PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN INTERAKTIF “MOIDEL” BERBASIS E-LEARNING PADA MATA KULIAH PAKET PROGRAM NIAGA DI STMIK KAPUTAMA BINJAI.

(1)

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN INTERAKTIF

“MOIDEL” BERBASIS

E-LEARNING

PADA MATA

KULIAH PAKET PROGRAM NIAGA

DI STMIK KAPUTAMA

BINJAI

TESIS

Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Teknologi Pendidikan

Oleh :

NOVA SORAYA SIMANJUNTAK

NIM 8136122037

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

2015


(2)

(3)

(4)

(5)

i ABSTRAK

NOVA SIMANJUNTAK, Pengembangan Model Pembelajaran Interaktif “MOIDEL” Berbasis E-LearningPada Mata Kuliah Paket Program Niaga Di Stmik Kaputama Binjai. Tesis : Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan 2015

Penelitian ini bertujuan untuk : (1) menemukan model pembelajaran interaktif MOIDEL berbasis e-learning pada mata kuliah Paket Program Niaga yang mampu meningkatkan hasil belajar mahasiswa, (2) untuk mengetahui keefektifan model pembelajaran e-learning yang dikembangkan pada mata kuliah Paket Program Niaga.

Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan yang menggunakan model pengembangan produk Borg dan Gall. Model pengembangan yang menggunakan model pembelajaran ini merupakan model yang disusun secara terprogram dengan urutan yang sistematis dan memenuhi karakteristik mahasiswa dalam belajar. Model ini meliputi 5 tahapan, yakni : perencanaan/desain pengembangan, pengembangan produk, validasi ahli, uji coba, revisi dan produk akhir. Subjek uji coba terdiri dari dua ahli materi pelajaran, dua ahli desain pembelajaran, dua ahli rekayasa perangkat lunak, empat mahasiswa uji perorangan, sembilan mahasiswa uji kelompok kecil, dan limapuluh mahasiswa unutk uji lapangan. Data - data tentang kualitas produk pengembangan ini dikumpulkan melalui angket dan dianalisis dengan teknik analisis deskriptif kualitatif.

Hasil penelitian menunjukkan : (1) uji ahli materi berada pada kualifikasi sangat baik (81.25%), (2) uji ahli desain pembelajaran berada pada kualifikasi sangat baik (92.5%), (3) uji ahli rekayasa perangkat lunak berada pada kualifikasi sangat baik (91.66%) , (4) uji coba perorangan berada pada kualifikasi sangat baik (92.91%), (5) uji coba kelompok kecil berada pada kualifikasi sangat baik (96.11%) dan (6) uji coba lapangan berada pada kualifikasi sangat baik (86.75%).

Produk akhir dari pengembangan model pembelajaran ini dilanjutkan dengan uji keefektifan produk. Penelitian dilaksanakan pada mahasiswa Semester II pada Jurusan Komputerisasi Akutansi di STMIK KAPUTAMA BINJAI. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen, dengan membandingkan hasil belajar tes awal dan akhir. Sampel penelitian sebanyak 50 mahasiswa.

Hasil pengujian hipotesis membuktikan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar mahasiswa tes awal dan tes akhir. Hal ini ditunjukkan dengan hasil pengolahan data thitungsebesar 4.86, sedangkan ttabel sebesar 2.06, pada α = 0.05 dengan dk 24. Hasil perhitungan dimana thitung > ttabel, thitung yaitu 4.86 > 2.06. disimpulkan bahwa hasil belajar mahasiswa yang menggunakan media pembelajaran interaktif e-learning adalah sebesar 82.20% dan lebih tinggi dari kelompok mahasiswa yang tanpa menggunakan media pembelajaran interaktif e-learning yaitu sebesar 69.20%


(6)

ABSTRACT

NOVA SIMANJUNTAK, Development of Interactive Learning Model "MOIDEL" Based E-LearningCourse On Commercial Package Program In Stmik Kaputama Binjai. Thesis: Graduate Program, State University of Medan in 2015

This study aims to: (1) find an interactive learning model MOIDEL based e-learning course on the Commercial Program Package which can improve learning outcomes of student learning, (2) to determine the effectiveness of e-learningteaching model developed in the course Commercial Package Program ,

This type of research is the development of research that uses models of product development Borg and Gall. Model development using this model is a model that is programmed with a sequence composed of systematic and meet the characteristics of the students in learning. This model includes 5 stages, namely: planning / design development, product development, validation expert, testing, revision and final products. Subject test consists of two subject matter experts, two instructional design experts, two software engineers, four individual test students, nine students test a small group, and fifty students fatherly field test. Data - data about the quality of product development were collected through questionnaires and analyzed by qualitative descriptive analysis techniques.

The results showed: (1) the test material experts are at a excellent qualifying (81.25%), (2) test instructional design experts are on excellent qualifications (92.5%), (3) test software engineering experts are in excellent qualifications ( 91.66%), (4) individual testing are at a very good qualifying (92.91%), (5) testing small groups are at a very good qualifying (96.11%) and (6) field trials are in excellent qualifying (86.75% ).

The final product of this learning model development continued with the effectiveness of the test product. The experiment was conducted in the second semester student at the Department of Computerized Accounting in STMIK KAPUTAMA Binjai. The method used in this study is a quasi experimental method, by comparing the results of the initial study and the final test. The research sample as many as 50 students.

The test results prove the hypothesis that there is a significant difference between the results of initial tests of student learning and final test. This is indicated by the data processing tcount of 4.86, while ttabel 2:06, at 0:05 with dk α = 24. The results of calculations which thitung> ttable, thitung ie 4.86> 2:06. concluded that the learning outcomes of students who use the media interactive learning e-learning amounted to 82.20% and was higher than the group of students that without the use of interactive learning media e-learning that is equal to 69.20%


(7)

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat limpahan kasihNya penulis dapat mengatasi kendala dan rintangan dalam menyelesaikan penulisan tesis ini. Tesis ini berjudul “Pengembangan Model Pembelajaran Interaktif “Moidel” Berbasis E-Learning Pada Mata Kuliah Paket Program Niaga di STMIK Kaputama Binjai”, ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam mencapai gelar magister pendidikan pada program studi Teknologi Pendidikan Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini dengan rendah hati penulis sampaikan rasa hormat dan terimakasih yang sebesar – besarnya kepada Bapak Prof. Dr. Harun Nainggolan, M.Pd selaku dosen pembimbing I dan Bapak Prof. Dr. Efendi Napitupulu, M.Pd selaku dosen pembimbing II yang telah banyak meluangkan tenaga dan waktu, memberikan arahan dan saran membimbing penulis selama penyusunan tesis ini. Selanjutnya ucapan terimakasih juga penulis tujukan kepada :

Pertama, Bapak Prof. Dr. Abdul Muin Sibuea, M.Pd, selaku Direktur Program Pascasarjana, Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd sebagai Ketua dan Bapak Dr. R. Mursid, ST, M.Pd sebagai Sekretaris Program Studi Teknologi Pendidikan beserta staf / pegawai Pascasarjana Universitas Negeri Medan yang telah memberikan kesempatan dan fasilitas selama penulis mengikuti pendidikan di Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

Kedua, Bapak Prof. Dr. Sahat Siagian, M.Pd, Bapak. Dr. Eko Wahyu Nugrahadi, M.Si dan Bapak Dr. R. Mursid, ST, M.Pd, selaku nara sumber yang telah memberikan masukan dan saran pada tesis ini, juga Bapak/Ibu dosen yang telah memberikan ilmu kepada penulis selama menempuh pendidikan di Pascasarjana di Universitas Negeri Medan.

Ketiga, saya juga berterimakasih kepada Ibu Lina Arliana, SE. MM selaku Ketua STMIK Kaputama Binjai dan juga Bapak/Ibu Dosen STMIK Kaputama Binjai yang telah


(8)

memberikan dukungan penuh serta menyediakan fasilitas sarana dan prasarana demi terlaksananya penelitian ini.

Keempat, kepada suami tersayang, Maruli Marpaung,A.Md, yang selalu mendukung dan memberikan Doa serta semangat dan cinta kasih yang tulus selama penulis menempuh dan menyelesaikan pendidikan pascasarjana ini.

Kelima, kepada Ayahanda Saut Simanjuntak, SH dan Ibunda (+) Rislenny Saragih yang telah mendidik dan membesarkan penulis dengan sangat baik. Dukungan adik – adik serta seluruh keluarga besar atas doa dan harapan mereka yang tiada putus memberikan motivasi dan semangat belajar yang luar biasa sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan tesis ini.

Keenam, kepada seluruh rekan kuliah kelas eksekutif B1 angkatan XXIII Program Studi Teknologi Pendidikan yang telah bersama sama menjalani suka dan duka selama perkuliahan, yang saling mendukung dan saling menyemangati satu sama lain. Penulis bangga pernah menjadi bagian dari rekan rekan semuanya.

Akhir kata, mohon maaf yang sebesar – besarnya apabila terdapat kesalahan penyusunan kata ataupun penulisan nama gelar dalam tesis ini, begitu juga kepada pihak – pihak yang tak dapat penulis sebutkan namanya satu persatu. Sekali lagi, terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu baik yang telah disebutkan maupun tidak, kiranya kasih karunia Allah yang sempurna memberikan berkatnya yang berlimpah kepada kita semua. Amin.

Medan, 20 Agustus 2015 Penulis,

NOVA SORAYA SIMANJUNTAK NIM 8316122037


(9)

v

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK……… i

ABSTRACT………. ii

KATA PENGANTAR………. iii

DAFTAR ISI………... v

DAFTAR TABEL……….. viii

DAFTAR GAMBAR………. x

DAFTAR LAMPIRAN……….. xi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah………. 1

B. Identifikasi Masalah………... 12

C. Batasan Masalah ……… 13

D. Rumusan Masalah……….. 13

E. Tujuan Penelitian ……….. 14

F. Manfaat Penelitian ……….... 14

BAB II KAJIAN TEORETIS KERANGKA DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Kajian Teoretis……… 16

1. Hakikat Model Pembelajaran E-learning ……… 16

2. Hakikat Hasil Belajar Paket Program Niaga………… 31

3. Pengembangan Model Pembelajaran Interaktif Berbasis E-learningMata Kuliah Paket Program Niaga…….. 35


(10)

4. Pengertian Model Pembelajaran Interaktif MOIDEL

berbasis e-learning……… 52

5. Pendekatan Penelitian Pengembangan Model Pembelajaran.. 58

B. Penelitian Relevan……… 61

C. Kerangka Berfikir………... 63

D. Hipotesis Penelitian ………. 66

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian………. 67

B. Prosedur Pengembangan………... 67

C. Subjek Penelitian……….. 71

D. Teknik Pengumpulan Data……….. 71

E. Instrumen Pengumpulan Data……….. 72

F. Teknik Analisis Data……….. 80

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian dan Pengembangan Produk……….. 85

1. Deskripsi hasil studi pendahuluan……… 85

2. Deskripsi hasil perencanaan dan pengembangan……… 89

3. Deskripsi data hasil uji coba……….. 94

a. Data hasil uji coba validator ahli……… 95

b. Data hasil uji coba perorangan……….. 102

c. Data hasil uji coba kelompok kecil……… 104

d. Data hasil uji coba lapangan………. 106

4. Analisis data………. 110


(11)

vii

b. Analisis data hasil uji coba perorangan……….. 114

c. Analisis data hasil uji coba kelompok kecil……… 115

d. Analisis data uji coba lapangan……….. 118

5. Revisi Produk………. 121

a. Revisi validasi ahli……….. 121

b. Revisi kelompok perorangan……….. 122

c. Revisi kelompok kecil……… 122

d. Revisi uji coba lapangan……… 123

B. Hasil Penelitian Uji Efektivitas Produk……….. 123

1. Deskripsi Data Penelitian……….. 123

2. Pengujian Persyaratan Analisis……… 126

3. Pengujian Hipotesis………. 128

C. Pembahasan Hasil Penelitian………. 129

1. Pembahasan Hasil Penelitian Pengembangan Produk… 129 2. Pembahasan Hasil Penelitian Uji Keefektifan Produk.. 131

3. Pembahasan Hasil Penelitian Uji MOIDEL 132 4. Faktor Sarana dan Prasarana………. 133

D. Keterbatasan Penelitian……… 133

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN……….. 134

A. Simpulan………. 134

B. Implikasi……… 134

C. Saran……….. 135

DAFTAR PUSTAKA……… 137


(12)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 : Daftar Nilai Ujian Akhir Semester T.A 2013/2014 8

Tabel 1.2 : Daftar Nilai Ujian Akhir Semester T.A 2014/2015 9

Tabel 1.3 : Hasil Pre Test Mahasiswa pada Mata Kuliah Paket Program Niaga 10 Tabel 3.1 :Kisi Instrumen Penelitian Untuk Ahli

Materi Pembelajaran ……….. 73

Tabel 3.2 : Kisi Instrumen Untuk Ahli Desain Pembelajara.. 74

Tabel 3.3 : Kisi Instrumen Penelitian Kualitas Rekayasa Perangkat Lunak………. 74

Tabel 3.4 : Kisi Instrument Penelitian Kualitas Materi Pembelajaran dan Kualitas Teknik/tampilan Untuk Peserta Didik………. 75

Tabel 3.5 : Kisi – kisi Instrumen Tes Hasil Belajar Power Point 74 Tabel 3.6 : Kriteria Penilaian………. 78

Tabel 4.1 : Tabel Hasil Angket Studi Pendahuluan Dosen…… 86

Tabel 4.2 : Tabel Angket Studi Responden Mahasiswa………. 88

Tabel 4.3 : Hasil Penilaian Ahli Materi Pembelajaran………… 96

Tabel 4.4 : Komentar Validator Ahli Materi………. 98

Tabel 4.5 : Tabel Hasil Penilaian Ahli Rekayasa Perangkat Lunak.. 99

Tabel 4.6 : Komentar Ahli Rekayasa Perangkat Lunak……… 101

Tabel 4.7 : Hasil Uji Coba Perorangan……….. 102

Tabel 4.8 : Hasil Uji Coba Kelompok Kecil……… 104


(13)

ix

Tabel 4.10 : Persentase Rata rata Hasil Penilaian Ahli Materi……. 110

Tabel 4.11 : Persentase Penilaian Ahli Rekayasa Perangkat Lunak 112

Tabel 4.12 : Persentase Penilaian Ahli Desain Pembelajaran……. 113

Tabel 4.13 : Hasil Penilaian Uji Coba Kelompok Kecil……… 115

Tabel 4.14 : Persentase Hasil Uji Coba Lapangan………. 118

Tabel 4.15 : Frekuensi Nilai Hasil Belajar Dengan Media Interaktif.. 124 Tabel 4.16 : Frekuensi Nilai Hasil Belajar Dengan Tanpa Media


(14)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1 Model of Multimedia Learning (Mayer, 2001)……… 25 Gambar 2.2 Model Pembelajaran ADDIE……….. 39 Gambar 2.3 Desain Pembelajaran Dick, Carey and Carey (2005).. 40 Gambar 2.4 Langkah - langkah Desain Model Pembelajaran……… 46 Gambar 2.5 Rancangan Awal Model Pembelajaran e-learning…… 47 Gambar 2.6 : Sintaks Pembelajaran e-learning……… 50 Gambar 3.1 : Tahapan Penelitian Pengembangan (Borg & Gall, 1983) 70 Gambar 4.1 Diagram Tahapan Analisis Model Pembelajaran e-learning 91 Gambar 4.2 Langkah Desain Pembelajaran e-learning 92 Gambar 4.3 Halaman Utama Model Pembelajaran e-learning 93 Gambar 4.4 Langkah Pelaksanaan Model Pembelajaran e-learning 94 Gambar 4.5 Diagram persentase rata – rata hasil penilaian ahli materi 111 Gambar 4.6 Diagram Persentase Penilaian Ahli Perangkat Lunak 112 Gambar 4.7 Diagram Persentase Penilaian Ahli Desain Pembelajaran 111 Gambar 4.8 Diagram Persentase Penilaian Uji Coba Kelompok Kecil 117 Gambar 4.9 Diagram Persentase Penilaian Uji Coba Lapangan 120 Gambar 4.10 Diagram Batang Frekuensi Nilai Pembelajaran Dengan Media124 Gambar 4.11 Diagram Batang Frekuensi Nilai Pembelajaran Tanpa Media126


(15)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1 : SAP Pembelajaran Paket Program Niaga 140

Lampiran 2 : Kontrak Perkuliahan 144

Lampiran 3 : Instrumen Tes Hasil Belajar Mahasiswa 147 Lampiran 4 : Instrumen Tes Hasil Belajar Mahasiswa (Sudah Valid) 152 Lampiran 5 : Data Hasil Belajar Mahasiswa Kelas Eksperimen 155 Lampiran 6 : Data Hasil Belajar Mahasiswa Kelas Kontrol 156 Lampiran 7 : Data Hasil Belajar Mata Kuliah PPN 157 Lampiran 8 : Perhitungan Rata rata, Simpangan baku, Varians 158

Lampiran 9 : Uji Normalitas Data 160

Lampiran 10 : Uji Normalitas Pre Test Kelas Eksperimen 161 Lampiran 11 : Uji Normalitas Post Test Kelas Eksperimen 162 Lampiran 12 : Uji Normalitas Pre Test Kelas Kontrol 163 Lampiran 13 : Uji Normalitas Post Test Kelas Kontrol 164

Lampiran 14 : Uji Homogenitas Varians 165

Lampiran 15 : Pengujian Hipotesis 167

Lampiran 16 : Uji Keefektifan 169

Lampiran 17 : Buku Petunjuk Dosen 170

Lampiran 18 : Story Board Materi 220

Lampiran 19 : Angket Studi Pendahuluan Mahasiswa 221 Lampiran 20 : Angket Studi pendahuluan Dosen 222 Lampiran 21 : Angket Ahli Desain Pembelajaran, Ahli Materi,

Ahli Rekayasa Perangkat Lunak 224

Lampiran 22 : Angket Uji Coba Perorangan, Kelompok Kecil

Dan Uji Coba Lapangan 244


(16)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) mengakibatkan perubahan dan pertumbuhan kehidupan ke arah yang lebih kompleks. Kemajuan teknologi juga membuat manusia secara sengaja atau tidak sengaja telah dan akan berinteraksi terhadap teknologi yang berkembang tersebut. Sebagai generasi modern kita pasti sudah sangat familiar dengan peralatan elektronik. Sebagai contoh kendaraan, peralatan rumah tangga, media entertaint, maupun media komunikasi. Alat - alat tersebut kini sudah semakin berkembang dan semakin canggih, hal tersebut tentu saja terjadi akibat adanya keinginan manusia untuk dapat terus mengembangkan perangkat - perangkat untuk memudahkan pekerjaannya, tidak bisa dipungkiri lagi kehadiran teknologi sangat berpengaruh dalam kelangsungan kehidupan kita, terutama dalam berkomunikasi dan mendapatkan informasi. Artinya, hampir seluruh kegiatan manusia di manapun adanya, selalu tersentuh oleh komunikasi dan teknologi yang semakin canggih. Masyarakat yang tidak menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi akan tertinggal dari masyarakat yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.

Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi yang sangat cepat juga telah mempengaruhi seluruh aspek kehidupan masyarakat dan menciptakan budaya baru bagi semua orang di dunia. Perubahan dan pertumbuhan tersebut menimbulkan kebutuhan, tuntutan dan inovasi baru


(17)

2

yang tidak dapat diramalkan sebelumnya, sehingga perlu adanya penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi di berbagai bidang. Begitu juga dengan dunia pendidikan tidak luput dari pengaruh perkembangan teknologi. Media elektronika sebagai akibat dari perkembangan teknologi, mendapat tempat dan perhatian yang cukup besar bagi para peserta didik dan besar pengaruhnya terhadap perkembangan pendidikan. Pengaruh yang paling utama dalam hal penggunaan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran terkait dengan dunia pendidikan pada saat ini adalah bergesernya paradigma pembelajaran dari teacher oriented menuju student oriented. Dimana dengan adanya kemajuan ilmu dan teknologi, peserta didik dapat mencari sendiri dan langsung mengalami proses belajar. Rusman (2011:93) mengungkapkan “bahwa era kemajuan teknologi pada masa modern saat ini yaitu dengan ditemukannya komputer maka penggunaan Teknologi Informasi Komunikasi dalam kegiatan pembelajaran harus dikembangkan dalam lembaga pendidikan untuk memenuhi tuntutan global pendidikan dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas global".

Perkembangan Teknologi Informasi Komunikasi juga mengubah paradigma masyarakat dalam mencari dan mendapatkan informasi yang tidak lagi hanya terbatas pada media cetak, radio, dan televisi, tetapi juga menjadikan teknologi jaringan global, internet sebagai salah satu sumber informasi utama. Tenaga pendidik dapat memperoleh berbagai informasi yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan bahan pembelajaran seperti teks, foto, video, animasi dan simulasi. Teknologi internet yang semakin canggih ini juga memberikan kemudahan bagi peserta didik untuk mendapatkan tambahan


(18)

3

informasi pembelajaran yang diinginkan dalam rangka memenuhi tuntutan kompetensi dan juga pengayaan dalam pembelajaran yang sedang dipelajarinya.

Penggunaan Teknologi Informasi Komunikasi dalam pembelajaran diharapkan dapat mendorong timbulnya komunikasi, kreativitas dan mampu memecahkan masalah yang dihadapi oleh peserta didik. Teknologi Informasi Komunikasi juga menjadikan pengetahuan atau materi pembelajaran yang disajikan baik berupa verbal dan visual dapat membuat daya ingat lebih lama. Selain itu peserta didik yang belajar dengan menggunakan Teknologi Informasi Komunikasi akan lebih siap menghadapi dunia kerja yang mengembangkan sikap berfikir ilmiah dan kritis dari pemberian skill atau keterampilan yang memadai.

Peraturan Pemerintah No.17 Tahun 2010 pasal 48 dan 59 juga mengisyaratkan dikembangkannya sistem informasi pendidikan yang berbasis teknologi dan informasi. Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa perubahan pada learning material atau materi pembelajaran. Ada dua jenis materi pembelajaran, yaitu materi ajar tertulis dan materi ajar yang dimedia-kan atau disebut materi ajar cetak dan materi ajar non cetak. Materi ajar non cetak merupakan materi ajar yang dikembangkan untuk memperkaya pemahaman peserta didik terhadap materi pelajaran yang dipelajari, dimana selain untuk mengisi kekurangan yang timbul akibat masalah budaya membaca juga dalam keterbatasan waktu serta untuk menjawab keragaman gaya belajar peserta didik. Dengan demikian pengembangan materi ajar non cetak harus dapat memanfaatkan semaksimal


(19)

4

mungkin kemampuan medianya. Dengan kata lain, pemilihan materi yang sesuai dengan media yang ditentukan merupakan langkah awal yang penting, disamping pemaparan yang mudah dicerna, dalam arti menggunakan bahasa yang sederhana, komunikatif dan jelas, mampu melibatkan proses berpikir peserta didik, serta memungkinkan peserta didik dapat mencapai tingkat penguasaan secara mandiri.

Pendidikan yang mendapatkan sentuhan media teknologi informasi telah mencetuskan lahirnya gagasan tentang e-learning atau elektronic learning. Terdapat berbagai jenis e-learning misalnya Moodle, Blackboard, Sakai, Dokeas dll. Adapun e-learning merupakan pembelajaran yang menggunakan rangkaian elektronik atau jaringan internet untuk menyampaikan isi pembelajaran, interaksi atau bimbingan (Rusman, 2009: 49). Selain itu e-learningsebagai bentuk pendidikan jarak jauh yang dilakukan melalui media internet. E-learning juga sebagai kegiatan belajar tidak langsung (asyinchronous) melalui perangkat elektronik komputer untuk memperoleh bahan belajar yang sesuai dengan kebutuhannya. Lebih lanjut Sujono (2009:15) menyatakan bahwa keuntungan yang paling penting dari pembelajaran dengan menggunakan e-learning adalah dalam hal fleksibilitasnya dimana melalui e-learningmateri pembelajaran dapat diakses kapan saja dan dari mana saja. Disamping itu materi dapat diperkaya dengan berbagai sumber belajar termasuk multimedia dan dengan cepat dapat diperbaharui oleh tenaga pengajar.

Program studi Komputerisasi Akuntansi merupakan program studi yang ada di beberapa kampus komputer di Indonesia. Program Studi ini


(20)

5

didirikan sebagai hasil perkembangan teknologi dan bertujuan untuk membekali mahasiswa dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap agar lebih kompeten dalam teknologi komputer. Kompetensi keahlian yang dipelajari mahasiswa program keahlian ini adalah mengenai Paket Program Niaga dan aplikasinya dimana dasar ilmu yang dipelajarinya adalah mengenalkan software yang dipakai dalam penggunaan Sistem Operasi pada komputer, mempelajari penggunaan Microsoft Office secara keseluruhan, sehingga pemanfaatan teknologi informasi bukan hanya dapat meningkatkan dinamika proses pembelajaran tetapi juga dapat melatih mahasiswa untuk belajar bagaimana menginspirasi dirinya menjadi pembelajar sepanjang hayat.

Proses belajar pada program keahlian ini terdiri dari teori dan praktek. Namun kenyataan yang terjadi di dalam proses belajar mengajar tersebut masih banyak kegiatan perkuliahan yang menggunakan teori saja. Pada umumnya dosen masih menggunakan metode yang konvensional seperti ceramah dan diskusi yang bersifat teacher centeratau berpusat pada pengajar dan praktek hanya sekedar latihan saja. Dalam pengintegrasian perangkat teknologi dan komunikasi, dosen pada umunya hanya mempergunakan teknologi informasi dan komunikasi sebagai alat untuk mencari informasi tambahan atau sebagai pelengkap dalam pembelajaran, sehingga dampak kemajuan teknologi informasi dalam proses pembelajaran dirasakan masih kurang nyata dan mengakibatkan proses pembelajaran dengan menggunakan perangkat Teknologi menjadi tidak bermakna dan tidak memberikan pengalaman yang bernilai tinggi. Beberapa penyebabnya antara lain adalah (1) adanya asumsi bahwa komputer sebagai perangkat keras hanya dapat


(21)

6

meningkatkan kualitas pembelajaran dengan mengindahkan upaya meningkatkan aspek afektif dan psikomotoriknya, (2) karena perangkat keras dianggap sesuatu yang berbeda, teknologi ini akan dengan cepat dikenalkan dan mendapat sambutan karena sesuatu yang baru, namun karena dosen kurang terampil memanfaatkan beberapa saat kemudian perangkat keras menjadi sesuatu yang biasa dan (3) dosen tidak memiliki kemampuan untuk mengintegrasikan komputer dalam pembelajaran sehingga peranannya monoton dan kurang berkembang.

Hal senada diungkapkan oleh Pratama (2014:45) bahwa beberapa masalah yang terjadi dalam pembelajaran dalam dunia pendidikan adalah (1) sebagian besar konsep belajar yang terlaksana bersifat abstrak, (2) keterbatasan waktu yang tersedia untuk mengajarkan materi yang akan disampaikan dan (3) kurangnya pertisipasi peserta didik dalam proses pembelajaran. Pratama (2014:45) juga menemukan bahwa masalah tersebut dapat diatasi dengan menggunakan model konkret bahan ajar dalam bentuk gambar, animasi atau video yang disampaikan oleh tenaga pengajar dan menerapkan pendekatan pembelajaran yang melibatkan peserta didik dalam proses pembelajaran, dimana hal ini dapat dilakukan dengan memanfaatkan internet sebagai alat komunikasi yang dapat memaksimalkan partisipasi peserta didik dalam proses pembelajaran sehingga keterbatasan kendala waktu dapat diatasi, serta menyediakan bahan ajar yang dapat dipelajari secara individu oleh peserta didik di luar kelas. Hasil berbagai penelitian juga telah menunjukkan bahwa pembelajaran menggunakan media moodle mampu


(22)

7

meningkatkan minat dan hasil belajar siswa terhadap pelajaran yang dipelajarinya (Wijaya, 2012:32).

Cikal bakal berdirinya STMIK KAPUTAMA BINJAI yaitu melalui Pusat Pendidikan Pelatihan Informatika Komputer dan Kewirausahaan (P3IK). KAPUTAMA yang merupakan sebuah lembaga pendidikan, didirikan pada tanggal 21 Maret 2002 oleh Bapak Parlindungan Purba, SH, MM dan berada di bawah naungan Yayasan Pendidikan Teknologi Informasi Mutiara. STMIK KAPUTAMA BINJAI merupakan perguruan tinggi pertama dalam bidang informatika komputer di Kota Binjai. Penyelenggaraan pendidikan STMIK KAPUTAMA BINJAI berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 09/D/O/2003, tanggal 31 Januari 2003 untuk mengelola jenjang pendidikan Strata 1 (S1) dan Diploma 3 (D3) untuk 5 (lima) program studi. Penelitian ini dilaksanakan di kelas pagi yang seluruhnya ada 2 kelas. Hasil wawancara dengan Ketua STMIK KAPUTAMA BINJAI, peneliti memperoleh informasi bahwa sangat dibutuhkan pembelajaran e-learninguntuk mendukung dan meningkatkan kualitas peserta didik, namun belum ada dosen yang memiliki kemampuan untuk mengelolanya. Berdasarkan angket studi pendahuluan yang dilaksanakan ke dosen dan mahasiswa ditemukan bahwa dosen dan mahasiswa sangat menginginkan adanya model pembalajaran yang inovatif dan interaktif di kampus STMIK KAPUTAMA BINJAI. Kampus ini memiliki fasilitas yang mendukung untuk itu yaitu Ruangan Laboratorium untuk melaksanakan praktikum, Ruang Pusat Komputer (Puskom) dan Akses Internet yang lancar,


(23)

8

baik di setiap Laboratorium Komputer dan Akses Wifi yang memadai yang dapat diakses oleh setiap mahasiswa dan dosen.

Melihat data hasil belajar peserta didik selama ini ditemukan juga bahwa proses pembelajaran Paket Program Niaga yang selama ini dihasilkan belum menunjukkan adanya hasil maksimal karena masih di bawah nilai kriteria ketuntasan minimal yaitu 70 (tujuh puluh). Ini dapat dilihat pada Tabel 1.1 dan Tabel 1.2 nilai mahasiswa selama 2 tahun terakhir berikut ini :

Tabel 1.1 : Daftar Nilai Ujian Akhir Semester (UAS) Semester Genap Mata Kuliah Paket Program Niaga T.A 2013/2014

Kehadiran Tugas/Quiz UTS UAS Rata HurufRata

1 1 100 70 75 70 74,5 B

2 2 93 70 70 60 68,3 C

3 3 100 70 70 75 75 B

4 4 100 70 75 75 76,5 B

5 5 100 70 70 75 75 B

6 6 93 70 70 75 74,3 B

7 7 100 70 70 75 75 B

8 8 100 70 70 75 75 B

9 9 100 70 65 60 67,5 C

10 10 100 75 75 83 80,7 A

11 11 100 75 75 85 81,5 A

12 12 100 70 75 75 76,5 B

13 13 86 70 75 75 75,1 B

14 14 93 70 75 75 75,8 B

15 15 100 70 70 75 75 B

16 16 93 70 70 75 74,3 B

17 17 79 70 70 65 68,9 C

18 18 70 70 70 0 42 E

19 19 100 70 75 75 76,5 B

20 20 100 70 70 75 75 B

21 21 100 70 70 75 75 B

22 22 100 70 75 83 79,7 B

23 23 100 70 75 75 76,5 B

24 24 100 70 75 75 76,5 B

25 25 93 70 70 75 74,3 B


(24)

9

Dari Tabel 1.1 di atas dapat dilihat bahwa dari 25 orang mahasiswa mempunyai rata - rata nilai A hanya 20 % sedangkan untuk nilai B sekitar 64 %, dimana selebihnya masih belum mencapai nilai ketuntasan.

Tabel 1.2 : Daftar Nilai Ujian Akhir Semester (UAS) Semester Genap Mata Kuliah Paket Program Niaga T.A 2014/2015

Kehadiran Tugas/Quiz UTS UAS Rata Rata Huruf

1 1 50 0 0 0 5 E

2 2 79 70 70 0 42,9 E

3 3 100 75 65 75 74,5 B

4 4 64 60 65 0 37,9 E

5 5 71 70 60 68 66,3 C

6 6 100 70 70 73 74,2 B

7 7 93 70 70 65 70,3 B

8 8 86 70 70 68 70,8 B

9 9 93 70 65 68 70 B

10 10 100 70 70 65 71 B

11 11 93 75 60 70 70,3 B

12 12 86 70 60 50 60,6 C

13 13 100 70 65 70 71,5 B

14 14 64 0 60 0 24,4 E

15 15 29 0 0 0 2,9 E

16 16 100 75 70 70 74 B

17 17 100 70 70 73 74,2 B

18 18 79 70 70 0 42,9 E

19 19 86 70 70 60 67,6 C

20 20 79 70 60 65 65,9 C

21 21 100 70 65 73 72,7 B

22 22 93 70 70 55 66,3 C

23 23 86 75 75 70 74,1 B

24 24 71 70 70 50 62,1 C

25 25 79 70 0 68 49,1 E

(Sumber : Tata Usaha STMIK KAPUTAMA BINJAI)

Dari Tabel 1.2 di atas dapat dilihat bahwa dari 25 orang mahasiswa mempunyai rata - rata nilai B sekitar 48 %, rata rata nilai C sekitar 24 % dimana selebihnya masih belum mencapai nilai ketuntasan dan tidak ada mahasiswa yang mendapat nilai A.


(25)

10

Rendahnya rata - rata perolehan nilai mahasiswa tersebut kemungkinan disebabkan rendahnya penguasaan materi oleh mahasiswa. Disamping itu kegiatan pembelajaran Paket Program Niaga di STMIK KAPUTAMA BINJAI masih berjalan konvensional, dimana masih didominasi kegiatan ceramah dan penampilan slide power point yang berpusat kepada dosen saja. Dari penelitian awal yang dilakukan, peneliti juga menemukan bahwa dosen lebih cenderung hanya mempergunakan satu teknik penyampaian dan hanya berupa latihan di lab.

Tabel 1.3 Hasil Pre Test Mahasiswa pada Mata Kuliah Paket Program Niaga Data Hasil Belajar Mata Kuliah Paket

Program Niaga

No Eksperimen Kontrol

1 20 20

2 20 20

3 20 20

4 20 25

5 25 25

6 25 25

7 25 25

8 25 25

9 25 30

10 25 30

11 30 30

12 30 35

13 30 35

14 30 35

15 35 40

16 35 40

17 35 40

18 35 40

19 40 45

20 40 45

21 40 45

22 40 45

23 45 45

24 45 50


(26)

11

Berdasarkan karakteristik mata kuliah ini, kesulitan - kesulitan dan rendahnya hasil belajar mahasiswa dalam belajar Paket Program Niaga dan metode pembelajaran dosen yang masih konvensional serta peluang integrasi perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran maka diperlukan sebuah inovasi pembelajaran Paket Program Niaga yang berorientasi kepada mahasiswa dan memfasilitasi kebutuhan belajar yang menantang, aktif, menyenangkan dan berhubungan dengan kehidupan sehari hari serta mempersiapkan mahasiswa untuk menghadapi masa depan yang ditandai dengan perkembangan teknologi informasi dan persaingan global, salah satunya adalah dengan cara mengintegrasikan proses pembelajaran Paket Program Niaga dengan Teknologi Informasi Komunikasi yang lebih dikenal dengan istilah pembelajaran interaktif berbasise-learning.

Salah satu aplikasi dari pembelajaran e-learning adalah dengan menggunakan suatu perangkat lunak (software) yang membantu perencanaan, perancangan, menganalisis, mengimplementasikan, mengelola pembelajaran dan memberikan akses kepada mahasiswa terhadap materi kapanpun dan di manapun mahasiswa berada yang dikenal dengan istilah LMS (Learning Manajemen System). Solusi utama yang diberikan oleh LMS adalah menggantikan program pengajaran yang konvensional dengan pembelajaran yang lebih interaktif dan memberikan penilaian yang sistematis serta meningkatkan kompetensi belajar suatu individu atau kelompok. LMS berfokus pada pengaturan pelajaran, pengaturan proses pembelajaran dan pengaturan kinerja dari semua LMS Moodle. Moodle merupakan Singkatan dari (Modular Object Oriented Dynamic Learning


(27)

12

Enviroment). Dimana dalam penelitian ini software moodle ini akan dikombinasikan dengan software hot potatoesdalam pembuatan kuis online.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas peneliti perlu mencoba untuk mengembangkan model pembelajaran yang baru yang lebih interaktif untuk meningkatkan hasil belajar mahasiswa. Salah satu langkah yang dapat dilakukan adalah dengan pengembangan model pembelajaran interaktif “MOIDEL” berbasis e-learning. Dimana MOIDEL merupakan singkatan dari Motivasi, Orientasi, Instruksi, Diskusi, Evaluasi dan Lanjut.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka untuk memperjelas arah kegiatan penelitian dan pengembangan yang akan dilaksanakan, maka diidentifikasi masalah penelitian sebagai berikut : (1) Pembelajaran yang dilaksanakan selama ini masih bersifat konvensional (2) Praktikum yang dilaksanakan di kelas hanya berupa latihan dari dosen saja (3) Pengembangan model pembelajaran interaktif berbasis e-learning belum ada dikembangkan (4) Belum adanya pengembangkan materi yang sesuai dengan karakteristik mata kuliah Paket Program Niaga (5) Hasil belajar mata kuliah Paket Program Niaga mahasiswa masih berada di bawah batas minimal (6) Ujian remedial dan ujian susulan kadang tidak berjalan efektif karena keterbatasan waktu di Ruang Laboratorium (7) Dosen pengampu belum begitu mahir dalam penggunaan media pembelajaran interaktif berbasis e-learning (8) Tidak semua mahasiswa yang mengikuti mata kuliah Paket Program Niaga mempunyai laptop pribadi untuk mendukung adanya pembelajaran interaktif berbasis e-learningini (9) Mahasiswa


(28)

13

yang masih sangat awam dalam penggunaan fasilitas internet dalam proses pembelajaran (10) Mahasiswa memiliki karakteristik yang bermacam - macam, dimana ada yang mudah memahami materi dengan membaca, mendengar, melihat animasi dan mempraktekkan.

C. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi dan latar belakang masalah di atas, maka batasan masalah dalam penelitian pengembangan ini adalah sebagai berikut : (1) Pengembangan model pembelajaran interaktif “MOIDEL” berbasis e-learning di STMIK KAPUTAMA BINJAI (2) Pengembangan model pembelajaran interaktif “MOIDEL” berbasis e-learning yang efektif pada pembelajaran Paket Program Niaga (3) Model pembelajaran interaktif “MOIDEL” berbasis e-learning yang sesuai dengan kemampuan mahasiswa STMIK KAPUTAMA BINJAI (4) Fasilitas sarana media komputer yang ada untuk memfasilitasi model pembelajaran interaktif “MOIDEL” berbasis e-learningpada mata kuliah Paket Program Niaga di STMIK KAPUTAMA BINJAI (5) Penelitian yang dilaksanakan hanya sampai uji kelayakan dan keefektifan pada produk yang dikembangkan.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, identifikasi, dan batasan masalah di atas maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah :

1. Apakah produk pengembangan model pembelajaran interaktif “MOIDEL” berbasis e-learning pada mata kuliah Paket Program Niaga ini layak digunakan mahasiswa di STMIK KAPUTAMA BINJAI?


(29)

14

2. Apakah produk pengembangan model pembelajaran interaktif “MOIDEL” berbasis e-learning pada mata kuliah Paket Program Niaga efektif digunakan mahasiswa untuk meningkatkan hasil belajar di STMIK KAPUTAMA BINJAI?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan Penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui kelayakan model pembelajaran interaktif “MOIDEL” berbasis e-learning yang dikembangkan pada mata kuliah Paket Program Niaga di STMIK KAPUTAMA BINJAI.

2. Untuk mengetahui keefektifan model pembelajaran interaktif “MOIDEL” berbasis e-learning dalam meningkatkan hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah Paket Program Niaga di STMIK KAPUTAMA BINJAI.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian dan pengembangan ini adalah :

1. Secara teoretis, penelitian dan pengembangan ini diharapkan dapat memberikan sumbangan terhadap landasan konsep, prinsip dan prosedur pengembangan model pembelajaran interaktif berbasise-learning.

2. Manfaat penelitian bagi kampus, dosen dan mahasiswa adalah :

a. Bagi kampus, memberikan kontribusi dengan adanya produk baru yang dihasilkan berupa model pembelajaran interaktif berbasise-learning


(30)

15

b. Bagi dosen, berguna untuk membantu memecahkan masalah belajar mengajar dengan model pembelajaran e-learning untuk meningkatkan pemanfaatan sumber belajar dan media pembelajaran yang ada.

c. Bagi mahasiswa, dengan model pembelajaran yang baru berguna untuk membantu mahasiswa dalam proses pembelajaran dapat dilakukan dimana dan kapan saja.


(31)

134

BAB V

SIMPULAN , IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan

Berdasarkan kualitas dan hasil implementasi media pembelajaran interaktif pada mata kuliah Paket program Niaga yang telah teruji pada mahasiswa jurusan Komputerisasi Akutansi STMIK KAPUTAMA BINJAI, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Hasil validasi dari ahli materi, ahli desain pembelajaran, dan ahli rekayasa perangkat lunak menyatakan bahwa media pembelajaran interaktif berbasis e-learning pada mata kuliah Paket Program Niaga yang dihasilkan layak untuk digunakan dalam pembelajaran.

2. Hasil belajar mahasiswa yang diajarkan dengan menggunakan media pembelajaran interaktif berbasis e-leaninglebih efektif.

B. Implikasi

Berdasarkan kesimpulan dan temuan pada penelitian pengembangan media pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran interaktif yang teruji memiliki implikasi yang tinggi dapat digunakan dosen dalam proses pembelajaran. Adapun implikasi yang dimaksud adalahsebagai berikut :

1. Media pembelajaran interaktif yang digunakan dalam mata kuliah Paket Program Niaga akan mempermudah dosen untuk menyelenggarakan proses pembelajaran yang menyenangkan sehingga berdampak pada keefektifan proses pembelajaran dan dapat meningkatkan hasil belajar mahasiswa.


(32)

135

2. Media pembelajaran interaktif yang digunakan dalam pembelajaran akan mempermudah mahasiswa untuk melaksanakan pembelajaran secara mandiri sehingga mahasiswa dapat memperoleh hasil belajar yang maksimal bila menerapkan media pembelajaran interaktif secara efektif.

C. Saran

Berdasarkan hasil temuan yang telah diuraikan pada kesimpulan serta implikasi hasil penelitian, berikut ini diajukan beberapa saran, yaitu :

1. Ketua yayasan sebagai kreator dan motivator harus mampu melihat dan mau mendengar keinginan dosen, mau belajar untuk menciptakan perubahan perubahan penerapan teknologi pembelajaran sehingga dapat mengupayakan pengadaan dana untuk pengadaan modul pembelajaran

2. Kepada semua dosen sebagai pendidik, agar mampu menerapkan dan menciptakan media yang baru dan interaktif untuk dapat menarik minat belajar mahasiswa pada semua mata kuliah,khususnya mata kuliah Paket Program Niaga.

3. Media pembelajaran interaktif pada mata kuliah Paket program Niaga ini memerlukan adanya computer dan jaringan internet sehingga hendaknya komputer yang ada di laboratorium selalu diperbaharui dan dicek kualitasnya agar proses pembelajaran tetap berjalan dengan baik dan lancar.

4. Setiap Dosen wajib mempelajari cara menggunakan pembelajaran interaktif agar dalam proses pembelajaran dosen dapat berinteraksi kepada mahasiswa diluar jam pelajaran tentang materi yang belum dipahami mahasiswa, sehingga mahasiswa dapat lebih aktif dalam proses pembelajaran.


(33)

136

5. Fasilitas dalam pengembangan ini sebaiknya selalu diditingkatkan agar mahasiswa tidak bosan dalam kegiatan pembelajaran.


(34)

137

DAFTAR PUSTAKA

AECT, 2004. Defenisi Teknologi Pendidikan satuan Tugas Defenisi dan Terminologi AECT : Seri Pustaka teknologi pendidikan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada

Anderson, L.W.& Krathwohl,D.R.2001. A Taxonomy for Learning, Teaching and assessing : A revisison of Bloom’s taxonomy of Educational Objectives. New York : Addison Wesley Longman, Inc

Bloom, B. S. (1982). Human characteristics and school learning. New York: McGraw Hill

Borg, W. R. & Gall, M. D. (1983). Educational research an intruction. Fourth edition. New York: Longman.

Dahar, Ratna Willis. 2001. Teori teori belajar dan pembelajaran. Jakarta : Erlangga

Dick, Carey and Carey (2005). The systematic Design of Instructional sixth edition. USA : Pearson Allyn and Bacon

Gagne, R. M., Briggs, L. J. & Wagner, W. W. (1992). Principles of instructional design (4t ed.). New York: Holt, Reihhart and Winston

Gall, M. Borg, W. (2003), Educational research an introduction. Colopon United States of America

Januszewki, Alan dan Michael Molenda, (Eds, 2008) . Educational Technology : A Defenition with Commentary. Bloomington, IN : AECT.

Joyce , B. & Weil, M. (2000). Models of teaching. Sixth Edition. Engle Wood Cliffs N.J. Prentice Hall International, Inc

Mayer, R. E.; R. Moreno. A Cognitive Theory of Multimedia Learning: Implications for Design Principles. 1998.

Mayer, R.E. 2009, Multimedia Learning. Cambridge University Press. Miarso, Yusufhadi. 2007. Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta : Kencana Prenada Media Group

Munir. T. 2010. Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung : Alfabeta

Romizowski, AJ. 1981. Designing Instructional Systems : Decision Making In Course planning and Curriculum design. London : Nicolas Publising


(35)

138

Rusman. 2011. Model-model Pembelajaran; Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta:PT RajaGrafindo Persada.

Rusman, dkk. 2012. Pembelajaran Berbasis Tekhnologi Informasi dan

Komunikasi: mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Seels, B. B., & Richey, R. C. (1994). Instructional technology: The definition and domains of the field. Washington, DC: Association for Educational

Communications and Technology

Surjono D., Herman., Ph.D, dkk. 2008. Modul Pelatihan E-learning UNY. Yogyakarta: UNY

Surjono, H.D. (2010). Membangun course e-learning berbasis moodle. Yogyakarta: UNY PRES.


(1)

b. Bagi dosen, berguna untuk membantu memecahkan masalah belajar

mengajar dengan model pembelajaran

e-learning

untuk meningkatkan

pemanfaatan sumber belajar dan media pembelajaran yang ada.

c. Bagi mahasiswa, dengan model pembelajaran yang baru berguna untuk

membantu mahasiswa dalam proses pembelajaran dapat dilakukan

dimana dan kapan saja.


(2)

BAB V

SIMPULAN , IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan

Berdasarkan kualitas dan hasil implementasi media pembelajaran interaktif pada mata kuliah Paket program Niaga yang telah teruji pada mahasiswa jurusan Komputerisasi Akutansi STMIK KAPUTAMA BINJAI, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Hasil validasi dari ahli materi, ahli desain pembelajaran, dan ahli rekayasa perangkat lunak menyatakan bahwa media pembelajaran interaktif berbasis e-learning pada mata kuliah Paket Program Niaga yang dihasilkan layak untuk digunakan dalam pembelajaran.

2. Hasil belajar mahasiswa yang diajarkan dengan menggunakan media pembelajaran interaktif berbasis e-leaninglebih efektif.

B. Implikasi

Berdasarkan kesimpulan dan temuan pada penelitian pengembangan media pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran interaktif yang teruji memiliki implikasi yang tinggi dapat digunakan dosen dalam proses pembelajaran. Adapun implikasi yang dimaksud adalahsebagai berikut :

1. Media pembelajaran interaktif yang digunakan dalam mata kuliah Paket Program Niaga akan mempermudah dosen untuk menyelenggarakan proses pembelajaran yang menyenangkan sehingga berdampak pada keefektifan proses pembelajaran dan dapat meningkatkan hasil belajar mahasiswa.


(3)

2. Media pembelajaran interaktif yang digunakan dalam pembelajaran akan mempermudah mahasiswa untuk melaksanakan pembelajaran secara mandiri sehingga mahasiswa dapat memperoleh hasil belajar yang maksimal bila menerapkan media pembelajaran interaktif secara efektif.

C. Saran

Berdasarkan hasil temuan yang telah diuraikan pada kesimpulan serta implikasi hasil penelitian, berikut ini diajukan beberapa saran, yaitu :

1. Ketua yayasan sebagai kreator dan motivator harus mampu melihat dan mau mendengar keinginan dosen, mau belajar untuk menciptakan perubahan perubahan penerapan teknologi pembelajaran sehingga dapat mengupayakan pengadaan dana untuk pengadaan modul pembelajaran

2. Kepada semua dosen sebagai pendidik, agar mampu menerapkan dan menciptakan media yang baru dan interaktif untuk dapat menarik minat belajar mahasiswa pada semua mata kuliah,khususnya mata kuliah Paket Program Niaga.

3. Media pembelajaran interaktif pada mata kuliah Paket program Niaga ini memerlukan adanya computer dan jaringan internet sehingga hendaknya komputer yang ada di laboratorium selalu diperbaharui dan dicek kualitasnya agar proses pembelajaran tetap berjalan dengan baik dan lancar.

4. Setiap Dosen wajib mempelajari cara menggunakan pembelajaran interaktif agar dalam proses pembelajaran dosen dapat berinteraksi kepada mahasiswa diluar jam pelajaran tentang materi yang belum dipahami mahasiswa, sehingga mahasiswa dapat lebih aktif dalam proses pembelajaran.


(4)

5. Fasilitas dalam pengembangan ini sebaiknya selalu diditingkatkan agar mahasiswa tidak bosan dalam kegiatan pembelajaran.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

AECT, 2004.

Defenisi Teknologi Pendidikan satuan Tugas Defenisi dan

Terminologi

AECT : Seri Pustaka teknologi pendidikan. Jakarta : PT. Raja

Grafindo Persada

Anderson, L.W.& Krathwohl,D.R.2001.

A Taxonomy for Learning, Teaching and

assessing : A revisison of Bloom’s taxonomy of Educational Objectives. New

York

: Addison Wesley Longman, Inc

Bloom, B. S. (1982).

Human characteristics and school learning

. New York:

McGraw Hill

Borg, W. R. & Gall, M. D. (1983).

Educational research an intruction

. Fourth

edition. New York: Longman.

Dahar, Ratna Willis. 2001.

Teori teori belajar dan pembelajaran

. Jakarta :

Erlangga

Dick, Carey and Carey (2005).

The systematic Design of Instructional sixth

edition

. USA : Pearson Allyn and Bacon

Gagne, R. M., Briggs, L. J. & Wagner, W. W. (1992).

Principles of instructional

design

(4t ed.). New York: Holt, Reihhart and Winston

Gall, M. Borg, W. (2003),

Educational research an introduction

. Colopon United

States of America

Januszewki, Alan dan Michael Molenda, (Eds, 2008) .

Educational Technology :

A Defenition with Commentary

. Bloomington, IN : AECT.

Joyce , B. & Weil, M. (2000).

Models of teaching

. Sixth Edition. Engle Wood

Cliffs N.J. Prentice Hall International, Inc

Mayer, R. E.; R. Moreno.

A Cognitive Theory of Multimedia Learning:

Implications for Design Principles

. 1998.

Mayer, R.E. 2009,

Multimedia Learning

. Cambridge University Press.

Miarso, Yusufhadi. 2007.

Menyemai Benih Teknologi Pendidikan

. Jakarta :

Kencana Prenada Media Group

Munir. T. 2010.

Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi.

Bandung : Alfabeta

Romizowski, AJ. 1981.

Designing Instructional Systems

: Decision Making In

Course planning and Curriculum design. London : Nicolas Publising


(6)

Rusman. 2011.

Model-model Pembelajaran; Mengembangkan Profesionalisme

Guru

. Jakarta:PT RajaGrafindo Persada.

Rusman, dkk. 2012.

Pembelajaran Berbasis Tekhnologi Informasi dan

Komunikasi: mengembangkan Profesionalisme Guru

. Jakarta: Raja Grafindo

Persada.

Seels, B. B., & Richey, R. C. (1994).

Instructional technology: The definition and

domains of the field

. Washington, DC: Association for Educational

Communications and Technology

Surjono D., Herman., Ph.D, dkk. 2008.

Modul Pelatihan E-learning UNY

.

Yogyakarta: UNY

Surjono, H.D. (2010).

Membangun course e-learning berbasis moodle

.

Yogyakarta: UNY PRES.