TINJAUAN YURIDIS MENGENAI LEMBAGA PENJAMIN PEMBIAYAAN SYARIAH DALAM PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH BERDASARKAN HUKUM ISLAM DIKAITKAN DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 21 TAHUN 2008 TENTANG PERBANKA.

ABSTRAK
Pembiayaan mudharabah merupakan kerjasama usaha antara
Bank Syariah dengan mudharib, dimana Bank Syariah memberikan
sejumlah dana yang diajukan oleh mudharib untuk menjalankan kegiatan
usaha tertentu dengan nisbah pembagian hasil (keuntungan atau
kerugian) menurut kesepakatan dalam akad mudharabah. Pembiayaan
mudharabah mempunyai risiko yang tinggi, karena itu diperlukan
Lembaga Penjamin Pembiayaan Syariah yang bertindak sebagai pihak
yang menjamin sejumlah dana yang diberikan oleh Bank Syariah selaku
shahibul maal (penyedia dana) kepada mudharib (pengelola dana) pada
pembiayaan mudharabah
Penelitian ini dikaji dari hukum Islam dan hukum perdata positif
dengan menggunakan metode deskriptif analitis, yaitu suatu penelitian
yang bertujuan untuk menggambarkan dan menganalisis fakta-fakta yang
ada secara sistematis, faktual dan akurat dengan memperhatikan datadata, peraturan-peraturan yang berlaku dengan teori-teori hukum dan
praktek pelaksanaan hukum positif yang berhubungan dengan
permasalahan, pendekatan yuridis kualitatif yaitu dengan memperhatikan
peraturan perundang-undangan agar tidak saling bertentangan, tetap
mempertahankan hierarki peraturan perundang-undangan dan terciptanya
kepastian hukum, penelitian kepustakaan yaitu mengumpulkan data
sekunder peraturan mengenai lembaga penjamin pembiayaan syariah dan

pembiayaan mudharabah pada perbankan syariah, hukum Islam dan
hukum perdata yang terdiri dari bahan hukum primer, sekunder dan
tersier, dan penelitian lapangan yaitu penelitian yang dilakukan peneliti di
lapangan dalam rangka menunjang data sekunder.
Status dan kedudukan lembaga penjamin pembiayaan syariah
dalam pembiayaan mudharabah pada Bank Syariah dibolehkan menurut
hukum Islam. Praktik mudharabah pada Bank Syariah saat ini
mensyaratkan adanya jaminan yang dibebankan pada mudharib, hal ini
berbeda dengan konsep mudharabah menurut Imam Maliki yang tidak
membenarkan adanya jaminan pada kontrak mudharabah dikarenakan
bertentangan dengan prinsip amanah dalam konsep pembiayaan
mudharabah. Keberadaan Jaminan dalam pembiayaan mudharabah saat
ini dimungkinkan karena pertimbangan-pertimbangan antara lain: untuk
memberi rasa aman pada Bank Syariah, sebagai ikatan antara Bank
Syariah dengan mudharib, perubahan situasi dan kondisi masyarakat saat
ini berkaitan dengan komitmen terhadap nilai-nilai kejujuran dan
memegang amanah, konteks mudharabah saat ini berbeda dengan
mudharabah pada masa Rasulullah SAW, untuk melindungi dana
nasabah, untuk menghindari kecurangan pada mudharib dan untuk
menghindari risiko pembiayaan.


iv

ABSTRACT
Mudharabah funding is joint venture among Syariah Bank with
mudharib (costumer), where Syariah Bank is providing a numbers of fund
proposed by mudharib (customer) to operate of particular business activity
with profit and/or loss shares following mudharabah agreements.
Mudharabah funding have a high risk, therefore be required Syariah
funding guarantor institution that has act as guarantor party amount of
funds provided by Syariah Bank as shahibul maal (funder) to mudharib
(fund manager) on mudharabah funding.
This research is reviewed from both Islam and positive civil laws
using analytical descriptive method, that are aimed to describe and
analysis systematically, factual and accurate existing data considering be
valid datum and rules with law theoritical and practice of positive law
enforcement related to qualitative juridical approaches, problems that are
laws regulation in order to not opposed each one and other, remain to
maintain laws regulation hierarchy and to create law assurance, library
research that is regulation secondary data collect about Syariah guarantor

institution and mudharabah funding on Syariah banking, Islam law and
field research that is field research to support of secondary data.
Syariah funding guarantor institution status and position in
mudharabah funding for Syariah Bank is permitted under Islam law. Today
mudharabah practice on Syariah Bank, however, made requirement
guarantee available charged on mudharib (customer), it is different to
mudharabah concepts under Imam Maliki is not allowed guarantee
available on mudharabah contracts because it is opposed with mandate
principles in mudharabah funding concepts. Guarantee availability in
mudharabah funding at present might caused considering among them: to
give feel safe for Syariah Bank, as a tie among Syariah Bank with
mudharib (customer), society condition and situation changes at the
present related to commitment toward honesty values and hold of
mandate, mudharabah context at the present different with mudharabah
during the period of Rasulullah SAW, to protect customer funds, to avoid a
fraud for mudharib (customer) and avoid a funding risk.

v


Dokumen yang terkait

PENERAPAN UNDANG UNDANG NOMOR 21 TAHUN 2008 TENTANG PERBANKAN SYARIAH DALAM KONTEKS PRINSIP SYARIAH MENGENAI PRODUK PEMBIAYAAN

4 57 134

TINJAUAN HUKUM TERHADAP PELAKSANAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NO 21 TAHUN 2008 TENTANG PERBANKAN SYARIAH (STUDI DI BANK MUAMALAT CABANG SURAKARTA).

0 1 14

Pembiayaan Hunian Syariah Kongsi (PHSK) Berdasarkan Akad Musyarakah Mutanaqisah (MMQ) Dihubungkan Undang-undang No. 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah.

0 0 10

TINJAUAN HUKUM MENGENAI ZAKAT SURAT BERHARGA SYARIAH MENURUT HUKUM ISLAM DIKAITKAN DENGAN UNDANG-UNDANG NO 19 TAHUN 2008 TENTANG SURAT BERHARGA SYARIAH NEGARA DAN UNDANG-UNDANG NO 23 TAHUN 2011 TENTAN.

0 0 1

TINJAUAN YURIDIS PRAKTIK INVESTASI EMAS DI BANK SYARIAH DIKAITKAN DENGAN KOMPILASI HUKUM EKONOMI SYARIAH DAN UNDANG-UNDANG NO. 21 TAHUN 2008 TENTANG PERBANKAN SYARIAH.

0 0 1

IMPLEMENTASI BI RATE PADA PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BANK JABAR BANTEN SYARIAH CABANG KOTA TASIKMALAYA DIKAITKAN DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 21 TAHUN 2008 TENTANG PERBANKAN SYARIAH.

0 0 2

TINJAUAN YURIDIS PELAKSANAAN PROGRAM UNDIAN BERHADIAH HUJAN EMAS TABUNGAN FAEDAH PADA BANK BRI SYARIAH DIKAITKAN DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 21 TAHUN 2008 TENTANG PERBANKAN SYARIAH.

0 0 2

TINJAUAN HUKUM TERHADAP PEMBIAYAAN BERMASALAH ANTARA PT.BANK SYARIAH MANDIRI DENGAN CV.ANDIN FURNITURE BERDASARKAN UNDANG-UNDANG PERBANKAN SYARIAH DAN PERMA NO 2 TAHUN 2008 TENTANG KHES.

0 1 1

TINJAUAN HUKUM PENGALIHAN UTANG DENGAN AKAD MURABAHAH DI BANK SYARIAH BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NO 21 TAHUN 2008 TENTANG PERBANKAN SYARIAH DAN KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA.

0 1 1

TINJAUAN YURIDIS PERANAN LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN DALAM UPAYA PENYELAMATAN BANK GAGAL BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2004 TENTANG LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN.

0 0 14