Sambutan Gubernur Pelantikan DPRD 2014-2019 FIX
SAMBUTAN
GUBERNUR SUMATERA BARAT
Pada
RAPAT PARIPURNA ISTIMEWA
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
KABUPATEN AGAM
Dalam Acara
PENGUCAPAN SUMPAH/ JANJI
ANGGOTA DPRD KABUPATEN AGAM
MASA JABATAN TAHUN TAHUN 2014 – 2019
Tanggal 7 Agustus 2014
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Yth
.
Wakil Bupati Agam;
Yth
.
Ketua Pengdilan Negeri Lubuk Basung;
Yth
.
Ketua, Wakil Ketua, dan Para Anggota
Dewan
Perwakilan
Rakyat
Daerah
Kabupaten Agam Masa Jabatan Tahun 2014 2019;
Yth
.
Ketua, Wakil Ketua, dan Para Anggota
Dewan
Perwakilan
Rakyat
Daerah
Kabupaten Agam Masa Jabatan Tahun 2009 2014;
Yth
.
Unsur Muspida Plus (Kapolres Agam,
Kapolresta Bukittinggi, Kajari Lubuk Basung,
Dandim 0304 Agam, Ketua Pengadilan
Agama Lubuk Basung, Ketua Pengadilan
Agama Maninjau, Ketua MUI Agam, Ketua
LKAAM Agam, Ketua Bundo Kanduang);
Yth
.
Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Agam
dan Ketua GOW Agam.
Yth
.
Sekretaris Daerah Kab. Agam beserta
Kepala SKPD di lingkup Pemerintah
Kabupaten Agam;
2
Yth
.
Tokoh Masyarakat Kabupaten Agam, Bpk.
Drs. H. Aristo Munandar;
Yth
.
Ketua KPUD dan Ketua Panwaslu Kabupaten
Agam
Yth
.
Yth
.
Yth
.
Kepala Instansi Vertikal Kabupaten Agam;
Yth
.
Camat beserta Unsur Muspika se Kabupaten
Agam
Yth
.
Para Walinagari beserta Anggota Badan
Permusyawaratan Nagari se-Kabupaten
Agam;
Yth
.
Para Anggota Panitia Pemilihan
Kecamatan(PPK) dan Panwascam seKabupaten Agam
Yth
.
Ketua LKAAM Kecamatan se-Kabupaten
Agam;
Yth
.
Para Niniak Mamak, Alim Ulama, Cadiak
Pandai, Bundo Kanduang, Tokoh Masyarakat
yang tidak dapat disebutkan satu-persatu,
Kepala BUMN, BUMD se Kabupaten Agam;
Para istri Anggota DPRD Agam Masa Bhakti
2009-2014 dan Masa Bhakti 2014-2019;
3
Tokoh Pemuda, Insan Pers baik Media Cetak
maupun Media Elektronik, Hadirin dan
Hadirat yang berbahagia.
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat
Allah
SWT
karena
karunia-Nya,
pada
atas
berkat
kesempatan
rahmat
yang
dan
masih
diliputi semangat kemenangan Idul Fitri ini kita
dapat hadir dalam Rapat Paripurna Istimewa
DPRD Kabupaten Agam Dalam Acara Peresmian
Pemberhentian Anggota DPRD Kabupaten Agam
Masa Jabatan Tahun 2009 – 2014 dan Pengucapan
Sumpah/ Janji Anggota DPRD Kabupaten Agam
Masa Jabatan Tahun 2014 - 2019.
Shalawat dan salam marilah selalu kita
persembahkan
kepada
Baginda
Rasulullah
Muhammad SAW, yang dengan segala pedoman
hidup
yang
telah
beliau
4
berikan
menjadi
pegangan bagi kita semua dalam membangun
masyarakat di jalan yang diridhoi Allah SWT.
Saudara Ketua dan Para Anggota DPRD
serta hadirin yang kami hormati.
Rapat Paripurna Istimewa DPRD Kabupaten
Agam
yang
kita
laksanakan
ini,
menandai
berakhirnya keseluruhan proses demokrasi lokal
sekaligus sebagai sebuah titik tolak baru dalam
penyelenggaraan
pemerintahan,
pelaksanaan
pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat
di Kabupaten Agam.
Pemilu Legislatif yang berlangsung pada
Tanggal 9 April 2014 tersebut mencerminkan
betapa
besarnya
harapan
seluruh
lapisan
masyarakat dalam memberikan hak pilih mereka
dalam menentukan wakil rakyat pada lembagalembaga perwakilan guna membawa daerah ini
ke arah yang lebih baik.
5
Apabila kita melihat kembali pada awal
terbitnya UU Nomor 22 Tahun 1999, otonomi
daerah pada dasarnya timbul akibat desakan
yang menghendaki adanya perubahan paradigma
kepemerintahan
dari sentralisasi kewenangan
menjadi desentralisasi kewenangan dalam bentuk
otonomi
daerah.
Berdasarkan
hal
otonomi
daerah
merupakan
suatu
tersebut,
bentuk
penyebaran kekuasaan (distribution of power)
dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah
untuk mengatur daerahnya sendiri dengan tujuan
pemberdayaan daerah.
Pada dasarnya ada dua tujuan utama yang
ingin
dicapai
dari
penerapan
kebijakan
desentralisasi, yaitu tujuan kesejahteraan dan
demokrasi. Tujuan kesejahteraan mengharuskan
pemerintah
daerah
untuk
menyediakan
pelayanan publik untuk masyarakat lokal secara
efektif, efisien dan ekonomis. Oleh karena itu,
desentralisasi tidak semata untuk membentuk
6
pemerintahan
daerah
yang
menjalankan
kekuasaan, tetapi yang lebih penting adalah
untuk membangkitkan partisipasi warga terhadap
urusannya sendiri, komunitas, dan pemerintah
lokal.
Desentralisasi, secara teoritis, merupakan
upaya
dengan
untuk
membawa
masyarakat
negara
lokal
lebih
dan
dekat
mendorong
tumbuhnya tata pemerintahan lokal yang lebih
demokratis dalam bentuk demokrasi lokal. Tanpa
diikuti
dengan
demokrasi
lokal,
maka
desentralisasi dan otonomi daerah sama saja
dengan memindahkan sentralisasi dari pusat ke
daerah.
Tujuan
demokrasi
akan
memposisikan
pemerintah daerah sebagai instrumen pendidikan
politik di tingkat lokal yang secara agregat akan
menyumbang terhadap pendidikan politik pada
tingkat nasional untuk terwujudnya masyarakat
madani (civil society).
7
Melalui otonomi daerah, diharapkan akan
memperkuat interaksi antara pemerintah daerah
dan masyarakat lokal dengan lebih intensif dalam
rangka
pertumbuhan
kehidupan
demokrasi,
sehingga masyarakat sipil akan memperoleh hakhak dan kewajiban-kewajibannya secara lebih
baik sebagai warga negara.
Oleh
lembaga
Legislasi,
karena
itu,
peran
legislatif
di
daerah
Anggaran,
dan
DPRD
sebagai
dengan
tugas
Pengawasan
yang
dijalankan dalam kerangka representasi rakyat di
daerah,
strategis
memegang
dalam
peranan
menentukan
yang
sangat
keberhasilan
penyelenggaraan otonomi daerah.
Dalam koridor pencapaian tujuan otonomi
daerah tersebut, Undang-undang Nomor 32 Tahun
2004 Tentang Pemerintahan Daerah menyatakan
bahwa
“Pemerintahan
penyelenggaraan
urusan
daerah
pemerintahan
adalah
oleh
pemerintah daerah dan DPRD menurut asas
8
otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip
otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip
Negara
Kesatuan
Republik
Indonesia
sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945”.
Merujuk pada ketentuan tersebut, maka
tergambar bahwa DPRD dan pemerintah daerah
secara
bersama-sama
harus
mampu
menerjemahkan segala kebutuhan dan tuntutan
masyarakat ke dalam bentuk kebijakan-kebijakan
publik dalam rangka kemajuan pemberdayaan
dan peningkatan partisipasi masyarakat serta
dunia usaha dalam pembangunan Kabupaten
Agam.
Hadirin yang kami hormati,
Perlu disadari bahwa dalam melaksanakan
tugas tersebut, DPRD dihadapkan pada berbagai
tantangan,
baik
yang
berasal
maupun eksternal.
9
dari
internal,
Tantangan tersebut dapat berupa belum
berjalannya mekanisme check and balance antara
Kepala
Daerah
dan
DPRD
dengan
optimal,
peraturan yang mengatur sistem kelembagaan
yang masih simpang siur dan berubah-ubah, dan
perbedaan
latar
belakang
masing-masing
anggota DPRD yang kemudian menciptakan bias
persepsi
dan
kepentingan
dalam
penyelenggaraan pemerintahan daerah.
Sedangkan tantangan eksternal, terutama
akan berasal dari makin meningkatnya tuntutan
masyarakat
tanggungjawab
terhadap
DPRD
kewajiban
dalam
dan
menjamin
bagaimana aspirasi masyarakat pada tataran
grass root dapat tersalurkan, sehingga menjadi
kebijakan daerah yang memberi perubahan ke
arah yang lebih baik bagi masyarakat.
Kita
tentunya
juga
bahwa otonomi daerah
memahami
bersama
masih dihadapkan pada
kondisi belum adanya regulasi yang tepat untuk
10
mengatur
pola
hubungan
pemerintahan,
antar
tingkatan
khususnya
penyelenggaraan
urusan
dalam
pemerintahan
yang
seringkali tumpang tindih dan tidak jelas.
Kita juga masih dihadapkan kepada tuntutan
pemenuhan kebutuhan kehidupan masyarakat
secara lebih layak, kerawanan bencana, stabilitas
keamanan,
serta
keharusan
dalam
menjaga
kearifan lokal sebagai ciri khas daerah yang
menjadi landasan pelaksanaan otonomi daerah.
Dengan kondisi tersebut, maka hubungan
kemitraan antara DPRD dan Pemerintah Daerah
harus
tetap
berjalan
dengan
penuh
rasa
kebersamaan, harmonis dan berkomitmen kuat
dalam
mencapai
tujuan
yang
sama,
yaitu
kemajuan daerah secara adil dan merata.
Kami
kebersamaan
memberikan
yang
telah
apresiasi
atas
terbangun
antara
Pemerintah Daerah dan DPRD Kabupaten Agam
Masa Jabatan Tahun 2009 – 2014 selama ini, yang
11
secara
sebagian
melalui
nyata
telah
mampu
permasalahan
di
menyelesaikan
Kabupaten
Agam
berbagai aktivitas pembangunan yang
terencana dan terlaksana secara sinergi diantara
semua pihak.
Kami berharap, kiranya kebersamaan yang
telah ditunjukkan selama ini mampu ditingkatkan
oleh Pemerintah Daerah dengan seluruh anggota
DPRD Kabupaten Agam Masa Jabatan Tahun 2014
–
2019
untuk
mengisi
otonomi
daerah
di
Sumatera Barat.
Disamping itu, salah satu upaya internal
yang
dapat
ditempuh
agar
artikulasi
dan
agregasi kepentingan masyarakat lokal dapat
dilaksanakan oleh DPRD Kabupaten Agam dengan
baik adalah dengan memperkuat kelembagaan
legislatif di daerah. Melalui penguatan baik secara
personal dan kelembagaan ini, diharapkan segala
tuntutan
dan
kebutuhan
12
masyarakat
dapat
tersalurkan dalam bentuk kebijakan publik yang
ditetapkan oleh pemerintah daerah.
Hal tersebut akan dapat lebih meningkatkan
kinerja DPRD sebagai institusi demokrasi dan
mitra
setara
Agamdalam
bagi
Pemerintah
melaksanakan
Kabupaten
pembangunan.
Setara, dalam artian bahwa antara eksekutif dan
legislatif mempunyai kedudukan yang sama dan
sejajar sehingga tidak saling membawahi satu
sama lain. Eksekutif dan legislatif juga memiliki
hubungan kemitraan, dimana keduanya bukanlah
lawan atau pesaing dalam melaksanakan fungsi
masing-masing,
tetapi
merupakan
hubungan
kerja yang saling mendukung satu sama lainnya.
Hadirin yang kami hormati.
Sebelum mengakhiri sambutan ini, kami
mengucapkan Selamat atas telah diresmikannya
seluruh Anggota DPRD Kabupaten Agam Masa
Jabatan
Tahun
2014
–
13
2019.
Laksanakanlah
amanat yang telah dipercayakan masyarakat
Kabupaten
Agam
ini
dengan
sebaik-baiknya.
Lanjutkan program-program pembangunan yang
telah direncanakan sebelumnya, serta ciptakan
inovasi-inovasi
baru
untuk
mempercepat
pembangunan di Kabupaten Agam ini.
Kepada anggota DPRD Kabupaten Agam
Masa Jabatan Tahun 2009 – 2014 yang pada hari
ini telah mengakhiri masa jabatannya, kami
ucapkanterima kasih yang sebesar-besarnya atas
pengabdian
dan
bhakti
yang
telah
saudara
berikan untuk Kabupaten Agam.
Semoga segala daya dan upaya tersebut
menjadi amal ibadah yang diridhoi Allah SWT.
Tetaplah mengabdi bagi Kabupaten Agam, karena
pengabdian
yang
tulus
tidak
terbatas
pada
jabatan semata, namun dapat dilakukan oleh
siapapun, kapanpun, dan dimanapun.
14
Demikianlah yang dapat disampaikan pada
kesempatan ini, Semoga Allah Tuhan Yang Maha
Esa selalu membimbing kita semua.
Terima kasih.
Wassalamu’alaikum
Warahmatullahi
rakatuh.
15
Waba-
GUBERNUR SUMATERA BARAT
Pada
RAPAT PARIPURNA ISTIMEWA
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
KABUPATEN AGAM
Dalam Acara
PENGUCAPAN SUMPAH/ JANJI
ANGGOTA DPRD KABUPATEN AGAM
MASA JABATAN TAHUN TAHUN 2014 – 2019
Tanggal 7 Agustus 2014
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Yth
.
Wakil Bupati Agam;
Yth
.
Ketua Pengdilan Negeri Lubuk Basung;
Yth
.
Ketua, Wakil Ketua, dan Para Anggota
Dewan
Perwakilan
Rakyat
Daerah
Kabupaten Agam Masa Jabatan Tahun 2014 2019;
Yth
.
Ketua, Wakil Ketua, dan Para Anggota
Dewan
Perwakilan
Rakyat
Daerah
Kabupaten Agam Masa Jabatan Tahun 2009 2014;
Yth
.
Unsur Muspida Plus (Kapolres Agam,
Kapolresta Bukittinggi, Kajari Lubuk Basung,
Dandim 0304 Agam, Ketua Pengadilan
Agama Lubuk Basung, Ketua Pengadilan
Agama Maninjau, Ketua MUI Agam, Ketua
LKAAM Agam, Ketua Bundo Kanduang);
Yth
.
Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Agam
dan Ketua GOW Agam.
Yth
.
Sekretaris Daerah Kab. Agam beserta
Kepala SKPD di lingkup Pemerintah
Kabupaten Agam;
2
Yth
.
Tokoh Masyarakat Kabupaten Agam, Bpk.
Drs. H. Aristo Munandar;
Yth
.
Ketua KPUD dan Ketua Panwaslu Kabupaten
Agam
Yth
.
Yth
.
Yth
.
Kepala Instansi Vertikal Kabupaten Agam;
Yth
.
Camat beserta Unsur Muspika se Kabupaten
Agam
Yth
.
Para Walinagari beserta Anggota Badan
Permusyawaratan Nagari se-Kabupaten
Agam;
Yth
.
Para Anggota Panitia Pemilihan
Kecamatan(PPK) dan Panwascam seKabupaten Agam
Yth
.
Ketua LKAAM Kecamatan se-Kabupaten
Agam;
Yth
.
Para Niniak Mamak, Alim Ulama, Cadiak
Pandai, Bundo Kanduang, Tokoh Masyarakat
yang tidak dapat disebutkan satu-persatu,
Kepala BUMN, BUMD se Kabupaten Agam;
Para istri Anggota DPRD Agam Masa Bhakti
2009-2014 dan Masa Bhakti 2014-2019;
3
Tokoh Pemuda, Insan Pers baik Media Cetak
maupun Media Elektronik, Hadirin dan
Hadirat yang berbahagia.
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat
Allah
SWT
karena
karunia-Nya,
pada
atas
berkat
kesempatan
rahmat
yang
dan
masih
diliputi semangat kemenangan Idul Fitri ini kita
dapat hadir dalam Rapat Paripurna Istimewa
DPRD Kabupaten Agam Dalam Acara Peresmian
Pemberhentian Anggota DPRD Kabupaten Agam
Masa Jabatan Tahun 2009 – 2014 dan Pengucapan
Sumpah/ Janji Anggota DPRD Kabupaten Agam
Masa Jabatan Tahun 2014 - 2019.
Shalawat dan salam marilah selalu kita
persembahkan
kepada
Baginda
Rasulullah
Muhammad SAW, yang dengan segala pedoman
hidup
yang
telah
beliau
4
berikan
menjadi
pegangan bagi kita semua dalam membangun
masyarakat di jalan yang diridhoi Allah SWT.
Saudara Ketua dan Para Anggota DPRD
serta hadirin yang kami hormati.
Rapat Paripurna Istimewa DPRD Kabupaten
Agam
yang
kita
laksanakan
ini,
menandai
berakhirnya keseluruhan proses demokrasi lokal
sekaligus sebagai sebuah titik tolak baru dalam
penyelenggaraan
pemerintahan,
pelaksanaan
pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat
di Kabupaten Agam.
Pemilu Legislatif yang berlangsung pada
Tanggal 9 April 2014 tersebut mencerminkan
betapa
besarnya
harapan
seluruh
lapisan
masyarakat dalam memberikan hak pilih mereka
dalam menentukan wakil rakyat pada lembagalembaga perwakilan guna membawa daerah ini
ke arah yang lebih baik.
5
Apabila kita melihat kembali pada awal
terbitnya UU Nomor 22 Tahun 1999, otonomi
daerah pada dasarnya timbul akibat desakan
yang menghendaki adanya perubahan paradigma
kepemerintahan
dari sentralisasi kewenangan
menjadi desentralisasi kewenangan dalam bentuk
otonomi
daerah.
Berdasarkan
hal
otonomi
daerah
merupakan
suatu
tersebut,
bentuk
penyebaran kekuasaan (distribution of power)
dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah
untuk mengatur daerahnya sendiri dengan tujuan
pemberdayaan daerah.
Pada dasarnya ada dua tujuan utama yang
ingin
dicapai
dari
penerapan
kebijakan
desentralisasi, yaitu tujuan kesejahteraan dan
demokrasi. Tujuan kesejahteraan mengharuskan
pemerintah
daerah
untuk
menyediakan
pelayanan publik untuk masyarakat lokal secara
efektif, efisien dan ekonomis. Oleh karena itu,
desentralisasi tidak semata untuk membentuk
6
pemerintahan
daerah
yang
menjalankan
kekuasaan, tetapi yang lebih penting adalah
untuk membangkitkan partisipasi warga terhadap
urusannya sendiri, komunitas, dan pemerintah
lokal.
Desentralisasi, secara teoritis, merupakan
upaya
dengan
untuk
membawa
masyarakat
negara
lokal
lebih
dan
dekat
mendorong
tumbuhnya tata pemerintahan lokal yang lebih
demokratis dalam bentuk demokrasi lokal. Tanpa
diikuti
dengan
demokrasi
lokal,
maka
desentralisasi dan otonomi daerah sama saja
dengan memindahkan sentralisasi dari pusat ke
daerah.
Tujuan
demokrasi
akan
memposisikan
pemerintah daerah sebagai instrumen pendidikan
politik di tingkat lokal yang secara agregat akan
menyumbang terhadap pendidikan politik pada
tingkat nasional untuk terwujudnya masyarakat
madani (civil society).
7
Melalui otonomi daerah, diharapkan akan
memperkuat interaksi antara pemerintah daerah
dan masyarakat lokal dengan lebih intensif dalam
rangka
pertumbuhan
kehidupan
demokrasi,
sehingga masyarakat sipil akan memperoleh hakhak dan kewajiban-kewajibannya secara lebih
baik sebagai warga negara.
Oleh
lembaga
Legislasi,
karena
itu,
peran
legislatif
di
daerah
Anggaran,
dan
DPRD
sebagai
dengan
tugas
Pengawasan
yang
dijalankan dalam kerangka representasi rakyat di
daerah,
strategis
memegang
dalam
peranan
menentukan
yang
sangat
keberhasilan
penyelenggaraan otonomi daerah.
Dalam koridor pencapaian tujuan otonomi
daerah tersebut, Undang-undang Nomor 32 Tahun
2004 Tentang Pemerintahan Daerah menyatakan
bahwa
“Pemerintahan
penyelenggaraan
urusan
daerah
pemerintahan
adalah
oleh
pemerintah daerah dan DPRD menurut asas
8
otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip
otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip
Negara
Kesatuan
Republik
Indonesia
sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945”.
Merujuk pada ketentuan tersebut, maka
tergambar bahwa DPRD dan pemerintah daerah
secara
bersama-sama
harus
mampu
menerjemahkan segala kebutuhan dan tuntutan
masyarakat ke dalam bentuk kebijakan-kebijakan
publik dalam rangka kemajuan pemberdayaan
dan peningkatan partisipasi masyarakat serta
dunia usaha dalam pembangunan Kabupaten
Agam.
Hadirin yang kami hormati,
Perlu disadari bahwa dalam melaksanakan
tugas tersebut, DPRD dihadapkan pada berbagai
tantangan,
baik
yang
berasal
maupun eksternal.
9
dari
internal,
Tantangan tersebut dapat berupa belum
berjalannya mekanisme check and balance antara
Kepala
Daerah
dan
DPRD
dengan
optimal,
peraturan yang mengatur sistem kelembagaan
yang masih simpang siur dan berubah-ubah, dan
perbedaan
latar
belakang
masing-masing
anggota DPRD yang kemudian menciptakan bias
persepsi
dan
kepentingan
dalam
penyelenggaraan pemerintahan daerah.
Sedangkan tantangan eksternal, terutama
akan berasal dari makin meningkatnya tuntutan
masyarakat
tanggungjawab
terhadap
DPRD
kewajiban
dalam
dan
menjamin
bagaimana aspirasi masyarakat pada tataran
grass root dapat tersalurkan, sehingga menjadi
kebijakan daerah yang memberi perubahan ke
arah yang lebih baik bagi masyarakat.
Kita
tentunya
juga
bahwa otonomi daerah
memahami
bersama
masih dihadapkan pada
kondisi belum adanya regulasi yang tepat untuk
10
mengatur
pola
hubungan
pemerintahan,
antar
tingkatan
khususnya
penyelenggaraan
urusan
dalam
pemerintahan
yang
seringkali tumpang tindih dan tidak jelas.
Kita juga masih dihadapkan kepada tuntutan
pemenuhan kebutuhan kehidupan masyarakat
secara lebih layak, kerawanan bencana, stabilitas
keamanan,
serta
keharusan
dalam
menjaga
kearifan lokal sebagai ciri khas daerah yang
menjadi landasan pelaksanaan otonomi daerah.
Dengan kondisi tersebut, maka hubungan
kemitraan antara DPRD dan Pemerintah Daerah
harus
tetap
berjalan
dengan
penuh
rasa
kebersamaan, harmonis dan berkomitmen kuat
dalam
mencapai
tujuan
yang
sama,
yaitu
kemajuan daerah secara adil dan merata.
Kami
kebersamaan
memberikan
yang
telah
apresiasi
atas
terbangun
antara
Pemerintah Daerah dan DPRD Kabupaten Agam
Masa Jabatan Tahun 2009 – 2014 selama ini, yang
11
secara
sebagian
melalui
nyata
telah
mampu
permasalahan
di
menyelesaikan
Kabupaten
Agam
berbagai aktivitas pembangunan yang
terencana dan terlaksana secara sinergi diantara
semua pihak.
Kami berharap, kiranya kebersamaan yang
telah ditunjukkan selama ini mampu ditingkatkan
oleh Pemerintah Daerah dengan seluruh anggota
DPRD Kabupaten Agam Masa Jabatan Tahun 2014
–
2019
untuk
mengisi
otonomi
daerah
di
Sumatera Barat.
Disamping itu, salah satu upaya internal
yang
dapat
ditempuh
agar
artikulasi
dan
agregasi kepentingan masyarakat lokal dapat
dilaksanakan oleh DPRD Kabupaten Agam dengan
baik adalah dengan memperkuat kelembagaan
legislatif di daerah. Melalui penguatan baik secara
personal dan kelembagaan ini, diharapkan segala
tuntutan
dan
kebutuhan
12
masyarakat
dapat
tersalurkan dalam bentuk kebijakan publik yang
ditetapkan oleh pemerintah daerah.
Hal tersebut akan dapat lebih meningkatkan
kinerja DPRD sebagai institusi demokrasi dan
mitra
setara
Agamdalam
bagi
Pemerintah
melaksanakan
Kabupaten
pembangunan.
Setara, dalam artian bahwa antara eksekutif dan
legislatif mempunyai kedudukan yang sama dan
sejajar sehingga tidak saling membawahi satu
sama lain. Eksekutif dan legislatif juga memiliki
hubungan kemitraan, dimana keduanya bukanlah
lawan atau pesaing dalam melaksanakan fungsi
masing-masing,
tetapi
merupakan
hubungan
kerja yang saling mendukung satu sama lainnya.
Hadirin yang kami hormati.
Sebelum mengakhiri sambutan ini, kami
mengucapkan Selamat atas telah diresmikannya
seluruh Anggota DPRD Kabupaten Agam Masa
Jabatan
Tahun
2014
–
13
2019.
Laksanakanlah
amanat yang telah dipercayakan masyarakat
Kabupaten
Agam
ini
dengan
sebaik-baiknya.
Lanjutkan program-program pembangunan yang
telah direncanakan sebelumnya, serta ciptakan
inovasi-inovasi
baru
untuk
mempercepat
pembangunan di Kabupaten Agam ini.
Kepada anggota DPRD Kabupaten Agam
Masa Jabatan Tahun 2009 – 2014 yang pada hari
ini telah mengakhiri masa jabatannya, kami
ucapkanterima kasih yang sebesar-besarnya atas
pengabdian
dan
bhakti
yang
telah
saudara
berikan untuk Kabupaten Agam.
Semoga segala daya dan upaya tersebut
menjadi amal ibadah yang diridhoi Allah SWT.
Tetaplah mengabdi bagi Kabupaten Agam, karena
pengabdian
yang
tulus
tidak
terbatas
pada
jabatan semata, namun dapat dilakukan oleh
siapapun, kapanpun, dan dimanapun.
14
Demikianlah yang dapat disampaikan pada
kesempatan ini, Semoga Allah Tuhan Yang Maha
Esa selalu membimbing kita semua.
Terima kasih.
Wassalamu’alaikum
Warahmatullahi
rakatuh.
15
Waba-