Perlindungan Hukum Terhadap Pekerja Pada Perusahaan Yang Melakukan Spin-Off Dihubungkan Dengan UU No. 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan Dan UU No. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas.

ABSTRAK
PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEKERJA PADA
PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN SPIN-OFF (PEMISAHAN
SECARA TIDAK MURNI) DIHUBUNGKAN DENGAN UNDANGUNDANG NO.13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN DAN
UNDANG-UNDANG NO.40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN
TERBATAS
Nurmala Kristina
110110080201
Tenaga kerja merupakan salah satu unsur penting yang
mempengaruhi berjalannya suatu perusahaan. Dalam hal perusahaan
melakukan pemisahan, maka hal tersebut dilarang melanggar
kepentingan pekerja. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
perlindungan hukum yang diberikan terhadap pekerja pada perusahaan
yang melakukan pemisahan, dalam hal ini pemisahan tidak murni (SpinOff) dihubungkan dengan Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 Tentang
Ketenagakerjaan (UUK) dan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 Tentang
Perseroan Terbatas (UUPT).
Metode penelitian yang dilakukan dalam penulisan hukum ini
adalah melalui pendekatan yuridis normatif dengan spesifikasi penelitian
deskriptif analitis yaitu penelitian hukum yang menitikberatkan penelitian
kepustakaan dan menekankan pada tinjauan dari segi ilmu hukum dengan
menggambarkan dan menganalisis

fakta-fakta mengenai peraturan
perundang-undangan yang berlaku dihubungkan dengan pelaksanaanya
dalam praktik
Spin-Off perusahaan sah apabila tidak melanggar Pasal 126 ayat
(1) UUPT. Namun dalam beberapa kasus Spin-Off yang dilakukan suatu
perusahaan tidak sah, karena menimbulkan kerugian terhadap pihakpihak yang diatur dalam Pasal 126 ayat (1) UUPT. Perlindungan hukum
terhadap pekerja pada perusahaan yang melakukan spin-off diatur dalam
Pasal 151 ayat (3) UUK, Pasal 156 ayat (1), (2), (3) dan (4) UUK, serta
Pasal 163 ayat (2) UUK.

iv