Studi Perbandingan Nilai Tegangan dan Lendutan Hasil Pengujian Laboratorium dan Perhitungan Komputer Menggunakan Program SAP2000 Pada Jembatan Rangka Baja.

(1)

STUDI PERBANDINGAN NILAI TEGANGAN DAN

LENDUTAN HASIL PENGUJIAN LABORATORIUM DAN

PERHITUNGAN KOMPUTER MENGGUNAKAN PROGRAM

SAP2000 PADA JEMBATAN RANGKA BAJA

Andreas Susanto Y.

NRP : 0021049

Pembimbing : Daud R. Wiyono, Ir., M.Sc. Ko Pembimbing : Anang Kristianto, ST., MT.

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BANDUNG

ABSTRAK

Dalam zaman modern, perhitungan struktur dilakukan dengan bantuan komputer. Namun, untuk lebih meyakinkan dilakukan pengetesan/ pengujian pada struktur tersebut. Pada bulan Oktober tahun 2003 PT. Cigading Habeam Centre melakukan pengujian jembatan rangka baja skala penuh dengan menggunakan beban statis. Pengujian semacam ini merupakan kesempatan yang baik untuk membandingkan hasil uji laboratorium (aktual) dengan hasil perhitungan komputer (teoritis), dalam hal ini menggunakan SAP2000.

Konfigurasi jembatan yang diuji adalah tipe Warren dan berdasarkan lebarnya termasuk tipe B dengan bentang 50 m. Beban pengujian mengacu kepada Bridge Management System (BMS). Alat ukur regangan yang digunakan adalah strain gauge tipe electronic resistance dan vibrating wire, sedangkan pengukur lendutan menggunakan deflektometer tipe kawat dengan pengait, Linear Variable Displacement Transducer (LVDT), dan theodolit.

Dari hasil pengujian aktual dan SAP2000 disimpulkan bahwa perbedaan tegangan paling besar adalah 6,79 % terjadi pada batang diagonal, sedangkan perbedaan lendutan paling besar adalah 15,1 % pada titik 10. Kecenderungan perbedaan nilai lendutan ini semakin besar saat tahap pembebanan meningkat. Nilai tegangan aktual masih berada di bawah nilai tegangan leleh teoritisnya, yaitu 240 MPa untuk mutu baja SS400 dan 343 MPa untuk mutu baja SM490.


(2)

DAFTAR ISI

Halaman

SURAT KETERANGAN TUGAS AKHIR ... i

SURAT KETERANGAN SELESAI TUGAS AKHIR ... ii

ABSTRAK ... iii

PRAKATA ... iv

DAFTAR ISI... vi

DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR TABEL... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Tujuan Penulisan ... 2

1.3 Pembatasan Masalah... 3

1.4 Sistematika Penulisan ... 3

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA... 5

2.1 Jembatan Rangka Baja... 5

2.1.1 Umum... 5

2.1.2 Jenis dan Komponen ... 6

2.1.3 Hubungan Tegangan-Regangan ... 10


(3)

2.2 Beban Jembatan ... 11

2.2.1 Beban Tetap (Permanent Loads) ... 11

2.2.2 Beban Lalu-Lintas (Traffic Loads) ... 12

2.3 Pengujian Struktur dan Komponen Struktur ... 17

2.3.1 Metoda Pengujian ... 17

2.3.2 Uji Pembebanan (Load Test)... 18

2.3.3 Alat Ukur yang Digunakan ... 18

2.4 Pemodelan Elemen Frame Pada SAP2000 ... 20

2.4.1 Sistem Koordinat... 20

2.4.2 End Release... 24

2.4.3 Beban Pada Struktur... 25

BAB 3 PENGUJIAN LABORATORIUM OLEH PT. CIGADING HABEAM CENTRE ... 30

3.1 Data Umum... 30

3.2 Perhitungan Pembebanan ... 33

3.2.1 Desain... 33

3.2.2 Aktual... 38

3.3 Jenis Pengujian ... 44

3.4 Tahapan Pengujian ... 45

3.5 Hasil Pengujian Laboratorium... 46

3.5.1 Tegangan ... 46

3.5.2 Lendutan... 46


(4)

BAB 4 PEMODELAN STRUKTUR MENGGUNAKAN

PROGRAM SAP2000 ... 53

4.1 Data Umum... 53

4.2 Penomoran Titik dan Batang ... 56

4.3 FrameSection... 56

4.4 Pembebanan... 56

4.5 Hasil Perhitungan Komputer ... 56

4.5.1 Tegangan ... 56

4.5.2 Lendutan... 56

BAB 5 PEMBAHASAN HASIL PENGUJIAN LABORATORIUM DAN HASIL PERHITUNGAN KOMPUTER... 75

5.1 Tegangan ... 75

5.2 Lendutan ... 78

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN ... 88

6.1 Kesimpulan ... 88

6.2 Saran ... 90

DAFTAR PUSTAKA ... 91

LAMPIRAN... 92


(5)

DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN

α = faktor strain hardening

ε = regangan

σ = tegangan

BJBJ = Balai Jembatan dan Bangunan Pelengkap Jalan BMS = Bridge Management System

CHC = Cigading Habeam Centre CSP = Corrugated Steel Plate

DL = Dead Load

E = modulus elastisitas KEL = Knife-Edge Load Kg = kilogram

LC = Load Case

LL = Live Load

LVDT = Linear Variable Displacement Transducer

N = Newton

Pa = Pascal

SAP = Structural Analysis Program

SDL = Superimposed Dead Load

SVW = Strain gauge Vibrating Wire

SW = Self Weight

UDL = Uniform Distributed Load


(6)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Rangka batang Pratt ... 7

Gambar 2.2 Rangka batang Warren tanpa batang vertikal ... 7

Gambar 2.3 Rangka batang Warren dengan batang vertikal ... 7

Gambar 2.4 Rangka batang Warren curved chord... 7

Gambar 2.5 Rangka batang Warren sub-divided... 7

Gambar 2.6 Rangka batang Warren curved chord sub-divided... 7

Gambar 2.7 Rangka batang K ... 8

Gambar 2.8 Jembatan Tipe A (1+7+1) m ... 8

Gambar 2.9 Jembatan Tipe B (0,5+6+0,5) m ... 8

Gambar 2.10 Jembatan Tipe C (0,5+4,5+0,5) m ... 9

Gambar 2.11 Komponen Jembatan Rangka... 10

Gambar 2.12 Grafik Hubungan Tegangan – Regangan... 11

Gambar 2.13 Beban Lajur “D” ... 13

Gambar 2.14 Beban “D” : UDL vs Panjang yang Dibebani... 14

Gambar 2.15 Penyebaran Pembebanan pada Arah Melintang... 15

Gambar 2.16 Pembebanan Truk "T"... 16

Gambar 2.17 Alat Pengukur Regangan : Strain Gauge ... 19

Gambar 2.18 Alat Pengukur Perpindahan ... 19

Gambar 2.19 Theodolit ... 20

Gambar 2.20 Alat-alat Output... 20

Gambar 2.21 Menentukan Sudut Putar ang ...24

Gambar 2.22 End Release Pada Frame Elemen ... 25


(7)

Gambar 2.23 Menentukan Beban Terpusat Elemen ... 27

Gambar 2.24 Menentukan Beban Merata Pada Elemen ... 28

Gambar 2.25 Menentukan Beban Trapesium Pada Elemen ... 29

Gambar 3.1 Potongan Melintang Steel Deck Plate (Corrugated Steel Plate) 34 Gambar 3.2 Beban Tetap (Permanent Loads)... 36

Gambar 3.3 Beban Lalu-lintas (Traffic Loads) : UDL ... 37

Gambar 3.4 Beban Lalu-lintas (Traffic Loads) : KEL... 38

Gambar 3.5 Pembebanan KEL Menggunakan Pelat Baja Berselang ... 41

Gambar 3.6 Skema Instrumentasi Vibrating Wire Strain Gauge ... 48

Gambar 4.1 Penomoran Titik Sisi Barat ... 57

Gambar 4.2 Penomoran Titik Sisi Timur... 58

Gambar 4.3 Penomoran Titik Sisi Atas ... 59

Gambar 4.4 Penomoran Titik Sisi Bawah... 60

Gambar 4.5 Penomoran Batang Sisi Barat ... 61

Gambar 4.6 Penomoran Batang Sisi Timur ... 62

Gambar 4.7 Penomoran Batang Sisi Atas... 63

Gambar 4.8 Penomoran Batang Sisi Bawah Sebelah Utara ... 64

Gambar 4.9 Penomoran Batang Sisi Bawah Sebelah Selatan... 65

Gambar 4.10 Frame Section Sisi Barat/Timur ... 66

Gambar 4.11 Frame Section Sisi Atas ... 67

Gambar 4.12 Frame Section Sisi Bawah ... 68

Gambar 4.13 Penempatan Beban Tetap (DLSDL) ... 69

Gambar 4.14 Penempatan Beban Lalu-lintas (UDL)... 70

Gambar 4.15 Penempatan Beban Lalu-lintas (KEL) ... 71


(8)

Gambar 5.1 Grafik Perbandingan Tegangan Aktual dan SAP2000 pada

Batang Bawah ... 77

Gambar 5.2 Grafik Perbandingan Tegangan Aktual dan SAP2000 pada Batang Atas ... 77

Gambar 5.3 Grafik Perbandingan Tegangan Aktual dan SAP2000 pada Batang Diagonal... 77

Gambar 5.4 Gambar Camber DL ... 79

Gambar 5.5 Gambar Camber DL+UDL 10%+KEL 5%... 79

Gambar 5.6 Gambar Camber DL+UDL 25%+KEL 25%... 79

Gambar 5.7 Gambar Camber DL+UDL 50%+KEL 50%... 80

Gambar 5.8 Gambar Camber DL+UDL 75%+KEL 75%... 80

Gambar 5.9 Gambar Camber DL+UDL 100%+KEL 100%... 80

Gambar 5.10 Gambar Camber DL+UDL 125%+KEL 125%... 81

Gambar 5.11 Gambar Camber DL+UDL 150%+KEL 150%... 81

Gambar 5.12 Grafik Perbandingan Lendutan Aktual dan SAP2000 pada Titik 6 ... 87


(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Data Dimensi Struktur ... 32

Tabel 3.2 Perhitungan Beban Merata Aktual ... 39

Tabel 3.3 Perhitungan Beban Garis Aktual... 41

Tabel 3.4 Skema Pembebanan Aktual... 42

Tabel 3.5 Rangkuman Perhitungan Pembebanan Desain dan Aktual... 43

Tabel 3.6 Pembacaan Vibrating Wire Strain Gauge ... 47

Tabel 3.7 Perhitungan Regangan dan Tegangan Total pada Batang Bawah... 49

Tabel 3.8 Perhitungan Regangan dan Tegangan Total pada Batang Atas ... 49

Tabel 3.9 Perhitungan Regangan dan Tegangan Total pada Batang Diagonal ... 49

Tabel 3.10 Pembacaan Theodolit ... 50

Tabel 4.1 Material ... 54

Tabel 4.2 Frame Section... 54

Tabel 4.3 Static Load Case... 55

Tabel 4.4 Load Combination... 55

Tabel 4.5 Tegangan Hasil Perhitungan SAP2000... 72

Tabel 4.6 Lendutan Hasil Perhitungan SAP2000 ... 73


(10)

Tabel 5.1 Perbandingan Tegangan Aktual dan SAP2000 ... 76 Tabel 5.2 Perbandingan Lendutan Aktual dan SAP2000... 82 Tabel 5.3 Persentase Rata-rata Perbedaan Lendutan Aktual dan

SAP2000 untuk Setiap Titik ... 85 Tabel 5.4 Perbandingan Lendutan Aktual dan SAP2000 pada Titik 6 ... 86


(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Denah Pembebanan Aktual ... 92

Lampiran 2 Skema Instrumentasi ... 103

Lampiran 3 Camber / Lawan Lendut... 108

Lampiran 4 Daftar Welded H-Beam Ukuran Non Standard Produksi PT. Cigading Habeam Centre ... 110

Lampiran 5 Perhitungan Berat Volume... 112

Lampiran 6 Inspection Certificate PT Cigading Habeam Centre... 113

Lampiran 7 Output SAP2000 ... 115

Lampiran 8 Foto-foto Pengujian Jembatan Rangka Baja B-50 ... 126


(12)

(13)

(14)

(15)

(16)

(17)

(18)

(19)

(20)

(21)

(22)

(23)

(24)

(25)

(26)

(27)

(28)

(29)

(30)

(31)

(32)

(33)

(34)

(35)

(36)

(37)

(38)

(39)

(40)

(41)

(42)

(43)

(44)

(45)

(46)

126

Lampiran 8


(47)

127

Tampak depan jembatan


(48)

128

Beban KEL berupa 20 lembar pelat baja terikat


(49)

129

Label kode produk baja tipe SS400


(50)

130

Beban berupa pelat baja


(51)

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dalam zaman modern, tidak dapat dipungkiri bahwa komputer berkembang dengan sangat pesat, baik dalam perangkat keras maupun perangkat lunak. Salah satu jenis perangkat lunak yang dikembangkan adalah perangkat lunak untuk analisis dan desain struktur sebagai alat bantu perhitungan struktur dalam bidang Teknik Sipil. Perangkat lunak semacam ini dapat menghitung reaksi perletakan, gaya-gaya dalam, lendutan akibat berat sendiri dan beban luar statik maupun dinamik dengan cepat dan akurat.


(52)

2 Perangkat lunak analisis dan desain struktur dibuat berdasarkan teori-teori perhitungan struktur yang merupakan penurunan rumus maupun data/hasil eksperimen. Perhitungan struktur dengan bantuan komputer diharapkan dapat mewakili kondisi sebenarnya dari struktur yang dimaksud. Selanjutnya, untuk lebih meyakinkan hasil perhitungan komputer tersebut maka dilakukan pengetesan/pengujian pada struktur maupun komponen struktur.

Pada bulan Oktober tahun 2003 PT. Cigading Habeam Centre melakukan pengujian jembatan rangka baja skala penuh dengan menggunakan beban statis. Pengujian sejenis jarang dilakukan karena membutuhkan biaya besar berikut berbagai persiapan yang cukup rumit. Oleh karena itu pengujian ini merupakan kesempatan yang baik untuk membandingkan hasil uji laboratorium (aktual) dengan hasil perhitungan komputer (teoritis).

1.2 Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan tugas akhir ini adalah :

1. Membuat pemodelan jembatan rangka baja yang diuji menggunakan program SAP2000

2. Membandingkan tegangan dan lendutan hasil pengujian laboratorium dengan hasil perhitungan menggunakan program SAP2000.


(53)

3 1.3 Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah pada penulisan Tugas Akhir ini adalah : 1. Perhitungan sambungan tidak ditinjau

2. Jenis profil rangka baja yang digunakan adalah welded H beam. 3. Mutu rangka baja yang digunakan adalah :

• fy = 240 MPa untuk SS400

• fy = 343 MPa untuk SM490 4. Pendimensian elemen tidak dilakukan

5. Jenis perletakan yang digunakan adalah sendi dan rol

6. Pembahasan hasil pengujian berdasarkan data pembebanan sampai beban hidup 150%.

7. Data regangan aktual diambil dari Vibrating Wire Strain Gauge, sedangkan data lendutan aktual diperoleh dari Theodolit.

1.4 Sistematika Penulisan BAB 1 PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang pengambilan topik Tugas Akhir, tujuan penulisan, pembatasan masalah, dan sistematika penulisan.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisi tentang berbagai tinjauan pustaka yang digunakan sebagai panduan dalam mengerjakan Tugas Akhir ini, yaitu mengenai jembatan rangka baja, beban-beban pada jembatan, pengujian struktur dan komponen struktur , serta beberapa hal mengenai pemodelan elemen frame


(54)

4 BAB 3 PENGUJIAN LABORATORIUM OLEH PT. CIGADING HABEAM CENTRE

Bab ini berisi tentang data umum, perhitungan pembebanan, jenis, tahapan, dan hasil pengujian laboratorium tersebut.

BAB 4 PEMODELAN STRUKTUR MENGGUNAKAN PROGRAM SAP2000

Bab ini berisi tentang pemodelan komputer struktur jembatan rangka baja yang diuji serta pembebanan yang digunakan saat pengujian di laboratorium berikut hasil perhitungan regangan dan lendutan.

BAB 5 PEMBAHASAN HASIL PENGUJIAN LABORATORIUM DAN HASIL PERHITUNGAN KOMPUTER

Bab ini berisi tentang pembahasan hasil pengujian laboratorium dengan hasil perhitungan komputer mengenai tegangan dan lendutan.

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran berdasarkan pembahasan hasil pengujian laboratorium dengan hasil perhitungan komputer.


(55)

88

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Selisih antara tegangan aktual dan SAP2000 dari seluruh tahap pembebanan yang dilakukan untuk :

• Batang bawah : 2,61 %

• Batang atas : 1,78 %

• Batang diagonal : 6.79 %

Nilai tegangan aktual masih berada di bawah nilai tegangan leleh teoritisnya yaitu 240 MPa untuk mutu baja SS400 (batang diagonal, gelagar melintang, balok memanjang) dan 343 MPa untuk mutu baja SM490 (batang atas dan bawah).


(56)

89

Selisih antara lendutan aktual dan SAP2000 dari seluruh tahap pembebanan yang dilakukan untuk :

• Titik 1 : 0,0 %

• Titik 2 : 9,8 %

• Titik 3 : 11,0 %

• Titik 4 : 8,8 %

• Titik 5 : 14,7 %

• Titik 6 : 8,7 %

• Titik 7 : 9,1 %

• Titik 8 : 10,1 %

• Titik 9 : 11,0 %

• Titik 10 : 15,1 %

• Titik 11 : 0,0 %

Dari setiap titik, selisih antara lendutan aktual dan SAP2000 terbesar adalah pada titik 10 yaitu sebesar 15,1 %.

Kecenderungan perbedaan nilai antara lendutan aktual dan SAP2000 semakin besar saat tahap pembebanan meningkat khususnya mulai tahap pembebanan Beban Hidup 100%.

Hal-hal yang menjadi kemungkinan penyebab terjadinya perbedaan tersebut adalah :

• Gaya-gaya dalam selain gaya aksial, seperti : momen lentur dan gaya geser tidak diperhitungkan

• Pendekatan dalam koreksi camber/lawan lendut hasil pembacaan Theodolit akibat penurunan tanah pada pondasi


(57)

90

• Kekeliruan pengesetan alat

• Kekeliruan pembacaan alat

• Peletakan beban statis aktual yang tidak sesuai dengan perencanaan

• Data material berbeda dengan kenyataan

6.2 Saran

Bila data yang tersedia cukup lengkap maka dapat dibandingkan hasil tegangan dan lendutan dari semua alat ukur yang digunakan sehingga dapat dilakukan kontrol terhadap hasil pembacaan alat ukur lainnya agar data yang diperoleh lebih mendekati kenyataan.

Dalam pengetesan jembatan rangka baja ini terjadi penurunan pondasi pada keempat perletakannya, oleh karena itu hal-hal yang berhubungan dengan penurunan pondasi seperti penyelidikan tanah, jenis dan ukuran pondasi harus lebih diperhatikan.

Beban pengganti berupa pelat baja dan karung pasir yang dipasang harus lebih mendekati perencanaan/desain yang mengacu pada peraturan pembebanan dalam Bridge Management System (BMS).


(1)

Perangkat lunak analisis dan desain struktur dibuat berdasarkan teori-teori perhitungan struktur yang merupakan penurunan rumus maupun data/hasil eksperimen. Perhitungan struktur dengan bantuan komputer diharapkan dapat mewakili kondisi sebenarnya dari struktur yang dimaksud. Selanjutnya, untuk lebih meyakinkan hasil perhitungan komputer tersebut maka dilakukan pengetesan/pengujian pada struktur maupun komponen struktur.

Pada bulan Oktober tahun 2003 PT. Cigading Habeam Centre melakukan pengujian jembatan rangka baja skala penuh dengan menggunakan beban statis. Pengujian sejenis jarang dilakukan karena membutuhkan biaya besar berikut berbagai persiapan yang cukup rumit. Oleh karena itu pengujian ini merupakan kesempatan yang baik untuk membandingkan hasil uji laboratorium (aktual) dengan hasil perhitungan komputer (teoritis).

1.2 Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan tugas akhir ini adalah :

1. Membuat pemodelan jembatan rangka baja yang diuji menggunakan program SAP2000

2. Membandingkan tegangan dan lendutan hasil pengujian laboratorium dengan hasil perhitungan menggunakan program SAP2000.


(2)

1.3 Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah pada penulisan Tugas Akhir ini adalah : 1. Perhitungan sambungan tidak ditinjau

2. Jenis profil rangka baja yang digunakan adalah welded H beam. 3. Mutu rangka baja yang digunakan adalah :

• fy = 240 MPa untuk SS400

• fy = 343 MPa untuk SM490

4. Pendimensian elemen tidak dilakukan

5. Jenis perletakan yang digunakan adalah sendi dan rol

6. Pembahasan hasil pengujian berdasarkan data pembebanan sampai beban hidup 150%.

7. Data regangan aktual diambil dari Vibrating Wire Strain Gauge, sedangkan data lendutan aktual diperoleh dari Theodolit.

1.4 Sistematika Penulisan BAB 1 PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang pengambilan topik Tugas Akhir, tujuan penulisan, pembatasan masalah, dan sistematika penulisan.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisi tentang berbagai tinjauan pustaka yang digunakan sebagai panduan dalam mengerjakan Tugas Akhir ini, yaitu mengenai jembatan rangka baja, beban-beban pada jembatan, pengujian struktur dan komponen struktur , serta beberapa hal mengenai pemodelan elemen frame pada SAP2000.


(3)

BAB 3 PENGUJIAN LABORATORIUM OLEH PT. CIGADING HABEAM CENTRE

Bab ini berisi tentang data umum, perhitungan pembebanan, jenis, tahapan, dan hasil pengujian laboratorium tersebut.

BAB 4 PEMODELAN STRUKTUR MENGGUNAKAN PROGRAM SAP2000

Bab ini berisi tentang pemodelan komputer struktur jembatan rangka baja yang diuji serta pembebanan yang digunakan saat pengujian di laboratorium berikut hasil perhitungan regangan dan lendutan.

BAB 5 PEMBAHASAN HASIL PENGUJIAN LABORATORIUM DAN HASIL PERHITUNGAN KOMPUTER

Bab ini berisi tentang pembahasan hasil pengujian laboratorium dengan hasil perhitungan komputer mengenai tegangan dan lendutan.

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran berdasarkan pembahasan hasil pengujian laboratorium dengan hasil perhitungan komputer.


(4)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Selisih antara tegangan aktual dan SAP2000 dari seluruh tahap pembebanan yang dilakukan untuk :

• Batang bawah : 2,61 % • Batang atas : 1,78 % • Batang diagonal : 6.79 %

Nilai tegangan aktual masih berada di bawah nilai tegangan leleh teoritisnya yaitu 240 MPa untuk mutu baja SS400 (batang diagonal, gelagar melintang, balok memanjang) dan 343 MPa untuk mutu baja SM490 (batang atas dan bawah).


(5)

Selisih antara lendutan aktual dan SAP2000 dari seluruh tahap pembebanan yang dilakukan untuk :

• Titik 1 : 0,0 % • Titik 2 : 9,8 % • Titik 3 : 11,0 % • Titik 4 : 8,8 % • Titik 5 : 14,7 % • Titik 6 : 8,7 % • Titik 7 : 9,1 % • Titik 8 : 10,1 % • Titik 9 : 11,0 % • Titik 10 : 15,1 % • Titik 11 : 0,0 %

Dari setiap titik, selisih antara lendutan aktual dan SAP2000 terbesar adalah pada titik 10 yaitu sebesar 15,1 %.

Kecenderungan perbedaan nilai antara lendutan aktual dan SAP2000 semakin besar saat tahap pembebanan meningkat khususnya mulai tahap pembebanan Beban Hidup 100%.

Hal-hal yang menjadi kemungkinan penyebab terjadinya perbedaan tersebut adalah :

• Gaya-gaya dalam selain gaya aksial, seperti : momen lentur dan gaya geser tidak diperhitungkan

• Pendekatan dalam koreksi camber/lawan lendut hasil pembacaan Theodolit akibat penurunan tanah pada pondasi


(6)

• Kekeliruan pengesetan alat • Kekeliruan pembacaan alat

• Peletakan beban statis aktual yang tidak sesuai dengan perencanaan • Data material berbeda dengan kenyataan

6.2 Saran

Bila data yang tersedia cukup lengkap maka dapat dibandingkan hasil tegangan dan lendutan dari semua alat ukur yang digunakan sehingga dapat dilakukan kontrol terhadap hasil pembacaan alat ukur lainnya agar data yang diperoleh lebih mendekati kenyataan.

Dalam pengetesan jembatan rangka baja ini terjadi penurunan pondasi pada keempat perletakannya, oleh karena itu hal-hal yang berhubungan dengan penurunan pondasi seperti penyelidikan tanah, jenis dan ukuran pondasi harus lebih diperhatikan.

Beban pengganti berupa pelat baja dan karung pasir yang dipasang harus lebih mendekati perencanaan/desain yang mengacu pada peraturan pembebanan dalam Bridge Management System (BMS).