Perancangan Interior Sanggar Kreatifitas Anak Bona Dengan Konsep Permainan Merangkai.

(1)

i

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN i

PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN TUGAS AKHIR iii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN TUGAS AKHIR iv

KATA PENGANTAR v

DAFTAR ISI vii

ABSTRAK ix

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1Latar Belakang Masalah 1

1.2Identifikasi Masalah 3

1.3Tujuan Perancangan 4

1.4Sistematika penulisan 4

BAB II LANDASAN TEORI 6

2.1 Anak – Anak 6

2.1.1 Pengertian Anak – Anak 6

2.1.2 Pengelompokkan Anak Berdasarkan Usia 8

2.2 Kreativitas 9

2.2.1 Pengertian Kreativitas 9

2.2.2 Komponen Pokok Kreativitas 10

2.3 Permainan Anak 12

2.3.1 Pengertian Bermain 12

2.3.2 Tahapan Perkembangan Bermain 14

2.3.3 Klasifikasi Permainan Anak 18

2.3.4 Permainan Mendidik 21

2.4 Pertimbangan Interior untuk Pusat Kegiatan Anak 24 2.4.1 Peran Warna Dalam Interior Ruang Anak 28 2.4.2 Pertimbangan Letak Site Untuk Fasilitas Umum Anak 33


(2)

ii

BAB III DESKRIPSI OBYEK STUDI 36

3.1 Deskripsi Obyek Studi 36

3.2 Analisa Fisik 38

3.2.1 Bangunan 38

3.2.2 Site 40

3.3 Analisa Pengguna dan Program 43

3.3.1 Aktivitas 43

3.3.2 Program Ruang dan Fasilitas Ruang 44

3.3.3 Tabel Kebutuhan Ruang 47

3.3.4 Bubble Diagram 54

3.3.5 Zoning-Blocking 55

BAB IV PERANCANGAN DESAIN INTERIOR 57

4.1 Pemilihan Tema 57

4.2 Konsep 58

4.2.1 Bentuk 58

4.2.2 Warna 59

4.2.3 Material 60

4.2.4 Pencahayaan 60

4.2.5 Penghawaan 61

4.2.6 Furniture 61

4.3 Aplikasi Konsep pada Perancangan 62

4.3.1 Bentuk 62

4.3.2 Warna 63

4.3.3 Material 64

4.3.4 Pencahayaan 66

4.3.5 Furniture 66

BAB V SIMPULAN 69

5.1 Simpulan 70

5.2 Saran 70


(3)

iii

ABSTRAK

Fungsi yang akan dirancang adalah sebuah sanggar kreativitas anak. Sanggar kreativitas anak ini adalah sebuah tempat untuk mengembangkan kemampuan otak kanan pada anak sehingga nantinya dapat digunakan secara maksimal. Kegiatan pengembangan kreativitas anak ini antara lain melalui kelas bermain, kelas mewarnai kreatif, kelas membentuk kreatif, dan kelas melukis. Yang menjadi batasan ruang lingkup perancangan ini adalah anak-anak di kota Bandung dengan usia 2-12 tahun.

Desain interior yang akan diterapkan pada sanggar akan dibuat menyenangkan sehingga sang anak akan betah berada di dalamnya. Tema perancangan interior yang dipakai adalah permainan anak. Permainan anak dipilih karena permainan merupakan hal yang paling dekat dan sudah melekat pada diri setiap anak. Namun tidak semua permainan dapat memberikan pelajaran untuk anak. Hanya permainan edukatiflah yang mampu menyelipkan pelajaran dalam sebuah permainan. Dari beberapa macam permainan edukatif, ditemukan bahwa permainan merangkai banyak memiliki manfaat bagi perkembangan anak. Permainan merangkai inilah yang kemudian dijadikan sebagai konsep perancangan interior sanggar kreativitas anak. Beberapa permainan yang menyenangkan seperti perosotan akan dijadikan pintu masuk kelas sehingga anak tertarik untuk masuk kedalamnya.

Pengolahan elemen yang paling dipentingkan dalam perancangan sanggar kreativitas ini adalah bentuk dan warna. Hal ini dikarenakan bentuk dan warna berhubungan langsung dengan indera penglihatan tanpa melewati proses penghayatan terlebih dahulu. Pemakaian konsep bentuk didasarkan pada konsep perancangan yaitu permainan merangkai. Sifat yang diambil dari permainan ini adalah moduler, berkelompok, memiliki alur, meliki pola, dan dapat dibongkar-pasang. Untuk penggunaan warna pada interior ruang guna menstimulasi kreativitas anak, dipakai kombinasi warna-warna cerah yang dipadukan dengan warna putih agar ruangan tidak terkesan sempit.


(4)

1

Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Sebagian orang berpendapat bahwa kreativitas itu hanya dimiliki sedikit orang berbakat saja. Sebagian lainnya berpendapat bahwa kreativitas selalu dimiliki oleh orang berkemampuan akademik yang tinggi. Namun pada realitanya, kita semua memiliki kemampuan kreatif yang mengagumkan, dan kreativitas bisa diajarkan serta dipelajari. Untuk orang yang memiliki kemampuan akademis tinggi, mereka tidak akan secara langsung melakukan aktivitas yang menghasilkan karya kreatif.

Kreativitas yang tampak pada anak-anak berbeda dengan orang dewasa. Kreativitas seorang anak bisa muncul jika terus diasah sejak dini. Pada anak-anak,


(5)

2

Universitas Kristen Maranatha

kreativitas merupakan sifat yang komplikatif. Seorang anak mampu berkreasi dengan spontan karena ia telah memiliki unsur pencetus kreativitas.

Pada dasarnya kreativitas anak-anak bersifat ekspresionis. Pengungkapan ekspresi itu merupakan sifat yang dilahirkan dan dapat dikembangkan melalui latihan-latihan. Ekspresi ini bersifat spontanitas, terbuka, tangkas dan sportif. Ada 3 ciri dominan pada orang yang kreatif, yaitu spontan, rasa ingin tahu, dan tertarik pada hal-hal yang baru. Ternyata ketiga ciri-ciri ini dapat ditemukan pada diri anak-anak. Maka dari itu semua anak pada dasarnya mempunyai sifat kreatif.

Namun, banyak sekali anak yang tidak menjadi kreatif setelah dewasa. Yang menyebabkan hal itu terjadi adalah faktor lingkungan yang kurang mendukung mereka. Contohnya adalah cara belajar sekolah-sekolah di Indonesia kebanyakan selalu terpaku pada buku-buku pelajaran sehingga anak tidak bisa belajar dari hal lain selain apa yang tertulis di dalam buku. Suasana belajar di dalam kelas yang monoton ini membuat anak-anak cenderung bosan dan malas untuk datang ke sekolah.

Buku-buku pelajaran ini hanya akan mempengaruhi otak kiri saja sehingga otak kanan anak kurang berkembang dan menjadi kurang kreatif. Maka dari itu dibutuhkan sebuah wadah yang tepat untuk melatih otak kanan anak sejak dini sehingga otak kiri dan otak kanan mereka dapat berjalan dengan seimbang. Dengan keseimbangan antara dua belahan otak ini, anak akan menjadi lebih kreatif dan lebih cepat tanggap sehingga pertumbuhan mereka menjadi lebih baik.

Sanggar kreativitas anak merupakan sebuah tempat yang fokus utamanya mengarah ke anak. Untuk menciptakan suatu tempat yang nyaman bagi anak-anak, maka kita harus melihat ke perspektif anak-anak-anak, apa yang paling menarik bagi


(6)

3

Universitas Kristen Maranatha

mereka. Tidak hanya nyaman, tempat ini juga harus bisa menarik perhatian anak-anak sehingga mereka mau datang ke sanggar tanpa adanya paksaan dari orang tua.

1.2Identifikasi Masalah

1.2.1 Bagaimanakah cara pengelompokkan anak dalam suatu kelas agar mereka dapat merasa nyaman berada di dalamnya?

1.2.2 Bagaimanakah merancang ruang yang tepat untuk mendukung proses belajar kreatif?

1.2.3 Bagaimana merancang ruang yang dapat membantu meningkatkan atau menstimulasi kreativitas anak?

1.2.4 Bagaimana merancang ruang sedemikian rupa agar proses belajar dan bermain dapat berjalan dengan selaras?

1.3Tujuan dan Manfaat Perancangan

1.3.1 Untuk mengetahui cara pengelompokkan anak dalam suatu kelas agar mereka dapat merasa nyaman berada di dalamnya.

1.3.2 Untuk mengetahui bagaimana merancang ruang yang tepat untuk mendukung proses belajar kreatif.

1.3.3 Untuk mengetahui bagaimana merancang ruang yang dapat membantu meningkatkan atau menstimulasi kreativitas anak.

1.3.4 Untuk mengetahui bagaimana merancang ruang agar proses belajar dan bermain dapat berjalan dengan selaras.


(7)

4

Universitas Kristen Maranatha

1.4Sistematika penulisan

Sistematika penulisan dalam proposal ini adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN yang memaparkan Latar Belakang Masalah, Identifikasi Masalah, Tujuan dan Manfaat Perancangan, dan Sistematika Penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI membahas teori-teori pendukung dalam penulisan laporan tugas akhir, yaitu Anak Usia Dini, Kreativitas, Permainan Anak, dan Pertimbangan Interior untuk Pusat Kegiatan Anak .

BAB III DESKRIPSI OBJEK STUDI menjelaskan tentang isi dari proposal ini, yaitu Deskripsi Obyek Studi, Ide Implementasi Konsep pada Obyek Studi, Analisa Fisik, dan Analisa Fungsional.

BAB IV PERANCANGAN DESAIN INTERIOR menjelaskan tentang penerapan konsep pada interior sanggar kreativitas anak dan pemaparan hasil rancangan yang telah dibuat.

BAB V SIMPULAN membahas simpulan dan saran yang dapat diambil dari hasil penulisan.


(8)

69

Universitas Kristen Maranatha

BAB V

KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan

Simpulan yang dapat diambil dari hasil perancangan interior sanggar kreativitas anak ini adalah peran bentuk dan warna sangat penting bagi interior ruang tempat anak-anak beraktivitas. Hal ini dikarenakan bentuk dan warna berhubungan langsung dengan indera penglihatan tanpa melewati proses penghayatan terlebih dahulu. Pemakaian konsep bentuk didasarkan pada konsep perancangan yaitu permainan merangkai. Sifat yang diambil dari permainan ini adalah moduler, berkelompok, memiliki alur, meliki pola, dan dapat dibongkar-pasang. Untuk penggunaan warna pada interior ruang guna menstimulasi kreativitas anak, dipakai


(9)

70

Universitas Kristen Maranatha

kombinasi warna-warna cerah yang dipadukan dengan warna putih agar ruang tidak berkesan sempit.

Tidak hanya elemen bentuk dan warna, semua elemen desain yang diterapkan harus mampu menunjang aktivitas kegiatan di sanggar sehingga anak-anak dan pengajar merasa aman dan nyaman sewaktu melakukan proses belajar mengajar.

5.2 Saran

Saran bagi desainer lain yang akan merancang proyek serupa adalah harus memperhatikan apa yang disukai oleh anak-anak. Jika kita sudah menerapkan hal-hal yang disukai anak pada elemen ruang, maka dengan sendirinya anak akan tertarik masuk ke dalam ruang dan merasa nyaman berada di dalamnya.


(10)

71

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Az Agus Zubair. 2008. Mengenal Dunia Bermain Anak. Banyu Media. Yogyakarta. Hal 13-41.

Cara Bermain Untuk Mengembangkan Bakat Anak. http://fabianyafa.wordpress.com/

2008/08/22/cara-bermain-untuk-mengembangkan-bakat-anak/. 16 Desember 2008. 09.10

Devi Ari Mariani.M.si . Bermain dan Kreativitas Pada Anak Usia Dini. http://deviarimariani. wordpress.com/2008/06/12/bermain-dan-kreativitas-anak-usia-dini/ . 16 Desember 2008. 15.35.

Kurniawan Irwan Nuryana. Prinsip-prinsip Perkembangan Anak.

http://kurniawan.staff.uii. ac.id/2008/09/18/prinsip-prinsip-perkembangan-anak/. 16 Desember 2008. 14.05.

Olds Anita Rui. 2001. Child Care Design Guide. McGraw-Hill Companies. Inc.. United States of America. Hal 57-62; 63-64; 76-79; 81-82.

Pramesti Olivia Lewi. Menumbuhkan Jiwa Seni Pada Anak.

http://koranjogja.com/we/index.

php?option=com_content&view=article&id=3383:menumbuhkan-jiwa-seni-pada-anak &catid=123:keluarga&Itemid=393. 16 Desember 2008. 10.35. Sriti Mayang Sari . Peran Warna Interior Terhadap Perkembangan dan Pendidikan

Anak Di Taman Kanak-Kanak.

http://digilib.petra.ac.id/ads-cgi/viewer.pl/jiunkpe/jou/desi/ 2004/jiunkpe-ns-jou-2004-98-025-1482-peran_warna-resource1.pdf. 16 Desember 09.00

Zoelandari Mita. Metode Belajar yang Tepat Bagi Anak.

http://www.inspiredkidsmagazine. com/ArtikelEducation.php?artikelID=64. 16 Desember 2008. 13.15.


(1)

Universitas Kristen Maranatha

kreativitas merupakan sifat yang komplikatif. Seorang anak mampu berkreasi dengan spontan karena ia telah memiliki unsur pencetus kreativitas.

Pada dasarnya kreativitas anak-anak bersifat ekspresionis. Pengungkapan ekspresi itu merupakan sifat yang dilahirkan dan dapat dikembangkan melalui latihan-latihan. Ekspresi ini bersifat spontanitas, terbuka, tangkas dan sportif. Ada 3 ciri dominan pada orang yang kreatif, yaitu spontan, rasa ingin tahu, dan tertarik pada hal-hal yang baru. Ternyata ketiga ciri-ciri ini dapat ditemukan pada diri anak-anak. Maka dari itu semua anak pada dasarnya mempunyai sifat kreatif.

Namun, banyak sekali anak yang tidak menjadi kreatif setelah dewasa. Yang menyebabkan hal itu terjadi adalah faktor lingkungan yang kurang mendukung mereka. Contohnya adalah cara belajar sekolah-sekolah di Indonesia kebanyakan selalu terpaku pada buku-buku pelajaran sehingga anak tidak bisa belajar dari hal lain selain apa yang tertulis di dalam buku. Suasana belajar di dalam kelas yang monoton ini membuat anak-anak cenderung bosan dan malas untuk datang ke sekolah.

Buku-buku pelajaran ini hanya akan mempengaruhi otak kiri saja sehingga otak kanan anak kurang berkembang dan menjadi kurang kreatif. Maka dari itu dibutuhkan sebuah wadah yang tepat untuk melatih otak kanan anak sejak dini sehingga otak kiri dan otak kanan mereka dapat berjalan dengan seimbang. Dengan keseimbangan antara dua belahan otak ini, anak akan menjadi lebih kreatif dan lebih cepat tanggap sehingga pertumbuhan mereka menjadi lebih baik.

Sanggar kreativitas anak merupakan sebuah tempat yang fokus utamanya mengarah ke anak. Untuk menciptakan suatu tempat yang nyaman bagi anak-anak, maka kita harus melihat ke perspektif anak-anak-anak, apa yang paling menarik bagi


(2)

Universitas Kristen Maranatha

mereka. Tidak hanya nyaman, tempat ini juga harus bisa menarik perhatian anak-anak sehingga mereka mau datang ke sanggar tanpa adanya paksaan dari orang tua.

1.2Identifikasi Masalah

1.2.1 Bagaimanakah cara pengelompokkan anak dalam suatu kelas agar mereka dapat merasa nyaman berada di dalamnya?

1.2.2 Bagaimanakah merancang ruang yang tepat untuk mendukung proses belajar kreatif?

1.2.3 Bagaimana merancang ruang yang dapat membantu meningkatkan atau menstimulasi kreativitas anak?

1.2.4 Bagaimana merancang ruang sedemikian rupa agar proses belajar dan bermain dapat berjalan dengan selaras?

1.3Tujuan dan Manfaat Perancangan

1.3.1 Untuk mengetahui cara pengelompokkan anak dalam suatu kelas agar mereka dapat merasa nyaman berada di dalamnya.

1.3.2 Untuk mengetahui bagaimana merancang ruang yang tepat untuk mendukung proses belajar kreatif.

1.3.3 Untuk mengetahui bagaimana merancang ruang yang dapat membantu meningkatkan atau menstimulasi kreativitas anak.

1.3.4 Untuk mengetahui bagaimana merancang ruang agar proses belajar dan bermain dapat berjalan dengan selaras.


(3)

Universitas Kristen Maranatha

1.4Sistematika penulisan

Sistematika penulisan dalam proposal ini adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN yang memaparkan Latar Belakang Masalah, Identifikasi Masalah, Tujuan dan Manfaat Perancangan, dan Sistematika Penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI membahas teori-teori pendukung dalam penulisan laporan tugas akhir, yaitu Anak Usia Dini, Kreativitas, Permainan Anak, dan Pertimbangan Interior untuk Pusat Kegiatan Anak .

BAB III DESKRIPSI OBJEK STUDI menjelaskan tentang isi dari proposal ini, yaitu Deskripsi Obyek Studi, Ide Implementasi Konsep pada Obyek Studi, Analisa Fisik, dan Analisa Fungsional.

BAB IV PERANCANGAN DESAIN INTERIOR menjelaskan tentang penerapan konsep pada interior sanggar kreativitas anak dan pemaparan hasil rancangan yang telah dibuat.

BAB V SIMPULAN membahas simpulan dan saran yang dapat diambil dari hasil penulisan.


(4)

Universitas Kristen Maranatha

BAB V

KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan

Simpulan yang dapat diambil dari hasil perancangan interior sanggar kreativitas anak ini adalah peran bentuk dan warna sangat penting bagi interior ruang tempat anak-anak beraktivitas. Hal ini dikarenakan bentuk dan warna berhubungan langsung dengan indera penglihatan tanpa melewati proses penghayatan terlebih dahulu. Pemakaian konsep bentuk didasarkan pada konsep perancangan yaitu permainan merangkai. Sifat yang diambil dari permainan ini adalah moduler, berkelompok, memiliki alur, meliki pola, dan dapat dibongkar-pasang. Untuk penggunaan warna pada interior ruang guna menstimulasi kreativitas anak, dipakai


(5)

Universitas Kristen Maranatha

kombinasi warna-warna cerah yang dipadukan dengan warna putih agar ruang tidak berkesan sempit.

Tidak hanya elemen bentuk dan warna, semua elemen desain yang diterapkan harus mampu menunjang aktivitas kegiatan di sanggar sehingga anak-anak dan pengajar merasa aman dan nyaman sewaktu melakukan proses belajar mengajar.

5.2 Saran

Saran bagi desainer lain yang akan merancang proyek serupa adalah harus memperhatikan apa yang disukai oleh anak-anak. Jika kita sudah menerapkan hal-hal yang disukai anak pada elemen ruang, maka dengan sendirinya anak akan tertarik masuk ke dalam ruang dan merasa nyaman berada di dalamnya.


(6)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Az Agus Zubair. 2008. Mengenal Dunia Bermain Anak. Banyu Media. Yogyakarta. Hal 13-41.

Cara Bermain Untuk Mengembangkan Bakat Anak. http://fabianyafa.wordpress.com/ 2008/08/22/cara-bermain-untuk-mengembangkan-bakat-anak/. 16 Desember 2008. 09.10

Devi Ari Mariani.M.si . Bermain dan Kreativitas Pada Anak Usia Dini. http://deviarimariani. wordpress.com/2008/06/12/bermain-dan-kreativitas-anak-usia-dini/ . 16 Desember 2008. 15.35.

Kurniawan Irwan Nuryana. Prinsip-prinsip Perkembangan Anak. http://kurniawan.staff.uii. ac.id/2008/09/18/prinsip-prinsip-perkembangan-anak/. 16 Desember 2008. 14.05.

Olds Anita Rui. 2001. Child Care Design Guide. McGraw-Hill Companies. Inc.. United States of America. Hal 57-62; 63-64; 76-79; 81-82.

Pramesti Olivia Lewi. Menumbuhkan Jiwa Seni Pada Anak. http://koranjogja.com/we/index.

php?option=com_content&view=article&id=3383:menumbuhkan-jiwa-seni-pada-anak &catid=123:keluarga&Itemid=393. 16 Desember 2008. 10.35. Sriti Mayang Sari . Peran Warna Interior Terhadap Perkembangan dan Pendidikan

Anak Di Taman Kanak-Kanak.

http://digilib.petra.ac.id/ads-cgi/viewer.pl/jiunkpe/jou/desi/ 2004/jiunkpe-ns-jou-2004-98-025-1482-peran_warna-resource1.pdf. 16 Desember 09.00

Zoelandari Mita. Metode Belajar yang Tepat Bagi Anak. http://www.inspiredkidsmagazine. com/ArtikelEducation.php?artikelID=64. 16 Desember 2008. 13.15.