GAMBARAN MEKANISME KOPING REMAJA YANG MENGALAMI MASALAH PSIKOSOMATIS DI PUSKESMAS SILIWANGI KABUPATEN GARUT.

ABSTRAK

Perkembangan emosi pada remaja sering dianggap masa “badai dan
tekanan” dimana terjadi peningkatan ketegangan emosi. Stresor yang datang pada
rentang usia ini membutuhkan suatu mekanisme dalam proses pemecahan
masalah. Mekanisme koping yaitu cara yang digunakan individu untuk melakukan
penyesuaian terhadap tuntutan lingkungan. Tujuan dari penelitian ini untuk
mendapatkan gambaran mekanisme koping yang digunakan remaja dengan
masalah psikosomatis.
Rancangan penelitian menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Data
didapatkan dengan menggunakan intrumen yang dikembangkan sendiri dari
COPE scale. Pengambilan sampel menggunakan teknik consecutif sampling
dengan jumlah sampel 40 responden. Analisa data dilakukan menggunakan uji
normalitas data terlebih dahulu kemudian diklasifikasikan dengan melihat nilai
mean kemudian diperesntasekan.
Berdasarkan analisa data didapatkan hasil bahwa sebagian kecil responden
yaitu 10 orang (25,00%) menggunakan mekanisme problem focus coping (PFC),
dan setengah responden yaitu 19 orang (47,50%) menggunakan mekanisme
emotin coping (EMC), sedangkan sebagian kecil responden yaitu 11 orang
(27.50%) menggunakan keduanya PFC&EMC.
Kesimpulan penelitian didapatkan setengah dari remaja yang mengalami

masalah psikosomatis menggunakan mekanisme koping emotion coping (EMC),
berdasarkan hasil penelitian tersebut maka disarankan untuk melakukan
pendidikan kesehatan remaja tentang mekanisme koping yang tepat digunakan
untuk mengatasi masalah yang banyak dialami oleh remaja.

Kata kunci : mekanisme koping, remaja, masalah psikosomatis
Kepustakaan : 31, 1984-2011

ABSTRACT

Emotional development in adolescents is often considered a period of
"storm and stress" period in which there was an increase emotional tension.
Many stressors that come in this age range requires a strategy for solving the
problem. Coping mechanism are mechanism that individuals use to make
adjustments to environmental demands. Than the purpose of this research is to
gain an overview of coping mechanism used by adolescents psychosomatic
problems.
. The research design used descriptive quantitative methods, 40 respondents
were obtained using Consecutive sampling The data were obtained using
instruments that were adopted and modified from the COPE scale. Data were

analize using normality test first and then classified by looking at the mean and
median values then percentage.
The result showed that 10 respondents (25,00%) use problem focused
coping mechanism (PFC), and half of 19 the respondents (47,50%) use emotion
coping mechanism (EMC), whereas a minority of respondents 11 (27,50%) used
both PFC and EMC.
In conclusion the study found that half of adolescents with psychosomatic
problems used emotion coping mechanism (EMC), based on these results nurses
were recommended to conduct health education for adolescents about
appropriate coping mechanism used to overcome the problems.

Keywords: coping mechanism, adolescents, Psikosomatis Problem
Bibliography: 31, 1984-2011