Pengaruh Merger dan Akuisisi terhadap Kinerja Perusahaan yang Terdaftar di BEI Periode 2011-2014.

(1)

viii

ABSTRACT

The influence of Mergers and Acquisitions To Performance

Businesses on Listed Companies in Indonesia Stock Exchange

Period 2011-2014

This study tries to identify the variables that are affected by mergers and acquisitions. The variable used is the performance of companies that assessed using financial ratios include profitability, solvency (financial leverage), activity, and liquidity. Fundamental ratios used are Net Profit Margin (NPM), Return On Investment (ROI), Return on Equity (ROE), Debt to Equity Ratio (DER), Total Asset Turnover (TATO), and the Current Ratio (CR). Samples were taken by using purposive sampling method. Descriptive analysis model used in this study as a model for data analysis. As for the hypothesis analysis using Independent Sample T-Test. The results showed there were significant differences in the Return On Investment (ROI), Return on Equity (ROE), and Total Asset Turnover (TATO) between before and after mergers and acquisitions carried out, while the Net Profit Margin (NPM), Debt to Equity Ratio (DER), and the Current Ratio (CR ) did not experience any significant difference between before and after mergers and acquisitions carried out.

Keywords: Mergers and Acquisitions, Net Profit Margin (NPM), Return On Investment (ROI), Return on Equity (ROE), Debt to Equity Ratio (DER), Total Asset Turnover (TATO), the Current Ratio (CR), Independent Sample T-Test


(2)

ix

ABSTRAK

Pengaruh Merger dan Akuisisi Terhadap Kinerja

Perusahaan yang Terdaftar di BEI

Periode 2011-2014

Penelitian ini mencoba untuk mengidentifikasi variabel yang dipengaruhi oleh Merger dan Akuisisi. Adapun variabel yang digunakan adalah kinerja perusahaan yang dinilai dengan menggunakan rasio keuangan meliputi profitabilitas, solvabilitas (financial leverage), aktivitas, dan likuiditas. Rasio fundamental yang digunakan adalah Net Profit Margin (NPM), Return On Investment (ROI), Return On Equity (ROE), Debt to Equity Ratio (DER), Total Asset TurnOver (TATO), dan Current Rasio (CR). Sampel diambil dengan menggunakan metode purposive sampling. Model analisis deskriptif digunakan dalam penelitian ini sebagai model analisis data. Sedangkan untuk analisis hipotesis menggunakan uji Independent Sample T-Test. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan pada Return On Investment (ROI), Return On Equity (ROE), dan Total Asset TurnOver (TATO) antara sebelum dan sesudah merger dan akuisisi dilakukan, sedangkan Net Profit Margin (NPM), Debt to Equity Ratio (DER), dan Current Rasio (CR) tidak mengalami perbedaan yang signifikan antara sebelum dan sesudah merger dan akuisisi dilakukan.

Kata-kata Kunci : Merger dan Akuisisi, Net Profit Margin (NPM), Return On

Investment (ROI), Return On Equity (ROE), Debt to Equity Ratio (DER), Total Asset TurnOver (TATO), Current Rasio (CR), Independent Sample T-Test


(3)

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI ... iii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN………iv

KATA PENGANTAR ... v

ABSTRACT………. ... viii

ABSTRAK……… ... ix

DAFTAR ISI………. ... x

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR TABEL ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 7

1.3 Tujuan Penelitian ... 7

1.4 Kegunaan Penelitian ... 7

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS………...……9

2.1 Kajian Teori...………. 9


(4)

xi

2.1.2 Kombinasi Bisnis (Merger, Akuisisi dan Spin Off) ... 9

2.1.3 Bentuk-bentuk Kombinasi Bisnis ... 12

2.1.4 Jenis-jenis Kombinasi Bisnis ... 16

2.1.5 Pengertian Akuisisi ... 16

2.1.6 Klasifikasi Akuisisi... 17

2.1.7 Motivasi Akuisisi ... 19

2.1.8 Manfaat Akuisisi... 24

2.1.9 Resiko Akuisisi ... 25

2.1.10 Proses Akuisisi ... 25

2.1.11 Perlakuan Akuntansi Akuisisi ... 27

2.1.12 Pihak-Pihak yang berkepentingan ... 29

2.1.13 Kinerja Keuangan ... 30

2.1.14 Penelitian Terdahulu ... 34

2.2 Kerangka Pemikiran ... 35

2.3 Pengembangan Hipotesis ... 38

BAB III METODE PENELITIAN ... 39

3.1 Subjek Penelitian ... 39

3.2 Definisi Operasionalisasi Variabel ... 39

3.3 Populasi dan Sampel ... 42

3.4 Metode Pengumpulan Data ... 44

3.5 Metode Analisis ... 44

3.5.1 Uji asumsi normalitas dan homogenitas ... 45


(5)

xii

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN………..…….48

4.1 Hasil Penelitian ... 48

4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 48

4.1.2 Hasil Pengumpulan Data ... 62

4.2 Pembahasan ... 67

4.2.1 Uji asumsi normalitas dan homogenitas……….. 67

4.2.2 Uji Independent Sample T-Test...70

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 73

5.1 Simpulan ... 73

5.2 Implikasi Penelitian ... 75

5.3 Saran ... 76

DAFTAR PUSTAKA ... 78


(6)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1 Pola Restrukturisasi Perusahaan………...9

Gambar 2 Penggabungan dan Peleburan Perusahaan……….10

Gambar 3 Pengambilalihan Perusahaan………..11

Gambar 4 Pemisahan Perusahaan………...11

Gambar 5 Penggabungan horisontal………...12

Gambar 6 Penggabungan vertikal……….…..13

Gambar 7 Penggabungan konglomerasi……….…14

Gambar 8 Klasifikasi Akuisisi Perusahaan………....19

Gambar 9 Rumus Perhitungan Goodwill...………....27


(7)

xiv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel I Daftar Penelitian Terdahulu ... 34

Tabel II Operasionalisasi Variabel... 42

Tabel III Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan melakukan merger dan akuisisi tahun 2013... 43

Tabel IV Nama Perusahaan dan Kode Perusahaan ... 64

Tabel V Data Rasio Net Profit Margin ... 64

Tabel VI Data Rasio Return On Investment... 65

Tabel VII Data Rasio Return On Equity ... 65

Tabel VIII Data Debt to Equity Ratio ... 66

Tabel IX Data Rasio Total Asset TurnOver ... 66

Tabel X Data Current Ratio ... 67

Tabel XI Uji normalitas ... 68

Tabel XII Uji homogenitas ... 69

Tabel XIII Uji Independent Sample T-Test (beda rata-rata) ... 70


(8)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Penelitian

Di era globalisasi sekarang ini, kemajuan teknologi komputer dan komunikasi yang semakin canggih telah menciptakan persaingan yang ketat antar perusahaan hampir di semua sektor, baik sektor yang sama maupun sektor yang berbeda. Kondisi tersebut menuntut perusahaan untuk mengembangkan strategi yang tepat agar dapat mempertahankan eksistensinya. Respon yang diterima oleh perusahaanpun berbeda. Ada perusahaan yang bertahan dengan apa yang telah dilakukannya selama ini, ada juga yang melakukan kombinasi bisnis.

Menurut PSAK 22 (revisi 2010) kombinasi bisnis adalah: suatu transaksi atau peristiwa lain dimana pihak pengakuisisi memperoleh pengendalian atas satu atau lebih bisnis”, dan Bisnis sendiri didefinisikan sebagai: “suatu rangkaian terpadu dari kegiatan dan aset yang mampu diadakan dan dikelola dengan tujuan memberikan hasil dalam bentuk dividen, biaya yang lebih rendah, atau manfaat ekonomi lainnya secara langsung kepada investor atau pemilik, anggota, atau peserta lainnya”. Menurut Hadori Yunus (1981:224): ”Penggabungan badan usaha adalah usaha untuk menggabungkan suatu perusahaan dengan satu atau lebih perusahaan lain ke dalam satu kesatuan ekonomis.”

Ada dua jenis penggabungan usaha: (a) akuisisi (acquisition) adalah suatu penggabungan usaha dimana salah satu perusahaan, yaitu pengakuisisi (acquirer) memperoleh kendali atas aktiva neto dan operasi suatu perusahaan yang diakuisisi


(9)

BAB I Pendahuluan 2

(acquiree), dengan memberikan aktiva tertentu, mengakui suatu kewajiban, atau mengeluarkan saham, dan (b) penyatuan kepemilikan (uniting of interest / pooling of interest) adalah suatu penggabungan usaha dimana para pemegang saham perusahaan yang bergabung bersama-sama menyatukan kendali atas seluruh, atau secara efektif seluruh aktiva neto dan operasi kendali perusahaan yang bergabung tersebut dan selanjutnya memikul bersama segala resiko dan manfaat yang melekat pada entitas gabungan, sehingga tidak ada pihak yang dapat diidentifikasi sebagai pengakuisisi (aquirer).

Alasan yang sering dikemukakan ketika perusahaan bergabung dengan perusahaan lain atau melakukan akuisisi adalah karena dengan akuisisi, perusahaan mampu mencapai pertumbuhan lebih cepat daripada harus membangun unit usaha sendiri. Selain itu, faktor yang paling mendasari perusahaan melakukan akuisisi adalah motif ekonomi (mendapat keuntungan). Perusahaan yang melakukan akuisisi memiliki alasan untuk meleverage kinerjanya sehingga perusahaan lebih mempunyai kecerdasan finansial.

Menurut Suad Husnan (1998:658-660) motivasi akuisisi adalah sebagai berikut: (a) Sinergi, merupakan nilai gabungan dari kedua perusahaan yang bergabung lebih besar dari penjumlahan masing-masing nilai perusahaan yang digabungkan. Jadi, kondisi saling menguntungkan dari peristiwa akuisisi, akan terjadi jika telah diperoleh sinergi. Sinergi yang dihasilkan akuisisi ada dua jenis yaitu operasional sinergi dan sinergi keuangan. Operasional sinergi adalah sinergi yang dinikmati perusahaan karena kombinasi dari beberapa operasi, sehingga dapat menekan biaya atau meningkatkan penghasilan. Sedangkan sinergi keuangan, berasal


(10)

BAB I Pendahuluan 3

dari penghematan yang dinikmati perusahaan yang berasal dari sumber pendanaan (financing), (b) Peningkatan pendapatan karena kegiatan pemasaran yang lebih baik, strategi benefit, dan peningkatan daya saing. Pemasaran yang lebih baik dapat terjadi karena pemilihan bentuk dan media promosi yang lebih tepat, memperbaiki sistem distribusi, dan menyeimbangkan komposisi produk. Strategi benefit memungkinkan perusahaan mengembangkan produk, atau menembus target pasar yang semula sulit untuk dilakukan. Sedangkan peningkatan daya saing dapat terjadi apabila penggabungan usaha tersebut meningkatkan pengusaan pasar oleh perusahaan sehingga menimbulkan kekuatan monopoli, (c) Penurunan biaya mungkin dapat terjadi sebagai akibat dari peningkatan unit yang dihasilkan, sehingga menekan biaya rata-rata (economies of scale) menghilangkan manajemen yang kurang efisien dan penggunaan sumber daya yang komplementer, juga merupakan sumber-sumber untuk mengurangi biaya, (d) Penghematan pajak sebagai salah satu sumber untuk meningkatkan debt capacity. Apabila penggabungan perusahaan menyebabkan kombinasi perusahaan tersebut mampu meminjam lebih besar tanpa harus meningkatkan biaya kebangkrutan, maka tambahan pinjaman tersebut akan mampu memberikan manfaat dalam bentuk tax savings, dan (e) Diversifikasi, yaitu keinginan untuk memasuki industri yang lebih luas dan menguntungkan dimana industri target berada, dan dengan menggabungkan dua badan usaha yang berbeda ini, maka akan memiliki jenis usaha yang lebih besar tanpa harus memulai usaha dari awal, karena semuanya sudah dirintis oleh perusahaan yang diakuisisi, sehingga perusahaan pengakuisisi hanya melanjutkan apa yang telah ada.


(11)

BAB I Pendahuluan 4

Menurut Shapiro (1991:933) dalam Christina (2003:12), keuntungan atau manfaat akuisisi, yaitu: (a) Meningkatkan pertumbuhan yang lebih cepat dalam bisnis saat ini daripada melakukan pertumbuhan secara internal, (b) Mengurangi tingkat persaingan dengan membeli beberapa badan usaha guna menggabungkan kekuatan pasar dan pembatasan persaingan, (c) Memasuki pasar baru penjualan dan pemasaran sekarang yang tidak dapat ditembus, dan (d) Menyediakan managerial skill, yaitu adanya bantuan manajerial mengelola aset-aset badan usaha.

Selain membawa manfaat, keputusan akuisisi juga tidak terlepas dari permasalahan (Suta, 1992), diantaranya biaya untuk melaksanakan merger dan akuisisi sangat mahal, dan hasilnyapun belum pasti sesuai dengan yang diharapkan. Disamping itu, pelaksanaan akuisisi juga dapat memberikan pengaruh negatif terhadap posisi keuangan dari perusahaan pengakuisisi (aqcuirer) apabila strukturisasi dari akuisisi melibatkan cara pembayaran dengan kas dan atau melalui peminjaman. Permasalahan yang lain adalah kemungkinan adanya corporate culture, sehingga berpengaruh pada sumber daya manusia yang akan dipekerjakan. Selama merger dan akuisisi dilakukan atas dasar untuk memperoleh sinergi, maka tindakan tersebut diharapkan akan meningkatkan kinerja keuangan perusahaan.

Pengertian kinerja menurut Indra Bastian (2006:274) adalah gambaran pencapaian pelaksanaan/program/kebijaksanaan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi suatu organisasi. Konsep kinerja keuangan menurut Indriyo Gitosudarmo dan Basri (2002:275) adalah rangkaian aktivitas keuangan pada suatu periode tertentu yang dilaporkan dalam laporan keuangan diantaranya laporan laba rugi dan neraca. Menurut Irhan Fahmi (2011:2) kinerja keuangan adalah suatu


(12)

BAB I Pendahuluan 5

analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan dengan menggunakan aturan-aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan benar. Kinerja perusahaan merupakan suatu gambaran tentang kondisi keuangan suatu perusahaan yang dianalisis dengan alat-alat analisis keuangan, sehingga dapat diketahui mengenai baik buruknya keadaan keuangan suatu perusahaan yang mencerminkan prestasi kerja dalam periode tertentu. Hal ini sangat penting agar sumber daya dapat digunakan secara optimal dalam menghadapi perubahan lingkungan. Penilaian kinerja keuangan merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan oleh pihak manajemen agar dapat memenuhi kewajibannya terhadap para penyandang dana dan juga untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

Perubahan-perubahan yang terjadi setelah perusahaan melakukan merger dan akuisisi biasanya akan tampak pada kinerja perusahaan dan penampilan finansialnya yang tercermin dalam laporan keuangan perusahaan. Untuk menilai bagaimana keberhasilan merger dan akuisisi yang dilakukan, dapat dilihat dari kinerja perusahaan setelah melakukan merger dan akuisisi terutama kinerja keuangan baik bagi perusahaan pengakuisisi maupun perusahaan diakuisisi. Dasar logika dari pengukuran berdasar akuntansi adalah bahwa jika skala bertambah besar ditambah dengan sinergi yang dihasilkan dari gabungan aktivitas-aktivitas yang simultan, maka laba perusahaan juga semakin meningkat sehingga kinerja perusahaan pasca merger dan akuisisi seharusnya semakin baik dibandingkan dengan sebelum merger dan akuisisi.


(13)

BAB I Pendahuluan 6

Kinerja keuangan diukur dengan menggunakan rasio-rasio keuangan yaitu, antara lain: Net Profit Margin (NPM), Return On Investment (ROI), Return On Equity (ROE), Debt To Equity Ratio (DER), Total Asset Turnover (TATO), Current Ratio (CR), Earnings Per Share (EPS).

Penelitian terdahulu mengenai pengaruh merger dan akuisisi terhadap perubahan kinerja keuangan perusahaan telah dilakukan oleh beberapa peneliti diantaranya adalah Siti Ardiagarini (2011) yang meneliti Dampak Merger dan Akuisisi terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Target (Pada Perusahaan Diakuisisi, periode 1997-2009), hasil penelitiannya menyimpulkan bahwa dari ke 7 rasio keuangan, yaitu NPM, ROI, ROE, DER, CR, TATO dan EPS, hanya CR saja yang menunjukkan perbedaan yang signifikan pada perbandingan sebelum dan sesudah akuisisi. Selain itu DER menunjukkan perbedaan pada 1 tahun. Sedangkan rasio keuangan lainnya tidak menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara sebelum dan sesudah akuisisi.

Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Merger dan Akuisisi terhadap Kinerja Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2014.”

Penelitian ini merupakan replikasi dan pembuktian penelitian sebelumnya. Pada penelitian ini terdapat perbedaan dengan penelitian terdahulu, yaitu:

a. Objek penelitian ini meneliti perusahaan pengakuisisi (aquirer), sedangkan pada penelitian sebelumnya dilakukan pada perusahaan target

b. Periode waktu yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu pada tahun 2011-2014, sedangkan pada penelitian sebelumnya dilakukan pada tahun 1997-2009.


(14)

BAB I Pendahuluan 7

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, maka penulis mengidentifikasi masalah dalam penelitian ini, yaitu apakah terdapat perbedaan kinerja keuangan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2014 setelah merger dan akuisisi dilakukan?

1.3Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis dan membuktikan pengaruh merger dan akuisisi terhadap perubahan kinerja keuangan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2014.

1.4Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan berguna dan bermanfaat bagi: a. Perusahaan

Sebagai bahan referensi dalam mempertimbangkan pengambilan keputusan perlunya pelaksanaan merger dan akuisisi, serta dengan perusahaan yang bagaimana merger dan akuisisi dapat dilakukan.

b. Investor

Memberikan informasi bagi investor untuk menilai kinerja keuangan perusahaan setelah melakukan merger dan akuisisi sebagai bahan pertimbangan pengambilan keputusan sehubungan dengan investasi saham yang telah atau akan ditanamkan di pasar modal.


(15)

BAB I Pendahuluan 8

c. Peneliti lainnya

Memberikan sumbangan informasi untuk menambah pengetahuan dan wawasan bagi peneliti lainnya sebagai bahan dalam melakukan penelitian lanjutan mengenai peristiwa merger dan akuisisi.


(16)

73

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas, peneliti dapat menarik simpulan yang akan menjawab identifikasi masalah dari penelitian ini, yaitu:

1. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan terhadap rasio Net Profit Margin antara sebelum dan sesudah merger dan akuisisi. Berdasarkan hasil uji Indenpendent Sample T-Test, diketahui bahwa variabel NPM menunjukkan p value (sig) sebesar 0,653, lebih besar dari nilai tingkat signifikansi 0,05.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Yudyatmoko dan Na’im (2000) yang menyatakan tidak ada perbedaan yang signifikan antara rata-rata profit margin 3 tahun sebelum dan sesudah merger dan akuisisi dilakukan.

2. Terdapat perbedaan yang signifikan terhadap rasio Return On Investment antara sebelum dan sesudah merger dan akuisisi. Berdasarkan hasil uji Indenpendent Sample T-Test, diketahui bahwa variabel ROI menunjukkan p value (sig) sebesar 0,038, lebih kecil dari nilai tingkat signifikansi 0,05.

Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Tine D. Langhe dan Hubert O (2001) yang menyatakan tidak menunjukkan perbedaan selama 5 tahun setelah akuisisi. Begitu pula hasil penelitian Widjanarko (2006)


(17)

BAB V Simpulan dan Saran 74

yang menyatakan tidak ada perbedaan signifikan pada kinerja keuangan perusahaan berdasarkan rasio profitabilitas dan leverage.

3. Terdapat perbedaan yang signifikan terhadap rasio Return On Equity antara sebelum dan sesudah merger dan akuisisi. Berdasarkan hasil uji Indenpendent Sample T-Test, diketahui bahwa variabel ROE menunjukkan p value (sig) sebesar 0,025, lebih kecil dari nilai tingkat signifikansi 0,05.

Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Cecilia Bintang (2005) yang menyatakan kinerja operasi perusahaan tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan.

4. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan terhadap Debt to Equity Ratio antara sebelum dan sesudah merger dan akuisisi. Berdasarkan hasil uji Indenpendent Sample T-Test, diketahui bahwa variabel DER menunjukkan p value (sig) sebesar 0,731, lebih besar dari nilai tingkat signifikansi 0,05.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Tine D. Langhe dan Hubert O (2001) yang menyatakan tidak menunjukkan perbedaan selama 5 tahun setelah akuisisi. Begitu pula hasil penelitian Widjanarko (2006) yang menyatakan tidak ada perbedaan signifikan pada kinerja keuangan perusahaan berdasarkan rasio profitabilitas dan leverage.

5. Terdapat perbedaan yang signifikan terhadap rasio Total Asset Turnover antara sebelum dan sesudah merger dan akuisisi. Berdasarkan hasil uji Indenpendent


(18)

BAB V Simpulan dan Saran 75

Sample T-Test, diketahui bahwa variabel TATO menunjukkan p value (sig) sebesar 0,04, lebih kecil dari nilai tingkat signifikansi 0,05.

Hasil penelitian tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Cecilia Bintang (2005) yang menyatakan kinerja operasi perusahaan tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan.

6. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan terhadap Current Ratio antara sebelum dan sesudah merger dan akuisisi. Berdasarkan hasil uji Indenpendent Sample T-Test, diketahui bahwa variabel CR menunjukkan p value (sig) sebesar 0,924, lebih besar dari nilai tingkat signifikansi 0,05.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Tine D. Langhe dan Hubert O (2001) yang menyatakan tidak menunjukkan perbedaan selama 5 tahun setelah akuisisi.

5.2Implikasi Penelitian

Berdasarkan hasil simpulan di atas, maka peneliti memberikan beberapa implikasi bagi pemangku kepentingan dari hasil penelitian ini, yaitu sebagai berikut :

1. Bagi Perusahaan

Penelitian ini bermanfaat bagi perusahaan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan untuk melakukan merger dan akuisisi, serta perusahaan dengan kondisi yang bagaimana yang dapat dijadikan target merger dan akuisisi. Perusahaan dengan kondisi keuangan yang kurang sehat, bukan meningkatkan


(19)

BAB V Simpulan dan Saran 76

kinerja keuangan perusahaan, justru akan memperburuk performa perusahaan akuisitor.

2. Bagi Investor

Para investor yang akan menanamkan modal, menjadikan bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan untuk menanamkan modal pada perusahaan yang melakukan merger dan akuisisi. Berdasarkan hasil penelitian ini, ROE mengalami penurunan sehingga menyebabkan perbedaan yang signifikan antara sebelum dan sesudah merger dan akuisisi dilakukan.

3. Bagi Peneliti lainnya

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan bacaan dan referensi dalam penelitian selanjutnya. Dengan variabel-variabel yang berbeda, yang diperkirakan dapat dipengaruhi oleh kebijakan merger dan akuisisi.

5.3Saran

Berdasarkan simpulan di atas, maka peneliti dapat memberikan saran sebagai berikut:

1. Perubahan kinerja keuangan perusahaan yang melakukan merger dan akuisisi yang cenderung mengalami penurunan disebabkan banyak faktor. Oleh karena itu, dalam penelitian selanjutnya disarankan untuk mempertimbangkan variabel-variabel lain yang turut andil dalam mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan, khususnya faktor-faktor eksternal seperti efek domino dari kebijakan pemerintah (stabilitas ekonomi, melemahnya nilai rupiah terhadap dolar, kenaikan BBM yang berpengaruh pada kenaikan harga bahan pokok produksi dan lain-lain).


(20)

BAB V Simpulan dan Saran 77

2. Sampel penelitian selanjutnya perlu diambil dari 2 sisi, yaitu perusahaan akuisitor dan juga perusahaan target. Dalam hal ini diperlukan data kondisi keuangan perusahaan yang diakuisisi dan motif dilakukannya merger dan akuisisi.

3. Perusahaan sampel masih terlalu luas dengan bidang usaha yang berbeda-beda. Untuk penelitian selanjutnya dapat dipertimbangkan pengambilan sampel perusahaan sejenis agar tingkat normalitas dan homogenitas lebih akurat, sehingga hasil penelitian lebih bermanfaat bagi perusahaan dan stakeholder.


(21)

78

DAFTAR PUSTAKA

Adnyana Usadha, I Putu dan Gerianta Wirawan Yasa. (2008). Analisis manajemen Laba dan Kinerja Perusahaan Pengakuisisi sebelum dan sesudah Merger dan Akuisisi di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Fakultas Ekonomi. Universitas Udayana, Denpasar.

Aksama, G. Y. (2014). Pengaruh Earning Per Share (EPS), Return On Investment (ROI), Price To Book Value (PBV) dan Price Earnings Ratio (PER) Terhadap Harga Saham : Studi Empiris Perusahaan Sektor Makanan dan Minuman Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2012. Skripsi. Sarjana Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Kristen Maranatha, Bandung.

Ardiagarini, S. (2011). Analisis Dampak Merger dan Akuisisi Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Target (Pada Perusahaan Diakuisisi, Tahun 1997-2004). Skripsi. Sarjana Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Diponegoro, Semarang.

Dewi, Made Sri Utami. (2008). Analisis Kinerja Keuangan Sebelum dan Sesudah Akuisisi pada Perusahaan Go Public di PT. BEI. Skripsi. Sarjana Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Udayana, Denpasar.

Hartono, J. (2010). Metodologi Penelitian Bisnis. Edisi Pertama. Cetakan ketiga. BPFE: Yoyakarta.

Husnan, Suad. (2001). Manajemen Keuangan: Teori dan Penerapan. Edisi ke-3. BPFE, Yogyakarta

Ikatan Akuntan Indonesia. (2012). Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Revisi 2010. Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK IAI), Jakarta.

Kevin. (2014). Pengaruh Current Ratio, Debt to Equity Ratio, dan Return on Assets Terhadap Kebijakan Dividen : Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2013. Skripsi. Sarjana Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Kristen Maranatha, Bandung.

Manurung, A.H. (2011). Restrukturisasi Perusahaan, hlm.7. PT Adler H. Manurung Press, Jakarta.

Marleni. (2013). Analisis Pengaruh Akuisisi Terhadap Kinerja Keuangan PT Barito Pacific Tbk. Jurnal Kajian Ilmiah Akuntansi, Fakultas Ekonomi UNTAN (KIAFE), Vol. 2, No. 2.


(22)

Daftar Pustaka 79

Meta, A. (2010). Analisis Manajemen Laba dan Kinerja Keuangan Perusahaan Pengakuisisi Sebelum dam Sesudah Merger dan Akuisisi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2009. Skripsi, Sarjana Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Diponegoro, Semarang.

Payamta, dan Sektiawan. (2004). Analisis Pengaruh Merger dan Akuisisi Kinerja Perusahaan Publik di Indonesia. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol. 7 No. 3.

Payamta. (2000). Analisis Pengaruh Keputusan Merger dan Akuisisi terhadap Perubahan Kinerja Perusahaan Publik di Indonesia. Disampaikan pada Simposium Nasional Akuntansi Indonesia IV.

Purba, M. P. (2013). Aspek Akuntansi Undang-Undang Perseroan Terbatas : Suatu Pembahasan Kritis Atas Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas. Edisi Kedua. Cetakan Pertama. Graha Ilmu: Yogyakarta. Subramanyam, K.R., Wild, J.J. (2010). Analisis Laporan Keuangan, Edisi ke-10.

(Diterjemahkan oleh : Dewi Yanti). Salemba Empat: Jakarta.

Sugiyono. (2004). Metode Penelitian Bisnis. Cetakan keenam. Penerbit Alfabeta, Bandung.

Sunjoyo, Setiawan, S., Carolina V., Magdalena, N., dan Kurniawan, A. (2013). Aplikasi SPSS untuk Smart Riset. Penerbit Alfabeta: Bandung.

Wiriastari, R.(2010). Analisis Dampak Pengumuman Merger dan Akuisisi Terhadap Return Saham Perusahaan Akuisitor yang Terdaftar di BEI tahun 2004-2008. Skripsi, Sarjana Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Diponegoro, Semarang.

www.idx.co.id

www.konsultanstatistik.com www.sahamok.com


(1)

yang menyatakan tidak ada perbedaan signifikan pada kinerja keuangan perusahaan berdasarkan rasio profitabilitas dan leverage.

3. Terdapat perbedaan yang signifikan terhadap rasio Return On Equity antara sebelum dan sesudah merger dan akuisisi. Berdasarkan hasil uji Indenpendent Sample T-Test, diketahui bahwa variabel ROE menunjukkan p value (sig) sebesar 0,025, lebih kecil dari nilai tingkat signifikansi 0,05.

Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Cecilia Bintang (2005) yang menyatakan kinerja operasi perusahaan tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan.

4. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan terhadap Debt to Equity Ratio antara sebelum dan sesudah merger dan akuisisi. Berdasarkan hasil uji Indenpendent Sample T-Test, diketahui bahwa variabel DER menunjukkan p value (sig) sebesar 0,731, lebih besar dari nilai tingkat signifikansi 0,05.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Tine D. Langhe dan Hubert O (2001) yang menyatakan tidak menunjukkan perbedaan selama 5 tahun setelah akuisisi. Begitu pula hasil penelitian Widjanarko (2006) yang menyatakan tidak ada perbedaan signifikan pada kinerja keuangan perusahaan berdasarkan rasio profitabilitas dan leverage.

5. Terdapat perbedaan yang signifikan terhadap rasio Total Asset Turnover antara sebelum dan sesudah merger dan akuisisi. Berdasarkan hasil uji Indenpendent


(2)

BAB V Simpulan dan Saran 75

Sample T-Test, diketahui bahwa variabel TATO menunjukkan p value (sig) sebesar 0,04, lebih kecil dari nilai tingkat signifikansi 0,05.

Hasil penelitian tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Cecilia Bintang (2005) yang menyatakan kinerja operasi perusahaan tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan.

6. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan terhadap Current Ratio antara sebelum dan sesudah merger dan akuisisi. Berdasarkan hasil uji Indenpendent Sample T-Test, diketahui bahwa variabel CR menunjukkan p value (sig) sebesar 0,924, lebih besar dari nilai tingkat signifikansi 0,05.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Tine D. Langhe dan Hubert O (2001) yang menyatakan tidak menunjukkan perbedaan selama 5 tahun setelah akuisisi.

5.2Implikasi Penelitian

Berdasarkan hasil simpulan di atas, maka peneliti memberikan beberapa implikasi bagi pemangku kepentingan dari hasil penelitian ini, yaitu sebagai berikut :

1. Bagi Perusahaan

Penelitian ini bermanfaat bagi perusahaan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan untuk melakukan merger dan akuisisi, serta perusahaan dengan kondisi yang bagaimana yang dapat dijadikan target merger dan akuisisi. Perusahaan dengan kondisi keuangan yang kurang sehat, bukan meningkatkan


(3)

kinerja keuangan perusahaan, justru akan memperburuk performa perusahaan akuisitor.

2. Bagi Investor

Para investor yang akan menanamkan modal, menjadikan bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan untuk menanamkan modal pada perusahaan yang melakukan merger dan akuisisi. Berdasarkan hasil penelitian ini, ROE mengalami penurunan sehingga menyebabkan perbedaan yang signifikan antara sebelum dan sesudah merger dan akuisisi dilakukan.

3. Bagi Peneliti lainnya

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan bacaan dan referensi dalam penelitian selanjutnya. Dengan variabel-variabel yang berbeda, yang diperkirakan dapat dipengaruhi oleh kebijakan merger dan akuisisi.

5.3Saran

Berdasarkan simpulan di atas, maka peneliti dapat memberikan saran sebagai berikut:

1. Perubahan kinerja keuangan perusahaan yang melakukan merger dan akuisisi yang cenderung mengalami penurunan disebabkan banyak faktor. Oleh karena itu, dalam penelitian selanjutnya disarankan untuk mempertimbangkan variabel-variabel lain yang turut andil dalam mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan, khususnya faktor-faktor eksternal seperti efek domino dari kebijakan pemerintah (stabilitas ekonomi, melemahnya nilai rupiah terhadap dolar, kenaikan BBM yang berpengaruh pada kenaikan harga bahan pokok produksi dan lain-lain).


(4)

BAB V Simpulan dan Saran 77

2. Sampel penelitian selanjutnya perlu diambil dari 2 sisi, yaitu perusahaan akuisitor dan juga perusahaan target. Dalam hal ini diperlukan data kondisi keuangan perusahaan yang diakuisisi dan motif dilakukannya merger dan akuisisi.

3. Perusahaan sampel masih terlalu luas dengan bidang usaha yang berbeda-beda. Untuk penelitian selanjutnya dapat dipertimbangkan pengambilan sampel perusahaan sejenis agar tingkat normalitas dan homogenitas lebih akurat, sehingga hasil penelitian lebih bermanfaat bagi perusahaan dan stakeholder.


(5)

78

Adnyana Usadha, I Putu dan Gerianta Wirawan Yasa. (2008). Analisis manajemen Laba dan Kinerja Perusahaan Pengakuisisi sebelum dan sesudah Merger dan Akuisisi di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Fakultas Ekonomi. Universitas Udayana, Denpasar.

Aksama, G. Y. (2014). Pengaruh Earning Per Share (EPS), Return On Investment (ROI), Price To Book Value (PBV) dan Price Earnings Ratio (PER) Terhadap Harga Saham : Studi Empiris Perusahaan Sektor Makanan dan Minuman Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2012. Skripsi. Sarjana Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Kristen Maranatha, Bandung.

Ardiagarini, S. (2011). Analisis Dampak Merger dan Akuisisi Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Target (Pada Perusahaan Diakuisisi, Tahun 1997-2004). Skripsi. Sarjana Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Diponegoro, Semarang.

Dewi, Made Sri Utami. (2008). Analisis Kinerja Keuangan Sebelum dan Sesudah Akuisisi pada Perusahaan Go Public di PT. BEI. Skripsi. Sarjana Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Udayana, Denpasar.

Hartono, J. (2010). Metodologi Penelitian Bisnis. Edisi Pertama. Cetakan ketiga. BPFE: Yoyakarta.

Husnan, Suad. (2001). Manajemen Keuangan: Teori dan Penerapan. Edisi ke-3. BPFE, Yogyakarta

Ikatan Akuntan Indonesia. (2012). Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Revisi 2010. Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK IAI), Jakarta.

Kevin. (2014). Pengaruh Current Ratio, Debt to Equity Ratio, dan Return on Assets Terhadap Kebijakan Dividen : Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2013. Skripsi. Sarjana Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Kristen Maranatha, Bandung.

Manurung, A.H. (2011). Restrukturisasi Perusahaan, hlm.7. PT Adler H. Manurung Press, Jakarta.

Marleni. (2013). Analisis Pengaruh Akuisisi Terhadap Kinerja Keuangan PT Barito Pacific Tbk. Jurnal Kajian Ilmiah Akuntansi, Fakultas Ekonomi UNTAN (KIAFE), Vol. 2, No. 2.


(6)

Daftar Pustaka 79

Meta, A. (2010). Analisis Manajemen Laba dan Kinerja Keuangan Perusahaan Pengakuisisi Sebelum dam Sesudah Merger dan Akuisisi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2009. Skripsi, Sarjana Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Diponegoro, Semarang.

Payamta, dan Sektiawan. (2004). Analisis Pengaruh Merger dan Akuisisi Kinerja Perusahaan Publik di Indonesia. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol. 7 No. 3.

Payamta. (2000). Analisis Pengaruh Keputusan Merger dan Akuisisi terhadap Perubahan Kinerja Perusahaan Publik di Indonesia. Disampaikan pada Simposium Nasional Akuntansi Indonesia IV.

Purba, M. P. (2013). Aspek Akuntansi Undang-Undang Perseroan Terbatas : Suatu Pembahasan Kritis Atas Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas. Edisi Kedua. Cetakan Pertama. Graha Ilmu: Yogyakarta. Subramanyam, K.R., Wild, J.J. (2010). Analisis Laporan Keuangan, Edisi ke-10.

(Diterjemahkan oleh : Dewi Yanti). Salemba Empat: Jakarta.

Sugiyono. (2004). Metode Penelitian Bisnis. Cetakan keenam. Penerbit Alfabeta, Bandung.

Sunjoyo, Setiawan, S., Carolina V., Magdalena, N., dan Kurniawan, A. (2013). Aplikasi SPSS untuk Smart Riset. Penerbit Alfabeta: Bandung.

Wiriastari, R.(2010). Analisis Dampak Pengumuman Merger dan Akuisisi Terhadap Return Saham Perusahaan Akuisitor yang Terdaftar di BEI tahun 2004-2008. Skripsi, Sarjana Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Diponegoro, Semarang.

www.idx.co.id

www.konsultanstatistik.com www.sahamok.com