TINJAUAN YURIDIS TERHADAP DUA AKAD DALAM SATU TRANSAKSI PADA BANK SYARIAH DIKAITKAN DENGAN UU NO. 21 TAHUN 2008 TENTANG PERBANKAN SYARIAH DAN PRINSIP-PRINSIP SYARIAH MENURUT HUKUM ISLAM.

TINJAUAN YURIDIS TERHADAP 2 (DUA) AKAD DALAM 1 (SATU)
TRANSAKSI PADA BANK SYARIAH DIKAITKAN DENGAN UNDANGUNDANG NOMOR 21 TAHUN 2008 TENTANG PERBANKAN SYARIAH
DAN PRINSIP-PRINSIP SYARIAH MENURUT HUKUM ISLAM

RENDY ADITYA WINANDA
110110075003

ABSTRAK

Penggunaan 2 (dua) akad dalam 1 (satu) transaksi merupakan
transaksi yang sering digunakan oleh Bank Syariah saat ini. Praktik
penggunaan 2 (dua) akad dalam 1 (satu) transaksi ini sering menuai
keraguan apakah diperbolehkan atau tidak. Keraguan ini muncul karena
Nabi Muhammad SAW melarang adanya dua kesepakatan dalam satu
kesepakatan.
Penelitian dalam penulisan skripsi ini menggunakan metode
pendekatan yuridis normatif dengan meneliti data sekunder yang terdiri
dari literatur, bahan hukum primer, bahan hukum sekunder, dan bahan
hukum tersier, serta data primer yang diperoleh dari hasil wawancara,
analisis data secara yuridis kualitatif. Spesifikasi penelitian ini adalah
derskriptif analitis menggambarkan permasalahan yang menjadi objek

penelitian.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan 2 (dua) akad
dalam 1 (satu) transaksi pada Bank Syariah diperbolehkan jika
mengandung unsur kemashalatan dan tidak menggabungkan akad
tabarru dan akad tijarah karena sifatnya berlawanan. Contoh produk yang
menggunakan 2 (dua) akad dalam 1 (satu) transaksi yaitu pembiayaan
pengurusan biaya ibadah haji yang menggunakan akad ijarah dan akad
qardh di Bank BRI Syariah.

iv