LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj IP) BIRO BINA SOSIAL SETDA PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2014

  

LAPORAN KINERJA INSTANSI

PEMERINTAH

(LKj IP)

BIRO BINA SOSIAL

  

SETDA PROVINSI JAWA TENGAH

TAHUN 2014

  90

  80

  70

  60 East

  50 West

  40

  30 North

  20

  10 1st Qtr 2nd Qtr 3rd Qtr 4th Qtr

BIRO BINA SOSIAL

SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH

  

Semarang, Februari 2015

KATA PENGANTAR

  Dengan mengucapkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas rahmat dan KaruniaNya, kami dapat menyelesaikan penyusuan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj IP) Biro Bina Sosial Setda Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014. LKj IP Biro Bina Sosial Setda Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014 merupakan bentuk komitmen nyata Biro Bina Sosial Setda Provinsi Jawa Tengah dalam mengimplementasikan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) sebagaimana diamanatkan dalam PP Nomor 8 Tahun 2006 tentang Laporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah yang diatur kemudian dalam Peraturan Presiden Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan secara teknis diatur dalam Peraturan Menteri PAN dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Review Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah .

  LKj IP adalah wujud pertanggungjawaban pejabat publik kepada masyarakat tentang kinerja lembaga pemerintah selama satu tahun anggaran. Kinerja Biro Bina Sosial Setda Provinsi Jawa Tengah telah diukur, dievaluasi, dianalisis dan dijabarkan dalam bentuk LKj IP Biro Bina Sosial Setda Provinsi Jawa Tengah.

  Tujuan penyusunan LKj IP adalah untuk menggambarkan penerapan Rencana Strategis (Renstra) dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi organisasi di masing-masing perangkat daerah, serta keberhasilan capaian sasaran saat ini untuk percepatan dalam meningkatkan kulitas capaian kinerja yang diharapkan pada tahun yang akan datang. Melalui penyusunan LKj IP juga dapat memberikan gambaran penerapan prinsip-prinsip good governance, yaitu dalam rangka terwujudnya transparansi dan akuntabilitas di lingkungan pemerintah .

  Demikian LKj IP ini kami susun semoga dapat digunakan sebagai bahan bagi pihak-pihak yang berkepentingan khususnya untuk peningkatan kinerja di masa mendatang.

  Semarang, Februari 2015

  KEPALA BIRO BINA SOSIAL NUNUK HARDIYANI, SH, M.Si

  Pembina Utama Muda NIP. 19580205 198703 2 006

  DAFTAR ISI KATA PENGATAR DAFTAR ISI

  BAB I PENDAHULUAN A. GAMBAR UMUM ORGANISASI................................

  1 B. FUNGSI STRATEGIS ……………………….…………. 5 C. PERMASALAHAN UTAMA........................................

  6 BAB II PERJANJIAN KINERJA A. PERENCANAAN STRATEGIS..................................

  7 B. PERJANJIAN KINERJA 2014 ...................................

  8 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2014

  A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI............................. 10

  B. REALISASI ANGGARAN ........................................... 18

  BAB IV PENUTUP A. TINJAUAN UMUM CAPAIAN KINERJA..................... 21 B. STRATEGI UNTUK PENINGKATAN KINERJA DI MASA DATANG ......................................................... 22 LAMPIRAN LAMPIRAN 1. PENGUKURAN PERJANJIAN KINERJA LAMPIRAN 2. ANGGARAN DAN REALISASI BELANJA TAHUN

  2014

  

BAB I

PENDAHULUAN A. Gambaran Umum Organisasi Biro Bina Sosial Setda Provinsi Jawa Tengah, berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 5 Tahun 2008 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Sekretariat Daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Jawa Tengah

  dan Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 59 Tahun 2008 tentang Penjabaran Tugas Pokok, Fungsi dan Tatakerja Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Tengah, memiliki Tugas Pokok untuk menyusun perumusan kebijakan pemerintah daerah, pengkoordinasian pelaksanaan tugas perangkat daerah, pelaksanaan dan pelayanan administrasi, pembinaan dan fasilitasi, serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kebijakan pemerintahan daerah di bidang kesejahteraan sosial dan penanggulangan bencana, kesehatan, tenaga kerja dan transmigrasi, pemberdayaan masyarakat dan penanggulangan kemiskinan dan keluarga berencana.

  Untuk melaksanakan Tugas Pokok sebagaimana dimaksud di atas, Biro Bina Sosial Setda Provinsi Jawa Tengah menyelenggarakan fungsi :

  1. Perumusan kebijakan pemerintahan daerah di bidang bina sosial,

  2. Pengkoordinasian pelaksanaan tugas perangkat daerah di bidang bina sosial,

  3. Pembinaan dan fasilitasi penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang bina sosial,

  4. Pelaksanaan dan pelayanan administrasi di bidang kesejahteraan sosial dan penanggulanagan bencana, kesehatan, tenaga kerja dan transmigrasi, pemberdayaan masyarakat dan penanggulangan kemiskinan dan keluarga berencana,

  5. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kebijakan pemerintahan daerah di bidang bina sosial,

6. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Asisten

  Kesejahteraan Rakyat sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

  Adapun Biro Bina Sosial Setda Provinsi Jawa Tengah dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya didukung oleh 36 PNS dengan rincian sebagai berikut:

  a. Menurut golongan

  

Unit Kerja Gol. IV Gol. III Gol. II Total

  1 - - Kepala Biro

  1

  2

  12 - Bag. Kesos & PB

  14

  1

  10 - Bag. Kes, Nakertrans

  11 Bag. Permas, Nangkis &

  2

  7

  1

  10 KB Total

  6

  29

  1

  36

  b. Menurut jabatan/eselon dan staf

  Unit Kerja Eselon Eselon Eselon Staf Total

II III

  IV

  1 - - - Kepala Biro

  1

  • Bag. Kesos & PB

  1

  3

  10

  14

  • Bag. Kes, Nakertrans

  1

  2

  8

  11

  1

  3

  6 Bag. Permas, Nangkis & 10 - KB

  Total

  1

  3

  8

  24

  36

c. Menurut tingkat pendidikan

  Unit Kerja Pasca Sarjana Sarjana SMA/ Total Sarjana Muda SMP

  Kepala Biro

  1 - - -

  1

  3

  11 - - Bag. Kesos & PB

  14

  2

  8 - Bag. Kes, Nakertrans

  1

  11

  2

  7

  1 - Bag. Permas, Nangkis &

  10 KB Total

  8

  26

  1

  1

  36

d. Menurut jenis kelamin

  18 CPU Zip 1 baik

  8 Almari Besi - rusak berat

  9 Almari Besi Elite rusak berat

  10 Almari Buku 1 baik

  11 Almari Kayu - rusak berat

  12 CPU RW rusak berat

  13 CPU - 1 baik

  14 CPU SP rusak berat

  15 CPU Sim V rusak berat

  16 CPU HP 1 rusak berat

  17 CPU HP rusak berat

  19 Dispenser Sanken 1 baik

  6 Almari Besi Lufo 6 baik

  20 Dispenser - 1 baik

  21 Filling Cabinet Royal 2 baik

  22 Filling Cabinet - 3 baik

  23 Filling Cabinet President 1 baik

  24 Filling Cabinet Lion 1 baik

  25 Filling Cabinet Lion 1 rusak berat

  26 Filling Cabinet Elite 3 baik

  27 Filling Cabinet Brother 1 rusak berat

  28 Filling Cabinet Lufo 3 baik

  29 Filling Cabinet Lufo 3 baik

  30 Filling Cabinet Brother 1 baik No urut Nama Barang/Jenis Barang Merk/Type Jumlah Kondisi

  7 Almari Besi Brother 1 baik

  Unit Kerja Laki-Laki Perempuan Total

  Kepala Biro 1 -

  10 Total

  1 Bag. Kesos & PB

  9

  5

  14 Bag. Kes, Nakertrans

  7

  4

  11 Bag. Permas, Nangkis &

  KB

  4

  6

  21

  4 Almari Besi Elite rusak berat

  15

  36 Sementara untuk mendukung tupoksi tersebut Biro Bina Sosial

  memiliki sarana dan prasarana terdiri dari :

  1

  2

  3

  4

  5

  1 AC Split Sharp 1 baik

  2 AC Split 1 PK Panasonic 1 baik

  3 Almari Arsip - rusak berat

  5 Almari Besi Elite 2 baik

  1

  60 Kursi Rapat Sanata 12 baik

  52 Kursi Putar - 1 baik

  53 Kursi Putar - rusak berat

  54 Kursi Putar - 1 baik

  55 Kursi Putar - 1 baik

  56 Kursi Putar - rusak berat

  57 Kursi Putar - 1 baik

  58 Kursi Rapat - rusak berat

  59 Kursi Rapat - rusak berat

  61 Kursi Rapat Sanata rusak berat

  50 Kursi Pimpinan Lufo rusak berat

  62 Kursi Staf - 30 baik

  63 Kursi Staf - rusak berat

  64 Laptop - 1 baik

  65 Laptop Toshiba rusak berat

  66 LCD - 1 baik

  67 Meja Kerja Biro - 1 baik

  68 Meja kerja Kabag - 1 baik

  69 Meja kerja Kabag - rusak berat

  70 Meja kerja Kabag - 1 baik

  51 Kursi Pimpinan Lufo rusak berat

  49 Kursi Pimpinan - rusak berat

  2

  37 Komputer Al in one MSI 2 baik

  3

  4

  5

  31 Filling Cabinet Elite 7 baik

  32 Keyboard - rusak berat

  33 Keyboard - rusak berat

  34 Kipas Angin National rusak berat

  35 Komputer Presario rusak berat

  36 Komputer Intel 1 baik

  38 Komputer P.IV Sdual Core 1 baik

  48 Kursi Lipat Chitose 15 baik

  39 Kursi Hadap - rusak berat

  40 Kursi Kayu - 3 baik

  41 Kursi Kayu - 1 rusak berat

  42 Kursi Kayu - 1 rusak berat

  43 Kursi Komputer - rusak berat

  44 Kursi Komputer Fantoni 1 baik

  45 Kursi Komputer Fantoni 1 baik

  46 Kursi Lipat Chitose 9 baik

  47 Kursi Lipat Chitose rusak berat

  No urut Nama Barang/Jenis Barang Merk/Type Jumlah Kondisi

  1

  2

  3

  4

  5 111 Printer HP Deskjet 1 rusak berat 112 Printer HP Deskjet rusak berat

  113 Printer Samsung 1 rusak berat 114 Printer Canon rusak berat 115 Printer Samsung CLP 300N rusak berat 116 Printer Canon rusak berat 117 Printer Laserjet HP baik 118 Rak Besi Bostinco

  3 baik 119 Rak Buku - rusak berat 120 UPS MGE rusak berat 121 UPS - rusak berat 122 Whiteboard - 1 baik 123 Kendaraan motor

  Honda 3 baik 124 Mobil Toyota Kijang 2 baik 125 Mobil Toyota Avanza 1 baik 126 Mobil Toyota Inova 1 baik

  No urut Nama Barang/Jenis Barang Merk/Type Jumlah Kondisi

B. Fungsi Strategis

  Berdasarkan pada tugas pokok dan fungsi Biro Bina Sosial Setda Provinsi Jawa Tengah dimaksud, maka Biro Bina Sosial Setda Provinsi Jawa Tengah secara umum memiliki Fungsi Strategis yaitu :

  

Mewujudkan kebijakan umum pemerintahan daerah, koordinasi,

fasilitasi, monitoring dan evaluasi kebijakan pemerintah daerah di

bidang kesejahteraan rakyat yang berkeadilan dan tepat sasaran.

  Secara singkat Biro Bina Sosial Setda Provinsi Jawa Tengah memiliki mandat yang harus dipertanggung jawabkan dalam bidang kesejahteraan rakyat, yaitu :

  1. Meningkatnya sinergitas dalam penyusunan kebijakan dan pelaksanaan pembangunan bidang kesejahteraan sosial dan penanggulangan bencana,

  2. Meningkatnya sinergitas dalam penyusunan kebijakan dan pelaksanaan pembangunan bidang kesehatan, tenaga kerja dan transmigrasi,

  3. Meningkatnya sinergitas dalam penyusunan kebijakan dan pelaksanaan pembangunan bidang pemberdayaan masyarakat, pemberdayaan perempuan, perlindungan anak, keluarga berencana dan penanggulangan kemiskinan.

C. Permasalahan Utama

  Adapun permasalahan utama Biro Bina Sosial Setda Provinsi Jawa Tengah yang harus diselesaikan dalam rangka mewujudkan kebijakan umum pemerintahan daerah, koordinasi, fasilitasi, monitoring dan evaluasi kebijakan pemerintah daerah di bidang kesejahteraan rakyat, dapat dirinci sebagai berikut :

  1. Masalah penduduk miskin di Jawa Tengah yang masih banyak dan progress penurunan angka kemiskinan yang cenderung lambat, diperlukan upaya strategis untuk penanggulangan kemiskinan secara komprehensif.

  2. Tingginya angka pengangguran di Jawa Tengah yang membutuhkan penanganan yang terintegrasi dan lintas sektoral secara tepat.

  3. Meningkatnya kasus korban kekerasan dalam rumah tangga dan kekerasan terhadap anak serta tenaga kerja asal Jawa Tengah, yang membutuhkan perhatian untuk pengambilan kebijakan dan penanganan secara tepat dan terintegrasi.

4. Tingginya penyandang masalah kesejahteraan sosial di Jawa

  Tengah yang membutuhkan penanganan secara tepat dan terkoordinir agar menghasilkan kinerja yang optimal.

BAB II PERJANJIAN KINERJA A. Perencanaan Strategis Secara formal sebagaimana tertuang dalam Undang – Undang No 25 ahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, diamanatkan agar setiap instansi

  pemerintah mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas dan fungsi dalam pengelolaan sumberdaya dan kebijakan yang dipercayakan kepadanya berdasarkan perencanaan strategis (strategic planning) yang diterapkan melalui rencana strategis SKPD masing-masing. Biro Bina Sosial yang merupakan unit kerja dari Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Tengah mempunyai peran yang sentral dalam pelaksanaan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan masyarakat khususnya bidang kesejahteraan rakyat.

  Perencanaan stategis Biro Bina Sosial disusun dalam rangka mendukung pencapaian tujuan dan sasaran pembangunan Provinsi Jawa Tengah ”Menuju Jawa Tengah Sejahtera dan Berdikari (Mboten Korupsi Mboten Ngapusi)”, yaitu melalui:

  1. Peningkatan kualitas kebijakan dan koordinasi pelaksanaan pemberdayaan masyarakat, pemberdayaan perempuan dan anak serta penanggulangan kemiskinan,

  2. Peningkatan kualitas kebijakan dan koordinasi pelaksanaan bidang sosial dan penanggulangan bencana,

3. Peningkatan kualitas kebijakan dan koordinasi pelayanan kesehatan, penanganan tenaga kerja serta bidang transmigrasi.

B. Perjanjian Kinerja 2014

  Perjanjian Kinerja Biro Bina Sosial Setda Provinsi Jawa Tengah merupakan dokumen yang berisikan penugasan dari Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah kepada Kepala Biro Bina Sosial

  untuk melaksanakan program/kegiatan yang disertai

dengan indikator kinerja. Perjanjian kinerja tersebut dimaksudkan

  untuk mewujudkan komitmen Kepala Biro Bina Sosial dan kesepakatan antara penerima dan pemberi amanah atas kinerja terukur tertentu berdasarkan tugas, fungsi dan wewenang serta sumber daya yang tersedia. Kinerja yang disepakati tidak dibatasi pada kinerja yang dihasilkan atas kegiatan tahun bersangkutan, tetapi termasuk kinerja (outcome) yang seharusnya terwujud akibat kegiatan tahun-tahun sebelumnya. Dengan demikian target kinerja yang diperjanjikan juga mencakup outcome yang dihasilkan dari kegiatan tahun-tahun sebelumnya, sehingga terwujud kesinambungan kinerja setiap tahunnya.

  Tujuan disusunnya Perjanjian Kinerja adalah :

  1. Sebagai wujud nyata komitmen antara penerima (Kepala Biro Bina Sosial) dan pemberi amanah (Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah) untuk meningkatkan integritas, akuntabilitas, transparansi dan kinerja aparatur.

  2. Menetapkan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur.

  3. Sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi dan sebagai dasar pemberian penghargaan dan sanksi.

  4. Sebagai dasar bagi pemberi amanah untuk melakukan monitoring, evaluasi dan supervisi atas perkembangan/ kemajuan kinerja penerima amanah.

  Sebagai dasar dalam penetapan sasaran kinerja pegawai.

  5. Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, Kepala Biro Bina Sosial pada Tahun 2014 telah melakukan Perjanjian Kinerja dengan Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah untuk mewujudkan target kinerja. Dalam Perjanjian Kinerja tahun 2014, Biro Bina Sosial telah melaksanakan

  11 program 18 kegiatan

  yang didukung oleh APBD Provinsi Jawa Tengah sebesar Rp 3.956.500.000,- (tiga milyar sembilan ratus lima puluh enam juta lima ratus rupiah), yang selanjutnya bertambah menjadi

  Rp 4.106.500.000,- (empat milyar seratus enam juta lima ratus ribu rupiah) dalam APBD Perubahan Tahun 2014.

  Secara singkat gambaran mengenai keterkaitan antara Tujuan/sasaran, Indikator dan Target Kinerja yang telah disepakati antara kepala Kepala Biro Bina Sosial Setda Provinsi Jawa Tengah dengan Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah tahun 2014, secara lengkap tercantum pada Lampiran 1 .

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2014 A. Capaian Kinerja Organisasi Sebagai tindak lanjut pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan Dan Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Presiden Nomor 29 tahun 2014

  tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, serta Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dan Tata Cara Review Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, setiap instansi pemerintah wajib menyusun Laporan Kinerja yang melaporkan progres kinerja atas mandat dan sumber daya yang digunakannya.

  Dalam rangka melakukan evaluasi keberhasilan atas pencapaian tujuan dan sasaran organisasi sebagaimana yang telah ditetapkan pada perencanaan jangka menengah, maka digunakan skala pengukuran sebagai berikut:

  

Skala Pengukuran Kinerja

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

NO SKALA CAPAIAN KINERJA KATEGORI

  1 Sampai dengan 100% Sangat Baik 2 75 – 100 % Baik 3 55 – 74 % Cukup

4 Kurang dari 55 % Kurang

  Pada tahun 2014, Biro Bina Sosial Setda Provinsi Jawa Tengah telah melaksanakan seluruh program dan kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya.

  Sesuai dengan Perjanjian Kinerja Kepala Biro Bina Sosial Setda Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014 dan Rencana Strategis Biro Bina Sosial, setidaknya terdapat 3 sasaran strategis yang harus diwujudkan pada tahun ini, yaitu:

1. Sasaran 1: Meningkatnya sinergitas dalam penyusunan

  kebijakan dan pelaksanaan pembangunan bidang kesejahteraan sosial dan penanggulangan bencana Untuk mengukur capaian kinerja pada Sasaran 1 dimaksud maka dilakukan pengukuran kinerja sebagai berikut:

  % % % Capaia Capaian capaian n terhadap

Indikator Reali

Sasaran Strategis Target Tahun Target

  

Kinerja sasi

2013 Akhir Renstra (2018)

  (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Meningkatnya Jumlah rapat

  13 13 100 100 100 sinergitas dalam koordinasi penyusunan berkaitan kebijakan dan dengan pelaksanaan kesejahteraan pembangunan sosial dan bidang penanggulangan kesejahteraan sosial bencana (rakor) dan

  Jumlah kab/kota

  35 35 100 100 100 penanggulangan di Jateng yang bencana dimonitor /perlu dilakukan koordinasi berkaitan dengan kesejahteraan sosial dan penanggulangan bencana (kab/kota) Secara umum capaian indikator pada sasaran meningkatnya sinergitas dalam penyusunan kebijakan dan pelaksanaan pembangunan bidang kesejahteraan sosial dan penanggulangan bencana

  dapat dicapai sesuai target.

  Capaian kinerja pada Sasaran Strategis 1, rata-rata capaian kinerja Tahun 2014 apabila dibandingkan dengan Tahun 2013 adalah sama yaitu mencapai 100%. Untuk realisasi kinerja sampai dengan tahun 2014 apabila dibandingkan dengan target jangka menengah yang telah ditetapkan dalam perencanaan strategis Biro Bina Sosial telah tercapai 100%, mengingat tipe perhitungan indikator Sasaran Strategis 1 bersifat non kumulatif.

  Pengunaan sumber daya keuangan untuk pencapaian Sasaran 1, adalah sebesar

  Rp 877.041.700,- atau 98,06 % dari

  total pagu sebesar Rp. 900.000.000,-, Hal ini berarti terdapat efisiensi penggunaan sumber daya sebesar 1,94% dari Pagu yang ditentukan. Keberhasilan pencapaian sasaran 1 tidak terlepas dari pelaksanaan Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial, serta Program Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana dengan kegiatan antara lain adalah:

  1. Kegiatan Pembinaan dan Monitoring Yayasan, Lembaga, dan Kelompok Sosial Lainnya

  2. Kegiatan Sinergitas, Koordinasi, Fasilitasi Pemantauan Lapangan dan Pemantauan Pemberian Bantuan Bencana

  3. Kegiatan Sinergitas, Koordinasi, Fasilitasi Pemantauan Lapangan dan Pemantauan Pemberian Bantuan Bencana

2. Sasaran 2: Meningkatnya sinergitas dalam penyusunan

  kebijakan dan pelaksanaan pembangunan bidang kesehatan, tenaga kerja dan transmigrasi

  Untuk mengukur capaian kinerja pada Sasaran 2 dimaksud maka dilakukan pengukuran kinerja sebagai berikut:

  % % % Capaia Capaian capaian n terhadap Indikator Reali

Sasaran Strategis Target Tahun Target

Kinerja sasi

  2013 Akhir Renstra (2018)

  (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Meningkatnya Jumlah rapat

  14 14 100 100 100 sinergitas koordinasi dalam penyusunan berkaitan kebijakan dengan dan pelaksanaan kesehatan, pembangunan tenaga kerja, bidang dan transmigrasi kesehatan, tenaga (rakor) kerja dan Jumlah publikasi

  3 3 100 100 100 transmigrasi di media massa berkaitan dengan kesehatan, tenaga kerja, dan transmigrasi (kegiatan) Jumlah kab/kota

  35 35 100 100 100 di Jateng yang perlu dimonev / dikoordinasi berkaitan dengan kesehatan, tenaga kerja, dan transmigrasi (kab/kota) Jumlah

  14 14 100 100 100 konsultasi ke pemerintah pusat berkaitan dengan kesehatan, tenaga kerja, dan transmigrasi (kali) Jumlah

  2 2 100 100 100 koordinasi dengan provinsi lain berkaitan dengan kesehatan, tenaga kerja, dan transmigrasi

  % % % Capaia Capaian capaian n terhadap Indikator Reali

Sasaran Strategis Target Tahun Target

Kinerja sasi

  2013 Akhir Renstra (2018)

  Jumlah forum

  9 9 100 100 100 pokja berkaitan dengan kesehatan, tenaga kerja, dan transmigrasi (forum pokja)

  Secara umum capaian indikator pada sasaran meningkatnya sinergitas dalam penyusunan kebijakan dan pelaksanaan pembangunan bidang kesehatan, tenaga kerja dan transmigrasi dapat dicapai sesuai target.

  Capaian kinerja pada Sasaran Strategis 2, rata-rata capaian kinerja Tahun 2014 apabila dibandingkan dengan Tahun 2013 mengalami kenaikan 0,16% dari capaian 99,84%. Artinya, capaian pada tahun 2014 mencapai 100%.

  Untuk realisasi kinerja sampai dengan tahun 2014 apabila dibandingkan dengan target jangka menengah yang telah ditetapkan dalam perencanaan strategis Biro Bina Sosial telah tercapai 100%, mengingat tipe perhitungan indikator Sasaran Strategis 2 bersifat non komulatif. Pengunaan sumber daya keuangan untuk pencapaian Sasaran 2, adalah sebesar

  Rp 1.351.105.820,- atau 97,70 % dari total pagu sebesar

  Rp.1.383.000.000,-, Hal ini berarti terdapat efisiensi penggunaan sumber daya sebesar 2,30% dari Pagu yang ditentukan.

  Keberhasilan pencapaian Sasaran 2 tidak terlepas dari pelaksanaan Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit, Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, Program Pengembangan Wilayah Transmigrasi dengan kegiatan antara lain adalah:

  1. Kegiatan Peningkatan Koordinasi Penanggulangan Penyakit Menular

  2. Kegiatan Peringatan Hari Anti Narkoba Internasional (HANI) Tingkat Jawa Tengah

  3. Kegiatan Fasilitasi Peningkatan Kemandirian Masyarakat Dalam Mengatasi Masalah Kesehatan

  4. Kegiatan Fasilitasi Peningkatan Kesehatan Pada Kelompok Lansia

  5. Kegiatan Koordinasi dan Fasilitasi P4GN

  6. Kegiatan Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja, Fasilitasi Penanganan TKI Bermasalah, Fasilitasi dan Koordinasi Bidang Ketenagakerjaan

  7. Kegiatan koordinasi Bidang Ketransmigrasian

  3. Sasaran 3: Meningkatnya sinergitas dalam penyusunan

  kebijakan dan pelaksanaan pembangunan bidang pemberdayaan masyarakat, pemberdayaan perempuan, perlindungan anak, Keluarga Berencana dan Penanggulangan Kemiskinan

  Untuk mengukur capaian kinerja pada Sasaran 3 dimaksud maka dilakukan pengukuran kinerja sebagai berikut:

  % % % Capaia Capaian capaian n terhadap

Indikator Reali

Sasaran Strategis Target Tahun Target

  

Kinerja sasi

2013 Akhir Renstra (2018)

  (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Meningkatnya Jumlah rapat

  16 16 100 100 100 sinergitas dalam koordinasi yang penyusunan berkaitan kebijakan dan dengan pelaksanaan pemberdayaan

  % % % Capaia Capaian capaian n terhadap Indikator Reali

Sasaran Strategis Target Tahun Target

Kinerja sasi

  2013 Akhir Renstra (2018)

  pembangunan perempuan, bidang perlindungan pemberdayaan anak, KB dan masyarakat, pemberdayaan pemberdayaan masyarakat perempuan, serta perlindungan anak, penanggulanga Keluarga Berencana n dan Penanggulangan kemiskinan Kemiskinan (rakor)

  Jumlah kab/kota

  35 35 100 100 100 di Jateng yang dimonitoring dan evaluasi terkait dengan pemberdayaan perempuan, perlindungan anak, KB dan pemberdayaan masyarakat serta penanggulanga n kemiskinan (kab/kota) Jumlah

  9 9 100 100 100 koordinasi ke pemerintah pusat berkaitan dengan pemberdayaan perempuan, perlindungan anak, KB dan pemberdayaan masyarakat serta penanggulanga n kemiskinan (kali) Jumlah

  5 5 100 100 100 koordinasi ke provinsi lain berkaitan dengan pemberdayaan perempuan, perlindungan anak, KB dan

  % % % Capaia Capaian capaian n terhadap Indikator Reali

Sasaran Strategis Target Tahun Target

Kinerja sasi

  2013 Akhir Renstra (2018)

  masyarakat serta penanggulanga n kemiskinan (kali)

  Secara umum capaian indikator pada sasaran meningkatnya sinergitas dalam penyusunan kebijakan dan pelaksanaan pembangunan bidang pemberdayaan masyarakat, pemberdayaan perempuan, perlindungan anak, Keluarga Berencana dan Penanggulangan Kemiskinan dapat dicapai sesuai target. Namun demikian, terdapat 1 sub kegiatan yang tidak dapat tercapai sesuai target yaitu penyusunan buku pedoman pelaksanaan Program TJSLP (Tanggung Jawab Sosial Lingkungan Perusahaan), karena Draft Perda Jateng tentang TJSLP belum ditetapkan.

  Capaian kinerja pada Sasaran Strategis 3, rata-rata capaian kinerja Tahun 2014 apabila dibandingkan dengan Tahun 2013 mengalami penurunan 2,65% dari capaian 100%. Artinya, capaian pada tahun 2014 mencapai 97,35%.

  Untuk realisasi kinerja sampai dengan tahun 2014 apabila dibandingkan dengan target jangka menengah yang telah ditetapkan dalam perencanaan strategis Biro Bina Sosial telah tercapai 100%, mengingat tipe perhitungan indikator Sasaran Strategis 3 bersifat non komulatif. Pengunaan sumber daya keuangan untuk pencapaian Sasaran 3, adalah sebesar

  Rp 1.350.899.400,- atau 93,26 % dari total pagu sebesar

  Rp. 1.448.500.000,-, Hal ini berarti terdapat efisiensi penggunaan sumber daya sebesar 6,74% dari Pagu yang ditentukan.

  Keberhasilan pencapaian Sasaran 3 tidak terlepas dari pelaksanaan Program Keserasian Keijakan Peningkatan Kualitas Perempuan dan Anak, Program Peningkatan Peran Serta Anak dan Kesetaraan Gender Dalam Pembangunan, Program Pelayanan Keluarga Berencana serta Program Penguatan Kelembagaan Masyarakat dengan kegiatan antara lain adalah:

  1. Kegiatan Koordinasi, Evaluasi Pelaksanaan Kerjasama Penanganan Trafficking Terhadap Perempuan dan Anak Se-Wilayah MPU (Mitra Praja Utama)

  2. Kegiatan Peningkatan Peran Serta Anak Dalam Pembangunan

  3. Kegiatan Peningkatan Koordinasi Pelayanan Keluarga Berencana (KB)

  4. Kegiatan Koordinasi dan Fasilitasi Pelaksanaan Kebijakan Penanganan Kemiskinan

  5. Kegiatan Fasilitasi dan Koordinasi Pelaksanaan Kebijakan Peningkatan Kapasitas Kelembagaan

  6. Kegiatan Koordinasi Peningkatan Pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Terhadap Lingkungannya

  7. Kegiatan Koordinasi ProgramProgram Penanggulangan Kemiskinan Secara Sinergis Melalui TKSK

B. Realisasi Anggaran

  Dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Biro Bina Sosial Setda Provinsi Jawa Tengah, pada tahun anggaran 2014, di dukung dengan Anggaran sebesar

  Rp. 4.106.500.000,-. Angaran tersebut bersumber dari 100% APBD Provinsi Jawa Tengah.

  Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial

  200.000.000 198.919.400 99,46 Program Pengembangan Wilayah Transmigrasi

  808.000.000 785.694.550 97,24 Program Peningkatan Kualitas Dan Produktivitas Tenaga Kerja

  275.000.000 270.918.250 98,52 Prgram Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

  Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit

  400.000.000 395.260.700 98,82 Meningkatnya sinergitas dalam penyusunan kebijakan dan pelaksanaan pembangunan bidang kesehatan, tenaga kerja dan transmigrasi

  500.000.000 481.781.000 96,36 Program Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana

  (1) (2) (3) (4) (5) Meningkatnya sinergitas dalam penyusunan kebijakan dan pelaksanaan pembangunan bidang kesejahteraan sosial dan penanggulangan bencana

  Realisasi anggaran pada tahun 2014 sebesar

  Sasaran Program Anggaran (Rp.) Realisasi (Rp.) % Realisasi

  Penggunaan anggaran tersebut apabila diperinci dalam mendukung pencapaian sasaran adalah sebagai berikut:

  Belanja Pegawai sebesar Rp. 383.759.200,- 2. Belanja Barang dan Jasa sebesar Rp. 3.570.080.670,-

  komposisi realisasi anggaran pada tahun 2014 sebagai berikut: 1.

  Rp. 152.660.130,- atau 3,72 % (lihat: Lampiran 2). Secara ringkas

  demikian, terdapat efisiensi penggunaan anggaran sebesar

  Rp. 3.953.839.870,- atau 96,28% dari total Pagu Anggaran. Dengan

  100.000.000 95.573.620 95,57

  Anggaran Realisasi % Sasaran Program (Rp.) (Rp.) Realisasi

  (1) (2) (3) (4) (5) Meningkatnya Program Keserasian 150.000.000 136.315.000 90,88 sinergitas dalam Kebijakan penyusunan Peningkatan Kualitas kebijakan dan Perempuan dan pelaksanaan Anak pembangunan Program 225.000.000 221.189.600 98,31 bidang

  Peningkatan Peran pemberdayaan Serta Anak dan masyarakat,

  Kesetaran Gender pemberdayaan Dalam perempuan,

  Pembangunan perlindungan anak, Program Pelayanan 300.000.000 289.177.000 96,39

  Keluarga Berencana Keluarga Berencana dan Penanggulangan Program Penguatan 773.500.000 704.217.800 91,04

  Kemiskinan Kelembagaan Masyarakat Program Pelayanan 375.000.000 374.792.950 99,95 Administrasi Perkantoran

  TOTAL 4.106.500.000 3.953.839.870 96,28

  Dilihat dari sisi penyerapan anggaran Tahun 2014, apabila dibandingkan Tahun 2013 maka terjadi

  kenaikan sebesar 2,08%. Tahun 2014 sebesar 96,28%, tahun 2013 sebesar 94,20%.

BAB IV PENUTUP A. Tinjauan Umum Capaian Kinerja Biro Bina Sosial Setda Provinsi Jawa Tengah sebagai Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) koordinator yang memiliki

  tugas pokok untuk menyusun perumusan kebijakan pemerintah daerah, pengkoordinasian pelaksanaan tugas perangkat daerah, pelaksanaan dan pelayanan administrasi, pembinaan dan fasilitasi, serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kebijakan pemerintahan daerah di bidang kesejahteraan sosial dan penanggulangan bencana, kesehatan, tenaga kerja dan transmigrasi, pemberdayaan masyarakat dan penanggulangan kemiskinan dan keluarga berencana. Agar pelaksanaan tugas dan fungsi tersebut berjalan secara optimal maka diperlukan pengelolaan SDM, sumber dana dan sarana secara efektif dan seefisien mungkin.

  Dengan memperhatikan uraian dan beberapa data tersebut di atas, maka dapat disimpulkan bahwa Biro Bina Sosial Setda Provinsi Jawa Tengah

  berhasil dalam melaksanakan fungsi dan

tugas pokoknya. Hal ini dikarenakan semua target sasaran yang

  telah ditetapkan dicapai dengan

  kategori Baik. Hal tersebut

  didukung dengan data sebagai berikut :

  1. Hasil Pengukuran Pencapaian Sasaran (PPS) dicapai

  98,88%, dengan rincian per sasaran: Sasaran 1 tercapai 100 %, Sasaran 2 tercapai 100%, dan Sasaran 3 tercapai 97,35%.

  2. Realisasi anggaran sebesar

  Rp 3.953.839.870,- (96,28%) dari

  PAGU anggaran tahun 2014 sebesar Rp 4.106.500.000,-. Hal ini berarti terdapat efisiensi sebesar

  Rp. 152.660.130,- atau 3,72 %.

B. Strategi Untuk Peningkatan Kinerja di Masa Datang

  Strategi yang diperlukan guna meningkatkan kinerja Biro Bina Sosial Setda Provinsi Jawa Tengah di masa mendatang antara lain 3 hal sebagai berikut:

  1. Pelaksanaan kegiatan yang terencana dan terarah serta sinergi dan berkesinambungan melalui rencana aksi daerah sesuai dengan Inpres No 12 tahun 2011 tentang Pelaksanaan Kebijakan dan Strategi Nasional P4GN Tahun 2011-2015, agar masing-masing lembaga melaksanakan tugasnya secara sinergis.

  2. Peningkatan sinergitas antara pemerintah provinsi Jawa Tengah, dalam hal ini peran Biro Bina Sosial Setda Provinsi Jawa Tengah dengan pihak-pihak diluar pemerintah dalam mendorong upaya-upaya strategis penanggulangan kemiskinan di Jawa Tengah seperti Pemerintah Kabupaten/Kota, kelompok masyarakat, akademisi (perguruan tinggi) dan dunia usaha.

  3. Peningkatan fasilitasi dan koordinasi dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) tehnis dibawah lingkup rumpun Kesejahteraan Rakyat dalam memaksimalkan program kegiatan bidang kesehatan, tenaga kerja, transmigrasi, pemberdayaan masyarakat, pemberdayaan perempuan dan anak, Keluarga Berencana, penanggulangan bencana, dan kesejahteraan sosial (masalah sosial).

  Demikian Laporan Akuntabilitas kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014 untuk Biro Bina Sosial Setda Provinsi Jawa Tengah , semoga dapat menjadi bahan pertimbangan/evaluasi untuk kegiatan/ kinerja yang akan datang Sekian dan terima kasih

  Semarang, Februari 2015

  KEPALA BIRO BINA SOSIAL NUNUK HARDIYANI, SH, M.Si

  Pembina Utama Muda NIP. 19580205 198703 2 006

  Lampiran 1 Pengukuran Perjanjian Kinerja Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target (1)

  (2) (3)

  Meningkatnya sinergitas dalam penyusunan Jumlah rapat koordinasi berkaitan dengan kesejahteraan sosial dan

  13 kebijakan dan pelaksanaan pembangunan penanggulangan bencana (rakor) bidang kesejahteraan sosial dan penanggulangan bencana Jumlah kab/kota di Jateng yang dimonitor /perlu dilakukan koordinasi

  35 berkaitan dengan kesejahteraan sosial dan penanggulangan bencana (kab/kota) Meningkatnya sinergitas Jumlah rapat koordinasi berkaitan dengan kesehatan, tenaga

  14 dalam penyusunan kebijakan kerja,dan transmigrasi (rakor) dan pelaksanaan pembangunan bidang

  Jumlah publikasi di media massa berkaitan dengan kesehatan, tenaga

  3 kesehatan, tenaga kerja dan

kerja, dan transmigrasi (kegiatan)

transmigrasi Jumlah kab/kota di Jateng yang perlu dimonev / dikoordinasi berkaitan

  35 dengan kesehatan, tenaga kerja, dan transmigrasi(kab/kota) Jumlah konsultasi ke pemerintah pusat berkaitan dengan kesehatan,

  14

tenaga kerja, dan transmigrasi (kali)

Jumlah koordinasi dengan provinsi lain berkaitan dengan kese hatan,

  2

tenaga kerja, dan transmigrasi (kali) Jumlah forum pokja berkaitan dengan kesehatan, tenaga kerja,dan transmigrasi (forum pokja)

  9 Meningkatnya sinergitas dalam penyusunan kebijakan dan pelaksanaan pembangunan bidang pemberdayaan masyarakat, pemberdayaan perempuan, perlindungan anak, Keluarga Berencana dan Penanggulangan Kemiskinan

  Jumlah rapat koordinasi yang berkaitan dengan pemberdayaan perempuan, perlindungan anak, KB dan pemberdayaan masyarakat serta penanggulangan kemiskinan (rakor)

  16 Jumlah kab/kota di Jateng yang dimonitoring dan evaluasi terkait dengan pemberdayaan perempuan, perlindungan anak, KB dan pemberdayaan masyarakat serta penanggulangan kemiskinan (kab/kota)

  35 Jumlah koordinasi ke pemerintah pusat berkaitan dengan pemberdayaan perempuan, perlindungan anak, KB dan

pemberdayaan masyarakat serta

penanggulangan kemiskinan (kali)

  9 Jumlah koordinasi ke provinsi lain berkaitan dengan pemberdayaan perempuan, perlindungan anak, KB dan pemberdayaan masyarakat serta penanggulangan kemiskinan (kali)

  5 Program Anggaran (Rp.) Keterangan

  (1) (2) (3) Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial 500.000.000 Sumber Anggaran dari APBD 100% Program Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana 400.000.000 Sumber Anggaran dari APBD 100% Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit 275.000.000 Sumber Anggaran dari APBD 100% Prgram Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat 808.000.000 Sumber Anggaran dari APBD 100% Program Peningkatan Kualitas Dan Produktivitas Tenaga Kerja 200.000.000 Sumber Anggaran dari APBD 100% Program Pengembangan Wilayah Transmigrasi 100.000.000 Sumber Anggaran dari APBD 100% Program Keserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas Perempuan dan Anak

  150.000.000 Sumber Anggaran dari APBD 100%

  Anggaran Program Keterangan (Rp.)

  (1) (2) (3) Program Peningkatan Peran Serta Anak dan Kesetaran Gender 225.000.000 Sumber Anggaran dari APBD 100% Dalam Pembangunan Program Pelayanan Keluarga Berencana 300.000.000 Sumber Anggaran dari APBD 100% Program Penguatan Kelembagaan Masyarakat 773.500.000 Sumber Anggaran dari APBD 100% Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 375.000.000 Sumber Anggaran dari APBD 100%

  Lampiran 2 Anggaran dan Realisasi Belanja Tahun 2014 SKPD: Biro Bina Sosial SETDA Provinsi Jawa Tengah No Jenis Belanja Program Kegiatan Jumlah Anggaran (Rp.) Realisasi (Rp.) Selisih (Rp.) % A Belanja Langsung Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

  • 100,00 Kegiatan Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi Di Dalam dan Di Luar Daerah Biro Bina Sosial 300.000.000 299.792.950 207.050 99,33 Pencegahan dan

  Kegiatan Penyediaan Alat Tulis Kantor Biro Bina Sosial 75.000.000 75.000.000

  Penanggulangan Penyakit Peningkatan Koordinasi Penanggulangan Penyakit Menular 275.000.000 270.918.250

  4.081.750 98,52 Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

  1. Kegiatan Peringatan Hari Anti Narkoba Internasional (HANI) Tingkat Jawa Tengah 133.000.000 129.135.200 3.864.800 97,09

  2. Kegiatan Fasilitasi Peningkatan Kemandirian Masyarakat Dalam Mengatasi Masalah Kesehatan 250.000.000 244.028.150 5.971.850 97,61

  3. Kegiatan Fasilitasi Peningkatan Kesehatan Pada Kelompok Lansia 200.000.000 191.947.700 8.052.300 95,97

  4. Kegiatan Koordinasi dan Fasilitasi P4GN 225.000.000 220.583.500 4.416.500 98,04 Program Keserasian

  Kebijakan Peningkatan Kegiatan Fasilitasi, Evaluasi Pelaksanaan Kerjasama 150.000.000 136.315.500 13.684.500 90,88

  No Jenis Belanja Program Kegiatan Jumlah Anggaran (Rp.) Realisasi (Rp.) Selisih (Rp.) % Kualitas Perempuan dan Anak

  Penanganan Trafficking Terhadap Perempuan dan Anak Se-Wilayah MPU (Mitra Praja Utama) Peningkatan Peran Serta

  Anak dan Kesetaraan Gender dalam Pembangunan Kegiatan Peningkatan Peran Serta

  Anak Dalam Pembangunan 225.000.000 221.189.600 3.810.400 98,31 Pelayanan Keluarga Berencana

  Kegiatan Peningkatan Koordinasi Pelayanan Keluarga Berencana (KB) 300.000.000 289.177.000 10.823.000 96,39

  Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial Kegiatan Pembinaan dan Monitoring

  Yayasan Sosial/Lembaga Sosial Lainnya 500.000.000 481.781.000 18.219.000 96,36 Penyelenggaraan

  Penanggulangan Bencana

  1. Kegiatan Koordinasi, Integrasi dan Sinkronisasi Program Penyelenggaraan Penanggulngan Bencana

  150.000.000 148.884.500 1.115.500 99,26

  2. Kegiatan Sinergitas, Koordinasi, Fasilitasi Pemantauan Lapangan dan Pemantauan Pemberian Bantuan Bencana

  250.000.000 246.376.200 3.623.800 98,55 Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja

  Kegiatan Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja, Fasilitasi Penanganan TKI Bermasalah, Fasilitasi dan Koordinasi Bidang Ketenagakerjaan 200.000.000 198.329.400 1.670.600 99,46

  Jumlah Realisasi Selisih Jenis Anggaran No Program Kegiatan

  % Belanja (Rp.) (Rp.) (Rp.)

  Penguatan Kelembagaan

  1. Kegiatan Koordinasi dan fasilitasi 200.000.000 195.791.800 4.208.200 97,90 Masyarakat pelaksanaan kebijakan penanganan kemiskinan

  2. Fasilitasi dan koordinasi 200.000.000 197.011.300 2.988.700 98,51 pelaksanaan kebijakan peningkatan kapasitas kelembagaan masyarakat

  3. Kegiatan koordinasi peningkatan 249.000.000 191.310.000 57.690.000 76,83 pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan terhadap lingkungannya

  4. Kegiatan Koordinasi Program- 124.500.000 120.104.700 4.395.300 96,47 Program Penaggulangan Kemiskinan Secara Sinergis Melalui TKSK

  Pengembangan Wilayah Kegiatan Koordinasi Bidang 100.000.000 95.573.620 4.426.380 95,57 Transmigrasi Ketransmigrasian Jumlah A dan rata-rata % A 4.106.500.000 3.953.839.870 152.660.130 96,28

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PROJECT BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES DAN HASIL BELAJAR TEMA LINGKUNGAN SAHABAT KITA PADA SISWA KELAS 5 SD NEGERI 3 NAMBUHAN KECAMATAN PURWODADI KABUPATEN GROBOGAN TAHUN PELAJARAN 20172018 Tugas Akhir - Institutiona

0 0 16

JAWA TENGAH DALAM ANGKA 2014

0 0 616

PERWAKILAN BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA PROVINSI JAWA TENGAH Bekerjasama dengan PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH DAN KOALISI KEPENDUDUKAN DAN PEMBANGUNAN PROVINSI JAWA TENGAH

0 0 41

PENERAPAN SUPERVISI KLINIS OLEH KEPALA SEKOLAH SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DI SEKOLAH DASAR KATOLIK PIGASEMSTER GANJIL TAHUN 2018/2019

0 0 13

UPAYA MENINGKATKAN KINERJA GURU DALAM PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI KELAS DENGAN MELAKSANAKAN SUPERVISI AKADEMIK DI SEKOLAH DASAR KATOLIK WAEPANA, KECAMATAN SOA, KABUPATEN NGADA TA 2018/2019

0 1 11

PENGGUNAAN PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK BAGI SISWA KELAS V SDI TARAWAJA TAHUN PELAJARAN 2018 / 2019

1 2 11

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU MENYUSUN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN HARIAN (RPPH ) MELALUI TEHNIK LATIHAN DAN BIMBINGAN PADA GURU TK/PAUD GUGUS I KECAMATAN WOLOMEZE TAHUN PELAJARAN 2018/2019

2 3 10

Yanuarius Ricardus Natal Dosen Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, STKIP Citra Bakti yanuariusrichardusgmail.com Abstrak - KEBIJAKAN PEMERINTAH TENTANG PENYEDIAAN SARANA DAN PRASARANA OLAHRAGA PENDIDIKAN DI SMP NEGERI SE-KECAMATAN BAJAWA

1 2 15

KHOTBAH JUM’AT PROGRAM KEPENDUDUKAN DAN KB PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2014

0 0 96

ANALISIS PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKAMATERI LUAS PERMUKAAN BANGUN RUANG SISI DATAR DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK KURIKULUM 2013 EDISI REVISI 2018 DI KELAS VIII TAHUN AJARAN 2017/2018

0 0 24