konsep sekolah unggul
STRATEGI DAN ARAH
PENGEMBANGAN SEKOLAH
UNGGUL
dr. Fasli Jalal, Ph.D
Direktur Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga
Kependidikan, Departemen Pendidikan Nasional
1
Apa Sekolah Unggu
Sekolah
Unggul
=
Sekolah
Efektif
200
Apa Sekolah Efektif
(Cheng,1996)
School Effectiveness as the
capability of the school to
maximize school functions or
the degree to which the
school can perform school
functions, when given a fixed
amount of school inputs.
3
BEST PRACTICE:
Belajar dari pengalaman
“School Effectiveness Research: META
ANALISIS”
(Harris and Bennett, 2001)
Apa Karakteristik Sekolah Efektif
1. KEPEMIMPINAN YANG PROFESIONAL (Professional Leadership)
2. VISI DAN TUJUAN BERSAMA (Shared Vision and Goals)
3. LINGKUNGAN BELAJAR (a Learning Environment)
4. KONSENTRASI PADA BELAJAR-MENGAJAR (Concentration on Learning
and Teaching)
5. HARAPAN YANG TINGGI (High Expectation)
6. PENGUATAN/PENGAYAAN/PEMANTAPAN YANG POSITIF (Positive
Reinforcement)
7. PEMANTAUAN KEMAJUAN (Monitoring Progress)
8. HAK DAN TANGGUNG JAWAB PESERTA DIDIK (Pupil Rights and
Responsibility)
9. PENGAJARAN YANG PENUH MAKNA (Purposeful Teaching)
10. ORGANISASI PEMBELAJAR (a Learning Organization)
11. KEMITRAAN KELUARGA-SEKOLAH (Home-School Partnership).
4
BERBAGAI DIMENSI EFFECTIVE SCHOOL
(RESEARCH IN SCHOOL IMPROVEMENT, 1983)
Dimensi Leadership
• Iklim & Atmosphere yang kondusif
• Tujuan jelas, dapat dicapai, relevan
• Guru berorientasi pengelolaan kelas yang
baik
• Inservice Training yang efektif untuk guru
Dimensi Pendukung
• Konsensus terhadap nilai-nilai dan tujuan
• Rencana stratejik dan koordinasi
• Staf kunci yang berkelanjutan
• Dukungan Dinas Pendidikan dan Pemda
Dimensi Efisiensi
• Penggunaan waktu pengajaran yang efektif
(Intensitas Interaksi)
• Lingkungan sekolah dan kelas yang disiplin
• Evaluasi dan umpan balik secara berkelanjutan
• Kegiatan kelas terstruktur dengan baik
• Petunjuk pembelajaran yang baik
• Penekanan terhadap pengetahuan dan skill yang
tinggi
• Kesempatan untuk belajar secara maksimal
Dimensi Efficacy
• Harapan untuk mencapai
prestasi tinggi
• Reward untuk prestasi &
kinerja tinggi
• Kerjasama dan interaksi
dalam kelas
• Keterlibatan semua staf
dalam peningkatan kinerja
sekolah
• Otonomi dalam
melaksanakan proses
pembelajaran sekolah
• Guru yang emphaty dan
memiliki kemampuan
interpersonal dengan siswa
• Menekankan kepada
pekerjaan rumah siswa
• Akuntabilitas terhadap
hasil belajar
• Interaksi sesama guru yang
baik yang efektif untuk
5
guru
HUBUNGAN ANTARA GAYA MANAJEMEN,
LINGKUNGAN ORGANISASI DAN EFFECTIVE
SCHOOL
(EMPIRICAL RESEARCH, KEITH & GIRLING, 1991)
Partisipati 5
f
Tinggi
4
Gaya
3
Manajeme
n
c
e
Eff
e
v
i
t
h
c
S
l
o
o
2
NonPartisipati
f
1
2
Unsatisfactory
3
4
Iklim
Organisasi
5
Satisfactor
6
y
TEMUAN PENELITIAN DALAM EFFECTIVENESS
SCHOOL DI NEGARA BERKEMBANG:
RATIO SIGNIFIKANSI TEMUAN TERHADAP
JUMLAH PENELITIAN YANG DILAKSANAKAN
Jumlah yang
Berpengaruh
signifikan
:
Jumlah
Penelitian
yang dilakukan
SD
Jumlah yang
berpengaruh
signifikan
:
Jumlah Penelitian
yang dilakukan
SMP
1. Anggaran Belanja
Per Siswa
3:6
3:5
2. Total Anggaran
Belanja Sekolah
2:5
--
9 : 25
2 : 21
Faktor-faktor
A.
B.
Anggaran Belanja
Sekolah:
Input Sekolah:
1. Rata-rata Ukuran
Kelas
2. Ukuran Sekolah
7
7:8
1:5
3. Sarana Pengajaran:
a. Buku Teks
19 : 26
7 : 13
b. Buku Penunjang
1:1
2:2
c. Buku Latihan
3:3
--
d. Buku Pedoman
Guru
0:1
--
4. Media Instruksional
3:3
--
5. Mutu Fasilitas
6:8
1:1
6. Perpustakaan
Sekolah
16 : 18
3:4
5 : 12
1:1
7:8
1:1
1. Latar Belakang
Pendidikan Guru
30:55
13:22
2. Pelatihan (in
service training)
7:12
3:4
4:4
1:12
7. Laboratorium MIPA
8. Nutrisi dan
Makanan
C.
Atribut Guru:
3. Pengetahuan
8
D. Pembelajaran di Kelas :
1. Lama Waktu Mengajar
13 : 15
11 : 15
2. Pembelajaran aktif
3:8
2:5
3. Frekuensi Pemantauan
Kinerja
1:2
0:1
4. Waktu Persiapan
Pengajaran
5:8
1:2
9 : 11
2:2
--
2:2
2:2
--
--
0:1
3. Penilaian Kinerja Staf
Sekolah
3:4
0:1
4. Tingkatan Pelatihan
3:4
5. Frekuensi Pekerjaan
Rumah
6. Pembelajaran
Kooperatif
E. Manajemen Sekolah :
1. Keanggotaan Kelompok
Sekolah
2. Kemandirian dari
Pemerintah Pusat
9
1:2
A framework for understanding education quality
10
Percentage distribution of estimated effect of key
resources on student performance, based on 376
production function estimates (United States)
11
Percentage distribution of estimated
expenditure parameter coefficients from ninetysix education production function estimates
(developing countries)
12
Effectiveness-enhancing conditions of
schooling: results of five review studies
13
Comparison of traditional and
constructivist instructional models
14
The most
important
conditions for
enhancing
teaching
effectiveness
15
Eight Key Domains for
Effective Teaching & Learning
1600
Policy framework for improving the
quality of teaching and learning
17
ESSENTIAL SCHOOL:
HIGH PERFORMANCES SCHOOL MODEL (8 Principles)
(Mohrman, Wohlstetter,1994)
An Intellectual focus directed at helping students
to use their minds well
Simple goals related to students mastering a
limited number of skills and knowledge
Universal goals for all students in the school.
Personalization through decreasing the number of
students teacher teaches.
Viewing the student-as-worker rather than passive
receptor of information.
Student exhibitions that indicate a graps of
knowledge and skill acquisition.
An attitude that stresses trust and decency
A Staff who are generalists first and specialists
second.
18
SEKOLAH SEBAGAI SUATU SISTEM ORGANISASI
YANG TERBUKA
Instrumental Input
- Guru
- Sarana/Prasarana
- Kurikulum
- Administrasi/organisasi
- Keuangan
Input
SISWA
(Walls 1990)
Proses
(Management)
Output
Feed Back
Environmental Input
- Masyarakat
- Orang tua
- Dunia Usaha
- Pemerintah
- DP/KS. DL
- dll
Outcome
- Bekerja
- Melanjutkan sekolah
- dll
- Dimensi Kognitif
- Dimensi Keterampilan
- Dimensi Sikap/Nilai
- Dimensi Hubungan
19
DINAMIKA SISTEM KEHIDUPAN BEBAS (SCHOOL
DINAMYCS)
Komite Sekolah
APSI/
KORWAS
Pengawas/Kepala
Sekolah
Sekolah Sebagai Sistem
Administrator dan
Tata Usaha Sekolah
KKS
MKKS
Guru
KKG
MGMP
Orang Tua
Ruang Kelas
Siswa
Teman-teman
siswa lainnya
20
Masyarakat
APA
APA ITU
ITU STRATEGY
STRATEGY
Strategy is the direction and scope of an
Organization over the long term which achieves
advantage for the organization through its
configuration of resources within a changing
environment, to meet the needs of markets and
to fulfill stakeholders expectations
Strategy is the platform or plan that integrates
an organization’s major goals, policies, and
action sequence into cohesive whole
(Brian Fidler, 2002)
21
MENGAPA PERLU STRATGY
Perubahan tidak dapat dicapai dengan
cepat
Berbagai perubahan memerlukan
persiapan yang serius sebelum waktu
perubahan datang
Masa depan akan berbeda dengan saat
ini
Lingkungan yang penuh ketidak pastian
(Uncertainly)
Sumber daya perlu dimanfaatkan secara
optimal dan berdasarkan skala prioritas
22
STRATEGI MENUJU SEKOLAH
UNGGUL
Perspektif Input-Output
(Seeley, 1988)
Memandang luaran pendidikan
yang unggul karena inputnya
unggul
Kelemahannya
• Eksklusif
• Mengabaikan siswa yang
tidak unggul
Perspektif Proses-Output
(Walls, 1990)
Memandang luaran
pendidikan yang ungul akan
ditentukan oleh Proses
(Struktur persekolahan,
lingkungan, corporate
culture, pembelajaran
efektif, dll)
Keuntungan
Memperhatikan siswa unggul
dan kurang unggul
Model Kombinasi
• Memperhatikan “Minimal Requirement” Anak didik yang
akan diterima
• Kualifikasi Guru
• Kompetensi Guru
• Sarana & Prasarana yang baik
• Manajemen Sekolah yang efektif
23
STRATEGI DAN ARAH MENUJU SEKOLAH UN
Kondisi Sekolah Saat Ini:
• Dimensi kognitif kearah
hafalan
• Dimensi keterampilan
ke arah mekanistik
• Dimensi nilai sudah
terabaikan
• Dimensi hubungan
(ranah interaktif kurang
mendapat perhatian)
Sosok Sekolah Unggul:
• Dimensi kognitif: penguasaan
pengetahuan dan bidang studi
Kompetensi
• Dimensi ketrampilan: kearah life skill,
berpikir kreatif, inovatif
• Dimensi Nilai: sikap terhadap diri sendiri,
orang lain, lingkungan, moral etos kerja
• Dimensi hubungan yang interaktif,
dialogis dan terbuka
PP19/2005 STRATEGI
KEBIJAKAN
Proses pembelajaran diselenggarakan sedemikian rupa sehingga terasa
hidup, memotivasi, interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang dan
memberikan ruang yang cukup untuk berprakarsa, kreativitas, dan
kemandirian peserta didik sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan
fisik peserta didik.
Dalam proses pembelajaran pendidikan memberikan keteladanan
Untuk terlaksananya proses pembelajaran yang efektif & efisien setiap
satuan pendidikan melakukan perencanaan, pelaksanaan, penilaian proses
pembelajaran dan pengawasan yang baik.
24
KEBIJAKAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIO
PADA DIMENSI PENINGKATAN MUTU DAN REL
Implementasidan
penyempurnaan
SNP olehBSNP
Penjaminanmutusecara
terprogramdengan
mengacupadaSNP
Perluasandan
peningkatanmutu
akreditasi
Perbaikansaranadan
prasarana
MendorongJumlahJurusan
di PT yg masukdalam100
besarAsia
PerluasanPendidikan
KecakapanHidup
AkselerasiJumlahProdi
Kejuruan, Vokasi, dan
Profesi
Pengembangansekolah
berbasiskeunggulan
lokaldi setiap
kabupaten/kota
MUTU DAN
RELEVANSI
PENDIDIKAN
Pembangunansekolah
bertarafinternasionaldi
setiapprovinsidan/atau
kabupaten/kota
Peningkatanjumlahdan
mutupublikasiilmiah, dan
HAKI
PenerapanTelematika
dalampendidikan
Pengembangan
guru
sebagaiprofesi
Pengembangan
kompetensipendidik
dan tenga
pendidikan
25
Sekolah Unggul
Mampu Menciptakan APA
Sekolah
Sekolah yang
yang mampu
mampu memberikan
memberikan layanan
layanan optimal
optimal
kepada
seluruh
anak
dgn
berbagai
perbedaan
kepada seluruh anak dgn berbagai perbedaan bakat,
bakat,
minat
kebutuhan
belajar
minat kebutuhan belajar
Sekolah
Sekolah mampu
mampu meningkatkan
meningkatkan secara
secara signifikan
signifikan
kapabilitas
yang
dimiliki
anak
didik
kapabilitas yang dimiliki anak didik menjadi
menjadi
aktualisasi
diri
yang
memberikan
kebanggaan
aktualisasi diri yang memberikan kebanggaan
Sekolah
yang
mampu
membangun
karakter
Sekolah
yang
mampu
membangun
karakter
kepribadian
yang
kuat,
kokoh
dan
mantap
dalam
kepribadian yang kuat, kokoh dan mantap dalam diri
diri
siswa
siswa
Sekolah
Sekolah yang
yang mampu
mampu memberdayakan
memberdayakan sumber
sumber daya
daya
yang
yang ada
ada secara
secara optimal
optimal dan
dan efektif
efektif
Sekolah
Sekolah yang
yang mampu
mampu mengembangkan
mengembangkan networking
networking
yang
luas
kepada
stakeholder
yang luas kepada stakeholder
Sekolah
Sekolah yang
yang mampu
mampu mewujudkan
mewujudkan sekolah
sekolah sebagai
sebagai
organisasi
pembelajar
26
organisasi pembelajar
Sekolah
Sekolah yang
yang renponsif
renponsif terhadap
terhadap perubahan
perubahan
27
PENGEMBANGAN SEKOLAH
UNGGUL
dr. Fasli Jalal, Ph.D
Direktur Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga
Kependidikan, Departemen Pendidikan Nasional
1
Apa Sekolah Unggu
Sekolah
Unggul
=
Sekolah
Efektif
200
Apa Sekolah Efektif
(Cheng,1996)
School Effectiveness as the
capability of the school to
maximize school functions or
the degree to which the
school can perform school
functions, when given a fixed
amount of school inputs.
3
BEST PRACTICE:
Belajar dari pengalaman
“School Effectiveness Research: META
ANALISIS”
(Harris and Bennett, 2001)
Apa Karakteristik Sekolah Efektif
1. KEPEMIMPINAN YANG PROFESIONAL (Professional Leadership)
2. VISI DAN TUJUAN BERSAMA (Shared Vision and Goals)
3. LINGKUNGAN BELAJAR (a Learning Environment)
4. KONSENTRASI PADA BELAJAR-MENGAJAR (Concentration on Learning
and Teaching)
5. HARAPAN YANG TINGGI (High Expectation)
6. PENGUATAN/PENGAYAAN/PEMANTAPAN YANG POSITIF (Positive
Reinforcement)
7. PEMANTAUAN KEMAJUAN (Monitoring Progress)
8. HAK DAN TANGGUNG JAWAB PESERTA DIDIK (Pupil Rights and
Responsibility)
9. PENGAJARAN YANG PENUH MAKNA (Purposeful Teaching)
10. ORGANISASI PEMBELAJAR (a Learning Organization)
11. KEMITRAAN KELUARGA-SEKOLAH (Home-School Partnership).
4
BERBAGAI DIMENSI EFFECTIVE SCHOOL
(RESEARCH IN SCHOOL IMPROVEMENT, 1983)
Dimensi Leadership
• Iklim & Atmosphere yang kondusif
• Tujuan jelas, dapat dicapai, relevan
• Guru berorientasi pengelolaan kelas yang
baik
• Inservice Training yang efektif untuk guru
Dimensi Pendukung
• Konsensus terhadap nilai-nilai dan tujuan
• Rencana stratejik dan koordinasi
• Staf kunci yang berkelanjutan
• Dukungan Dinas Pendidikan dan Pemda
Dimensi Efisiensi
• Penggunaan waktu pengajaran yang efektif
(Intensitas Interaksi)
• Lingkungan sekolah dan kelas yang disiplin
• Evaluasi dan umpan balik secara berkelanjutan
• Kegiatan kelas terstruktur dengan baik
• Petunjuk pembelajaran yang baik
• Penekanan terhadap pengetahuan dan skill yang
tinggi
• Kesempatan untuk belajar secara maksimal
Dimensi Efficacy
• Harapan untuk mencapai
prestasi tinggi
• Reward untuk prestasi &
kinerja tinggi
• Kerjasama dan interaksi
dalam kelas
• Keterlibatan semua staf
dalam peningkatan kinerja
sekolah
• Otonomi dalam
melaksanakan proses
pembelajaran sekolah
• Guru yang emphaty dan
memiliki kemampuan
interpersonal dengan siswa
• Menekankan kepada
pekerjaan rumah siswa
• Akuntabilitas terhadap
hasil belajar
• Interaksi sesama guru yang
baik yang efektif untuk
5
guru
HUBUNGAN ANTARA GAYA MANAJEMEN,
LINGKUNGAN ORGANISASI DAN EFFECTIVE
SCHOOL
(EMPIRICAL RESEARCH, KEITH & GIRLING, 1991)
Partisipati 5
f
Tinggi
4
Gaya
3
Manajeme
n
c
e
Eff
e
v
i
t
h
c
S
l
o
o
2
NonPartisipati
f
1
2
Unsatisfactory
3
4
Iklim
Organisasi
5
Satisfactor
6
y
TEMUAN PENELITIAN DALAM EFFECTIVENESS
SCHOOL DI NEGARA BERKEMBANG:
RATIO SIGNIFIKANSI TEMUAN TERHADAP
JUMLAH PENELITIAN YANG DILAKSANAKAN
Jumlah yang
Berpengaruh
signifikan
:
Jumlah
Penelitian
yang dilakukan
SD
Jumlah yang
berpengaruh
signifikan
:
Jumlah Penelitian
yang dilakukan
SMP
1. Anggaran Belanja
Per Siswa
3:6
3:5
2. Total Anggaran
Belanja Sekolah
2:5
--
9 : 25
2 : 21
Faktor-faktor
A.
B.
Anggaran Belanja
Sekolah:
Input Sekolah:
1. Rata-rata Ukuran
Kelas
2. Ukuran Sekolah
7
7:8
1:5
3. Sarana Pengajaran:
a. Buku Teks
19 : 26
7 : 13
b. Buku Penunjang
1:1
2:2
c. Buku Latihan
3:3
--
d. Buku Pedoman
Guru
0:1
--
4. Media Instruksional
3:3
--
5. Mutu Fasilitas
6:8
1:1
6. Perpustakaan
Sekolah
16 : 18
3:4
5 : 12
1:1
7:8
1:1
1. Latar Belakang
Pendidikan Guru
30:55
13:22
2. Pelatihan (in
service training)
7:12
3:4
4:4
1:12
7. Laboratorium MIPA
8. Nutrisi dan
Makanan
C.
Atribut Guru:
3. Pengetahuan
8
D. Pembelajaran di Kelas :
1. Lama Waktu Mengajar
13 : 15
11 : 15
2. Pembelajaran aktif
3:8
2:5
3. Frekuensi Pemantauan
Kinerja
1:2
0:1
4. Waktu Persiapan
Pengajaran
5:8
1:2
9 : 11
2:2
--
2:2
2:2
--
--
0:1
3. Penilaian Kinerja Staf
Sekolah
3:4
0:1
4. Tingkatan Pelatihan
3:4
5. Frekuensi Pekerjaan
Rumah
6. Pembelajaran
Kooperatif
E. Manajemen Sekolah :
1. Keanggotaan Kelompok
Sekolah
2. Kemandirian dari
Pemerintah Pusat
9
1:2
A framework for understanding education quality
10
Percentage distribution of estimated effect of key
resources on student performance, based on 376
production function estimates (United States)
11
Percentage distribution of estimated
expenditure parameter coefficients from ninetysix education production function estimates
(developing countries)
12
Effectiveness-enhancing conditions of
schooling: results of five review studies
13
Comparison of traditional and
constructivist instructional models
14
The most
important
conditions for
enhancing
teaching
effectiveness
15
Eight Key Domains for
Effective Teaching & Learning
1600
Policy framework for improving the
quality of teaching and learning
17
ESSENTIAL SCHOOL:
HIGH PERFORMANCES SCHOOL MODEL (8 Principles)
(Mohrman, Wohlstetter,1994)
An Intellectual focus directed at helping students
to use their minds well
Simple goals related to students mastering a
limited number of skills and knowledge
Universal goals for all students in the school.
Personalization through decreasing the number of
students teacher teaches.
Viewing the student-as-worker rather than passive
receptor of information.
Student exhibitions that indicate a graps of
knowledge and skill acquisition.
An attitude that stresses trust and decency
A Staff who are generalists first and specialists
second.
18
SEKOLAH SEBAGAI SUATU SISTEM ORGANISASI
YANG TERBUKA
Instrumental Input
- Guru
- Sarana/Prasarana
- Kurikulum
- Administrasi/organisasi
- Keuangan
Input
SISWA
(Walls 1990)
Proses
(Management)
Output
Feed Back
Environmental Input
- Masyarakat
- Orang tua
- Dunia Usaha
- Pemerintah
- DP/KS. DL
- dll
Outcome
- Bekerja
- Melanjutkan sekolah
- dll
- Dimensi Kognitif
- Dimensi Keterampilan
- Dimensi Sikap/Nilai
- Dimensi Hubungan
19
DINAMIKA SISTEM KEHIDUPAN BEBAS (SCHOOL
DINAMYCS)
Komite Sekolah
APSI/
KORWAS
Pengawas/Kepala
Sekolah
Sekolah Sebagai Sistem
Administrator dan
Tata Usaha Sekolah
KKS
MKKS
Guru
KKG
MGMP
Orang Tua
Ruang Kelas
Siswa
Teman-teman
siswa lainnya
20
Masyarakat
APA
APA ITU
ITU STRATEGY
STRATEGY
Strategy is the direction and scope of an
Organization over the long term which achieves
advantage for the organization through its
configuration of resources within a changing
environment, to meet the needs of markets and
to fulfill stakeholders expectations
Strategy is the platform or plan that integrates
an organization’s major goals, policies, and
action sequence into cohesive whole
(Brian Fidler, 2002)
21
MENGAPA PERLU STRATGY
Perubahan tidak dapat dicapai dengan
cepat
Berbagai perubahan memerlukan
persiapan yang serius sebelum waktu
perubahan datang
Masa depan akan berbeda dengan saat
ini
Lingkungan yang penuh ketidak pastian
(Uncertainly)
Sumber daya perlu dimanfaatkan secara
optimal dan berdasarkan skala prioritas
22
STRATEGI MENUJU SEKOLAH
UNGGUL
Perspektif Input-Output
(Seeley, 1988)
Memandang luaran pendidikan
yang unggul karena inputnya
unggul
Kelemahannya
• Eksklusif
• Mengabaikan siswa yang
tidak unggul
Perspektif Proses-Output
(Walls, 1990)
Memandang luaran
pendidikan yang ungul akan
ditentukan oleh Proses
(Struktur persekolahan,
lingkungan, corporate
culture, pembelajaran
efektif, dll)
Keuntungan
Memperhatikan siswa unggul
dan kurang unggul
Model Kombinasi
• Memperhatikan “Minimal Requirement” Anak didik yang
akan diterima
• Kualifikasi Guru
• Kompetensi Guru
• Sarana & Prasarana yang baik
• Manajemen Sekolah yang efektif
23
STRATEGI DAN ARAH MENUJU SEKOLAH UN
Kondisi Sekolah Saat Ini:
• Dimensi kognitif kearah
hafalan
• Dimensi keterampilan
ke arah mekanistik
• Dimensi nilai sudah
terabaikan
• Dimensi hubungan
(ranah interaktif kurang
mendapat perhatian)
Sosok Sekolah Unggul:
• Dimensi kognitif: penguasaan
pengetahuan dan bidang studi
Kompetensi
• Dimensi ketrampilan: kearah life skill,
berpikir kreatif, inovatif
• Dimensi Nilai: sikap terhadap diri sendiri,
orang lain, lingkungan, moral etos kerja
• Dimensi hubungan yang interaktif,
dialogis dan terbuka
PP19/2005 STRATEGI
KEBIJAKAN
Proses pembelajaran diselenggarakan sedemikian rupa sehingga terasa
hidup, memotivasi, interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang dan
memberikan ruang yang cukup untuk berprakarsa, kreativitas, dan
kemandirian peserta didik sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan
fisik peserta didik.
Dalam proses pembelajaran pendidikan memberikan keteladanan
Untuk terlaksananya proses pembelajaran yang efektif & efisien setiap
satuan pendidikan melakukan perencanaan, pelaksanaan, penilaian proses
pembelajaran dan pengawasan yang baik.
24
KEBIJAKAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIO
PADA DIMENSI PENINGKATAN MUTU DAN REL
Implementasidan
penyempurnaan
SNP olehBSNP
Penjaminanmutusecara
terprogramdengan
mengacupadaSNP
Perluasandan
peningkatanmutu
akreditasi
Perbaikansaranadan
prasarana
MendorongJumlahJurusan
di PT yg masukdalam100
besarAsia
PerluasanPendidikan
KecakapanHidup
AkselerasiJumlahProdi
Kejuruan, Vokasi, dan
Profesi
Pengembangansekolah
berbasiskeunggulan
lokaldi setiap
kabupaten/kota
MUTU DAN
RELEVANSI
PENDIDIKAN
Pembangunansekolah
bertarafinternasionaldi
setiapprovinsidan/atau
kabupaten/kota
Peningkatanjumlahdan
mutupublikasiilmiah, dan
HAKI
PenerapanTelematika
dalampendidikan
Pengembangan
guru
sebagaiprofesi
Pengembangan
kompetensipendidik
dan tenga
pendidikan
25
Sekolah Unggul
Mampu Menciptakan APA
Sekolah
Sekolah yang
yang mampu
mampu memberikan
memberikan layanan
layanan optimal
optimal
kepada
seluruh
anak
dgn
berbagai
perbedaan
kepada seluruh anak dgn berbagai perbedaan bakat,
bakat,
minat
kebutuhan
belajar
minat kebutuhan belajar
Sekolah
Sekolah mampu
mampu meningkatkan
meningkatkan secara
secara signifikan
signifikan
kapabilitas
yang
dimiliki
anak
didik
kapabilitas yang dimiliki anak didik menjadi
menjadi
aktualisasi
diri
yang
memberikan
kebanggaan
aktualisasi diri yang memberikan kebanggaan
Sekolah
yang
mampu
membangun
karakter
Sekolah
yang
mampu
membangun
karakter
kepribadian
yang
kuat,
kokoh
dan
mantap
dalam
kepribadian yang kuat, kokoh dan mantap dalam diri
diri
siswa
siswa
Sekolah
Sekolah yang
yang mampu
mampu memberdayakan
memberdayakan sumber
sumber daya
daya
yang
yang ada
ada secara
secara optimal
optimal dan
dan efektif
efektif
Sekolah
Sekolah yang
yang mampu
mampu mengembangkan
mengembangkan networking
networking
yang
luas
kepada
stakeholder
yang luas kepada stakeholder
Sekolah
Sekolah yang
yang mampu
mampu mewujudkan
mewujudkan sekolah
sekolah sebagai
sebagai
organisasi
pembelajar
26
organisasi pembelajar
Sekolah
Sekolah yang
yang renponsif
renponsif terhadap
terhadap perubahan
perubahan
27