Peranan Audit Internal untuk Meningkatkan Efektivitas Pengendalian Persediaan (Studi Kasus pada PT Limas Raga Inti).

(1)

vi Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

In this tough world, especially on business competition, the management must work more effectively and efficiently. Inventory is an important asset in the company for supporting the operational activity. Without any good inventory, the company’ activity cannot run properly. Internal auditor is a department in the company who controls the inventory independently. The writer did the research regarding the function of internal auditor in PT. Limas Raga Inti. This research is using study case analytic-descriptive method. The primary data was gathered using field research in PT. Limas Raga Inti. The secondary data was gathered from literatures. Based on the writer’s conclusion using Rank Spearman Correlation Analitic, coefficient rs is 0.8385. This means there is a strong correlation between independent variable (internal audit activities) with dependent variable (effectiveness of internal control inventory). Inventory audit by internal auditor in PT. Limas Raga Inti is sufficient because the internal auditor is independent, stock opname availability, inventory cards availability, and documents availability.


(2)

vii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Dalam dunia yang ketat ini, terutama dalam dunia usaha, manajemen harus bekerja dengan lebih efektif dan efisien. Persediaan adalah aset penting dalam perusahaan untuk mendukung kegiatan operasional. Tanpa adanya persediaan yang memadai, kegiatan operasional perusahaan tidak dapat berjalan baik. Auditor internal adalah sebuah departmen dalam perusahaan untuk mengontrol persediaan secara independen. Penulis telah melakukan penelitian mengenai fungsi dari auditor internal di PT. Limas Raga Inti. Penelitan ini menggunakan metode deskriptif analitis pendekatan studi kasus. Data primer dikumpulkan melalui penelitian di lapangan. Data sekunder dikumpulkan melalui studi kepustakaan. Berdasarkan hasil penelitian dengan analisis korelasi Rank Spearman, didapat nilai koefisien rs adalah 0.8385. Hasil ini menunjukkan adanya hubungan yang kuat antara variabel independen (kegiatan audit internal) dengan variabel dependen (efektivitas pengendalian internal terhadap persediaan). Audit persediaan oleh auditor internal di PT. Limas Raga Inti sudah memadai karena auditor internal tersebut independen, adanya stock opname, adanya kartu persediaan, dan adanya dokumen terkait.


(3)

viii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL………...………...i

HALAMAN PENGESAHAN………..………...ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI………...………...iii

KATA PENGANTAR……….………...………..iv

ABSTRACT………..………...….vi ABSTRAK………vii

DAFTAR ISI………..……….viii

DAFTAR GAMBAR………...……….………......xiii

DAFTAR TABEL………...……….……...xiv

DAFTAR LAMPIRAN………...………..……..xv

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah…...………...1

1.2Identifikasi Masalah……….……….…………....3

1.3Maksud dan Tujuan Penelitian……….……….………….………...3

1.4Kegunaan Penelitian……….……….…………3


(4)

ix Universitas Kristen Maranatha

1.4.2 Kegunaan Praktis………..………..4

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Audit………...………...5

2.1.1 Definisi Audit……...………5

2.1.2 Audit Internal………...……….6

2.1.2.1 Definisi Audit Internal………..……….6

2.1.2.2 Tujuan dan Ruang Lingkup Audit Internal………....…….…...7

2.1.2.3 Wewenang, Tugas, dan Tanggung Jawab Audit Internal ……..…….…12

2.1.2.4 Kualifikasi Audit Internal………..……….….14

2.1.2.5 Fungsi dan Kedudukan Audit Internal………..……….….16

2.1.2.6 Program Audit Internal………...18

2.1.2.7 Laporan Hasil Audit Internal……….….…20

2.1.2.8 Kegiatan Tindak Lanjut Atas Laporan Hasil Audit………...……….…22

2.1.3 Pengendalian Internal……….…23

2.1.3.1 Pengertian Pengendalian Internal…………...……….…23

2.1.3.2 Komponen Pengendalian Internal………..……….…25

2.1.3.3 Karakteristik Pengendalian………..………...31

2.1.4 Efektivitas………..32

2.1.5 Persediaan………..33


(5)

x Universitas Kristen Maranatha

2.1.5.2 Metode Penilaian dan Pencatatan Persediaan………34

2.1.5.3 Metode Penilaian Persediaan……….………34

2.1.5.4 Metode Pencatatan Persediaan………..…35

2.1.6 Hubungan Antara Audit Internal dengan Pengendalaian Internal Persediaan….35 2.2 Kerangka Pemikiran……….……36

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian………...………40

3.1.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan………...……….…41

3.1.2 Aktivitas Perusahaan……….………42

3.2 Struktur Organisasi dan Uraian Tugas………..………43

3.3 Metode Penelitian………..………...…59

3.3.1 Tehnik Pengumpulan Data………60

3.3.2 Operasionalisasi Variabel……….………62

3.3.3 Tehnik Pengembangan Instrumen………....………64

3.3.4 Analisa Data dan Pengujian Hipotesis………..………65

3.3.4 Uji Validitas………...65

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kegiatan Audit Internal………70


(6)

xi Universitas Kristen Maranatha

4.1.1 Kualifikasi Audit Internal………..70

4.1.2 Program Audit Internal………71

4.1.3 Pelaksanaan Audit Internal……….….72

4.1.4 Laporan Hasil Audit………74

4.1.5 Tindak Lanjut Audit………74

4.2 Pengendalian Internal Persediaan………...74

4.2.1 Lingkungan Pengendalian………..74

4.2.2 Penetapan Resiko Yang Memadai……….77

4.2.3 Aktivitas Pengendalian………...79

4.2.4 Informasi dn Komunikasi………..…..81

4.2.5 Pemantauan……….81

4.2.6 Tujuan Pengendalian Internal……….81

4.3 Pembahasan………82

4.3.1 Peran Audit Internal Dalam Meningkatkan Keefektifan Pengendalian Internal Persediaan………..82

4.3.2 Keefektifan Pengendalian Internal Persediaan………..86


(7)

xii Universitas Kristen Maranatha

4.4.1 Analisa Data………86

4.4.2 Pengujian Hipotesis………...98

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ………...…..102

5.2 Saran ………..………105

DAFTAR PUSTAKA ……….107

LAMPIRAN ………109


(8)

xiii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR


(9)

xiv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1………63

Tabel 3.2………68

Tabel 3.3………68

Tabel 4.1………88

Tabel 4.2………89

Tabel 4.3………91

Tabel 4.4………92

Tabel 4.5………93

Tabel 4.6………94

Tabel 4.7………96

Tabel 4.8………97

Tabel 4.9………98


(10)

(11)

BAB I Pendahuluan 1

Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Indonesia pada saat ini sedang menghadapi berbagai masalah baik itu di bidang politik, ekonomi, sosial, dan budaya. Namun demikian pemerintah terus berusaha melaksanakan pembangunan di berbagai bidang dalam rangka mencapai masyarakat adil dan makmur. Dalam rangka pencapaian tujuan tersebut, perkembangan dititikberatkan pada sektor ekonomi. Khususnya pada perkembangan dunia usaha dewasa ini yang sangat ketat, yang menuntut manajemen untuk dapat bekerja lebih efisien dan efektif.

Persediaan merupakan bentuk investasi yang hampir selalu ada di semua perusahaan dan merupakan aktiva terpenting dalam perusahaan untuk menunjang kelancaran aktivitas produksi perusahaan. Tanpa adanya persediaan aktivitas perusahaan tidak dapat berjalan dengan baik, hal ini dikarenakan persediaan merupakan suatu hal yang penting. Dengan demikian persediaan harus tersedia. Artinya persediaan harus ada sesuai dengan yang telah ditetapkan. Jika persediaan terlalu sedikit hal ini akan menganggu jalannya aktivitas perusahaan begitu pula jika persediaan terlalu banyak maka akan mengakibatkan penimbunan, dan menimbulkan tingginya biaya penyimpanan dan pemeliharaan. Persediaan juga merupakan harta dan sifatnya sensitif terhadap penurunan harga pasar, pemborosan, pencurian, kerusakan, dan kelebihan biaya akibat salah pengelolaan.


(12)

BAB I Pendahuluan 2

Universitas Kristen Maranatha Tingkat pertanggungjawaban manajemen yang berbeda-beda fungsinya disertai dengan desentralisasi dan sentralisasi menyebabkan manajemen memerlukan bagian tertentu dalam perusahaan yang berfungsi untuk membantu dalam menyelenggarakan pengawasan dan pengendalian dalam semua kegiatan perusahaan, termasuk didalamnya menyangkut perencanaan dan pengendalian bahan baku.

Agar pengendalian dapat berjalan efektif, efisien, dan ekonomis diperlukan suatu bagian tertentu dalam perusahaan yang dapat berperan dalam pengendalian secara independen terhadap bagian-bagian lainya untuk mengawasi dan menilai keefektifan, keefisienan, dan keekonomisan seluruh kegiatan operasional perusahaan. Bagian ini pada perusahaan dikenal dengan audit internal. Audit internal merupakan bagian perusahaan yang independen, yang diharapakan dapat menilai dan mengevaluasi terhadap kegiatan-kegiatan perusahaan untuk menghasilkan informasi yang akurat dan tepat waktu yang ditujukan kepada manajemen untuk pengambilan keputusan yang cepat dan akurat.

Pengendalian persediaan memerlukan penanganan secara khusus dan hati-hati, hal ini dilakukan agar pengendalian persediaan bahan baku dapat dilaksanakan secara memadai. Seberapa jauh audit internal dapat bermanfaat bagi manajemen dan bagaimana audit internal berperan dalam menunjang efektifitas pengendalian persediaan, merupakan permasalahan yang menarik sehingga penulis melakukan penelitian dan menuangkannya dalam suatu skripsi yang berjudul:

“Peranan Audit Internal untuk Meningkatkan Efektifitas Pengendalian


(13)

BAB I Pendahuluan 3

Universitas Kristen Maranatha

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, penulis mengidentifikasikan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pengendalian intern atas persediaan elpiji di perusahaan tersebut? 2. Bagaimana fungsi audit internal dalam menunjang efektifitas pengendalian

internal persediaan elpiji di perusahaan?

3. Bagaimana peran audit internal untuk meningkatkan efektifitas pengendalian persediaan elpiji di perusahaan?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud penelitian yang dilakukan penulis adalah untuk mengetahui bagaimana peranan internal audit dalam pengendalian efektifitas persediaan elpiji. Selain itu juga penelitian dilakukan untuk mengetahui dan melengkapi salah satu syarat menempuh Ujian Sarajana Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha.

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk:

1. Mengetahui pengendalian intern atas persediaan elpiji di perusahaan.

2. Mengetahui fungsi audit internal dalam menunjang efektifitas pengendalian internal persediaan elpiji di perusahaan.

3. Mengetahui peran audit internal untuk meningkatkan efektifitas pengendalian persediaan elpiji di perusahaan.

1.4 Kegunaan Penelitian

Berdasarkan hasil penulisan diatas, hasil penelitian ini diharapkan berguna untuk kegunaan akademis dan kegunaan praktis.


(14)

BAB I Pendahuluan 4

Universitas Kristen Maranatha 1.4.1 Kegunaan akademis

1. Memberikan sumbangan terhadap ilmu akuntansi khususnya dalam bidang audit internal dalam menunjang efektivitas pengendalian internal persediaan. 2. Bagi penulis, dapat menambah wawasan pengetahuan dan daya nalar sebagai

bagian dari proses belajar, sehingga dapat lebih memahami bagaimana aplikasi dan teori yang diperoleh diperkuliahan dengan praktis yang sesungguhnya di dunia nyata.

1.4.2 Kegunaan Praktis

1. Perusahaan yang diteliti, agar dapat mengetahui pentingnya peranan auditor internal khususnya dalam menunjang efektifitas pengendalian internal persediaan.

2. Organisasi lainnya, agar menjadi wacana bagi perkembangan ilmu pengetahuan khususnya ilmu akuntansi dan masukan yang berharga bagi organisasi lainnya dalam pencapaian audit internal yang menunjang dalam efektifitas pengendalian internal persediaan yang memadai.


(15)

Bab V Kesimpulan dan Saran 102

Universitas Kristen Maranatha BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian pada PT Limas Raga Inti yang telah dikemukakan sebelumnya penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Pelaksanaan audit internal atas persediaan elpiji pada PT Limas Raga Inti cukup memadai hal ini sesuai dengan perhitungan analisis data sebesar 87% hal ini terlihat dari:

a. Telah terpisahnya kedudukan audit internal dengan bagian lain dalam PT Limas Raga Inti dan tidak terlibat dalam kegiatan operasional sehingga pelaksanaan audit internal dilakukan secara objektif dan bertanggungjawab langsung kepada direktur

b. Para auditor internal memahami tentang standar profesi audit internal walaupun tak memiliki sertifikat kualifikasi

c. Adanya program audit yang dilakukan oleh audit internal agar pemeriksaan yang dilakukan tersusun dan terencana dengan baik. d. Pelaksanaan audit yang sesuai dengan program audit yang telah dibuat. e. Laporan audit dibuat setelah audit dilakukan, laporan tersebut memuat temuan-temuan hasil audit, rekomendasi dan saran mengenai kelemahan-kelemahan dan pengendalian yang ada untuk ditindaklanjuti oleh bagian-bagian terkait.


(16)

Bab V Kesimpulan dan Saran 103

Universitas Kristen Maranatha f. Adanya tindaklanjut atas laporan hasil audit oleh manajemen. Salah

satu tindaklanjut berupa penyempurnaan ketatalaksanaan.

g. Telah terpenuhinya unsur-unsur audit internal pada PT Limas Raga Inti yang meliputi:

 Ketaatan yaitu aktivitas penilaian dan pemeriksaan terhadap ketaatan dan kebijakan peraturan yang ditetapkan, ketaatan pelaksanaan proseduroperasi dan ketaatan prosedur akuntansi.  Verifikasi yaitu aktivitas auditor internal PT Limas Raga Inti

dalam mengajukan saran-saran perbaikan terhadap temuan-temuan dalam pemeriksaannya

 Evaluasi yaitu aktivitas penilaian secara menyeluruh atas pengendalian keuangan dan kegiatan pengendalian internal persediaan elpiji PT Limas Raga Inti

2. Pengendalian internal persediaan elpiji pada PT Limas Raga Inti sangat efektif dinilai dalam analisis data terhadap kuesioner sebesar 88% hal ini dapat dilihat dengan adanya unsure-unsur sebagai berikut:

a. Telah terpenuhinya lingkungan pengendalian seperti : nilai etika dan kejujuran, komitmen terhadap kompetensi, partisipasi dewan komisaris, filosofi dan gaya operasi manajemen, strukrur organisasi, pelimpahan wewenang dan tanggungjawab, kebijakan dan praktik sumber daya manusia yang mendukung aktivtas pengendalian internal Pada PT Limas Raga Inti.


(17)

Bab V Kesimpulan dan Saran 104

Universitas Kristen Maranatha b. Terdapatnya penaksiran resiko yan akan timbul dalam lingkungan PT

Limas Raga Inti dan rencana penanggulangannya.

c. Adanya aktivitas pengendalian internal yang memadai yang mencakup pemisahaan fungsi, otorisasi yang sesuai dari transaksi dan aktivitas, pengendalian fisik persediaan, dokumen dan catatan yang memadai. d. Adanya informasi dan komunikasi yang dapat menunjukkan bahwa

semua informasi persediaan elpiji didukung dengan dokumen yang lengkap dan transaksi yang sah dengan komunikasi yang memadai. e. Adanya pemantauan terhadap dokumen dan bukti transaksi serta

terhadap pelaksanaan prosedur yang telah ditetapkan.

f. Tujuan-tujuan umum pengendalian internal persediaan elpiji yang dapat dicapai:

 Keandalan laporan keuangan telah tercapai karena prosedur persediaan elpiji selalu dilengkapi catatan-catatan atau dokumen pendukung sehingga bagian akuntansi dapat memasukkan dalam catatan akuntansi secara benar dan hal ini membuat laporan keuangan dapat diandalkan.

 Adanya pengawasan terhadap persediaan elpiji. Dengan dilakukannya stock opname setiap hari. Sehingga sulit untuk terjadinya kecurangan-kecurangan yang terjadi atau hilangnya persediaan tabung gas elpiji.


(18)

Bab V Kesimpulan dan Saran 105

Universitas Kristen Maranatha  Kepatuhan terhadap perundang-undangan telah dijalankan

mengingat adanya sanksi tegas yang diberikan oleh PT Limas Raga Inti terhadap penyimpangan yang terjadi.

3. Pengujian Hipotesis

a. Berdasarkan analisis korelasi rank spearman didapat nilai koefisien rs sebesar 0.8385 yang artinya terdapat hubungan yang sangat kuat antara variabel independen yaitu pelaksanaan audit internal yang memadai terhadap variabel dependen yaitu efektivitas pengendalian internal persediaan elpiji.

b. Dari hasil pengujian hipotesis diperoleh bahwa t hitung > t tabel yaitu 2.6649 > 2.571 sehingga Ho ditolak dan Ha diterima

5.2 Saran

Saran- saran yang dapat penulis kemukakan setelah melakukan penelitian atas peranan audit internal untuk meningkatkan pengendalian internal persediaan elpiji adalah sebagai berikut :

 Bagian Audit Internal PT Limas Raga Inti harus bisa mempertahankan kinerjanya sebagai bagian dari perusahaan yang memberikan kegiatan penjaminan dan konsultasi yang independen dan objektif yang dirancang untuk memberikan nilai tambah dan meningkatkan efektivitas kegiatan operasi perusahaan.


(19)

Bab V Kesimpulan dan Saran 106

Universitas Kristen Maranatha  Audit Internal sebaiknya melakukan pemeriksaan dengan waktu yang berbeda-beda yang bertujuan agar memantau kinerja para karyawan apakah sesuai dengan prosedur-prosedur yang berlaku dan tidak terjadi penyimpangan-penyimpangan yang akan dilakukan oleh karyawan.


(20)

107 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Arrens, Alvin A., Elder, Randal J., and Beasley, Mark S., 2003, Auditing and Assurance Service An Integrated Approach. New Jersey. Prentice-Hall

Mulyadi , 1990 Pemeriksaan Akuntan, Edisi Ketiga, Yogyakarta: Penerbit Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YPKM.

Hiro Tugiman, 2001, Standar Profesional Audit Internal, edisi kelima, Yogyakarta : Kanisius (anggota IKAPI)

Hiro Tugiman, 2004. Pengenalan Audit Internal, Jakarta

Lawrence B. Sawyer, Martiner A. Dittenhofer, James H. Scheiner, Internal Auditing, first edition, New York- Prentice-Hall

Hiro Tugiman, 1997, Standar Profesional Auditor Internal, Cetakan kelima, Yogyakarta, Penerbit Kanisius

Konsorium Organisasi Profesi Audit Internal, 2001. Standar Profesi Audit Internal, Jakarta

Boynton, Wiliiam C., Johnson, Raymond N., and Kell, Walter G., 2001 Modern Auditing, Seventh Edition, John Wiley and Sons, Inc

Bambang Hartadi, 1999, Auditing. Yogyakarta, Penerbit BPFE

Brink, Victor Z., and Herbert Witt, 1982. Modern Internal Auditing, Fourth Edition, New York: A. Ronald Press Publication


(21)

108

Universitas Kristen Maranatha Cashin, James A., Paul D. Neuwirth, and John F. Levy, 1998, Cashin’s Handbook For Auditors, Second Edition, Singapore : Mc. Graw- Hills Book, Co.

Arrens, Alvin A.,Loebbecke. 2001, Auditing an Integrated Approach. New Jersey. Prentice-Hall

Warren, Reeve F. 2005, Acounting, Twenty One Edition, South-Western of Thomson Learning

Sugiyono, 2002, Statistika Untuk Penelitian, Cetakan kelima, Bandung, Alfabeta

Sidney, Siegel, 1997, Statistk Non Parametrik Untuk ilmu-ilmu Sosial, Jakarta, Penerbit PT Gramedia


(1)

f. Adanya tindaklanjut atas laporan hasil audit oleh manajemen. Salah satu tindaklanjut berupa penyempurnaan ketatalaksanaan.

g. Telah terpenuhinya unsur-unsur audit internal pada PT Limas Raga Inti yang meliputi:

 Ketaatan yaitu aktivitas penilaian dan pemeriksaan terhadap ketaatan dan kebijakan peraturan yang ditetapkan, ketaatan pelaksanaan proseduroperasi dan ketaatan prosedur akuntansi.

 Verifikasi yaitu aktivitas auditor internal PT Limas Raga Inti dalam mengajukan saran-saran perbaikan terhadap temuan-temuan dalam pemeriksaannya

 Evaluasi yaitu aktivitas penilaian secara menyeluruh atas pengendalian keuangan dan kegiatan pengendalian internal persediaan elpiji PT Limas Raga Inti

2. Pengendalian internal persediaan elpiji pada PT Limas Raga Inti sangat efektif dinilai dalam analisis data terhadap kuesioner sebesar 88% hal ini dapat dilihat dengan adanya unsure-unsur sebagai berikut:

a. Telah terpenuhinya lingkungan pengendalian seperti : nilai etika dan kejujuran, komitmen terhadap kompetensi, partisipasi dewan komisaris, filosofi dan gaya operasi manajemen, strukrur organisasi, pelimpahan wewenang dan tanggungjawab, kebijakan dan praktik sumber daya manusia yang mendukung aktivtas pengendalian internal


(2)

Bab V Kesimpulan dan Saran 104

Universitas Kristen Maranatha b. Terdapatnya penaksiran resiko yan akan timbul dalam lingkungan PT

Limas Raga Inti dan rencana penanggulangannya.

c. Adanya aktivitas pengendalian internal yang memadai yang mencakup pemisahaan fungsi, otorisasi yang sesuai dari transaksi dan aktivitas, pengendalian fisik persediaan, dokumen dan catatan yang memadai. d. Adanya informasi dan komunikasi yang dapat menunjukkan bahwa

semua informasi persediaan elpiji didukung dengan dokumen yang lengkap dan transaksi yang sah dengan komunikasi yang memadai. e. Adanya pemantauan terhadap dokumen dan bukti transaksi serta

terhadap pelaksanaan prosedur yang telah ditetapkan.

f. Tujuan-tujuan umum pengendalian internal persediaan elpiji yang dapat dicapai:

 Keandalan laporan keuangan telah tercapai karena prosedur persediaan elpiji selalu dilengkapi catatan-catatan atau dokumen pendukung sehingga bagian akuntansi dapat memasukkan dalam catatan akuntansi secara benar dan hal ini membuat laporan keuangan dapat diandalkan.

 Adanya pengawasan terhadap persediaan elpiji. Dengan dilakukannya stock opname setiap hari. Sehingga sulit untuk terjadinya kecurangan-kecurangan yang terjadi atau hilangnya persediaan tabung gas elpiji.


(3)

 Kepatuhan terhadap perundang-undangan telah dijalankan mengingat adanya sanksi tegas yang diberikan oleh PT Limas Raga Inti terhadap penyimpangan yang terjadi.

3. Pengujian Hipotesis

a. Berdasarkan analisis korelasi rank spearman didapat nilai koefisien rs sebesar 0.8385 yang artinya terdapat hubungan yang sangat kuat antara variabel independen yaitu pelaksanaan audit internal yang memadai terhadap variabel dependen yaitu efektivitas pengendalian internal persediaan elpiji.

b. Dari hasil pengujian hipotesis diperoleh bahwa t hitung > t tabel yaitu 2.6649 > 2.571 sehingga Ho ditolak dan Ha diterima

5.2 Saran

Saran- saran yang dapat penulis kemukakan setelah melakukan penelitian atas peranan audit internal untuk meningkatkan pengendalian internal persediaan elpiji adalah sebagai berikut :

 Bagian Audit Internal PT Limas Raga Inti harus bisa mempertahankan kinerjanya sebagai bagian dari perusahaan yang memberikan kegiatan penjaminan dan konsultasi yang independen dan objektif yang dirancang untuk memberikan nilai tambah dan meningkatkan efektivitas kegiatan operasi


(4)

Bab V Kesimpulan dan Saran 106

Universitas Kristen Maranatha  Audit Internal sebaiknya melakukan pemeriksaan dengan waktu yang berbeda-beda yang bertujuan agar memantau kinerja para karyawan apakah sesuai dengan prosedur-prosedur yang berlaku dan tidak terjadi penyimpangan-penyimpangan yang akan dilakukan oleh karyawan.


(5)

Arrens, Alvin A., Elder, Randal J., and Beasley, Mark S., 2003, Auditing and Assurance Service

An Integrated Approach. New Jersey. Prentice-Hall

Mulyadi , 1990 Pemeriksaan Akuntan, Edisi Ketiga, Yogyakarta: Penerbit Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YPKM.

Hiro Tugiman, 2001, Standar Profesional Audit Internal, edisi kelima, Yogyakarta : Kanisius (anggota IKAPI)

Hiro Tugiman, 2004. Pengenalan Audit Internal, Jakarta

Lawrence B. Sawyer, Martiner A. Dittenhofer, James H. Scheiner, Internal Auditing, first edition, New York- Prentice-Hall

Hiro Tugiman, 1997, Standar Profesional Auditor Internal, Cetakan kelima, Yogyakarta, Penerbit Kanisius

Konsorium Organisasi Profesi Audit Internal, 2001. Standar Profesi Audit Internal, Jakarta

Boynton, Wiliiam C., Johnson, Raymond N., and Kell, Walter G., 2001 Modern Auditing, Seventh Edition, John Wiley and Sons, Inc


(6)

108

Universitas Kristen Maranatha Cashin, James A., Paul D. Neuwirth, and John F. Levy, 1998, Cashin’s Handbook For Auditors,

Second Edition, Singapore : Mc. Graw- Hills Book, Co.

Arrens, Alvin A.,Loebbecke. 2001, Auditing an Integrated Approach. New Jersey. Prentice-Hall

Warren, Reeve F. 2005, Acounting, Twenty One Edition, South-Western of Thomson Learning

Sugiyono, 2002, Statistika Untuk Penelitian, Cetakan kelima, Bandung, Alfabeta

Sidney, Siegel, 1997, Statistk Non Parametrik Untuk ilmu-ilmu Sosial, Jakarta, Penerbit PT Gramedia