Contoh Makalah Geografi Tentang Bencana Alam Gratis | Makalah Dan Jurnal Gratis makalahSDAygfiks

(1)

GEOGRAFI SUMBER DAYA ALAM

“MANAJEMEN & PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM”

DI SUSUN OLEH :

SUPREHATIN (1205035141)

RISVA ARDIANTI (1205035148)

ANASTASIA JEDO ONLET (1205035152)

ILHAM (1205035151)

PENDIDIKAN FISIKA KONSENTRASI PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MULAWARMAN

SAMARINDA


(2)

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa penulis dapat  menyelesaikan tugas pembuatan makalah yang berjudul “MANAJEMEN DAN 

PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM” salah satu materi dari mata kuliah Geografi  Sumber Daya Alam.

Dalam pembuatan makalah ini, penulis mendapat bantuan dari berbagai pihak, maka pada  kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar­besarnya sehingga pembuatan  makalah ini dapat terselesaikan. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu  yang membantu pembuatan makalah ini.

Akhir kata semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan 

penulis pada khususnya, penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari  sempurna untuk itu penulis menerima saran dan kritik yang bersifat membangun demi perbaikan  kearah kesempurnaan. Akhir kata penulis sampaikan terimakasih.

Samarinda, 24 Mei 2014    


(3)

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I  PENDAHULUAN

Latar Belakang………4 Rmusan Masalah………...………. 5 Tujuan Makalah………...……….. 5 BAB II  PEMBAHASAN

Manajemen Sumber Daya Alam……….……….. 6 Pengelolaan Sumber Daya Alam………...………..6 Manajemen dan Pengelolaan Sumber Daya Alam………...………. 6 Pengelolaan Sumber Daya Alam Sebagai Payung Kesejahteraa Masyarakat…… 9 BAB III PENUTUP

Kesimpulan……….……….. 12 Pertanyaan Diskusi……… 12 Jawaban Diskusi……… 12 DAFTAR PUSTAKA


(4)

BAB I  PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Sumber daya alam adalah semua kekayaan berupa benda mati maupun benda       

hidup yang berada di bumi dan dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup       

manusia . Sumber daya alam dapat dibedakan berdasarkan sumbernya, persebarannya,       

tujuannya, cara pengolahan dan pemanfaatannya, sifat, potensi, jenisnya,       

pembentukannya, nilai ekonomis atau nilai kegunaannya, bentuknya, Undang­Undang       

Republik Indonesia serta berdasarkan barlow.

Kontrol masyarakat dalam pengelolaan sumber daya alam dan pelestarian fungsi       

lingkungan hidup merupakan hal yang penting. Masalah penduduk sebenarnya sangat       

kompleks, banyak sekali aspek yang mencakup aspek didalamnya, diantara aspek       

pangan, pemukiman, sandang, pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, lingkungan       

hidup, dan sebagainya.juga perlu mendapat perhatian karena dapat berpotensi       

mempercepat terjadinya kerusakan sumber daya alam,Oleh sebab itu sudah menjadi       

tanggung jawab manusia untuk menjaga dan merawat lingkungan alam kita ini. Agar       

sumber daya alam ini bisa tetap terjaga dengan baik antara lain :  Berdasarkan prinsip berwawasan lingkungan dan berkesinambungan : a.   Penghijauan dan Reboisasi

Usaha penghijauan dan reboisasi hutan dapat mencegah rusaknya lingkungan yang       

berhubungan dengan air, tanah dan udara.

Contohnya di separi. Sepanjang perjalanan ke separi kita akan jumpai tanaman       

sengon dan semak belukar. Reboisasi ini dilakukan guna memulihkan area bekas       

tambang batu bara.  b. Sengkedan atau terasering 

Terasering adalah bangunan konservasi tanah dan air secara mekanis yang dibuat       

untuk memperpendek panjang lereng dan atau memperkecil kemiringan lereng       


(5)

pembuatan teras adalah untuk mengurangi kecepatan aliran permukaan (run       

off​)​ dan memperbesar peresapan air, sehingga kehilangan tanah berkurang.       

Contohnya terasering (sawah berteras­teras) dapat ditemukan hampir diseluruh       

wilayah di Indonesia, salah satunya di pulau dewata ­ Bali. Masyarakat Bali        bergantung pada metode pertanian ini hampir 2000 tahun lamanya. Terasering ini       

berada di sebelah utara desa Tegallalang daerah Ubud, dimana terdapat       

serangkaian sawah teras yang menjadi tempat favorit bagi para wisatawan dan        para Fotografer. 

c. Pengelolaan air Limbah 

Pengelolaan air limbah adalah bahan buangan sisa kegiatan manusia yang       

keberadaannya bila dikelola dengan baik maka tidak akan menimbulkan berbagai       

macam dampak negative. Contohnya limbah rumah tangga. Limbah rumah tangga       

adalah limbah yang berasal dari dapur, kamar mandi, cucian, limbah bekas       

industri rumah tangga dan kotoranmanusia. Limbah merupakan buangan/bekas       

yang berbentuk cair, gas dan padat. Dalam air limbah terdapat bahan kimia sukar        untuk dihilangkan dan berbahaya. Bahan kimia tersebut dapat memberi kehidupan       

bagi kuman­kuman penyebab penyakit disentri, tipus, kolera dsb. Air limbah       

tersebut harus diolah agar tidak mencemari dan tidak membahayakan kesehatan       

lingkungan. Air limbah harus dikelola untuk mengurangi pencemaran. 

Pengelolaan air limbah dapat dilakukan dengan membuat saluran air kotor dan        bak peresapan dengan memperhatikan ketentuan sebagai berikut ;

1. Tidak mencemari sumber air minum yang ada di daerah sekitarnya baik       

air dipermukaan    tanah maupun air di bawah permukaan tanah. 

2. Tidak mengotori permukaan tanah. 

3. Menghindari tersebarnya cacing tambang pada permukaan tanah.

4. Mencegah berkembang biaknya lalat dan serangga lain.

5. Tidak menimbulkan bau yang mengganggu.

6. Konstruksi agar dibuat secara sederhana dengan bahan yang mudah       


(6)

7. Jarak minimal antara sumber air dengan bak resapan 10 m. 

Pengelolaan yang paling sederhana ialah pengelolaan dengan       

menggunakan pasir dan benda­benda terapung melalui bak penangkap pasir       

dan saringan. Benda yang melayang dapat dihilangkan oleh bak pengendap       

yang dibuat khusus untuk menghilangkan minyak dan lemak. Lumpur dari bak       

pengendap pertama dibuat stabil dalam bak pembusukan lumpur, di mana       

lumpur menjadi semakin pekat dan stabil, kemudian dikeringkan dan dibuang.       

Pengelolaan sekunder dibuat untuk menghilangkan zat organik melalui oksidasi       

dengan menggunakan saringan khusus. Pengelolaan secara tersier hanya untuk       

membersihkan saja. Cara pengelolaan yang digunakan tergantung keadaan       

setempat, seperti sinar matahari, suhu yang tinggi di daerah tropis yang dapat        dimanfaatkan.

Manajemen sumber daya alam adalah suatu proses menangani berbagai       

masalah pada ruang lingkup alam dalam mengunakan , memamfaatkan dan       

melestarikan alam demi mencapai tujuan yang telah ditentukan demi       

kepentingan manusia. B. Rumusan Masalah

Adapun berbagai masalah yang akan kita bahas pada tema kali ini yaitu: 1. Manajemen Sumber Daya Alam ?

2. Pengelolaan Sumber Daya Alam ?

3. Manajemen dan Pengelolaan Sumber Daya Alam ?

4. Pengelolaan Sumber Daya Alam Sebagai Payung Kesejahteraan ? C. Tujuan Makalah

Adapun tujuan di buatnya makalah ini Antara lain yaitu: 1. Mengetahui maksud dari Manajemen Sumber Daya Alam. 2. Mengetahui manajemen Sumber Daya Alam.

3. Mengetahui maksud dari Pengelolaan Sumber Daya Alam. 4. Mengetahui Pengelolaan Sumber Daya Alam


(7)

(8)

BAB II  PEMBAHASAN A. Definisi Manajemen Sumber Daya Alam

Manajemen adalah : 

1. Seni atau proses dalam menyelesaikan sesuatu yang terkait dengan pencapaian       

tujuan (erni dan kurniawan 2005).

2. Seni dalam menyelesaikan sesuatu dengan orang lain (follet,1997).

Sebuah proses yang dilakukan untuk mewujudkan tujuan organisasi melalui       

rangkaian kegiatan berupa perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian       

orang­orang serta sumber daya lainnya. Adanya seni dalam menyelesaikan pekerjaan.

Manajemen sumber daya alam adalah suatu proses menangani berbagai masalah pada       

ruang lingkup alam dalam mengunakan , memamfaatkan dan melestarikan alam demi       

mencapai tujuan yang telah ditentukan demi kepentingan manusia.  B.  Definisi Pengelolaan Sumber Daya Alam

Pengelolaan Sumber Daya Alam:

Usaha manusia dalam mengubah ekosistem sumberdaya alam agar manusia       

memperoleh manfaat maksimal dengan mengusahakan kontinuitas produksinya      ​. ​Suatu 

proses mengalokasikan sumberdaya alam dalam ruang dan waktu untuk memenuhi       

kebutuhan manusia

Dalam mengalokasikan SDA ini harus diusahakan perimbangan antara populasi manusia       

dengan sumberdaya alam yang ada, dengan mengusahakan pula pencegahan kerusakan       

pada SDA dan lingkungan hidup.

C. Manajemen dan Pengelolaan Sumber Daya Alam

Pengelolaan Sumber Daya Alam mengacu pada pengelolaan sumber daya alam       

seperti tanah, air, tanah, tunbuhan dan hewan , dengan fokus khusus pada bagaimana       


(9)

Pengelolaan sumber daya alam adalah sebangun dengan konsep pembangunan       

berkelanjutan , suatu prinsip ilmiah yang membentuk dasar untuk berkelanjutan       

pengelolaan lahan global dan tata lingkungan untuk melestarikan dan melestarikan       

sumber daya alam.

Pengelolaan sumber daya alam secara khusus berfokus pada pemahaman ilmiah       

dan teknis sumber daya dan ekologi dan pendukung daya hidup sumber daya itu. Istilah        manajemen lingkungan juga mirip dengan pengelolaan sumber daya alam.

Suatu proses pengelolaan sumber daya alam secara sistematis, yang mencakup berbagai       

aspek penggunaan sumber daya alam (ekonomi biofisik, sosio­politik, dan) memenuhi       

tujuan produksi produsen dan pengguna langsung lainnya (misalnya, keamanan pangan,       

profitabilitas, keengganan risiko) sebagai juga tujuan dari masyarakat yang lebih luas       

(misalnya, pengentasan kemiskinan, kesejahteraan generasi mendatang, pelestarian       

lingkungan). Hal ini berfokus pada keberlanjutan dan pada saat yang sama ia mencoba        untuk menggabungkan semua stake holder mungkin dari tingkat perencanaan itu sendiri,        mengurangi kemungkinan konflik di masa depan.

Ketersediaan sumber daya alam untuk memenuhi kebutuhan dasar, dan       

tersedianya cukup ruang untuk hidup pada tingkat kestabilan sosial tertentu disebut daya       

dukung lingkungan. Singkatnya, daya dukung lingkungan ialah kemampuan lingkungan       

untuk mendukung perikehidupan semua makhluk hidup.

Di bumi ini, penyebaran sumber daya alam tidak merata letaknya. Ada bagian­bagian       

bumi yang sangat kaya akan mineral, ada pula yang tidak. Ada yang baik untuk pertanian       

ada pula yang tidak. Oleh karena itu, agar pemanfaatannya dapat berkesinambungan,       

maka tindakan eksploitasi sumber daya alam harus disertai dengan tindakan       

perlindungan. Pemeliharaan dan pengembangan lingkungan hidup harus dilakukan       

dengan cara yang rasional antara lain sebagai berikut :

1. Memanfaatkan sumber daya alam yang dapat diperbaharui dengan hati­hati dan       

efisien, misalnya: air, tanah, dan udara.


(10)

3. Mengembangkan metoda menambang dan memproses yang efisien, serta        pendaurulangan (recycling).

4. Melaksanakan etika lingkungan berdasarkan falsafah hidup secara damai dengan       

alam.

Akhir­akhir ini tampak bahwa penggunaan sumber daya alam cenderung naik terus,       

karena:

pertambahan penduduk yang cepat

perkembangan peradaban manusia yang didukung oleh kemajuan sains dan teknologi. Oleh karena itu, agar sumber daya alam dapat bermanfaat dalam waktu yang panjang        maka hal­hal berikut sangat perlu dilaksanakan.

Sumber daya alam harus dikelola untuk mendapatkan manfaat yang maksimal,       

tetapi pengelolaan sumber daya alam harus diusahakan agar produktivitasnya tetap       

berkelanjutan.

Eksploitasinya harus di bawah batas daya regenerasi atau asimilasi sumber daya alam. Diperlukan kebijaksanaan dalam pemanfaatan sumber daya alam yang ada agar dapat lestari dan        berkelanjutan dengan menanamkan pengertian sikap serasi dengan lingkungannya.

Di dalam pengelolaan sumber daya alam hayati perlu adanya pertimbangan­pertimbangan       

sebagai berikut : 

Teknologi yang dipakai tidak sampai merusak kemampuan sumber daya untuk pembaruannya. Sebagian hasil panen harus digunakan untuk menjamin pertumbuhan sumber daya alam hayati. Dampak negatif pengelolaannya harus ikut dikelola, misalnya dengan daur ulang.

Pengelolaannya harus secara serentak disertai proses pembaruannya.

Tiga Asumsi utama dalam sumber daya alam berbasis manajemen masyarakat       

adalah bahwa; penduduk setempat lebih baik ditempatkan untuk melestarikan sumber       

daya alam, orang akan menghemat sumber daya hanya jika keuntungan melebihi biaya       


(11)

kualitas hidup mereka. Ketika orang lokal kualitas hidup ditingkatkan, upaya dan       

komitmen untuk menjamin masa depan kesejahteraan sumber daya juga ditingkatkan.       

Namun tantangan utama adalah memiliki lebih keterbatasan melakukan dengan intervensi       

teknis daripada dengan mengelola hubungan antara orang­orang.

Pesan yang disampaikan oleh pengalaman kasus sederhana: cara yang paling       

efektif untuk memperkenalkan manajemen sumber daya alam adalah untuk melibatkan       

pengguna sumber daya dan pemangku kepentingan lokal lainnya dalam berbagi belajar       

dan inovasi, yang memperkuat mata pencaharian mereka. Pengetahuan lokal,       

pengalaman, dan tradisi manajemen sumber daya alam merupakan aset berharga bila       

dimanfaatkan untuk penelitian dan tindakan. Memahami dan menggambar atas aktiva       

tersebut mengarah ke inovasi manajemen sumber daya alam lebih berhasil daripada       

ketika pengguna lokal diperlakukan sebagai pengamat uninformed untuk diserahkan       

solusi teknis oleh “ahli” dan dikemas skema pengaturan oleh pemerintah. Proses       

penelitian tindakan partisipatif dapat menjadi alat yang ampuh untuk inovasi manajemen        bersama.

D.  Pengelolaan Sumber Daya Alam Sebagai Payung Kesejahteraan

Indonesia memiliki potensi sumberdaya alam yang sangat kaya akan keragaman       

baik jenis maupun manfaatnya berupa hasil bumi, hasil laut, hasil tambang dan lain       

sebagainya. Sayangnya kekayaan ini belum dapat dikelola secara maksimal sehingga       

cita­cita menuju masyarakat yang adil dan makmur masih belum terwujud.

Pengelolaan sumberdaya alam cenderung dilakukan secara over eksploitatif       

dimana hasil alam dikeruk sebesar­besarnya tanpa memperhatikan keberlanjutan dan       

kelestarian alam itu sendiri. Akibatnya selain lingkungan menjadi rusak, timbulah       

permasalahan­permasalahan sosial seperti kemiskinan, kecemburuan sosial, hilangnya       

mata pencaharian.

Model­model pengelolaan sumberdaya alam saat ini adalah dengan membuka peluang       

investasi sebesar­besarnya melalui investor baik investor dalam negeri maupun investor       

luar negeri dengan tanpa memberikan peluang kepada masyarakat setempat untuk       


(12)

yang sangat terbatas dalam mengelola sumberdaya alam di tempat mereka tinggal. Itupun       

tak lebih dari sekedar memenuhi kebutuhan akan tenaga kerja perusahaan yang       

berinvestasi.

Pengelolaan sumberdaya alam seharusnya melalui pendekatan manajemen sumber daya       

alam yang adil dan berkelanjutan yang menempatkan masyarakat setempat sebagai       

pelaku utama dalam mengelola sumberdaya alam melalui pengembangan industri       

perdagangan berbasis sumberdaya alam, penguatan komunitas serta kemitraan bisnis       

yang saling menguntungka, dengan mempertimbangkan upaya­upaya pelestarian       

lingkungan hidup, peningkatan kesejahteraan masyarakat, penghapusan kemiskinan, dan       

pendemokratisasian pengelolaan sumber daya alam dan harus diselenggarakan secara       

terpadu dan profesional.

Percepatan pembangunan ekonomi yang sehat di seluruh nusantara harus dilakukan       

melalui paradigma baru yaitu menempatkan komunitas sebagai pelaku utama dalam       

mengelola hasil kekayaan alam guna meningkatkan dan memperkuat kegiatan­kegiatan       

ekonomi. Sumber daya alam adalah termasuk dalam kategori komoditas yang bersifat       

inelastis, maka konsekuensinya adalah: jika komoditas ini mengalami kenaikan harga,       

maka pendapatan total (total revenue) yang akan didapatkan oleh para penjual komoditas        ini (produsen) akan semakin tinggi. Oleh karena itu, semakin tinggi harga komoditas ini,        maka akan semakin besar pendapatan total yang akan diperoleh para penjualnya. Naik       

turunnya harga dari komoditas SDA ini akan berpengaruh langsung maupun tidak       

langsung terhadap naik turunnya biaya produksi. Selanjutnya, naik turunnya biaya       

produksi ini tentu juga akan berpengaruh langsung terhadap naik turunnya produksi       

nasional secara agregat. Apabila harga komoditas SDA mengalami kenaikan, maka       

secara ekonomi makro akan mengakibatkan terjadinya inflasi, yaitu harga­harga secara       

umum mengalami kenaikan, sekaligus di sisi lain akan meyebabkan pendapatan rakyat di        negeri itu mengalami penurunan, alias rakyat akan menjadi semakin miskin.

Mengingat posisi strategis dari sumber daya alam bagi keberlangsungan ekonomi       


(13)

persoalan yang paling fundamental, yaitu menyangkut keberadaan dari sumber daya alam        itu sendiri.

Rantai antara sumber daya alam (SDA), sebagai suatu kondisi yang diberikan       

(dianugerahkan), sumber daya infrastruktur (SDI) daerah, sebagai payung dan wadah       

yang secara formal akan mengelola SDA tersebut, serta –yang terpenting­ sumber daya       

manusia (SDM), sebagai faktor utama berhasilnya pelaksanaan pengelolaan SDA dan       

SDI, adalah sesuatu yang harus ada dan merupakan syarat bagi berhasilnya program       

pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan. Pada suatu masanya, SDA akan       

semakin habis atau menipis jumlah cadangannya, sementara –tergantung dari       

keberhasilan program pengelolaan­ SDI daerah baik dan buruknya akan sangat       

bergantung dari SDM sebagai faktor kunci dan subyek dalam rantai pengelolaan ini.       

Keberlangsungan hubungan SDA­SDI­SDM yang berkelanjutan akan sulit terwujud jika       

tidak ada komitmen yang tulus dari semua pihak yang berperan dalam aktifitas       

pengelolaan SDA dalam pengembangan, pemberdayaan dan pemanfaatan SDM daerah.

Persoalan yang paling krusial menyangkut permasalahan sumber daya alam di       

negeri Indonesia ini sesungguhnya bukan terletak pada masalah langka atau tidaknya       

sumber daya ini, bukan juga pada masalah mahal atau tidaknya harga sumber daya alam       

ini di tingkat dunia. Termasuk juga, bukan masalah sulit atau tidaknya untuk       

mendapatkannya. Akan tetapi, semuanya hanya bermuara kepada keputusan politik       


(14)

BAB III  PENUTUP A. Kesimpulan

Dari pembahasan yang telah disampaikan diatas maka dapat disimpulakan:

1. Manajemen Sumber Daya Alam adalah suatu proses menangani berbagai masalah       

pada ruang lingkup alam dalam mengunakan , memamfaatkan dan melestarikan       

alam demi mencapai tujuan yang telah ditentukan demi kepentingan manusia.

2. Pengelolaan Sumber Daya Alam adalah Usaha manusia dalam mengubah       

ekosistem 

sumberdaya alam agar manusia memperoleh manfaat maksimal dengan       

mengusahakan kontinuitas produksinya.  B. Pertanyaan Selama Diskusi Kelas

Tentang pengelolaan sumber daya alam vs pengelolaan lingkungan hidup.       

Apa makna dari kata yang tencantum dalam slide persentasi anda “ jika sasaran       

pengelolaan sumber daya alam adalah ekosistem sumber daya alam, maka       

sesungguhnya pengelolaan lingkungan hidup sudah tercakup dalam pengelolaan       

sumber daya alam” ?      (kelompok 4)

1. Apa perbedaan pengelolaan sumber daya alam dengan manajemen sumber       

daya alam? (kelompok 5)

2. Bagaimana pengelolaan sumber daya alam yang baik? (kelompok 7) 3. Sebutkan ruang lingkup sumber daya alam . jelaskan masing­masing sub !       

(kelompok 1) C. Jawaban pertanyaan Diskusi

1. Perbedaan pengelolaan sumber daya alam dengan manajemen sumber       

daya alam yaitu:

Pengelolaan sumber daya alam yaitu Usaha manusia dalam       

mengubah ekosistem sumberdaya alam agar manusia memperoleh manfaat       


(15)

2. Manajemen sumber daya alam yaitu suatu proses menangani berbagai       

masalah pada ruang lingkup alam dalam mengunakan , memamfaatkan       

dan melestarikan alam demi mencapai tujuan yang telah ditentukan demi       

kepentingan manusia.

3. Pengelolaan sumber daya alam yang baik yaitu:

Memanfaatkan sumber daya alam yang dapat diperbaharui dengan       

hati­hati da efisien, misalnya: air, tanah, dan udara. 

Menggunakan bahan pengganti, misalnya hasil metalurgi (campuran).

Mengembangkan metoda menambang dan memproses yang efisien, serta       

pendaurulangan (recycling). 

Melaksanakan etika lingkungan berdasarkan falsafah hidup secara damai       

dengan alam

Ruang lingkup kegiatan pengelolaan sumber daya alam yaitu :

Inventarisasi. Inventarisasi secara pengetahuan kita yaitu mengelis atau       

mendaftar dalam catatan barang­barang yang telah ada. Jadi inventarisasi       

yang dimaksudkan dalam pengelolaan sumber daya alam yaitu       

mengeksplorasi tempat­tempat yang terdapat sumber daya alamnya.

Perencanaan. Perencanaan yang dimaksud dalam pengelolaan sumber       

daya alam yaitu merencanakan pengelolaan sumber daya alam dari step       

awal hingga akhir. Setelah eksplorasi dilakukan tahap selanjutnya yaitu       

merencanakan/ membuat kerangka pengolahan sumber daya alam dari       

awal hingga akhir agar tujuan yang di rencanakan dapat dicapai dengan        baik tanpa halangan suatu apapun.

Pelaksanaan. Tahap pelaksanaan ini merupakan action dari rencana yang       

telah dibuat dari awal hingga akhir. Melaksanakan segala sesuatu yang       

telah direncanakan .    ​Pengawasan. Pengawasan merupakan usaha yang         


(16)

sumber daya alam pengawasan sangat diperlukan agar pelaksanaan bias        berjalan dengan lancar.

 

DAFTAR PUSTAKA

http://msdadanlingkungan.blogspot.com/2011/04/pengelolaan­dan­manajemen­sumber­daya.htm l

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/18451/4/Chapter%20I.pdf

http://joulz­master­accoustic.blogspot.com/2011/06/abstak­panji­jaya­purnama.html

http://writing­contest.bisnis.com/artikel/read/20140401/380/214648/pengolahan­sumber­daya­al am­lingkungan­indonesia


(1)

kualitas hidup mereka. Ketika orang lokal kualitas hidup ditingkatkan, upaya dan        komitmen untuk menjamin masa depan kesejahteraan sumber daya juga ditingkatkan.        Namun tantangan utama adalah memiliki lebih keterbatasan melakukan dengan intervensi        teknis daripada dengan mengelola hubungan antara orang­orang.

Pesan yang disampaikan oleh pengalaman kasus sederhana: cara yang paling        efektif untuk memperkenalkan manajemen sumber daya alam adalah untuk melibatkan        pengguna sumber daya dan pemangku kepentingan lokal lainnya dalam berbagi belajar        dan inovasi, yang memperkuat mata pencaharian mereka. Pengetahuan lokal,        pengalaman, dan tradisi manajemen sumber daya alam merupakan aset berharga bila        dimanfaatkan untuk penelitian dan tindakan. Memahami dan menggambar atas aktiva        tersebut mengarah ke inovasi manajemen sumber daya alam lebih berhasil daripada        ketika pengguna lokal diperlakukan sebagai pengamat uninformed untuk diserahkan        solusi teknis oleh “ahli” dan dikemas skema pengaturan oleh pemerintah. Proses        penelitian tindakan partisipatif dapat menjadi alat yang ampuh untuk inovasi manajemen        bersama.

D.  Pengelolaan Sumber Daya Alam Sebagai Payung Kesejahteraan

Indonesia memiliki potensi sumberdaya alam yang sangat kaya akan keragaman        baik jenis maupun manfaatnya berupa hasil bumi, hasil laut, hasil tambang dan lain        sebagainya. Sayangnya kekayaan ini belum dapat dikelola secara maksimal sehingga        cita­cita menuju masyarakat yang adil dan makmur masih belum terwujud.

Pengelolaan sumberdaya alam cenderung dilakukan secara over eksploitatif        dimana hasil alam dikeruk sebesar­besarnya tanpa memperhatikan keberlanjutan dan        kelestarian alam itu sendiri. Akibatnya selain lingkungan menjadi rusak, timbulah        permasalahan­permasalahan sosial seperti kemiskinan, kecemburuan sosial, hilangnya        mata pencaharian.

Model­model pengelolaan sumberdaya alam saat ini adalah dengan membuka peluang        investasi sebesar­besarnya melalui investor baik investor dalam negeri maupun investor        luar negeri dengan tanpa memberikan peluang kepada masyarakat setempat untuk        mengelola kekayaan alamnya. Pada kenyataannya, masyarakat hanya diberikan ruang       


(2)

yang sangat terbatas dalam mengelola sumberdaya alam di tempat mereka tinggal. Itupun        tak lebih dari sekedar memenuhi kebutuhan akan tenaga kerja perusahaan yang        berinvestasi.

Pengelolaan sumberdaya alam seharusnya melalui pendekatan manajemen sumber daya        alam yang adil dan berkelanjutan yang menempatkan masyarakat setempat sebagai        pelaku utama dalam mengelola sumberdaya alam melalui pengembangan industri        perdagangan berbasis sumberdaya alam, penguatan komunitas serta kemitraan bisnis        yang saling menguntungka, dengan mempertimbangkan upaya­upaya pelestarian        lingkungan hidup, peningkatan kesejahteraan masyarakat, penghapusan kemiskinan, dan        pendemokratisasian pengelolaan sumber daya alam dan harus diselenggarakan secara        terpadu dan profesional.

Percepatan pembangunan ekonomi yang sehat di seluruh nusantara harus dilakukan        melalui paradigma baru yaitu menempatkan komunitas sebagai pelaku utama dalam        mengelola hasil kekayaan alam guna meningkatkan dan memperkuat kegiatan­kegiatan        ekonomi. Sumber daya alam adalah termasuk dalam kategori komoditas yang bersifat        inelastis, maka konsekuensinya adalah: jika komoditas ini mengalami kenaikan harga,        maka pendapatan total (total revenue) yang akan didapatkan oleh para penjual komoditas        ini (produsen) akan semakin tinggi. Oleh karena itu, semakin tinggi harga komoditas ini,        maka akan semakin besar pendapatan total yang akan diperoleh para penjualnya. Naik        turunnya harga dari komoditas SDA ini akan berpengaruh langsung maupun tidak        langsung terhadap naik turunnya biaya produksi. Selanjutnya, naik turunnya biaya        produksi ini tentu juga akan berpengaruh langsung terhadap naik turunnya produksi        nasional secara agregat. Apabila harga komoditas SDA mengalami kenaikan, maka        secara ekonomi makro akan mengakibatkan terjadinya inflasi, yaitu harga­harga secara        umum mengalami kenaikan, sekaligus di sisi lain akan meyebabkan pendapatan rakyat di        negeri itu mengalami penurunan, alias rakyat akan menjadi semakin miskin.

Mengingat posisi strategis dari sumber daya alam bagi keberlangsungan ekonomi        umat manusia secara keseluruhan, maka pembahasan seharusnya lebih difokuskan kepada       


(3)

persoalan yang paling fundamental, yaitu menyangkut keberadaan dari sumber daya alam        itu sendiri.

Rantai antara sumber daya alam (SDA), sebagai suatu kondisi yang diberikan        (dianugerahkan), sumber daya infrastruktur (SDI) daerah, sebagai payung dan wadah        yang secara formal akan mengelola SDA tersebut, serta –yang terpenting­ sumber daya        manusia (SDM), sebagai faktor utama berhasilnya pelaksanaan pengelolaan SDA dan        SDI, adalah sesuatu yang harus ada dan merupakan syarat bagi berhasilnya program        pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan. Pada suatu masanya, SDA akan        semakin habis atau menipis jumlah cadangannya, sementara –tergantung dari        keberhasilan program pengelolaan­ SDI daerah baik dan buruknya akan sangat        bergantung dari SDM sebagai faktor kunci dan subyek dalam rantai pengelolaan ini.        Keberlangsungan hubungan SDA­SDI­SDM yang berkelanjutan akan sulit terwujud jika        tidak ada komitmen yang tulus dari semua pihak yang berperan dalam aktifitas        pengelolaan SDA dalam pengembangan, pemberdayaan dan pemanfaatan SDM daerah.

Persoalan yang paling krusial menyangkut permasalahan sumber daya alam di        negeri Indonesia ini sesungguhnya bukan terletak pada masalah langka atau tidaknya        sumber daya ini, bukan juga pada masalah mahal atau tidaknya harga sumber daya alam        ini di tingkat dunia. Termasuk juga, bukan masalah sulit atau tidaknya untuk        mendapatkannya. Akan tetapi, semuanya hanya bermuara kepada keputusan politik        ekonomi dari pengelolaan sumber daya itu sendiri.


(4)

BAB III  PENUTUP A. Kesimpulan

Dari pembahasan yang telah disampaikan diatas maka dapat disimpulakan:

1. Manajemen Sumber Daya Alam adalah suatu proses menangani berbagai masalah        pada ruang lingkup alam dalam mengunakan , memamfaatkan dan melestarikan        alam demi mencapai tujuan yang telah ditentukan demi kepentingan manusia. 2. Pengelolaan Sumber Daya Alam adalah Usaha manusia dalam mengubah       

ekosistem 

sumberdaya alam agar manusia memperoleh manfaat maksimal dengan        mengusahakan kontinuitas produksinya. 

B. Pertanyaan Selama Diskusi Kelas

Tentang pengelolaan sumber daya alam vs pengelolaan lingkungan hidup.        Apa makna dari kata yang tencantum dalam slide persentasi anda “ jika sasaran        pengelolaan sumber daya alam adalah ekosistem sumber daya alam, maka        sesungguhnya pengelolaan lingkungan hidup sudah tercakup dalam pengelolaan        sumber daya alam” ?      (kelompok 4)

1. Apa perbedaan pengelolaan sumber daya alam dengan manajemen sumber        daya alam? (kelompok 5)

2. Bagaimana pengelolaan sumber daya alam yang baik? (kelompok 7) 3. Sebutkan ruang lingkup sumber daya alam . jelaskan masing­masing sub !       

(kelompok 1) C. Jawaban pertanyaan Diskusi

1. Perbedaan pengelolaan sumber daya alam dengan manajemen sumber        daya alam yaitu:

Pengelolaan sumber daya alam yaitu Usaha manusia dalam        mengubah ekosistem sumberdaya alam agar manusia memperoleh manfaat        maksimal dengan mengusahakan kontinuitas produksinya. sedangkan


(5)

2. Manajemen sumber daya alam yaitu suatu proses menangani berbagai        masalah pada ruang lingkup alam dalam mengunakan , memamfaatkan        dan melestarikan alam demi mencapai tujuan yang telah ditentukan demi        kepentingan manusia.

3. Pengelolaan sumber daya alam yang baik yaitu:

Memanfaatkan sumber daya alam yang dapat diperbaharui dengan        hati­hati da efisien, misalnya: air, tanah, dan udara. 

Menggunakan bahan pengganti, misalnya hasil metalurgi (campuran). Mengembangkan metoda menambang dan memproses yang efisien, serta        pendaurulangan (recycling). 

Melaksanakan etika lingkungan berdasarkan falsafah hidup secara damai        dengan alam

Ruang lingkup kegiatan pengelolaan sumber daya alam yaitu :

Inventarisasi. Inventarisasi secara pengetahuan kita yaitu mengelis atau        mendaftar dalam catatan barang­barang yang telah ada. Jadi inventarisasi        yang dimaksudkan dalam pengelolaan sumber daya alam yaitu        mengeksplorasi tempat­tempat yang terdapat sumber daya alamnya.

Perencanaan. Perencanaan yang dimaksud dalam pengelolaan sumber        daya alam yaitu merencanakan pengelolaan sumber daya alam dari step        awal hingga akhir. Setelah eksplorasi dilakukan tahap selanjutnya yaitu        merencanakan/ membuat kerangka pengolahan sumber daya alam dari        awal hingga akhir agar tujuan yang di rencanakan dapat dicapai dengan        baik tanpa halangan suatu apapun.

Pelaksanaan. Tahap pelaksanaan ini merupakan action dari rencana yang        telah dibuat dari awal hingga akhir. Melaksanakan segala sesuatu yang        telah direncanakan .    ​Pengawasan. Pengawasan merupakan usaha yang          dilakukan untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Dalam pengelolaan       


(6)

sumber daya alam pengawasan sangat diperlukan agar pelaksanaan bias        berjalan dengan lancar.

 

DAFTAR PUSTAKA

http://msdadanlingkungan.blogspot.com/2011/04/pengelolaan­dan­manajemen­sumber­daya.htm l

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/18451/4/Chapter%20I.pdf

http://joulz­master­accoustic.blogspot.com/2011/06/abstak­panji­jaya­purnama.html

http://writing­contest.bisnis.com/artikel/read/20140401/380/214648/pengolahan­sumber­daya­al am­lingkungan­indonesia