Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Pelayanan Perpajakan dan Kepatuhan Wajib Pajak terhadap Persepsi Wajib Pajak atas Kinerja Pencapaian Pajak.

(1)

vii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

This study aims to analyze the taxpayer’s perception about the performance tax achievement in the Tax Office Primary Indramayu. These variables are taxpayer’s awareness, taxation services and taxpayer’s compliance (Sulistyawati, et al, 2012). This study adapted the questionnaires from Sulistyawati, et al (2012). This study using convenience sampling method, while the technique of collecting data using surveying technique through the distribution of questionnaires to 50 respondents. Multiple regression analysis was used to examine those variables above. The result showed that the taxation services have a significant effect on the taxpayer’s perception about the performance tax achievement, while taxpayer’s awareness and taxpayer’s compliance does not have a significant effect on the taxpayer’s perception about the tax performance achievement.

Keywords: The taxpayer’s perception about the performance tax achievement, taxpayer’s awareness, taxation services and taxpayer’s compliance.


(2)

viii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis persepsi Wajib Pajak atas kinerja pencapaian pajak di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Indramayu. Adapun variabel-variabel yang mempengaruhi adalah kesadaran Wajib Pajak, pelayanan perpajakan dan kepatuhan Wajib Pajak (Sulistyawati, et al, 2012). Penelitian ini mengadaptasi kuesioner dari Sulistyawati, et al (2012). Penelitian ini menggunakan metode convenience sampling, sedangkan teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik survey melalui pembagian kuesioner kepada 50 responden. Analisis regresi berganda digunakan untuk menguji pengaruh variabel-variabel diatas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelayanan perpajakan berpengaruh signifikan terhadap persepsi Wajib Pajak atas kinerja pencapaian pajak, sedangkan kesadaran Wajib Pajak dan kepatuhan Wajib Pajak tidak berpengaruh signifikan terhadap persepsi Wajib Pajak atas kinerja pencapaian pajak.

Kata kunci: Persepsi Wajib Pajak atas kinerja pencapaian pajak, kesadaran Wajib Pajak, pelayanan perpajakan dan kepatuhan Wajib Pajak.


(3)

ix Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii

SURAT PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

ABSTRACT ... vii

ABSTRAK ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR TABEL ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1Latar belakang penelitian ... 1

1.2Identifikasi Masalah ... 6

1.3Maksud dan Tujuan Penelitian ... 6

1.4Kegunaan Penelitian... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN ... 8

2.1 Tinjauan Pustaka ... 8

2.1.1 Pengertian Pajak ... 8

2.1.2 Fungsi Pajak ... 9


(4)

x Universitas Kristen Maranatha

2.1.4 Sistem Pemungutan Pajak ... 12

2.1.5 Kesadaran Wajib Pajak ... 14

2.1.6 Pelayanan Perpajakan ... 16

2.1.7 Kepatuhan Wajib Pajak ... 20

2.1.8 Persepsi Wajib Pajak atas Kinerja Pencapaian Pajak ... 23

2.2 Penelitian Terdahulu ... 25

2.3 Kerangka Pemikiran ... 27

2.3.1 Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak terhadap Persepsi Wajib Pajak atas Kinerja Pencapaian Pajak ... 27

2.3.2 Pengaruh Pelayanan Perpajakan terhadap Persepsi Wajib Pajak atas Kinerja Pencapaian Pajak ... 28

2.3.3 Pengaruh Kepatuhan Wajib Pajak terhadap Persepsi Wajib Pajak atas Kinerja Pencapaian Pajak ... 29

BAB III METODE PENELITIAN... 32

3.1 Populasi dan Sampel ... 32

3.2 Definisi Operasional Variabel ... 32

3.3 Teknik Pengumpulan Data ... 35

3.4 Teknik Pengujian Data ... 36

3.4.1 Uji Validitas ... 36

3.4.2 Uji Reliabilitas ... 37

3.4.3 Uji Asumsi Klasik ... 37

3.4.3.1 Uji Normalitas ... 38


(5)

xi Universitas Kristen Maranatha

3.5 Teknik Analisis Data ... 40

3.5.1 Analisis Regresi Berganda ... 40

3.5.2 Pengujian Hipotesis ... 41

3.5.2.1 Uji Signifikansi Simultan ... 41

3.5.2.2 Uji Signifikansi Parameter Individual ... 41

3.5.2.3 Koefisien Determinasi ... 42

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 43

4.1 Deskripsi Kuesioner ... 43

4.2 Analisis Deskriptif Data Penelitian ... 45

4.2.1 Analisis Deskriptif Mengenai Kesadaran Wajib Pajak ... 45

4.2.2 Analisis Deskriptif Mengenai Pelayanan Perpajakan ... 46

4.2.3 Analisis Deskriptif Mengenai Kepatuhan Wajib Pajak ... 47

4.2.4 Analisis Deskriptif Mengenai Persepsi Wajib Pajak atas Kinerja Pencapaian Pajak ... 48

4.3 Hasil Penelitian ... 48

4.3.1 Uji Validitas ... 48

4.3.2 Uji Reliabilitas ... 51

4.4 Uji Asumsi Klasik ... 52

4.4.1 Uji Normalitas ... 52

4.4.2 Uji Multikolinearitas ... 52

4.5 Pengujian Hipotesis ... 53

4.5.1 Pengujian Hipotesis H1 ... 54


(6)

xii Universitas Kristen Maranatha

4.5.3 Pengujian Hipotesis H3 ... 55

4.6 Pembahasan Hasil Penelitian ... 56

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 60

5.1 Simpulan ... 60

5.2 Keterbatasan Penelitian ... 61

5.3 Saran ... 61

DAFTAR PUSTAKA ... 64

LAMPIRAN ... 67


(7)

xiii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1 Model Penelitian ... 31


(8)

xiv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Realisasi Penerimaan Negara ... 2

Tabel 2.1 Tarif Pajak ... 25

Tabel 2.2 Rangkuman Penelitian Terdahulu ... 26

Tabel 3.1 Operasional Variabel Independen ... 32

Tabel 3.2 Operasional Variabel Dependen ... 35

Tabel 4.1 Hasil Penyebaran Kuesioner ... 43

Tabel 4.2 Karakteristik Responden... 44

Tabel 4.3 Kategori Penilaian ... 45

Tabel 4.4 Perbandingan Skor Aktual dengan Skor Ideal Variabel Kesadaran Wajib Pajak (X1) ... 45

Tabel 4.5 Perbandingan Skor Aktual dengan Skor Ideal Variabel Pelayanan Perpajakan (X2) ... 46

Tabel 4.6 Perbandingan Skor Aktual dengan Skor Ideal Variabel Kepatuhan Wajib Pajak (X3) ... 47

Tabel 4.7 Perbandingan Skor Aktual dengan Skor Ideal Variabel Persepsi Wajib Pajak atas Kinerja Pencapaian Pajak (Y) ... 48

Tabel 4.8 Uji Validitas Variabel X1 ... 49

Tabel 4.9 Uji Validitas Variabel X2 ... 49

Tabel 4.10 Uji Validitas Variabel X3 ... 50

Tabel 4.11 Uji Validitas Variabel Y ... 50


(9)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Negara Indonesia adalah negara hukum (UUD 1945 Pasal 1 ayat 3), maka dari itu masyarakat Indonesia harus memahami dan mematuhi segala peraturan-peraturan yang dibuat oleh negara sebagai wujud dari kepatuhan terhadap otoritas. Salah satu peraturan negara adalah tentang perpajakan. Pajak merupakan sumber penerimaan negara terbesar, menurut Hardiningsih dan Yulianawati (2011), dominasi pajak sebagai sumber penerimaan merupakan satu hal yang sangat wajar, sumber penerimaan ini mempunyai umur tidak terbatas, terlebih dengan semakin bertambahnya jumlah penduduk yang mengalami peningkatan setiap tahunnya. Sebagai sumber penerimaan negara maka pajak merupakan salah satu komponen terpenting terselenggaranya pemerintahan, berfungsi sebagai sumber utama

pembiayaan jalannya pemerintahan dan pelaksanaan program-program

pembangunan.

Sumber penerimaan negara terbagi menjadi dua macam yaitu penerimaan perpajakan dan penerimaan bukan pajak. Penerimaan perpajakan merupakan penerimaan yang sangat besar pengaruhnya dalam pendapatan negara, hal ini dapat dilihat dari perubahan Realisasi Penerimaan Negara dari tahun 2010 sampai tahun 2013 yang disajikan dalam tabel berikut.


(10)

B a b I P e n d a h u l u a n | 2

Universitas Kristen Maranatha

Tabel 1.1

Realisasi Penerimaan Negara (Milyar Rupiah)

No Tahun Penerimaan

Dalam Negara

Penerimaan Perpajakan

Penerimaan Bukan Pajak

1 2010 992.249 723.307 268.942

2 2011 1.205.346 873.874 331.472

3 2012 1.357.380 1.016.237 341.143

4 2013 1.525.190 1.192.994 332.196

Sumber: www.bps.go.id

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa pengaruh penerimaan perpajakan terhadap kinerja penerimaan dalam negara dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2013 mengalami kenaikan yang cukup besar, dengan demikian sudah menjadi tugas pemerintah untuk meningkatkan jumlah penerimaan pajak melalui pemungutan dari sebagian penghasilan masyarakatnya menurut tarif pajak yang sesuai dengan undang-undang yang berlaku. Tarif pajak harus disesuaikan dengan kemampuan Wajib Pajak yaitu dengan penurunan tarif pajak penghasilan dalam Undang-Undang nomor 36 tahun 2008.

Sebagai sumber penerimaan terbesar suatu negara dan sumber pembiayaan pembangunan pemerintah, Direktorat Jenderal Pajak memiliki misi yang disebut misi fiskal yaitu menghimpun penerimaan pajak berdasarkan undang-undang perpajakan yang mampu menunjang kemandirian pembiayaan pemerintah dan dilaksanakan secara efektif dan efisien (Suryadi, 2006). Namun dalam kenyataannya pemungutan pajak mengalami berbagai kendala dari Wajib Pajak, banyak Wajib Pajak yang enggan untuk membayar pajak karena hasil dari pemungutan pajak tersebut tidak secara langsung dapat dinikmati oleh para Wajib Pajak. Hal ini terjadi karena masyarakat tidak pernah tahu wujud konkret imbalan dari uang yang dikeluarkan untuk membayar pajak (Hardiningsih dan Yulianawati, 2011).


(11)

B a b I P e n d a h u l u a n | 3

Universitas Kristen Maranatha Sebagai wujud tanggung jawab pemerintah terhadap masyarakat maka pemerintah harus bersikap lebih terbuka mengenai pendapatan dalam negara kepada publik agar masyarakat dapat mengetahui pendapatan negara dari sektor pajak yang selama ini mereka bayar dan kegunaan pendapatan tersebut bagi pembiayaan jalannya pemerintahan dan pelaksanaan program-program pembangunan yang bisa mereka nikmati. Dengan begitu Wajib Pajak mengetahui apakah kinerja pencapaian pajak yang direncanakan oleh pemerintah berhasil atau tidak. Untuk mewujudkan kinerja pencapaian pajak dibutuhkan beberapa pengaruh, diantaranya pengaruh kesadaran Wajib Pajak, pelayanan perpajakan dari petugas perpajakan yang memuaskan bagi Wajib Pajak dan kepatuhan Wajib Pajak dalam membayar pajak.

Menurut Sulistyawati, et al (2012), kesadaran Wajib Pajak merupakan faktor terpenting bagi masyarakat yang sadar akan kepentingan membayar pajak, dengan begitu pemerintah akan memiliki aset tersendiri dalam rangka memenuhi kebutuhan pembangunan. Dengan meningkatnya pendapatan yang diperoleh pemerintah dari penerimaan pajak maka akan meningkatkan pembangunan yang akan dilaksanakan oleh pemerintah. Dengan demikian peningkatan pembangunan sebagai salah satu bukti bahwa kinerja pencapaian pajak semakin meningkat. Hal ini menunjukkan adanya pengaruh kesadaraan Wajib Pajak terhadap kinerja pencapaian pajak.

Selain faktor kesadaran dari Wajib Pajak diperlukan juga pelayanan yang baik yang berpengaruh terhadap kelancaran proses pembayaran pajak guna meningkatkan kinerja pencapaian pajak. Menurut Suryadi (2006), pelayanan perpajakan dibentuk oleh dimensi kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), ketentuan perpajakan dan Sistem Informasi Perpajakan. Standar kualitas pelayanan prima kepada masyarakat Wajib Pajak akan terpenuhi bilamana SDM melaksanakan


(12)

B a b I P e n d a h u l u a n | 4

Universitas Kristen Maranatha tugasnya secara professional, disiplin dan transparan. Dalam kondisi Wajib Pajak puas atas pelayanan yang diberikan kepadanya, maka Wajib Pajak cenderung akan melaksanakan kewajiban membayar pajak sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Direktorat Jenderal Pajak membuat kebijakan baru untuk membantu Wajib Pajak dalam membayar pajak dengan mendirikan jasa AR (Account Representative) sehingga Wajib Pajak tidak perlu lagi menggunakan jasa konsultan pajak. AR mempunyai tugas untuk melakukan bimbingan atau himbauan dan konsultasi teknis perpajakan kepada Wajib Pajak. Sebelum ditugaskan, AR dibekali dengan pelatihan intensif dan trainer yang berpengalaman, sehingga memiliki pengetahuan yang mendalam tentang aturan pajak. Bahkan banyak dari mereka yang telah memperoleh pendidikan perpajakan sejak mereka kuliah atau ketika mereka diterima sebagai pegawai Direktorat Jenderal Pajak. Pengetahuan tentang pajak pun selalu bertambah dengan berbagai workshop dan in-house training yang diikutinya. Dengan upaya peningkatan kualitas pelayanan oleh Direktorat Jenderal Pajak diharapkan Wajib Pajak puas dan mau membayar pajak agar kinerja pencapaian pajak pun dapat terus ditingkatkan (Bingung Soal Pajak, AR Siap Membantu Anda, 2013).

Menurut Mardiasmo (2011), self assessment system diterapkan sebagai sistem perpajakan di Indonesia dapat memberikan kepercayaan penuh kepada Wajib Pajak untuk menghitung, menyetor, dan melaporkan kewajiban perpajakannya. Perubahan sistem perpajakan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan pajak. Dengan diberlakukannya self assessment system, diharapkan Wajib Pajak memiliki kepatuhan dalam membayar pajak. Dengan meningkatnya kualitas pelayanan pajak maka Wajib Pajak akan puas dan patuh terhadap peraturan perpajakan sehingga penerimaan pajak dapat terus ditingkatkan.


(13)

B a b I P e n d a h u l u a n | 5

Universitas Kristen Maranatha Menurut Rustiyaningsih (2011), salah satu hal yang memengaruhi penerimaan perpajakan di Indonesia adalah tingkat kepatuhan Wajib Pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakannya. Wajib Pajak dimasukkan dalam kategori Wajib Pajak patuh apabila tepat waktu dalam menyampaikan SPT, tidak mempunyai tunggakan pajak dan tidak pernah dijatuhi hukuman pidana di bidang perpajakan. Suryadi (2006) mengatakan bahwa kepatuhan Wajib Pajak dibentuk oleh dimensi pemeriksaan pajak, penegakan hukum dan kompensasi pajak. Tujuan pemeriksaan adalah untuk menguji kepatuhan Wajib Pajak dalam melaksanakan kewajiban perpajakannya. Apabila penegakan hukum dapat memberikan keadilan dan kepastian hukum maka Wajib Pajak akan taat, patuh dan disiplin dalam membayar pajak. Dengan kepatuhan Wajib Pajak tersebut maka kinerja pencapaian pajak suatu negara dapat terus ditingkatkan.

Penelitian tentang pengaruh kesadaran Wajib Pajak, pelayanan perpajakan dan kepatuhan Wajib Pajak terhadap persepsi Wajib Pajak atas kinerja pencapaian pajak telah dilakukan oleh beberapa peneliti. Suryadi (2006), melakukan penelitian tentang model hubungan kausal kesadaran, pelayanan, kepatuhan Wajib Pajak dan pengaruhnya terhadap kinerja penerimaan pajak di Jawa Timur. Hasil penelitian menunjukkan kesadaran Wajib Pajak tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja penerimaan pajak, begitu pula dengan pelayanan perpajakan tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja penerimaan pajak, sedangkan kepatuhan Wajib Pajak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja penerimaan pajak.

Penelitian lainnya dilakukan oleh Sulistyawati, et al (2012) mengenai pengaruh kesadaran Wajib Pajak, pelayanan perpajakan dan kepatuhan Wajib Pajak terhadap kinerja penerimaan pajak. Hasil penelitian ini menunjukkan kesadaran


(14)

B a b I P e n d a h u l u a n | 6

Universitas Kristen Maranatha Wajib Pajak, pelayanan perpajakan dan kepatuhan Wajib Pajak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja penerimaan pajak. Melihat penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya dan dengan hasil yang berbeda-beda maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian terkait kesadaran Wajib Pajak, pelayanan pajak, kepatuhan Wajib Pajak dan persepsi Wajib Pajak atas kinerja pencapaian pajak.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas, permasalahan dalam penelitian adalah:

1. Apakah kesadaran Wajib Pajak berpengaruh terhadap persepsi Wajib Pajak atas

kinerja pencapaian pajak?

2. Apakah pelayanan perpajakan berpengaruh terhadap persepsi Wajib Pajak atas

kinerja pencapaian pajak?

3. Apakah kepatuhan Wajib Pajak berpengaruh terhadap persepsi Wajib Pajak atas

kinerja pencapaian pajak?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk menemukan bukti empiris mengenai pengaruh kesadaran Wajib Pajak

terhadap persepsi Wajib Pajak atas kinerja pencapaian pajak.

2. Untuk menemukan bukti empiris mengenai pengaruh pelayanan perpajakan


(15)

B a b I P e n d a h u l u a n | 7

Universitas Kristen Maranatha

3. Untuk menemukan bukti empiris mengenai pengaruh kepatuhan Wajib Pajak

terhadap persepsi Wajib Pajak atas kinerja pencapaian pajak.

1.4.1 Kegunaan Penelitian

Penelitian ini sangat berguna bagi instansi terkait sebagai bahan pelengkap atau masukkan sekaligus pertimbangan bagi pihak-pihak yang berwenang yang berhubungan dengan penelitian ini dalam meningkatkan pelayanan serta penggunaan suatu sistem yang digunakan untuk menyetorkan pajak terhutang untuk dapat mengoptimalkan penerimaan pajak negara.


(16)

60 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Dari hasil penelitian mengenai pengaruh Variabel bebas terhadap Kinerja Pencapaian Pajak, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Dari hasil pengujian dapat disimpulkan bahwa variabel X1 (Kesadaran Wajib

Pajak) hanya berpengaruh sebesar 3,19%  x zo), sehingga dapat disimpulkan

bahwa X1 tidak berpengaruh terhadap variabel Y (Persepsi Wajib Pajak atas Kinerja Pencapaian Pajak).

2. Dari hasil pengujian dapat disimpulkan bahwa variabel X2 (Pelayanan

Perpajakan) memiliki pengaruh yang cukup besar yaitu 34,87%  x zo),

sehingga dapat disimpulkan bahwa X2 berpengaruh terhadap variabel Y (Persepsi Wajib Pajak atas Kinerja Pencapaian Pajak).

3. Dari hasil pengujian dapat disimpulkan bahwa variabel X1 (Kesadaran Wajib

Pajak) hanya berpengaruh sebesar 2,89%  x zo), sehingga dapat disimpulkan

bahwa X3 tidak berpengaruh terhadap variabel Y (Persepsi Wajib Pajak atas Kinerja Pencapaian Pajak).

Variabel Pelayanan perpajakan berpengaruh signifikan terhadap persepsi Wajib Pajak atas kinerja pencapaian pajak, tetapi variabel kesadaran Wajib Pajak dan kepatuhan Wajib Pajak tidak berpengaruh signifikan terhadap persepsi Wajib Pajak atas kinerja pencapaian pajak. Responden penelitian ini adalah Wajib Pajak Pribadi


(17)

B A B V S I M P U L A N D A N S A R A N | 61

Universitas Kristen Maranatha yang melakukan pekerjaan bebas yang terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Indramayu.

5.2 Keterbatasan Penelitian

Responden hanya terbatas pada Wajib Pajak di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Indramayu, sehingga kemungkinan penelitian ini akan menunjukkan hasil yang berbeda jika responden yang digunakan adalah Wajib Pajak yang terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak lain yang ada di Indonesia.

5.3 Saran

Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan penelitian yang telah dilakukan maka berikut ini disampaikan saran-saran untuk berbagai pihak yang memerlukan:

Saran untuk keterbatasan penelitian adalah harus meneliti lebih lanjut terhadap persepsi Wajib Pajak di Kantor Pelayanan Pajak di tempat lain dan membandingkan faktor kesadaran Wajib Pajak, pelayanan perpajakan dan kepatuhan Wajib Pajak apakah memiliki pengaruh terhadap persepsi Wajib Pajak atas kinerja pencapaian pajak.

Dan saran-saran yang bersifat operasional dan spesifik bagi Direktorat Jenderal Pajak (DJP) adalah sebagai berikut:

1. Meskipun kesadaran Wajib Pajak tidak berpengaruh terhadap kinerja pencapaian


(18)

B A B V S I M P U L A N D A N S A R A N | 62

Universitas Kristen Maranatha Wajib Pajak yaitu menciptakan persepsi Wajib Pajak yang positif terhadap kewajiban pembayaran pajak yang harus dilaksanakan, mempelajari karakteristik Wajib Pajak, meningkatkan pengetahuan perpajakan Wajib Pajak melalui program-program seperti seminar perpajakan, cara mudah membayar pajak melalui via online, dan pengetahuan tentang perpajakan melalui sosial media dan mengadakan penyuluhan perpajakan kepada Wajib Pajak.

2. Pelayanan perpajakan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap persepsi

Wajib Pajak atas Kinerja Pencapaian Pajak, itu artinya pelayanan perpajakan memiliki peranan penting untuk meningkatkan penghasilan negara khususnya penghasilan melalui pajak. Untuk itu diharapkan DJP lebih meningkatkan pelayanan pajak melalui program-program yang dapat mempermudah Wajib Pajak dalam membayar pajak sehingga Wajib Pajak merasa puas dan mau membayar pajak secara rutin.

3. Meskipun kepatuhan Wajib Pajak tidak berpengaruh signifikan terhadap

persepsi Wajib Pajak atas kinerja pencapaian pajak, DJP tetap harus memperhatikan indikator terkait kepatuhan yaitu untuk lebih meningkatkan pemeriksaan pajak agar tidak ada yang keliru dalam proses Wajib Pajak dalam membayar pajak, meningkatkan penegakan hukum melalui sanksi yang akan diterima Wajib Pajak jika telat membayar pajak dan juga meningkatkan kompensasi pajak melalui program-program pembangunan yang akan dilakukan untuk meningkatkan persepsi Wajib Pajak terhadap kinerja pencapaian pajak sebagai wujud konkret dari pajak yang telah dibayarkan.

4. DJP harus membedakan tarif pajak yang dikenakan oleh Wajib Pajak


(19)

B A B V S I M P U L A N D A N S A R A N | 63

Universitas Kristen Maranatha pemerataan dalam memenuhi kewajiban perpajakan sehingga Wajib Pajak merasa puas dengan pelayanan yang diberikan DJP sehingga tidak ada Wajib


(20)

64 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Al Rasyid, Harun Kismantoroadji. 2004. Statistika Sosial. Program Pasca Sarjana UNPAD, Bandung.

Bingung Soal Pajak, AR Siap Membantu Anda. 2013. Diakses pada tanggal 7 Maret 2014, dari http://www.pajak.go.id/node/7379?lang=en

Ghozali, Imam. 2006. Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Gujarati, Damodar. 2003. Basic Econometrics. Mc-Grawhill, New York.

Hardiningsih, Pancawati dan Nila Yulianawati. 2011. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Membayar Pajak. Dinamika Keuangan dan Perbankan. Vol. 3, No. 1. Hal. 126-142.

Jogiyanto. 2010. Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman-Pengalaman. BPFE, Yogyakarta.

Keputusan Menteri Keuangan Nomor 544/KMK.04/2000.

Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2009. Manajemen Pemasaran. Erlangga, Jakarta.

Mangkunegara, Anwar Prabu. 2000. Manajemen Sumber Daya Perusahaan. PT Remaja Rosdakarya, Bandung.

Manurung, Surya. 2013. Kompleksitas Kepatuhan Pajak. Diakses pada 20 Maret 2014, dari http://www.pajak.go.id/content/article/kompleksitas-kepatuhan-pajak

Mardiasmo. 2011. Perpajakan Edisi Revisi 2011.ANDI, Yogyakarta.

Musyarofah, Siti dan Adi Purnomo. 2008. Pengaruh Kesadaran Dan Persepsi Tentang Sanksi, Dan Hasrat Membayar Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak. Jurnal Akuntansi, Manajemen Bisnis dan Sektor Publik. Vol. 5, No. 1. Hal. 34-50.

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 162/PMK.011/2012.

Rantung, Tatiana Vanessa dan Priyo Hari Adi. 2009. Dampak Sunset Policy Terhadap Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kemauan Membayar Pajak


(21)

65 Universitas Kristen Maranatha (Studi pada Wajib Pajak Orang Pribadi Pelaku Usaha di Wilayah KPP Pratama Salatiga). Simposium Nasional Perpajakan II. Madura.

Realisasi Penerimaan Negara (Milyar Rupiah) 2007-2014. Diakses pada tanggal 6 Maret 2014,dari

http://www.bps.go.id/tab_sub/view.php?tabel=1&daftar=1&id_subyek=13 Resmi, Siti. 2013. Perpajakan: Teori dan Kasus. Salemba Empat, Jakarta.

Rustiyaningsih, Sri. 2011. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan Wajib Pajak. Widya Warta. No. 02, Tahun XXXV/Juli 2011. ISSN 0854-1981. Strategi Meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak. 2012. Diakses pada tanggal 25

Maret 2014, dari http://www.pajak.go.id/content/strategi-meningkatkan-kepatuhan-wajib-pajak

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Alfabeta, Bandung.

Sulistiyani, Ambar Teguh dan Rosidah. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Graha Ilmu, Yogyakarta.

Sulistyawati, Ardiani Ika, Dian Indriana Tri Lestari, dan Novi Widi Tiandari. 2012. Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Pelayanan Perpajakan Dan Kepatuhan Wajib Pajak Terhadap Kinerja Penerimaan Pajak (Studi Kasus Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Semarang Candisari). Jurnal Infestasi. Vol. 8, No. 1. Hal. 81-96.

Suliyanto. 2009. Metode Riset Bisnis. ANDI, Yogyakarta.

Sunjoyo, Rony Setiawan, Verani Carolina, Nonie Magdalena dan Albert Kurniawan. 2013. Aplikasi SPSS untuk SMART Riset. Alfabeta, Bandung.

Suryadi. 2006. Model Hubungan Kausal Kesadaran, Pelayanan, Kepatuhan Wajib Pajak dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Penerimaan Pajak: Suatu Survei Di Wilayah Jawa Timur. Jurnal Keuangan Publik. Vol. 4, No. 1. Hal. 105-121. Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 1 ayat 3.

Undang-Undang Nomor 16 tahun 2009 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan.

Undang-Undang Nomor 16 tahun 2009 Pasal 1 ayat 6 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan.


(22)

66 Universitas Kristen Maranatha Wahono, Sugeng. 2012. Teori dan Aplikasi Mengurus Pajak Itu Mudah. PT Elex


(1)

B A B V S I M P U L A N D A N S A R A N | 61

yang melakukan pekerjaan bebas yang terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Indramayu.

5.2 Keterbatasan Penelitian

Responden hanya terbatas pada Wajib Pajak di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Indramayu, sehingga kemungkinan penelitian ini akan menunjukkan hasil yang berbeda jika responden yang digunakan adalah Wajib Pajak yang terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak lain yang ada di Indonesia.

5.3 Saran

Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan penelitian yang telah dilakukan maka berikut ini disampaikan saran-saran untuk berbagai pihak yang memerlukan:

Saran untuk keterbatasan penelitian adalah harus meneliti lebih lanjut terhadap persepsi Wajib Pajak di Kantor Pelayanan Pajak di tempat lain dan membandingkan faktor kesadaran Wajib Pajak, pelayanan perpajakan dan kepatuhan Wajib Pajak apakah memiliki pengaruh terhadap persepsi Wajib Pajak atas kinerja pencapaian pajak.

Dan saran-saran yang bersifat operasional dan spesifik bagi Direktorat Jenderal Pajak (DJP) adalah sebagai berikut:

1. Meskipun kesadaran Wajib Pajak tidak berpengaruh terhadap kinerja pencapaian pajak, DJP tetap harus memperhatikan indikator terpenting terkait kesadaran


(2)

B A B V S I M P U L A N D A N S A R A N | 62

Universitas Kristen Maranatha

Wajib Pajak yaitu menciptakan persepsi Wajib Pajak yang positif terhadap kewajiban pembayaran pajak yang harus dilaksanakan, mempelajari karakteristik Wajib Pajak, meningkatkan pengetahuan perpajakan Wajib Pajak melalui program-program seperti seminar perpajakan, cara mudah membayar pajak melalui via online, dan pengetahuan tentang perpajakan melalui sosial media dan mengadakan penyuluhan perpajakan kepada Wajib Pajak.

2. Pelayanan perpajakan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap persepsi Wajib Pajak atas Kinerja Pencapaian Pajak, itu artinya pelayanan perpajakan memiliki peranan penting untuk meningkatkan penghasilan negara khususnya penghasilan melalui pajak. Untuk itu diharapkan DJP lebih meningkatkan pelayanan pajak melalui program-program yang dapat mempermudah Wajib Pajak dalam membayar pajak sehingga Wajib Pajak merasa puas dan mau membayar pajak secara rutin.

3. Meskipun kepatuhan Wajib Pajak tidak berpengaruh signifikan terhadap persepsi Wajib Pajak atas kinerja pencapaian pajak, DJP tetap harus memperhatikan indikator terkait kepatuhan yaitu untuk lebih meningkatkan pemeriksaan pajak agar tidak ada yang keliru dalam proses Wajib Pajak dalam membayar pajak, meningkatkan penegakan hukum melalui sanksi yang akan diterima Wajib Pajak jika telat membayar pajak dan juga meningkatkan kompensasi pajak melalui program-program pembangunan yang akan dilakukan untuk meningkatkan persepsi Wajib Pajak terhadap kinerja pencapaian pajak sebagai wujud konkret dari pajak yang telah dibayarkan.

4. DJP harus membedakan tarif pajak yang dikenakan oleh Wajib Pajak berpenghasilan besar dan Wajib Pajak berpenghasilan kecil supaya ada


(3)

B A B V S I M P U L A N D A N S A R A N | 63

pemerataan dalam memenuhi kewajiban perpajakan sehingga Wajib Pajak merasa puas dengan pelayanan yang diberikan DJP sehingga tidak ada Wajib Pajak yang merasa kecewa dan dibedakan dalam perpajakan.


(4)

64 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Al Rasyid, Harun Kismantoroadji. 2004. Statistika Sosial. Program Pasca Sarjana UNPAD, Bandung.

Bingung Soal Pajak, AR Siap Membantu Anda. 2013. Diakses pada tanggal 7 Maret

2014, dari http://www.pajak.go.id/node/7379?lang=en

Ghozali, Imam. 2006. Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Gujarati, Damodar. 2003. Basic Econometrics. Mc-Grawhill, New York.

Hardiningsih, Pancawati dan Nila Yulianawati. 2011. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Membayar Pajak. Dinamika Keuangan dan Perbankan. Vol. 3, No. 1. Hal. 126-142.

Jogiyanto. 2010. Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan

Pengalaman-Pengalaman. BPFE, Yogyakarta.

Keputusan Menteri Keuangan Nomor 544/KMK.04/2000.

Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2009. Manajemen Pemasaran. Erlangga, Jakarta.

Mangkunegara, Anwar Prabu. 2000. Manajemen Sumber Daya Perusahaan. PT Remaja Rosdakarya, Bandung.

Manurung, Surya. 2013. Kompleksitas Kepatuhan Pajak. Diakses pada 20 Maret 2014, dari http://www.pajak.go.id/content/article/kompleksitas-kepatuhan-pajak

Mardiasmo. 2011. Perpajakan Edisi Revisi 2011.ANDI, Yogyakarta.

Musyarofah, Siti dan Adi Purnomo. 2008. Pengaruh Kesadaran Dan Persepsi Tentang Sanksi, Dan Hasrat Membayar Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak. Jurnal Akuntansi, Manajemen Bisnis dan Sektor Publik. Vol. 5, No. 1. Hal. 34-50.

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 162/PMK.011/2012.

Rantung, Tatiana Vanessa dan Priyo Hari Adi. 2009. Dampak Sunset Policy Terhadap Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kemauan Membayar Pajak


(5)

65 Universitas Kristen Maranatha

(Studi pada Wajib Pajak Orang Pribadi Pelaku Usaha di Wilayah KPP Pratama Salatiga). Simposium Nasional Perpajakan II. Madura.

Realisasi Penerimaan Negara (Milyar Rupiah) 2007-2014. Diakses pada tanggal 6

Maret 2014,dari

http://www.bps.go.id/tab_sub/view.php?tabel=1&daftar=1&id_subyek=13 Resmi, Siti. 2013. Perpajakan: Teori dan Kasus. Salemba Empat, Jakarta.

Rustiyaningsih, Sri. 2011. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan Wajib Pajak. Widya Warta. No. 02, Tahun XXXV/Juli 2011. ISSN 0854-1981.

Strategi Meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak. 2012. Diakses pada tanggal 25

Maret 2014, dari http://www.pajak.go.id/content/strategi-meningkatkan-kepatuhan-wajib-pajak

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Alfabeta, Bandung.

Sulistiyani, Ambar Teguh dan Rosidah. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Graha Ilmu, Yogyakarta.

Sulistyawati, Ardiani Ika, Dian Indriana Tri Lestari, dan Novi Widi Tiandari. 2012. Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Pelayanan Perpajakan Dan Kepatuhan Wajib Pajak Terhadap Kinerja Penerimaan Pajak (Studi Kasus Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Semarang Candisari). Jurnal Infestasi. Vol. 8, No. 1. Hal. 81-96.

Suliyanto. 2009. Metode Riset Bisnis. ANDI, Yogyakarta.

Sunjoyo, Rony Setiawan, Verani Carolina, Nonie Magdalena dan Albert Kurniawan. 2013. Aplikasi SPSS untuk SMART Riset. Alfabeta, Bandung.

Suryadi. 2006. Model Hubungan Kausal Kesadaran, Pelayanan, Kepatuhan Wajib Pajak dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Penerimaan Pajak: Suatu Survei Di Wilayah Jawa Timur. Jurnal Keuangan Publik. Vol. 4, No. 1. Hal. 105-121. Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 1 ayat 3.

Undang-Undang Nomor 16 tahun 2009 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan.

Undang-Undang Nomor 16 tahun 2009 Pasal 1 ayat 6 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan.


(6)

66 Universitas Kristen Maranatha

Wahono, Sugeng. 2012. Teori dan Aplikasi Mengurus Pajak Itu Mudah. PT Elex Media Komputindo KOMPAS GRAMEDIA Anggota IKAPI, Jakarta.


Dokumen yang terkait

Pengaruh sikap, kesadaran wajib pajak, dan pengetahuan perpajakan terhadap keputusan wajib pajak dalam membayar pajak bumi dan bangunan di kecamatan Pamulang kota Tangerang Selatan

4 22 110

The Influence of Taxpayers Conciousness, Tax Sevices and Taxpayers Compliance on Tax Revenue Performance (Survey on The Individual Taxpayer in South Tangerang)

0 4 136

Pengaruh Persepsi Wajib Pajak Atas Sanksi Perpajakan Dan Kesadaran Wajib Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Di KPP Pratama Bandung Cibeunying

4 45 141

PENGARUH PERSEPSI TENTANG SANKSI PERPAJAKAN, KESADARAN WAJIB PAJAK, DAN PELAYANAN FISKUS PADA KEPATUHAN WAJIB PAJAK

0 5 13

PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, PENGETAHUAN PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN DAN AKUNTABILITAS PELAYANAN PUBLIK PADA KEPATUHAN Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Pengetahuan Pajak, Sanksi Perpajakan Dan Akuntabilitas Pelayanan Publik Pada Kepatuhan Wajib Pajak Kend

0 5 14

PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, PELAYANAN FISKUS, SANKSI WAJIB PAJAK, PEMAHAMAN WAJIB PAJAK, Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Pelayanan Fiskus, Sanksi Wajib Pajak, Pemahaman Wajib Pajak, Dan Sikap Rasional Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi (Stu

0 8 16

PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, PENGETAHUAN PERPAJAKAN, KUALITAS PELAYANAN DAN SANKSI Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Pengetahuan Perpajakan, Kualitas Pelayanan dan Sanksi Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak ( Studi Kasus Pada Wajib Pajak yang Terd

0 2 14

PENGARUH PELAYANAN FISKUS, SANKSI PERPAJAKAN DAN KESADARAN WAJIB PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK PELAKU UKM SESUDAH Pengaruh Pelayanan Fiskus, Sanksi Perpajakan Dan Kesadaran Wajib Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Pelaku UKM Sesudah Penerapan Pe

1 2 15

PENGARUH PERSEPSI TENTANG SANKSI PERPAJAKAN, KESADARAN WAJIB PAJAK, DAN PELAYANAN FISKUS PADA KEPATUHAN Pengaruh Persepsi Tentang Sanksi Perpajakan, Kesadaran Wajib Pajak, dan Pelayanan Fiskus Pada Kepatuhan Wajib Pajak Badan Di Kantor Pelayanan Pajak P

0 1 16

PENGARUH PEMAHAMAN WAJIB PAJAK, KESADARAN PERPAJAKAN WAJIB PAJAK DAN KEPATUHAN WAJIB PAJAK TERHADAP KEBERHASILAN PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN.

2 14 111