Hubungan antara Dukungan Teman Sebaya dan Orientasi Masa Depan Bidang Pendidikan pada Siswa Kelas Tiga di SMA "X" Cimahi.
ABSTRAK
! " #
$
% #&&'(
(
)
(
*
(
+
(
,#
, -,
, .&
, #/
)
0 (
, &. ( , . ( , !1
% #'(
(
(
0
3
(
0
,2
(
*
4
*
, 2,(
22 .(
(
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
i
HALAMAN PENGESAHAN
ii
ABSTRAK
iii
KATA PENGANTAR
iv
DAFTAR ISI
vii
DAFTAR TABEL
xi
DAFTAR BAGAN
xii
DAFTAR LAMPIRAN
xiii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
1
1.2 Identifikasi Masalah
7
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
7
1.4 Kegunaan Penelitian
8
1.5 Kerangka Pemikiran
9
1.6 Asumsi Penelitian
17
1.7 HiIotesis Penelitian
18
BAB II TINJAUAN TEORETIS
2.1 Dukungan Sosial
2.1.1 Pengertian Dukungan
19
2.1.2 Sumber Dukungan
20
2.1.3 Jenis Dukungan
22
2.1.4 Perkembangan Sumber Dukungan Sepanjang Rentang
Kehidupan
22
2.2 Orientasi Masa Depan
2.2.1 Pengertian Orientasi Masa Depan
25
2.2.2 Proses Pembentukan Orientasi Masa Depan
26
2.2.2.1. Motivasi
27
2.2.2.2. Perencanaan
28
2.2.2.3. Evaluasi
29
2.2.3 Orientasi Masa Depan sebagai Suatu Sistem
32
2.2.4 Faktor yang Mempengaruhi Orientasi Masa Depan
33
2.2.5 Kehidupan Sosial dan Orientasi Masa Depan
37
2.2.6 Orientasi Masa Depan pada Remaja
39
2.3 Remaja
2.3.1 Pengertian Remaja
40
2.3.2 Konteks Sosial Remaja
40
2.3.3 Perubahan-perubahan Pokok pada Masa Remaja
41
2.3.4 Tugas Perkembangan Remaja
43
2.3.5 Teman Sebaya
44
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Rancangan Penelitian
48
3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
49
3.2.1 Variabel Penelitian
49
3.2.2 Definisi Operasional
49
3.3 Populasi Sasaran dan Teknik Sampling
51
3.3.1 Karakteristik Populasi
51
3.3.2 Teknik Sampling
51
3.3.3 Ukuran Sampel
52
3.4 Alat Ukur
55
3.4.1 Dukungan Teman sebaya
55
3.4.2 Orientasi Masa Depan Pendidikan
57
3.4.3 Data Penunjang
60
3.4.4 Uji Coba Alat Ukur
61
3.4.4.1 Uji Validitas Dukungan Teman sebaya
61
3.4.4.2 Uji Reliabilitas Dukungan Teman sebaya
61
3.4.4.3 Uji Validitas dan Reliabilitas Orientasi Masa Depan
Bidang Pendidikan
61
3.5 Teknik Analisis Data
62
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Responden
64
4.2 Hasil Penelitian
64
4.2.1 Uji Hipotesis dan Korelasi
4.3 Gambaran Hasil Penelitian Beserta Aspek-Aspeknya
4.3.1 Gambaran Distribusi Frekuensi Derajat Dukungan
Teman Sebaya
64
65
65
4.3.2 Gambaran Distribusi Frekuensi Orientasi Masa Depan
Bidang Pendidikan beserta Aspek – aspeknya
66
4.4 Tabulasi Silang Dukungan Teman Sebaya dan Orientasi
Masa Depan Pendidikan
67
4.3 Pembahasan
68
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
74
5.2 Saran
75
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR RUJUKAN
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
2.1 2ukungan Sosial Selama Rentang Kehidupan
4.1 Tabel Gambaran Responden
4.2 Tabel Uji Hipotesis dan Korelasi
4.3 Tabel Persentasi 2ukungan Teman Sebaya
4.4 Tabel Persentasi Orientasi Masa 2epan
4.5 Tabel Tabulasi Silang 2ukungan Teman Sebaya dan Orientasi Masa
2epan
4.6
Tabel
Tabulasi
Teman Sebaya
Silang
Aspek
Orientasi
Masa
2epan
dan
2ukungan
DAFTAR BAGAN
2.1 Proses Pembentukan Orientasi Masa 2epan
2.2 Hubungan antara Social Life Stucture, Schemata dan Life- Structure
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kata Pengantar Alat Ukur
Lampiran 2 Data Pribadi dan Data Penunjang
Lampiran 3 Kuesioener Dukungan Teman Sebaya
Lampiran 4 Kuesioner Orientasi Masa Depan Bidang Pendidikan
Lampiran 5 Validitas Dan Reliabilitas Alat Ukur
Lampiran 6 Hasil Data Mentah Alat Ukur Dukungan Teman Sebaya
Lampiran 7 Hasil Data Mentah Alat Ukur Orientasi Masa Depan Pendidikan
Lampiran 8 Hasil Data Penunjang
Lampiran 1
Kata Pengantar Alat Ukur
-RahasiaRahasia-
KATA PENGANTAR
PENGANTAR
Dalam rangka melakukan penelitian untuk menempuh sidang sarjana,
Peneliti yaitu Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha
melakukan suatu penelitian yang berkaitan dengan remaja.
Sehubungan dengan itu maka Peneliti memohon bantuan dari Saudara/i
untuk mengisi kuesioner mengenai “Dukungan Orientasi Masa Depan”
Data yang saudara/i berikan sangat berguna bagi perkembangan dan
penerapan ilmu pengetahuan. Maka kami sangat mengharapkan agar saudara/i
dapat bekerjasama dengan Peneliti untuk mengisi kuesioner dengan sungguhsungguh sesuai dengan sikap pribadi saudara/i sendiri. Dengan demikian data
yang diperoeh dari saudara/i dapat menggambarkan permasalahan yang
sesungguhnya. Dalam hal ini, tentu saja kami akan menjamin kerahasiaan
identitas serta isi dari kuesioner saudar/i.
Atas kesedian dan kerjasama saudara/i, Peneliti mengucapkan terima
kasih.
Lampiran 2
Data Pribadi dan Data Penunjang
-RahasiaRahasia-
Isilah setiap pernyataan dengan lengkap atau lingkari pilihan yang tersedia.
A. Data Pribadi
1. Jenis Kelamin : lakiglaki / perempuan
2. Usia : __________tahun.
3. Urutan dalam keluarga : anak ke ______ dari ______ bersaudara.
4. Status rumah, pilih salah satu sesuai dengan keadaan saudara sekarang ini:
a. saya tinggal dengan orang tua (ayah dan ibu) sejak kecil sampai
dekarang.
b. tinggal dengan ayah saja (karena : bercerai atau ibu sudah meninggal)
c. tinggal dengan ibu saja (karena : bercerai atau ayah sudah meninggal)
d. kost / asrama (berapa lama / sejak kapan? ...........)
e. tinggal dengan saudara (berapa lama / sejak kapan?...............)
f. tinggal dengan nenek dan kakek (berapa lama / sejak kapan?...............)
B. Data Orangtua
A Y A H
I B U
P E N D I D I K A N
a. SD
b. SLP
c. SMA / SMU
d. Sarjana
e. S2
f. S3
g. AKABRI
h.___________________
______________tahun
a. SD
b. SLP
c. SMA / SMU
d. Sarjana
e. S2
f. S3
g. Akademi
h.__________________
U S I A
____________tahun
P E K E R J A A N
_______________________
_______________________
-RahasiaRahasia-
1. Apakah Anda bersedia mendengarkan pendapat teman sebaya mengenai
pendidikan lanjutan setelah SMA ?
a. Selalu b. Kadanggkadang
c. Jarang
d. Tidak pernah
2. Hubungan Anda dengan teman sebaya saat ini ?
a. Sangat dekat b. Dekat
c. Biasa saja d. Kurang dekat
e. Jauh
3. Informasi studi lanjutan yang Anda terima berasal dari? (boleh lebih dari
satu, berilah rangking yang dari yang paling banyak)
a. Orangtua (__)
c. Teman (__)
e. Sekolah (__)
b. Media massa (__)
d. Perguruan Tinggi (__)
f. ________ (__)
4. Apakah Anda mendiskusikan studi lanjutan yang akan Anda pilih?
a. YA (lanjutkan ke no.5)
b. TIDAK (lanjutkan ke no.6)
5. Dengan siapa Anda mendiskusikan studi lanjutan yang akan Anda pilih
nanti? (boleh memilih lebih dari satu dan berilah rangking berdasarkan
yang paling sering).
a. Orangtua (__)
c. Guru (__)
e. Saudara (__)
b. Teman (__)
d. Kakak kelas (__) f. ________ (__)
6. Hal apa yang Anda anggap sebagai faktor penghambat untuk melanjutkan
studi? (boleh pilih lebih dari satu)
a. Perbedaan keinginan dengan orangtua
b. Kurang percaya diri / minder
c. Kurang memiliki motivasi atau semangat
d. Sulit mengambil keputusan
e. Keadaan keuangan yang kurang mendukung
f. Mudah dipengaruhi suasana hati (perasaan malas, takut salah pilih,
tidak punya keberanian)
g. Minat yang terbagi
7. Siapa yang lebih berinisiatif dalam proses pengadaan dukungan?
a. Kelompok teman sebaya yang berinisiatif memberikan dukungan.
b. Anda yang lebih berinisiatif meminta dukungan.
8. Bila Anda menghadapi suatu masalah dalam bidang pendidikan Anda lebih
sering :
a. Aktif untuk mencari bantuan kepada orang lain.
b. Cenderung menyelesaikan masalah itu sendiri.
9. Kepada
siapa
Anda
akan
lebih
banyak
mencari
bantuan
untuk
menyelesaikan masalah dalam bidang pendidikan Anda? (pilihan boleh lebih
dari satu, berilah rangking berdasarkan yang paling sering)
a. Ayah (__)
b. Ibu (__)
c. Teman (__)
d. Guru BP (__)
e. Saudara kandung (__)
f.____________ (__)
10. Bagaimana sikap teman sebaya Anda, bila Anda sedang mengalami
masalah dalam bidang pendidikan ?
a. Berusaha membantu memecahkannya
b. Membiarkan Anda untuk memecahkannya sendiri.
c. Tidak memperdulikan dan tidak mau tahu.
11. Berapa lama waktu yang Anda lalui saat beraktivitas bersama teman
sebaya ? ______jam
Lampiran 3 Kuesioener Dukungan Teman Sebaya
-RahasiaRahasia-
Kuesioner Dukungan Peer Group
Petunjuk Pengisian
Dalam kuesioner ini terdapat sejumlah pernyataan yang berhubungan
dengan pendapat serta pemikiran saudara mengenai dukungan yang
diberikan kelompok teman sebaya terhadap saudara. Jawaban yang saudara
berikan adalah benar sepanjang itu menggambarkan keadaan diri saudara
apa adanya. Oleh karena itu saudara diharapkan dapat memberikan jawaban
sesuai dengan keyakinan diri sendiri.
Jawablah pernyataangpernyataan berikut dengan cara memilih salah
satu dari kelima pilihan jawaban dengan memberikan tanda silang (X) pada
pilihan jawaban yang tersedia.
Jawaban pernyataan disediakan mulai dari :
Tidak Sesuai (TS)
Kurang Sesuai (KS)
Cukup Sesuai (CS)
Sesuai
(S)
Sangat Sesuai (SS)
Keterangan jawaban yang saudara berikan bersifat RAHASIA karena
itu saudara tidak perlu ragugragu untuk menjawab pernyataangpernyataan
berikut secara jujur dan terbuka.
Jawablah semua pernyataan yang tersedia dan jangan sampai ada
yang terlewat atau tidak terjawab.
Terimakasih atas kesediaan saudara untuk
untuk mengisi kuesioner
dan
Selamat Bekerja !!
!
"
#
$
%
'
&
(
)
*
'
'
!
'
"
#
'
$
%
&
(
)
!
"
'
'
*
'
+,
'
+,
#
$
%
&
+,
(
!)
*
'
!
!
'
!!
'
!"
*
!#
'
!$
!%
!&
!(
")
"
"
"!
'
*
""
"#
"$
'
*
Lampiran 4 Kuesioner Orientasi Masa Depan Bidang Pendidikan
-RahasiaRahasia-
Kuesioner Orientasi Masa Depan dalam Bidang Pendidikan
Petunjuk Pengisian
Kuesioner ini terdiri atas sekelompok pertanyaan yang berhubungan
dengan pendapat serta pemikiran saudara mengenai pendidikan dimasa
depan. Jawablah pertanyaan yang diberikan kepada saudara secara jujur
sesuai dengan keadaan diri saudara dan keterangan yang saudara berikan
bersifat RAHASIA, oleh karena itu saudara tidak perlu ragugragu untuk
menjawab pertanyaan tersebut.
Jawablah
pertanyaangpertanyaan
yang
diberikan
dengan
cara
memberikan tanda silang (X) pada pilihan jawaban yang saudara anggap
paling sesuai pada lembar jawaban yang telah disediakan dan diharapkan
jangan ada satu nomer yang terlewatkan atau tidak dijawab dalam pengisian.
Terimakasih atas kesediaan saudara untuk mengisi kuesioner
dan
Selamat Bekerja !!
-
.
/
!
"
#
'
,
.
'
/
!
"
#
-
!
+
.
.
. /
!
"
#
,
"
0
. /
,
,
!
,
"
,
#
# ,
'
/
.1
/
!
"
#
-
$ +
.
.
/
!
"
#
2
% -
'
/
!
"
#
& 2
-
.1
/ -
.1
'
333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333
333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333
333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333
333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333
3333333333333333333333333333333333333333333
( ,
.1
/
'
/
333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333
333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333
333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333
333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333
3333333333333333333333333333333333333333333
)
'
'
/
!
+
+
+
'
"
#
"
#
+
'
'
/
!
4
+
+
.
4
'
/
!
4
4
"
!
'
/
/
!
"
#
-
" ,
/
333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333
333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333
333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333
333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333
3333333333333333333333333333333333333333333
# ,
'
/
333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333
333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333
333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333
333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333
3333333333333333333333333333333333333333333
$
*
*
'
.
/
. *
'
*
567
'
57
,
,
6.
!
8
5
7
9
"
#
.
%
/
'
8
'
!
"
8
#
&
'
/ 5:
7
;
*
*
,
Lampiran 5
Validitas
Validitas Dan Reliabilitas Alat Ukur
Alat Ukur Dukungan Teman Sebaya
Lampiran 8
Hasil Data Penunjang
1. Kesediaan mendengarkan pendapat teman sebaya mengenai pendidikan
lanjutan setelah SMA ?
No.1
Selalu
Kadang
Jarang
Tidak pernah
Jumlah
OMD Jelas
OMD Tidak jelas
Jumlah
Jumlah
Persen
Jumlah
Persen
Jumlah
Persen
101
43
4
1
149
65,16%
27,74%
2,58%
0,65%
96,13%
2
3
1
0
6
1,29%
1,94%
0,65%
0,00%
3,87%
103
46
5
1
155
66,45%
29,68%
3,23%
0,65%
100,00%
2. Hubungan dengan teman sebaya ?
No.2
Sangat dekat
Dekat
Biasa saja
Kurang dekat
Jauh
Jumlah
OMD Jelas
OMD Tidak jelas
Jumlah
Jumlah
Persen
Jumlah
Persen
Jumlah
Persen
48
76
24
1
0
149
30,97%
49,03%
15,48%
0,65%
0,00%
96,13%
0
3
3
0
0
6
0,00%
1,94%
1,94%
0,00%
0,00%
3,87%
48
79
27
1
0
155
30,97%
50,97%
17,42%
0,65%
0,00%
100,00%
3. Informasi studi lanjutan yang anda terima berasal dari? (Soal No.3)
OMD
Peringkat I
Orang tua
Media Massa
Massa
Teman
Perguruan
tinggi
Sekolah
LainLain-lain
Jumlah
Jelas
Jumlah
Tidak Jelas
Jumlah
Persen
Jumlah
Persen
Jumlah
Persen
41
8
42
26,80%
5,23%
27,45%
2
0
1
1,31%
0,00%
0,65%
43
8
43
28,10%
5,23%
28,10%
19
12,42%
1
0,65%
20
13,07%
30
7
147
19,61%
4,58%
96,08%
2
0
6
1,31%
0,00%
3,92%
32
7
153
20,92%
4,58%
100,00%
OMD
Jelas
Peringkat II
Orang tua
Media Massa
Teman
Perguruan
tinggi
Sekolah
LainLain-lain
Jumlah
Jumlah
Tidak Jelas
Jumlah
Persen
Jumlah
Persen
Jumlah
Persen
30
21,13%
0
0,00%
30
21,13%
8
5,63%
0
0,00%
8
5,63%
40
28,17%
1
0,70%
41
28,87%
15
10,56%
2
1,41%
17
11,97%
42
29,58%
1
0,70%
43
30,28%
2
1,41%
1
0,70%
3
2,11%
137
96,48%
5
3,52%
142
100,00%
OMD
Peringkat III
Jelas
Jumlah
Tidak Jelas
Jumlah
Persen
Jumlah
Persen
Jumlah
Orang tua
16
12,90%
0
0,00%
16
12,90%
Media Massa
17
13,71%
0
0,00%
17
13,71%
Teman
32
25,81%
2
1,61%
34
27,42%
22
17,74%
0
0,00%
22
17,74%
30
24,19%
1
0,81%
31
25,00%
4
3,23%
0
0,00%
4
121
97,58%
3
2,42%
124
Perguruan
tinggi
Sekolah
LainLain-lain
Jumlah
OMD
Peringkat IV
Jelas
Persen
3,23%
100,00%
Jumlah
Tidak Jelas
Jelas
Jumlah
Persen
Jumlah
Persen
Jumlah
Persen
Orang tua
20
28,99%
1
1,45%
21
30,43%
Media Massa
15
21,74%
0
0,00%
15
21,74%
6
8,70%
0
0,00%
6
8,70%
15
21,74%
1
1,45%
16
23,19%
10
14,49%
0
0,00%
10
14,49%
1
1,45%
0
0,00%
1
1,45%
67
97,10%
2
2,90%
69
100,00%
Teman
Perguruan
tinggi
Sekolah
LainLain-lain
Jumlah
OMD
Peringkat V
Jelas
Jumlah
Tidak Jelas
Jumlah
Persen
Jumlah
Persen
Jumlah
Persen
6
10,34%
0
0,00%
6
10,34%
25
43,10%
1
1,72%
26
44,83%
3
5,17%
0
0,00%
3
5,17%
17
29,31%
0
0,00%
17
29,31%
Sekolah
3
5,17%
0
0,00%
3
5,17%
LainLain-lain
3
5,17%
0
0,00%
3
5,17%
57
98,28%
1
1,72%
58
100,00%
Orang tua
Media Massa
Teman
Perguruan
tinggi
Jumlah
OMD
Peringkat VI
Jelas
Jumlah
Tidak Jelas
Jumlah
Persen
Jumlah
Persen
Jumlah
Persen
Orang tua
0
0,00%
0
0,00%
0
0,00%
Media Massa
1
25,00%
0
0,00%
1
25,00%
Teman
0
0,00%
0
0,00%
0
0,00%
0
0,00%
0
0,00%
0
0,00%
Sekolah
1
25,00%
0
0,00%
1
25,00%
LainLain-lain
2
50,00%
0
0,00%
2
50,00%
4
100,00%
0
0,00%
4
100,00%
Perguruan
tinggi
Jumlah
OMD
Gabungan
Jelas
Jumlah
Tidak Jelas
Jumlah
Persen
Jumlah
Persen
Jumlah
Persen
Orang tua
25
21,71%
1
0,61%
26
22,32%
Media Massa
12
10,28%
0
0,08%
12
10,36%
Teman
29
24,64%
1
0,78%
30
25,42%
17
14,52%
1
0,78%
18
15,30%
26
22,32%
1
0,86%
27
23,17%
4
3,22%
0
0,20%
4
3,43%
113
96,70%
4
3,30%
116,7143
100,00%
Perguruan
tinggi
tinggi
Sekolah
LainLain-lain
Jumlah
4. Mendiskusikan studi lanjutan dengan ? (Soal No.5)
OMD
Peringkat I
Jelas
Jumlah
Orang tua
Teman
Guru
Kakak kelas
Saudara
LainLain-lain
Jumlah
Jumlah
Tidak Jelas
Persen
Jumlah
Persen
3
1
1
0
0
0
2,08%
0,69%
0,69%
0,00%
0,00%
0,00%
3,47%
87
60,42%
35
24,31%
4
2,78%
3
2,08%
9
6,25%
1
0,69%
139 96,53%
5
Jumlah
90
36
5
3
9
1
144
OMD
Peringkat II
Orang tua
Teman
Guru
Kakak kelas
Saudara
LainLain-lain
Jumlah
Jelas
Jumlah
Persen
Jumlah
Persen
Jumlah
Persen
29
46
17
3
21
1
117
23,77%
37,70%
13,93%
2,46%
17,21%
0,82%
95,90%
1
1
1
0
2
0
5
0,82%
0,82%
0,82%
0,00%
1,64%
0,00%
4,10%
30
47
18
3
23
1
122
24,59%
38,52%
14,75%
2,46%
18,85%
0,82%
100,00%
Peringkat III
Teman
Guru
Kakak kelas
Saudara
LainLain-lain
Jumlah
62,50%
25,00%
3,47%
2,08%
6,25%
0,69%
100,00%
Jumlah
Tidak Jelas
OMD
Orang tua
Persen
Jelas
Jumlah
Tidak Jelas
Jumlah
Persen
Jumlah
Persen
Jumlah
Persen
3
23
28
1
17
0
72
4,05%
31,08%
37,84%
1,35%
22,97%
0,00%
97,30%
0
0
0
0
2
0
2
0,00%
0,00%
0,00%
0,00%
2,70%
0,00%
2,70%
3
23
28
1
19
0
74
4,05%
31,08%
37,84%
1,35%
25,68%
0,00%
100,00%
OMD
Peringkat IV
Jelas
Jumlah
Tidak Jelas
Jumlah
Persen
Jumlah
Persen
Jumlah
Persen
Orang tua
1
2,27%
0
0,00%
1
2,27%
Teman
4
9,09%
1
2,27%
5
11,36%
16
36,36%
0
0,00%
16
36,36%
9
20,45%
0
0,00%
9
20,45%
13
29,55%
0
0,00%
13
29,55%
0
0,00%
0
0,00%
0
0,00%
43
97,73%
1
2,27%
44
100,00%
Guru
Kakak kelas
Saudara
LainLain-lain
Jumlah
OMD
Peringkat V
Jelas
Jumlah
Jumlah
Tidak Jelas
Persen
Jumlah
Persen
Jumlah
Persen
Orang tua
1
2,70%
0
0,00%
1
2,70%
Teman
0
0,00%
0
0,00%
0
0,00%
Guru
Guru
1
2,70%
0
0,00%
1
2,70%
26
70,27%
1
2,70%
27
72,97%
Saudara
8
21,62%
0
0,00%
8
21,62%
LainLain-lain
0
0,00%
0
0,00%
0
0,00%
36
97,30%
1
2,70%
37
100,00%
Kakak kelas
Jumlah
OMD
Peringkat VI
Jelas
Jumlah
Jumlah
Tidak Jelas
Persen
Jumlah
Persen
Jumlah
Persen
Orang tua
0
0
0
0
0
0
Teman
0
0
0
0
0
0
Guru
0
0
0
0
0
0
Kakak kelas
0
0
0
0
0
0
Saudara
0
0
0
0
0
0
LainLain-lain
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Jumlah
OMD
Gabungan
Jelas
Jumlah
Persen
33
26
13
6
13
1
91
Orang tua
Teman
Guru
Kakak kelas
Saudara
LainLain-lain
Jumlah
Jumlah
Tidak Jelas
Jumlah
Jumlah
34,62%
27,53%
13,71%
5,87%
14,27%
0,56%
96,56%
Persen
1
1
1
0
1
0
3
Jumlah
1,16%
0,71%
0,56%
0,10%
0,91%
0,00%
3,44%
Persen
34
27
13
6
14
1
94
35,78%
28,24%
14,27%
5,97%
15,18%
0,56%
100,00%
5. Faktor Penghambat untuk melanjutkan studi? (Soal. No.6)
OMD
Jawaban
Jelas
Persen
Jumlah
Persen
13 10,34%
0
0,00%
13 10,34%
Jumlah
Perbedaan keinginan dengan
ortu
Kurang percaya diri / minder
minder
Kurang memiliki motivasi atau
semangat
Sulit mengambil keputusan
Keadaan keuangan yang
kurang mendukung
Mudah dipengaruhi suasana
hati
Minat yang terbagi
Jumlah
Jumlah
Tidak Jelas
Jumlah
Persen
9
7,08%
1
0,39%
10
7,47%
11
8,78%
0
0,26%
12
9,04%
19 14,86%
0
0,00%
19 14,86%
28 21,82%
2
1,43%
30 23,26%
27 20,89%
1
0,65%
28 21,54%
17 13,11%
107 83,76%
1
4
0,39%
2,73%
17 13,50%
111 86,50%
6. Inisiatif dalam pengadaan dukungan
OMD Jelas
No.7
Teman
sebaya
berinisiatif
dukungan
Jumlah
Jumlah
Jumlah
Persen
Jumlah
Persen
Jumlah
Persen
berinisiatif
berinisiatif
71
45,81%
3
1,94%
74
47,74%
meminta
78
50,32%
3
1,94%
81
52,26%
149
96,13%
6
3,87%
155
100,00%
memberi dukungan
Siswa
OMD Tidak jelas
7. Sikap menghadapi masalah dalam bidang pendidikan
OMD Jelas
No.8
OMD Tidak jelas
Jumlah
Jumlah
Jumlah
Persen
Jumlah
Persen
Jumlah
Persen
93
56
149
60,00%
36,13%
96,13%
3
3
6
1,94%
1,94%
3,87%
96
59
155
61,94%
38,06%
100,00%
Aktif untuk mencari bantuan
Menyelesaikan masalah sendiri
Jumlah
9. Mencari bantuan untuk menyelesaikan masalah? (Soal No.9)
OMD
Peringkat I
Ayah
Ibu
Teman
Guru BP
Saudara kandung
LainLain-lain
Jumlah
Jelas
Jumlah
Tidak Jelas
Jumlah
Persen
Jumlah
Persen
Jumlah
Persen
27
27
77
5
8
2
146
17,88%
17,88%
50,99%
3,31%
5,30%
1,32%
96,69%
0
2
3
0
0
0
5
0,00%
1,32%
1,99%
0,00%
0,00%
0,00%
3,31%
27
29
80
5
8
2
151
17,88%
19,21%
52,98%
3,31%
5,30%
1,32%
100,00%
OMD
Peringkat II
Ayah
Ibu
Teman
Teman
Guru BP
Saudara kandung
LainLain-lain
Jumlah
Jelas
Jumlah
Tidak Jelas
Jumlah
Persen
Jumlah
Persen
Jumlah
Persen
22
38
24
6
22
3
115
18,64%
32,20%
20,34%
5,08%
18,64%
2,54%
97,46%
0
0
1
0
2
0
3
0,00%
0,00%
0,85%
0,00%
1,69%
0,00%
2,54%
22
38
25
6
24
3
118
18,64%
32,20%
21,19%
5,08%
20,34%
2,54%
100,00%
OMD
Peringkat III
Jelas
Jumlah
Tidak Jelas
Jumlah
Jumlah
Persen
Jumlah
Persen
Jumlah
Persen
Ayah
14
18,42%
1
1,32%
15
19,74%
Ibu
17
22,37%
0
0,00%
17
22,37%
Teman
19
25,00%
1
1,32%
20
26,32%
Guru BP
16
21,05%
0
0,00%
16
21,05%
8
10,53%
0
0,00%
8
10,53%
0
0,00%
0
0,00%
0
0,00%
74
97,37%
2
2,63%
76
100,00%
Saudara kandung
LainLain-lain
Jumlah
OMD
Peringkat IV
Jelas
Jumlah
Tidak Jelas
Jumlah
Persen
Jumlah
Persen
Jumlah
Persen
Ayah
4
9,09%
0
0,00%
4
9,09%
Ibu
5
11,36%
0
0,00%
5
11,36%
Teman
8
18,18%
0
0,00%
8
18,18%
Guru BP
16
36,36%
0
0,00%
16
36,36%
Saudara kandung
11
25,00%
0
0,00%
11
25,00%
0
0,00%
0
0,00%
0
0,00%
44
100,00%
0
0,00%
44
100,00%
LainLain-lain
Jumlah
OMD
Peringkat V
Jelas
Jumlah
Tidak Jelas
Jumlah
Persen
Jumlah
Persen
Jumlah
Persen
Ayah
7
20,00%
0
0,00%
7
20,00%
Ibu
0
0,00%
0
0,00%
0
0,00%
Teman
2
5,71%
0
0,00%
2
5,71%
18
51,43%
0
0,00%
18
51,43%
Saudara kandung
7
20,00%
0
0,00%
7
20,00%
LainLain-lain
1
2,86%
0
0,00%
1
2,86%
35
100,00%
0
0,00%
35
100,00%
Guru BP
Jumlah
Peringkat
Peringkat VI
Ayah
Ibu
Teman
Guru BP
Saudara kandung
LainLain-lain
Jumlah
Gabungan
Ayah
Ibu
Teman
Guru BP
Saudara kandung
LainLain-lain
Jumlah
OMD
Jelas
Jumlah Persen
0
0
0
0
1
0
1
0,00%
0,00%
0,00%
0,00%
100,00%
0,00%
100,00%
Jumlah
Tidak Jelas
Jumlah Persen Jumlah Persen
0
0
0
0
0
0
0
0,00%
0,00%
0,00%
0,00%
0,00%
0,00%
0,00%
0
0
0
0
1
0
1
0,00%
0,00%
0,00%
0,00%
100,00%
0,00%
100,00%
OMD
Jelas
Jumlah Persen
17
21
33
10
11
1
93
17,67%
21,72%
34,25%
10,38%
11,88%
1,45%
97,35%
Jumlah
Tidak Jelas
Jumlah Persen Jumlah Persen
0
1
1
0
0
0
3
0,20%
0,60%
1,35%
0,00%
0,50%
0,00%
2,65%
17
21
34
10
12
1
95
17,87%
22,32%
35,60%
10,38%
12,38%
1,45%
100,00%
10. Sikap teman sebaya saat Siswa mengalami masalah (Soal No.10)
No.10
Membantu
Membiarkan
Tidak
memperdulikan
Jumlah
OMD Jelas
OMD Tidak
Jumlah
jelas
Jumlah Persen Jumlah Persen Jumlah Persen
136
6
7
87,74%
3,87%
4,52%
6
0
0
3,87%
0,00%
0,00%
149
96,13%
6
3,87%
142
6
7
155
91,61%
3,87%
4,52%
100,00%
11. Lama waktu yang siswa lalui saat beraktivitas bersama teman sebaya
(Soal.No.11)
Jam
1-4
5-8
9 - 12
13 - 16
Jumlah
Persen
30,46%
33,77%
32,45%
3,31%
100,00%
/ $
/ ,3
/
4
/
6
/ %
/ (
/
8/ , %
.
:
3"+ $
"
8
:
. "
.
#,!+
! 8
/ $
/ ,3
/
4
/
6
/ %
/ (
/
8/ , %
:
+
"
.
8
&(
&)
2*
(&
7
)
(
5
&77
*012'
1012'
5%0))'
%)012'
%012'
)0))'
%0))'
(0(('
910))'
(
)
%
)
)
)
)
&
1
%0))'
)0))'
&0(('
)0))'
)0))'
)0))'
)0))'
)012'
70))'
&1
&)
*)
(&
7
)
(
1
&5)
&)012'
1012'
5(0(('
%)012'
%012'
)0))'
%0))'
70))'
&))0))'
5%
&)
%1
*
5
2
&
%&
&
&
7
%
&
&(9
(10&&'
1097'
&*0)1'
5051'
(072'
70*1'
)019'
&705*'
)019'
)019'
%02*'
&0(9'
)019'
9105('
%
)
%
)
&
)
)
)
)
)
)
)
)
5
&0(9'
)0))'
&0(9'
)0))'
)019'
)0))'
)0))'
)0))'
)0))'
)0))'
)0))'
)0))'
)0))'
(072'
57
&)
%*
*
1
2
&
%&
&
&
7
%
&
&77
(205)'
1097'
&9077'
5051'
70&2'
70*1'
)019'
&705*'
)019'
)019'
%02*'
&0(9'
)019'
&))0))'
&%
%5
25
%1
&
)
7
)
&7(
*0)5'
&102*'
5)0(7'
&2075'
)012'
)0))'
%01*'
)0))'
95092'
%
%
%
)
)
)
)
)
1
&0(7'
&0(7'
&0(7'
)0))'
)0))'
)0))'
)0))'
)0))'
70)('
&7
%2
22
%1
&
)
7
)
&79
907)'
&*0&%'
5&01*'
&2075'
)012'
)0))'
%01*'
)0))'
&))0))'
9
9*
&*
*
(
&(1
10(*'
1905)'
&%022'
5012'
%0&('
91075'
)
5
)
)
)
5
)0))'
(055'
)0))'
)0))'
)0))'
(055'
9
&)(
&*
*
(
&7&
10(*'
2(0)5'
&%022'
5012'
%0&('
&))0))'
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Perkembangan teknologi dewasa ini Iada akhirnya menuntut semakin
besarnya
kebutuhan
akan
tenaga
kerja
Irofesional
di
bidangnya.
Hal
ini
daIat dilihat dari berbagai iklan lowongan Iekerjaan yang ditawarkan oleh
berbagai Ierusahaan besar mauIun kecil, yang mencantumkan kualifikasi
Iekerja-Iekerja yang dibutuhkan, misalnya jenjang Iendidikan.
Sekolah
diharaIkan
Menengah
daIat
Atas
sebagai
menghasilkan
suatu
lulusan
jenjang
Iendidikan
berkomIetensi,
yaitu
formal
mamIu
menghasilkan lulusan yang memiliki keahlian, dan Iada akhirnya siaI Iakai
di Iasar tenaga kerja. Ini berarti setiaI jenjang Iendidikan formal diharaIkan
daIat
membantu
siswa
untuk
mengantisiIasi
memasuki kehiduIan selanjutnya, seIerti
masa
deIan
dalam
rangka
bekerja.
Remaja sebagai anggota masyarakat akan terus berkembang menjadi
individu
dewasa
Ierkembangan
yang
remaja
memiliki
baik
yang
tugas-tugasnya
berkenaan
dengan
sendiri.
kehiduIan
Tugas
Iribadi
mauIun sosial, menuntut remaja untuk mulai memikirkan masa deIan yang
berkenaan
duduk
di
dengan
kelas
Iendidikan
tiga
SMA,
lanjutan
Iendidikan
dan
lanjut
Iekerjaan.
setelah
Bagi
lulus
remaja
yang
meruIakan
aktual yang Ierlu diIersiaIkan untuk menghadaIi kehiduIan selanjutnya.
hal
Memasuki bangku SMA siswa diajak mulai memikirkan masa depan
pendidikannya. Tetapi keputusan mengenai pendidikan di masa depan dibuat
saat siswa di kelas tiga. “Tuntutan untuk membentuk orientasi masa depan
biasanya mulai terjadi ketika di bangku akhir SMA. Tingkat akhir di jenjang
pendidikan SD maupun SMP relatif masih dapat ditentukan dengan mudah
karena dari SD hampir dapat dipastikan akan melanjutkan ke SMP, demikan
pula setelah lulus SMP akan melanjutkan ke SMA. Tetapi setelah lulus dari
SMA pilihan yang ditawarkan beraneka ragam yang biasanya membuat siswa
menjadi
bingung
untuk
menentukan
pilihan
bidang
pendidikan”
(www.
kompascybermedia.com).
Sebagai
siswa-siswi
kelas
tiga,
setelah
menyelesaikan
jenjang
pendidikan SMA mereka dihadapkan pada pendidikan lanjutan dengan ragam
pilihan bidang studi yang ditawarkan oleh pelbagai perguruan tinggi. Namun
menurut guru bimbingan karir SMA ‘X’, kurang lebih 70% siswa memiliki
orientasi masa depan yang tidak jelas, yaitu siswa kurang mengetahui ragam
pilihan
studi
mengetahui
perguruan
berikut
bahwa
tinggi.
bekal
selepas
Demikian
kompetensi
SMA
pula
yang
dirinya
yang
diperlukan.
harus
Siswa
melanjutkan
dinyatakan
oleh
tujuh
ke
hanya
jenjang
siswa
dari
responden yang sama, tiga orang memiliki minat untuk melanjutkan studi dan
telah menetapkan bidang studi yang akan dipilihnya, sedangkan empat orang
memiliki
minat
untuk
melanjutkan
studi
namun
masih
belum
menetapkan
pilihan bidang studi. Tujuh orang siswa kelas tiga yang diwawancara oleh
peneliti
menyatakan
melanjutkan
studi
selepas
SMA
penting
untuk
menunjang keberhasilan di bidang pekerjaannya kelak. Penentuan jurusan
dalam rangka melanjutkan pendidikan merupakan salah satu keputusan
penting karena keputusan yang diambil inilah yang akan memberikan
kontribusi bagi kehidupan selanjutnya (www.kompascybermedia.com). Oleh
karena itu siswa perlu mengantisipasi pendidikan yang akan ditekuninya
setelah lulus SMA, yang oleh
Nurmi
(1989) disebut sebagai orientasi masa
depan.
Orientasi masa depan adalah gambaran siswa mengenai masa
depannya. Apabila seorang siswa memiliki tujuan untuk melanjutkan studi ke
perguruan tinggi maka mereka akan merencanakan suatu upaya untuk
mencapainya. Seperti mengikuti bimbingan belajar, mencari informasi, dan
membentuk kelompok belajar. Pada akhirnya siswa akan dapat menilai
sejauh mana dirinya akan berhasil mencapai tujuannya untuk masuk ke
perguruan tinggi yang diinginkan. Apabila upaya-upaya yang dilakukan
dirasakan tidak mendukung tujuan tersebut maka siswa akan melakukan
suatu perubahan atas orientasi masa depannya, dapat berupa perubahan atas
tujuan studi lanjut atau melakukan perubahan pada upaya pencapainnya.
Kejelasan atau ketidakjelasan siswa dalam melakukan perencanaan dalam
rangka mempersiapkan kehidupannya kelak tercermin di dalam orientasi
masa depan. Orientasi masa depan sendiri merupakan suatu sistem. Setiap
komponen yang ada didalammya tidak dapat berdiri sendiri-sendiri,
sehingga menjadikan orientasi masa depan berupa siklus yang mana setiap
komponennya memiliki hubungan sebab-akibat. Seperti yang disampaikan
oleh
Nurmi
(1989) bahwa orientasi masa depan merupakan suatu proses
yang terdiri atas tiga tahapan motivation, planning dan evaluation.
Upaya siswa dalam melakukan perencanaan yang berkaitan dengan
pendidikan lanjutan, pada kenyataannya tidak terlepas dari keberadaan
konteks sosial tempat siswa berada. Sebagaimana diutarakan oleh
Santrock
(2003) perkembangan masa remaja terjadi dalam konteks sosial, yang
memberi tempat dan latar belakang sosiohistoris dan budaya untuk
pertumbuhan fisik, sosio-emosional, dan kognitif yang meliputi keluarga,
teman sebaya, sekolah, dan budaya. Keputusan-keputusan yang diambil oleh
seseorang dalam menentukan mengenai hidupnya dipengaruhi oleh banyak
hal. Keputusan – keputusan mengenai bagaimana kehidupan selanjutnya,
keinginan seseorang seperti apakah masa depannya nanti, seringkali
berkaitan dengan lingkungan seseorang berada.
Remaja sebagai anggota kelompok masyarakat pada umumnya lebih
mementingkan
pertemanan
dibandingkan
membangun
relasi
dengan
orangtua, dan guru. Relasi dengan kelompok teman sebaya ini merupakan
hal yang penting mengingat para remaja banyak menghabiskan waktunya
bersama dengan teman-teman sebaya baik di sekolah dan di komunitaskomunitas lainnya
(Steinberg
2002:162).
Tingginya intensitas seorang
remaja dalam menghabiskan waktu bersama teman sebaya dibandingkan
dengan orang tua atau anggota keluarga lainnya, diilustrasikan oleh
pernyataan berikut “Beraktivitas disekolah dari pagi sampai siang, mengikuti
kegiatan ekstrakulikuler, dan les. Serta acara liburan seringkali dilewatkan
berekreasi dengan teman, seIerti Iergi ke mal atau acara nonton bersama”
(‘Peer Education’, www.kompas.com).
Tingginya intensitas remaja melakukan aktivitas bersama kelomIok
teman sebaya daIat memberikan berbagai damIak baik yang Iositif mauIun
negatif.
‘Interaksi
yang
intensif
ini
disertai
fenomena
yang
disebut
peer
preasure atau tekanan teman sebaya. DaIat terlihat, mulai dari cara bicara,
berIakaian, remaja memIerhatikan dan mengikuti aIa yang dilakukan teman
sebaya’
(‘Peer
Education’,
www.kompas.com).
Perilaku
remaja
yang
terkesan terbawa arus teman sebaya sebenarnya tidak terleIas dari kuatnya
dukungan yang diberikan teman-teman sebaya untuk berIerilaku demikian
baik
yang
merokok,
Iositif
mauIun
Ienggunaan
negatif.
obat-obatan
Perilaku
negatif
terlarang,
serta
tersebut
tawuran.
antara
lain
Sedangkan
Ierilaku Iositif seIerti dibentuknya kelomIok-kelomIok belajar siswa, agar
daIat saling membantu dan memberikan dukungan dalam belajar daIat saja
menjadi bahan Ienilaian bagi remaja untuk mengantisiIasi masa deIannya.
Sehingga Iada akhirnya remaja daIat memberikan keIutusan yang terbaik
untuk
mencaIai
keinginannya
sehingga
tujuannya
daIat
tercaIai.
Hal
ini
daIat terjadi bila remaja memasuki Iergaulan yang sehat. ‘Pergaulan yang
sehat adalah Iergaulan yang tidak terjebak dalam dua ekstrem, yakni terlalu
menutuI
diri
ditekankan
atau
keIada
terlalu
hal-hal
bebas.
yang
KonseI
Iositif,
Iergaulan
seIerti
semestinya
untuk
lebih
memIertegas
eksistensi diri guna menjalin Iersaudaraan serta menambah wawasan yang
bermanfaat’ (Republika, NoIember 2002).
Dukungan
untuk
mengambil
dinyatakan
dilakukan
oleh
dapat
menjadi
keputusan
tujuh
peneliti,
dalam
orang
enam
sarana
yang
mencapai
responden
orang
dapat
membantu
keinginannya.
berdasarkan
menerima
dukungan
seseorang
Seperti
yang
wawancara
dari
yang
teman-teman
sebaya, dua siswa menyatakan telah menetapkan pilihan studi lanjut dan
empat siswa di antaranya belum menetapkan pilihan studi lanjut, satu orang
tidak merasakan adanya dukungan dari teman-teman sebayanya namun telah
menetapkan pilihan studi lanjut. Bentuk dukungan dari teman-teman sebaya
dapat berupa memberikan informasi mengenai studi
lanjutan, membentuk
kelompok belajar bersama, bertukar pikiran dalam rencana mengenai studi
lanjutan merupakan bentuk dukungan yang dapat diberikan teman sebaya
kepada
siswa
siswa. Dukungan
dapat
berupa
yang
dukungan
diberikan
kelompok
emosional,
teman
instrumental,
sebaya kepada
informasi,
dan
penilaian merupakan hal yang dapat diperoleh dengan melibatkan satu atau
lebih bentuk dukungan (House 1988:26).
Berdasarkan uraian di atas terlihat bahwa remaja memiliki kepedulian
atas masa depannya, pendidikan lanjutan merupakan hal yang penting dalam
menunjang kehidupan masa depan. Para remaja yang juga siswa kelas tiga
SMA
setelah
lulus
dihadapkan
pada
berbagai
pilihan
akan
bidang
studi.
Sebagian dari para siswa memiliki minat dan kejelasan akan bidang studi
yang akan mereka pilih, ada juga siswa yang memiliki
minat namun tidak
memiliki kejelasan akan pilihan bidang studinya. Akan tetapi sebagai remaja,
mereka memiliki konteks perkembangan sosial dalam bentuk teman sebaya
yang
dapat
memberikan
mereka
dukungan
akan
orientasi
masa
depan
pendidikannya, akan menjadi jelas atau tidak jelas.
Berdasarkan uraian dari latar belakang dan pemikiran tersebut, maka
peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Hubungan antara
Dukungan
Teman
sebaya
dan
Orientasi
Masa
Depan
Bidang
telah
dipaparkan,
Pendidikan
Siswa Kelas Tiga di SMA ‘X’ Cimahi”
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan
latar
belakang
yang
maka
peneliti
mengidentifikasikan masalah penelitian menjadi “Apakah terdapat hubungan
antara dukungan teman sebaya dan orientasi masa depan bidang pendidikan
pada siswa SMA ‘X’”.
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
Maksud penelitian ini ialah untuk mendapatkan gambaran mengenai
hubungan antara dukungan teman sebaya dan orientasi masa depan bidang
pendidikan pada siswa kelas tiga SMA ‘X’ di Cimahi.
Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui seberapa erat hubungan
dukungan teman sebaya dan orientasi masa depan bidang pendidikan pada
siswa kelas tiga SMA ‘X’ di Cimahi.
1.4 Kegunaan Penelitian
1.4.1. Kegunaan Ilmiah
Hasil Ienelitian daIat digunakan sebagai bahan informasi bagi disiIlin
ilmu Isikologi. Terutama yang berkaitan dengan Psikologi Pendidikan dan
Psikologi Sosial, yaitu yang berkaitan dengan masalah teman sebaya dan
orientasi masa deIan dalam bidang Iendidikan khususnya siswa kelas tiga
SMA.
Serta daIat menjadi masukan bagi Ienelitian lanjutan yang berkaitan
dengan masalah teman sebaya atau orientasi masa deIan khususnya bidang
Iendidikan.
1.4.2. Kegunaan Praktis
Hasil Ienelitian ini secara Iraktis daIat dijadikan sebagai bahan
masukan keIada siswa SMA ‘X’ khususnya kelas tiga, berkaitan dengan
kehiduIan relasi sosial serta
orientasi masa deIan bidang Iendidikan
mereka.
Memberikan masukan keIada Iara guru SMA ‘X’ agar daIat
membantu siswa dalam hal memberikan informasi dan bagaimana
mengarahkan orientasi masa deIan remaja dalam bidang Iendidikan. Serta
sebagai masukan bagi guru Bimbingan Konseling untuk membimbing siswa
dalam mengembangkan kemamIuan dalam mengantisiIasi masa deIan
Iendidikan dan mengembangkan kemamIuan berelasi.
1.5 Kerangka Pemikiran
Masa
manusia,
remaja,
remaja
dari
di
masa
dalam
merupakan
masa
kanak-kanak
diri
individu
transisi
menuju
terjadi
dalam
masa
rentang
dewasa.
perubahan
biologis
kehidupan
Pada
periode
yang mencakup
perkembangan fisik; perubahan kognitif yang meliputi pemikiran, inteligensi
dan bahasa; dan sosial-emosional dalam hubungannya dengan orang lain,
dalam emosi, kepribadian, dan dalam konteks sosial (Santrock 2003:31).
Perubahan
yang
dialami
membawa
kepada
tuntutan
tugas
sebagai
seorang remaja yang bertanggung jawab baik kepada lingkungan maupun
dirinya
sendiri.
Menurut
Santrock (2003:7)
masa
remaja
bukanlah
saat
pemberontakan, krisis, dan penyimpangan. Penggambaran yang jauh lebih
akurat
mengenai
evaluasi,
masa
pengambilan
remaja
adalah
keputusan,
sebagai
komitmen,
saat
dan
untuk
mencari
melakukan
tempat
di
dunianya. Remaja pada akhirnya akan dihadapkan pada tuntutan hidup yang
menggiring pada kehidupan selanjutnya, seperti bekerja, menikah, termasuk
melanjutkan
pendidikan
dalam
rangka
mempersiapkan
kehidupan
masa
depan. Bidang pendidikan pada remaja di sini khususnya dalam penentuan
pendidikan
lanjutan
selepas
jenjang
SMA.
Untuk
itu
para
remaja
perlu
memiliki perencanaan masa depan yang disebut juga orientasi masa depan
khususnya
dalam
bidang
pendidikan
antisipasi untuk kehidupan selanjutnya.
sehingga
remaja
dapat
melakukan
Nurmi
(1989) mendefinisikan orientasi masa depan sebagai cara
seseorang memandang masa depannya yang mencakup tujuan, standar
perencanaan, dan strategi pancapaian tujuan. Sehingga dapat dilihat bahwa
orientasi masa depan merupakan suatu proses yang mencakup tiga tahapan
yaitu motivasi, perencanaan, dan evaluasi. Orientasi masa depan merupakan
suatu sistem yang kompleks.
Motivasi, berkaitan dengan apa yang menjadi minat, perhatian dan
tujuan pendidikan siswa di masa depan. Penempatan tujuan didasarkan pada
nilai-nilai dan motif-motif yang dimiliki siswa. Setelah menetapkan tujuan
yang hendak dicapai diperlukan suatu perencanaan. Perencanaan merupakan
aktivitas siswa dalam memikirkan dan menyusun ide-ide atau gagasangagasan untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Pada
proses perencanaan ini tercakup penetapan sub tujuan, penyusunan
rencana-rencana dan strategi untuk mencapai tujuan tersebut. Akhirnya
siswa perlu untuk mengevaluasi perencanaan masa depannya. Evaluasi
berkaitan dengan penilaian siswa mengenai sejauh mana tujuan dan rencana
pendidikan telah terealisasi. Dalam proses evaluasi ini juga terkait
pertimbangan mengenai penyebab terwujudnya suatu harapan dan perasaan
yang menyertainya. Siswa mengevaluasi kesempatan yang dimilikinya dalam
merealisasikan tujuan-tujuan dan rencana-rencana yang telah dibuat
berdasarkan pada penilaian individu mengenai kemampuan yang dimilikinya.
Dalam menyusun orientasi masa depan siswa membutuhkan sarana.
Sarana tersebut tidak saja berasal dari kemampuan diri yang kompeten
untuk mencapai harapannya tersebut, tetapi juga berasal dari lingkungan
tempat siswa tersebut berada. Interaksi dengan lingkungan yang
memberikan manfaat serta membantu siswa dalam rangka menyusun
orientasi masa depannya adalah dukungan. Dukungan oleh
House
(dalam
Vaux 1988) dikemukakan sebagai transaksi interpersonal yang melibatkan
satu atau lebih dari : 1.
Dukungan Emosional
adalah tingkah laku yang
melibatkan perhatian emosional (suka, cinta, empati) yang diberikan oleh
teman sebaya kepada siswa. 2.
Dukungan Instrumental
adalah tingkah laku
yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan yang berkaitan dengan
benda (seperti meminjamkan buku), maupun pelayanan atau jasa (seperti
waktu untuk belajar bersama). 3.
Dukungan Informasi
adalah tingkah laku
dari teman sebaya kepada siswa yang berhubungan dengan pemberian
informasi dan nasihat dalam usahanya menangani masalah pribadi maupun
lingkungan sosial. 4.
, berkaitan dengan penghargaan
Dukungan Penilaian
teman sebaya terhadap perbuatan siswa.
Interaksi yang
terjadi antara siswa dengan konteks sosial yang
meliputi keluarga, sekolah, teman sebaya, dan budaya memiliki porsinya
masing-masing. Keluarga sebagai tempat awal individu berelasi dan
menerima dukungan lambat laun bukan lagi menjadi sumber tunggal dari
dukungan yang dibutuhkan remaja. Teman sebaya sebagai salah satu
konteks perkembangan remaja mulai memberikan perannya, yaitu dapat
menjadi salah satu sumber dukungan bagi remaja. Seperti yang dinyatakan
oleh Johnson (dalam Ingersoll 1988)
“teman sebaya
bermanfaat”.
dapat
memberikan
dukungan
sosial
yang
Seperti halnya yang dinyatakan oleh Lerner & Hultch (1983)
“Keputusan mengenai pentingnya teman sebaya muncul karena
adanya kebutuhan yang besar untuk mendapatkan dukungan, rasa
aman, dan petunjuk selama tahun-tahun transisi, dan kebutuhan
tersebut lebih mudah diperoleh dari di antara mereka yang
menjalani masa transisi yang sama serta waktu-waktu yang
dihabiskan bersama teman sebaya”.
Orientasi
masa
depan
memiliki
berbagai
faktor
yang
mempengaruhinya. Seperti dampak dari tuntutan situasional, kematangan
kognitif,
pengaruh
.
(Trommsdorf,1986)
dari
social
,
learning
dan
proses
Dampak dari tuntutan situasional
interaksi
yang dihadapi oleh
siswa merupakan suatu tuntutan situasional yang perlu dihadapi, dalam
kaitannya dengan tugas perkembangan yang akan dijalani oleh siswa.
Gambaran dari orientasi masa depan siswa berfungsi sebagai pendekatan
yang berorientasi pada persiapan yang nyata dalam menghadapi kejadiankejadian tertentu di masa mendatang. Siswa yang berada pada tahap
perkembangan remaja memiliki tugas perkembangan mempersiapkan diri
untuk memasuki tahap berikut, yaitu masa dewasa. Pada masa ini, mereka
perlu mempersiapkan diri menghadapi pekerjaan, dan keluarga. Pendidikan
lanjutan merupakan persiapan yang perlu dilakukan oleh siswa untuk
menunjang kehidupan mereka kelak. Orientasi masa depan pendidikan yang
dilakukan oleh siswa, juga dipengaruhi oleh faktor
.
kematangan kognitif
Seiring dengan pertambahan usia, individu mempelajari struktur masa depan
secara lebih kompleks dan dalam hal ini berkaitan dengan kematangan
kognitif. Individu memiliki perspektif waktu yang bertambah luas ke masa
depan. Selain kematangan kognitif, pengaruh social learning juga berdampak
terhadap pembentukan orientasi masa depan pendidikan siswa. Dalam hal ini
pengalaman belajar yang dialami dalam lingkungan sosial khususnya teman
sebaya
berpengaruh
pada
proses
pembentukan
orientasi
dimaksud
dengan
proses
aspek-aspek
masa
interaksi
kognitif
depan
adalah
dan
motivasional
pendidikannya.
proses
dalam
Adapun
interaksi
yang
yang
terjadi
antara siswa dengan lingkungan khususnya dukungan dari teman sebaya.
Pengaruh lingkungan sosial yang diterima dan dimaknakan oleh siswa, akan
menentukan informasi mana yang akan dipilih dan bagaimana informasi ini
akan diintegrasikan ke dalam orientasi masa depan siswa.
Tahap motivasi merupakan dasar dari pembentukan orientasi masa
depan. Siswa perlu menetapkan tujuan yang nantinya akan menjadi arah dari
orientasi masa depannya. Dukungan yang diberikan oleh teman sebaya dapat
meningkatkan
minat
dan
harapan
siswa
untuk
mengarahkan
tujuan
pendidikannya. Informasi yang diterima oleh siswa dari teman sebaya dapat
memberikan kejelasan akan tujuan pendidikan siswa yang telah ditetapkan.
Seorang
siswa
pemberian
yang
nasihat,
pembentukan
memperoleh
petunjuk,
orientasi
masa
atas
informasi
pilihan
depannya
dari
studi
dapat
teman
sebaya
lanjutan
memberikan
dalam
berupa
upaya
kejelasan
bagi
siswa untuk menentukan tujuan pendidikan lanjutannya. Dukungan penilaian
yang diterima dalam bentuk penghargaan dan dukungan emosional berupa
rasa empati dan perhatian terhadap keputusan yang dibuat siswa mengenai
pendidikan
lanjutan,
serta
dorongan
dan
kritik
membangun
dapat
memperjelas tujuan siswa mengenai minatnya akan pendidikan lanjutan dan
meningkatkan motivasinya. Tenaga dan waktu yang diberikan teman sebaya
seperti
waktu
untuk
mengembangkan
lanjutan
dapat
siswa.
potensi
Teman
memberikan
kesempatan
belajar
kerja
bersama
dalam
sebaya
rangka
yang
kemungkinan
serta
dapat
meningkatkan
memperjelas
menyatakan
yang
lebih
meningkatkan
bila
luas
karir
minat
tujuan
di
pendidikan
pendidikan
untuk
untuk
lanjutan
memperoleh
masa
depan
dapat
meningkatkan minat dan harapan siswa dan menjadi masukan bagi siswa di
dalam
menentukan
meningkatkan
arah
motivasi
orientasi
untuk
masa
depannya.
mengembangkan
dan
Hal
tersebut
menentukan
tujuan
pendidikan lanjutan siswa.
Tahap
berikutnya
merencanakan
perencanaan
memperoleh
untuk
tidak
setelah
dapat
terlepas
dukungan.
memiliki
mencapai
dari
Pada
tujuan.
lingkungan
tahap
ini,
motivasi,
Di
tempat
informasi,
siswa
dalam
siswa
dukungan
perlu
melakukan
berada
dan
emosional,
pemberian penilaian serta dukungan instrumental dari teman sebaya dapat
mengarahkan
siswa
dalam
membentuk
perencanaan
masa
depan
pendidikannya. Siswa yang memiliki minat dan bertujuan masuk PTN atau
PTS dan memperoleh informasi dari teman sebaya bila mengikuti bimbingan
belajar
Y
dapat
membantunya,
maka
dapat
saja
siswa
mengikuti
anjuran
yang diberikan. Apalagi bila ia memperoleh informasi bila bimbingan belajar
tersebut memiliki kemungkinan yang besar untuk dapat memasuki PTN atau
PTS, maka siswa tersebut semakin mengarahkan strategi perencanaan untuk
mencapai tujuan pendidikan lanjutan. Dukungan penilaian dari teman sebaya
berupa penghargaan atas strategi yang dibuat dalam rangka mempersiapkan
pendidikan lanjutan dapat memberi motivasi
bagi siswa dan memperjelas
rencana
kritik
teman
yang
disusun.
sebaya
pembaharuan
dapat
pada
Serta
dorongan
memberikan
strategi
dan
input
dalam
perencanaan
yang
usaha
membangun
siswa
orientasi
dari
melakukan
masa
depan
pendidikannya. Berdasarkan pengetahuan berupa informasi studi lanjut yang
diperoleh dari teman sebaya, memberikan arah bagi siswa dalam menyusun
langkah-langkah perencanaan untuk mencapi tujuan yang akan ditetapkan.
Demikian pula yang dinyatakan oleh Steinberg (2002) bahwa
“...peers juga memberikan pengaruh yang signifikan kepada
rencana melanjutkan studi ke perguruan tinggi pada setiap
siswa”.
Pada
tahap
yang
terakhir
siswa
perlu
mengevaluasi
tujuan
dan
perencanaan-perencanaan yang dilakukan. Siswa perlu melihat dan menilai
kembali kesesuaian tujuan yang telah ditetapkan dengan kemampuan dan
keterampilan
untuk
muncul
yang
mencapai
dalam
evaluasi,
dimiliki
tujuan
usaha
dukungan
oleh
dan
Siswa
perlu
memperhitungkan
mencapai
dari
siswa.
teman
tujuannya
sebaya
hambatan
tersebut.
berupa
melihat
Di
kemungkinan
yang
dalam
informasi
mungkin
melakukan
dalam
bentuk
petunjuk, umpan balik yang diterima oleh siswa dapat membantunya sebagai
bahan
evaluasi
untuk
melihat
kemungkinan-kemungkinan
dalam
proses
pencapaian tujuannya. Dukungan penilaian berupa kritikan yang membangun
dari teman sebaya kepada siswa terhadap tujuan serta perencanaan yang
dibuatnya dapat memberikan kejelasan mengenai pendidikan lanjutan bagi
siswa.
Evaluasi
pendidikan
lanjutan
yang
dilakukan
oleh
siswa
serta
memperoleh masukan berupa dukungan dari teman sebaya, memungkinkan
dirinya untuk melakukan antisipasi-antisipasi dalam usahanya memperjelas
orientasi masa depan yang dimilikinya.
Setelah menentukan tujuan, menentukan langkah-langkah yang akan
diambil, siswa melakukan evaluasi atas strategi-strategi yang disusun. Pada
tahap
terakhir
dalam
usahanya
diri
untuk
ini
siswa
menilai
membentuk
mencapai
kemungkinan-kemungkinan
orientasi
tujuannya
masa depan
tersebut
yang
pendidikan.
memberikan
terjadi
Keyakinan
kepercayaan
diri,
sehingga memberikan keyakinan dalam mencapai tujuan maupun melakukan
perencanaan.
memberikan
melakukan
Namun,
rasa
ketidak
keraguan
pada
diri
perencanaan.
Rasa
yakinan
siswa
tidak
menggiring
siswa
kembali
menilai
ditentukan,
maupun
menilai
kembali
pada
dalam
yakin
mencapai
pada
standar
strategi
diri
diri
tujuan
sendiri
tujuan
sendiri
dapat
maupun
ini
dapat
pendidikan
yang
perencanaan
yang
dibuat.
Disini, dukungan informasi, penilaian, dukungan informasi dan instrumental
dari teman sebaya turut berperan dalam mekanisme pembentukan orientasi
masa depan pendidikan siswa.
Dapat
terlihat
pemberian
dukungan
baik
informasi,
penilaian,
dukungan emosional serta dukungan instrumental dari teman sebaya kepada
siswa dalam rangka memotivasi, melakukan perencanaan serta mengevaluasi
orientasi
masa
terwujudnya
Selanjutnya,
depan
tujuan
pendidikan
untuk
dukungan
yang
akan
memberikan
melanjutkan
diterima
oleh
dampak
studi
ke
siswa
dalam
tersendiri
perguruan
tinggi.
kaitannya
dalam
merencanakan orientasi masa depan akan memberikan masukan bagi siswa
untuk meningkatkan motivasi, melakukan perencanaan serta evaluasi. Pada
akhirnya
dukungan
teman
sebaya
akan
membawa
remaja
tersebut
pada
kejelasan orientasi masa depan pendidikannya.
Untuk dapat memahami kerangka pemikiran ini, maka dibuat skema sebagai
berikut :
!
!
!
!
"
"
"
"
&
&
&
&
#
*
#
* ' #
" #
% #
&
$
& % &
()
*
'
1.6
1.6 Asumsi Penelitian
Dari kerangka pemikiran di atas, maka dapat dirumuskan beberapa
asumsi sebagai berikut:
1. Siswa memiliki konteks psikososial yaitu keluarga, sekolah, dan
teman sebaya.
2. Teman sebaya sebagai salah satu konteks psikososial yang berperan
dapat bertindak sebagai salah satu sumber dukungan bagi remaja.
3. Dukungan yang diberikan oleh teman sebaya dapat membantu remaja
untuk memiliki orientasi masa depan bidang pendidikan.
1.7
1.7 Hipotesis Penelitian
Hipotesis yang dikemukakan adalah terdapat hubungan antara
dukungan teman sebaya dan orientasi masa depan bidang pendidikan pada
siswa kelas tiga di SMA ‘X’ Cimahi.
BABBVB
BABBVB
KESIMPULANBDANBSARANB
KESIMPULANBDANBSARANB
B
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut :
1. Terdapat hubungan yang moderat antara dukungan teman sebaya dan
orientasi masa depan bidang pendidikan pada siswa kelas tiga di SMA
‘X’ Cimahi. Semakin tinggi penghayatan siswa atas dukungan teman
sebaya, maka semakin jelas orientasi masa depan pendidikannya.
2. Dukungan teman sebaya memiliki hubungan dengan aspekgaspek
yang ada pada orientasi masa depan pendidikan, yang diberikan
dalam pembentukan orientasi masa pendidikan pada siswa kelas tiga
SMA ‘X’ Cimahi.
3
! " #
$
% #&&'(
(
)
(
*
(
+
(
,#
, -,
, .&
, #/
)
0 (
, &. ( , . ( , !1
% #'(
(
(
0
3
(
0
,2
(
*
4
*
, 2,(
22 .(
(
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
i
HALAMAN PENGESAHAN
ii
ABSTRAK
iii
KATA PENGANTAR
iv
DAFTAR ISI
vii
DAFTAR TABEL
xi
DAFTAR BAGAN
xii
DAFTAR LAMPIRAN
xiii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
1
1.2 Identifikasi Masalah
7
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
7
1.4 Kegunaan Penelitian
8
1.5 Kerangka Pemikiran
9
1.6 Asumsi Penelitian
17
1.7 HiIotesis Penelitian
18
BAB II TINJAUAN TEORETIS
2.1 Dukungan Sosial
2.1.1 Pengertian Dukungan
19
2.1.2 Sumber Dukungan
20
2.1.3 Jenis Dukungan
22
2.1.4 Perkembangan Sumber Dukungan Sepanjang Rentang
Kehidupan
22
2.2 Orientasi Masa Depan
2.2.1 Pengertian Orientasi Masa Depan
25
2.2.2 Proses Pembentukan Orientasi Masa Depan
26
2.2.2.1. Motivasi
27
2.2.2.2. Perencanaan
28
2.2.2.3. Evaluasi
29
2.2.3 Orientasi Masa Depan sebagai Suatu Sistem
32
2.2.4 Faktor yang Mempengaruhi Orientasi Masa Depan
33
2.2.5 Kehidupan Sosial dan Orientasi Masa Depan
37
2.2.6 Orientasi Masa Depan pada Remaja
39
2.3 Remaja
2.3.1 Pengertian Remaja
40
2.3.2 Konteks Sosial Remaja
40
2.3.3 Perubahan-perubahan Pokok pada Masa Remaja
41
2.3.4 Tugas Perkembangan Remaja
43
2.3.5 Teman Sebaya
44
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Rancangan Penelitian
48
3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
49
3.2.1 Variabel Penelitian
49
3.2.2 Definisi Operasional
49
3.3 Populasi Sasaran dan Teknik Sampling
51
3.3.1 Karakteristik Populasi
51
3.3.2 Teknik Sampling
51
3.3.3 Ukuran Sampel
52
3.4 Alat Ukur
55
3.4.1 Dukungan Teman sebaya
55
3.4.2 Orientasi Masa Depan Pendidikan
57
3.4.3 Data Penunjang
60
3.4.4 Uji Coba Alat Ukur
61
3.4.4.1 Uji Validitas Dukungan Teman sebaya
61
3.4.4.2 Uji Reliabilitas Dukungan Teman sebaya
61
3.4.4.3 Uji Validitas dan Reliabilitas Orientasi Masa Depan
Bidang Pendidikan
61
3.5 Teknik Analisis Data
62
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Responden
64
4.2 Hasil Penelitian
64
4.2.1 Uji Hipotesis dan Korelasi
4.3 Gambaran Hasil Penelitian Beserta Aspek-Aspeknya
4.3.1 Gambaran Distribusi Frekuensi Derajat Dukungan
Teman Sebaya
64
65
65
4.3.2 Gambaran Distribusi Frekuensi Orientasi Masa Depan
Bidang Pendidikan beserta Aspek – aspeknya
66
4.4 Tabulasi Silang Dukungan Teman Sebaya dan Orientasi
Masa Depan Pendidikan
67
4.3 Pembahasan
68
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
74
5.2 Saran
75
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR RUJUKAN
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
2.1 2ukungan Sosial Selama Rentang Kehidupan
4.1 Tabel Gambaran Responden
4.2 Tabel Uji Hipotesis dan Korelasi
4.3 Tabel Persentasi 2ukungan Teman Sebaya
4.4 Tabel Persentasi Orientasi Masa 2epan
4.5 Tabel Tabulasi Silang 2ukungan Teman Sebaya dan Orientasi Masa
2epan
4.6
Tabel
Tabulasi
Teman Sebaya
Silang
Aspek
Orientasi
Masa
2epan
dan
2ukungan
DAFTAR BAGAN
2.1 Proses Pembentukan Orientasi Masa 2epan
2.2 Hubungan antara Social Life Stucture, Schemata dan Life- Structure
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kata Pengantar Alat Ukur
Lampiran 2 Data Pribadi dan Data Penunjang
Lampiran 3 Kuesioener Dukungan Teman Sebaya
Lampiran 4 Kuesioner Orientasi Masa Depan Bidang Pendidikan
Lampiran 5 Validitas Dan Reliabilitas Alat Ukur
Lampiran 6 Hasil Data Mentah Alat Ukur Dukungan Teman Sebaya
Lampiran 7 Hasil Data Mentah Alat Ukur Orientasi Masa Depan Pendidikan
Lampiran 8 Hasil Data Penunjang
Lampiran 1
Kata Pengantar Alat Ukur
-RahasiaRahasia-
KATA PENGANTAR
PENGANTAR
Dalam rangka melakukan penelitian untuk menempuh sidang sarjana,
Peneliti yaitu Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha
melakukan suatu penelitian yang berkaitan dengan remaja.
Sehubungan dengan itu maka Peneliti memohon bantuan dari Saudara/i
untuk mengisi kuesioner mengenai “Dukungan Orientasi Masa Depan”
Data yang saudara/i berikan sangat berguna bagi perkembangan dan
penerapan ilmu pengetahuan. Maka kami sangat mengharapkan agar saudara/i
dapat bekerjasama dengan Peneliti untuk mengisi kuesioner dengan sungguhsungguh sesuai dengan sikap pribadi saudara/i sendiri. Dengan demikian data
yang diperoeh dari saudara/i dapat menggambarkan permasalahan yang
sesungguhnya. Dalam hal ini, tentu saja kami akan menjamin kerahasiaan
identitas serta isi dari kuesioner saudar/i.
Atas kesedian dan kerjasama saudara/i, Peneliti mengucapkan terima
kasih.
Lampiran 2
Data Pribadi dan Data Penunjang
-RahasiaRahasia-
Isilah setiap pernyataan dengan lengkap atau lingkari pilihan yang tersedia.
A. Data Pribadi
1. Jenis Kelamin : lakiglaki / perempuan
2. Usia : __________tahun.
3. Urutan dalam keluarga : anak ke ______ dari ______ bersaudara.
4. Status rumah, pilih salah satu sesuai dengan keadaan saudara sekarang ini:
a. saya tinggal dengan orang tua (ayah dan ibu) sejak kecil sampai
dekarang.
b. tinggal dengan ayah saja (karena : bercerai atau ibu sudah meninggal)
c. tinggal dengan ibu saja (karena : bercerai atau ayah sudah meninggal)
d. kost / asrama (berapa lama / sejak kapan? ...........)
e. tinggal dengan saudara (berapa lama / sejak kapan?...............)
f. tinggal dengan nenek dan kakek (berapa lama / sejak kapan?...............)
B. Data Orangtua
A Y A H
I B U
P E N D I D I K A N
a. SD
b. SLP
c. SMA / SMU
d. Sarjana
e. S2
f. S3
g. AKABRI
h.___________________
______________tahun
a. SD
b. SLP
c. SMA / SMU
d. Sarjana
e. S2
f. S3
g. Akademi
h.__________________
U S I A
____________tahun
P E K E R J A A N
_______________________
_______________________
-RahasiaRahasia-
1. Apakah Anda bersedia mendengarkan pendapat teman sebaya mengenai
pendidikan lanjutan setelah SMA ?
a. Selalu b. Kadanggkadang
c. Jarang
d. Tidak pernah
2. Hubungan Anda dengan teman sebaya saat ini ?
a. Sangat dekat b. Dekat
c. Biasa saja d. Kurang dekat
e. Jauh
3. Informasi studi lanjutan yang Anda terima berasal dari? (boleh lebih dari
satu, berilah rangking yang dari yang paling banyak)
a. Orangtua (__)
c. Teman (__)
e. Sekolah (__)
b. Media massa (__)
d. Perguruan Tinggi (__)
f. ________ (__)
4. Apakah Anda mendiskusikan studi lanjutan yang akan Anda pilih?
a. YA (lanjutkan ke no.5)
b. TIDAK (lanjutkan ke no.6)
5. Dengan siapa Anda mendiskusikan studi lanjutan yang akan Anda pilih
nanti? (boleh memilih lebih dari satu dan berilah rangking berdasarkan
yang paling sering).
a. Orangtua (__)
c. Guru (__)
e. Saudara (__)
b. Teman (__)
d. Kakak kelas (__) f. ________ (__)
6. Hal apa yang Anda anggap sebagai faktor penghambat untuk melanjutkan
studi? (boleh pilih lebih dari satu)
a. Perbedaan keinginan dengan orangtua
b. Kurang percaya diri / minder
c. Kurang memiliki motivasi atau semangat
d. Sulit mengambil keputusan
e. Keadaan keuangan yang kurang mendukung
f. Mudah dipengaruhi suasana hati (perasaan malas, takut salah pilih,
tidak punya keberanian)
g. Minat yang terbagi
7. Siapa yang lebih berinisiatif dalam proses pengadaan dukungan?
a. Kelompok teman sebaya yang berinisiatif memberikan dukungan.
b. Anda yang lebih berinisiatif meminta dukungan.
8. Bila Anda menghadapi suatu masalah dalam bidang pendidikan Anda lebih
sering :
a. Aktif untuk mencari bantuan kepada orang lain.
b. Cenderung menyelesaikan masalah itu sendiri.
9. Kepada
siapa
Anda
akan
lebih
banyak
mencari
bantuan
untuk
menyelesaikan masalah dalam bidang pendidikan Anda? (pilihan boleh lebih
dari satu, berilah rangking berdasarkan yang paling sering)
a. Ayah (__)
b. Ibu (__)
c. Teman (__)
d. Guru BP (__)
e. Saudara kandung (__)
f.____________ (__)
10. Bagaimana sikap teman sebaya Anda, bila Anda sedang mengalami
masalah dalam bidang pendidikan ?
a. Berusaha membantu memecahkannya
b. Membiarkan Anda untuk memecahkannya sendiri.
c. Tidak memperdulikan dan tidak mau tahu.
11. Berapa lama waktu yang Anda lalui saat beraktivitas bersama teman
sebaya ? ______jam
Lampiran 3 Kuesioener Dukungan Teman Sebaya
-RahasiaRahasia-
Kuesioner Dukungan Peer Group
Petunjuk Pengisian
Dalam kuesioner ini terdapat sejumlah pernyataan yang berhubungan
dengan pendapat serta pemikiran saudara mengenai dukungan yang
diberikan kelompok teman sebaya terhadap saudara. Jawaban yang saudara
berikan adalah benar sepanjang itu menggambarkan keadaan diri saudara
apa adanya. Oleh karena itu saudara diharapkan dapat memberikan jawaban
sesuai dengan keyakinan diri sendiri.
Jawablah pernyataangpernyataan berikut dengan cara memilih salah
satu dari kelima pilihan jawaban dengan memberikan tanda silang (X) pada
pilihan jawaban yang tersedia.
Jawaban pernyataan disediakan mulai dari :
Tidak Sesuai (TS)
Kurang Sesuai (KS)
Cukup Sesuai (CS)
Sesuai
(S)
Sangat Sesuai (SS)
Keterangan jawaban yang saudara berikan bersifat RAHASIA karena
itu saudara tidak perlu ragugragu untuk menjawab pernyataangpernyataan
berikut secara jujur dan terbuka.
Jawablah semua pernyataan yang tersedia dan jangan sampai ada
yang terlewat atau tidak terjawab.
Terimakasih atas kesediaan saudara untuk
untuk mengisi kuesioner
dan
Selamat Bekerja !!
!
"
#
$
%
'
&
(
)
*
'
'
!
'
"
#
'
$
%
&
(
)
!
"
'
'
*
'
+,
'
+,
#
$
%
&
+,
(
!)
*
'
!
!
'
!!
'
!"
*
!#
'
!$
!%
!&
!(
")
"
"
"!
'
*
""
"#
"$
'
*
Lampiran 4 Kuesioner Orientasi Masa Depan Bidang Pendidikan
-RahasiaRahasia-
Kuesioner Orientasi Masa Depan dalam Bidang Pendidikan
Petunjuk Pengisian
Kuesioner ini terdiri atas sekelompok pertanyaan yang berhubungan
dengan pendapat serta pemikiran saudara mengenai pendidikan dimasa
depan. Jawablah pertanyaan yang diberikan kepada saudara secara jujur
sesuai dengan keadaan diri saudara dan keterangan yang saudara berikan
bersifat RAHASIA, oleh karena itu saudara tidak perlu ragugragu untuk
menjawab pertanyaan tersebut.
Jawablah
pertanyaangpertanyaan
yang
diberikan
dengan
cara
memberikan tanda silang (X) pada pilihan jawaban yang saudara anggap
paling sesuai pada lembar jawaban yang telah disediakan dan diharapkan
jangan ada satu nomer yang terlewatkan atau tidak dijawab dalam pengisian.
Terimakasih atas kesediaan saudara untuk mengisi kuesioner
dan
Selamat Bekerja !!
-
.
/
!
"
#
'
,
.
'
/
!
"
#
-
!
+
.
.
. /
!
"
#
,
"
0
. /
,
,
!
,
"
,
#
# ,
'
/
.1
/
!
"
#
-
$ +
.
.
/
!
"
#
2
% -
'
/
!
"
#
& 2
-
.1
/ -
.1
'
333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333
333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333
333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333
333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333
3333333333333333333333333333333333333333333
( ,
.1
/
'
/
333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333
333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333
333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333
333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333
3333333333333333333333333333333333333333333
)
'
'
/
!
+
+
+
'
"
#
"
#
+
'
'
/
!
4
+
+
.
4
'
/
!
4
4
"
!
'
/
/
!
"
#
-
" ,
/
333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333
333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333
333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333
333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333
3333333333333333333333333333333333333333333
# ,
'
/
333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333
333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333
333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333
333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333
3333333333333333333333333333333333333333333
$
*
*
'
.
/
. *
'
*
567
'
57
,
,
6.
!
8
5
7
9
"
#
.
%
/
'
8
'
!
"
8
#
&
'
/ 5:
7
;
*
*
,
Lampiran 5
Validitas
Validitas Dan Reliabilitas Alat Ukur
Alat Ukur Dukungan Teman Sebaya
Lampiran 8
Hasil Data Penunjang
1. Kesediaan mendengarkan pendapat teman sebaya mengenai pendidikan
lanjutan setelah SMA ?
No.1
Selalu
Kadang
Jarang
Tidak pernah
Jumlah
OMD Jelas
OMD Tidak jelas
Jumlah
Jumlah
Persen
Jumlah
Persen
Jumlah
Persen
101
43
4
1
149
65,16%
27,74%
2,58%
0,65%
96,13%
2
3
1
0
6
1,29%
1,94%
0,65%
0,00%
3,87%
103
46
5
1
155
66,45%
29,68%
3,23%
0,65%
100,00%
2. Hubungan dengan teman sebaya ?
No.2
Sangat dekat
Dekat
Biasa saja
Kurang dekat
Jauh
Jumlah
OMD Jelas
OMD Tidak jelas
Jumlah
Jumlah
Persen
Jumlah
Persen
Jumlah
Persen
48
76
24
1
0
149
30,97%
49,03%
15,48%
0,65%
0,00%
96,13%
0
3
3
0
0
6
0,00%
1,94%
1,94%
0,00%
0,00%
3,87%
48
79
27
1
0
155
30,97%
50,97%
17,42%
0,65%
0,00%
100,00%
3. Informasi studi lanjutan yang anda terima berasal dari? (Soal No.3)
OMD
Peringkat I
Orang tua
Media Massa
Massa
Teman
Perguruan
tinggi
Sekolah
LainLain-lain
Jumlah
Jelas
Jumlah
Tidak Jelas
Jumlah
Persen
Jumlah
Persen
Jumlah
Persen
41
8
42
26,80%
5,23%
27,45%
2
0
1
1,31%
0,00%
0,65%
43
8
43
28,10%
5,23%
28,10%
19
12,42%
1
0,65%
20
13,07%
30
7
147
19,61%
4,58%
96,08%
2
0
6
1,31%
0,00%
3,92%
32
7
153
20,92%
4,58%
100,00%
OMD
Jelas
Peringkat II
Orang tua
Media Massa
Teman
Perguruan
tinggi
Sekolah
LainLain-lain
Jumlah
Jumlah
Tidak Jelas
Jumlah
Persen
Jumlah
Persen
Jumlah
Persen
30
21,13%
0
0,00%
30
21,13%
8
5,63%
0
0,00%
8
5,63%
40
28,17%
1
0,70%
41
28,87%
15
10,56%
2
1,41%
17
11,97%
42
29,58%
1
0,70%
43
30,28%
2
1,41%
1
0,70%
3
2,11%
137
96,48%
5
3,52%
142
100,00%
OMD
Peringkat III
Jelas
Jumlah
Tidak Jelas
Jumlah
Persen
Jumlah
Persen
Jumlah
Orang tua
16
12,90%
0
0,00%
16
12,90%
Media Massa
17
13,71%
0
0,00%
17
13,71%
Teman
32
25,81%
2
1,61%
34
27,42%
22
17,74%
0
0,00%
22
17,74%
30
24,19%
1
0,81%
31
25,00%
4
3,23%
0
0,00%
4
121
97,58%
3
2,42%
124
Perguruan
tinggi
Sekolah
LainLain-lain
Jumlah
OMD
Peringkat IV
Jelas
Persen
3,23%
100,00%
Jumlah
Tidak Jelas
Jelas
Jumlah
Persen
Jumlah
Persen
Jumlah
Persen
Orang tua
20
28,99%
1
1,45%
21
30,43%
Media Massa
15
21,74%
0
0,00%
15
21,74%
6
8,70%
0
0,00%
6
8,70%
15
21,74%
1
1,45%
16
23,19%
10
14,49%
0
0,00%
10
14,49%
1
1,45%
0
0,00%
1
1,45%
67
97,10%
2
2,90%
69
100,00%
Teman
Perguruan
tinggi
Sekolah
LainLain-lain
Jumlah
OMD
Peringkat V
Jelas
Jumlah
Tidak Jelas
Jumlah
Persen
Jumlah
Persen
Jumlah
Persen
6
10,34%
0
0,00%
6
10,34%
25
43,10%
1
1,72%
26
44,83%
3
5,17%
0
0,00%
3
5,17%
17
29,31%
0
0,00%
17
29,31%
Sekolah
3
5,17%
0
0,00%
3
5,17%
LainLain-lain
3
5,17%
0
0,00%
3
5,17%
57
98,28%
1
1,72%
58
100,00%
Orang tua
Media Massa
Teman
Perguruan
tinggi
Jumlah
OMD
Peringkat VI
Jelas
Jumlah
Tidak Jelas
Jumlah
Persen
Jumlah
Persen
Jumlah
Persen
Orang tua
0
0,00%
0
0,00%
0
0,00%
Media Massa
1
25,00%
0
0,00%
1
25,00%
Teman
0
0,00%
0
0,00%
0
0,00%
0
0,00%
0
0,00%
0
0,00%
Sekolah
1
25,00%
0
0,00%
1
25,00%
LainLain-lain
2
50,00%
0
0,00%
2
50,00%
4
100,00%
0
0,00%
4
100,00%
Perguruan
tinggi
Jumlah
OMD
Gabungan
Jelas
Jumlah
Tidak Jelas
Jumlah
Persen
Jumlah
Persen
Jumlah
Persen
Orang tua
25
21,71%
1
0,61%
26
22,32%
Media Massa
12
10,28%
0
0,08%
12
10,36%
Teman
29
24,64%
1
0,78%
30
25,42%
17
14,52%
1
0,78%
18
15,30%
26
22,32%
1
0,86%
27
23,17%
4
3,22%
0
0,20%
4
3,43%
113
96,70%
4
3,30%
116,7143
100,00%
Perguruan
tinggi
tinggi
Sekolah
LainLain-lain
Jumlah
4. Mendiskusikan studi lanjutan dengan ? (Soal No.5)
OMD
Peringkat I
Jelas
Jumlah
Orang tua
Teman
Guru
Kakak kelas
Saudara
LainLain-lain
Jumlah
Jumlah
Tidak Jelas
Persen
Jumlah
Persen
3
1
1
0
0
0
2,08%
0,69%
0,69%
0,00%
0,00%
0,00%
3,47%
87
60,42%
35
24,31%
4
2,78%
3
2,08%
9
6,25%
1
0,69%
139 96,53%
5
Jumlah
90
36
5
3
9
1
144
OMD
Peringkat II
Orang tua
Teman
Guru
Kakak kelas
Saudara
LainLain-lain
Jumlah
Jelas
Jumlah
Persen
Jumlah
Persen
Jumlah
Persen
29
46
17
3
21
1
117
23,77%
37,70%
13,93%
2,46%
17,21%
0,82%
95,90%
1
1
1
0
2
0
5
0,82%
0,82%
0,82%
0,00%
1,64%
0,00%
4,10%
30
47
18
3
23
1
122
24,59%
38,52%
14,75%
2,46%
18,85%
0,82%
100,00%
Peringkat III
Teman
Guru
Kakak kelas
Saudara
LainLain-lain
Jumlah
62,50%
25,00%
3,47%
2,08%
6,25%
0,69%
100,00%
Jumlah
Tidak Jelas
OMD
Orang tua
Persen
Jelas
Jumlah
Tidak Jelas
Jumlah
Persen
Jumlah
Persen
Jumlah
Persen
3
23
28
1
17
0
72
4,05%
31,08%
37,84%
1,35%
22,97%
0,00%
97,30%
0
0
0
0
2
0
2
0,00%
0,00%
0,00%
0,00%
2,70%
0,00%
2,70%
3
23
28
1
19
0
74
4,05%
31,08%
37,84%
1,35%
25,68%
0,00%
100,00%
OMD
Peringkat IV
Jelas
Jumlah
Tidak Jelas
Jumlah
Persen
Jumlah
Persen
Jumlah
Persen
Orang tua
1
2,27%
0
0,00%
1
2,27%
Teman
4
9,09%
1
2,27%
5
11,36%
16
36,36%
0
0,00%
16
36,36%
9
20,45%
0
0,00%
9
20,45%
13
29,55%
0
0,00%
13
29,55%
0
0,00%
0
0,00%
0
0,00%
43
97,73%
1
2,27%
44
100,00%
Guru
Kakak kelas
Saudara
LainLain-lain
Jumlah
OMD
Peringkat V
Jelas
Jumlah
Jumlah
Tidak Jelas
Persen
Jumlah
Persen
Jumlah
Persen
Orang tua
1
2,70%
0
0,00%
1
2,70%
Teman
0
0,00%
0
0,00%
0
0,00%
Guru
Guru
1
2,70%
0
0,00%
1
2,70%
26
70,27%
1
2,70%
27
72,97%
Saudara
8
21,62%
0
0,00%
8
21,62%
LainLain-lain
0
0,00%
0
0,00%
0
0,00%
36
97,30%
1
2,70%
37
100,00%
Kakak kelas
Jumlah
OMD
Peringkat VI
Jelas
Jumlah
Jumlah
Tidak Jelas
Persen
Jumlah
Persen
Jumlah
Persen
Orang tua
0
0
0
0
0
0
Teman
0
0
0
0
0
0
Guru
0
0
0
0
0
0
Kakak kelas
0
0
0
0
0
0
Saudara
0
0
0
0
0
0
LainLain-lain
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Jumlah
OMD
Gabungan
Jelas
Jumlah
Persen
33
26
13
6
13
1
91
Orang tua
Teman
Guru
Kakak kelas
Saudara
LainLain-lain
Jumlah
Jumlah
Tidak Jelas
Jumlah
Jumlah
34,62%
27,53%
13,71%
5,87%
14,27%
0,56%
96,56%
Persen
1
1
1
0
1
0
3
Jumlah
1,16%
0,71%
0,56%
0,10%
0,91%
0,00%
3,44%
Persen
34
27
13
6
14
1
94
35,78%
28,24%
14,27%
5,97%
15,18%
0,56%
100,00%
5. Faktor Penghambat untuk melanjutkan studi? (Soal. No.6)
OMD
Jawaban
Jelas
Persen
Jumlah
Persen
13 10,34%
0
0,00%
13 10,34%
Jumlah
Perbedaan keinginan dengan
ortu
Kurang percaya diri / minder
minder
Kurang memiliki motivasi atau
semangat
Sulit mengambil keputusan
Keadaan keuangan yang
kurang mendukung
Mudah dipengaruhi suasana
hati
Minat yang terbagi
Jumlah
Jumlah
Tidak Jelas
Jumlah
Persen
9
7,08%
1
0,39%
10
7,47%
11
8,78%
0
0,26%
12
9,04%
19 14,86%
0
0,00%
19 14,86%
28 21,82%
2
1,43%
30 23,26%
27 20,89%
1
0,65%
28 21,54%
17 13,11%
107 83,76%
1
4
0,39%
2,73%
17 13,50%
111 86,50%
6. Inisiatif dalam pengadaan dukungan
OMD Jelas
No.7
Teman
sebaya
berinisiatif
dukungan
Jumlah
Jumlah
Jumlah
Persen
Jumlah
Persen
Jumlah
Persen
berinisiatif
berinisiatif
71
45,81%
3
1,94%
74
47,74%
meminta
78
50,32%
3
1,94%
81
52,26%
149
96,13%
6
3,87%
155
100,00%
memberi dukungan
Siswa
OMD Tidak jelas
7. Sikap menghadapi masalah dalam bidang pendidikan
OMD Jelas
No.8
OMD Tidak jelas
Jumlah
Jumlah
Jumlah
Persen
Jumlah
Persen
Jumlah
Persen
93
56
149
60,00%
36,13%
96,13%
3
3
6
1,94%
1,94%
3,87%
96
59
155
61,94%
38,06%
100,00%
Aktif untuk mencari bantuan
Menyelesaikan masalah sendiri
Jumlah
9. Mencari bantuan untuk menyelesaikan masalah? (Soal No.9)
OMD
Peringkat I
Ayah
Ibu
Teman
Guru BP
Saudara kandung
LainLain-lain
Jumlah
Jelas
Jumlah
Tidak Jelas
Jumlah
Persen
Jumlah
Persen
Jumlah
Persen
27
27
77
5
8
2
146
17,88%
17,88%
50,99%
3,31%
5,30%
1,32%
96,69%
0
2
3
0
0
0
5
0,00%
1,32%
1,99%
0,00%
0,00%
0,00%
3,31%
27
29
80
5
8
2
151
17,88%
19,21%
52,98%
3,31%
5,30%
1,32%
100,00%
OMD
Peringkat II
Ayah
Ibu
Teman
Teman
Guru BP
Saudara kandung
LainLain-lain
Jumlah
Jelas
Jumlah
Tidak Jelas
Jumlah
Persen
Jumlah
Persen
Jumlah
Persen
22
38
24
6
22
3
115
18,64%
32,20%
20,34%
5,08%
18,64%
2,54%
97,46%
0
0
1
0
2
0
3
0,00%
0,00%
0,85%
0,00%
1,69%
0,00%
2,54%
22
38
25
6
24
3
118
18,64%
32,20%
21,19%
5,08%
20,34%
2,54%
100,00%
OMD
Peringkat III
Jelas
Jumlah
Tidak Jelas
Jumlah
Jumlah
Persen
Jumlah
Persen
Jumlah
Persen
Ayah
14
18,42%
1
1,32%
15
19,74%
Ibu
17
22,37%
0
0,00%
17
22,37%
Teman
19
25,00%
1
1,32%
20
26,32%
Guru BP
16
21,05%
0
0,00%
16
21,05%
8
10,53%
0
0,00%
8
10,53%
0
0,00%
0
0,00%
0
0,00%
74
97,37%
2
2,63%
76
100,00%
Saudara kandung
LainLain-lain
Jumlah
OMD
Peringkat IV
Jelas
Jumlah
Tidak Jelas
Jumlah
Persen
Jumlah
Persen
Jumlah
Persen
Ayah
4
9,09%
0
0,00%
4
9,09%
Ibu
5
11,36%
0
0,00%
5
11,36%
Teman
8
18,18%
0
0,00%
8
18,18%
Guru BP
16
36,36%
0
0,00%
16
36,36%
Saudara kandung
11
25,00%
0
0,00%
11
25,00%
0
0,00%
0
0,00%
0
0,00%
44
100,00%
0
0,00%
44
100,00%
LainLain-lain
Jumlah
OMD
Peringkat V
Jelas
Jumlah
Tidak Jelas
Jumlah
Persen
Jumlah
Persen
Jumlah
Persen
Ayah
7
20,00%
0
0,00%
7
20,00%
Ibu
0
0,00%
0
0,00%
0
0,00%
Teman
2
5,71%
0
0,00%
2
5,71%
18
51,43%
0
0,00%
18
51,43%
Saudara kandung
7
20,00%
0
0,00%
7
20,00%
LainLain-lain
1
2,86%
0
0,00%
1
2,86%
35
100,00%
0
0,00%
35
100,00%
Guru BP
Jumlah
Peringkat
Peringkat VI
Ayah
Ibu
Teman
Guru BP
Saudara kandung
LainLain-lain
Jumlah
Gabungan
Ayah
Ibu
Teman
Guru BP
Saudara kandung
LainLain-lain
Jumlah
OMD
Jelas
Jumlah Persen
0
0
0
0
1
0
1
0,00%
0,00%
0,00%
0,00%
100,00%
0,00%
100,00%
Jumlah
Tidak Jelas
Jumlah Persen Jumlah Persen
0
0
0
0
0
0
0
0,00%
0,00%
0,00%
0,00%
0,00%
0,00%
0,00%
0
0
0
0
1
0
1
0,00%
0,00%
0,00%
0,00%
100,00%
0,00%
100,00%
OMD
Jelas
Jumlah Persen
17
21
33
10
11
1
93
17,67%
21,72%
34,25%
10,38%
11,88%
1,45%
97,35%
Jumlah
Tidak Jelas
Jumlah Persen Jumlah Persen
0
1
1
0
0
0
3
0,20%
0,60%
1,35%
0,00%
0,50%
0,00%
2,65%
17
21
34
10
12
1
95
17,87%
22,32%
35,60%
10,38%
12,38%
1,45%
100,00%
10. Sikap teman sebaya saat Siswa mengalami masalah (Soal No.10)
No.10
Membantu
Membiarkan
Tidak
memperdulikan
Jumlah
OMD Jelas
OMD Tidak
Jumlah
jelas
Jumlah Persen Jumlah Persen Jumlah Persen
136
6
7
87,74%
3,87%
4,52%
6
0
0
3,87%
0,00%
0,00%
149
96,13%
6
3,87%
142
6
7
155
91,61%
3,87%
4,52%
100,00%
11. Lama waktu yang siswa lalui saat beraktivitas bersama teman sebaya
(Soal.No.11)
Jam
1-4
5-8
9 - 12
13 - 16
Jumlah
Persen
30,46%
33,77%
32,45%
3,31%
100,00%
/ $
/ ,3
/
4
/
6
/ %
/ (
/
8/ , %
.
:
3"+ $
"
8
:
. "
.
#,!+
! 8
/ $
/ ,3
/
4
/
6
/ %
/ (
/
8/ , %
:
+
"
.
8
&(
&)
2*
(&
7
)
(
5
&77
*012'
1012'
5%0))'
%)012'
%012'
)0))'
%0))'
(0(('
910))'
(
)
%
)
)
)
)
&
1
%0))'
)0))'
&0(('
)0))'
)0))'
)0))'
)0))'
)012'
70))'
&1
&)
*)
(&
7
)
(
1
&5)
&)012'
1012'
5(0(('
%)012'
%012'
)0))'
%0))'
70))'
&))0))'
5%
&)
%1
*
5
2
&
%&
&
&
7
%
&
&(9
(10&&'
1097'
&*0)1'
5051'
(072'
70*1'
)019'
&705*'
)019'
)019'
%02*'
&0(9'
)019'
9105('
%
)
%
)
&
)
)
)
)
)
)
)
)
5
&0(9'
)0))'
&0(9'
)0))'
)019'
)0))'
)0))'
)0))'
)0))'
)0))'
)0))'
)0))'
)0))'
(072'
57
&)
%*
*
1
2
&
%&
&
&
7
%
&
&77
(205)'
1097'
&9077'
5051'
70&2'
70*1'
)019'
&705*'
)019'
)019'
%02*'
&0(9'
)019'
&))0))'
&%
%5
25
%1
&
)
7
)
&7(
*0)5'
&102*'
5)0(7'
&2075'
)012'
)0))'
%01*'
)0))'
95092'
%
%
%
)
)
)
)
)
1
&0(7'
&0(7'
&0(7'
)0))'
)0))'
)0))'
)0))'
)0))'
70)('
&7
%2
22
%1
&
)
7
)
&79
907)'
&*0&%'
5&01*'
&2075'
)012'
)0))'
%01*'
)0))'
&))0))'
9
9*
&*
*
(
&(1
10(*'
1905)'
&%022'
5012'
%0&('
91075'
)
5
)
)
)
5
)0))'
(055'
)0))'
)0))'
)0))'
(055'
9
&)(
&*
*
(
&7&
10(*'
2(0)5'
&%022'
5012'
%0&('
&))0))'
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Perkembangan teknologi dewasa ini Iada akhirnya menuntut semakin
besarnya
kebutuhan
akan
tenaga
kerja
Irofesional
di
bidangnya.
Hal
ini
daIat dilihat dari berbagai iklan lowongan Iekerjaan yang ditawarkan oleh
berbagai Ierusahaan besar mauIun kecil, yang mencantumkan kualifikasi
Iekerja-Iekerja yang dibutuhkan, misalnya jenjang Iendidikan.
Sekolah
diharaIkan
Menengah
daIat
Atas
sebagai
menghasilkan
suatu
lulusan
jenjang
Iendidikan
berkomIetensi,
yaitu
formal
mamIu
menghasilkan lulusan yang memiliki keahlian, dan Iada akhirnya siaI Iakai
di Iasar tenaga kerja. Ini berarti setiaI jenjang Iendidikan formal diharaIkan
daIat
membantu
siswa
untuk
mengantisiIasi
memasuki kehiduIan selanjutnya, seIerti
masa
deIan
dalam
rangka
bekerja.
Remaja sebagai anggota masyarakat akan terus berkembang menjadi
individu
dewasa
Ierkembangan
yang
remaja
memiliki
baik
yang
tugas-tugasnya
berkenaan
dengan
sendiri.
kehiduIan
Tugas
Iribadi
mauIun sosial, menuntut remaja untuk mulai memikirkan masa deIan yang
berkenaan
duduk
di
dengan
kelas
Iendidikan
tiga
SMA,
lanjutan
Iendidikan
dan
lanjut
Iekerjaan.
setelah
Bagi
lulus
remaja
yang
meruIakan
aktual yang Ierlu diIersiaIkan untuk menghadaIi kehiduIan selanjutnya.
hal
Memasuki bangku SMA siswa diajak mulai memikirkan masa depan
pendidikannya. Tetapi keputusan mengenai pendidikan di masa depan dibuat
saat siswa di kelas tiga. “Tuntutan untuk membentuk orientasi masa depan
biasanya mulai terjadi ketika di bangku akhir SMA. Tingkat akhir di jenjang
pendidikan SD maupun SMP relatif masih dapat ditentukan dengan mudah
karena dari SD hampir dapat dipastikan akan melanjutkan ke SMP, demikan
pula setelah lulus SMP akan melanjutkan ke SMA. Tetapi setelah lulus dari
SMA pilihan yang ditawarkan beraneka ragam yang biasanya membuat siswa
menjadi
bingung
untuk
menentukan
pilihan
bidang
pendidikan”
(www.
kompascybermedia.com).
Sebagai
siswa-siswi
kelas
tiga,
setelah
menyelesaikan
jenjang
pendidikan SMA mereka dihadapkan pada pendidikan lanjutan dengan ragam
pilihan bidang studi yang ditawarkan oleh pelbagai perguruan tinggi. Namun
menurut guru bimbingan karir SMA ‘X’, kurang lebih 70% siswa memiliki
orientasi masa depan yang tidak jelas, yaitu siswa kurang mengetahui ragam
pilihan
studi
mengetahui
perguruan
berikut
bahwa
tinggi.
bekal
selepas
Demikian
kompetensi
SMA
pula
yang
dirinya
yang
diperlukan.
harus
Siswa
melanjutkan
dinyatakan
oleh
tujuh
ke
hanya
jenjang
siswa
dari
responden yang sama, tiga orang memiliki minat untuk melanjutkan studi dan
telah menetapkan bidang studi yang akan dipilihnya, sedangkan empat orang
memiliki
minat
untuk
melanjutkan
studi
namun
masih
belum
menetapkan
pilihan bidang studi. Tujuh orang siswa kelas tiga yang diwawancara oleh
peneliti
menyatakan
melanjutkan
studi
selepas
SMA
penting
untuk
menunjang keberhasilan di bidang pekerjaannya kelak. Penentuan jurusan
dalam rangka melanjutkan pendidikan merupakan salah satu keputusan
penting karena keputusan yang diambil inilah yang akan memberikan
kontribusi bagi kehidupan selanjutnya (www.kompascybermedia.com). Oleh
karena itu siswa perlu mengantisipasi pendidikan yang akan ditekuninya
setelah lulus SMA, yang oleh
Nurmi
(1989) disebut sebagai orientasi masa
depan.
Orientasi masa depan adalah gambaran siswa mengenai masa
depannya. Apabila seorang siswa memiliki tujuan untuk melanjutkan studi ke
perguruan tinggi maka mereka akan merencanakan suatu upaya untuk
mencapainya. Seperti mengikuti bimbingan belajar, mencari informasi, dan
membentuk kelompok belajar. Pada akhirnya siswa akan dapat menilai
sejauh mana dirinya akan berhasil mencapai tujuannya untuk masuk ke
perguruan tinggi yang diinginkan. Apabila upaya-upaya yang dilakukan
dirasakan tidak mendukung tujuan tersebut maka siswa akan melakukan
suatu perubahan atas orientasi masa depannya, dapat berupa perubahan atas
tujuan studi lanjut atau melakukan perubahan pada upaya pencapainnya.
Kejelasan atau ketidakjelasan siswa dalam melakukan perencanaan dalam
rangka mempersiapkan kehidupannya kelak tercermin di dalam orientasi
masa depan. Orientasi masa depan sendiri merupakan suatu sistem. Setiap
komponen yang ada didalammya tidak dapat berdiri sendiri-sendiri,
sehingga menjadikan orientasi masa depan berupa siklus yang mana setiap
komponennya memiliki hubungan sebab-akibat. Seperti yang disampaikan
oleh
Nurmi
(1989) bahwa orientasi masa depan merupakan suatu proses
yang terdiri atas tiga tahapan motivation, planning dan evaluation.
Upaya siswa dalam melakukan perencanaan yang berkaitan dengan
pendidikan lanjutan, pada kenyataannya tidak terlepas dari keberadaan
konteks sosial tempat siswa berada. Sebagaimana diutarakan oleh
Santrock
(2003) perkembangan masa remaja terjadi dalam konteks sosial, yang
memberi tempat dan latar belakang sosiohistoris dan budaya untuk
pertumbuhan fisik, sosio-emosional, dan kognitif yang meliputi keluarga,
teman sebaya, sekolah, dan budaya. Keputusan-keputusan yang diambil oleh
seseorang dalam menentukan mengenai hidupnya dipengaruhi oleh banyak
hal. Keputusan – keputusan mengenai bagaimana kehidupan selanjutnya,
keinginan seseorang seperti apakah masa depannya nanti, seringkali
berkaitan dengan lingkungan seseorang berada.
Remaja sebagai anggota kelompok masyarakat pada umumnya lebih
mementingkan
pertemanan
dibandingkan
membangun
relasi
dengan
orangtua, dan guru. Relasi dengan kelompok teman sebaya ini merupakan
hal yang penting mengingat para remaja banyak menghabiskan waktunya
bersama dengan teman-teman sebaya baik di sekolah dan di komunitaskomunitas lainnya
(Steinberg
2002:162).
Tingginya intensitas seorang
remaja dalam menghabiskan waktu bersama teman sebaya dibandingkan
dengan orang tua atau anggota keluarga lainnya, diilustrasikan oleh
pernyataan berikut “Beraktivitas disekolah dari pagi sampai siang, mengikuti
kegiatan ekstrakulikuler, dan les. Serta acara liburan seringkali dilewatkan
berekreasi dengan teman, seIerti Iergi ke mal atau acara nonton bersama”
(‘Peer Education’, www.kompas.com).
Tingginya intensitas remaja melakukan aktivitas bersama kelomIok
teman sebaya daIat memberikan berbagai damIak baik yang Iositif mauIun
negatif.
‘Interaksi
yang
intensif
ini
disertai
fenomena
yang
disebut
peer
preasure atau tekanan teman sebaya. DaIat terlihat, mulai dari cara bicara,
berIakaian, remaja memIerhatikan dan mengikuti aIa yang dilakukan teman
sebaya’
(‘Peer
Education’,
www.kompas.com).
Perilaku
remaja
yang
terkesan terbawa arus teman sebaya sebenarnya tidak terleIas dari kuatnya
dukungan yang diberikan teman-teman sebaya untuk berIerilaku demikian
baik
yang
merokok,
Iositif
mauIun
Ienggunaan
negatif.
obat-obatan
Perilaku
negatif
terlarang,
serta
tersebut
tawuran.
antara
lain
Sedangkan
Ierilaku Iositif seIerti dibentuknya kelomIok-kelomIok belajar siswa, agar
daIat saling membantu dan memberikan dukungan dalam belajar daIat saja
menjadi bahan Ienilaian bagi remaja untuk mengantisiIasi masa deIannya.
Sehingga Iada akhirnya remaja daIat memberikan keIutusan yang terbaik
untuk
mencaIai
keinginannya
sehingga
tujuannya
daIat
tercaIai.
Hal
ini
daIat terjadi bila remaja memasuki Iergaulan yang sehat. ‘Pergaulan yang
sehat adalah Iergaulan yang tidak terjebak dalam dua ekstrem, yakni terlalu
menutuI
diri
ditekankan
atau
keIada
terlalu
hal-hal
bebas.
yang
KonseI
Iositif,
Iergaulan
seIerti
semestinya
untuk
lebih
memIertegas
eksistensi diri guna menjalin Iersaudaraan serta menambah wawasan yang
bermanfaat’ (Republika, NoIember 2002).
Dukungan
untuk
mengambil
dinyatakan
dilakukan
oleh
dapat
menjadi
keputusan
tujuh
peneliti,
dalam
orang
enam
sarana
yang
mencapai
responden
orang
dapat
membantu
keinginannya.
berdasarkan
menerima
dukungan
seseorang
Seperti
yang
wawancara
dari
yang
teman-teman
sebaya, dua siswa menyatakan telah menetapkan pilihan studi lanjut dan
empat siswa di antaranya belum menetapkan pilihan studi lanjut, satu orang
tidak merasakan adanya dukungan dari teman-teman sebayanya namun telah
menetapkan pilihan studi lanjut. Bentuk dukungan dari teman-teman sebaya
dapat berupa memberikan informasi mengenai studi
lanjutan, membentuk
kelompok belajar bersama, bertukar pikiran dalam rencana mengenai studi
lanjutan merupakan bentuk dukungan yang dapat diberikan teman sebaya
kepada
siswa
siswa. Dukungan
dapat
berupa
yang
dukungan
diberikan
kelompok
emosional,
teman
instrumental,
sebaya kepada
informasi,
dan
penilaian merupakan hal yang dapat diperoleh dengan melibatkan satu atau
lebih bentuk dukungan (House 1988:26).
Berdasarkan uraian di atas terlihat bahwa remaja memiliki kepedulian
atas masa depannya, pendidikan lanjutan merupakan hal yang penting dalam
menunjang kehidupan masa depan. Para remaja yang juga siswa kelas tiga
SMA
setelah
lulus
dihadapkan
pada
berbagai
pilihan
akan
bidang
studi.
Sebagian dari para siswa memiliki minat dan kejelasan akan bidang studi
yang akan mereka pilih, ada juga siswa yang memiliki
minat namun tidak
memiliki kejelasan akan pilihan bidang studinya. Akan tetapi sebagai remaja,
mereka memiliki konteks perkembangan sosial dalam bentuk teman sebaya
yang
dapat
memberikan
mereka
dukungan
akan
orientasi
masa
depan
pendidikannya, akan menjadi jelas atau tidak jelas.
Berdasarkan uraian dari latar belakang dan pemikiran tersebut, maka
peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Hubungan antara
Dukungan
Teman
sebaya
dan
Orientasi
Masa
Depan
Bidang
telah
dipaparkan,
Pendidikan
Siswa Kelas Tiga di SMA ‘X’ Cimahi”
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan
latar
belakang
yang
maka
peneliti
mengidentifikasikan masalah penelitian menjadi “Apakah terdapat hubungan
antara dukungan teman sebaya dan orientasi masa depan bidang pendidikan
pada siswa SMA ‘X’”.
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
Maksud penelitian ini ialah untuk mendapatkan gambaran mengenai
hubungan antara dukungan teman sebaya dan orientasi masa depan bidang
pendidikan pada siswa kelas tiga SMA ‘X’ di Cimahi.
Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui seberapa erat hubungan
dukungan teman sebaya dan orientasi masa depan bidang pendidikan pada
siswa kelas tiga SMA ‘X’ di Cimahi.
1.4 Kegunaan Penelitian
1.4.1. Kegunaan Ilmiah
Hasil Ienelitian daIat digunakan sebagai bahan informasi bagi disiIlin
ilmu Isikologi. Terutama yang berkaitan dengan Psikologi Pendidikan dan
Psikologi Sosial, yaitu yang berkaitan dengan masalah teman sebaya dan
orientasi masa deIan dalam bidang Iendidikan khususnya siswa kelas tiga
SMA.
Serta daIat menjadi masukan bagi Ienelitian lanjutan yang berkaitan
dengan masalah teman sebaya atau orientasi masa deIan khususnya bidang
Iendidikan.
1.4.2. Kegunaan Praktis
Hasil Ienelitian ini secara Iraktis daIat dijadikan sebagai bahan
masukan keIada siswa SMA ‘X’ khususnya kelas tiga, berkaitan dengan
kehiduIan relasi sosial serta
orientasi masa deIan bidang Iendidikan
mereka.
Memberikan masukan keIada Iara guru SMA ‘X’ agar daIat
membantu siswa dalam hal memberikan informasi dan bagaimana
mengarahkan orientasi masa deIan remaja dalam bidang Iendidikan. Serta
sebagai masukan bagi guru Bimbingan Konseling untuk membimbing siswa
dalam mengembangkan kemamIuan dalam mengantisiIasi masa deIan
Iendidikan dan mengembangkan kemamIuan berelasi.
1.5 Kerangka Pemikiran
Masa
manusia,
remaja,
remaja
dari
di
masa
dalam
merupakan
masa
kanak-kanak
diri
individu
transisi
menuju
terjadi
dalam
masa
rentang
dewasa.
perubahan
biologis
kehidupan
Pada
periode
yang mencakup
perkembangan fisik; perubahan kognitif yang meliputi pemikiran, inteligensi
dan bahasa; dan sosial-emosional dalam hubungannya dengan orang lain,
dalam emosi, kepribadian, dan dalam konteks sosial (Santrock 2003:31).
Perubahan
yang
dialami
membawa
kepada
tuntutan
tugas
sebagai
seorang remaja yang bertanggung jawab baik kepada lingkungan maupun
dirinya
sendiri.
Menurut
Santrock (2003:7)
masa
remaja
bukanlah
saat
pemberontakan, krisis, dan penyimpangan. Penggambaran yang jauh lebih
akurat
mengenai
evaluasi,
masa
pengambilan
remaja
adalah
keputusan,
sebagai
komitmen,
saat
dan
untuk
mencari
melakukan
tempat
di
dunianya. Remaja pada akhirnya akan dihadapkan pada tuntutan hidup yang
menggiring pada kehidupan selanjutnya, seperti bekerja, menikah, termasuk
melanjutkan
pendidikan
dalam
rangka
mempersiapkan
kehidupan
masa
depan. Bidang pendidikan pada remaja di sini khususnya dalam penentuan
pendidikan
lanjutan
selepas
jenjang
SMA.
Untuk
itu
para
remaja
perlu
memiliki perencanaan masa depan yang disebut juga orientasi masa depan
khususnya
dalam
bidang
pendidikan
antisipasi untuk kehidupan selanjutnya.
sehingga
remaja
dapat
melakukan
Nurmi
(1989) mendefinisikan orientasi masa depan sebagai cara
seseorang memandang masa depannya yang mencakup tujuan, standar
perencanaan, dan strategi pancapaian tujuan. Sehingga dapat dilihat bahwa
orientasi masa depan merupakan suatu proses yang mencakup tiga tahapan
yaitu motivasi, perencanaan, dan evaluasi. Orientasi masa depan merupakan
suatu sistem yang kompleks.
Motivasi, berkaitan dengan apa yang menjadi minat, perhatian dan
tujuan pendidikan siswa di masa depan. Penempatan tujuan didasarkan pada
nilai-nilai dan motif-motif yang dimiliki siswa. Setelah menetapkan tujuan
yang hendak dicapai diperlukan suatu perencanaan. Perencanaan merupakan
aktivitas siswa dalam memikirkan dan menyusun ide-ide atau gagasangagasan untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Pada
proses perencanaan ini tercakup penetapan sub tujuan, penyusunan
rencana-rencana dan strategi untuk mencapai tujuan tersebut. Akhirnya
siswa perlu untuk mengevaluasi perencanaan masa depannya. Evaluasi
berkaitan dengan penilaian siswa mengenai sejauh mana tujuan dan rencana
pendidikan telah terealisasi. Dalam proses evaluasi ini juga terkait
pertimbangan mengenai penyebab terwujudnya suatu harapan dan perasaan
yang menyertainya. Siswa mengevaluasi kesempatan yang dimilikinya dalam
merealisasikan tujuan-tujuan dan rencana-rencana yang telah dibuat
berdasarkan pada penilaian individu mengenai kemampuan yang dimilikinya.
Dalam menyusun orientasi masa depan siswa membutuhkan sarana.
Sarana tersebut tidak saja berasal dari kemampuan diri yang kompeten
untuk mencapai harapannya tersebut, tetapi juga berasal dari lingkungan
tempat siswa tersebut berada. Interaksi dengan lingkungan yang
memberikan manfaat serta membantu siswa dalam rangka menyusun
orientasi masa depannya adalah dukungan. Dukungan oleh
House
(dalam
Vaux 1988) dikemukakan sebagai transaksi interpersonal yang melibatkan
satu atau lebih dari : 1.
Dukungan Emosional
adalah tingkah laku yang
melibatkan perhatian emosional (suka, cinta, empati) yang diberikan oleh
teman sebaya kepada siswa. 2.
Dukungan Instrumental
adalah tingkah laku
yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan yang berkaitan dengan
benda (seperti meminjamkan buku), maupun pelayanan atau jasa (seperti
waktu untuk belajar bersama). 3.
Dukungan Informasi
adalah tingkah laku
dari teman sebaya kepada siswa yang berhubungan dengan pemberian
informasi dan nasihat dalam usahanya menangani masalah pribadi maupun
lingkungan sosial. 4.
, berkaitan dengan penghargaan
Dukungan Penilaian
teman sebaya terhadap perbuatan siswa.
Interaksi yang
terjadi antara siswa dengan konteks sosial yang
meliputi keluarga, sekolah, teman sebaya, dan budaya memiliki porsinya
masing-masing. Keluarga sebagai tempat awal individu berelasi dan
menerima dukungan lambat laun bukan lagi menjadi sumber tunggal dari
dukungan yang dibutuhkan remaja. Teman sebaya sebagai salah satu
konteks perkembangan remaja mulai memberikan perannya, yaitu dapat
menjadi salah satu sumber dukungan bagi remaja. Seperti yang dinyatakan
oleh Johnson (dalam Ingersoll 1988)
“teman sebaya
bermanfaat”.
dapat
memberikan
dukungan
sosial
yang
Seperti halnya yang dinyatakan oleh Lerner & Hultch (1983)
“Keputusan mengenai pentingnya teman sebaya muncul karena
adanya kebutuhan yang besar untuk mendapatkan dukungan, rasa
aman, dan petunjuk selama tahun-tahun transisi, dan kebutuhan
tersebut lebih mudah diperoleh dari di antara mereka yang
menjalani masa transisi yang sama serta waktu-waktu yang
dihabiskan bersama teman sebaya”.
Orientasi
masa
depan
memiliki
berbagai
faktor
yang
mempengaruhinya. Seperti dampak dari tuntutan situasional, kematangan
kognitif,
pengaruh
.
(Trommsdorf,1986)
dari
social
,
learning
dan
proses
Dampak dari tuntutan situasional
interaksi
yang dihadapi oleh
siswa merupakan suatu tuntutan situasional yang perlu dihadapi, dalam
kaitannya dengan tugas perkembangan yang akan dijalani oleh siswa.
Gambaran dari orientasi masa depan siswa berfungsi sebagai pendekatan
yang berorientasi pada persiapan yang nyata dalam menghadapi kejadiankejadian tertentu di masa mendatang. Siswa yang berada pada tahap
perkembangan remaja memiliki tugas perkembangan mempersiapkan diri
untuk memasuki tahap berikut, yaitu masa dewasa. Pada masa ini, mereka
perlu mempersiapkan diri menghadapi pekerjaan, dan keluarga. Pendidikan
lanjutan merupakan persiapan yang perlu dilakukan oleh siswa untuk
menunjang kehidupan mereka kelak. Orientasi masa depan pendidikan yang
dilakukan oleh siswa, juga dipengaruhi oleh faktor
.
kematangan kognitif
Seiring dengan pertambahan usia, individu mempelajari struktur masa depan
secara lebih kompleks dan dalam hal ini berkaitan dengan kematangan
kognitif. Individu memiliki perspektif waktu yang bertambah luas ke masa
depan. Selain kematangan kognitif, pengaruh social learning juga berdampak
terhadap pembentukan orientasi masa depan pendidikan siswa. Dalam hal ini
pengalaman belajar yang dialami dalam lingkungan sosial khususnya teman
sebaya
berpengaruh
pada
proses
pembentukan
orientasi
dimaksud
dengan
proses
aspek-aspek
masa
interaksi
kognitif
depan
adalah
dan
motivasional
pendidikannya.
proses
dalam
Adapun
interaksi
yang
yang
terjadi
antara siswa dengan lingkungan khususnya dukungan dari teman sebaya.
Pengaruh lingkungan sosial yang diterima dan dimaknakan oleh siswa, akan
menentukan informasi mana yang akan dipilih dan bagaimana informasi ini
akan diintegrasikan ke dalam orientasi masa depan siswa.
Tahap motivasi merupakan dasar dari pembentukan orientasi masa
depan. Siswa perlu menetapkan tujuan yang nantinya akan menjadi arah dari
orientasi masa depannya. Dukungan yang diberikan oleh teman sebaya dapat
meningkatkan
minat
dan
harapan
siswa
untuk
mengarahkan
tujuan
pendidikannya. Informasi yang diterima oleh siswa dari teman sebaya dapat
memberikan kejelasan akan tujuan pendidikan siswa yang telah ditetapkan.
Seorang
siswa
pemberian
yang
nasihat,
pembentukan
memperoleh
petunjuk,
orientasi
masa
atas
informasi
pilihan
depannya
dari
studi
dapat
teman
sebaya
lanjutan
memberikan
dalam
berupa
upaya
kejelasan
bagi
siswa untuk menentukan tujuan pendidikan lanjutannya. Dukungan penilaian
yang diterima dalam bentuk penghargaan dan dukungan emosional berupa
rasa empati dan perhatian terhadap keputusan yang dibuat siswa mengenai
pendidikan
lanjutan,
serta
dorongan
dan
kritik
membangun
dapat
memperjelas tujuan siswa mengenai minatnya akan pendidikan lanjutan dan
meningkatkan motivasinya. Tenaga dan waktu yang diberikan teman sebaya
seperti
waktu
untuk
mengembangkan
lanjutan
dapat
siswa.
potensi
Teman
memberikan
kesempatan
belajar
kerja
bersama
dalam
sebaya
rangka
yang
kemungkinan
serta
dapat
meningkatkan
memperjelas
menyatakan
yang
lebih
meningkatkan
bila
luas
karir
minat
tujuan
di
pendidikan
pendidikan
untuk
untuk
lanjutan
memperoleh
masa
depan
dapat
meningkatkan minat dan harapan siswa dan menjadi masukan bagi siswa di
dalam
menentukan
meningkatkan
arah
motivasi
orientasi
untuk
masa
depannya.
mengembangkan
dan
Hal
tersebut
menentukan
tujuan
pendidikan lanjutan siswa.
Tahap
berikutnya
merencanakan
perencanaan
memperoleh
untuk
tidak
setelah
dapat
terlepas
dukungan.
memiliki
mencapai
dari
Pada
tujuan.
lingkungan
tahap
ini,
motivasi,
Di
tempat
informasi,
siswa
dalam
siswa
dukungan
perlu
melakukan
berada
dan
emosional,
pemberian penilaian serta dukungan instrumental dari teman sebaya dapat
mengarahkan
siswa
dalam
membentuk
perencanaan
masa
depan
pendidikannya. Siswa yang memiliki minat dan bertujuan masuk PTN atau
PTS dan memperoleh informasi dari teman sebaya bila mengikuti bimbingan
belajar
Y
dapat
membantunya,
maka
dapat
saja
siswa
mengikuti
anjuran
yang diberikan. Apalagi bila ia memperoleh informasi bila bimbingan belajar
tersebut memiliki kemungkinan yang besar untuk dapat memasuki PTN atau
PTS, maka siswa tersebut semakin mengarahkan strategi perencanaan untuk
mencapai tujuan pendidikan lanjutan. Dukungan penilaian dari teman sebaya
berupa penghargaan atas strategi yang dibuat dalam rangka mempersiapkan
pendidikan lanjutan dapat memberi motivasi
bagi siswa dan memperjelas
rencana
kritik
teman
yang
disusun.
sebaya
pembaharuan
dapat
pada
Serta
dorongan
memberikan
strategi
dan
input
dalam
perencanaan
yang
usaha
membangun
siswa
orientasi
dari
melakukan
masa
depan
pendidikannya. Berdasarkan pengetahuan berupa informasi studi lanjut yang
diperoleh dari teman sebaya, memberikan arah bagi siswa dalam menyusun
langkah-langkah perencanaan untuk mencapi tujuan yang akan ditetapkan.
Demikian pula yang dinyatakan oleh Steinberg (2002) bahwa
“...peers juga memberikan pengaruh yang signifikan kepada
rencana melanjutkan studi ke perguruan tinggi pada setiap
siswa”.
Pada
tahap
yang
terakhir
siswa
perlu
mengevaluasi
tujuan
dan
perencanaan-perencanaan yang dilakukan. Siswa perlu melihat dan menilai
kembali kesesuaian tujuan yang telah ditetapkan dengan kemampuan dan
keterampilan
untuk
muncul
yang
mencapai
dalam
evaluasi,
dimiliki
tujuan
usaha
dukungan
oleh
dan
Siswa
perlu
memperhitungkan
mencapai
dari
siswa.
teman
tujuannya
sebaya
hambatan
tersebut.
berupa
melihat
Di
kemungkinan
yang
dalam
informasi
mungkin
melakukan
dalam
bentuk
petunjuk, umpan balik yang diterima oleh siswa dapat membantunya sebagai
bahan
evaluasi
untuk
melihat
kemungkinan-kemungkinan
dalam
proses
pencapaian tujuannya. Dukungan penilaian berupa kritikan yang membangun
dari teman sebaya kepada siswa terhadap tujuan serta perencanaan yang
dibuatnya dapat memberikan kejelasan mengenai pendidikan lanjutan bagi
siswa.
Evaluasi
pendidikan
lanjutan
yang
dilakukan
oleh
siswa
serta
memperoleh masukan berupa dukungan dari teman sebaya, memungkinkan
dirinya untuk melakukan antisipasi-antisipasi dalam usahanya memperjelas
orientasi masa depan yang dimilikinya.
Setelah menentukan tujuan, menentukan langkah-langkah yang akan
diambil, siswa melakukan evaluasi atas strategi-strategi yang disusun. Pada
tahap
terakhir
dalam
usahanya
diri
untuk
ini
siswa
menilai
membentuk
mencapai
kemungkinan-kemungkinan
orientasi
tujuannya
masa depan
tersebut
yang
pendidikan.
memberikan
terjadi
Keyakinan
kepercayaan
diri,
sehingga memberikan keyakinan dalam mencapai tujuan maupun melakukan
perencanaan.
memberikan
melakukan
Namun,
rasa
ketidak
keraguan
pada
diri
perencanaan.
Rasa
yakinan
siswa
tidak
menggiring
siswa
kembali
menilai
ditentukan,
maupun
menilai
kembali
pada
dalam
yakin
mencapai
pada
standar
strategi
diri
diri
tujuan
sendiri
tujuan
sendiri
dapat
maupun
ini
dapat
pendidikan
yang
perencanaan
yang
dibuat.
Disini, dukungan informasi, penilaian, dukungan informasi dan instrumental
dari teman sebaya turut berperan dalam mekanisme pembentukan orientasi
masa depan pendidikan siswa.
Dapat
terlihat
pemberian
dukungan
baik
informasi,
penilaian,
dukungan emosional serta dukungan instrumental dari teman sebaya kepada
siswa dalam rangka memotivasi, melakukan perencanaan serta mengevaluasi
orientasi
masa
terwujudnya
Selanjutnya,
depan
tujuan
pendidikan
untuk
dukungan
yang
akan
memberikan
melanjutkan
diterima
oleh
dampak
studi
ke
siswa
dalam
tersendiri
perguruan
tinggi.
kaitannya
dalam
merencanakan orientasi masa depan akan memberikan masukan bagi siswa
untuk meningkatkan motivasi, melakukan perencanaan serta evaluasi. Pada
akhirnya
dukungan
teman
sebaya
akan
membawa
remaja
tersebut
pada
kejelasan orientasi masa depan pendidikannya.
Untuk dapat memahami kerangka pemikiran ini, maka dibuat skema sebagai
berikut :
!
!
!
!
"
"
"
"
&
&
&
&
#
*
#
* ' #
" #
% #
&
$
& % &
()
*
'
1.6
1.6 Asumsi Penelitian
Dari kerangka pemikiran di atas, maka dapat dirumuskan beberapa
asumsi sebagai berikut:
1. Siswa memiliki konteks psikososial yaitu keluarga, sekolah, dan
teman sebaya.
2. Teman sebaya sebagai salah satu konteks psikososial yang berperan
dapat bertindak sebagai salah satu sumber dukungan bagi remaja.
3. Dukungan yang diberikan oleh teman sebaya dapat membantu remaja
untuk memiliki orientasi masa depan bidang pendidikan.
1.7
1.7 Hipotesis Penelitian
Hipotesis yang dikemukakan adalah terdapat hubungan antara
dukungan teman sebaya dan orientasi masa depan bidang pendidikan pada
siswa kelas tiga di SMA ‘X’ Cimahi.
BABBVB
BABBVB
KESIMPULANBDANBSARANB
KESIMPULANBDANBSARANB
B
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut :
1. Terdapat hubungan yang moderat antara dukungan teman sebaya dan
orientasi masa depan bidang pendidikan pada siswa kelas tiga di SMA
‘X’ Cimahi. Semakin tinggi penghayatan siswa atas dukungan teman
sebaya, maka semakin jelas orientasi masa depan pendidikannya.
2. Dukungan teman sebaya memiliki hubungan dengan aspekgaspek
yang ada pada orientasi masa depan pendidikan, yang diberikan
dalam pembentukan orientasi masa pendidikan pada siswa kelas tiga
SMA ‘X’ Cimahi.
3