PENERAPAN STRATEGI CARD SORT UNTUK MENINGKATKANKEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS III Penerapan Strategi Card Sort Untuk Meningkatkan Keaktifan Dan Hasil Belajar Ipa Siswa Kelas Iii Sd Negeri Singkil Boyolali Tahun Ajaran 2015/2016.

PENERAPAN STRATEGI CARD SORT UNTUK MENINGKATKAN
KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS III
SD NEGERI SINGKIL BOYOLALI
TAHUN AJARAN 2015/2016

Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Diajukan Oleh:
WIDIYA PANGESTIKA
(A510120007)

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENGETAHUAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
FEBRUARI, 2016

PENERAPAN STRATEGI CARD SORT UNTUK MENINGKATKAN
KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS III SD NEGERI
SINGKIL BOYOLALI TAHUN AJARAN 2015/2016.
Widiya Pangestika dan Mulyadi, M.Pd

Universitas Muhammadiyah Surakarta
Tikatikow@gmail.com
ABSTRACT

Widiya Pangestika / A510120007, IMPLEMENTATION CARD SORT STRATEGY
TO IMPROVE ACTIVITY AND LEARNING OUTCOMES SCIENCE CLASS III
ELEMENTARY OF PUBLIC SCHOOL SINGKIL BOYOLALI IN ACADEMIC
YEAR 2015/2016. Essay. The Faculty of Education, University of Muhammadiyah
Surakarta.
Problems in the background of this study was the low activeness of students in
learning science, causing student learning outcomes to be low. This research aims to
improve learning outcomes Science Activity and third grade students of Elementary
of Public School Singkil Boyolali in Academic year 2015/206 through learning
strategies card sort. Data collection techniques used were interviews, observation,
consuming method tests, and documentation. Test the validity of using the technique
of triangulation of sources and triangulation methods. Data analysis: data reduction,
data display, and conclusion. The results showed an increase in activity of students
in learning science. This can be proved in the results of the activity indicators of
student learning achievement and learning outcomes as follows: 1 activeness of
students in teachers' attention to the explanation of 34, 8% (pre-cycle) to 91.3% (the

second cycle II meeting). Active students in asking questions of 21.7% (pre-cycle) to
82.6% (the second cycle II meeting). Active students in answering questions from
17.4% (pre-cycle) to 91.3% (the second cycle II meeting). Student activity in
conducting the game according to the rules from 52.2% (pre-cycle) to 86.9% (the
second cycle II meeting). Involvement of the student in completing a task from 60.9%
(pre-cycle) to 91.3% (the second cycle II meeting). So students with high learning
activeness of 21.7% (pre-cycle) to 91.3% (cycle II meeting II) and students who
completed the study of 39.1% (pre-cycle)to 95.6% (the second cycle II meeting). The
study concluded that the implementation of the strategy card sort in science learning
can enhance the activity of third grade students of SD Negeri Singkil Boyolali
Academic Year 2015/2016.

Keywords: Activity, Learning Outcomes, Learning Strategy Card Sort.

PENERAPAN STRATEGI CARD SORT UNTUK MENINGKATKAN
KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS III SD NEGERI
SINGKIL BOYOLALI TAHUN AJARAN 2015/2016.
Widiya Pangestika dan Mulyadi, M.Pd
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Tikatikow@gmail.com

ABSTRAK
Widiya Pangestika/ A510120007, PENERAPAN STRATEGI CARD SORT
UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA
SISWA KELAS III SD NEGERI SINGKIL BOYOLALI TAHUN AJARAN
2015/2016. Skripsi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Masalah sebagai latar belakang penelitian ini adalah rendahnya keaktifan belajar
siswa pada pembelajaran IPA sehingga menyebabkan hasil belajar siswa menjadi
rendah. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kekatifan dan hasil belajar IPA
siswa kelas III SD Negeri Singkil Boyolali tahun ajaran 2015/206 melalui strategi
pembelajaran card sort. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah
wawancara, observasi, mtode tes, dan dokumentasi. Uji validitas menggunakan
teknik trianggulasi sumber dan trianggulasi metode. Analisis data yaitu reduksi data,
display data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan adanya
peningkatan keaktifan siswa dalam pembelajaran IPA. Hal ini dapat buktikan dalam
hasil pencapaian indikator keaktifan belajar siswa dan hasil belajar sebagai berikut: 1
Keaktifan siswa dalam memperhatikan penjelasan guru dari 34, 8% (prasiklus)
menjadi 91,3% (siklus II pertemuan II). Keaktifan siswa dalam mengajukan
pertanyaan dari 21,7% (prasiklus) menjadi 82,6% (siklus II pertemuan II). Keaktifan
siswa dalam menjawab pertanyaan dari 17,4% (prasiklus) menjadi 91,3% (siklus II

pertemuan II). Keaktifan siswa dalam melakukan permainan sesuai peraturan dari
52,2%(prasiklus) menjadi 86,9% (siklus II pertemuan II). Keaktifan siswa dalam
menyelesaikan tugas dari 60,9% (prasiklus) menjadi 91,3% (siklus II pertemuan II).
Jadi Siswa dengan keaktifan belajar tinggi dari 21,7% (prasiklus) menjadi 91.3%
(siklus II pertemuan II) dan siswa yang tuntas dalam belajar dari 39,1% (prasiklus)
menjadi 95,6% (siklus II pertemuan II). Penelitian ini menyimpulkan bahwa
penerapan strategi card sort dalam pembelajaran IPA dapat meningkatkan keaktifan
siswa kelas III SD Negeri Singkil Boyolali Tahun Ajaran 2015/2016.

Kata Kunci: Keaktifan, Hasil Belajar, Strategi pembelajaran Card Sort.

A. PENDAHULUAN
Saat ini masih banyak anggapan bahwa mata pelajaran IPA sangat sulit,
karena banyak kata-kata dengan bahasa ilmiah yang tidak familiar sehingga
membuat siswa menjadi cenderung kurang merespon saat pelajaran berlangsung.
Respon pasif siswa dalam pembelajaran IPA hampir nampak di semua jenjang
pendidikan. Para siswa jarang sekali mengajukan pertanyaan, walaupun guru
sudah memberikan kesempatan siswa untuk bertanya jika ada hal-hal yang
belum dipahami oleh siswa. Selain itu, banyak siswa yang kelihatan kurang
antusias dalam menjawab pertanyaan yang diberikan guru. Hal tersebut

membuat hasil belajar IPA menjadi rendah.
Kondisi permasalahan diatas terjadi pada siswa SD Negeri Singkil
Boyolali kelas III, dimana dalam penyampaian materi guru menggunakan
metode pembelajaran yang monoton sehingga siswa kurang aktif dalam proses
pembelajaran. Keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran rendah karena
guru banyak menggunakan metode ceramah yang kurang mengaktifkan siswa.
Hal ini membuat siswa pasif, malas, kurang berpartisipasi aktif dalam
pembelajaran, hanya sedikit siswa yang dapat mengerjakan soal dengan benar
sehigga hasil belajar yang diperoleh siswa masih rendah. Diharapkan dengan
strategi pembelajaran aktif yang menarik siswa menjadi aktif dan dapat
menyampaikan ide-idenya agar dapat meningkatkan pemahaman konsep IPA
pada siswa.
Strategi pembalajaran yang bervariasi dapat dikembangkan dalam
pelajaran IPA. Salah satunya adalah strategi pembelajaran card sort . Strategi ini
merupakan kegiatan kolaboratif yang bisa digunakan untuk mengajarkan konsep,
karakteristik, klasifikasi, fakta tentang objek atau me-review ilmu yang telah
digunakan sebelumnya. Strategi ini dapat membuat pembelajaran menjadi
menyenangkan. Pada strategi ini, konsep-konsep pada materi pembelajaran IPA
dihubungkan pada kehidupan sehari-hari dan dikaitkan dengan sesuatu yang
menarik dan menyenangkan. Karena dalam keadaan senang daya serap

pengetahuan siswa terhadap informasi akan lebih optimal. Penelitian ini
dilaksanakan secara kolaboratif antara guru degan peneliti di sekolah. Tujuan

dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar IPA
siswa kelas III SD Negeri Singkil Boyolali Tahun Ajaran 2015/2016.

B. METODE PENELITIAN
Tempat yang menjadi sampel penelitian “Penerapan strategi card sort
untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar IPA” adalah SD Negeri Singkil
yang beralamat di Sidosari 01/V, Karanggeneng, Boyolali . Penelitian ini
dilaksanakan pada semester genap. Subyek yang menerima tindakan adalah
siswa kelas III yang berjumlah 23, 9 siswa putri dan 14 siswa putra. Sedangkan
peneliti bertindak sebagai observer.
Dalam penelitian ini peneliti sebagai subyek yang membantu dalam
perencanaan dan pengumpulan data sedangkan yang melakukan tindakan kelas
adalah guru kelas. Obyek penelitian yaitu keaktifan dan hasil belajar siswa
dalam mengikuti proses pembelajaran IPA sangat rendah. Keaktifan siswa dalam
mengikuti pembelajaran sangat rendah karena guru banyak menggunakan
metode ceramah dalam proses pembelajaran IPA. KKM yang digunakan guru
adalah 70.

Teknik Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi,
metode tes, dan dokumentasi:
1.

Wawancara
Suatu cara untuk mengobservasi orang adalah untuk secara langsung
mengajukan pertanyaan kepada mereka (Mertler, 2014:135). Wawancara
yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara terstruktur.
Menurut Kunandar (2008:159) wawancara terstruktur adalah wawancara
yang

dilakukan

bila

pewawancara

sudah

mempersiapkan


bahan

wawancara terlebih dahulu. Instrumen yang digunakan adalah pedoman
interview.

2.

Observasi
Observasi adalah kegiatan pengamatan (pengambilan data) untuk
memotret seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran (Kunandar,

2008:143). Pengamatan sangat cocok untuk merekam data kualitatif,
misalnya perilaku, aktivitas, keaktifan, untuk melukiskan suatu proses.
Observasi ini digunakan untuk mengetahui aktivitas siswa dalam
pembelajaran

yaitu

keaktifan


siswa

memperhatikan,

menanggapi

penjelasan dari guru selama proses belajar mengajar berlangsung.
Instrumen yang digunakan adalah pedoman observasi.
3.

Metode tes
Menurut Kunandar (2008: 186) Tes adalah sejumlah pertanyaan yang
disampaikan pada seseorang atau sejumlah orang untuk mengungkapkan
keadaan atau tingkat perkembangan salah satu atau beberapa aspek
psikologis di dalam dirinya. Aspek psikologis dapat berupa prestasi atau
hasil belajar, minat, bakat, sikap, kecerdasan, reaksi motorik, dan berbagai
aspek lainnya. Tes ini digunakan untuk memperoleh data hasil belajar IPA
siswa kelas III tes yang digunakan adalah tes obyektif dan essay.


4.

Dokumentasi
Menurut Syamsuddin dan Vismaia (2006: 108) Teknik dokumentasi
digunakan

untuk

mengumpulkan

data

dari

sumber

nonmanusia.

Dokumentasi adalah suatu metode untuk memperoleh atau mengetahui
dengan melihat atau menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku,

majalah, dokumen, peraturan, arsip-arsip yang berhubungan dengan
penelitian. Dokumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
sekolah yang berupa identitas siswa seperti nama siswa, no induk. Serta
foto-foto rekaman saat proses penelitian berlangsung.
Keabsahan data adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kesahihan
suatu instrumen. Instrumen penelitian tindakan kelas ini disusun untuk
mengukur peningkatan keaktifan dan hasil belajar IPA melalui strategi
pembelajaran card sort . isinya dibuat berdasarkan perilaku siswa. Sedangkan
materi pelajaran yang diberikan sesuai dengan kurikulum yang berlaku sekarang.
Suatu tes atau instrumen dikatakan memiliki validitas isi jika mengukur tujuan

khusus tertentu sejajar atau sesuai dengan materi atau isi pelajaran yang
diberikan. Menurut Bachri (2010: 56) trianggulasi ada beberapa macam yaitu:
1.

Trianggulasi sumber, membandingkan mencek ulang derajat kepercayaan
suatu informasiyang diperoleh melalui sumber yang berbeda.

2.

Trianggulasi waktu, keabsahan data yang berkaitan dengan perubahan
suatu proses dan perilaku manusia, karena perilaku manusia mengalami
perubahan dari waktu ke waktu.

3.

Trianggulasi teori, penggunaan berbagai teori yag berlainan untuk
memastikan bahwa data yang dikumpulkan sudah memenuhi syarat. Pada
peneliian ini, berbagai teori telah dijelaskan pada bab II untuk
dipergunakan dan menguji terkumpulnya data tersebut.

4.

Trianggulasi peneliti, adanya peneliti bertujuan untuk mengamati proses
pembelajaran yang dilakukan guru di dalam kelas untuk mendapatkan
sebuah data yang akan diolah.

5.

Trianggulasi metode, penggunaan berbagai metode untuk meneliti suatu
hal, seperti suatu metode wawancara dan metode observasi. Dalam
penelitian ini, peneliti melakukan metode wawancara yang ditunjang
dengan metode observasi.
Dalam keabsahan data penelitian ini menggunakan triangulasi sumber

dan trianggulasi metode. Dalam trianggulasi sumber, peneliti mendapatkan
data dari berbagai sumber yang berbeda-beda. Misalnya persepsi situasi
mengajar ditinjau dari guru, siswa, dan pengamat. Jadi peneliti menggunakan
beberapa sumber yang berbeda. Sedangkan dalam trianggulasi metode, peneliti
menggunakan beberapa teknik untuk menyediakan data yang berbeda
disesuaikan dengan kondisi lapangan yaitu observasi dan wawancara.
Analisis data yang digunakan adalah analisis data kualitatif dengan
teknik analisis interaktif, yaitu analisis yang terdiri atas tiga komponen
kegiatan yang saling terkait: reduksi data, paparan ( display) data, dan
penarikan kesimpulan.(Miles dan Huberman, dalam Muslich 2009: 91)
Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan keaktifan dan hasil
belajar siswa dalam pembelajaran IPA. Langkah-langkah yang ditempuh dalam

penelitian tindakan kelas ini yaitu sesuai desain penelitian Menurut Model
Kemmis S dan Mc. Taggart (dalam Tampubolon 2014: 155): 1. Perencanaan
tindakan (Planning), 2. Pelaksanaan tindakan (Acting), 3. Observasi
(Observasi), 4. Refleksi (Reflecting).

C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pembahasan berisi tentang uraian dan penjelasan mengenai hasil
penelitian tindakan kelas yang sudah dilakukan peneliti dengan bekerjasama
dengan guru kelas III. Beberapa hal yang dijelaskan dalam pembahasan adalah
sesuatu yang berkaitan dengan permasalahan penelitian dan hipotesis tindakan.
Selama proses penelitian, tindakan yang dilakukan oleh guru kelas adalah
berupaya untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar IPA siswa dengan
menggunakan strategi pembelajaran card sort.
Tabel daftar perbandingan hasil observasi keaktifan siswa dari pra
siklus sampai siklus II:

Tindakan

Jumlah Siswa

Prosentase

Pra Siklus

5 Siswa

21,7%

Siklus I Pertemuan I

9 Siswa

39,1%

Siklus I Pertemuan II

13 Siswa

56,5%

Siklus II Pertemuan I

18 Siswa

78,3%

Siklus II Pertemuan II

21 Siswa

91,3%

Sebagai penjelasan tabel peningkatan hasil belajar prasiklus, siklus I,
dan siklus II pada pembelajaran IPA dapat dilihat grafik dibawah ini:

Prosentase

GRAFIK PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR
100
80
60
40
20
0
Pra Siklus

Siklus I
Siklus I
Siklus II
Siklus II
Pertemuan Pertemuan pertemuan Pertemuan
I
II
I
II

Tindakan

Dari data di atas, peneliti dapat menjelaskan hasil penelitian sebagai
berikut:
1.

Sebelum dilaksanakan pembelajaran dengan metode inovatif yang
sebelumnya menggunakan metode konveensional, keaktifan belajar siswa
sangat kurang memuaskan. Hal ini mendasari peneliti berkerjasama
dengan guru kelas III mengubah cara pembelajaran dengan menggunakan
strategi pembelajaran card sort agar tertarik dan ikut terlibat secara
langsung dalam pembelajaran.

2.

Pada siklus I siswa telah melakukan pembelajaran, prosentase hasil
observasi keaktifan belajar yang diperoleh pertemuan I adalah sebanyak
9 siswa (39,1%) dan pertemuan II sebanyak 13 (56,5%).

3.

Metode

dan

stategi

pembelajaran

yang

tepat

dapat

memicu

perkembangan keaktifan belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran
IPA.
4.

Pada siklus II Keaktifan semua siswa telah meningkat sehingga siswa
sudah melakukan pemahaman konsep pembelajaran, terbukti dari
peningkatan prosentase yang mencapai pada pertemuan I 18 siswa
(78,3%) dan pertemuan II sebanyak 21 siswa (91,3%).
Dari hasil observasi dan refleksi pada siklus I sampai siklus II dapat

dikatakan berhasil. Hal ini ditunjukkan dengan adanya peningkatan terhadap
pencapaian indikator keaktifan belajar siswa 91,3%. Hal ini membuat peneliti
memutuskan untuk tidak melanjutkan ke penelitian pada siklus berikutnya
karena keaktifan siswa sudah memenuhi prosentase indikator pencapaian 75%.

Tabel prosentase hasil belajar IPA siswa kelas III dari prasiklus
sampai siklus II adalah sebagai berikut:
Prasiklus

Siklus I
Pertemuan I
18

Siklus I
Pertemuan
II
20

Siklus II
Pertemuan
I
21

9
Siswa

Siswa

Siswa

Siswa

39,1%

78,3%

87%

91,3%

95,6%

14 Siswa

5 Siswa

3 Siswa

2 Siswa

1 Siswa

60,9%

21,7%

13%

8,7%

4,4%

Keterangan

Tuntas

Belum Tuntas

Siklus II
Pertemuan
II
22 Siswa

Sebagai penjelasan tabel peningkatan hasil belajar prasiklus, siklus I,
dan siklus II pada pembelajaran IPA dapat dilihat grafik dibawah ini:

GRAFIK PENINGKATAN HASIL BELAJAR
120

Prosentase

100

80
Tuntas

60

Belum Tuntas
40
20
0
Pra siklus

Tindakan

Siklus I
Siklus I
siklus II
siklus II
Pertemuan Pertemuan pertemuan pertemuan
I
II
I
II

Berdasarkan grafik di atas menunjukkan adanya peningkatan hasil
belajar antara pra siklus, siklus I, dan siklus II, sehingga penelitian di siklus II
pertemuan II ini dihentikan karena siswa telah mencapai indikator pencapaian

Lebih dari 75% yaitu 95,6% siswa dapat mencapai atau nilai diatas KKM mata
pelajaran IPA yaitu nilai 70 setelah diterapkan strategi pembelajaran card sort.
Dengan demikian maka hipootesis tindakan dengan penggunaan strategi
card sort dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa kelas III dapat

dibuktikan kebenarannya karena dengan penerapan strategi card sort keaktifan
dan hasil belajar pada siswa kelas III SD Negeri Singkil Boyolali dapat
meningkat sebesa 91,3% dan 95,6% pada siklus kedua dari indikator pencapaian
sebesar 75%. Proses keterampilan mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus
II. Berdasarkan hasil tersebut maka hipotesis tindakan yang dirumuskan yaitu 1)
Strategi pembelajaran card sort dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa
kelas III SD Negeri Singkil Boyolali, 2) Strategi pembelajaran card sort dapat
meningkatkan hasil belajar siswa kelas III SD Negeri Singkil Boyolali dapat
diterima keduanya dapat diterima. Jadi penelitian ini dihentikan dan tidak
dilanjutkan ke siklus berikutnya karena hipotesis tindakan yang telah
dirumuskan sudah terbukti kebenarannya.

D. SIMPULAN
Berdasarkan rumusan dan hasil pembahasan yang berkaitan dengan
perencanaan, pelaksanaan, dan pembelajaran dengan menggunakan strategi
pembelajaran card sort (menyortir kartu), peneliti dapat mengemukakan
beberapa kesimpulan sebagai berikut: Keaktifan belajar IPA pada kelas III SD
Negeri Singkil Boyolali tersebut terjadi setelah guru dan peneliti melakukan
beberapa upaya peningkatan keaktifan pada pembelajaran IPA dengan
menggunakan strategi pembelajaran card sort pada pokok bahasan energi dan
perubahannya. Hipotesis tindakan yang menyatakan “strategi pembelajaran card
sort dapat meningkatkan keaktifan pada siswa kelas III SD Negeri Singkil

Boyolali Tahun Ajaran 2015/2016” dan “strategi pembelajaran card sort dapat
meningkatkan hasil belajar pada siswa kelas III SD Negeri Singkil Boyolali
Tahun Ajaran 2015/2016” dapat diterima kebenarannya.

E. DAFTAR PUSTAKA
Bachri, Bachtiar S. 2010. "Meyakinkan Validitas Data Melalui Trianggulasi
Pada Penelitian Kualitatif". Teknologi Pendidikan , 10(1): 56
Kunandar. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Mertler, Craig A. 2014. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Indeks
Muslich, Masnur. 2009. Melaksanakan PTK itu Mudah . Jakarta: Bumi Aksara
Syamsuddin dan Vismaia S Damaianti. 2006. Metode Penelitian Pendidikan
Bahasa. Bandung: Remaja Rosdakarya

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CARD SORT PADA SISWA KELAS IV MI MIFTAHUL HUDA TEGALDLIMO BANYUWANGI

2 11 26

Penggunaan Metode Diskusi Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV SD Negeri 1 Pasar Baru Kecamatan Kedondong Kabupaten Pesawaran Tahun Pelajaran 2011-2012

4 103 122

PENERAPAN ACTIVE LEARNING PERMAINAN CARD SORT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IVC SDN 2 KOTAGAJAH LAMPUNG TENGAH TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 4 62

PENERAPAN MODEL ACTIVE LEARNING PERMAINAN CARD SORT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 05 METRO SELATAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 4 67

Meningkatkan Hasil Belajar PKn Materi Kebebasan Berorganisasi Melalui Metode Card Sort pada Siswa Kelas V SDN 2 Kopang Tahun Pelajaran 20162017

0 0 13

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Pembelajaran Team Games Tournament untuk Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 5 SD Negeri Kebondowo 01 Kecamatan Banyubiru

0 0 48

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN CARD SORT TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KOLOID

0 0 8

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS III SDN 06 BELANGKO BENGKAYANG

0 0 8

PENERAPAN METODE DEMOSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR

1 7 13

Penerapan Pembelajaran Cooperative Learning Tipe TAI Bermediakan Permianan Aktif Untuk Meningkatkan Keaktifan Dan Hasil Belajar Siswa

0 0 14