M alay Inscript ion at Sodjo
merto, ywvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRPONMLKJIHGFEDCBA
MISI, j i l i d 3 Nomor 2 d an3 , h. 2 4 1 - 2 5 1 (dengan fot o dan ter
jemahan dalam Bahasa Inggris).

Transkripsi:

(lihat majalah MISI tersebut diatas).

Terjemahan:
1
2

3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11

Dengan nama Siwa
Bhatara Parameswa
ra dan semua dewa yang disembah. Hi ya
ramih
Yang M ulia Dapunta Selendra. Santanu
ialah nama ayahnya. Bhadrawat i
ialah nama i bunya. Sam ula
ialah nama isteri Yang M ulia Selendra.

Fot o 2

Pr asast i So j o m e r t o d i Ka b u p a t e n Ba t a n g, Be r asal dar i Ab a d k e Pa d a Ba r i s k e - 7 T e r b a c a : " . . . n t a Se l e n d r a n a m a h Sa n t a n u .

2. 2

Prasast i dar i'Kabupat e n Temanggung

2.2.1

Prasasti Gandasuli
:zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRPONMLKJIHGFEDCBA
Desa Pragaluh, Kecamatan Bul u

Lokasi

Pemerian : 1 . batu prasasti berukuran panjang 2 9 0 cm , tinggi 1 0 0 cm dan lebar
1 1 0 cm;
2 . bidang yang bertulis berukuran 1 0 3 x B4 c m ;
3 . huruf Jawa Kuna, bahasa M elayu Ku n a ; Prasasti ini pertama kali dilaporkan di dalam ROC, 1 9 1 1 , p. 2 7 3 , kemudian t erbit sebagai nomor CV dalam OJO (VBC. 1 9 1 3 ) dan disebut
pula oleh Krom dalam HJG (1 9 2 6 ). Selanjut nya de Casparis menelaahnya di dalam disertasinya dan dit erbit kan pada t ahun 1 9 B0 dalam kit ab
Prasasti Indonesia, I.

Riwayat

:

Acuan

: J.G.d e Casparis: Prasasti Indonesia I, Bandung, 1 9 B0 , pp. B 0 —7 3 .
" Oud Javansche Oorkonden CV" dalam VBG., LX, 1 9 1 3 . Batavia.

Transkripsi:

(l i hat acuan tersebut diatas)

Terjemahan :
1 . Bakt i kepada dewa Si wa, Om Mahajana (orang besar). Di semua batas hutan pertapaan, tua m uda laki perempuan, mendengar hasil pekerjaanmu. Perjalanan dharma.
2 . (perbuatan baik) dari Dang Karayan Partapah Rat nam aheiwara Sida Busu Plar bernama Dang
Karayah (pemimpin) laki-laki dan Busu Iti nama isteri Dang Karayan.
3 . (Pekerjaannya) sangat baik dan memenuhi dharma (kebajikan) beliau berdua. Ibu Karayan
laki-laki bernama parpuanta (ibu) Jant akab b i . Ibu istri Dang Karayan (mertua perempuan)
bernama ibu Panuahhan.


4 . Yang m ulia berdua it u menjaga dengan baik anak laki-laki dan anak perempuan yang berkilauan
bagaikan ratna (permata). Adinda (adik) Dang Karayan laki-laki bernama Busu Tarb a, dan
ipar d a (i p arnya).
B. bernama Busu Bajra dan Busu Ut t ara, Udanda sanak (kakak saudaranya) bernama Busu Taray
dan Busu Dan^ lai; udanda sapopo (kakak sepupu) bernama Busu Huwuri yan dan pamanda
(pamannya) bernama Wisnurata dan mendapat sarabhara (tugas)
6 . sebagai nayaka (pem im pin, pengawas) daerah Bunut . Lai n daripada itu saudara sepupunya
yang bernama Busu Padaranan mendapat tugas sebagai nayaka watak (pemimpin wi l ayah)
Kahul uan. Selain itu mereka waranak (beranak): Sida Busu Put ihpadi, Tai j ahp ahi k.
7. Swasta,Pagarwwassidan Awat i nd u (Awat i nd u sebagai anak perempuan yang b ai k). Tet api Pagarwwatu, Pagarduri, Si Buha Sampuh dan Witakadadang dikat akan sebagai rari (adik? ) dari
inan (ibu pengasuh).
8 . Semua anak Yang M ulia Dang Karayan Partapan adalah punya prabhawancja (perbawa kebaj i k an) Dang Karayah Partapah. Negara yang m akm ur dan sejahtera diperintah oleh raja (Dang
Karayah Partapah) dan t erdiri dari desa-desa.
9 . di sebelah t i m ur, selatan, barat dan ut ara, semuanya berbakti kepada Dang Karayan Partapan.
Yang menjadi pendeta yang m ulia ialah Aca ryya Dhalawa namanya, seorang akhl i bangunan
yang sempurna.
1 0 . Selain it u Bapuh Munda bernama Dang Karayah Si warj i t a menjadi pemimpin di Pran.gkapulang.
Semuanya adalah hamba (pengabdi) terhadap dharmmapunya (bangunan suci/ kebajikan) yang
9

m ul i a, la membuat
1 1 . (arca raja) yang didewakan di sebelah utara ywvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRPONMLKJIHGFEDCBA
prasada (bangunan candi ) Sanghyang Wintang yang
dibangun dengan baik dengan ksaitra

(tanah-tanah) yang baik pula di Tanahbuha, luasnya 3

barih, di Pragaluh 4 lattir.
1 2 . di Pamandyan 3 lattir, di Ti naayun 4 lattir, di Wunu 3 lattir, di Pawijahhan 2 lattir, di Kaywaramandir 2 lattir, di Wafiurwaharu 1 lattir, di M undu.
1 3 . 2 lattir, di Kakal yan 1 lattir dan di Tarukan 1 lattir. Demikianlah ukuran tanah winih (persemaian) di Tanahbuha seluas 4 0 lattir. Yang menjadi parttakan (saksi) pada wakt u itu dari Walunuh
bernama Pu Posuh.
14. dari Pragaluh isteri Warpatih bernama M anul u; nayaka dari Kyub uhan ialah hamba Warpatih
bernama Pu Li hasi n, nayaka dari M ant yasih.
1 5 . bernama Dapunta M arhyang Jnanat at wa / / 0/ /

Pr asast i Ga n d a su l i T a h u n 7 5 4 Sa k a . T a m p a k Dr s. M. M. So e k a r t o se dan g Me m b a c a . Pr asast i
ini Su d a h Di l i n d u n gi Ba n gu n a n Be r a t a p .

11

Prasast i di Kabupat e n Magelang

2.3.1

Prasasti Tukmas
Lokasi zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRPONMLKJIHGFEDCBA
z Dukuh Tuk m as, Kelurahan Lebak, Kecamatan Grabag.
Pemerian z 1 . batu prasasti ini berukuran panjang 1 7 4 cm , lebar 1 0 3 cm dan tinggi
8 0 cm ;
2 . bidang prasasti bergambar 2 roda, t erat ai , nyala api, denah bangunan
dan gambar tak d i kenal ;
3 . aksaranya Pallawa, bahasa Sanskert a;
4 . hanya satu baris tulisan yang berbentuk sajak;
B. secara paleografis t ul i sannya dari abad ke 6 M.
Riwayat

z Prasasti ini pertama kali dilaporkan dalam NBG, 1 8 8 8 , p. 4 9 , selanjutnya dit erbit kan H. Kern dalam V C , VI I , 1 9 1 7 , p. 2 0 3 dan di dalam BKI,
6 5 , 1 9 1 1 , b i j i . I ; l l l . Poerbatjaraka m enerbit kannya di dalam Riwayat
Indonesia, 1 9 B2 , p. 1 7 . H.B. Sarkar m enerbit kannya t ahun 1 9 7 1 .

Acuan

z 1 . NBG, 1 8 8 8 , p. 4 9 .
2.

H. Kern :" Sanskri t i nschri ft van Toek Mas

(Dak awoe)," dalam BKI,

6 B, 1 9 1 1 , p . 3 3 4 - 3 3 6 (dengan 1 f ot o).

Verspreide Geschritten, VI I , 1 9 1 7 , p. 2 0 3 .

Transkripsi:

3.

Poerbatjaraka : Riwayat Indonesia, 1 9 5 0 , p. 1 7 .

4.

H.B. Sarkar : Corpus of the Inscriptions

ofJava,

I, 1 9 7 1 , p. 1 3 - 1 4 .

(disusun menjadi 4 baris karena berbentuk sajak)
(iyant)^ ) u i u c ya m b u r u h ä n u j ä t ä
kwacicch i l l wal u kan i rgateyam
k w a c i t p r a k i r n n ä i u b h a s l t a t o yä
sa m p ra sra t ä m (edhya) k a n w a ^ gahgä

Terjemahan : Bermula dari teratai yang gemerlapan dari sini memancarlah sumber
air yang m ensucikan, air memancar keluar dari sela-sela batu dan pasir,
di tempat lain memancar pula air sejuk dan keramat seperti Gangga.
Catatan Transkripsi
1) Kat a (iyant) oleh H. Kern tidak dibaca.
2 ) Kat a m(edhya) kariwa oleh H. Kern dibaca: ma u u — wa

2.3.2

Prasasti Kama/ agi (Kub uran Candi) 7 4 3 S
Lokasi

z Dukuh Bolong, Desa Tegalsari, Kecamatan Candi M ulyo.

Pemerian

z 1 . Bentuk Bat u pipih, ujungnya oval ;
2 . Tinggi 7 8 cm , lebar 3 2 cm , dan tebal 7 cm ;
3 . Bidang yang bertulis di sisi depan berukuran 6 5 x 2 7 cm dan sisi belakang berukuran 5 0 x 2 4 c m ;
4 . Di sisi depan bertulis 2 2 baris dan di sisi belakang bertulis 17 baris;
5 . Aksara dan bahasanya Jawa Kuna.

Riwayat

z Bat u prasasti Ini dit emukan pada tahun 1 9 2 9 oleh E.W. Maurenbrecher, Asist en Residen Magelang. Tem p at temuan di Desa Tegalsari, Kecamatan Tegalreja, Magelang. Sel anj ut nya R. Goris membacanya (TBG. 7 0 ,
13

1 3 3 0 , p. 1 6 1 ) dan menentukan angka t ahunnya sebagai 7 B3 Saka. L. Ch .
Damais memperbaiki pembacaan angka t ahunnya menjadi 7 4 3 Saka atau
3 0 Ap ri l 8 2 1 M. ywvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRPONMLKJIHGFEDCBA
(BEFEO, XL V, 1 3 6 1 , p. 1 3 f .n.B).). Kemudian Sarkar
m enerb i t kannya di dalam Corpus of the Inscriptions of Java, vol . I,
1 3 7 1 , p. B 6 - 6 3 .

Acuan

:

1 . R. Gori s

: " De Inscript ie van Koeboeran Tj and i ," dalam
7 0 , 1 3 3 0 , p. 1 6 7 - 1 7 0 .

2 . L.Ch.Dam ai s:

" Etuoes D' Epigraphie I n d o n é s i e n n e , I I , " dalam
O, XL V, 1 9 5 1 , p . 4 2 - 6 3 .

3 . H.B. Sarkar : Corpus of the Inscriptions
63.

TBG,
BEFE-

o f Java, vol . I, 1 3 7 1 , p.6 6 —

• Terjemahan :
A.

B.

1.
2.
3.
4.
6.
6.
7.
8.
3.
10.
11.
12.
13.
14.
1B.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.

Wuga bernama Pu Mahneb meresmikan status iima (swatantraZpendidikan) sawah
di Pihak dan sebuah kebun di Kamalagi dan
suatu tempat tinggal bagi Nayaka. Susunan surat keputusan itu
dit ulis oleh Sang Anawarj j i t a Jnahei wara dan Sang Kari
Dharm m acint a. Adapun saksi-saksinya ialah: Hyang Guru Mahgali bernama Sang Si wa —
m û r t t i dari pertapaan Hub rayan; Dapunta Da—
hana sebagai Hyang Gu ru ; hulu wras (pejabat pertanian) dari Sukun bernama Si
hu Sang Ca n d r a k u m â r a , seorang pemimpin dari Parama. Yang i kut
ket i ka it u ialah kepala dari (desaZkecamatan) Kahuripan bernama Pu Nayaka dan
penduduk desa bernama Landung, ayah M a i t ri ;p a —
tih dari Mahin Sidi bernama Si Narada, ayah dari
Leri k? p ; kalang (nama jabatan) dari Nununghan bernama Si Manghflm, ayah
Mahajang: patih dari Lim par bernama Si Pager, ayah dari MayanT
dan Si Manam, ayah dari RgSgi; kalang dari Kahyanan
bernama Si Sum dek, ayah dari Ku n u h ; kalang dari Sang Mapatih
Sukun bernama Si Wahun; i kut serta pula dari Warag-warak ialah gusti bernama Si
Nahgap, ayah si \ r\ tap; gusti dari Selatan bernama si Pahguh, ayah dari
Kb el ;

1.
2.
3.
4.
B.

winkas (j urut ul i s? ) bernama Si Int ap, ayah dari
Bahand i ; tuha wereh (kepala kaum muda) Ut ara
bernama Si Dawan, ayah Papalan; tuha we—
reh Selatan bernama Si Mada, ayah dari Basa;
sang matuha (tetua) dari Ku ri menerima 1 0 takurang (nama jenis kai n). (M ereka yang
menerima hadiah i al ah): Si Ja k h a —
ra, ayah dari Dahara: Si Pandawa, ayah dari
Gawana; Si Barupa, ayah dari Nandi; Si Kisa
ayah dari Sani ; Si Mandeta, ayah.dari M anda;
Si Jak hara, ayah dari Wde; Si Andag, ayah dari Ra —

6.
7.
8.
9.
1)

Selamat, tahun Saka telah berjalan
7 4 3 , bulan Waisakha,
hari ke sepuluh bagian bulan gelap,
tunglai, wage^ , anggara (hari Selasa). Pada saat i t u Sang Parnget

ywusnlihgeaWUTPMK
Tunglai i al ah h ar i p e r t a m a d a r i p e k a n

si k l u s 6 h a r i .

Wage i al ah h ar i k e t i ga dar i p e k a n si k l u s 5 h a r i .

14

10.
11.
19
3
14
15
i a

17.

wan; Si Ta ri , ayah dari Rahat ; Si Wadag,
ayah dari Nama; Si Tasi k , ayah dari Jana;
S i Ta u h ayah dari Hi bak; Si M ana, ayah dari
Hibak ' panday dan mapadahi (pandai besi dan pemukul genderang) ialah Si Mangal,
ayah dari Su t i ; marggang (pemain gembreng) ialah Si Rahat , ayah dan M ahat;
kaka (ketua desa) ialah Sang Nayaka, ayah Si Pamo; manid u n g (penyanyiZseniman) berasal dari Haji M inana bernama S. Manghftm, ayah
dari Mpan pVSMI
II.

Transkripsi:

(lihat kit ab Acuan tersebut di at as).

o
ü
o

o

*

E

TS

E

co
ü

-

«>

CO

O

'S g
¿j

CO

T3

VIA

"O CO
CO IA
ü

co =J

ICO

CO

co T>
E
2

o
o

17


F O t

°

5

ywvutsrponmlkjihgfedcbaYWUTSRPONMLKJIHGFEDCBA
, f , Ka m a l a gi ( Ku b u r a n Ca n d i ) di Ka b u p a t e n Mage l ang.
n
Be b a n i V
ywutsrponmlkjihgfedcbaVTRLKJIA
' a sa st i , T e r d i r i at as 1 7 Ba r , ,

p

S

19

2. 4

Prasast i di Kabupat e n Semar ang

2.4.1

Prasasti Plompohan (Hampra)
Lokasi

:zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRPONMLKJIHGFEDCBA
di halaman rumah Sdr. Djainu bin Am at Surat i n, Kelurahan Kauman
Ki d u l , Kecamatan Salatiga Luar Kot a.

Pemerian :

1-. bentuk batu alam iah, panjang maksimum 1 6 8 cm , dan lebar maksimum 1 6 3 cm dan tinggi 9 0 cm ,
2 . bidang datar yang bertulis berukuran 7 B x 6 0 c m ;
3 . permukaan batu ret ak-ret ak;
4 . terdapat B buah gambar yang serupa tetapi tidak sama dan di sela-sela
gambar itu t ert ulis huruf-huruf;
B. t ulisannya 6 baris, huruf Jawa Kuno, bahasa Sanskert a;
6 . bentuk huruf agak bulat dan pengaruh bentuk huruf Palawa masih
tampak.

Riwayat

:

Prasasti ini dit emukan pada tahun 1 8 9 8 di desa Plumpungan, Salatiga.
Pembaca dan penelit i pertama ialah de Casparis dan m enerbit kannya di
dalam disertasinya (1 9 B0 ).

Acuan

: J. G. de Casparis: Prasasti Indonesia

Transkripsi:

I, Bandung, 1 9 B0 , p. 1 — 1 1 .

(lihat kit ab de Casparis tersebut di atas).

Terjemahan ;
A.

1 . / / Semoga sejahtera, selamatlah rakyat sekalian. Tahun Saka 6 7 4 telah lampau, pada tanggal
2 1 bulan B dan pada hari (Selasa)
2 . tengah hari / / 0/ / .

B.

1 . M enurut dharma (pelajaran suci) dan karena restu kebakt iannya kepada dewa yang tinggi,
memberikan sedekah tanah yang akan membawa kebahagiaan kepada mereka.
2 . yai t u penduduk desa Hampra yang terletak di daerah Tri gram wya. (M ereka) mendapat restu
(dengan persetujuan) raja putri (? ) yang sempurna.
3 . dan karena itu m endirikan daerah sirna (tanah perdikan/ swatantra) di daerah seki t arnya.
(Keput usan ini) dipahat dengan aksara (huruf) dan menggunakan ujung pohon/ buah koSamra
(mangga?)
4 . (Sedekah ini) dari dia yang bernama Bhahu yang telah membangun tempat suci ini di dunia
dan unt uk kehidupan yang kekal .

2.4.2

Prasasti Yayasan Sanjaya
Nama ini diambil dari nama Yayasan yang giat mengumpulkan dan meneliti prasastiprasasti di daerah Jawa Tengah dan berpusat di Salatiga. Prasasti ini di kum pul kan
di rumah Sdr. Purnot o, seorang pegawai pada Departemen P. dan K. Kot am adya Salatiga.

Lokasi

: Dukuh Ta j u k , Kelurahan Taj uk , Kecamatan Uetasan (di lereng t im ur
Gunung Merbabu)

Pemerian

:

1 . bentuk batu tak beraturan (fragmen),
2 . panjang maksimum 4 8 cm, lebar 4 3 ,B cm , dan tebal 19 cm ,
21

3 . tulisan 2 baris, yang bawah berupa angka t ahun;
4 . huruf Jawa Kuno dan bahasa Jawa Ku n o ;
5 . tinggi huruf antara 4 - 7 cm dan lebarnya antara 4 —6 c m ; penutup
baris berupa bulatan seperti bola;
6 . bentuk huruf sa agak lain karena coretan di tengah terus bersambungZberekor ke bawah.

2.4.3

Riwayat

Prasasti Yayasan Sanjaya belum pernah d i t erb i t kan.

Transkripsi

1 . / / i sakala / /
2 . / / .1 2 6 9 / /

Terjemahan :

1 . Pada tahun Saka
2. 1269

Prasasti Angka

Tahun

1 2 6 9 S.

Tempat asal : Dukuh Taj uk , Kelurahan Taj uk , Kecamatan Getasan (dilereng t im ur
Gunung M erbabu).
Pemerian

:

1 . berupa fragmen, panjang B4 cm , lebar/ tinggi B4 cm , dan tebal 1B
cm ;
2 . t ulisannya berupa angka tahun saja;
3 . bentuk angka dan ukurannya serupa' dengan prasasti a.

Transkripsi
2.4.4

Prasasti

/ / 1269 / /

X

Tempat asal : Desa Bat ur, Kecamatan Getas.
Pemerian

Acuan
Transkripsi

: 1 . fragmen batu berukuran panjang 4 0 cm , lebar 3 B cm , dan tebal
7 cm ;
2 . bidang yang bertulis tidak rat a, tulisan sangat aus sebanyak 4 baris,
3 . huruf Jawa Ku n o ;
4 . bentuk huruf serupa dengan prasasti sesudah abad ke 1 2 M;
B. tinggi huruf 3 cm dan lebar 4 cm .
belum ada.
1
2
3 . la ka la ga
4 . la bu wa na (? )

sa ha

Catatan :
Pembacaan baris ke tiga dan ke empat ini j i k a benar maka prasasti ini ada hubungannya dengan laga (perang) dan buwana (dunia). M ungkin perang ini terpaksa d i l akukan
unt uk m enyingkirkan golongan yang jahat agar dunia menjadi aman dan sejahtera.

22

25

2. 5.

Prasast i di Museum Sr iw e dar i

2.5.1

Prasasti Anggehan, 7 5 6 S.
Pemerian

:zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRPONMLKJIHGFEDCBA
1 . dit ulis pada sebuah lingga di bagian yang bulat secara melingkar
menjadi 4 baris; bahannya batu andesit;
2 . tinggi huruf antara 3 4 —4 0 m m , lebarnya antara 3 7 mm — 6 0 m m ;
3 . bentuk huruf segi 4 dan pemahatannya kurang teratur karena tinggi
huruf seharusnya sama tetapi di sini bebeda; pahatannya k ak u;
4 . tulisan cukup jelas dengan pahatan sedalam 1 m m ;
5 . bentuk pasangan re pada kata krsna seperti spiral, jadi bukan sekedar garis setengah lingkaran;
6 . keistimewaan huruf l ai nnya t idak ada.

Fot o

8

Pr asast i An gge h a n T e r t u l i s p a d a
Sr i w e d a r i .
T e r baca: "

T u l i sa n n y a
sw a st i

Li n gga Ko l e k si

Me l i n gk a r ,

pada

Ba r i s

Mu se u m
Pe r t a m a

"

27

Riwayat

:zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRPONMLKJIHGFEDCBA
Prasasti ini dilaporkan di dalam OV tahun 1 9 2 B dan dikat akan bahwa
batu lingga ini berasal dari desa Gayam p ri t di wi l ayah Kl at en, kemudian di bawa ke Museum Sri wed ari . Sel anj ut nya R. Goris menerbitkandi dalam pVSMI
pV. 1 9 2 8 , p. 6 3 - 7 0 .

Acuan

:

R. Gori s: " De Oud—javaansche Inscripties uni t het Sri—Wedari Museum te Soerakart a," dalam OV. 1 9 2 8 , p. 6 3 - 7 0 .

Transkripsi

:

(lihat kit ab acuan tersebut di atas).

Terjemahan :

2.5.2

1 . Selamat, t ahun Saka 7 B6 telah berjalan, bulan
2 . Phalguna tanggal 1 bagian bulan ge
3 . Paniruan (nama hari ke 4 dari pekan si kl us 6 ), Pon (nama hari ke 2
dari pekan siklus B ), Sukra (Jum' at ). It ulah saatnya sang pamgat
4 . Anggehan meresmikan sirna (daerah perdikanZswastantra)

Prasasti Wurutunggal (Dahacaryya Munindra)

8 0 7 S.

*

Transkripsi

Pemerian

: 1 . lempeng tembaga ini mempunyai ukuran panjang 3 3 ,7 cm , lebar
1 2 ,8 cm , dan tebal 1 m m ,
2 . jumlah tulisan ada 1 3 baris;
3 . bentuk huruf agak persegi empat; tulisan keci l -keci l ;
4 . tinggi huruf sekitar B mm dan lebar maksimum 7 m m ;
5 . pahatannya dangkal dan sudah aus,
6 . nomor koleksi Museum Sri wed ari : A.B 0 4 .

Acuan

:

belum ada

:

1.

ZZn a m a éá i wa ya II swasti saka warsatita 8 0 7 jyaistamasa dasami sukla. tunglai. wagai. wrhaspat i.
wara. t at kala d a ñ á c i r y y a munindra

2.

mamli sawah k aram l n i parhyartan wat ak wurutunggal ing kurunan naranni kang sawah, sím á
sanghyang padewa h a r á n wel yannya pirak kat i 1 pa

3.

sakpasak i ramanta pirak dharana 3 hana ta p a ñ a n a k ramanta si hutang nira dha 7 anung milu
pinaka pasakpasak muang wi wi 1 pada pira

4.

k nia 4 . pinda pirak wyaya kati 1 dha 1 0 m l 4 parannika pirak panahur hutang ning wanwa i
parhyahan anung rama rikang kala patih sang parhyahan.

B.

sang gola, parujar ning patih sang j awa. wahut a pu gesti. tan papi tungtung. kalang pu pahgil
gusti lor pu gayat. gusti tnah pu warantung gusti ki dul

6.

pu srsti. winkas pu kalula. wariga si dhari ni . huler pu yogi. par ujar pu rsi. marhyang wetan pu
guwindT. marhyang lor pu bhlma. Fama mara

7.

ta patih matuha pu wa d wi . pu wi ryan. pu dawak pu gata pu nakha. pu kekal pu mandi pu suta.
pu wurunt ung. pu palwak pu dyan pu andalan pu sabwal. pu

8.

bisir. pu tman pu wray pu dalung, punta kud u. punta kes. punta Sr a ñ a n . pu cuhul . pu kes.
pu waj i l . pu sa ñ ga n . pu kamala. pu suku

9.

pu angada, pu p l i . pu dhanada. pu tangtang. pu gaccha. pu gadhi. pu magha, pu gusay. pu sambok. n a h á n sira ri m a umehhakan nikang sawah Sirna dana.

1 0 . c i r yya m unindra. huwus suddha pariiuddha. t at ra saksi, bhagawan-ta puccha. punta kamala.
punta sudha. punta cwat sahke katahgaran rake pras punta

29

E -

roa
o
o ra

jZ
a; CO

yywvutsrqponmlkjihgfe
a

SM
S1
o

œ .ra

T3

5

c

Si

ra c

CO t
O
..
CO


— o
CO CO

cn •
S-P
CD

V)
CO

O)

o
o
U-

31

1 1 . kot i sang iiwa' iiddha. siwahga sudar. sahke pakubang. sang parujar i k ayuwani . sang hadyan agast i . sang widyadewa. wanwa f kawahyan. dapunta
1 2 . bhasa. punta dhanya. sang diting. pu lina. sahke kasugihan. dahacaryya gandhara sahke wanwa
galuh, sang ratna wanwa i wurutuhggal' . l i khi t a sang j yo
1 3 . t i h satetisuspVSMI
II ywvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRPONMLKJIHGFEDCBA

Terjemahan :
1 . At as nama dewa Si wa. Selamat, tahun Saka 8 0 7 telah berjalan, bulan Jyai st a tanggal 1 0 bagian
bulan terang, tunglai hari ke 1 dari pekan siklus 6 hari ), wagai (hari ke 3 dari pekan siklus B
hari ), Wrhaspati (hari Kam i s). Itulah saatnya ket i ka Dahacaryya M unindra
2 . membeli sawah (m i l i k ) para rarna di Parhyahan wi l ayah Wurutuhggal. Sawah itu ada di (dukuh? ) Kuruhan. (l a) dijadikan sirna bagi sanghyang di Dewaharan. Harga pembeliannya ialah
perak 1 kap (nama ukuran berat, kira-kira = 0 ,6 1 7 6 1 kg.).
3 . Hadiah bagi ramanta (semacam ketua desaZurusan agraria) sebesar perak 3 difarana (ukuran
berat, kira-kira = 0 ,0 3 8 6 0 1 kg. tiap 1 dharana). Adalah anak ramanta yang mempunyai hutang
sebanyak 7 dharana dan i kut (mengikuti upacara) diberi hadiah wiwi \ ,pada 2 , perak
4 . 4 masa (1 masa = 0 ,0 0 2 4 1 4 kg). Jum l ah perak unt uk biaya ini ialah 1 kap Wdffarana dan 4
masa. Perak ini dim aksudkan unt uk membayar hutang warga desa Parhyahan. Adapun rama
yang saat it u menjadi patih parhyahan (tempat bangunan suci ialah
B. Sang Gol a, jurubicara patih ialah Sang Jawa, yang menjadi wahuta (nama jabatan) ialah Pu
Gest i , tak ada pitungtung (orang tua sebagai ci kal b akal ), yang menjadi kalang ialah Pu Pahgil,
sebagai gusti lor (nama jabatan) ialah Pu Gayat , gusti tengah ialah Pu Warantung, gusti kidul
6 . ialah Ou Srst i , sebagai winkas ialah Pu Kal ul a, sebagai wariga (juru nujum ) ialah Si DharinT,
huler (mantri pengairan) ialah Pu Yogi , juru bicara ialah Pu Rsi . marhyang wetan (pendeta
yang berdiam di t i m ur) ialah Pu Guwi nd i , marhyang lor (utara) ialah Pu BhTma, sebagai rama

1 • marata patih matuha (asisten patih) ialah Pu Wadawa, Pu Wiryan, Pu Dawak, Pus Gat a. Pu Nakha, Pu Kek al . Pu M andi, Pu Sut a, Pu Wurunt ung, Pu Palwak, Pu Dyan, Pu Andal an, Pu Sabwal , Pu
8 . Bisir, Pu Tm an, Pu Wray, Pu Dalung, Punta Ku d u , Punta Kes, Punta Srahan, Pu Cuhul , Pu Kes,
Pu Waj i l , Pu Sahgan, Pu Kum al a, Pu Suku
9 . Pu Ahgada, Pu PM, Pu Dhanada, Pu Tangtang, Pu Gaccha, Pu GadhT, Pu Magha, Pu Gusay dan
Pu Sambok. Adapun yang menyerahkan sawah siima itu ialah Dahacaryya.
1 0 . M unindra. Sudah selesailah dengan sempurna. Yang menjadi saksi ialah bhagawanta Puccha,
punta Kum al a, punta Sudha, puntha Cwat ; (saksi) dari Katahgaran ialah rakepras punta
1 1 . Ko t i , Sang Siwasiddha, Siwahga dan Sudar; dari Pakubang ialah sang parujar (jurubicara) dari
Kayuwani , sang Hadyan Agasti san sang Widyadewa, pendudukZwarga dari Kawanyan; dapunta
1 2 . Bhasa, puntha Dhanya, sang Dit ing dan Pu Li na, dari Kasugihan; Dahacaryya. Gandhara, dari
desa Gal uh; sang Rat na, dari desa Wurutuhgal. Penulisanya ialah sang Jyo
1 3 . t ih satetisus (nama gelarZucapan mantra? )

2.5.3

Prasasti Kasugihan, 8 2 9 S.
Pemerian

: 1 . lempeng tembaga ini mempunyai ukuran panjang 6 B cm ., lebar
8 ,8 cm dan tebal 1B cm ;
2 . tulisan terdapat pada sisi; pada sisi depan 7 baris dan pada sisi
33



35

belakang ada 8 baris;
3 . bentuk huruf lonjong meninggi, art i nya ukuran tingginya lebih besar dibandingkan dengan lebarnya;
4 . tinggi huruf sekitar 6 —8 m m , dan lebar sekitar 4 —7 m m ;
5 . pada bagian atas sisi kanan ada kunci r, mungkin bentuk awal
dari kuncir huruf-huruf di jaman Erlangga.

Riwayat

Pertama kali prasasti ini dit erbit kan oleh Poerbatjaraka di dalam OV.,
1 9 2 2 dan hanya diberikan t ranskripsinya saja tanpa keterangan
asal-usul. Selanjut nya prasasti ini disebut di dalam TBG., 3 2 , 1 8 8 8 ,
p. 1 4 6 dan oleh Damais dimuat dalam daftar prasasti ( EEI . I I I ) dan di
bahas angka t ahunnya di dalam EEI . IV.

:

:ywvutsrponmlkjihgfedcbaYWUTSRPONMLKJIHGFEDCBA
1. Poerbatjaraka :
" Transcript ie van ee Koperen Plaat in het Museum to Sol o," dalam
O. V., 1 9 2 2 , bi j i . L.

Acuan

2 . L.Ch. Damajs
" Etudes D' Epigraphie I n d o n é s i e n n e , " I I I , dalam BEFEO,
1 9 5 2 , p. 5 0 , — 5 1 .
" Etudes D' Epigraphie I n d o n é s i e n n e , " IV, dalam BEFEO,
1 9 5 5 , p. 4 8 .

Transkripsi

:

XLVI,
XLV. I I ,

(lihat O. V. 1 9 2 5 halaman 8 5 ).

Terjemahan :
A.

1 . Selamat, tahun Saka 8 2 9 telah berjalan, bulan Marggaiira, hari ke sepuluh bagian bulan terang, Mawulu, Pahing U, Budda (Rab u), perumahan bulan Aswi ni , berhampiran dengan
Wariyan. Itulah saatnya wahuta (nama jabatan) dari Tunggu Durung semuanya, diberi anugerah di desa
2 . Kasugihan oleh Rakryan Kalang Bungkal bernama Dyah Manuku" . (M ereka) diperkenankan
(memberikan sesuatu) sehubungan hadiah raja. Para wahuta memberikan imbalan (hadiah)
kepada Rakryan Mawanua berupa perak 1 dh' arana (ukuran berat). Juru (nama pangkat)
para Nayaka ialah Rake Hni
3 . penduduk Watuwatu wi l ayah Pagarwsi; mahrangkpi (nama jabatan) ialah Sang Jul up ahan,
penduduk Saninai wi l ayah Bunut b unut ; matanda (nama pangkat) ialah Sang Siddhat apa,
penduduk Poh di pertapaan Ldang; juru Lampuran ialah Sang Pa^ ali.
4 . penduduk Walakas wi l ayah Walakas; parujar (juru bicara/ penerang) ialah Sang Walini penduduk Wurakung wi l ayah La m wa y a n, juru wadwarare (ketua kaum muda) ialah Sang Tam walang, penduduk Tahgalan wilayah Dalinan;/ wi/ Kal ul a
5 . ialah Sang Dahu ( penduduk Satidan wi l ayah Kilipan;/ ivrtv Mahcjakat ialah Sang Ju n a , pendududuk Kurang Pkan wilayah Si ri k an; mahrangkpi ialah Sang Ladga, penduduk Hajihuma wilayah Patapan; manuhgu (nama jabatan)
6. ialah Sang M am idaiyi, penduduk Kari huan; amasahaken ialah Sang Rak uwu, penduduk
Wugang wi l ayah Ti l i m p i k citralekha, (penulis prasasti) ialah Sang Sawuhu, penduduk Wurupahggung wi l ayah M ani m p i ki ;

1)

ywusnlihgeaWUTPMK
Mawulu
n a m a har i ke 6 dar i
Pahing

p e k a n si k l u s 6 h a r i .

n a m a har i p e r t a m a dar i p e k a n si k l u s 5 h a r i .

37

7. (semua) menerima hadiah perak 4 ywvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRPONMLKJIHGFEDCBA
dfiarana unt uk bersama. Pinghay (nama jabatan) Kalangbungkal saat itu ialah kikin (? ) Si Jam ana, manti hyang (nama jabatan) Si Sam ant a, jurubicara
ialah Galung,,
B.

1 . misra (nama jabatan) ialah Si Bahu, wahuta dari M ahuwu ialah Si Landang dan Si Hari, pihujung (nama jabatan) ialah Si Gat a, Si Resi , Si Bisar dan rama (kepala/ pemimpin) dari Dugaduga menerima prasasti i ni . Pada saat itu
* rr"
2 . sebagai gusti ialah Si Gi suddhi , parujar si Suwang, fama dari Marata Si Gi j n i , Si Tes, Si Cala
dan Si Jal uk . Demikianlah banyaknya fama yang menerima prasasti itu
3 . dari Rakryan Kalangbungkal. Saksi-saksinya ialah: sang pamgat dari Aya m Teas bernama
Pu Dapit, penduduk Pandamuan wi l ayah Aya m Teas menerima hadiah
4 . perak 4 dfiarana. Juru miramirah
(ahli permata? ) ialah Pu Rayung, penduduk M irahmirah
wi l ayah Ayam Teas, mahrangkpi-ha/ aran (nama jabatan) ialah Pu DKanada, penduduk Pandamuan wi l ayah
5 . Aya m Teas; semuanya menerima hadiah perak 1 dfiarana bagi tiap-tiap orang. Karaman (kesatuan fama) dari Sang Hadyan yang termasuk Wahuta Hyang, menerima perak 8 masa (ukuran
berat, lebih kecil dari dfiarana) semuanya.
6 . Dem ikianlah yang menjadi sebab pengukuhan terhadap desa Kasugihan yang telah diberi
anugerah oleh Rakryan Kalangbungkal unt uk para wahuta dari Tuhgudurung. Penulis (prasast i ) ialah Wapa