PENGAWASAN MUTU PRODUK DAN PENERAPAN INSPEKSI HARIAN ETIKET PRODUK PADA PROSES PENGEMASAN PRODUK DI PT TONG TJI TEA INDONESIA

PENGAWASAN MUTU PRODUK DAN PENERAPAN

  INDONESIA

LAPORAN KERJA PRAKTEK

  Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat

  • – syarat guna memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pangan

  

Disusun Oleh :

CYNTHIA KARINA NEFERTARY

15.I1.0005

  

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA

SEMARANG

2018

KATA PENGANTAR

  Puji syukur dan terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah memberikan bimbingan dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan kerja praktek ini dengan baik. Laporan Kerja Praktek ini diajukan dengan tujuan untuk memenuhi syarat- syarat guna memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pangan. Selama kurang lebih satu bulan melaksanakan Kerja Praktek di PT. Tong Tji Tea Indonesia, penulis diharapkan dapat mengenal lebih jauh mengenai prosedur tetap dalam pengambilan sampel, serta proses produksi secara langsung di perusahaan yang bersangkutan. Penulis menyadari bahwa bantuan dan partisipasi dari berbagai pihak baik berupa bimbingan, saran, petunjuk, data-data dan keterangan yang diberikan sangat penting dan sangat penulis hargai. Karena itu, pada kesempatan ini penulis pengucapkan terima kasih kepada:

  1. Kedua orang tua dan keluarga yang telah mendukung, membantu, dan memberi semangat selama pra-pelaksanaan, pelaksaan serta pembuatan laporan Kerja Praktek PT. Tong Tji Tea Indonesia.

  2. Bapak Dr.

  R Probo Y Nugrahedi S.TP, M.Sc. selaku dekan Fakultas Teknologi

  Pertanian Program Studi Teknologi Pangan, Universitas Katolik Soegijapranata yang telah membantu penulis untuk Kerja praktek di PT. Tong Tji Tea Indonesia.

  3. Ibu Meiliana

  S.Gz, M.S. selaku koordinator Kerja Praktek Fakultas Teknologi

  Pertanian Program Studi Teknologi Pangan, Universitas Katolik Soegijapranata yang telah membantu penulis untuk Kerja Praktek di PT Tong Tji Tea Indonesia Semarang.

  4. Ibu Katharina Ardanareswari, STP,MSc selaku dosen pembimbing Kerja Praktek Fakultas Teknologi Pertanian Program Studi Teknologi Pangan, Universitas Katolik Soegijapranata yang telah membantu penulis atas kesabaranya memberikan petunjuk, bimbingan, dan pengarahan dalam pembuatan laporan Kerja Praktek ini.

  DAFTAR ISI Halaman

  HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... ii KATA PENGANTAR ...................................................................................... iii DAFTAR ISI .................................................................................................... v DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ vii BAB I PENDAHULUAN ..........................................................................

  1

  1. Latar Belakang Kerja Praktek..................................................... 1 2. Tujuan Kerja Praktek .................................................................

  2 BAB II PROFIL PERUSAHAAN ...............................................................

  3 1. Sejarah Perusahaan ...................................................................

  3 1.1. Visi dan Misi ....................................................................

  3 1.2. Lokasi ....................................................................

  4 1.3. Ketenagakerjaan ................................................................

  4 1.4. Struktur Organisasi ............................................................

  4 BAB III SPESIFIKASI PRODUK ................................................................

  5 1. Jenis Produk ....................................................................

  5 1.1. Spesifikasi Produk .............................................................

  5 1.2. Orientasi Pasar ...................................................................

  6 2. Pengemasan dan Distribusi ............................................................

  6 2.1. Quality Control dan Standar Mutu ....................................

  6 2.2. Pengemasan Produk ..........................................................

  7 2.3. Storage atau Penggudangan ...............................................

  9 2.4. Pemasaran Produk ............................................................

  10 3. Sanitasi ....................................................................

  10

  BAB IV PENGAWASAN MUTU DALAM PROSES PENGEMASAN ...

  12 1. Bahan Baku ....................................................................

  12 1.1. Uji Densitas Bahan Baku ...................................................

  12 2. Kemasan Produk ....................................................................

  13 2.1. Prosedur Pengecekan Kualitas Kemasan Produk ..............

  13 2.2. Prosedur Penentuan Standar Berat Kemasan ....................

  14 3. Kelengkapan Atribut ....................................................................

  14 3.1. Prosedur Pengecekan Kelengkapan Atribut ......................

  14 3.2. Prosedur Pengecekan Kebersihan Atribut dan Pekerja .....

  15 3.3. Pelanggaran ...................................................................

  15 BAB V PERANCANGAN PROSEDUR INSPEKSI HARIAN ETIKET

  16 1. Latar Belakang ....................................................................

  16 2. Prosedur Pelaksanaan Inspeksi Harian Etiket produk ...................

  16 3. Hambatan Proses Inspeksi .............................................................

  18 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................

  20 1. Kesimpulan ....................................................................

  20 2. Saran ....................................................................

  20 BAGIAN AKHIR 1. Daftar Pustaka ....................................................................

  21 2. Lampiran ....................................................................

  22

  DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 1. Logo PT Tong Tji Tea Indonesia ...................................................

  3 Gambar 2. Tong Tji Teh Melati Premium ........................................................

  9 Gambar 3. Tong Tji Teh Melati Super ............................................................. 9 Contoh Bentuk Tabel Form Inspeksi Harian Etiket produk .............................

  17

BAB I PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG KERJA PRAKTEK

  Perkembangan dunia pangan saat ini sangatlah berkembang pesat diikuti oleh masyarakat juga mulai sadar akan pentingnya kesehatan, yang salah satu faktornya adalah dari makanan yang mereka konsumsi. Maka dari itu penulis sebagai mahasiswa Program Studi Teknologi Pangan Universitas Katolik Soegijapranata Semarang dituntut untuk memiliki pengetahuan dan pengalaman yang luas dalam industri pangan. Pembelajaran yang diterima oleh penulis dari Program Studi Teknologi Pangan berkaitan dengan teori dan ilmu mengenai dunia industri pangan namu penulis sadar bahwa ilmu yang diperoleh selama perkuliahan dan praktikum belum mencakup semua bidang pada industri pangan yang ada di masyarakat. Ada beberapa hal yang tidak dapat diperoleh hanya melalui perkuliahan dan praktikum sehingga penulis memerlukan praktek yang sesungguhnya yaitu dengan melalui Kerja Praktek (KP) yang dilakukan pada sebuah industri. Dengan terlaksananya KP ini diharapkan penulis mengetahui kondisi sebenarnya di lapangan dan mendapat tambahan pengetahuan baru. Pelaksanaan Kerja Praktek di Program Studi Teknologi Pangan merupakan salah satu mata kuliah dalam Program Studi Teknologi Pangan yang dilakukan mulai semester IV dengan minimal 20 hari kerja. Pemilihan PT Tong Tji Tea Indonesia sebagai tempat Kerja Praktek karena PT Tong Tji Tea Indonesia merupakan salah satu industri skala besar yang bergerak dalam bidang industri minuman serta masih aktif memproduksi hingga saat ini dengan perkembangan produk yang semakin bervariasi dari waktu ke waktu. Penulis juga memiliki ketertarikan tersendiri dengan industri minuman berbasis teh. Hal tersebut menjadi alasan utama bagi penulis untuk memilih industri ini sebagai tempat untuk kerja praktek, akan memberikan pengalaman baru mengenai industri pangan. Pada kegiatan Kerja Praktek ini, penulis ditempatkan pada bagian pengemasan produk. Pengemasan merupakan salah satu kegiatan yang dapat mempengaruhi kualitas produk dan mempermudah proses distribusi ke berbagai wilayah. Oleh sebab itu diperlukan penanganan khusus pada bagian pengemasan agar produk yang dihasilkan dapat diterima oleh konsumen dalam keadaan baik.

2. TUJUAN KERJA PRAKTEK

  Pelaksanaan kegiatan Kerja Praktek bertujuan untuk menerapkan pengetahuan dasar yang telah didapatkan selama perkuliahan, mengasah kemampuan untuk bekerja secara langsung di lapangan; mendapatkan gambaran mengenai dunia kerja industri pangan;mengetahui masalah-masalah yang timbul di lapangan dan berusaha mencari penyelesaian atau solusi yang tepat untuk permasalahan tersebut.

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

1. Sejarah Perusahaan

  PT Tong Tji Tea Indonesia didirikan pertama kali di kota Tegal, Jawa Tengah oleh Tan See Giam dengan menciptakan resep pencampuran teh tradisional menggunakan kompor arang dan pot bambu. Pada awal tahun 1990, Tong Tji meluncurkan produk teh melati celup yang pertama. Manajemen PT. Tong Tji Tea Indonesia saat ini dipimpin oleh Tatang Budiono selaku pemilik generasi ketiga yang membawa perusahaan ini dari sistem konvensional sampai menggunakan teknologi yang mutakhir dalam proses produksinya. Berawal dari industri rumah tangga sederhana, kini Tong Tji pun merupakan brand minuman teh nasional dengan berbagai penghargaan yang dianugerahkan seperti Superbrand Award 2010, Satria

  

Brand Award 2012 , dan Gold Champion of Indonesia WOW Brand 2014. Selain itu Tong

  Tji juga memiliki berbagai gerai minuman teh siap minum bebas pengawet hingga berbagai restoran “Tea Bar” dan “Tea House” di berbagai kota besar di Indonesia.

1.2. Visi dan Misi

  PT Tong Tji Tea Indonesia memiliki tujuan untuk membawa produk teh terbaik kepada Gambar 1. Logo PT Tong Tji Tea Indonesia konsumen dalam kehidupan sehari-hari baik di rumah, hotel, restoran, kafe, kantor, dan sampai ke berbagai lokasi publik di Indonesia. PT Tong Tji Tea Indonesia berharap para pelanggan setia akan dapat mengenali produk Tong Tji dari merek lainnya dari warna, rasa, dan aroma produk Tong Tji yang khas. Oleh sebab itu PT Tong Tji Tea Indonesia senantiasa menjaga kualitas seluruh produk Tong Tji sebagai prioritas perusahaan untuk memproduksi hanya produk unggulan untuk semua pecinta teh sesuai dengan motto Tong Tji: “Teh Lebih Nikmat. TITIK!!”

  1.3. Lokasi

  Lokasi kantor utama PT Tong Tji Tea Indonesia terletak di Jalan Jenderal Ahmad Yani Nomor 142-144, Kota Tegal yang mengurus segala proses administrasi, pemasaran, dan pengemasan produk. Sedangkan untuk pabrik produksi terletak di Jalan Raya Padaharja, Km. 4, Kecamatan Kramat, Kabupaten Tegal. Kerja Praktek ini dilakukan di kantor utama (Jl. Jenderal Ahmad Yani Nomor 142-144) PT Tong Tji Tea Indonesia sehingga pengamatan dilakukan terbatas pada proses pengemasan produk.

  1.4. Ketenagakerjaan

  PT. Tong Tji Tea Indonesia memiliki dua kelompok karyawan yaitu karyawan tetap dan karyawan lepas. Karyawan tetap adalah karyawan yang sistem penggajiaannya dilakukan tiap bulan. Karyawan lepas adalah karyawan yang tidak mempunyai masa kontrak , mereka akan diperlukan dalam proses pengemasan jika ingin memenuhi target produksi tambahan dan peluncuran produk baru dan sistem penggajiannya dilakukan setiap minggu. Secara keseluruhan, PT Tong Tji Tea Indonesia memiliki jumlah pegawai sebanyak kurang lebih 600 orang. Jam kerja yang berlaku adalah dari hari Senin-Sabtu mulai pukul 08.00 hingga 16.30 untuk karyawan tetap, sedangkan jam kerja untuk karyawan lepas dimulai pukul 06.00 dan selesai sesuai dengan Surat Perintah Kerja (SPK) yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Dilihat dari latar belakang pendidikan, karyawan tetap PT Tong Tji Tea Indonesia berasal dari (minimal) lulusan S1 bidang ekonomi-akuntansi, desain komunikasi visual, teknologi informasi, perpajakan dan teknologi pangan. Sedangkan dilihat dari latar belakang pendidikan, karyawan lepas berasal dari (minimal) lulusan SLTP atau sederajat.

  1.5. Struktur Organisasi

  Bentuk perusahaan dari PT Tong Tji Tea Indonesia merupakan Perseroan Terbatas yang dipimpin oleh seorang Presiden Direktur dan staff direksi yang bertanggung jawab atas jalannya perusahaan. Presiden Direktur membawahi langsung Divisi Pemasaran, Divisi Finansial, Divisi SDM, Divisi Produksi, Divisi Research & Development, dan Divisi Quality Control.

BAB III SPESIFIKASI PRODUK

1. JENIS PRODUK YANG DIPRODUKSI

  PT. Tong Tji Tea Indonesia telah memproduksi kurang lebih sebanyak 20 jenis teh yang selalu menjadi produk unggulan. Secara umum, produk teh Tong Tji dibagi menjadi 2 (dua) kelompok yaitu “loose tea” dan “teh celup”. Berdasarkan kedua kelompok tersebut, maka produk Tong Tji dapat dijabarkan sebagai berikut:

  Loose Tea Teh Celup

  Teh Super Imperial Jasmine tea Teh Premium Jasmine Tea Without Envelope

  Black Tea Without Envelope Jasmine Tea Envelope Black Tea Envelope Green Tea Envelope Green Tea Jasmine Jeruk Purut Lemon Frussion (Strawberry, Lemon Tea, Peach) Jasmine Tea Sachet Black Tea Sachet Jasmine Tea 100 Black Tea 100 1.1.

   Spesifikasi Produk

  PT. Tong Tji Tea Indonesia memproduksi berbagai jenis teh dari Jasmine Tea sebagai ciri khas Tong Tji hingga teh dengan berbagai rasa unik seperti jeruk purut, strawberry, dan peach. Untuk produk loose tea, teh Super dikemas dengan berat 10 gram dan 250 gram, sedangkan teh Premium dikemas dengan berat 10 gram, 50 gram, dan 250 gram.

  Dalam waktu satu hari, PT. Tong Tji Tea Indonesia mampu memproduksi teh berjenis loose

  

tea sebanyak 1.400 bal yang berisi 10 slope atau 500 pieces perbalnya. Jumlah tersebut

  disesuaikan dengan permintaan pasar yang ada sehingga diberlakukan jadwal produksi yang bergantian setiap minggunya.

1.2. Orientasi Pasar

  Proses distribusi di PT Tong Tji Tea Indonesia dilakukan oleh tim pemasaran. Produk yang dihasilkan dari pabrik akan langsung disalurkan ke distributor. Dari distributor tersebut kemudian produk-produk dari PT Tong Tji Tea Indonesia dipasarkan ke supermarket dan konsumen langsung. Daerah pemasaran produk yang dihasilkan PT Tong Tji Indonesia pun sudah semakin meluas hingga ke daerah Jabodetabek, Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, dan daerah luar pulau Jawa seperti wilayah pulau Kalimantan.

2. PENGEMASAN DAN DISTRIBUSI

  PT Tong Tji Tea Indonesia memproduksi berbagai macam produk yang berbeda satu sama lain. Masing-masing produk memiliki komposisi, proses produksi, dan proses pengemasan yang berbeda-beda.

2.1. Quality Control dan Standar Mutu

  Dalam pembuatan berbagai produk, PT Tong Tji Tea Indonesia menggunakan bahan baku berupa pucuk daun teh hijau dan pucuk daun teh hitam. Pemilihan pucuk daun teh sebagai bahan baku mengacu pada kandungan katekin yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan bagian daun teh lainnya. Katekin merupakan senyawa antioksidan alami utama dari teh yang mempengaruhi rasa, warna, dan aroma yang menjadi parameter kualitas teh. Menurut Bambang et al. (1995), teh hitam memiliki kandungan katekin sebesar 8,24% dan teh hijau memiliki kandungan katekin sebesar 10-11%. Proses sortasi, pemasakan, dan pengujian laboratorium dari bahan baku dilakukan di lokasi pabrik yang terpisah dengan kantor utama, tepatnya di Jalan Raya Padaharja. Km. 4, Kramat. Setelah melalui serangkaian proses tersebut, bahan baku teh dibawa menuju kantor utama yang sekaligus menjadi lokasi proses pengemasan. Sebelum memasuki proses pengemasan, bahan baku teh matang diperiksa kembali oleh staff Quality Control saat kedatangan setiap pukul 8.30, pukul 10.30, pukul 12.45 dan pukul 14.40. Parameter yang perlu diperiksa untuk menjamin kualitas teh tetap baik setelah melalui pengiriman antara lain: a) Aroma Bahan baku yang digunakan harus memiliki aroma yang harum khas teh hitam atau teh hijau untuk dapat dilanjutkan ke proses pengemasan. b) Kebersihan Kendaraan Kendaraan yang digunakan untuk mengangkut bahan baku harus bebas dari benda asing dan bahan kimia yang dapat mempengaruhi kualitas bahan baku.

  c) Kelembapan Pengujian kelembapan dilakukan secara organoleptik. Bahan baku yang dapat dilanjutkan ke proses pengemasan harus dalam kondisi kering. Bahan baku yang disimpan dalam kondisi kering dapat memperpanjang masa simpan bahan baku dan meminimalisir kontaminasi mikroorganisme.

  d) Kondisi Karung Teh Karung teh yang digunakan untuk membawa bahan baku harus dalam kondisi baik, tidak sobek, tidak kotor, memiliki plak atau identitas jenis teh, dan tali terikat.

  Setelah dilakukan proses pemeriksaan, bahan baku teh matang dibawa ke dalam ruang pengemasan dan staff Quality Control akan mengambil sampel berdasarkan jumlah karung per jenis teh, sebagai berikut:

  Jumlah Karung Teh Jumlah Sampel 1-10 Karung Semua

  11-25 Karung

  5 26-50 Karung

  7 51-100 Karung

  10

  2

  >100 Karung √ ℎ 2.2.

   Pengemasan Produk

  Pengemasan produk merupakan salah satu cara untuk mengawetkan dan melindungi produk pangan dari berbagai kerusakan yang dapat mempengaruhi kualitas produk pangan itu sendiri. Dalam suatu kemasan biasanya dilengkapi oleh label atau keterangan mengenai produk pangan (komposisi, manfaat, kandungan gizi) dan produsen. Proses pengemasan produk PT Tong Tji Tea Indonesia berada di area tertutup dan menggunakan kemasan berbahan dasar kertas untuk sebagian besar produknya. Kertas dibuat dari serat selulosa, sehingga aman bagi produk pangan. Proses pengemasan produk loose tea di PT Tong Tji Tea Indonesia menggunakan metode manual dengan menggunakan cetakan berbahan

  

stainless steel dan dibagi menjadi 8 group dengan penamaan abjad. Group A dan B

  mengemas berbagai jenis produk loose tea dengan berat bersih 80 gram. Group C dan D mengemas produk teh Super dengan berat bersih 10 gram. Group E dan F mengemas produk teh Premium dengan berat bersih 10 gram. Group G dan H mengemas berbagai jenis produk loose tea dengan berat bersih 250 gram.

  Proses pengemasan manual produk loose tea Tong Tji dimulai dengan melipat kemasan hingga berbentuk kubus, kemudian teh dimasukkan ke dalamnya. Selanjutnya teh dipadatkan dengan sebuah cetakan berbahan stainless steel agar menghasilkan bentuk dan ukuran yang pas dengan kemasan. Kemudian kemasan diberi perekat berbahan dasar tepung tapioka (aci) yang sudah berstandar food grade sehingga dapat dipastikan aman bagi produk.

  Gambar 2. Tong Tji Teh Melati Premium Gambar 3. Tong Tji Teh Melati Super Proses pengemasan produk teh celup di PT Tong Tji Tea Indonesia menggunakan mesin semi-otomatis yang membutuhkan manusia sebagai operator untuk menjalankan mesin pengemas teh. Sedangkan pengemasan teh celup Tong Tji dimulai dengan memasukkan bahan ke dalam inlet feed mesin dan menyusun kemasan tea bag dalam mesin. Kemudian mesin dinyalakan oleh operator. Selanjutnya mesin pengemas teh akan memasukkan teh ke dalam tea bag dan operator akan menyusun tea bag tersebut sebanyak 25 buah ke dalam masing-masing kotak karton. Setelah itu kotak karton yang berisi tea bag disusun di atas sebuah conveyor belt untuk proses sealing menggunakan mesin sealer otomatis.

  Storage atau Penggudangan 2.3.

  Penggudangan di PT Tong Tji Tea Indonesia dipisahkan menurut bahan yang digudangkan yaitu meliputi gudang bahan baku, gudang kemasan, dan gudang produk jadi. Semua gudang diberlakukan sistem First In First Out (FIFO). Bahan yang pertama kali masuk akan pertama kali dilakukan pemrosesan sehingga terjamin kualitas bahan yang digunakan tetap dalam kondisi baru atau fresh. Pengontrolan kondisi gudang dilakukan oleh staff Quality Control setiap satu minggu sekali. Gudang juga telah difasilitasi dengan pallet sehingga barang tidak bersentuhan langsung dengan lantai dan lift yang memudahkan pekerja untuk memindahkan barang dalam jumlah besar. PT Tong Tji Tea Indonesia pun bekerja sama dengan perusahaan

  

pest control guna menghindari serangan hama yang dapat merusak baik bahan baku, sarana

dan pra-sarana produksi, dan produk jadi.

  Pemasaran Produk 2.4.

  Produk dari pabrik akan disalurkan ke agen yang sudah bekerja sama terlebih dahulu. Kemudian produk-produk dari PT Tong Tji Tea Indonesia dipasarkan ke pedagang- pedagang kecil atau ke konsumen langsung melalui perwakilan seperti supermarket seperti Carrefour, Hypermart, dan Giant atau minimarket seperti Indomaret dan Alfamart. Selain itu, PT Tong Tji Tea Indonesia juga mensuplai kebutuhan teh pada maskapai terkemuka di Indonesia seperti Garuda Indonesia dan beberapa hotel di Indonesia.

3. SANITASI

  Dari sisi konstruksi bangunan pabrik, kantor utama sekaligus area pengemasan produk PT Tong Tji Tea Indonesia terdiri dari beberapa bagian antara lain area kantor, area pengemasan produk, area gudang bahan baku, area gudang bahan pengemas, area gudang produk jadi, toilet, loker pekerja, dan area makan. Setiap bagian dalam pabrik dipisahkan oleh tembok sehingga tidak dapat berhubungan langsung. Semua lantai pada area pengemasan menggunakan material khusus agar mudah dibersihkan setiap harinya. Selain itu, semua bangunan telah dilengkapi dengan penerangan dan juga ventilasi yang cukup, serta disediakan exhaust fan untuk memperlancar pertukaran udara dalam gedung. Dari sisi personal karyawan, karyawan PT Tong Tji Tea Indonesia dituntut untuk selalu mencuci tangan hingga ke bagian siku sebelum memasuki area pengemasan produk serta menggunakan apron kerja khusus, penutup rambut atau kerudung polos khusus disediakan dari pabrik (bagi yang beragama Muslim), masker, tidak membawa barang apapun dari luar, dan tidak beralas kaki selama berada di area pengemasan produk. Selama proses pengemasan, para karyawan akan membersihkan area kerjanya setiap 30 menit sekali dan menyemprotkan alkohol ke area kerjanya setiap 2 jam sekali. Selain itu, para karyawan tidak boleh memiliki kuku yang panjang dan kotor, menggunakan cat kuku, dan menggunakan minyak wangi. Hal itu bertujuan untuk menghindari kontaminasi produk dari karyawan.

BAB IV PENGAWASAN MUTU DALAM PROSES PENGEMASAN Pengawasan mutu merupakan kegiatan yang sangat penting dalam suatu industri pangan,

  yang berkaitan dengan kualitas produk yang dihasilkan oleh industri tersebut. Produk pangan yang akan didistribusikan ke masyarakat haruslah aman untuk dikonsumsi dan memiliki manfaat yang baik bagi konsumen. Menurut Sofjan (1993), pengawasan mutu bertujuan untuk menentukan komponen-komponen mana yang tidak layak dan menjaga agar bahan-bahan untuk produksi mendatang akan sesuai dengan standar. Pengawasan mutu yang dilakukan oleh perusahan merupakan alat bagi untuk memperbaiki kualitas produk bila diperlukan, mempertahankan kualitas yang, dan mengurangi jumlah bahan yang rusak.

1. BAHAN BAKU

  Bahan baku merupakan semua bahan yang akan digunakan dalam pengolahan, baik bahan yang sudah diolah terlebih dahulu maupun bahan yang belum mengalami pengolahan sama sekali. Setelah bahan mengalami pengolahan dalam proses produksi maka bahan baku tersebut akan menjadi produk setengah jadi yang dibedakan menjadi produk antara dan produk ruahan. Produk antara merupakan campuran dari bahan yang masih memerlukan satu atau lebih tahap pengolahan untuk menjadi produk ruahan. Produk ruahan sendiri merupakan bahan yang sudah selesai diolah namun belum melalui proses pengemasan. Jika bahan yang sudah diproses tersebut sudah diproses maka bisa disebut produk jadi.

1.1. Uji Densitas Bahan Baku

  Uji densitas pada bahan baku dilakukan dengan mengukur massa dari setiap satuan volume bahan baku dengan menggunakan cawan khusus yang disediakan oleh pabrik. Pengukuran massa bahan baku dilakukan pengulangan sebanyak 3 kali. Pengambilan sampel uji densitas dilakukan saat kedatangan bahan baku matang dengan menggunakan gelas ukur 1000 mL sebanyak 3 kali setiap kedatangan, kemudian dimasukkan ke dalam kantung plastik transparan. Selanjutnya kantung plastik berisi sampel diberi label keterangan jenis teh dan tanggal pengambilan sampel. Setelah itu kantung-kantung plastik dikumpulkan dalam suatu kotak besar untuk diuji densitas setiap hari Sabtu. Jika ada kondisi yang tidak sesuai maka dapat dicatat di daftar periksa pengambilan bahan baku.

2. KEMASAN PRODUK Kemasan produk merupakan salah satu hal yang penting dalam suatu industri pangan.

  Kemasan yang baik akan melindungi produk dari kerusakan baik secara fisik, biologis, maupun kimia. Oleh karena itu perlu dilakukan pengawasan dalam proses pengemasan. Kemasan yang digunakan PT Tong Tji Tea Indonesia berbahan dasar kertas, sehingga tempat penyimpanan kemasan haruslah bebas dari air. Di dalam gudang, peletakan kemasan produk dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu, kemasan yang baru datang dari supplier dan kemasan yang sudah diberi kode tanggal produksi dan tanggal kadaluwarsa. Pembagian peletakan ini memudahkan petugas gudang untuk memberi tanggal produksi dan mengantarkan kemasan mana yang harus dibawa ke ruang pengemasan terlebih dahulu sesuai tanggal produksinya.

2.1. Prosedur Pengecekan Kualitas Kemasan Produk

  Kualitas kemasan akan berpengaruh pada produk yang akan dihasilkan maka dari itu juga diperlukan pengujian terhadap kemasan, maka dari itu dilakukan pengambilan sampel untuk kemasan. Pada tahap ini akan dilihat apakah desain kemasan, komponen-komponen kemasan, dan warna dari kemasan sudah sesuai dari yang diinginkan. Pengambilan sampel dilakukan oleh bagian Quality Control. Pengambilan sampel langsung dilakukan di gudang penyimpanan kemasan ketika ada kemasan baru yang datang dari supplier dan saat proses pengemasan sekitar 3 kali sehari. Sample kemasan yang tidak memenuhi syarat akan dikumpulkan oleh staff Quality Control dan dimusnahkan, sehingga meminimalisir penggunaan kemasan cacat. Selain itu, bila ditemukan kemasan cacat dalam jumlah besar, maka akan dilakukan retur atau pengembalian kepada supplier. Pengecekan kemasan produk dilakukan dengan pertama-tama staff Quality Control akan mengambil beberapa sampel dari bundle kemasan. Kemudian kualitas kemasan dicek berdasarkan parameter: a) Desain Kemasan Desain kemasan meliputi apakah bentuk logo sudah benar, apakah bingkai kemasan sudah benar, dll.

  b) Komponen dalam kemasan Komponen dalam kemasan meliputi nama produsen, nama produk, nomor perijinan, informasi komposisi, saran penyajian, dll. c) Warna Kemasan Kemasan dicek apakah memiliki warna yang sesuai dengan yang diinginkan.

  d) Ketebalan Kemasan Kemasan dicek apakah memiliki ketebalan yang sesuai dengan yang diinginkan.

2.2. Prosedur Penentuan Standar Berat Kemasan Penentuan standar berat kemasan bertujuan untuk menentukan berat kemasan yang sesuai.

  Kegiatan ini dilakukan dengan cara menimbang kemasan sebanyak 100 (seratus) kali ulangan dan setiap ulangannya dilakukan sebanyak 2 (dua) kali. Setelah itu hasil penimbangan dirata-rata.

3. KELENGKAPAN ATRIBUT PELINDUNG DIRI (APD)

  Penggunaan atribut atau alat pelindung diri (APD) menjadi kewajiban bagi para pekerja untuk melindungi diri dari resiko pekerjaan yang dilakukannya. Kewajiban itu sudah disepakati oleh pemerintah melaluidan tertulis pada Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. Per.08/Men/VII/2010 tentang pelindung diri. PT Tong Tji Tea Indonesia telah menerapkan kewajiban ini bagi seluruh karyawannya untuk selalu memakai topi pelindung atau kerudung khusus, masker, dan apron khusus yang seluruhnya disediakan dari perusahaan. Penggunaan APD tersebut akan meminimalisir menempel dan masuknya debu teh yang ada di dalam ruang kerja ke dalam rambut, tubuh, maupun saluran pernafasan, sehingga dapat meminimalisir resiko kesehatan pekerja. Selain itu penggunaan APD dapat meminimalisir terjadinya cross-contamination dari pekerja ke dalam bahan baku.

3.1. Prosedur Pengecekan Kelengkapan Atribut

  Pengecekan kelengkapan atribut bertujuan untuk memastikan seluruh pekerja terhindar dari segala resiko pekerjaan yang dilakukannya. Kegiatan ini diterapkan pada seluruh pekerja, baik mandor (supervisor) maupun anak pak (karyawan) setiap harinya oleh staff Quality

  

Control . Staff Quality Control akan berkeliling masing-masing group dan mengecek apakah

  mandor dan anak pak memakai APD yang lengkap atau tidak. Ketidaklengkapan pemakaian APD dihitung sebagai sebuah pelanggaran.

  3.2. Prosedur Pengecekan Kebersihan Atribut Dan Pekerja

  Selain kelengkapan atribut, kebersihan atribut menjadi salah satu parameter penting. Atribut yang kotor dapat menyebabkan kontaminasi pada produk. Oleh karena itu para pekerja bertanggung jawab untuk selalu menjaga kebersihan atribut masing-masing dengan cara tidak membawa atribut keluar dari ruangan kerja. Pekerja yang ingin meninggalkan ruangan diharuskan menggantungkan atribut APD di tempat yang telah disediakan oleh perusahaan. Selain itu, kebersihan diri pekerja juga berpengaruh pada kualitas produk. Pekerja diharuskan selalu mencuci tangan hingga ke bagian siku sebelum memasuki area kerja, tidak membawa makanan dan minuman ke area kerja, tidak menggunakan alas kaki, dan tidak memiliki kuku yang panjang dan kotor.

  3.3. Pelanggaran

  Pelanggaran merupakan perilaku yang menyimpang untuk melakukan tindakan menurut kehendak sendiri tanpa memperhatikan peraturan yang ada. Oleh karena itu, perlu diberlakukan sanksi untuk meminimalisir terjadinya pelanggaran. Pelanggaran yang dilakukan oleh pekerja di PT Tong Tji Tea Indonesia dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu pelanggaran ringan seperti keterlambatan dan pelanggaran berat seperti membawa benda asing ke dalam ruang kerja, tidak mengenakan atribut lengkap, dll. Pekerja yang melakukan pelanggaran ringan akan mendapatkan sanksi teguran. Bila pelanggaran ringan tersebut terus berlanjut, maka akan diterapkan sanksi yang lebih berat. Pekerja yang melakukan pelanggaran berat akan dicatat nama dan pelanggaran yang dilakukannya dalam sebuah

  Bila seorang pekerja telah melakukan pelanggaran berat sebanyak 3 (tiga) kali, maka form. akan diterapkan sanksi skorsing.

BAB V PERANCANGAN PROSEDUR INSPEKSI HARIAN ETIKET PRODUK

1. LATAR BELAKANG

  Pengemasan produk merupakan salah satu cara untuk mengawetkan dan melindungi produk pangan dari berbagai kerusakan yang dapat mempengaruhi kualitas produk pangan itu sendiri. Selain digunakan untuk melindungi produk, kini kemasan menjadi salah satu sarana untuk merebut perhatian konsumen. Kemasan dapat menjadi strategi dalam pemasaran suatu produk dan dapat memberi gambaran awal suatu produk baik dari segi kualitas maupun nilai produk yang ditawarkan (Elian, 2015). Dalam Kerja Praktek ini, penulis menemukan bahwa hasil pengemasan pada PT Tong Tji Tea Indonesia kurang baik. Oleh karena itu, dibentuklah rancangan prosedur inspeksi harian etiket produk PT Tong Tji Tea Indonesia sebagai suatu tawaran solusi untuk menyelesaikan masalah yang telah disebutkan di atas. Program ini dibentuk agar dapat diterapkan pada seluruh group pak selama waktu kerja pukul 06.00 hingga pukul 17.00 sebanyak 3 (tiga) kali. Inspeksi harian etiket produk bertujuan untuk menjaga kualitas kemasan dan produk di dalamnya agar tetap baik.

  

2. RANCANGAN PROSEDUR PELAKSANAAN INSPEKSI HARIAN ETIKET

PRODUK

  Pelaksanaan inspeksi etiket produk dilakukan oleh staff Quality Control dan mandor (supervisor) sebagai inspektor secara bergantian setiap harinya dimulai pukul 06.00 WIB. Parameter yang diperhatikan saat inspeksi etiket produk yaitu kerapian kemasan, lipatan selongsong, keberadaan lubang pada kemasan, kepadatan isi produk, dan standar etiket (cetakan desain, warna, dll). Dalam suatu group pak, terdapat 22 meja yang idealnya setiap meja terdapat 4 orang, sehingga jumlah anak pak seluruhnya sebanyak 88 orang. Inspeksi etiket produk dinilai perorangan dengan mencatat nama dan nomor meja masing-masing anak pak. Kemudian inspektor akan mengambil 5 (lima) buah sampel produk jadi dan mengecek kondisi kelima sampel tersebut berdasarkan parameter yang telah ditentukan. Sampel yang tidak sesuai dengan parameter yang ada akan dirobek dan dicatat dalam sebuah

  

form inspeksi. Inspektor wajib memberi arahan mengenai prosedur pengemasan yang tepat pada anak pak. Adapun contoh bentuk tabel form inspeksi yang telah dirancangkan seperti berikut:

  Inspeksi 1 Inspeksi 2 Inspeksi 3 Nama No. Meja Parameter Sample ke- Sample ke- Sample ke-

  1

  2

  

3

  4

  5

  1

  2

  3

  4

  5

  1

  2

  3

  4

  5 Kerapian Kemasan Lipatan Selongsong Rapi Tidak Lubang & Bocor Kepadatan Produk Baik

  Terdapat Kode Produksi Etiket Memenuhi Standar Jumlah Sampel Yang Dibongkar Kerapian Kemasan

  Lipatan Selongsong Rapi Tidak Lubang & Bocor Kepadatan Produk Baik Terdapat Kode Produksi

  Etiket Memenuhi Standar Jumlah Sampel Yang Dibongkar Kerapian Kemasan Lipatan Selongsong Rapi

  Tidak Lubang & Bocor Kepadatan Produk Baik Terdapat Kode Produksi Etiket Memenuhi Standar

  Jumlah Sampel Yang Dibongkar

  Gambar 4. Contoh Bentuk Tabel Form Inspeksi Harian Etiket produk Pencantuman jumlah produk yang dirobek dapat mempresentasikan kinerja yang dilakukan oleh anak pak yang kemudian akan dievaluasi oleh staff Quality Control beserta mandor (supervisor). Awalnya, inspeksi harian etiket produk dilakukan 1 (satu) kali dalam sehari. Namun hal ini dinilai kurang merepresentasikan kondisi produk jadi seluruhnya. Oleh karena itu dibentuklah suatu sistem baru inspeksi harian etiket produk yang dilakukan sebanyak 3 (tiga) kali dalam sehari oleh inspektor setiap pukul 06.30, pukul 09.30, dan pukul

  13.00. Selain itu dirancangkan sistem pemberian insentif pada karyawan yang memiliki kinerja yang baik yang memerlukan kesepakatan dari staff Quality Control, Divisi Produksi, dan Direksi. Adapun skema pelaksanaan inspeksi harian produk dijabarkan seperti berikut:

  Melakukan Menyerahkan pengisian

  Mengambil form form kepada Inspektor kolom nama inspeksi harian mandor untuk dan nomor proses penilaian meja pada form

  Memberi penilaian terhadap karyawan Mandor

  (Supervisor) Mengevaluasi penilaian mandor

  Staff Quality terhadap karyawan

  Control

  Penerimaan laporan inspeksi Direksi berkala oleh staff

  Quality Control

3. HAMBATAN PROSES INSPEKSI HARIAN ETIKET PRODUK

  Hambatan selalu ditemukan dalam segala macam proses, termasuk dalam proses inspeksi harian etiket produk yang dilakukan di PT Tong Tji Tea Indonesia. Hambatan yang ditemui dalam proses inspeksi antara lain keterlambatan dan ketidakhadiran anak pak (karyawan), jumlah tenaga kerja inspektor yang masih kurang, dan kualitas sumber daya manusia yang kurang memadai. Keterlambatan dan ketidakhadiran anak pak dapat memperlambat inspektor dalam melakukan pekerjaannya karena jumlah produk jadi yang masih sedikit sehingga pengambilan sampel kurang mempresentasikan kondisi produk jadi seluruhnya. Jumlah tenaga kerja inspektor yang masih kurang juga menurunkan tingkat efektivitas dan efisiensi dari proses inspeksi. Oleh karena itu dibentuklah solusi dari masalah tersebut dengan memberikan reward berupa poin insentif bagi anak pak (karyawan) yang tepat waktu dan punishment (pelanggaran) berupa poin pelanggaran bagi anak pak (karyawan) yang datang terlambat.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

  1. KESIMPULAN PT Tong Tji Tea Indonesia merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang produk minuman berbasis teh hitam dan teh hijau yang memiliki banyak varian produk dengan berbagai manfaat. Produk unggulan dari PT Tong Tji Tea Indonesia adalah Jasmine Tea yang merupakan teh dengan rasa dan aroma melati. PT Tong Tji Tea Indonesia sangat memperhatikan kualitas produk yang dihasilkan dari proses penerimaan bahan baku, produksi, pengemasan, hingga distribusi. Proses pengemasan produk di PT Tong Tji Tea Indonesia berada di area tertutup dan menggunakan kemasan berbahan dasar kertas untuk sebagian besar produknya. Proses pengemasan produk loose tea di PT Tong Tji Tea Indonesia menggunakan metode manual dengan menggunakan cetakan dan dibagi menjadi 8 group dengan penamaan abjad. Sedangkan proses pengemasan produk teh celup dilakukan menggunakan metode otomatis dengan menggunakan mesin pengemas otomatis. Salah satu bentuk pengawasan mutu yang dilakukan adalah dengan pengambilan sampel secara rutin mulai dari bahan baku, bahan pengemas, produk jadi, serta kondisi para karyawan. PT Tong Tji Tea Indonesia juga melakukan sosialisasi untuk prosedur tetap tersebut kepada para supervisor. Dari hasil sosialiasi tersebut dapat dilihat bahwa para supervisor memahami prosedur tetap yang sudah dijelaskan, hal ini terlihat dari hasil pre-test dan post-test ketika sosialisasi. Setelah itu evaluasi yang dilakukan di lapangan secara langsung dapat dilihat bahwa prosedur tetap telah dilaksanakan sepenuhnya.

2. SARAN

   Sebaiknya dilakukan pengecekan berat produk dalam inspeksi harian etiket produk.

   Sebaiknya ditambahkan parameter kadar air dalam penetapan standar mutu bahan baku berupa teh matang.

  DAFTAR PUSTAKA Bambang K., dan T. Suhartika .1995. Potensi Teh Indonesia Ditinjau Dari Aspek Kesehatan.

  Laporan Hasil Litbang Teknik Produksi dan Pasca Panen Teh dan Kina. Elian, A. L. 2015. Pengaruh Atribut Kemasan Terhadap Minat Beli Konsumen. Naskah Publikasi: Universitas Muhammadiyah. Surakarta.

  Assauri, Sofjan. 1993. Manajemen Produksi dan Operasi. Edisi 4. Jakarta : Lembaga.

  Penerbitan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.