UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGHENTIKAN BOLA DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA MELALUI PENERAPAN GAYA MENGAJAR TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 MERBAU TAHUN AJARAN 2014/2015.

(1)

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGHENTIKAN BOLA DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA MELALUI PENERAPAN

GAYA MENGAJAR TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 MERBAU

TAHUN AJARAN 2014/2015

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

Oleh :

ILHAM PAUZI PARINDURI 6103111038

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

(3)

(4)

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat–Nya, sehingga Tesis ini dapat terselesaikan. Penulis sadar pula bahwa usaha dan perjuangan penulis yang maksimal bukanlah merupakan perjuangan penulis sendiri, karena tanpa bantuan dan dukungan dari berbagai pihak Tesis ini dapat terselesaikan dengan baik.

Selama Penyusunan skripsi ini, Tentu saja tidak terlepas dari bantuaj, bimbingan dan arahan berbagai pihak. Oleh sebab itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar,M.Pd selaku rektor Universitas Negeri Jakarta yang telah memberikan kesempatan kepada penulis melaksanakan studi di Prodi Pendidikan Olahraga.

2. Bapak Drs. Basyaruddin Daulay, M.Kes, selaku Dekan Fik UNIMED, Bapak Drs. Suharjo,M.Pd selaku PD I, Bapak Drs. Misnan M.Kes, selaku PD II dan Bapak Dr. Budi Valianto, M.Pd selaku PD III yang telah memberikan kesempatan pula kepada penulis melaksanakan studi di Prodi Pendidikan Olahraga.

3. Bapak Suryadi Damanik, M.Kes selaku Ketua Jurusan PJKR UNIMED dan Bapak Afri Tantri, M.Pd Selaku Sekertaris Jurusan PJKR UNIMED

4. Bapak Dr. Sanusi Hasibuan,M.Kes selaku Pembimbing Skripsi yang telah banyak memberikan dorongan dan bimbingan, petunjuk dan saran hingga Tesis ini dapat terselesaikan.


(5)

iv

5. Ayahanda Ihkwan Parinduri, S.Pd dan ibun da Yusnizar Nst,S.Pd Abangda Rajib Rahman Parinduri,S.Kep.Ns juga Kakanda Lia Afriani Parinduri,S.Pd yang selalu mensuport, melahirkan dan membesarkan juga mendukung sepenuhnya baik moril maupun materil pada penulis untuk menyelesaikan studi strata 1 dengan tepat waktu

6. Terkasih Arini Hidayati yang selalu hadir dan memberi dukungan kepada penulis

7. Para sahabat Ahmad Tua Siregar, Kiki Nst, Fran Fidik, B.Ambri Daus, Ratih Yuli, Amin, Cayud, Muel, Rian Doly, Ibdu, Dika, Deni Aceh, Rudi dan seluruh sahabat yang telah mendukung dan membantu Penulis dalam melaksanakan penelitian.

8. Kepada kepala sekolah SMPN 2 Merbau Bapak Ihkwan Parinduri S.Pd yang telah mengijinkan sekolahnya untuk di adakan penelitian yang menjadi syarat utama untuk mendapatkan gelar sarjana.

9. Buat guru dan siswa SMPN 2 Merbau yang telah membantu penulis dalam melaksanakan penelitian

Semoga segala amal baik saudara sekalian, dalam membantu penulis ini akan mendapat pahala yang setimpal dari Allah SWT dan akhirnya penulis berharap semoga Tesis ini bermanfaat dan menambah khasanah pengetahuan.

Medan , Maret 2015


(6)

i ABSTRAK

ILHAM PAUZI PARINDURI, NIM : 6103111038 , Upaya Peningkatan Hasil Belajar Menghentikan Bola Dalam Permainan SepakBola Melalui Penerapan Gaya Mengajar Teams Games Tournament (TGT) Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Merbau Tahun Ajaran 2014/2015. (Pembimbing : SANUSI HASIBUAN) Skripsi. Program Studi Pendidikan Kesehatan Dan Rekreasi Universitas Negeri Medan Tahun 2015.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peningkatan hasil belajar menghentikan bola dengan menggunakan penerapan gaya mengajar Team Games Tournament (TGT) pada siswa kelas VII SMP N 2 Merbau tahun ajaran 2014/2015. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan maret 2015. Objek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII dengan julah siswa 40 orang yang terdiri dari 16 orang siswa laki-laki dan 24 orang siswa perempuan yang akan diberikan tindakan berupa penerapan gaya mengajar Team Games Tournament (TGT) terhadap hasil belajar menhentikan bola. Metode yang dipakai pada penelitian ini adalah Penelitian Tindakan kelas (Classroom Action Reseach).

Untuk memperoleh data dalam penelitian ini dilakukan tes hasil belajar di akhir setiap siklus yang berbentuk aplikasi penilaian teknik dasar menghentikan bola khususnya kemampuan menghentikan bola dengan telapak kaki. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar fortopolio penilaian hasil beajar menghentikan bola.

Berdasarkan hasil belajar siswa pada siklus I setelah tes hasil belajar I dapat dilihat bahwa kemampuan awal siswa dalam melakukan teknik menghentikan bola masih rendah. Dari 40 orang siswa terdapat 26 orang (65%) yang telah mencapai ketuntasan belajar, sedangkan 14 orang (35%) belum mencapai ketuntasan belajar. Dengan nilai rata-rata hasil belajar siswa adalah 60,97. Sedangkan pada siklus II dapat dilihat bahwa kemampuan siswa dalam melakukan tes hasil belajar secara klasikal sudah meningkat. Dari 40 orang siswa terdapat 36 orang (90%) yang telah mencapai ketuntasan belajar, sedangkan 4 orang (10%) belum mencapai ketuntasan belajar. Dengan nilai rata-rata hasil belajar siswa adalah 80,16. Berdasarkan hal itu maka dapat ditarik kesimpulan


(7)

ii

bahwa pembelajaran melalui Penerapan Gaya mengajar Team Games Tournament (TGT) dapat meningkatkan hasil belajar menghentikan bola pada siswa kelas VII SMPN 2 Merbau tahunajaran 2014/2015.

KATA KUNCI : Hasil belajar menghentikan bola, Gaya mengajar Team Games Tournament (TGT)


(8)

v DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 7

C. Pembatasan Masalah ... 8

D. Rumusan Masalah ... 8

E. Tujuan Penelitian ... 8

F. Manfaat Penelitian ... 9

BAB II LANDASAN TEORITIS A. Kajian Teoritis ... 10

1.1 Hakikat Pendidikan Jasmani ... 10

1.2.Hakikat Belajar ... 14

1.3 Hakikat Hasil Belajar ... 16

1.4 Hakikat Permainan Bola ... 19

1.5 Hakikat Menghentikan Bola ... 23

1.6 Hakikat Gaya Mengajar ... 30

1.7 Gaya Mengajar Teams Games Tournament (TGT) ... 32


(9)

vi BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 40

1. Lokasi ... 40

2. Waktu Penelitian ... 40

B. Subjek Penelitian ... 40

C. Metode Penelitian ... 40

D. Desain Penelitian ... 41

E. Instrumen Penelitian ... 47

F. Teknik Analisis Data ... 49

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.Deskripsi hasil penelitian ... 52

B.Pembahasan hasil penelitian... 75

C.Analisis data ... 78

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A.Kesimpulan ... 80

B. implikasi ... 81

C.Saran ... 82

DAFTAR PUSTAKA ……….83


(10)

DAFTAR TABEL

Tabel Hal

1. Parameter Penilaian Menghentikan Bola. ... 29

2. Indikator Penilaian ... 47

3. Distribusi Data Awal ... 52

3. Distribusi hasil belajar siklus I ... 57

4. Observasi kegiatan belajar ... 60

5. sikap guru ... 62

6. Distribusi hasil belajar siklus II ... 65

7. Hasil penilaian menghentikan bola ... 71


(11)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Dimana pendidikan merupakan usaha agar manusia dapat mengembangkan potensi dirinya melalui proses pembelajaran dan atau cara lain yang dikenal dan diakui oleh masyarakat. Pendidikan dapat dikatakan baik, bila pendidikan itu dapat memberi kesempatan berkembangnya semua aspek pribadi manusia atau dengan kata lain merumuskan tujuan pendidikan itu berisikan pengembangan asfek pribadi manusia.

Hal ini sejalan dengan tujuan pendidikan nasional yang dirumuskan dalam Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tantang Sistem Pendidikan Nasional yang tertuang dalam BAB II pasal 3 yang berumuskan bahwa :

”Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, Berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.

Tujuan pendidikan seperti yang dikemukakan diatas merupakan tujuan yang sangat ideal, seperti hal dalam meningkatkan keimanan dan ketaqwaan peserta didik, juga bertujuan untuk meningkatkan asfek psikomotorik, kognitif, dan efektif, serta pengembangan pengetahuan tentang kesehatan peserta didik.


(12)

2

Salah satu tugas pendidik atau guru adalah menciptakan suasana proses pembelajaran yang dapat memotivasi siswa untuk senantiasa belajar dengan baik dan bersemangat. Suasana pembelajaran yang demikian akan berdampak positif dalam pencapain prestasi belajar yang optimal, sehingga dapat membuat siswa semangat dan tekun belajar.

Pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan oleh seseorang dalam rangka membimbing dan mengarahkan dirinya dalam meningkatkan kemampuan yang dimilikinya. Manusia memerlukan pendidikan, melalui proses ini manusia berkembang dengan pesat karna lingkungan memberikan bantuan dalam perkembangan manusia. Lingkungan pendidikan tersebut dapat ditemukan di rumah, di sekolah, dan di masyarakat serta alam sekitar.

Pendidikan jasmani memiliki peran yang sangat penting dalam pengembangan siswa. Pendidikan jasmani berperan sebagai sarana pembinaan dan pengembangan individu maupun kelompok dalam menunjang pertumbuhan dan perkembangan jasmani, kesehatan, mental, sosial, serta emosional yang serasi, selaras dan seimbang.

Pendidikan jasmani adalah suatu proses pendidikan yang dilakukan secara sadar dan sistematis melalui berbagai aktivitas jasmani dalam rangka memperoleh kemampuan dan keterampilan jasmani, pertumbuhan fisik, kecerdasan dan pertumbuhan watak. Sebagai sub sistem dari pendidikan nasional, kegiatan jasmani di sekolah wajib diikuti oleh semua siswa.


(13)

3

Pembelajaran Pendidikan Jasmani di sekolah masih cenderung dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan teknis dalam mengajarkan suatu cabang olahraga. Artinya, menitik beratkan pada penguasaan teknik dasar kecabangan dan kurang mementingkan kemampuan pemahaman siswa terhadap hakekat permainan itu sendiri. Penerapan pendekatan teknis akan menyulitkan siswa dalam memahami makna permainan dalam suatu cabang olahraga, dampaknya siswa tidak tertarik pada proses pembelajaran. Suasana yang kurang menyenangkan dan menggembirakan tersebut akan membuat siswa kurang termotivasi dalam mengikuti pelajaran pendidikan jasmani di sekolah atau di luar sekolah.

Sekolah sebagai salah satu lembaga dan tersusun rapi. Segala kegiatan direncanakan dan diatur sesuai dengan kurikulum. Dan untuk menghadapi kemajuan kurikulum selalu diadakan perubahan, diperbaiki dan disempurnakan agar apa yang diberikan sekolah terhadap anak didiknya dapat digunakan untuk menghadapi tantangan hidup dimasa sekarang maupun yang akan datang, sehingga sekolah sebagai tempat untuk belajar agar tujuan hidup atau cita – citanya tercapai.

Salah satu cabang olahraga yang populer yang terdapat di kurikulum pendidikan baik ditingkat SD, SMP, SMA maupun SMK yaitu Permainan sepak bola. Teknik dasar bermain sepak bola adalah cara pengolahan bola maupun pengolahan gerakan tubuh dalam bermain sepak bola. Untuk dapat bermain sepak bola dengan baik, pemain atau siswa harus menguasai teknik dasar sepak bola dengan baik. Teknik-teknik dasar dalam permainan sepak bola terdiri dari


(14)

4

beberapa macam yaitu, stop ball (menghentikan bola), shooting (menendang bola ke gawang), passing (mengumpan), heading (menyundul bola), dan dribbling (menggiring bola). Khususnya dalam teknik dribbling (menggiring bola), pemain harus menguasai teknik yang telah dipelajari dengan baik, karena teknik menggiring bola (dribbling) adalah salah satu teknik yang sangat berpengaruh terhadap permainan para pemain sepak bola.

Guru pendidikan jasmani perlu memberikan perhatian atau merespon gejala ini, tidak mengangap hal ini sebagai hal biasa. Apalagi hal ini dibiarkan berlarut-larut dikhawatirkan akan menurunkan hasil belajar siswa secara umum. Perlu dicari solusi yang tepat dalam masalah ini, agar siswa lebih tertarik dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani, terutama pada materi sepak bola. Dalam hal ini salah satu alternatif yang dilakukan dalam memecahkan masalah tersebut adalah dengan melakukan penerapan pembelajaran Team Games Tournamaent (TGT) dalam materi sepak bola.

Team Games Tournamaent (TGT) adalah salah satu tipe atau model pembelajaran kooperatif yang mudah diterapkan, melibatkan aktivitas seluruh siswa tanpa harus ada perbedaan status, melibatkan peran siswa sebagai tutor sebaya dan mengandung unsur permainan.

Dengan penerapan pembelajaran Team Games Tournamaent (TGT) terhadap pembelajaran sepak bola diharapkan siswa akan dapat lebih rileks disamping menumbuhkan tanggung jawab, kejujuran, kerjasama, persaingan sehat dan keterlibatan belajar. Oleh karena itu, dengan dikenalkannya Team Games Tournamaent (TGT) tersebut agar siswa lebih tertarik dalam mengikuti proses


(15)

5

pembelajaran. Metode pembelajaran pada menggiring bola yang baru diterapkan bisa memperbaiki proses pembelajaran dalam menghentikan bola dengan menggunakan telapak kaki pada permainan sepak bola.

Salah satu keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang guru yang menangani kegiatan proses belajar mengajar dan kegiatan peningkatan hasil belajar adalah penguasaan tentang variasi mengajar. Pengalaman yang terlihat di lapangan bahwa pengetahuan tentang Team Games Tournamaent (TGT) merupakan hal yang baru dan belum diketahui oleh guru pendidikan jasmani.

Agar standar kompetensi pembelajaran pendidikan jasmani dapat terlaksana sesuai dengan pedoman, maksud dan juga tujuan sebagaimana yang ada dalam kurikulum, maka guru pendidikan jasmani harus mampu membuat pembelajaran yang efektif dan menyenangkan. Oleh sebab itu peneliti tertarik untuk memecahkan masalah tersebut dengan melakukan Team Games Tournamaent (TGT) dalam mengajarkan materi sepak bola yaitu menghentikan bola.

Dari observasi dan informasi yang dilakukan peneliti diketahui bahwa siswa SMP Negeri 2 Merbau, pada saat proses pembelajaran pendidikan jasmani dalam materi sepak bola, dimana siswa masih banyak belum memahami teknik-teknik dasar sepak bola, khususnya dalam mengghentikan bola. Partisipasi siswa dan peran aktif dalam proses pembelajaran masih rendah.

Hal ini disebabkan proses belajar mengajar yang dilaksanakan oleh guru pendidikan jasmani yang monoton. Dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah, khususnya dalam materi sepak bola yaitu mengghentikan bola,


(16)

6

guru cenderung melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan teknis dalam mengajarkan suatu cabang olahraga. Artinya, guru masih menitik beratkan pada penguasaan teknik kecabangan yang menimbulkan proses pembelajaran yang monoton bagi siswa dan kurang mementingkan kemampuan pemahaman siswa terhadap hakekat pendidikan jasmani itu sendiri. Penerapan pendekatan teknis akan menyulitkan siswa dalam memahami makna permainan dalam suatu cabang olahraga dampaknya siswa tidak tertarik pada proses pembelajaran. Suasana yang kurang menyenangkan dan menggembirakan tersebut akan membuat siswa kurang termotivasi dalam mengikuti pelajaran pendidikan jasmani di sekolah atau di luar sekolah.

Hal ini berpengaruh pada hasil belajar siswa sehingga banyak siswa yang remedial atau mengulang pada saat ujian praktek menggiring bola tersebut. Dimana nilai kriteria ketuntasan minimum (KKM) yang harus di capai siswa tersebut adalah 70, sementara dalam melakukan peraktek menggiring bola tersebut pada siswa kelas VII yang berjumlah 40 orang hanya sekitar 14 orang siswa yang tuntas (35%) yang mencapai KKM , sementara 65 siswa (26%) tidak mencapai KKM. Berdasarkan hasil belajar tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa tergolong rendah dan perlu diadakan perbaikan dalam pembelajaran pendidikan jasmani materi sepak bola khususnya menggiring bola.

Melihat kondisi belajar tersebut ada beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar menggiring bola dalam permainan sepak bola sehingga siswa tersebut dapat melakukan menggiring bola dengan baik dan hasil belajar yang akan dicapai akan maksimal. Salah satunya adalah menggunakan


(17)

7

metode mengajar Teams Games Tournament (TGT) diharapkan dengan metode ini agar siswa memahami materi yang diberikan dengan cara yang baik dan tidak monoton.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang Upaya Peningkatan Hasil Belajar Menghentikan Bola dalam Permainan Sepak Bola Melalui Penerapan Gaya Mengajar Teams Games Tournament (TGT) Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Marbau Tahun Ajaran 2014/2015 “.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan dalam latar belakang masalah, maka dapat diidentifikasikan beberapa masalah sebagai berikut : Apakah gaya mengajar merupakan hal yang perlu dipergunakan dalam melangsungkan proses pembelajaran menghentikan bola pada permainan sepak bola? Apakah pembelajaran menggunakan penerapan Teams Games Tournament (TGT) dapat meningkatkan hasil belajar menghentikan bola pada permainan sepak bola? Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi hasil belajar menghentikan bola pada permainan sepak bola? Faktor-faktor apa saja yang dapat meningkatkan hasil belajar menghentikan bola pada permainan sepak bola?.


(18)

8

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas dan untuk menghindari meluasnya masalah, maka penelitian ini dibatasi dan difokuskan terhadap siswa kelas VII SMP, yaitu : Upaya Peningkatan Hasil Belajar Menghentikan Bola dalam Permainan Sepak Bola Melalui Penerapan Gaya Mengajar Teams Games Tournament (TGT) Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Marbau Tahun Ajaran 2014/2015.

D. Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimanakah pembelajaran dengan penerapan gaya mengajar Teams Games Tournament (TGT) dapat meningkatkan hasil belajar menghentikan bola pada permainan sepak bola siswa kelas VII SMP Negeri 2 Merbau Tahun Ajaran 2014/2015.

E. Tujuan Penelitian

Yang menjadi tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh pembelajaran menggunakan penerapan gaya mengajar Teams Games Tournament (TGT) dalam meningkatkan hasil menghentikan bola pada permainan sepak bola siswa kelas VII SMP Negeri 2 Merbau Tahun Ajaran 2014/2015.


(19)

9

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat peneliti ini adalah :

1. Sebagai bahan pertimbangan untuk pihak sekolah SMP Negeri 2 Merbau dalam menerapkan pembelajaran di sekolah dengan dengan menggunakan gaya mengajar Teams Games Tournament (TGT).

2. Sebagai bahan masukan kepada guru-guru SMP Negeri 2 Merbau untuk menerapkan sistem pembelajaran ataupun penggunaan media yang lebih baik nantinya.

3. Sebagai bahan masukan untuk melakukan penelitian dalam menyusun Karya Ilmiah.

4. Bagi peneliti yaitu sebagai sumbangan pemikiran dalam dunia pendidikan guna kemajuan pembelajaran pada umumnya dan pembelajaran pendidikan jasmani pada khususnya.


(20)

80 BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan, secara umum dapat disimpulkan bahwa:

Adanya peningkatan hasil belajar siswa melalui gaya mengajar Team Games Tournament (TGT) pembelajaran pendidikan jasmani menghentikan bola pada siswa kelas VII SMPN 2 Merbau. Pada siklus I siswa cukup antusias dalam mengikuti pembelajaran menghentikan bola Sesuai dengan refleksi, dengan nilai rata-rata kelas pembelajaran menghentikan bola adalah 70 dengan persentase ketuntasan 60% siswa yang lulus dan hasil belajar siswa pada siklus kedua adalah 80 dengan persentase ketuntasan 88% dapat disimpulkan adanya peningkatan yang signifikan hasil belajar pada siklus II. Dengan penerapan metode Team Games Tournament (TGT) yang telah peneliti rancang yaitu dalam bentuk permainan permainan 1 sampai 4 sesuai dengan kebutuhan siswa untuk meningkatkan hasil belajar menghentikan bola, siswa lebih aktif dalam mengikuti proses pembelajaran penjas, sehingga dapat diperoleh hasil yang optimal dalam penguasaan materi khususnya menghentikan bola.


(21)

81

B. Implikasi

Berdasarkan temuan dan kesimpulan dari hasil penelitian dapat dikemukakan beberapa implikasi sebagai berikut :

1. Pembelajaran pendidikan jasmani menggunakan penerapan gaya mengajar Team Games Tournament (TGT) memerlukan guru yang kreatif, baik dalam menyiapkan kegiatan pembelajaran maupun pengalaman belajar bagi anak, juga dalam memilih kompetensi dari berbagai mata pelajaran.

2. Dalam setiap penerapan gaya mengajar guru harus mampu menciptakan kelas yang konduksif agar hubungan interaktif siswa dengan guru, siswa dengan siswa dapat terwujud sehingga suasana kelas menjadi aktif dan menarik. Dalam hal ini guru harus mampu menjadi contoh dan teladan siswanya, tidak hanya dalam kata-kata tetapi juga dalam perbuatan sehari-hari.

3. Dengan gaya mengajar Team Games Tournament (TGT) ini para siswa lebih tertantang, lebih aktif dan harus lebih serius, karena guru dan siswa sudah menyepakati aturan-aturan yang dibuat bersama sebelum pelajaran dimulai. Karena kalau tidak sungguh-sungguh dalam mengikuti pelajaran dan melakukan pelanggaran akan mendapat hukuman.


(22)

82

C. Saran

Peneliti dapat memberikan saran-saran sebagi berikut :

1. Guru pendidikan jasmani harus kreatif dalam menyikapi kekurangan sarana dan prasarana pembelajaran yang ada di sekolahnya.

2. Guru hendaknya memiliki dan mendesain berbagai macam model-model pembelajran, agar siswa tidak jenuh.

3. Penerapan teknologi dalam pendidikan jasmani juga diperlukan untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran

4. Penyampaian pembelajaran hendaknya disesuaikan dengan keadaan siswa di masing-masing sekolah, supaya siswa dapat mengerti serta menguasai apa yang disampaikan oleh guru.

5. Guru dapat menerapkan metode pembelajaran pendidikan jasmani dengan pola Team Games Tournament (TGT) sebagai salah satu pendekatan dalam mengajar, agar siswa tidak bosan, dan lebih aktif dalam proses pembelajaran.


(23)

83

DAFTAR PUSTAKA

Aqib, Zainal. (2009). Penelitian Tindakan Kelas Untuk Guru. Bandung : Yrama Widya

Arikunto, Suharsimin. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Dimyanti,. (2013). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta FIFA. (2009). Laws Of The Game ( Peraturan Permainan ) / PSSI. http://www.edu-articles.com/mengenal-gaya-mengajar/2005

http://www.edu-articles.com/mengenal-metode-pembelajaran/2005

Hamalik, Oemar. (2001). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Husdarta, Y. M. Saputra, (2000). Belajar Dan Pembelajaran, Departemen

Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Menengah. Mosston, 1994. Gaya Mengajar Dalam Pengajaran Penjas

Muhajir (1996). Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Jakarta, Erlangga

Mukholid.(2007).Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Surakarta,Yudistira

Roestiyah, 2008. Pengajaran Untuk Dapat belajar

Rohim, Abdul. (2008). Bermain Sepak Bola. CV.Aneka Ilmu. Semarang. Roji, 2009. Pendidikan Jasmani kelas VII, Erlangga

Rusli Lutan. (2007). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Prospect.

Sabri, Ahmad (2007). Strategi Belajar Mengajar & Micro Teaching. Padang: Quantum Teaching.

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor - faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT. Rineka Cipta.


(24)

84

Soeitoe, 1990. Belajar Dalam Pengajaran Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan.

Sucipto,dkk. 2000. Sepak Bola. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah.

Sudjana (2005). Metode Statistik. Bandung : Tarsito.

Supandi, 1992. Strategi Belajar Mengajar Pendidikan Jasmani Dan Kesehatan, Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.

Tim Penyusun, 2007. Panduan Skripsi Universitas Negeri Medan

Trianto, 2009. Mendesain Model pembelajaran Inovatif-Progresif, Jakarta : Kencana Predana Media Group.


(1)

9

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat peneliti ini adalah :

1. Sebagai bahan pertimbangan untuk pihak sekolah SMP Negeri 2 Merbau dalam menerapkan pembelajaran di sekolah dengan dengan menggunakan gaya mengajar Teams Games Tournament (TGT).

2. Sebagai bahan masukan kepada guru-guru SMP Negeri 2 Merbau untuk menerapkan sistem pembelajaran ataupun penggunaan media yang lebih baik nantinya.

3. Sebagai bahan masukan untuk melakukan penelitian dalam menyusun Karya Ilmiah.

4. Bagi peneliti yaitu sebagai sumbangan pemikiran dalam dunia pendidikan guna kemajuan pembelajaran pada umumnya dan pembelajaran pendidikan jasmani pada khususnya.


(2)

80 BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan, secara umum dapat disimpulkan bahwa:

Adanya peningkatan hasil belajar siswa melalui gaya mengajar Team Games Tournament (TGT) pembelajaran pendidikan jasmani menghentikan bola pada siswa kelas VII SMPN 2 Merbau. Pada siklus I siswa cukup antusias dalam mengikuti pembelajaran menghentikan bola Sesuai dengan refleksi, dengan nilai rata-rata kelas pembelajaran menghentikan bola adalah 70 dengan persentase ketuntasan 60% siswa yang lulus dan hasil belajar siswa pada siklus kedua adalah 80 dengan persentase ketuntasan 88% dapat disimpulkan adanya peningkatan yang signifikan hasil belajar pada siklus II. Dengan penerapan metode Team Games Tournament (TGT) yang telah peneliti rancang yaitu dalam bentuk permainan permainan 1 sampai 4 sesuai dengan kebutuhan siswa untuk meningkatkan hasil belajar menghentikan bola, siswa lebih aktif dalam mengikuti proses pembelajaran penjas, sehingga dapat diperoleh hasil yang optimal dalam penguasaan materi khususnya menghentikan bola.


(3)

81

B. Implikasi

Berdasarkan temuan dan kesimpulan dari hasil penelitian dapat dikemukakan beberapa implikasi sebagai berikut :

1. Pembelajaran pendidikan jasmani menggunakan penerapan gaya mengajar Team Games Tournament (TGT) memerlukan guru yang kreatif, baik dalam menyiapkan kegiatan pembelajaran maupun pengalaman belajar bagi anak, juga dalam memilih kompetensi dari berbagai mata pelajaran.

2. Dalam setiap penerapan gaya mengajar guru harus mampu menciptakan kelas yang konduksif agar hubungan interaktif siswa dengan guru, siswa dengan siswa dapat terwujud sehingga suasana kelas menjadi aktif dan menarik. Dalam hal ini guru harus mampu menjadi contoh dan teladan siswanya, tidak hanya dalam kata-kata tetapi juga dalam perbuatan sehari-hari.

3. Dengan gaya mengajar Team Games Tournament (TGT) ini para siswa lebih tertantang, lebih aktif dan harus lebih serius, karena guru dan siswa sudah menyepakati aturan-aturan yang dibuat bersama sebelum pelajaran dimulai. Karena kalau tidak sungguh-sungguh dalam mengikuti pelajaran dan melakukan pelanggaran akan mendapat hukuman.


(4)

C. Saran

Peneliti dapat memberikan saran-saran sebagi berikut :

1. Guru pendidikan jasmani harus kreatif dalam menyikapi kekurangan sarana dan prasarana pembelajaran yang ada di sekolahnya.

2. Guru hendaknya memiliki dan mendesain berbagai macam model-model pembelajran, agar siswa tidak jenuh.

3. Penerapan teknologi dalam pendidikan jasmani juga diperlukan untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran

4. Penyampaian pembelajaran hendaknya disesuaikan dengan keadaan siswa di masing-masing sekolah, supaya siswa dapat mengerti serta menguasai apa yang disampaikan oleh guru.

5. Guru dapat menerapkan metode pembelajaran pendidikan jasmani dengan pola Team Games Tournament (TGT) sebagai salah satu pendekatan dalam mengajar, agar siswa tidak bosan, dan lebih aktif dalam proses pembelajaran.


(5)

83

DAFTAR PUSTAKA

Aqib, Zainal. (2009). Penelitian Tindakan Kelas Untuk Guru. Bandung : Yrama Widya

Arikunto, Suharsimin. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Dimyanti,. (2013). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta FIFA. (2009). Laws Of The Game ( Peraturan Permainan ) / PSSI. http://www.edu-articles.com/mengenal-gaya-mengajar/2005

http://www.edu-articles.com/mengenal-metode-pembelajaran/2005

Hamalik, Oemar. (2001). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Husdarta, Y. M. Saputra, (2000). Belajar Dan Pembelajaran, Departemen

Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Menengah. Mosston, 1994. Gaya Mengajar Dalam Pengajaran Penjas

Muhajir (1996). Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Jakarta, Erlangga

Mukholid.(2007).Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Surakarta,Yudistira

Roestiyah, 2008. Pengajaran Untuk Dapat belajar

Rohim, Abdul. (2008). Bermain Sepak Bola. CV.Aneka Ilmu. Semarang. Roji, 2009. Pendidikan Jasmani kelas VII, Erlangga

Rusli Lutan. (2007). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Prospect.

Sabri, Ahmad (2007). Strategi Belajar Mengajar & Micro Teaching. Padang: Quantum Teaching.

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor - faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT. Rineka Cipta.


(6)

Soeitoe, 1990. Belajar Dalam Pengajaran Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan.

Sucipto,dkk. 2000. Sepak Bola. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah.

Sudjana (2005). Metode Statistik. Bandung : Tarsito.

Supandi, 1992. Strategi Belajar Mengajar Pendidikan Jasmani Dan Kesehatan, Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.

Tim Penyusun, 2007. Panduan Skripsi Universitas Negeri Medan

Trianto, 2009. Mendesain Model pembelajaran Inovatif-Progresif, Jakarta : Kencana Predana Media Group.


Dokumen yang terkait

PENINGKATAN RETENSI BELAJAR MATERI KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP MELALUI PENERAPAN DISCOVERY LEARNING DAN TEAM GAMES TOURNAMENT PADA SISWA KELAS VII-G SMP NEGERI 18 MALANG

2 28 28

ENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) DENGAN MEDIA PERMAINAN MONOPOLI FISIKA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN KETUNTASAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VII B SMP NEGERI SUKORAMBI TAHUN AJARAN 2011/2012

0 4 16

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RENANG GAYA DADA MELALUI PENDEKATAN DIAGNOSTIK KESULITAN BELAJAR PADA SISWA KELAS VII SMP ADVENT BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2012/2013

2 8 83

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RENANG GAYA DADA MELALUI PENDEKATAN DIAGNOSTIK KESULITAN BELAJAR PADA SISWA KELAS VII SMP ADVENT BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2012/2013

0 8 83

UPAYA MENINGKATKAN HASIL PEMBELAJARAN DRIBLE DALAM SEPAKBOLA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 30 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

1 5 63

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 SUKAMULYA TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 11 67

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA SISWA KELAS V SDN SIDOREJO KIDUL 03 SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2016 2017

0 0 13

UPAYA PENINGKATAN PRESTASI DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) BERBANTUAN PERMAINAN ULAR TANGGA PADA SISWA KELAS 2 SD KANISIUS LODOYONG SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 20162017 LAPORAN TUGAS AKHIR - Institutional

0 0 17

PENINGKATAN KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI TEAMS GAMES TOURNAMENTS SISWA KELAS VIID SMP NEGERI 2 DUKUN, MAGELANG

0 0 8

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) DENGAN MEDIA PERMAINAN KARTU DESTINASI UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS X IIS 2 SMA NEGERI 5 SURAKARTA PADA SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 20152016

0 0 13