S TB 1106244 Chapter3

(1)

Yoggi Rishandi, 2015

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN JOB SHEET DALAM PEMBELAJARAN UKUR TANAH KELAS X TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIREBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 25

A. Desain Penelitian

Dalam melaksanakan suatu penelitian, seorang peneliti harus menentukan metode apa yang akan digunakan menyangkut langkah-langkah yang harus dilakukan sebagai pedoman dan acuan dalam kegiatan penelitian. Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan untuk menemukan jawaban dari permasalahan yang sedang diteliti. Sebagaimana dikemukakan oleh Sugiyono

(2013, hlm. 2) bahwa “metode penelitian merupakan suatu cara untuk

memperoleh atau memecahkan permasalahan yang dihadapi. Metode penelitian merupakan bagian yang terpenting dalam suatu penelitian. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk

mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.”

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian Deskriptif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif, yakni mendeskripsikan mengenai efektivitas dari penggunaan media Jobsheet dalam pembelajaran ukur tanah pada siswa kelas X TGB SMKN 1 Cirebon yang dilihat dari respon dan hasil belajar siswa. Menurut Sudjana (2007, hlm. 64) yang dimaksud dengan penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi pada saat sekarang. Pendekatan penelitian ini digunakan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Sugiyono (2008, hlm.14) menjelaskan bahwa metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivism, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistic dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

Dalam penelitian ini, peneliti ingin melihat efektivitas variabel tanpa mengadakan perlakuan terhadap variabel-variabel tersebut.


(2)

Yoggi Rishandi, 2015

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN JOB SHEET DALAM PEMBELAJARAN UKUR TANAH KELAS X TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIREBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Partisipan

Partisipan yang terlibat dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas X (sepuluh) yang berasal dari jurusan Teknik Gambar Bangunan SMKN 1 Cirebon yang sedang atau mempelajari mata pelajaran Ukur Tanah dan guru mata pelajaran Ukur Tanah.

C. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Penelitian

Menurut Sugiyono (2013, hlm. 117), “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh penelitian untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas X Teknik Gambar Bangunan SMKN 1 Cirebon pada mata pelajaran Ukur Tanah tahun ajaran 2015/2016 yang berjumlah 140 siswa dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 3.1 Jumlah Populasi Penelitian

Kelas Jumlah Siswa

X TGB 1 36

X TGB 2 32

X TGB 3 36

X TGB 4 36

Jumlah 140

2. Sampel Penelitian

Menurut Sugiyono (2013: 118) Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Sejalan dengan pengertian Sampel yang

diungkapkan oleh Arikunto (2006, hlm. 131): “Sampel adalah sebagian atau wakil

populasi yang diteliti.” Pengambilan sampel harus dilakukan sedemikian rupa sehingga diperoleh sampel (contoh) yang benar-benar dapat berfungsi sebagai


(3)

Yoggi Rishandi, 2015

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN JOB SHEET DALAM PEMBELAJARAN UKUR TANAH KELAS X TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIREBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

contoh, atau dapat menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya. Dengan istilah lain, sampel harus representatif. (Arikunto, 2006, hlm. 133)

Sampel dalam penelitian ini diambil satu kelas yaitu kelas X TGB 1, yakni sebanyak 36 orang siswa.

D. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian 1. Variabel Penelitian

Dalam suatu penelitian memunculkan variabel yang menjadi focus penelitian, Sugiyono (2013, hlm. 61) “mengemukakan bahwa variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.

Kerlinger dalam Sugiyono (2013, hlm. 61) menyatakan bahwa variabel adalah konstrak (constructs) atau sifat yang akan dipelajari. Di bagian lain Kerlinger menyatakan bahwa variabel dapat dikatakan sebagai suatu sifat yang diambil dari suatu nilai yang berbeda (different values). Dengan demikian variabel itu merupakan suatu yang bervariasi.

Variabel dalam penelitian ini adalah efektivitas penggunaan Jobsheet yang dilihat dari aspek respon siswa mengenai penggunaan Jobsheet dan aspek hasil belajar siswa.

2. Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data ialah teknik atau cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data (Riduwan, 2012, hlm. 69). Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini sebagai berikut:

a. Teknik angket

Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui (Arikunto, 2006, hlm. 151).

Angket dibuat berdasarkan kisi-kisi instrumen penelitian yang telah ditentukan. Jenis angket ini merupakan angket tertutup, yaitu angket yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden diminta untuk


(4)

Yoggi Rishandi, 2015

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN JOB SHEET DALAM PEMBELAJARAN UKUR TANAH KELAS X TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIREBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

memilih satu jawaban yang sesuai dengan karakteristik dirinya dengan cara memberikan tanda silang (x) atau tanda checklist (√).

b. Teknik tes

Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Arikunto, 2006, hlm. 150). Untuk mengerjakan tes ini tergantung dari petunjuk yang akan diberikan. Jenis tes yang akan digunakan tergantung keperluan dari penelitian.

c. Teknik Observasi

3. Instrumen Penelitian

Instrumen merupakan sebuah alat pengumpul data yang dibutuhkan dalam suatu penelitian. Sugiyono (2013, hlm. 174) mengatakan bahwa pada dasarnya terdapat dua macam instrumen, yaitu instrumen yang berbentuk tes untuk mengukur prestasi belajar dan instrumen yang non-tes untuk mengukur sikap.

Menurut Arikunto (2006, hlm. 160) mengemukakan bahwa “Instrumen

penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik,

dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah”.

Dalam penelitian ini menggunakan dua instrumen. Instrumen tersebut diantaranya dalah sebagai berikut:

a. Angket atau kuesioner

Instrumen yang dibuat dalam penelitian ini adalah lembar kuesioner. Tujuan pengisian kuesioner ini adalah untuk mencari informasi data yang lengkap mengenai respon siswa terhadap efektivitas dari penggunaan media jobsheet ukur tanah. Teknik kuesioner ini melibatkan seluruh siswa yang dijadikan sampel penelitian. Teknik pengisian lembar kuesioner dilakukan dengan memilih salah satu alternatif pilihan yaitu SS (Sangat Setuju), S (Setuju), TS (Tidak Setuju) dan STS (Sangat Tidak Setuju), dengan bobot nilai sebagai berikut.


(5)

Yoggi Rishandi, 2015

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN JOB SHEET DALAM PEMBELAJARAN UKUR TANAH KELAS X TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIREBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

 Untuk pernyataan positif (+)

Sangat Setuju = 4

Setuju = 3

Tidak Setuju = 2

Sangat Tidak Setuju = 1

 Untuk pernyataan negatif (-)

Sangat Setuju = 1

Setuju = 2

Tidak Setuju = 3

Sangat Tidak Setuju = 4

b. Tes

Instrumen tes ini digunakan pada saat posttest untuk melihat hasil belajar siswa. Postest diberikan setelah selesai proses pembelajaran. Test terdiri dari tes kognitif untuk mengetahui pemahaman siswa dan tes psikomotorik untuk mengetahui kemampuan dan keterampilan siswa yang diambil dari nilai praktikum dengan menggunakan lembar observasi. Soal-soal yang akan diujikan dengan menggunakan uji validitas, reliabilitas, uji tingkat kesukaran dan uji daya pembeda.

c. Observasi

Instrumen ini digunakan untuk mengamati proses praktikum yang nantinya dipakai untuk hasil belajar aspek psikomotorik.

Arikunto (2006, hlm. 166) menjelaskan prosedur yang ditempuh dalam pengadaan instrumen yang baik adalah sebagai berikut:

a. Perencanaan, meliputi perumusan tujuan, menentukan variabel, kategorisasi

variabel. Untuk tes, langkah ini meliputi perumusan tujuan dan pembuatan tabel spesifikasi.

b. Penulisan butir soal, atau item kuesioner, penyusunan skala, penyusunan pedoman wawancara.

c. Penyuntingan, yaitu melengkapi instrumen dengan pedoman mengerjakan

surat pengantar, kunci jawaban dan lain-lain yang perlu.

d. Uji-coba baik dalam skala kecil maupun besar.

e. Penganalisaan hasil, analisis item, melihat pola jawaban peninjauan saran-saran dan sebagainya.

f. Mengadakan revisi terhadap item-item yang dirasa kurang baik dan


(6)

Yoggi Rishandi, 2015

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN JOB SHEET DALAM PEMBELAJARAN UKUR TANAH KELAS X TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIREBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian

Kisi-kisi instrumen merupakan rancangan yang berupa suatu daftar yang berbentuk matriks, didalamnya terdapat komponen-komponen yang disiapkan untuk menyusun angket. Kisi-kisi penelitian merupakan bagian dari instrumen.

Sebelum menyusun instrumen, peneliti perlu menyusun sebuah rancangan

penyusunan instrumen yang dikenal dengan istilah “kisi-kisi”. Arikunto (2006, hlm. 205) mengemukakan bahwa :

Kisi-kisi adalah sebuah tabel yang menunjukan hubungan antara hal-hal yang disebutkan dalam baris dengan hal-hal yang disebutkan dalam kolom. Kisi-kisi penyusunan instrumen menunjukan kaitan antara variabel yang diteliti dengan sumber data dari mana data akan diambil, metode yang digunakan dan instrumen yang disusun.

Adapun manfaat dari kisi-kisi seperti yang dikemukakan oleh Arikunto (2006, hlm. 162) adalah sebagai berikut:

a. Peneliti memiliki gambaran yang jelas dan lengkap tentang jenis instrumen

dan isi dari butir-butir yang akan disusun,

b. Peneliti akan mendapatkan kemudahan dalam menyusun instrumen karena kisi-kisi ini berfungsi sebagai pedoman dalam menuliskan butir-butir,

c. Instrumen yang disusun akan lengkap dan sistematis karena ketika

menyusun kisi-kisi ini belum dituntut untuk memikirkan rumusan butir-butirnya,

d. Kisi-kisi berfungsi sebagai “peta perjalanan” dari aspek yang akan dikumpulkan datanya, dari mana data diambil, dan dengan apa pula data tersebut diambil,

e. Dengan adanya kisi-kisi yang mantap, peneliti dapat menyerahkan tugas menyusun atau membagi tugas dengan anggota tim ketika menyusun instrumen,

f. Validitas dan reliabilitas instrumen dapat diperoleh dan diketahui oleh pihak-pihak di luar tim peneliti sehingga pertanggungjawaban peneliti lebih terjamin.


(7)

Yoggi Rishandi, 2015

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN JOB SHEET DALAM PEMBELAJARAN UKUR TANAH KELAS X TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIREBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Adapun kisi-kisi instrumen dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 3.2 di bawah ini. Untuk indikator dan nomor item soal tes yang lebih spesifik dapat


(8)

Yoggi Rishandi, 2015

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN JOB SHEET DALAM PEMBELAJARAN UKUR TANAH KELAS X TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIREBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen

Judul Variabel Aspek yang

Diungkap Indikator No. Item Instrumen Responden

Efektivitas Penggunaan Jobsheet dalam Pembelajaran Ukur Tanah Kelas X Teknik Gambar Bangunan SMKN 1 Cirebon Efektivitas Penggunaan Jobsheet Persepsi siswa mengenai penggunaan media jobsheet dalam pembelajaran ukur tanah

1. Kualitas Pembelajaran

2. Kualitas Teknis

3. Kualitas Isi dan Tujuan

4. Kesesuaian Tingkat Pembelajaran

5. Efisiensi Waktu

1,2,3,4,5,6,7,8,9, 10,11 12,13,14,15 16,17,18,19,20,21 ,22,23,24,25 26,27 28,29 Kuisoner (angket) Siswa Kelas X Teknik Gambar Bangunan 1 SMK Negeri 1 Cirebon Hasil Belajar pada Kompetensi Dasar Menerapkan Jenis-Jenis Peralatan Survey dan Pemetaan, Aspek Kognitif

1. Pengenalan PPD

2. Macam-Macam PPD

3. Keselamatan Kerja

4. Bagian/Komponen PPD dan

fungsinya 1,2,7 3 4 5,11,12,13,14,15, Tes


(9)

Yoggi Rishandi, 2015

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN JOB SHEET DALAM PEMBELAJARAN UKUR TANAH KELAS X TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIREBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Menerapkan

Jenis-Jenis Pekerjaan Survey dan

Pemetaan

5. Pengoperasian Alat

6. Membaca benang

7. Jenis Pekerjaan PPD

Aspek Psikomotorik (Praktikum)

16,17,18 6,8 9,10 19,20


(10)

Yoggi Rishandi, 2015

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN JOB SHEET DALAM PEMBELAJARAN UKUR TANAH KELAS X TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIREBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5. Pengujian Instrumen Penelitian a. Uji Validitas Instrumen

Suatu instrumen dikatakan valid jika mampu mengukur dengan tepat dan mengenai gejala-gejala tertentu. Arikunto (2006, hlm. 168) mengemukakan bahwa validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi, sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat.

Uji validitas pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rumus

Product Moment dari Pearsonyaitu:

1) Menghitung korelasi

2 2 2 2

( )( )

( ) ( ) ( ) ( )

xy

n XY X Y

r

n X X n Y Y

   

         

    (Arikunto, 2006, hlm 170)

Dimana:

r xy

=

Koefisien korelasi

X = Skor tiap item dari tiap responden

Y = Skor total dari seluruh item dari tiap responden

ΣX = Jumlah skor tiap item dari seluruh responden

ΣY = Jumlah skor total seluruh item dari keseluruhan responden N = Jumlah responden

2) Menghitung thitung

2 1

2

r n r thitung

  

Dimana:

t = Nilai t hitung

r = Koefisien korelasi hasil r hitung


(11)

Yoggi Rishandi, 2015

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN JOB SHEET DALAM PEMBELAJARAN UKUR TANAH KELAS X TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIREBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3) Mencari ttabel apabila diketahui signifikansi untuk α = 0,05 dan derajat

kebebasan (dk= n-2)

4) Membuat keputusan dengan membandingkan thitung dengan ttabel

thitung≥ ttabel = item soal dinyatakan valid

thitung < ttabel = item soal dinyatakan tidak valid.

Hasil Uji Validitas Instrumen Angket

Jumlah item pertanyaan pada instrumen ini adalah 30 item pertanyaan untuk respon siswa. Berdasarkan hasil perhitungan uji coba validitas angket yang berjumlah 30 soal pada uji coba yang dilakukan kepada 20 orang responden, diperoleh 1 item soal yang tidak valid dan 29 item soal dinyatakan valid. Setelah diketahui terdapat item soal yang tidak valid, peneliti tidak menggunakan lagi soal yang tidak valid tersebut dikarenakan di tiap indikator sudah terwakili. Berikut hasil perhitungan uji validitas.

Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Instrumen Angket

No. Item Pertanyaan

Koefisien Korelasi

rhitung

Harga thitung

Harga ttabel Keputusan

1 0,463 2,219 1,743 Valid

2 0,663 3,761 1,743 Valid

3 0,435 2,050 1,743 Valid

4 0,436 2,053 1,743 Valid

5 0,754 4,872 1,743 Valid

6 0,647 3,600 1,743 Valid

7 0,698 4,131 1,743 Valid

8 0,586 3,067 1,743 Valid

9 0,502 2,460 1,743 Valid

10 0,320 1,432 1,743 Tidak Valid

11 0,740 4,670 1,743 Valid

12 0,382 1,753 1,743 Valid

13 0,548 2,780 1,743 Valid

14 0,704 4,201 1,743 Valid

15 0,417 1,946 1,743 Valid

16 0,574 2,974 1,743 Valid

17 0,631 3,453 1,743 Valid

18 0,610 3,264 1,743 Valid


(12)

Yoggi Rishandi, 2015

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN JOB SHEET DALAM PEMBELAJARAN UKUR TANAH KELAS X TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIREBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Lanjutan Tabel 3.3

No. Item Pertanyaan

Koefisien Korelasi

rhitung

Harga

thitung Harga ttabel Keputusan

20 0,528 2,639 1,743 Valid

21 0,508 2,503 1,743 Valid

22 0,495 2,416 1,743 Valid

23 0,522 2,597 1,743 Valid

24 0,629 3,430 1,743 Valid

25 0,647 3,604 1,743 Valid

26 0,504 2,474 1,743 Valid

27 0,422 1,976 1,743 Valid

28 0,465 2,231 1,743 Valid

29 0,504 2,476 1,743 Valid

30 0,525 2,618 1,743 Valid

Dari hasil perhitungan ditentukan bahwa jika thitung ≥ ttabel dengan taraf

kepercayaan 95% dan dk=n-2, maka diperoleh derajat kebebasan (dk) = 20-2 = 18 didapat ttabel = 1,743, maka butir item pertanyaan dinyatakan valid dan signifikan

apabila thitung≥ ttabel.

Untuk pengujian instrumen penelitian selanjutnya, item yang tidak valid tidak diikutsertakan dikarenakan masing-masing indikator sudah terwakili sehingga untuk penelitian selanjutnya digunakan 29 pertanyaan untuk angket pada sampel penelitian sebanyak 36 responden. Perhitungan lengkap uji validitas dapat dilihat pada lampiran.

Hasil Uji Validitas Instrumen Tes

Jumlah item pertanyaan pada instrumen Tes adalah 25 soal pilihan ganda. Berdasarkan hasil perhitungan uji validitas soal tes yang berjumlah 25 soal pada uji instrumen yang dilakukan kepada 20 orang responden, diperoleh 5 item soal yang tidak valid dan 20 item soal dinyatakan valid. Berikut hasil perhitungan uji validitas.


(13)

Yoggi Rishandi, 2015

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN JOB SHEET DALAM PEMBELAJARAN UKUR TANAH KELAS X TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIREBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Instrumen Tes

No

Soal t Hitung t Tabel Keputusan

No

Soal t Hitung t Tabel Keputusan 1 1,905 1,734 Valid 14 1,905 1,734 Valid 2 2,810 1,734 Valid 15 2,674 1,734 Valid 3 3,334 1,734 Valid 16 2,258 1,734 Valid 4 2,440 1,734 Valid 17 2,045 1,734 Valid 5 1,550 1,734 Tidak Valid 18 1,782 1,734 Valid 6 6,302 1,734 Valid 19 2,012 1,734 Valid 7 3,790 1,734 Valid 20 0,131 1,734 Tidak Valid 8 2,720 1,734 Valid 21 2,735 1,734 Valid 9 2,837 1,734 Valid 22 1,784 1,734 Valid 10 2,616 1,734 Valid 23 1,905 1,734 Valid 11 2,133 1,734 Valid 24 (0,676) 1,734 Tidak Valid 12 (0,694) 1,734 Tidak Valid 25 2,030 1,734 Valid 13 0,606 1,734 Tidak Valid

Dari hasil perhitungan ditentukan bahwa jika thitung ≥ ttabel dengan taraf

kepercayaan 95% dan dk=n-2, maka diperoleh derajat kebebasan (dk) = 20-2 = 18 didapat ttabel = 1,734, maka butir item pertanyaan dinyatakan valid dan signifikan

apabila thitung≥ ttabel.

Pada tabel 3.4 terlihat bahwa ada 5 item soal yang tidak valid yaitu item nomor 5, 12, 13, 20 dan 25 sehingga item yang tidak valid tidak digunakan lagi. Untuk perhitungan reliabilitas instrumennya, kelima item yang dinyatakan tidak valid tidak diikutsertakan.

b. Uji Reliabilitas Instrumen 1) Instrumen Angket

Uji reliabilitas angket dilakukan untuk menunjukan pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data. Karena instrumen tersebut sudah baik. Reliabilitas menunjukkan bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk dapat digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah cukup baik. Instrumen yang baik tidak akan bersifat tendensius mengarahkan responden untuk memilih jawaban-jawaban


(14)

Yoggi Rishandi, 2015

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN JOB SHEET DALAM PEMBELAJARAN UKUR TANAH KELAS X TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIREBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tertentu. Instrumen yang dapat dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. (Arikunto, 2006, hlm. 178)

Reliabilitas adalah indeks yang menujukan sejauh mana alat pengukur data dipercaya atau diandalkan. Untuk menentukan reliabilitas angket didalam penelitian ini digunakan perhitungan statistik dengan menggunakan rumus Alpha.

Menurut Arikunto (2010: 164) mengemukakan bahwa “Rumus Alpha digunakan

untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya bukan 1 dan 0, misalnya angket

atau soal bentuk uraian”.

Langkah-langkah pengujian mencari nilai reliabilitas instrumen dengan metode alfa sebagai berikut ini. (Riduwan, 2012: 115)

a) Menghitung varians skor tiap-tiap item dengan rumus:

N N X X S i i i

  2 2 2 ) ( Dimana: 2 i

S = varians skor tiap-tiap item 2

Xi = jumlah kuadrat item Xi 2

)

(

Xi = jumlah item Xi dikuadratkan

N = jumlah responden (Riduwan, 2012, hlm 115)

b) Menjumlahkan varians semua item dengan rumus :

SiS1S2S3....Sn

Dimana:

Si = Jumlah varians semua item

n

S S S

S1, 2, 3... = Varians item ke-1, 2, 3 … n

(Riduwan, 2012, hlm 116)

c) Menghitung varians total dengan rumus:

N N X Xt S t t

  2 2 Dimana :


(15)

Yoggi Rishandi, 2015

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN JOB SHEET DALAM PEMBELAJARAN UKUR TANAH KELAS X TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIREBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu St = varians total

2

Xt

 = jumlah kuadrat X total

(Xt)2= jumlah X total yang dikuadratkan N = jumlah responden

d) Menghitung reliabilitas dengan rumus alpha:

r11=





t

i

S

S

k

k

1

1

Keterangan :

r11 = Koefisien reliabilitas

k = Jumlah item pertanyaan

e) Mengkonsultasikan hasil r11 dengan nilai tabel r Product Moment dengan dk= N - 1, signifikansi 5%. Lalu membuat keputusan dengan membandungkan r11 dengan rtabel

Kaidah keputusan: Jika r11 >rtabel berarti Reliabel dan

Jika r11 <rtabel berarti Tidak Reliabel

Untuk harga r dapat dikonsultasikan dengan Tabel 3.5 Interpretasi Koefisien Korelasi nilai r.

Tabel 3.5 Interpretasi Koefisien nilai r

Interval Korelasi (r11) Tingkat hubungan

0,80 – 1,00 Sangat Tinggi

0,60 – 0,799 Tinggi

0,40 – 0,599 Cukup Tinggi

0,20 – 0,399 Rendah

0,00 – 0,199 Sangat Rendah

(Riduwan, 2012, hlm. 138)

Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Angket

Uji reliabilitas instrumen penelitian ini menggunakan rumus alpha. Dengan harga r11 > rtabel, maka instrumen tersebut reliabel dan dapat digunakan untuk


(16)

Yoggi Rishandi, 2015

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN JOB SHEET DALAM PEMBELAJARAN UKUR TANAH KELAS X TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIREBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penelitian selanjutnya, sebaliknya jika r11 < rtabel, maka instrumen tersebut tidak

reliabel.

Berdasarkan hasil uji reliabilitas pada instrumen uji coba angket didapat r11

= 0,912 jika dikonsultasikan dengan nilai tabel r Product Moment dengan dk = N

– 1 = 20 – 1 =19, signifikansi 5%, maka diperoleh rtabel = 0,456. Dari hasil ini dapat ditarik kesimpulan bahwa r11 = 0,912 > rtabel = 0,468, maka semua data yang

dianalisis dengan metode Alpha adalah Reliabel. Jika diinterpretasikan ke dalam tabel 3.5, maka reliabilitas instrumen ini berada pada kategori Sangat Tinggi. Perhitungan hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada lampiran.

2) Instrumen Tes

Uji reliabilitas tes dilakukan untuk menunjukan pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data. Karena instrumen tersebut sudah baik. Reliabilitas menunjukkan bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk dapat digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah cukup baik. Instrumen yang baik tidak akan bersifat tendensius mengarahkan responden untuk memilih jawaban-jawaban tertentu. Instrumen yang dapat dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. (Arikunto, 2006, hlm. 178)

Untuk pengujian reliabilitas soal ini menggunakan metode Kuder

Richardson-20 (KR-20). Metode KR-20 ini berguna untuk mengetahui reliabilitas dari seluruh tes untuk item pertanyaan atau pernyataan yang menggunakan jawab benar (YA) atau salah (TIDAK). Bila benar bernilai = 1 dan jika salah bernilai = 0. Berikut adalah rumus menggunakan metode Kuder Richardson-20:

Rumus KR-20

=

11

=

�−1

.

�2−∑

�2

Arikunto (Riduwan, 2012, hlm 108) Dimana:

r11 = Koefisien reliabilitas internal seluruh item

p = Proporsi subjek yang menjawab item dengan benar

q = Proporsi subjek yang menjawab item yang salah (q = 1 - p)


(17)

Yoggi Rishandi, 2015

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN JOB SHEET DALAM PEMBELAJARAN UKUR TANAH KELAS X TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIREBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

k = Banyaknya item

s = Standar deviasi dari tes

Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Tes

Uji reliabilitas instrumen penelitian ini menggunakan rumus metode Kuder Richardson-20. Dengan harga r11 > rtabel, maka instrumen tersebut reliabel dan

dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya, sebaliknya jika r11 < rtabel, maka

instrumen tersebut tidak reliabel.

Berdasarkan hasil uji reliabilitas menggunakan metode kuder richardson-20 (KR-20), didapatkan hasil r11 = 0,847 kemudian dikonsultasikan dengan nilai tabel r Product Moment dengan dk = N – 1 = 20 – 1 = 19, signifikansi 5%, maka diperoleh rtabel = 0,456. Jadi, dapat disimpulkan bahwa r11 = 0,847 > rtabel 0,456

artinya semua data yang dianalisis adalah Reliabel. Jika diinterpretasikan ke dalam tabel 3.5, maka reliabilitas instrumen ini berada pada kategori Sangat Tinggi. Perhitungan hasil uji reliabilitas instrumen tes dapat dilihat pada lampiran.

c. Uji Tingkat Kesukaran

Tingkat kesukaran adalah suatu parameter untuk menyatakan bahwa item soal adalah mudah, sedang, dan sukar. Menurut Arikunto (2006, hlm 210), tingkat kesukaran dapat dihitung dengan rumus:

� =Σ �

Keterangan:

TK = tingkat kesukaran

B = siswa yang menjawab soal itu dengan benar

N = jumlah seluruh siswa peserta tes.

Kriteria untuk menentukan apakah soal tersebut dikatakan baik atau tidak baik sehingga perlu dilakukan revisi, digunakan kriteria seperti pada tabel 3.6.


(18)

Yoggi Rishandi, 2015

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN JOB SHEET DALAM PEMBELAJARAN UKUR TANAH KELAS X TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIREBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.6. Kriteria Tingkat Kesukaran

No. Rentang Nilai Tingkat Kesukaran Klasifikasi

1 0,70 TK ≤ 1,00 Mudah

2 0,30 TK ≤ 0,70 Sedang

3 0,00 ≤ TK ≤ 0,30 Sukar

Arikunto (2006, hlm. 210) Semakin rendah nilai TK suatu soal, semakin sukar soal tersebut. Tingkat kesukaran suatu soal dikatakan baik jika nilai TK yang diperoleh dari soal tersebut sekitar 0,5 atau 50%. Umumnya dapat dikatakan, soal-soal yang mempunyai nilai

TK ≤ 0,10 adalah soal-soal yang sukar dan soal-soal yang mempunyai nilai TK ≥ 0,90 adalah soal-soal yang terlampau mudah. Berikut merupakan hasil uji tingkat kesukaran yang dapat dilihat pada tabel 3.7.

Tabel 3.7 Hasil Uji Tingkat Kesukaran

Indeks Kesukaran Jumlah Persentase

Mudah 2 8%

Sedang 20 80%

Sukar 3 12%

Jumlah 25 100%

Berdasarkan uji tingkat kesukaran, dari 25 soal terdapat 2 soal yang termasuk ke dalam kategori mudah, 20 soal dengan kategori sedang dan 3 soal yang termasuk ke dalam kategori sukar. Dengan demikian soal yang dikategorikan mudah dan sukar ini tidak dipakai atau dibuang, sedangkan 20 soal yang dikategorikan sedang bisa dipakai sebagai instrumen.

d. Uji Daya Pembeda

Uji daya pembeda suatu soal menyatakan seberapa jauh kemempuan butir soal tersebut mampu membedakan antara siswa yang dapat menjawab soal dengan siswa yang tidak dapat menjawab soal. Daya pembeda suatu soal tes dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:


(19)

Yoggi Rishandi, 2015

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN JOB SHEET DALAM PEMBELAJARAN UKUR TANAH KELAS X TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIREBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Keterangan:

D = indeks diskriminasi (daya pembeda) JA = banyaknya peserta kelompok atas

JB = banyaknya peserta kelompok bawah

BA = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar

BB = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar

PA = proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar

PB = proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar

Sebagai acuan untuk mengklasifikasikan data hasil penelitian, maka digunakan kriteria seperti pada tabel 3.8.

Tabel 3.8. Klasifikasi Daya Pembeda

No. Rentang Nilai D Klasifikasi

1 0,00 < D ≤ 0,20 Jelek

2 0,20 < D ≤ 0,40 Cukup

3 0,40 < D ≤ 0,70 Baik

4 0,70 < D ≤ 1,00 Baik Sekali

Arikunto (2006, hlm. 218) Berdasarkan uji daya pembeda, terdapat 16 soal yang setiap jawabannya berfungsi dengan baik, 2 soal dikategorikan cukup dan 7 soal dikategorikan jelek. Untuk yang daya pembedanya jelek, 2 soal diperbaiki jawabannya dan 5 soal selebihnya tidak digunakan lagi karena memang sudah tidak valid dan tingkat kesukarannya tergolong mudah dan sukar.

Tabel 3.9. Hasil Uji Daya Pembeda

Indeks DP Jumlah Persentase

Baik Sekali 0 0%

Baik 16 64%

Cukup 2 8%

Jelek 7 28%


(20)

Yoggi Rishandi, 2015

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN JOB SHEET DALAM PEMBELAJARAN UKUR TANAH KELAS X TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIREBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

E. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian adalah langkah-langkah atau urutan-urutan yang harus dilalui atau dikerjakan dalam suatu penelitian. Langkah-langkah penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Memilih masalah

2. Studi Pendahuluan

3. Merumuskan masalah

4. Merumuskan kerangka berpikir

5. Merumuskan hipotesis

6. Memilih pendekatan

7. menentukan variabel dan sumber data

8. Menentukan dan menyusun instrumen

9. Mengumpulkan data

10. Analisis Data

11. Menarik kesimpulan


(21)

Yoggi Rishandi, 2015

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN JOB SHEET DALAM PEMBELAJARAN UKUR TANAH KELAS X TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIREBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.1 Prosedur Penelitian Menentukan masalah

Tinjauan Pustaka

Pembuatan Jobsheet

Uji Coba Instrumen

Pembelajaran Praktikum dengan Job Sheet

Hasil Belajar Persepsi siswa mengenai

Penggunaan Jobsheet

Hasil dan Temuan Penelitian

Kesimpulan

Penyusun Instrumen

Judgement Expert

Indikator

 Kualitas Pembelajaran

 Kualitas Teknis

 Kualitas Isi dan Tujuan

 Kesesuaian Tingkat Pembelajaran

 Efisiensi Waktu

Indikator

 Hasil belajar pada aspek kognitif dan psikomotorik

Pengumpulan Data

Analisis Data


(22)

Yoggi Rishandi, 2015

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN JOB SHEET DALAM PEMBELAJARAN UKUR TANAH KELAS X TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIREBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

F. Teknik Analisis Data

Setelah data terkumpul, maka tahap selanjutnya adalah diolah dan kemudian dianalisis data yang telah diperoleh. Teknik analisis data yaitu suatu tahapan yang ditempuh setelah data terkumpul. Arikunto (2006, hlm. 278) mengatakan setelah data terkumpul dari hasil pengumpulan data, perlu segera digarap oleh staf peneliti. Teknik analisis data yang digunakan adalah statistic deskriptif yang terdiri dari deskriptif data, distribusi frekuensi, dan presentase efektivitas yang disertai narasi.

1. Deskripsi Data

Deskripsi data digunakan untuk mendeskripsikan data yang sudah tersebar, dalam hal ini digunakan untuk mengetahui hasil analisis data mengenai respon siswa mengenai penggunaan Jobsheet. Mendeskripsikan persentase tiap indikator ke dalam tabel maupun diagram serta penjelasannya. Untuk menghitung presentase digunakan rumus:

� = � � %

A = Jumlah skor yang dicapai.

N = Jumlah skor maksimal

P = presentase

(Riduwan, 2012 hlm. 89)

Data yang telah dianalisis selanjutnya dirata-ratakan dan ditafsirkan dengan kriteria interpretasi skor sebagai berikut:

Tabel 3.10 Kriteria Interpretasi Skor

Persentase (%) Kategori

0 – 20 Tidak Baik

21 – 40 Kurang Baik

40 – 60 Cukup Baik

61 – 80 Baik

81 – 100 Sangat Baik


(23)

Yoggi Rishandi, 2015

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN JOB SHEET DALAM PEMBELAJARAN UKUR TANAH KELAS X TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIREBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Distribusi Hasil Belajar Siswa

Langkah untuk menghitung distribusi hasil belajar siswa menggunakan distribusi frekuensi, yaitu merupakan suatu keadaan yang menggambarkan bagaimana frekuensi dari gejala atau variabel yang dilambangkan dengan angka itu, telah tersalur, terbagi, atau terpencar. Dalam hal ini distribusi frekuensi digunakan untuk lebih mudah mengelompokkan data nilai hasil belajar siswa pada aspek kognitif dan psikomotorik.

Dalam Sudjana (2005, hlm. 47) untuk membuat daftar distribusi frekuensi dengan panjang kelas yang sama, bisa dilakukan dengan langkah -langkah sebagai berikut.

a. Mencari skor terbesar dan terkecil b. Menentukan nilai rentang

R = Skor terbesar – skor terkecil

c. Menentukan banyaknya kelas (BK)

BK = + 3,3log

d. Menentukan nilai panjang kelas (i)

� = �

e. Membuat tabulasi dengan tabel penolong (tabel distribusi frekuensi) Tabel 3.10 Distribusi frekuensi

No Kelas Interval Fo

-

Jumlah

f. Menghitung dan membuat tabel distribusi frekuensi relatif dan kumulatif Tabel 3.11 Distribusi frekuensi relatif dan kumulatif

No Kelas Interval f f (%) fkum fkum (%)

-

Jumlah N 100,0

Keterangan:


(24)

Yoggi Rishandi, 2015

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN JOB SHEET DALAM PEMBELAJARAN UKUR TANAH KELAS X TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIREBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

� = � %

f = frekuensi yang sedang dicari persentasenya.

N = Number of Cases (Jumlah frekuensi/banyaknya individu)

P = Angka presentase (f (%))

(Sudijono, 2010, hlm. 43)

g. Menyajikan data yang telah disusun dalam daftar distribusi frekuensi menjadi diagram dengan sumbu mendatar untuk menyatakan kelas interval dan sumbu tegak untuk menyatakan frekuensi baik absolut maupun relatif. h. Menghitung Indeks Prestasi Kelompok untuk melihat pencapaian hasil

belajar siswa, dengan rumus:

��� = � �

(Nurkancana dan Sumartana, 1986, hlm. 111) Dengan: M = Mean atau nilai rata-rata

SMI = Skor Maksimal Ideal, skor yang dicapai jika semua soal dijawab dengan benar

IPK = Indeks Prestasi Kelompok

Tabel 3.12 Kriteria Indeks Prestasi Kelompok Aspek Kognitif

Kategori Kategori

0 – 29,99 Sangat Rendah

30 – 54,99 Rendah

55 – 74,99 Sedang

75 – 89,99 Tinggi

90 – 100 Sangat Tinggi

(Panggabean, 1989, hlm. 29) Tabel 3.13 Kriteria Indeks Prestasi Kelompok Aspek Psikomotorik

Kategori Kategori

0 – 30 Sangat Kurang Terampil

31 – 54 Kurang Terampil

55 – 74 Cukup Terampil


(25)

Yoggi Rishandi, 2015

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN JOB SHEET DALAM PEMBELAJARAN UKUR TANAH KELAS X TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIREBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

90 – 100 Sangat Terampil

(Adaptasi Wayan & Sumartana dalam Panggabean, 1989, hlm. 29)

Menguji Tingkat Efektivitas :

Untuk mengetahui tingkat efektivitas penggunaan Jobsheet, dilihat dari ketuntasan hasil belajar siswa dapat dihitung menggunakan rumus:

� =� � %

Keterangan: P = Presentase ketuntasan hasil belajar

n = Jumlah siswa tuntas

N = Jumlah siswa keseluruhan

(Arikunto, 2009) Data yang telah dianalisis selanjutnya dirata-ratakan dan ditafsirkan dengan kriteria interpretasi efektivitas sebagai berikut:

Tabel 3.14 Kategori Interpretasi Efektivitas

Persentase (%) Kategori

0 – 20 Tidak Efektif

21 – 40 Kurang Efektif

40 – 60 Cukup Efektif

61 – 80 Efektif

81 – 100 Sangat Efektif

(Sugiyono, 2013) Untuk melihat efektivitas dari penggunaan media Jobsheet yang dilihat dari hasil belajar siswa dapat dianalisis dengan acuan kriteria pengukuran aspek kognitif dan psikomotorik seperti yang ada pada tabel di bawah ini.

Tabel 3.15 Kriteria Pengukuran Aspek Kognitif

No Aspek yang diukur KKM Skala Kriteria

1. 2. 3. 4. 5.

Pengenalan dan macam-macam PPD

Bagian/Komponen PPD dan fungsinya

Cara pengoperasian PPD Membaca hasil pengukuran

Jenis pekerjaan yang menggunakan PPD

75

< KKM

≥ KKM

TIDAK LULUS


(26)

Yoggi Rishandi, 2015

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN JOB SHEET DALAM PEMBELAJARAN UKUR TANAH KELAS X TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIREBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.16 Kriteria Pengukuran Aspek Psikomotorik

No Aspek yang diukur KKM Skala Kriteria

1.

2. 3.

Cara pengoperasian PPD -Mendirikan Statif -Memasang Pesawat -Menyetel Nivo Membaca benang Pengukuran Sipat Datar

75

< KKM

≥ KKM

TIDAK LULUS

LULUS

Adapun Kriteria Ketuntasan Hasil belajar siswa dinyatakan sebagai berikut. a. Daya serap perorangan, seorang siswa dikatakan tuntas apabila mencapai

hasil ≥ 75 dari maksimal 100.

b. Daya serap klasikal, suatu kelas dikatakan tuntas apabila telah mencapai

minimal 75% siswa telah mendapat ≥ 75 (disesuaikan dengan KKM SMKN 1 Cirebon).


(1)

Gambar 3.1 Prosedur Penelitian Menentukan masalah

Tinjauan Pustaka

Pembuatan Jobsheet

Uji Coba Instrumen

Pembelajaran Praktikum dengan Job Sheet

Hasil Belajar Persepsi siswa mengenai

Penggunaan Jobsheet

Hasil dan Temuan Penelitian

Kesimpulan

Penyusun Instrumen

Judgement Expert

Indikator

 Kualitas Pembelajaran  Kualitas Teknis

 Kualitas Isi dan Tujuan

 Kesesuaian Tingkat Pembelajaran  Efisiensi Waktu

Indikator

 Hasil belajar pada aspek kognitif dan psikomotorik

Pengumpulan Data

Analisis Data


(2)

Setelah data terkumpul, maka tahap selanjutnya adalah diolah dan kemudian dianalisis data yang telah diperoleh. Teknik analisis data yaitu suatu tahapan yang ditempuh setelah data terkumpul. Arikunto (2006, hlm. 278) mengatakan setelah data terkumpul dari hasil pengumpulan data, perlu segera digarap oleh staf peneliti. Teknik analisis data yang digunakan adalah statistic deskriptif yang terdiri dari deskriptif data, distribusi frekuensi, dan presentase efektivitas yang disertai narasi.

1. Deskripsi Data

Deskripsi data digunakan untuk mendeskripsikan data yang sudah tersebar, dalam hal ini digunakan untuk mengetahui hasil analisis data mengenai respon siswa mengenai penggunaan Jobsheet. Mendeskripsikan persentase tiap indikator ke dalam tabel maupun diagram serta penjelasannya. Untuk menghitung presentase digunakan rumus:

� = � � %

A = Jumlah skor yang dicapai. N = Jumlah skor maksimal P = presentase

(Riduwan, 2012 hlm. 89)

Data yang telah dianalisis selanjutnya dirata-ratakan dan ditafsirkan dengan kriteria interpretasi skor sebagai berikut:

Tabel 3.10 Kriteria Interpretasi Skor

Persentase (%) Kategori

0 – 20 Tidak Baik

21 – 40 Kurang Baik

40 – 60 Cukup Baik

61 – 80 Baik

81 – 100 Sangat Baik


(3)

2. Distribusi Hasil Belajar Siswa

Langkah untuk menghitung distribusi hasil belajar siswa menggunakan distribusi frekuensi, yaitu merupakan suatu keadaan yang menggambarkan bagaimana frekuensi dari gejala atau variabel yang dilambangkan dengan angka itu, telah tersalur, terbagi, atau terpencar. Dalam hal ini distribusi frekuensi digunakan untuk lebih mudah mengelompokkan data nilai hasil belajar siswa pada aspek kognitif dan psikomotorik.

Dalam Sudjana (2005, hlm. 47) untuk membuat daftar distribusi frekuensi dengan panjang kelas yang sama, bisa dilakukan dengan langkah -langkah sebagai berikut.

a. Mencari skor terbesar dan terkecil b. Menentukan nilai rentang

R = Skor terbesar – skor terkecil c. Menentukan banyaknya kelas (BK)

BK = + 3,3log

d. Menentukan nilai panjang kelas (i)

� = �

e. Membuat tabulasi dengan tabel penolong (tabel distribusi frekuensi) Tabel 3.10 Distribusi frekuensi

No Kelas Interval Fo -

Jumlah

f. Menghitung dan membuat tabel distribusi frekuensi relatif dan kumulatif Tabel 3.11 Distribusi frekuensi relatif dan kumulatif

No Kelas Interval f f (%) fkum fkum (%) -

Jumlah N 100,0

Keterangan:


(4)

� = � %

f = frekuensi yang sedang dicari persentasenya.

N = Number of Cases (Jumlah frekuensi/banyaknya individu) P = Angka presentase (f (%))

(Sudijono, 2010, hlm. 43)

g. Menyajikan data yang telah disusun dalam daftar distribusi frekuensi menjadi diagram dengan sumbu mendatar untuk menyatakan kelas interval dan sumbu tegak untuk menyatakan frekuensi baik absolut maupun relatif. h. Menghitung Indeks Prestasi Kelompok untuk melihat pencapaian hasil

belajar siswa, dengan rumus:

��� = � �

(Nurkancana dan Sumartana, 1986, hlm. 111) Dengan: M = Mean atau nilai rata-rata

SMI = Skor Maksimal Ideal, skor yang dicapai jika semua soal dijawab dengan benar

IPK = Indeks Prestasi Kelompok

Tabel 3.12 Kriteria Indeks Prestasi Kelompok Aspek Kognitif

Kategori Kategori

0 – 29,99 Sangat Rendah

30 – 54,99 Rendah

55 – 74,99 Sedang

75 – 89,99 Tinggi

90 – 100 Sangat Tinggi

(Panggabean, 1989, hlm. 29) Tabel 3.13 Kriteria Indeks Prestasi Kelompok Aspek Psikomotorik

Kategori Kategori

0 – 30 Sangat Kurang Terampil

31 – 54 Kurang Terampil

55 – 74 Cukup Terampil


(5)

90 – 100 Sangat Terampil

(Adaptasi Wayan & Sumartana dalam Panggabean, 1989, hlm. 29) Menguji Tingkat Efektivitas :

Untuk mengetahui tingkat efektivitas penggunaan Jobsheet, dilihat dari ketuntasan hasil belajar siswa dapat dihitung menggunakan rumus:

� =� � %

Keterangan: P = Presentase ketuntasan hasil belajar n = Jumlah siswa tuntas

N = Jumlah siswa keseluruhan

(Arikunto, 2009) Data yang telah dianalisis selanjutnya dirata-ratakan dan ditafsirkan dengan kriteria interpretasi efektivitas sebagai berikut:

Tabel 3.14 Kategori Interpretasi Efektivitas

Persentase (%) Kategori

0 – 20 Tidak Efektif

21 – 40 Kurang Efektif

40 – 60 Cukup Efektif

61 – 80 Efektif

81 – 100 Sangat Efektif

(Sugiyono, 2013) Untuk melihat efektivitas dari penggunaan media Jobsheet yang dilihat dari hasil belajar siswa dapat dianalisis dengan acuan kriteria pengukuran aspek kognitif dan psikomotorik seperti yang ada pada tabel di bawah ini.

Tabel 3.15 Kriteria Pengukuran Aspek Kognitif

No Aspek yang diukur KKM Skala Kriteria 1.

2. 3. 4. 5.

Pengenalan dan macam-macam PPD

Bagian/Komponen PPD dan fungsinya

Cara pengoperasian PPD Membaca hasil pengukuran

Jenis pekerjaan yang menggunakan

75

< KKM

≥ KKM

TIDAK LULUS


(6)

Tabel 3.16 Kriteria Pengukuran Aspek Psikomotorik No Aspek yang diukur KKM Skala Kriteria

1.

2. 3.

Cara pengoperasian PPD -Mendirikan Statif -Memasang Pesawat -Menyetel Nivo Membaca benang Pengukuran Sipat Datar

75

< KKM

≥ KKM

TIDAK LULUS

LULUS

Adapun Kriteria Ketuntasan Hasil belajar siswa dinyatakan sebagai berikut. a. Daya serap perorangan, seorang siswa dikatakan tuntas apabila mencapai

hasil ≥ 75 dari maksimal 100.

b. Daya serap klasikal, suatu kelas dikatakan tuntas apabila telah mencapai minimal 75% siswa telah mendapat ≥ 75 (disesuaikan dengan KKM SMKN 1 Cirebon).