Sambutan Gubernur Pelantikan DPRD 2014-2019 FIX

SAMBUTAN
GUBERNUR SUMATERA BARAT
Pada

RAPAT PARIPURNA ISTIMEWA
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
KABUPATEN AGAM
Dalam Acara
PENGUCAPAN SUMPAH/ JANJI
ANGGOTA DPRD KABUPATEN AGAM
MASA JABATAN TAHUN TAHUN 2014 – 2019

Tanggal 7 Agustus 2014

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Yth
.

Wakil Bupati Agam;

Yth

.

Ketua Pengdilan Negeri Lubuk Basung;

Yth
.

Ketua, Wakil Ketua, dan Para Anggota
Dewan
Perwakilan
Rakyat
Daerah
Kabupaten Agam Masa Jabatan Tahun 2014 2019;

Yth
.

Ketua, Wakil Ketua, dan Para Anggota
Dewan
Perwakilan

Rakyat
Daerah
Kabupaten Agam Masa Jabatan Tahun 2009 2014;

Yth
.

Unsur Muspida Plus (Kapolres Agam,
Kapolresta Bukittinggi, Kajari Lubuk Basung,
Dandim 0304 Agam, Ketua Pengadilan
Agama Lubuk Basung, Ketua Pengadilan
Agama Maninjau, Ketua MUI Agam, Ketua
LKAAM Agam, Ketua Bundo Kanduang);

Yth
.

Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Agam
dan Ketua GOW Agam.


Yth
.

Sekretaris Daerah Kab. Agam beserta
Kepala SKPD di lingkup Pemerintah
Kabupaten Agam;
2

Yth
.

Tokoh Masyarakat Kabupaten Agam, Bpk.
Drs. H. Aristo Munandar;

Yth
.

Ketua KPUD dan Ketua Panwaslu Kabupaten
Agam


Yth
.
Yth
.
Yth
.

Kepala Instansi Vertikal Kabupaten Agam;

Yth
.

Camat beserta Unsur Muspika se Kabupaten
Agam

Yth
.

Para Walinagari beserta Anggota Badan
Permusyawaratan Nagari se-Kabupaten

Agam;

Yth
.

Para Anggota Panitia Pemilihan
Kecamatan(PPK) dan Panwascam seKabupaten Agam

Yth
.

Ketua LKAAM Kecamatan se-Kabupaten
Agam;

Yth
.

Para Niniak Mamak, Alim Ulama, Cadiak
Pandai, Bundo Kanduang, Tokoh Masyarakat
yang tidak dapat disebutkan satu-persatu,


Kepala BUMN, BUMD se Kabupaten Agam;
Para istri Anggota DPRD Agam Masa Bhakti
2009-2014 dan Masa Bhakti 2014-2019;

3

Tokoh Pemuda, Insan Pers baik Media Cetak
maupun Media Elektronik, Hadirin dan
Hadirat yang berbahagia.

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat
Allah

SWT

karena

karunia-Nya,


pada

atas

berkat

kesempatan

rahmat
yang

dan

masih

diliputi semangat kemenangan Idul Fitri ini kita
dapat hadir dalam Rapat Paripurna Istimewa
DPRD Kabupaten Agam Dalam Acara Peresmian
Pemberhentian Anggota DPRD Kabupaten Agam
Masa Jabatan Tahun 2009 – 2014 dan Pengucapan

Sumpah/ Janji Anggota DPRD Kabupaten Agam
Masa Jabatan Tahun 2014 - 2019.
Shalawat dan salam marilah selalu kita
persembahkan

kepada

Baginda

Rasulullah

Muhammad SAW, yang dengan segala pedoman
hidup

yang

telah

beliau
4


berikan

menjadi

pegangan bagi kita semua dalam membangun
masyarakat di jalan yang diridhoi Allah SWT.
Saudara Ketua dan Para Anggota DPRD
serta hadirin yang kami hormati.
Rapat Paripurna Istimewa DPRD Kabupaten
Agam

yang

kita

laksanakan

ini,


menandai

berakhirnya keseluruhan proses demokrasi lokal
sekaligus sebagai sebuah titik tolak baru dalam
penyelenggaraan

pemerintahan,

pelaksanaan

pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat
di Kabupaten Agam.
Pemilu Legislatif yang berlangsung pada
Tanggal 9 April 2014 tersebut mencerminkan
betapa

besarnya

harapan


seluruh

lapisan

masyarakat dalam memberikan hak pilih mereka
dalam menentukan wakil rakyat pada lembagalembaga perwakilan guna membawa daerah ini
ke arah yang lebih baik.

5

Apabila kita melihat kembali pada awal
terbitnya UU Nomor 22 Tahun 1999, otonomi
daerah pada dasarnya timbul akibat desakan
yang menghendaki adanya perubahan paradigma
kepemerintahan

dari sentralisasi kewenangan

menjadi desentralisasi kewenangan dalam bentuk
otonomi

daerah.

Berdasarkan

hal

otonomi

daerah

merupakan

suatu

tersebut,
bentuk

penyebaran kekuasaan (distribution of power)
dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah
untuk mengatur daerahnya sendiri dengan tujuan
pemberdayaan daerah.
Pada dasarnya ada dua tujuan utama yang
ingin

dicapai

dari

penerapan

kebijakan

desentralisasi, yaitu tujuan kesejahteraan dan
demokrasi. Tujuan kesejahteraan mengharuskan
pemerintah

daerah

untuk

menyediakan

pelayanan publik untuk masyarakat lokal secara
efektif, efisien dan ekonomis. Oleh karena itu,
desentralisasi tidak semata untuk membentuk
6

pemerintahan

daerah

yang

menjalankan

kekuasaan, tetapi yang lebih penting adalah
untuk membangkitkan partisipasi warga terhadap
urusannya sendiri, komunitas, dan pemerintah
lokal.
Desentralisasi, secara teoritis, merupakan
upaya
dengan

untuk

membawa

masyarakat

negara

lokal

lebih

dan

dekat

mendorong

tumbuhnya tata pemerintahan lokal yang lebih
demokratis dalam bentuk demokrasi lokal. Tanpa
diikuti

dengan

demokrasi

lokal,

maka

desentralisasi dan otonomi daerah sama saja
dengan memindahkan sentralisasi dari pusat ke
daerah.
Tujuan

demokrasi

akan

memposisikan

pemerintah daerah sebagai instrumen pendidikan
politik di tingkat lokal yang secara agregat akan
menyumbang terhadap pendidikan politik pada
tingkat nasional untuk terwujudnya masyarakat
madani (civil society).
7

Melalui otonomi daerah, diharapkan akan
memperkuat interaksi antara pemerintah daerah
dan masyarakat lokal dengan lebih intensif dalam
rangka

pertumbuhan

kehidupan

demokrasi,

sehingga masyarakat sipil akan memperoleh hakhak dan kewajiban-kewajibannya secara lebih
baik sebagai warga negara.
Oleh
lembaga
Legislasi,

karena

itu,

peran

legislatif

di

daerah

Anggaran,

dan

DPRD

sebagai

dengan

tugas

Pengawasan

yang

dijalankan dalam kerangka representasi rakyat di
daerah,
strategis

memegang
dalam

peranan

menentukan

yang

sangat

keberhasilan

penyelenggaraan otonomi daerah.
Dalam koridor pencapaian tujuan otonomi
daerah tersebut, Undang-undang Nomor 32 Tahun
2004 Tentang Pemerintahan Daerah menyatakan
bahwa

“Pemerintahan

penyelenggaraan

urusan

daerah
pemerintahan

adalah
oleh

pemerintah daerah dan DPRD menurut asas
8

otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip
otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip
Negara

Kesatuan

Republik

Indonesia

sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945”.
Merujuk pada ketentuan tersebut, maka
tergambar bahwa DPRD dan pemerintah daerah
secara

bersama-sama

harus

mampu

menerjemahkan segala kebutuhan dan tuntutan
masyarakat ke dalam bentuk kebijakan-kebijakan
publik dalam rangka kemajuan pemberdayaan
dan peningkatan partisipasi masyarakat serta
dunia usaha dalam pembangunan Kabupaten
Agam.
Hadirin yang kami hormati,
Perlu disadari bahwa dalam melaksanakan
tugas tersebut, DPRD dihadapkan pada berbagai
tantangan,

baik

yang

berasal

maupun eksternal.

9

dari

internal,

Tantangan tersebut dapat berupa belum
berjalannya mekanisme check and balance antara
Kepala

Daerah

dan

DPRD

dengan

optimal,

peraturan yang mengatur sistem kelembagaan
yang masih simpang siur dan berubah-ubah, dan
perbedaan

latar

belakang

masing-masing

anggota DPRD yang kemudian menciptakan bias
persepsi

dan

kepentingan

dalam

penyelenggaraan pemerintahan daerah.
Sedangkan tantangan eksternal, terutama
akan berasal dari makin meningkatnya tuntutan
masyarakat
tanggungjawab

terhadap
DPRD

kewajiban
dalam

dan

menjamin

bagaimana aspirasi masyarakat pada tataran
grass root dapat tersalurkan, sehingga menjadi
kebijakan daerah yang memberi perubahan ke
arah yang lebih baik bagi masyarakat.
Kita

tentunya

juga

bahwa otonomi daerah

memahami

bersama

masih dihadapkan pada

kondisi belum adanya regulasi yang tepat untuk
10

mengatur

pola

hubungan

pemerintahan,

antar

tingkatan

khususnya

penyelenggaraan

urusan

dalam

pemerintahan

yang

seringkali tumpang tindih dan tidak jelas.
Kita juga masih dihadapkan kepada tuntutan
pemenuhan kebutuhan kehidupan masyarakat
secara lebih layak, kerawanan bencana, stabilitas
keamanan,

serta

keharusan

dalam

menjaga

kearifan lokal sebagai ciri khas daerah yang
menjadi landasan pelaksanaan otonomi daerah.
Dengan kondisi tersebut, maka hubungan
kemitraan antara DPRD dan Pemerintah Daerah
harus

tetap

berjalan

dengan

penuh

rasa

kebersamaan, harmonis dan berkomitmen kuat
dalam

mencapai

tujuan

yang

sama,

yaitu

kemajuan daerah secara adil dan merata.
Kami
kebersamaan

memberikan
yang

telah

apresiasi

atas

terbangun

antara

Pemerintah Daerah dan DPRD Kabupaten Agam
Masa Jabatan Tahun 2009 – 2014 selama ini, yang
11

secara
sebagian
melalui

nyata

telah

mampu

permasalahan

di

menyelesaikan

Kabupaten

Agam

berbagai aktivitas pembangunan yang

terencana dan terlaksana secara sinergi diantara
semua pihak.
Kami berharap, kiranya kebersamaan yang
telah ditunjukkan selama ini mampu ditingkatkan
oleh Pemerintah Daerah dengan seluruh anggota
DPRD Kabupaten Agam Masa Jabatan Tahun 2014


2019

untuk

mengisi

otonomi

daerah

di

Sumatera Barat.
Disamping itu, salah satu upaya internal
yang

dapat

ditempuh

agar

artikulasi

dan

agregasi kepentingan masyarakat lokal dapat
dilaksanakan oleh DPRD Kabupaten Agam dengan
baik adalah dengan memperkuat kelembagaan
legislatif di daerah. Melalui penguatan baik secara
personal dan kelembagaan ini, diharapkan segala
tuntutan

dan

kebutuhan

12

masyarakat

dapat

tersalurkan dalam bentuk kebijakan publik yang
ditetapkan oleh pemerintah daerah.
Hal tersebut akan dapat lebih meningkatkan
kinerja DPRD sebagai institusi demokrasi dan
mitra

setara

Agamdalam

bagi

Pemerintah

melaksanakan

Kabupaten

pembangunan.

Setara, dalam artian bahwa antara eksekutif dan
legislatif mempunyai kedudukan yang sama dan
sejajar sehingga tidak saling membawahi satu
sama lain. Eksekutif dan legislatif juga memiliki
hubungan kemitraan, dimana keduanya bukanlah
lawan atau pesaing dalam melaksanakan fungsi
masing-masing,

tetapi

merupakan

hubungan

kerja yang saling mendukung satu sama lainnya.
Hadirin yang kami hormati.
Sebelum mengakhiri sambutan ini, kami
mengucapkan Selamat atas telah diresmikannya
seluruh Anggota DPRD Kabupaten Agam Masa
Jabatan

Tahun

2014


13

2019.

Laksanakanlah

amanat yang telah dipercayakan masyarakat
Kabupaten

Agam

ini

dengan

sebaik-baiknya.

Lanjutkan program-program pembangunan yang
telah direncanakan sebelumnya, serta ciptakan
inovasi-inovasi

baru

untuk

mempercepat

pembangunan di Kabupaten Agam ini.
Kepada anggota DPRD Kabupaten Agam
Masa Jabatan Tahun 2009 – 2014 yang pada hari
ini telah mengakhiri masa jabatannya, kami
ucapkanterima kasih yang sebesar-besarnya atas
pengabdian

dan

bhakti

yang

telah

saudara

berikan untuk Kabupaten Agam.
Semoga segala daya dan upaya tersebut
menjadi amal ibadah yang diridhoi Allah SWT.
Tetaplah mengabdi bagi Kabupaten Agam, karena
pengabdian

yang

tulus

tidak

terbatas

pada

jabatan semata, namun dapat dilakukan oleh
siapapun, kapanpun, dan dimanapun.

14

Demikianlah yang dapat disampaikan pada
kesempatan ini, Semoga Allah Tuhan Yang Maha
Esa selalu membimbing kita semua.
Terima kasih.
Wassalamu’alaikum

Warahmatullahi

rakatuh.

15

Waba-